Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG …………………………………………... 1


B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………...
C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………...
D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. PENJELASAN TEORITIS DARI VARIABEL ……………………


B. PENELITIAN YANG RELEVAN …………………………………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN …………………………………………..


B. POPULASI DAN SAMPEL ………………………………………..
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ……………………………...
D. TEKNIK ANALISIS DATA ………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang

berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentuk

gambaran kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan

dilukiskan dalam bentuk tulisan. Lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk

dinikmati oleh siapa saja yang membacanya. Sebuah karya sastra dapat dikatakan

bernilai tnggi apabila karya sastra tersebut mampu memberikan hiburan bagi

penikmat karya sastra tersebut dan mampu memberikan pengajaran positif bagi

penikmatnya. Karya sastra mampu memberikan manfaat bagi penikmatnya namun

tidak mampu menyajikan hiburan bagi penikmatnya maka akan terasa

hambar. Karya sastra bukanlah ilmu melainkan sebuah seni yang memiliki unsur

kemanusiaan di dalamnya, khususnya perasaan sehingga sangat susah diterapkan

untuk metode keilmuan. Sumardjo dalam bukunya mengatakan bahwa karya

sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa sastrawannya, rekaman ini

menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang

akan disampaikan kepada orang lain.

Bahasa merupakan sistem semiotik, sistem tanda. Setiap tanda sebagai

unsur bahasa punya arti tertentu yang secara konvensi disepakati oleh masyarakat.

Menurut Teeuw (1984:96) bahasa tanpa pegertian bukan bahasa. Bahasa dan

sastra termasuk dalam semiotik karena mengandung lambang-lambang

(Luxembrug, 1992 : 44-47). Sastra merupakan sistem tanda sehingga dengan

mempelajari bahasanya dapat ditemukan lambang-lambang.


Wiryaatmadja (1993:3) menyatakan bahwa, “Semiotika adalah ilmu yang

mengkaji kehidupan tanda dalam maknanya yang luas di dalam masyarakat, baik

yang lugas (literal) maupun yang kias (figuratif), baik yang menggunakan bahasa

maupun non bahasa”. Bahasa sebagai sistem tanda sering kali mengandung

sesuatu yang misterius. Sesuatu yang terlihat terkadang tidak sesuai dengan realita

yang sesungguhnya. Tanda-tanda tersebut diungkap melalui penanda, maka

penganalisis menggunakan semiotik untuk memberikan makna bagi tanda-tanda

dalam teks yang dikaji.

Pada pemahaman kajian sastra semiotika, semua karya sastra memiliki

makna tanda sebagai pembangun karya, dan tanda dipahami melalui kajian

semiotika. Dengan demikian pembaca dan penikmat sastra mampu menemukan

makna yang diungkapkan pengarang. Serangkaian kajian sastra berfungsi dalam

mengembangkan ilmu sastra dan karya sastra melalui ragam kajian, salah satunya

semiotikan yang dapat pula berfungsi sebagai acuan dalam proses penelitian karya

ilmiah berupa novel.

Sebuah novel memiliki unsur semiotik yaitu mempelajari sistem-sistem,

aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut

mempunyai arti dan makna. novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa

naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang

kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat

dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Novel merupakan hasil karya

sastra seni yang sekaligus bagian dari kebudayaan sebagai salah satu hasil

kesenian yang memiliki makna tertentu di dalam kehidupan terlebih-lebih

kaitannya dengan kebudayaan.


Novel mengandung unsur keindahan yang dapat menimbulkan perasaan

senang, nikmat, terharu, menarik perhatian dan menyegarkan penikmatnya.

Manfaat inilah yang akan didapatkan dari kegiatan mengapresiasi sastra, sehingga

hal ini menjadi pengalaman dalam kehidupan yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Pengarang dalam menyampaikan idenya, tidak secara langsung menuliskannya

secara jelas dan mudah dimengerti. Novel merupakan salah satu bentuk karya

sastra yang dijadikan bahan ajar sastra.

Manfaat yang akan didapat oleh para siswa yaitu mampu menghargai

karya sastra, memperoleh pengalaman tentang karya sastra, menumbuhkan

kesenangan, dan mengembangkan warisan budaya. Dalam hal ini Rahmanto

(1999:65), menyatakan bahwa, “Ada tiga alasan yang saling berkaitan mengapa

kita membaca karya sastra, yaitu untuk memperoleh: (1) kesenangan (pleasure);

(2) informasi dari jenis yang tidak sama dengan ensiklopedi; dan (3) melestraikan

dan mengembangkan warisan budaya. Bahan ajar adalah sesuatu hal dasar yang

harus dimiliki oleh pendidik di setiap sekolah karena merupakan dasar-dasar

dalam pembelajaran. Sebagai bahan pembelajaran, teks sastra harus bersifat

mendidik dan memiliki nilai yang baik dalam kehidupan.

Oleh karena itu, pendidik harus bisa memilih teks sastra yang cocok untuk

bahan pembelajaran. Pada penelitian ini bahan pembelajaran teks sastra yang

diambil adalah “Novel Air Mata di atas Sajadah Karya ikhromatul fasila”. Novel

ini terdapat banyak unsur semiotik yang dapat diambil sebagai bahan

pembelajaran, siswa dapat belajar memahami makna yang tersirat dalam sebuah

tanda, dan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kehidupan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menyimak
dan meneliti secara mendetail bagaimana unsur semiotik yang di gunakan oleh

pengarang di dalam hasil karya sastranya yaitu pada “Novel Air Mata di atas

Sajadah Karya ikhromatul fasila”.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu unsur-unsur semiotik yang

dapat dijadikan bahan ajar dalam “Novel Air Mata di atas Sajadah Karya

ikhromatul fasila”.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Peneliti memberikan batasan dalam definisi operasionalnya agar tidak terjadi

salah penafsiran dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu sebagai berikut.

1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 43). Maka, analisis yang

dimaksud dalam penelitian adalah analisis karikatur pada surat kabar

online www.leparisien.fr.

2. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsinya

tanda dan produksi makna. Tanda adalah suatu yang bagi seseorang

berarti sesuatu yang lain (Tinarbuko, 2009: 12). Semiotik berupaya

untuk mengungkap makna dibalik tanda tanda yang ada (secara verbal

dan nonverbal berupa gambar dan teks) sekaitan dengan hal tersebut di
atas, teori semiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semiotik Roland Barthes yang memfokuskan pada pengungkapkan

makna melalui tahap denotasi, konotasi, mitos dan ideologi.

3. Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan

sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah

“bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Jadi, penanda

adalah aspek material dari bahasa: apa yang didengar dan apa yang

ditulis atau dibaca. Petanda dalah gambaran mental, pikiran, atau

konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa. Dalam

pandangan Saussure, bahasa adalah suatu sistem tanda dan setiap tanda

terdiri dari dua bagian, yakni penanda (signifier) dan petanda

(signified). Hal ini merupakan prinsip dalam menangkap hal pokok

pada teori Saussure. Segala suara atau bunyi manusia atau hewan dapat

diidentifikasi sebagai bahasa jika bisa mengekspresikan menyatakan,

dan menyampaikan ide-ide dan pengertian tertentu.

D. TUJUAN PENELITIAN

a. Mengidentifikasi unsur-unsur semiotik dalam Novel

b. Menjadikan unsur-unsur semiotik sebagai bahan ajar di sekolah

c. Mendeskripsikan semiotika dalam Novel

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis.

a. Secara Teoretis
Diharapkan agar penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu

Bahasa dan Sastra Indonesia, dan memberikan manfaat dalam

pengembangan teori semiotika.

b. Secara Praktis

- Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa khususnya

dalam bidang sastra mengenai novel

- Dapat dijadikan sebagai literatur tambahan atau pelengkap bagi

segenap pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil penelitian ini

juga dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kerja para

praktis semiotik yakni dosen dan mahasiswa.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. PENJELASAN TEORITIS DARI VARIABEL

Landasan teori memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari

sudut mana masalah penelitian akan di sorot. Untuk itulah perlu disusun landasan

teori yang akan menjadi landasan berpikir bagi penulis dalam menganalisis

masalah penelitian. Teori adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait
mengkait (hipotesis yang diuji berulang kali) mengenai aspek-aspek suatu realitas

yang berfungsi untuk menerangkan, meramalkan, atau memprediksi, dan

menemukan keterpautan fakta-fakta secara sistematis.

Pengertian semiotika yang pernah dikatakan pada catatan sejarah

semiotika, bahwasanya semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda yang

menganggap fenomena komunikasi sosial atau kebudayaan. Hal tersebut dianggap

sebagai tanda-tanda semiotika dalam mempelajari sistem-sistem atau aturan-

aturan dan konvensi dengan tokoh pendiri, yaitu Ferdinand De Saussure (1857-

1913) dan Harles Sander peirce (1939-1914). Secara sederhana Ferdinand De

Saussure (1857-1913) sebagai orang swis peletak ilmu bahasa menjadi ilmu

bahasa gejala menurutnya dapat dijadikan objek studi salah satu titik tolak

saussure bahasa harus dipelajari sebagai sistem tanda, tetapi bukan satu-satunya

tanda. Signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita.

Sedangkan signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul

dalam pikiran kita.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan

serta relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian,

peneliti mendapatkan rujukan, pendukung, pelengkap, serta pembanding dalam

menyusun tesis ini sehingga lebih memadai. Adapun penelitian yang relevan

dengan penelitian yang dianalisis penulis adalah penelitian Muhammad Thamimi

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

IKIP PGRI Pontianak (2016) dengan judul penelitiannya adalah “Semiotik dalam
novel surat kecil untuk tuhan karya Agnes Davonar” adapun yang menjadi

Rumusan Masalah dalam penelitiannya adalah mendeskripsikan ikon, indeks dan

symbol. kesimpulan yang dicapai dalam penelitiannnya adalah ditemukan 41

kutipan yang menunjukkan ikon, diantaranya ikon onomatope, ikon topologis,

ikon diagramatis, dan ikon metaforis. Kemudian, ada 20 kutipan yang

menunjukkan indeks. Serta 21 kutipan yang menunjukkan simbol. Adapun simbol

tersebut yaitu simbol dari tata surya, simbol dari sifat, simbol dari singkatan,

simbol dari fisik seseorang.

Selanjutnya, ada Yoyon Mudjiono Dosen Tetap Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya (2011) dengan judul

penelitiannya adalah “kajian semiotika dalam film” adapun yang menjadi

Rumusan Masalah dalam penelitiannya adalah bagaimana penerapan semiotika

dalam film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif

dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini membas

tentang Semiotika dalam suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film

menjadi sesuatu yang dapat dimaknai.

Hasil tinjauan pustaka terhadap kajian sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa, kajian semiotik pada novel “Air mata diatas sajadah” Karya ikhromatul

fasila belum pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya,


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Untuk memudahkan memperoleh data secara objektif maka peneliti

menyusun desain penelitian sebagai langkah awal, peneliti mengadakan studi

kepustakaan, memberikan definisi operasional variabel, menentukan metodologi

penelitian serta memberikan kesimpulan.


Sugiyono (2011: 5) menyimpulkan bahwa metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamia, (sebagai lawannya eksperimen) peneliti adalah sebagai

instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive

dan snowbaal, teknik pengumupulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi.

Menurut Aminuddin (1990 : 5) menyimpulkan bahwa metode deskriptif

kualitatif artinya yang menganalisis bentuk deskripsi, tidak berupa angka atau

koefisien tentang hubungan antar veriabel. Penelitian kualitatif melibatkan

antologis. Data yang dikumpulkan berupa kosa kata, kalimat, dan gambar yang

mempunyai arti.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006: 130) “populasi adalah keseluruhan objek

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah “Novel Air Mata di atas

Sajadah Karya ikhromatul fasila” yang diterbitkan secara online di fizzo tahun

2022

2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini,

peneliti mengambil sampel dari kutipan teks semua episode Novel.

Signifier dan signified

Tabel 3.1

Signifier (pananda) Signified (petanda)

Sajadah dan malam sunyi menjadi


saksi dimana Naura selalu terjaga dan Petanda bahwa Naura ibadah diwaktu
menumpahkan air matanya malam berdoa kepada Tuhan
(Episode 2)

Dan saat ini Ammar tengah menatap


di luar jendela sambil melihat bintang Petanda bahwa Ammar melamun di
diatas langit malam hari
(Episode 10)

Naura masih terpaku dengan


Petanda bahwa Naura takjub melihat
kemewahan rumah milik Daniel ini
rumah Daniel
(Episode 20)

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik membaca novel, mencatat dan memahami. Dengan demikian penelitian

ini merupakan penelitian jenis pustaka.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting atau pokok dalam suatu

pengkajian. Sebab itu dalam menganalisis data, peneliti memfokuskan pada


cara kerja semiotika Ferdinand De Saussure. Teknik analisis data dalam

penelitian ini mengacu pada model yang di kembangkan oleh Miles Huberman

(1992) bahwa ada tiga tahap analisis data yaitu: reduksi kata, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Tahap redupksi dilakukan setelah data terkumpul

melalu membaca dan memahami. Setelah, itu data yang terkumpul dilakukan

penyeleksian, pengkodean, dan pengklasifikasian. Reduksi data harus

mengacu pada teks yang ada pada penelitian dan semua data yang dibutuhkan

untuk menjelaskan teks tersebut. Penyajian data dilakukan setelah reduksi.

Data yang terpilih di paparkan dalam bentuk satuan-satuan informasi yang

telah terorganisasi sesuai dengan masalah penelitian.

1. Pengkajian unsur-unsur bahasa itu sendiri berdasarkan aspek-aspek yang

dibangung untuk menemukan makna yang seharusnya.

2. Pengkajian signifier dan signified

Penarikan simpulan didasarkan pada data yang disajikan dengan cara

menafsirkan makna data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai