Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KANTOR PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS I B

TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

1.SISKA MALA DITA

2.RISMA MAULIA

3.ANANDA PUTRI WULANDARI

4.SRI WULANDARI

5.FEBRIA ZAHRA YUSERA

6.AJENG RESTUTI SARI

7.SUSNA WATI

8.JUMITA SARI

9.DEKY JUANDA FITSYAH

10.ALDI ALFAROZI

SMK NEGERI 1 KALIANDA

Alamat: JL. SOEKARNO HATTA KOMP RAGOM MUFAKAT 2 KALIANDA, Wayurang, Kec. Kalianda,
Kab. Lampung Selatan,Lampung,kode pos 35513
MOTTO

“Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat yaitu dengan mencintai apa yang sedang kamu
lakukan, Jangan biarkan perasaan putus asa menyerang dirimu.Masa depan itu tergantung pada apa yang
sedang kamu lakukan hari ini. Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak menyerah,Semakin
keras kamu berusaha, semakin nikmat rasanya ketika kamu berhasil.”
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH Swt yang telah melimpahkan nikmat,rahmat,serta-hidayahnya


sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Selama 3 bulan DI
Pengadilan Agama Kalianda dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi syarat mengikuti
ujian akhir sekolah dan memenuhi kelengkapan bukti belajar.

Dengan ini,kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
menyukseskan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta membimbing dalam hal menyelesaikan
laporan,untuk itu pada kesempatan ini,kami mengucapkan terimakasih kepada:

1.Ayah dan ibu orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan doa untuk kami

2.Bapak Dr.AL FITRI,S.Ag.,SH.,MHI selaku ketua Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B

3.Bapak H.S.SHALAHUDDIN.,SH.,MH selaku wakil ketua Pengadilan Agama Kalianda Kelas


IB

4.Bapak Drs.YUNIRMAN selaku kepala sekolah SMK N 1 Kalianda

5.Bapak HERMAN.S,S.Kom,M.M. selaku pembimbing Kantor

6.Ibu IRA APRIDAWATI S.Pd selaku pembimbing sekolah

7.Bapak/Ibu pegawai Pengadilan Agama

Kami tahu masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan penyusunan laporan Prakerin namun
kami telah berusaha semampu yang kami bisa.oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun agar lebih baik untuk kedepan nya.

Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas kami dalam
dunia kerja.
DAFTAR ISI

Halaman

COVER………………………………………………………………………………………1

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………….2

MOTTO……………………………………………………………………………………...3

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….4

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………….……………………………………………….6

B.Tujuan PKL…………………………………………………………………………….....7

C.Manfaat PKL……………………………………...………………………………………8

BAB II LAPORAN KEGIATAN

A. Sejarah Singkat SMK N 1 Kalianda……………..………………………………………9

B .Struktur Organisasi………………………………………………...……………………..10

C .VISI – MISI…..…………………………………………………………………………..11

D. Tujuan ……………………………………………………………………………………12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..13

B.Saran………………………………………………………………………………..………14

LAMPIRAN……………………………………………………..……………………………15

DAFTAR HADIR…………………………………………………………………………….16

JURNAL KEGIATAN……….……………………………………………………………….17
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Peradilan agama merupakan lingkungan peradilan di bawah mahkamah agung sebagai pelaku
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.
Eksistensi peradilan agama telah menjadikan umat islam Indonesia terlayani dalam penyelesaian
masalah perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, dan shadaqoh. Peradilan agama hendak
menegaskan substansi nilai-nilai hukum yang mewarnai kehidupan umat islam

Perubahan signifikan di bidang ketatanegaraan dalam system peradilan adalahpenyatu-atapan


semua lembaga peradilan (one roof system) dibawah mahkamah agung RI. Reformasi system
peradilan tersebut diawali dengan masukknya pasal 24 ayat (2)UUD 1945 dalam amandemen
ketiga UUD 1945 dan di lanjutkan dengan disahkannya UU Nomor 4 Tahun 2005 tentang
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama,lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Koansitusi.

Konsekuensi dari penyatu-atapan lembaga peradilan adalah pengalihan organisasi, administrasi,


dan finansial peangadilan agama dari dapartemen agama kemahkamah agung. Pengadilan
tersebut seabagai dari perwujudan reformasi hukum untuk menciptakan kelembagaan negara yang
lebih kondusif bagi tercapainya tatanan yang lebih demokratis dan transparan. Meski telah
beralih kemahkamah agung, hubungan antara peradilan agama sebagai lembaga yang berwenang
untuk memberikan penetapan (itsbiti) kesaksian melihat bulan (rukyat) dalam penentuan awal
bulan pada tahun hijriah (terutama awal bulan ramadhan, syawal dan dzulhijah).

Pengadilan agama juga dapat memberikan keterangan atau nasehat mengenai perbedaan penent-
uan arah kiblat dan penentuan waktu shalat. Disisi lain baik pengadilan agama maupun departem
agama juga mempunyai kesamaan fungsi dalam pembinaan keluarga sakinah. Untuk merespon
dinamika dan kebutuhan masyarakat, undang-undang nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan agama memberikan perluasan kewenangan
sebagaimana terdapat dalam pasal 49. Pengadilan agama bertugas dan menyelesaikan perkara di
tingkat pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang perkawinan, waris, wasiat,
hibah, waqaf, zakat, infaq, shadaqoh dan ekonomi syariah.
Awal pembentukan UU nomor 3 tahun 2006 wacana yang berkembang dalam pemberian
kewenangan sengketa bank syariah kepada pengadilan agama seiring tumbuhnya bank-bank
syari’ah di Indonesia. Dalam perkembangannya tidak hanya mencangkup bank syari’ah, namun

meliputi ekonomi syariah yang kemudian diakomudir dalam undang-undang. Jika di perinci
kewenangan pengadilan agama dalam ekonomi syari’ah mencangkup: bank syariah, lembaga
keuangan mikro syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah
dan surat berharga berjangka menengah syariah, dan bisnis syariah

Rumusan Pasal 2 UU nomor 3 tahun 2006 menyebutkan penghadilan agama adalah salah satu
pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama islam mengenai
perkara tertentu, berbeda dengan kewenangan sebelum yang terbatas pada perkara perdata
tertentu. Ketentuan ini menunjukan bahwa pengadilan agama berwenang menangani perkara
pidana, terutama berkaitan dengan pelanggaran terhadap undang-undang perkawinan dan
peraturan dibawahnya.

Perubahan signifikan lainnya dari UU nomor 3 tahun 2006 adalah mengenai subjek hukum yang
di perluas menjadi tidak hannya orang islam dalam pengertian teologis, akan tetapi termasuk
orang atau badan hukum yang menundukan diri secara sukarela kepadam hukum islam.

Lahirnya undang-undang No 3 Tahun 2006 tentang perubahan undang-undang Nomor 7 tahun


1989 tentang peradilan agama telah membawa perubahan besar dalam eksistensi lembaga
peradilan agama saat ini. Salah satu perubahan yang berdasar adalah penambahan wewenang
lembaga peradilan Agama (PA) dalam bidang ekonomi syari’ah. Berdasarkan pasal 49 huruf (i)
UU no 3 tahun 2006 ditegaskan bahwa, peradilan agama memiliki kewenangan dalam memeriksa
mengadili dan menyelesaikan perkara Termasuk ekonomi syari’ah. Adanya kewenangan dalam
memutuskan perkara syariah, maka peran dari peradilan agama akan bertambah luas karena
ekonomi syriah berhubungan dengan disiplin ekonomi, sehingga para hakim diperadilan agama
harus ,menguasai tentang ilmu ekonomi syriah di samping ilmu hukum formal yang dimili selama
ini. Sehingga mengenai ketentuan perkara dalam ekonomi syariah biasa di selesaikan melalui
peradilan agama bukan peradilan negeri sebagai eksekusinya.

Penelitian terdahulu tentang kewenangan peradilan agama dilakukan oleh istianingsih (2007)
tentang kajian yuridis mengenai kewenangan pengadilan agama dalam menyelesaikan sengketa
perbankan syariah setelah berlakunya undang-undang nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan
undang-undang nomor7 tahun 1986 tentang peradilan agama. Penyelasaian sengekta melalui
lembaga peradilan maka baik subyek maupun obyeknya haruslah yang menjadi kewenangan dari
lembaga peradilan tersebut. Dalam sengketa perbankan syariah sebagaimana telah menjadi
kewenangan dari pengadilan agama, yang menjadi subyek di depan pengadilan dan bertindak
sebagai
Struktur Pengadilan Agama Kalianda

KETUA PENGADILAN AGAMA TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH:

Pimpinan pelaksanaan tugas pengadilan Agama dalam mengawasi, mengevaluasi, dan


melaporkan pelaksaan tugas sesuai dengan kebijakan tugas menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku:

` WAKIL KETUA PENGADILAN AGAMA TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH:

Mewakili Ketua Pengadilan Agama dalam hal merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan
fungsi sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama serta mengkoordinir dan melaporksn pengawasan
tugas kepada ketua pengadilan agama.

HAKIM TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH:

` Menerima dan meneliti berkas perkara serta bertanggung jawab atas perkara yang diterima yang
menjadi wewenang nya baik dalam proses maupun penyelesaiannya sampai dengan minutasi.
Berkoordinasi dengan ketua pengadilan Agama menyusun Program kerja jangka panjang dan
jangka pendek. Serta melaksanakan pengawasan bidang bidalmin atas perintah ketua.

PANITERA TUGAS POKOK DAN FUBFSINYA ADALAHA:

Berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam merencanakan dan melaksanakan


pelayanan teknis di bidang Administrasi Perkara yang berkaitan dengan menyiapkan konsep
rumusan kebijakan dalam menggerakan dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan
kepaniteraan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek.

SEKRETARIS TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH:

Berkoordinasi dengan ketua Pengadilan Agama dalam merencanakan dan melaksanakan


pelayanan teknis di bidang Administrasi umum dan administrasi lainnya yang berkaitan dengan
menyiapkan konsep rumusan kebijakan menggerakan dan mengarahkan pelaksanaan tugas
kegiatan kesektrariatan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek.

KASUBAG UMUM & KEUANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir dan menggerakan seluruh aktivitas pada sub bagian umum(rumah
tangga) dan keuangan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan
mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggung jawab kepada sekretaris.

KASUBAG KEPEGAWAIAN,ORGANISASI & TATA LAKSANA TUGAS POKOK DAN


FUNGSINYA ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir dan menggerakan seluruh aktivitas pada sub bagian
kepegawaian,organisasi & tata laksana serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam
pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggung jawab kepada sekretaris.
KASUBAG PERENCANAAN,IT & PELAPORAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA
ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada sub bagian perencanaan,IT


dan pelaporan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan
membuat laporan/bertanggung jawab kepada sekretaris.

PANITERA MUDA GUGATAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada bagian gugatan serta


m,enyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat
laporan/bertanggung jawab kepada panitera.

PANITERA MUDA PERMOHONAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada bagian permohonan serta


menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat
laporan/bertanggung jawab kepada panitera.

PANITERA MUDA HUKUM TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH :

Memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada bagian hukum serta


menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat
laporan/bertanggung jawab kepada panitera.

PANITERA PENGGANTI TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA ADALAH :

Mendampingi dan membantu majelis hakim mengikuti sidang pengadilan membuat berita acara,
membuat instrument sidang,mengetik putusan dan penetapan perkara menyerahkan berkas
perkara yang telah selesai pada PANITERA MUDA HUKUM / meja III sera bertangung jawab
kepada panitera.

DAN JURUSITA JURUSITA PENGGANTI TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA


ADALAH :

Melaksanakan tugas kejurusitaan dan bertanggung jawab kepada kepanitera.


PROSEDUR PELAYANAN DAN KEGIATAN PENGADILAN AGAMA KALIANDA

1.Program

Program merupakan pernyataan rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk


menjabarkan kebijaksanaan tersebut diatas merupakan program sebagai berikut

a. Penanganan perkara dengan sidang diluar gedung pengadilan atau pelayanan sidang keliling
b. Penanganan perkara preode dengan pembebasan biaya perkara
c. Layanan bantuan hukum dilingkungan peradilan agama (Posbakum)

2.Kegiatan

Kegiatan pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama dalam pelaksanaan program


peningkatan manajemen peradilan agama adalah penyelesaian administrasi perkara.

Fungsinya:

a. Briving
b. Melaksanaan rapat internal
c. Senam pagi
d. Apel pagi
e. Apel sore
BAB ll

TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Adapun tujuan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional memperoleh link and macth
antara sekolah dan dunia usaha.
2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan system dan pelatih tenaga kerja sebagai bahan dari
proses pendidikan
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebai bagian dari proses
pendidikan
4. Melatih siswa / siswi bekerja nyata dalam dunia kerja
5. Mempraktikan teori-teori yang didapat di sekolah kedalam dunia kerja .
6. Meningkat kan pengetahuan,pengalamaan,dan keterampilan pada dunia kerja
7. Meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap dunia kerja termasuk pengawasannya.

B.TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN PKL


tujuan pembuatan laporan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

A.TUJUAN UMUM

1.sebagai bukti tertulis bahwa peserta didik yang bersangkutan telah menyelesaikan PRAKTIK
KERJA LAPANGAN pada suatu instansi tertentu.

B.TUJUAN KHUSUS

2.sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional ujian sekolah pada tahun pelajaran
2022-2023 mendatang

3.sebagai penilaian,baik dari pihak sekolah maupun instansi tempat dilaksanakannya PRAKTIK
KERJA LAPANGAN (PKL)

C.MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1.membantu untuk memperoleh bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa tentang
kondisi dunia kerja yang nyata

2.dapat lebih menambah wawasan tentang dunia teknologi informasi dan komunikasi

3.sebagai wujud imlementasi program link and match anatara dunia pendidikan dengan dunia
kerja
BAB lll

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Setelah dan menyusun laporan diatas,terutama setelah menganalisis permasalahan yang ada di
daerah ini masih banyak yang melanggar aturan yang ada contoh tidak membayar pajak dengan
tepat waktu dan masih banyak lagi hal hal yang sering terjadi,kami juga mengetahui betapa
penting nya membayar pajak kendaraan selain itu juga kami tau perpuitaran uang masuk dan uang
keluar yang ada di samsat kalianda.

Dengan diadakan PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) ini kami selaku siswa/siswi SMKN 1
KALIANDA mendapat tambahan di bidang lain dari dunia kerja

B.SARAN

Selama melaksanakan PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) di pengadilan agama kalianda


Kelas IB Telah mengetahui aktifitas yang ada di kantor pengadilan agama kalianda walaupun
hanya sebagai kecil saja untuk itu dalam kesempatan ini kami mengharapkan .

a.agar diterapkan disiplin waktu para guru guru

b.ruang kerja hendaknya dipergunakan dengan baik dan seefisien mungkin

c.tanggung jawab dengan segala tugas yang di berikan dan tak lupa kerja sama team.

C.KESAN

Penuh dengan rasa terimakasih dan bangga hati kami selaku siswa/siswi SMKN 1 KALIANDA
dapat melaksanakan PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) yang merupakan syarat wajib untuk
mengikuti UN dan US pada tahun 2022-2023 mendatang dengan ini pula kami telah mendapatkan
pelajaran dalam proses pengalaman kerja

D.HARAPAN

Akhirnya,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan
ini.Demikian laporan PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) ini kami sampaikan semoga
laporan ini dapat bermanfaat untuk adik adik kami nanti.

Anda mungkin juga menyukai