Anda di halaman 1dari 5

WICKY CHOCKA 2

GENDRE: ADVENTURE,HOROR,OBAKI

TAMBANG BERLIAN,TUMBAL

Klub petualang adalah klub yang dikenal dengan citra yang menyeramkan, bukan tanpa alasan karna
klub tersebut sudah sering memakan korban, dari luka-luka ringan hingga berujung kematian. Lalu hal
apakah sebenarnya yang telah terjadi, beberapa tahun lalu seseorang telah mendirikan klub petualang
saat itu klub petualang adalah klub yang paling banyak diminati oleh murid, suatu hari mereka
melakukan kegiatan lapangan klub yang berakhir mengenaskan, peristiwa itu dikenal sebagai BLOODY
TOUR

Menyenangkan, satukata itulah yang mungkin biasanya kita pikirkan ketika mendengan kata
petualangan, namun itu hanyalah sebuah citra yang dibuat semata-mata untuk menarik perhatian
orang. Tahun lalu, setelah sekian lama seseorang kembali mendirikan klub petualang

Cerita ini mengisahkan 5 orang pengembara yang ingin memecahkan sebuah hutan terlarang di desa
wiranaga, karna konon katanya di hutan tersebut ada sosok makluk halus lebih tepatnya penunggu
hutan, hingga rumor ini tresebar luas hingga , Dera, Nhata, Dwi, Rendra, Dan juga Rey ingin sekali
mendatangi tempat tersebut,
mulai cerita DI Sekolahan mereka

Di pagi yang cerahh

“woy” rey mengagetkan nhata dan dwi

“heyy” mereka terkejut

"ihh reyy apaan sihh ngagetin aja lu" dwi

"Tau lu" dengan wajah sinis pada rey nhata

"Yaudah maaf sih, gitu aja marah lagian kaya seru amat sih lu berdua" Lanjut roy menanyakan

"Kita kan bentar lagi ulanngan, gua lagi belajar, baca-baca buku” jelas nhata

"Emang kita ulangan kapan?" Tanya roy dengan wajah kucel

"Aduhh reyy lu itu bener-bener bego atau gimana sih" saut nada keras dwi

"Minggu depan kita kan ulangan" sambung dwi


"Waduhh gua juga harus belajar mati gua kalo nilai jeblok lagi mah”dengan sibuk "mana-mana minjem
buku gua"

Srutttt berlari kencang

"Huh ehuh ehuh" dengan kecapean abis lari dera memberi berita baru

"Et dah buset biasa aja kali gak usah lari lari" saut rey

"Gua ada berita baru nih" Dengan nada cape

"Berita apaan der" saut nhata

"Nih baca" menunjakan sebuah Koran berita

Telah di temukan mayat laki-laki berinisial AW umur 20 tahun didalam hutan….bla bla bla (isi berita
tersebut

"Coba liat" si tampan kita rendra

"Apaan sih lu main tarik-tarik aja" saut ngotot nhata

Rendra membaca isi berita tersebut,

"Ini dimana tempatnya?" Tanya rendra pada dera

"Di kampung wiranaga" dera

"Kalian mau ikut?" Tanya rendra pada teman-temannya

"Gila lu yah kemaren aja lu mau mati gara-gara barang peninggalan yang kita cari" oceh nhata

"Yang mau ikut datang nanti sore jam 15:00 kita kumpul di tempat biasa"seru rendra sambil jalan pergi

"Anjing emang tuh orang" ngotot nhata

"Yaudah mau gimana lagi" dwi

"Tapi ini kayanya seru deh" rey

"Kita berangkat" rey dan dera

"Lo semua bego apa gimana si, kita gak tau bahaya kayak gimana yang ada di hutan itu" nhata

"Halah lebai lo, bilang aja takut" Rey

"Pokoknya ya terserah lo mau ikut atau nggak, kita berempat bakalan tetep berangkat" dera

"Ok! gw ikut tapi gw gak bakal ikut campur klo lo semua kena masalah" putus nhata
"Dasar cupu! temen macam apa lo hah" rey

"Anjing! maksud lo apaan hah!?" Marah nhata sambil menarik keras kerah seragam rey

"Kenapa?! Kesinggung lo, dasar cw lemah!!" bentak rey

"Stop!!!" teriak "Nhata bisa gak sih lo sekali aja gak main kasar, dan lo rey mendingan lo diem deh!"
marah dwi

"Orang kayak gini kalo di diemin terus malah ngelunjak" rey

"Lo bisa diem gak sih rey" dwi

"Awas lo ya!!" ancam nhata kepada rey sebelum pergi

"Apa lo hah?!" rey

"Santai bro..." Dera

"Bacot! lo" bentak rey sambil menepis kasar tangan dera

Di kelas

'Brak...' suara gebrakan meja "maksud lo apaan si pake So soan mau pergi ke tempat kayak gitu" marah
nhata

"Tau apa sih lo" rendra

"Lo tuh sama begonya kayak yang lain tau gak, dibilangin malah ngeyel gw kayak gini juga karna gw
khawatir sama lo semua" nhata

"Alah jangan so peduli deh lo selama ini kan cuma lo yang selalu nentang keputusan kita, kalo gak suka
ya jangan ikut gampang kan" ucap rey yang baru datang

"Bangsat! Maksud lo apa hah" Nhata

"Jangan pura-pura bego deh pas kita mau nyari barang pusaka elo kan yang ngempesin ban mobil
supaya kita gak jadi berangkat" rey

"Iya, emang gw kenapa? Orang bego kayak lo mana tau di luaran sana ada bahaya apa" nhata

'Bruk...' rei mendorong nhata hingga terjatuh

"Anjing! Lo pikir karna lo cw gw gak brani buat hajar lo bangsat!" rey

'Bugh...' pukulan telak mengenai wajah rey


"Bego! Lo pikir karna gw cw gw gak bisa lawan lo" nhata

"Berhenti" rendra

"Bisa ngomong juga lo, gw kira cowo bisu kayak lo gak bisa ngomong" ejek nhata sambil terkekeh sinis

"Ikut gw" ucap rendra pada nhata

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gw" nhata

"Ikut gw nhata" ucap rendra dingin sambil menarik tangan nhata

"Sakit bego! Lepasin" marah nhata yang sama sekali tak di indahkan

Taman belakang sekolah

"Duduk" perintah rendra

"Apaan sih lo gak jelas banget" nhata

"Duduk nhata" ucap rendra dengan nada melembut yang membuat nhata langsung luluh, Lama mereka
hanya diam dengan keheningan

"Gw gak suka lo kayak tadi" jujur rendra

"Gw gak peduli" nhata

"Tapi gw peduli sama lo" rendra

"Tau apa lo tentang gw" nhata

"Semua, semuanya tentang lo" rendra

"Pembohong" sinis nhata lalu bangkit dari duduknya

"Tunggu" seru rendra sambil mencekal lembut tangan nhata "gw harap ini terakhir kalinya lo gunain
tangan lo buat adu jotos, gw gak suka liat lo luka" ucap rendra sebelum berlalu pergi meninggalkan
nhata yang hanya berdiri mematung di tempatnya

"Pembohong" ucap nhata lirih, ntah berapa ribu kata-kata manis lagi yang harus ia tancapkan dalam-
dalam di hatinya, harapan memang harus ada namun realita belum tentu sejalan dengan harapan

Jam 15.00 at basecamp


"Mana sih ni orang niat berangkat gak sih!!" nhata

"Sabar kali, ini jakarta jalanannya bukan di pake sama moyang lo doang" rey

"Udah-udah malah ribut, gw telponin rendra dulu deh" dwi

Tut...tut...

"Gak di angkat masa" dwi

"Kan rendra lagi bawa mobil dwi mana bisa main hp bego banget sih lo" dera

10 menit kemudian

"Sorry gw telat, jalanan macet" rendra

"Halah alasan lo" nhata

"Mau berangkat sekarang?" rendra

"Yaiya lah mau nunggu siapa lagi" nhata

Perjalanan menuju desa Wiranaga berjalan dengan lancar hingga mereka tiba di desa tersebut, desa
wiranaga, kondisi di desa ini sangatlah berbeda dari desa-desa pada umumnya sepi dan sangat
mencekam tidak banyak warga yang beraktivitas di luar,tidak ada anak kecil yang berlarian kesana-
kemari bersama teman-temannya dan tidak ada sedikitpun suara bising. Aneh itulah yang terlintas di
pikiran Rendra dkk.

“lo yakin Ren ini tempatnya?” tanya rey

“menurut lo” Rendra

“ternyata kondisi desa ini jauh dari ekspetasi gw” Nhata

“ya,awalnya gw kira bisa nemuin hal menarik dari desa,tapi liat kondisi desanya kayak gini gw jadi
pengen cepet-cepet pulang deh” ujar Dwi yang langsung di hadiahi jitakan dari rey

Anda mungkin juga menyukai