Anda di halaman 1dari 140

PENGARUH PENGUASAAN TATA BAHASA DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI BAHASA


INGGRIS

(Survey pada SMPN di Kota Bekasi)

THESIS

Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar magister

NAMA : YANTI ROSALINAH

NPM : 20127479064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PASCA SARJANA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2015
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini adalah karya saya

sendiri. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi tesis ini

bukan hasil karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 25 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Jakarta, Februari 2015

Hormat Saya,

YANTI ROSALINAH

NPM: 20127479064

iv
ABSTRAK

A. YANTI ROSALINAH: 20127479065

B. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa dan Motivasi Belajar Terhadap


Keterampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris (Survey pada Sekolah
Menengah Pertama Negeri di Kota Bekasi)

C. xiii + 5 Bab + 88 Halaman + 14 Lampiran

D. Kata Kunci: Penguasaan Tata Bahasa, Motivasi Belajar, Keterampilan Menulis


Deskripsi

E. Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui pengaruh penguasaan tata


bahasa terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey. Sampel berukuran 80 siswa,
dengan teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket motivasi dan tes hasil
ketrampilan menulis deksripsi bahasa Inggris siswa, telah diuji validitasnya
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,008 dan 1,738. Analisis data
menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1)
Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan tata bahasa dan motivasi
belajar terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris dibuktikan hasil
Fhitung (29,981) > Ftabel (2,72) pada taraf signifikansi 5%. 2) Terdapat pengaruh
yang signifikan penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan menulis
deskripsi bahasa Inggris, dibuktikan dengan hasil thitung (4,000) > ttabel (1,684)
pada tingkat signifikansi 5%. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
belajar terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris, dibuktikan
dengan thitung (7,703) > ttabel (1,671) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian
ini berguna untuk peningkatan keterampilan menulis deksripsi bahasa Inggris,
dengan menguasai tata bahasa dan meningkatkan motivasi belajarnya.

F. Daftar Pustaka: 1. Buku 37 buah (1973 – 2012)

G. Pembimbing:
1. Prof. Dr. H. Sumaryoto
2. Dr. Suparman I.A., M.Sc

v
ABSTRACT

A. YANTI ROSALINAH: 20127479064

B. The Effects of Grammar Mastery and Motivation towards Descriptive English


Writing Skill (Survey at State Junior High Schools in Bekasi)

C. xiii + + Chapter 5 + 88 Pages + 14 Appendices

D. Keywords: Grammar Mastery, Motivation, Descriptive Writing Skill

E. The purpose of this study was to: determine the interactive effect of grammar
mastery and motivation trait towards descriptive English writing skill. Sample
size of 80 students, and the sampling technique used is simple random
sampling. Research instruments used were the test results of motivation trait
and descriptive English writing skill scoring that have been tested regression
coefficient value of 0,008 and 1,738. The used test is multiple regression
analysis. The results showed: 1) There are significant interactive effects of
grammar mastery and motivation trait towards descriptive English writing skill
as Fobserved = 29,981 > Ftable 2,72 at the 5% significance level. 2) There is a
significant effect of grammar mastery towards descriptive English writing skill,
as tobserved = 4,000 > ttable = 1,684 at the 5% significance level. 2) There is a
significant effect of motivation trait towards descriptive English writing skill as
tobserved = 7,703 > ttable = 1,671 at the 5% significance level. The results
contribute most to the increasing of descriptive English writing skill by
grammar mastering and increasing the motivation.

F. References: 1. 37 Books (1973 – 2012)

G. Advisors:
Prof. Dr. H. Sumaryoto
Dr. Suparman I.A., M.Sc

vi
LEMBAR PERSEMBAHAN

“Adalah baik untuk berusaha agar menjadi orang penting, namun

jauh lebih penting untuk berusaha menjadi orang baik”

Tesis ini kupersembahkan Untuk


suami, anak-anakku Haura Sulanjari
Subroto dan Karim Saleh Asri
Subroto yang kucinta dan kusayang

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.
Tesis yang berjudul: Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa dan Motivasi
Belajar terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris (Survey
pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bekasi) ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar magister pada Universitas
Indraprasta PGRI Jakarta.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini,
terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sumaryoto, selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta dan Dosen Pembimbing Materi.
2. Bapak Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc, selaku Dosen Pembimbing
Teknik merangkap Direktur Program Pascasarjana Universitas Indraprasta
PGRI Jakarta dan Dosen Pembimbing Teknik.
3. Para Dosen Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta dan staf karyawannya, baik
langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuannya sehingga
penyusunan tesis ini dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
4. Ibu Eka Kartawijaya, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMPN 11 Bekasi tempat
penelitian ini dilaksanakan, yang banyak membantu baik moril maupun
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
5. Drs. H. Hanapi selaku kepala SMPN 32 Bekasi yang telah memberi
kemudahan kepada Penulis dalam melakukan penelitian.

viii
6. Suamiku tercinta, anak-anakku Haura dan Karim tersayang, kedua orang tua
dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, pengertian, waktu dan
kesempatan dengan ikhlas.
7. Teman-temanku di Bina Sarana Informatika.
8. Teman-temanku di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program
Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta yang selalu berbagi suka
dan duka.

Semoga Allah Subbhanahu Wata’ala memberikan imbalan yang lebih baik dari
yang telah mereka berikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan baik bentuk,
isi, maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun
dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan.
Semoga kehadiran tesis ini memenuhi sasarannya.

Jakarta, Januari 2015


Penulis

Yanti Rosalinah

ix
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TESIS i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERNYATAAN iii
LEMBAR ABSTRAK iv
ABSTRACT v
LEMBAR PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 10
C. Batasan Masalah 12
D. Rumusan Masalah 12
E. Tujuan Penelitian 13
F. Manfaat Penelitian 13
G. Sistematika Penulisan 15

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN


HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori 16
1. Pengertian Bahasa Inggris 17
a. Pengertian Bahasa Inggris 17
b. Pengajaran Tata Bahasa 22

x
2. Pengertian Menulis 26
a. Tujuan Pengajaran Menulis 28
b. Fungsi Menulis 30
3. Pengertian Karangan 31
a. Jenis Karangan 31
b. Pengertian Deskripsi 33
c. Macam-macam Deskripsi 34
d. Karakteristik Deskripsi 34
4. Hakikat Motivasi Belajar 37
a. Pengertian Motivasi 37
B. Kerangka Berpikir 39
C. Hipotesis Penelitian 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 43
B. Metode Penelitian 44
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 46
D. Teknik Pengumpulan Data 49
E. Instrumen Penelitian 51
F. Teknik Analisis Data 62
G. Hipotesis Statistik 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data 69
B. Persyaratan Analisis 71
C. Uji Hipotesis 77
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian 81

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


A. Kesimpulan 85
B. Saran 88
xi
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 43

Tabel 3.2 Populasi Terjangkau 48

Tabel 3.3 Sumber Data 50

Tabel 3.4 Metode Pengumpulan Data 50

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Ketrampilan Menulis Deskripsi 54

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Tata Bahasa 57

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar 60

Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian 69

Tabel 4.2 One Sample-Kolmogorov-Smirnov Test 71

Tabel 4.3 ANOVA Penguasaan Tata Bahasa 73

Tabel 4.4 ANOVA Motivasi Belajar 73

Tabel 4.5 Coefficients 76

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Pengaruh Variabel 77


X1 dan X2 Terhadap Variabel Y

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian Signifikansi 77


Koefisien Regresi Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persamaan Garis Regresi 78


Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Pencar diteksi heteroskedestisitas 74


Regresi Y atas X1

Gambar 4.2 Diagram Pencar diteksi heteroskedestisitas 74


Regresi Y atas X2

Gambar 4.3 Diagram Pencar diteksi heteroskedestisitas 75


Regresi Y atas X1 dan X2

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Lampiran 2 Instrumen Motivasi Belajar

Lampiran 3 Uji Coba Ke-1 Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Lampiran 4 Uji Coba Ke-2 Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Lampiran 5 Uji Coba Ke-1 Instrumen Motivasi Belajar

Lampiran 6 Uji Coba Ke-2 Instrumen Motivasi Belajar

Lampiran 7 Uji Coba Ke-1 Ketrampilan Menulis Deskripsi

Lampiran 8 Uji Coba Ke-2 Ketrampilan Menulis Deskripsi

Lampiran 9 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Lampiran 10 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Lampiran 11 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Ketrampilan Menulis

Deskripsi

Lampiran 12 Hasil Penelitian Penguasaan Tata Bahasa

Lampiran 13 Hasil Penelitian Motivasi Belajar

Lampiran 14 Hasil Penelitian Ketrampilan Menulis Deskripsi

Lampiran 15 Data Hasil Penelitian

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah ucapan, pikiran, dan perasaan seseorang yang diantara

anggota masyarakat, berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia yang fungsi utamanya adalah untuk berkomunikasi, berinteraksi,

menyampaikan pikirian atau menyatakan diri, konsep, gagasan dan juga

perasaan.

A language function is a purpose you wish to achieve when you say or

write something. By ‘performing’ the function, you are performing an act of

communication. Harmer, Jeremy (2007:76)

Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

intelektual, social dan emosional siswa yang merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

Indonesia diharapkan dapat membantu siwa mengenal dirinya, budayanya dan

budaya orang lain, mengemukakan ide dan perasaan, berinteraksi dengan

masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut dan menggunakan

kemampuan dalam dirinya baik kemampuan berbicara maupun dalam

kemampuan menulis.

Fungsi sebuah bahasa adalah sesuatu yang kita ingin dapatkan disaat

kita mengatakan atau menulis sesuatu. Disaat kita menggunakan bahasa

disitulah kita menggunakan komunikasi. Dengan bahasa kita dapat

1
2

berkomunikasi dengan orang lain. Dengan bahasa kita dapat mengungkapkan

ide-ide yang ada dipikiran kita. Dengan bahasa kita dapat mengungkapkan

perasaan kita dan juga kemauan kita.

Selain bahasa Indonesia ada bahasa lain yang dianggap perlu untuk

dikuasai yaitu bahasa Inggris. Bahasa inggris merupakan alat komunikasi

Internasional yang telah digunakan oleh sebagian besar Negara di dunia.

Bahasa Inggris digunakan sebagai alat komunikasi antar Negara dan berperan

sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pada Negara

berkembang, bahasa ini gunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan ekonomi

perdagangan, hubungan antar bangsa, tujuan social budaya dan juga tujuan

pendidikan. Penguasaan bahasa Inggris merupakan hal yang sangat penting

bagi setiap individu dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Di sebagian daerah bahasa Inggris telah dipelajari mulai dari Sekolah

Dasar (SD). Hal ini dimaksudkan agar tiap siswa sudah mengenal bahasa

Inggris sejak awal dan selanjutnya mempelajarinya lebih lanjut di sekolah

lanjutan baik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun di Sekolah

Menengah Atas (SMA).

Bagi siswa-siswa SMP menguasai bahasa Inggris sangatlah penting

karena banyak referensi buku yang mereka gunakan tertulis dalam bahasa

Inggris. Begitupula tugas-tugas yang mereka terima yang seringkali menuntut

mereka untuk mengakses informasi dari internet yang tentunya di dalamnya

banyak menggunakan bahasa Inggris. Dari situ dapat dilihat betapa

bermanfaatnya mempelajari bahasa Inggris untuk masa depan mereka.


3

Begitu pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi

yang membuat bahasa Inggris menjadi salah satu bidang studi di setiap

sekolah di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

Berbicara dan menulis termasuk “language production” dan karena itu

sering dikatakan sebagai productive skills. Sebaliknya mendengarkan dan

membaca termasuk kepada “receiving messages” dan karenanya disebut

sebagai receptive skills.

Menurut Tarigan dalam Muchlisoh (1996:257) ada empat aspek

ketrampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa yaitu (1)

ketrampilan menyimak (listening skills), (2) ketrampilan berbicara (speaking

skills), (3) ketrampilan membaca (reading skills), (4) ketrampilan menulis

(writing skills), dan keempat ketrampilan tersebut saling berhubungan satu

sama lain.

Kompetensi menulis dalam pengajaran berbahasa dan bersastra adalah

tataran yang tersulit (karena memerlukan keterampilan berpikir logis dan

bernalar) dari ketiga kompetensi lainnya yaitu mendengarkan, membaca, dan

berbicara. Hal ini dikarenakan, sebelum siswa diajarkan kemampuan menulis,

terlebih dulu mereka harus menguasai kemampuan kebahasaan lainnya yang

bukan sekedar kemampuan bidang pengetahuan berbahasa dan bersastra,

tetapi lebih kepada kemampuan yang sifatnya praktis. Seperti kemampuan

siswa dalam menguasai tata bahasa (grammar). Oleh karena itu, para guru

dituntut untuk mengajarkan kompetensi kebahasaan dan kesastraan dengan

penyajian yang padu dan mudah diterima siswa. Karena sulitnya, seringkali
4

kita jumpai bahwa setelah mempelajari kemampuan menulis, siswa tidak

dapat menghasilkan sebuah karya yang benar baik dari segi isi maupun tata

bahasanya. Kemampuan yang dimiliki hanyalah teori-teori membuat sebuah

tulisan.

Seperti yang dikatakan oleh Nunan (2006:36) “Point out that writing is

an extremely complex cognitive activity in which the writer is required to

demonstrate control of a number of variables simultaneously, at the sentence

level these include control of content, format, sent ence structure, vocabulary,

punctuation.” (perlu di garis bawahi bahwa menulis adalah kegiatan mengenai

teori yang cukup rumit dimana penulis diharapkan untuk menunjukkan

penguasaan beberapa factor secara bersamaan, pada tingkatan sebuah kalimat

termasuk didalamnya adalah isi, susunan, kerangka kalimat, kosa kata, tanda

baca.”)

Di dalam menulis, setiap siswa dipaksa untuk bersikap kritis sehingga

mereka dapat menghasilkan tugas yang bagus dan juga dapat menyelesaikan

ujian dengan baik.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah adalah

penguasaan tata bahasa dalam menulis bahasa Inggris. Hal ini dapat terlihat

dari hasil belajar peserta didik yang bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Ketidakberhasilan pengajaran menulis di tingkat SMP dipengaruhi oleh

banyak factor, diantarnya adalah factor tenaga pengajar, pelajar (siswa),

sarana pembelajaran dan sarana pembelajaran.

Jika dikaitkan dengan tenaga pengajar dapat terlihat masih banyaknya

tenaga pengajar /pendidik yang kurang kompeten pada bidangnya. Karena


5

kurang kompeten inilah yang menyebabkan cara mengajarnya tidak sampai ke

peserta didik. Sesuai dengan amanat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), guru adalah agen pembelajar yang harus menjadikan pembelajaran

menjadi kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta peserta didik

secara aktif (student-centered). Sebaik apapun substansi materi pembelajaran,

jika guru tidak mampu atau pandai mengemas secara baik dalam

penyampaiannya, substansi tersebut tidak akan sampai pada peserta didik.

Hal ini bisa jadi mengakibatkan siswa menjadi bosan dan kurang

memiliki tanggung jawab dan antusiasme dalam pembelajaran. Untuk itulah

guru harus mampu merancang pembelajarannya supaya menarik, efektif,

inovatif, dan pada akhirnya meningkatkan kreatifitas siswa.

Ditinjau dari kendala yang dihadapi, factor pelajar, antara lain minat

dan motivasi belajar menulis sangat rendah, sehingga pada pembelajaran

menulis hasilnya belum maksimal. Motivasi belajar merupakan dorongan

untuk belajar dan baru akan muncul setelah melalui proses pelatihan dan

pengembangan. Banyak riset membuktikan bahwa motivasi belajar tidak serta

merta muncul dan terlihat pada anak karena masih merupakan potensi. Potensi

ini akan berkembang setelah peserta didik diberi kesempatan berlatih dan

mencoba. Termasuk dalam hal ini kemampuan menulis. Dan mengenai factor

sarana pembelajaran, terlihat masih minimnya sumber belajar menulis dan

media pembelajaran yang mendukung pembelajaran kompetensi menulis.

Dengan kendala seperti ini dapat mengakibatkan kurangnya motivasi siswa

untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang tata bahasa (grammar) dan

menulis.
6

Keberhasilan belajar siswa yang ditandai dengan prestasi belajar yang

baik merupakan harapan semua pihak, namun tidak semua siswa mampu

mencapai keberhasilan tersebut. Dalam suasana tertentu di salah satu Sekolah

Menengah Pertama seperti SMP, kegiatan belajar mengajar bahasa inggris

kurang berjalan dengan baik. Hal ini di sebabkan siswa enggan menjawab

pertanyaan yang diajukan guru. Salah satu penyebabnya adalah kurang

percaya diri atau takut berbuat salah. Bila hal ini terus berlangsung, tentu akan

menurunkan prestasi bidang tersebut.

Dengan adanya penguasaan bahasa inggris maka siswa dapat merasakan

bahwa melalui pendidikan, mereka memiliki keahlian atau keterampilan yang

sekiranya menjadi modal awal dalam menggapai cita-cita yang mereka

inginkan. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa sekolah atau lembaga

yang mencetak anak didik yang berprestasi atau berkualitas bisa menjadi

sorotan masyarakat atau pilihan yang terbaik untuk menyekolahkan putra-

putrinya Perbedaan-perbedaan kemampuan atau keterampilan dalam kaitannya

dengan menulis, merupakan bukti atau hambatan yang dirasakan guru dalam

pembelajaran kelas atau siswa.

Tentunya perbedaan tersebut tidak hanya terjadi didunia pendidikan,

yang merupakan suatu kenyataan yang universal bahwa manusia berbeda satu

sama lainnya, termasuk dalam pembelajaran berbahasa. Selain kemampuan

membaca, berbicara, kemampuan menulis juga akan meningkat hanya dengan

jalan melakukan kegiatan menulis itu sendiri. Latihan tersebut akan menolong

mereka meningkatkan kemampuan menulis serta menemukan sendiri strategi

yang paling tepat untuk dirinya dalam menguasai bahasa inggris terutama saat
7

menulis dan juga bisa menemukan dimana letak kesalahan penggunaan tata

bahasa.

Bagi sebahagian besar guru-guru bahasa Ingris disekolah-sekolah

tingkatan SMP pengajaran tata bahasa sering menjadi masalah . Banyak guru

mengeluh dengan hasil yang mereka peroleh dalam pengajaran tata bahasa

dan menulis.

Dari pengalaman penulis selama 3 tahun mengajar Bahasa Inggris di

Bina Sarana Informatika, ada strategi mengajarkan tata bahasa yang dirasa

relatif cukup berhasil. Penulis mengajarkan tata bahasa melalui tiga tahap,

pertama siswa diajarkan tata bahasa dengan menggunakan gambar. Di sini

siswa diminta untuk menceritakan mengenai gambar tersebut menggunakan

simple present tense dan kemudian dirubah menjadi simple past tense. Tahap

kedua siswa dilatih untuk menempatkan salah satu tenses tersebut untuk

melengkapi kalimat yang sudah disediakan. Tahap ketiga, siswa diberikan

tugas untuk menulis setengah halaman buku untuk menceritakan apa yang

mereka lihat di gambar dan setiap tata bahasa yang digunakan siswa harus

bisa menempatkannya di dalam kalimat. Teknik yang digunakan ini

dirasakan cukup berhasil dalam membangun kemampuan siswa dalam tata

bahasa, tapi belum pemah dibuktikan dalam penelitian tertulis secara ilmiah.

Dengan alasan inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas untuk menguji kemanjuran dari proses tiga tahap pengajaran

tata bahasa tersebut. Tes kemampuan untuk mengetahui penguasaan tata


8

bahasa dalam menulis deskripsi adalah sebuah tes keterampilan yang biasa

dilakukan dalam penguasaan menulis.

Ini dikarenakan tata bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa yang

sudah diketahui sebelumnya yaitu bahasa Indonesia. Sebenarnya masih

banyak faktor yang menyebabkan mereka menemui kesulitan dalam

menguasai tata bahasa yang benar seperti faktor luar dan faktor dalam diri

siswa sendiri. Faktor luar diantaranya, yaitu siswa tidak terbiasa diberi tugas

untuk membuat sebuah kalimat dengan menggunakan tata bahasa baru dan

merangkainya menjadi sebuah karangan Sedangkan kebiasaan menulis dengan

bahasa Inggris harus dipupuk sejak sedini mungkin.

Kemudahan dalam merangkai sebuah kalimat dan merangkainya

menjadi sebuah karangan banyak ditemui dalam tulisan-tulisan berbahasa

inggris, seperti dalam novel dan cerita pendek. Sehingga sumber penguasaan

tersebut lebih digemari daripada sumber pemahaman seperti pada buku - buku

pelajaran. Keterampilan menyusun tata bahasa dalam bahasa inggris memiliki

beberapa tujuan, mencangkup garis besar peguasaan tata bahasa, mencari letak

kesalahan dalam penempatan tata bahasa, mencari letak kesalahan dalam

penulisan tata bahasa meningkatkan keterampilan menulis, meningkatkan

penguasaan tata bahasa, meningkatkan keterampilan mengarang,

mengekspresikan apa yang ingin ditulis dan dapat menangkap

mendeskripsikan apa yang dilihat melalui kalimat.


9

Rendahnya motivasi belajar dan kemampuan siswa, banyak yang belum

dapat menggunakan tata bahasa tepat pada tempatnya, yang sesuai dengan

materi yang ingin ditulis.

Hal ini dapat ditimbulkan oleh faktor intern dan faktor ekstern.

Sebagaimana dikemukan oleh Muhibbin bahwa secara umum ada tiga faktor

yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. (1) faktor internal (faktor dari

dalam) yaitu keadaan jasmani dan rohani siswa. (2) faktor eksternal (faktor

dari luar siswa) yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa. (3) faktor approach

to learning (pendekatan belajar) jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode dan digunakan oleh guru kepada siswa untuk melakukan

proses pembelajaran. (Muhibbin, Syah. 2003. 145:146)

Dalam mempelajari suatu bahasa, banyak faktor yang harus

diperhatikan agar tujuan penguasaan tata bahasa itu dapat tercapai seperti yang

direncanakan. Dalam hal penyampaian materi, guru dapat menggunakan

berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan

siswa agar hasil belajar penguasaan tata bahasa inggris siswa dapat tercapai

seperti yang diharapkan.

Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) banyak sekali terdapat kesalahan

dalam pemakaian tata bahasa untuk hal menulis, sering sekali dalam

mengarang bahasa inggris, siswa-siswa salah dalam penggunaan tata bahasa

(Grammar).

Maka dalam penelitian ini penulis akan mengungkapkan bagaimana

cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui penguasaan (tata bahasa)


10

dalam keterampilan menulis deskripsi bahasa inggris. Maka dalam penelitian

ini, penulis beri judul “Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa dan Motivasi

Belajar SiswaTerhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

(Survey pada SMPN di Kota Bekasi)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dengan ini penulis telah mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu :

1. Apakah penguasaan tata bahasa dapat meningkatkan keterampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris pada siswa SMPN di Kota Bekasi ?

2. Apakah terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris pada siswa SMPN di Kota Bekasi?

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap keterampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris pada siswa SMPN di Kota Bekasi?

4. Bagaimana cara meningkatkan penguasaan tata bahasa terhadap

keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa SMPN di Kota

Bekasi?

5. Apakah kendala siswa SMPN di Kota Bekasi dalam penguasaan tata

bahasa terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris?

6. Apakah siswa dengan motivasi tinggi hasil belajar menulis karangan

deskripsinya lebih baik dari siswa dengan motivasi rendah?

7. Apakah terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap hasil belajar menulis deskripsi bahasa Inggris?


11

8. Apakah ada pengaruh keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

antara siswa yang penguasaan tata bahasanya tinggi dan motivasi

belajarnya tinggi dengan siswa yang penguasaan tata bahasanya rendah

dan motivasi belajarnya rendah?

9. Apakah ada pengaruh kemampuan tata bahasa siswa yang penguasaan tata

bahasanya rendah dan motivasi belajarnya tinggi dengan siswa yang

penguasaan tata bahasanya rendah dan motivasi belajarnya rendah?

10. Apakah ada pengaruh kemampuan tata bahasa antar siswa yang

penguasaan tata bahasanya tinggi dan motivasi belajarnya rendah dengan

siswa yang penguasaan tata bahasanya rendah dan motivasi belajarnya

rendah?

11. Apakah terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa?

C. Pembatasan Masalah

Diketahui bahwa permasalahan yang muncul sangat luas dan tidak

mungkin dapat diteliti seluruhnya karena keterbatasan kemampuan penulis, maka

agar penelitian ini fokus, penulis membatasi pokok masalah yang akan diteliti

hanya mengenai pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar terhadap

keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa.

D. Rumusan Masalah
12

Berdasarkan pada latar belakang dan pembatasan masalah di atas, dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa secara

bersama-sama?

2. Apakah terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris siswa secara bersama-sama?

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap keterampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris siswa secara bersama-sama?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa SMPN di Kota Bekasi.

2. Pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap ketrampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris siswa SMPN di Kota Bekasi.

3. Pengaruh motivasi belajar terhadap ketrampilan menulis deskripsi bahasa

Inggris siswa SMPN di Kota Bekasi.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa

pihak terkait, khususnya bagi:

1. Manfaat Teoritis
13

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

a. Memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh secara

signifikan antara penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar terhadap

keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris secara sendiri-sendiri.

b. Memberikan masukan tentang sejauh mana pengaruh antara

penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar terhadap keterampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris siswa secara bersama-sama.

c. Menambah wawasan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran

bahasa Inggris terutama tentang kemahiran menggunakan tata bahasa

Inggris sehingga mendorong peneliti lain untuk pelakukan penelitian

sejenis yang lebih luas dan mendalam.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada:

a. Siswa:

1) Mengetahui kemampuannya dalam penguasaan tata bahasa,

motivasi belajar, dan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa

Inggris.

2) Mengukur penguasaan tata bahasa, motivasinya dalam belajar, dan

keterampilan menulis deksripsi dalam bahasa Inggris.

3) Memotivasi siswa agar lebih baik lagi dalam meningkatkan

penguasaan tata bahasa, motivasi belajarnya, dan keterampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris.


14

b. Guru:

1) Memberikan masukan kepada guru bahasa Inggris tentang

komponen-komponen yang dapat mendukung keterampilan

menulis deskripsi dalam bahasa Inggris.

2) Memberikan bahan pertimbangan kepada guru bahasa Inggris

tentang pentingnya penguasaan tata bahasa, motivasi dalam belajar

bagi pengembangan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa

Inggris.

3) Memberikan masukan kepada guru bahasa Inggris dalam

menentukan pendekatan pembelajaran terutama dalam penggunaan

tata bahasa yang tepat saat menulis deskripsi dalam bahasa Inggris

sehinggga prestasi pembelajaran bahasa Inggris dapat tercapai.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis akan membuat sistematika penulisan agar

penulisan proposal thesis ini sesuai dengan ketentuan dan memudahkan pembaca

dalam memahami isi proposal thesis ini. Adapun sistematika penulisan proposal

thesis ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori, kerangka berfikir yang berisikan tentang

landasan teori yang terdiri dari pengertian bahasa inggris,


15

pengertian tata bahasa, penguasaan tata bahasa, pengajaran tata

bahasa, pengertian menulis karangan deskripsi, kerangka berfikir,

dan rumusan hipotesis.

Bab III : Metodologi Penelitian, mengenai penelitian dan waktu penelitian,

variabel penelitian, metodologi penelitian, populasi dan sampel

penelitian, instrument penelitian, teknik analisa data.


BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESA PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bahasa Inggris

a. Pengertian Bahasa Inggris

Seperti yang diutarakan oleh Finocchiaro (1974:3) : “English As a

Second Language : From Theory to Practice “ sebagai berikut : “ Language is

system of arbitrary vocal which permits all people in a given culture, or other

people who have learned the system of that culture to communicate or to

interact”.

Bahasa pada hakekatnya merupakan salah satu media untuk

berkomunikasi dalam segala aspek kehidupan yang sangat penting bagi

manusia baik bersifat formal maupun informal. Bahasa memegang peranan

penting dalam kehidupan masyarakat, dengan adanya bahasa para anggota

masyarakat dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat.

Bahasa Inggris adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting

mengingat bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Maka belajar bahasa

Inggris adalah satu kebutuhan yang dilaksanakan oleh dunia pendidikan

sekarang ini. Hal ini dikarenakan bahasa inggris banyak dipakai sebagai

bahasa penghubung antara bangsa-bangsa. Setiap proses pembelajaran diakhiri

16
17

dengan tes, karena tes merupakan alat ukur untuk menentukan keberhasilan

pembelajaran.

Dengan demikian yang dimaksud dengan bahasa adalah sistem bentuk –

bentuk atau aturan – aturan dan susunan – susunan yang mempunyai makna

bagi si pembaca dan penulis, sedangkan vocal adalah bunyi - bunyi suara yang

kita ciptakan dari alat – alat ucap yang kita gunakan seperti : mulut, gigi, paru

– paru yang semuanya merupakan satu perangkat untuk menghasilkan bunyi

suatu bahasa.

Finocchiaro (1974:2) juga mengutarakan bahwa “Language is

universal. All norml human beings in community understand and speak well

enough to carry out every activity of human life”. Semua manusia yang

normal di dalam suatu masyarakat memahami dan berbicara dengan baik

untuk melaksanakan kegiatan kehidupan manusia. Fungsi bahasa adalah

universal, artinya bahasa dipergunakan oleh semua orang diseluruh dunia.

Selain itu, tiap - tiap bahasa mempunyai karakteristik tersendiri, hal ini

disebabkan adanya letak geografis dan kebudayaan (Culture) masyarakat

tersebut, tidak ada bahasa yang sama persis antara bahasa yang satu dengan

bahasa yang lain, kalaupun bahasa nya sama semua tapi mempunyai arti yang

berbeda begitupun sebaliknya.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional bahasa Inggris adalah

“bahasa asing pertama di Indonesia yang secara formal diajarkan disekolah –

sekolah”. Maka pelajaran bahasa Inggris merupakan pelajaran wajib disekolah

Menengah Pertama (SMP) yang berfungsi sebagai alat pengembang diri siswa
18

dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi seni dan budaya. Hal diatas

ditetapkan oleh pemerintah pesatnya penggunaan bahasa Inggris dewasa ini

baik dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, perdagangan, politik,

komunikasi, sosial, dan budaya. Dengan kehidupan yang modern seperti saat

ini memaksa kita untuk tidak hanya menguasai satu bahasa saja. Di Indonesia

semakin banyak orang yang sudah dapat menggunakan dua bahasa (bahasa

daerah dan bahasa Indonesia), dan dikalangan terdidik pun bahkan ada yang

dapat menggunakan dua atau tiga bahasa asing dengan lancar.

Dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris memegang peranan yang

sangat penting dalam komunikasi internasional. Dengan mempelajari bahasa

Inggris seseorang selalu dapat berkomunikasi dengan orang asing dalam

membaca, memahami bacaan mengenai pelajaran dan tulisan umum yang

ditulis dalam bahasa Inggris.

Tetapi dalam proses pembelajaran pada umumnya hasil belajar yang

diperoleh peserta didik masih ada nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal

(KKM), terutama pelajaran bahasa Inggris, sehingga masih ada yang

mengatakan belajar bahasa Inggris adalah sulit. Dengan adanya anggapan

bahasa Inggris sulit, maka dalam belajar bahasa Inggris atau bahasa sehari –

hari diseebut dengan “English”. Hingga saat ini, definisi “ English” masih

merupakan salah satu masalah utama dalam ilmu linguistik.

Revell mengutarakan pendapatnya dalam “Teaching tehnique for

communicative English (1979:1)” bahwa, “Communication is an exchange

between people of knowledge, of ideas, of opinion, of feeling.” Semakin


19

pentingnya kedudukan bahasa dalam masyarakat inilah yang menyebabkan

semakin penting pula kedudukan pengajaran bahasa asing. Berarti dengan

adanya bahasa, kita dapat memiliki kemampuan dan kesanggupan seseorang

untuk mengungkapkan ide atau pendapat dan mengerti maksud pembicaraan

yang terjadi.

Adapun teori yang dikemukakan oleh Krashen : “The Natural Approach

(1983:213)” bahwa “the term “acquisition” and “learning” are used to refer

to these two shorts of linguistics knowledge. Acquisition is the process which

is said to lead to subconscious knowledge about language, a “feel” for

correctness, while the product of learning is said to result from conscious

attention to some part of the target language.” Dimana dapat disimpulkan

bahwa proses belajar dapat dibedakan atas dua cara, yaitu Acquisition dan

Learning. Acquisition merupakan proses penyerapan bahasa secara alami

melalui pengalaman individu secara langsung dalam berkomunikasi.

Sedangkan Learning adalah proses belajar bahasa melalui pemahaman unsur –

unsur bahasa untuk tata bahasa yang kemudian digunakan untuk

berkomunikasi.

Menurut Finocchiaro and Michael Bonomo, M.S.in Ed. (1973:6) : “The

Foreign Language Learner: A Guide for Teachers” berpendapat bahwa “

communication through the use of the spoken language means understanding

and racting to what someone says.” Dari kedua pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi serta

sebagai pemyampian informasi pesan, ide, pendapat kepada orang lain yang
20

dapat dicapai bila anatara si pembicara dan pendengar saling mengerti serta

merespon apa yang sedang dibicarakan.

Quirk mengemukakan pendapatnya (1985:4) : “A Comprehensive

Grammar of the English Language”sebagai berikut “English is used

principally for internal purposes as an internationa language, for speakers to

communicate wit other speakers chiefly as international language”. Maksud

dari pernyataan tersebut menyatakan dengan jelas bahasa inggris digunakan

sebagai bahasa internasional yang dipakai oleh pembicara yang satu dengan

pembicara yang lainnya untuk berkomunikasi dalam bahasa asing. Maka

hakekat nya bahasa Inggris perlu dipelajari untuk dapat berkomunikasi dengan

orang asing, dapat membaca serta memahami bacaan – bacaan ilmiah yang

digunakan sebagai sumber belajar perguruan tinggi.

Dengan demikian bahasa merupakan sesuatu yang diucapkan oleh

seseorang dalam menyampaikan pendapat, ide, perasaan yang mana hanya

dapat diungkapkan dengan adanya sistem bunyi dan ujaran yang telah

disepakati oleh sekelompok orang banyak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris menunjukkan dalam

kehidupan masyarakat sangat penting yaitu berfungsi sebagi sarana

berkomunikasi seperti untuk berinteraksi, mengungkapkan ide atau gagasan

secara lisan maupun tertulis. Sehingga dengan kemampuan bahasa yang baik

akan memperlancar dalam suatu hubungan dengan orang lain.


21

b. Pengajaran Tata Bahasa ( Grammar )

Grammar adalah ilmu yang dipelajari saat kita mempelajari bahasa

Inggris.

Grammar is concerned with how sentences and utterences are form. In

a typical English sentence, it has two basic principles of grammar, the

arrangement of items (syntax) and the structure of items (morphology).

(Carter, Ronald and Michael McCarthy, 2008:2)

Jefry Coghill and Stacy Magendanz (English Grammar, 2003)

mendefinisikan : “The Grammar of language is the set of rules that govern its

structure. Grammar determines how words are arranged to form meaningful

units.” Kutipan ini menyatakan bahwa grammar sebuah bahasa adalah satu

kumpulan aturan yang menata bagian susunannya. Grammar menentukan

bagaimana kata-kata disusun dalam membentuk unit-unit bahasa yang

bermakna.

Scott Thornbury (2007:1) mendefinisikan : “Grammar is partly the

study what forms for structure are possible in language. Traditionally,

grammar has been concerned almost exclusively with analysis at the level of

the sentence. Thus a grammar is a description of the rules that govern how

language’s sentences are form.” kutipan ini menyatakan bahwa Grammar atau

tata bahasa merupakan bagian ilmu yang mempelajari bentuk atau struktur

yang memungkinkan dalam sebuah bahasa. Dalam belajar menguasai dan

mengunakan tata bahasa memegang peranan penting dalam menunjang

keterampilan menulis oleh karena itu tata bahasa merupakan salah satu yang
22

harus dimiliki peserta didik untuk memahami makna dari suatu teks tersebut.

Kreatif guru sangat dibutuhkan untuk mencari media dan metode yang tepat

dan menarik didalam mengajarkan tata bahasa.

Greenbaum dan Leech et al (English Grammar, 1996) mendefinisikan

grammar sebagai berikut : “Reference to the mechanism according to which

language works when it is used to communicate with other people, …

grammar is a mechanism for putting words together, but we have said little

about sound of meaning.” Kutipan ini menyatakan makna grammar adalah

referensi mekanisme menurut fungsi bahasa ketika digunakan dalam

komunikasi dengan orang lain. Grammar adalah aturan untuk penggabungan

kata, ataupun aturan penggabungan bunyi suatu makna.

Dapat dipahami bahwa semua orang pasti menyadari pentingnya tata

bahasa dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan

berbahasa seperti menyimak, membaca, menulis, dan berbicara namun hanya

sedikit orang yang dapat mencapai penguasaan akan tata bahasa dengan baik

di dalam keterampilan menulis.

Kesalahan dalam penguasaan tata bahasa akan berakibat

kesalahpahaman bagi penulis dan pembaca. Permasalahan ini biasanya terjadi

pada saat kita menggunakan bahasa asing dan penguasaan tata bahasa tersebut.

Hal ini disebabkan karena kurang terbiasanya siswa terhadap hal yang

berhubungan dengan bahasa asing.

Menguasai Grammar merupakan sesuatu yang penting bagi peserta

didik dalam mempelajari suatu bahasa khususnya bahasa inggrisnya, tanpa


23

adanya penguasaan tersebut peserta didik tidak akan mampu berkomunikasi

dengan baik secara lisan maupun tulisan.

Grammar adalah serangkaian atau susunan kata kata yang memiliki

wujud tertentu menjadi sebuah kalimat yang tepat dan arti yang benar,

contohnya ”Susan is angry with her.” jika diterjemahkan kata per kata akan

berarti ”Susan adalah marah dengan dia”. Padahal kata kerja bantu be (is)

tidak selau berarti ”adalah”. Demikian kata ”with” tidak berfungsi sebagai

kata depan dalam kalimat tersebut melainkan kesatuan verb phrase ”angry

with”. Terdapat aturan aturan yang menentukan bagaimana menghubungkan

kata - kata sehingga menbentuk frase dan kalimat. Mengerti dan menguasai

tata bahasa adalah satu - satunya cara untuk dapat benar - benar mengerti

bahasa inggris baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam kutipan buku ”Teaching Foreign-Language Skills” karya Wilga

M. Rivers menyatakan bahwa ”Grammar is the rules of a language set out in

terminology which is hard to remember, with many exception appende to

each” Mengingat pentingnya penguasaan tata bahasa dalam menguasai bahasa

asing seperti bahasa inggris, maka pengajaran tata bahasa menduduki tempat

terpenting dalam setiap pembelajaran bahasa. Meskipun demikian, tata bahasa

masih tetap menjadi kendala dalam menguasai atau memahami suatu bahasa

asing. Maka peserta didik akan tetap menemukan kesukaran dalam

mempelajari bahasa walaupun telah mempelajari tata bahasanya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Grammar atau tata

bahasa adalah kaidah - kaidah yang sulit untuk diingat. Oleh karena itu,
24

peserta didik harus memahaminya terlebih dahulu agar bisa menggunakan

bahasa sebagai daya ungkapnya secara lisan maupun tulisan dengan baik dan

benar. Pelajaran tersebut wajib dipelajari oleh siswa yang diajarkan di sekolah.

Seperti yang diutarakan oleh Spratt, et all (2011) : ”Refers to how we

combine, organise and change parts of words, words and groups of words to

make meaning. We use grammar unconsciously when we speak, listen, read or

write. We also use it, particularly as teachers, to describe language. We do

this by referring to its forms and its uses. Grammar includes a large number

of forms and uses.” Maksudnya grammar mengacu pada bagaimana kita

menggabungkan, mengatur dan mengubah bagian-bagian dari kata-kata, kata-

kata dan kelompok kata untuk membuat makna. Kita menggunakan tata

bahasa secara tidak sadar ketika kita berbicara, mendengarkan, membaca atau

menulis. Kita juga menggunakannya, khususnya sebagai guru, untuk

menggambarkan bahasa. Kita melakukan ini dengan mengacu pada bentuk

dan penggunaannya. Grammar mencakup sejumlah besar bentuk dan

kegunaan. Pada dasarnya menulis merupakan menyusun kata - kata atau

kalimat - kalimat sehingga menjadi sebuah tulisan, maka dalam penyusunan

tersebut peserta didik harus memperhatikan susunan aturannya atau kaidah

bahasa yang ada agar tulisan tersebut dapat di pahami makna kalimatnya.

Seorang peserta didik yang mampu menyusun kembali kata - kata menjadi

sebuah kalimat pastilah dapat dikatakan peserta didik tersebut sudah

menguasai aturan - aturan atau kaidah tata bahasa khususnya tata bahasa

inggris dalam proses penataan bahasa.


25

Bagi peserta didik yang ingin belajar bahasa inggris dan dapat

menggunakanya sebagai alat komunikasi, ia harus mempelajari tata bahasanya

terlebih dahulu dengan maksud kalimat yang ditulis benar benar sesuai dengan

aturan aturan ketata bahasaan yang berlaku agar dapat dipahami. Karena

bahasa inggris tidak hanya cukup denagn membaca buku atau mendengarkan

pembicaraan tanpa memahami bentuk tata bahasanya sehingga terjadi

kesalahpahaman dari bacaan atau pembicaraan tersebut dalam berkomunikasi.

2. Pengertian Menulis

Linse dan Nunan (2006:98), menyatakan bahwa: “Writing is a

combination of process and product. The process refers to the act of

gathering ideas and working with them until they are presented in a manner

that is polished and comprehensible to readers”. Menulis adalah kombinasi

dari proses dan produk. Proses mengacu pada tindakan mengumpulkan ide-

ide yang diolah menjadi teks yang bisa dipahami oleh pembaca.

Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan

sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai media penyampai Memiliki kemampuan menulis yang baik bukan

karena harus menjadi penulis, tetapi karena kita wajib terampil dalam

berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan.

Di samping itu menulis merupakan suatu wadah seseorang untuk

mengungkapkan gagasan, perasaannya secara jelas dan terarah. Dalam

pelaksanan aktivitas sehari-hari, atau terlihat langsung dalam kehidupan sehari-

hari dengan masyarakat, manusia tidak terlepas dari proses berkomunikasi baik

secara lisan maupun tertulis. Komunikasi tertulis tidak mempunyai aspek-


26

aspek yang dimiliki oleh komunikasi lisan, seperti intonasi, tekanan kata

(stress) dan jeda ( juncture ).

Dari ungkapan di atas, bahwa penulis harus meletakkan posisi tenses

dengan benar sesuai dengan waktu terjadi nya peristiwa itu. Penulis juga harus

sadar dengan apa yang sedang ia tulis, dalam situasi mana dan gaya (style) apa

yang harus ia pergunakan. Dalam hal ini, seseorang yang menulis dalam suatu

bahasa asing atau bahasa Inggris, harus mengetahui prinsip-prinsip tersebut di

atas. Di samping itu faktor penbenaran penguasaan tata bahasa juga dijadikan

penilaian apakah keterampilan menulis seseorang dengan baik atau tidak.

Menulis yang lebih baik, dalam pengertian bahwa mereka mempunyai

kesalahan yang lebih sedikit yang disebabkan oleh keraguan - raguan.

Dari kesalahan – kesalahan tersebut menunjukkan bahwa dalam

menulis deskriptif, atau membaca buku berbahasa inggris, diperlukan

penguasaan tata bahasa untuk memahami isi bacaan dan merangkai kata – kata

menjadi kalimat yang mempunyai makna penulisan. Jadi tata bahasa

memegang peranan dan unsur yang palimg mendasar dalam kemampuan

berbahasa khususnya dalam hal menulis karangan. Dengan penguasaan tata

bahasa akan menberikan kemudahan untuk mengungkapkan ide atau gagasan

yang terkandung didalam pikiran seseorang untuk dituangkan kedalam bentuk

tulisan.

Mengingat menulis adalah kegiatan yang kompleks maka kemampuan

tata bahasa, kemampuan dalam gaya bahasa, kemapuan mengembangkan tema

serta sistematika penulisan karangan sangat diperlukan. Namun demikian,


27

pelajaran menulis dalam bahasa Inggri sering menimbulkan kesulitan bagi

siswa. Kesulitan sering muncul karena perbedaan sistem bahasa Inggris dan

bahasa Indonesia, ketidak mampuan siswa menerapkan struktur dan tata

bahasa yang telah dipelajari serta kurangnya motivasi dari guru ataupun orang

tua siswa.

Adapun maksudnya di atas adalah cara menulis yang baik ialah cara

menulis yang mudah dimengerti orang. Sedangkan cara yang buruk ialah cara

menulis yang sukar dimengerti orang lain.

a. Tujuan Pengajaran menulis

Untuk mengetahui tujuan pengajaran menulis yang diajarkan oleh

pendidik yang disampaikan pada peserta didik, dalam hal ini untuk

meningkatakan kemampuan menulis atau mengoptimalkan kemampuan peseta

didik, yaitu tertuang pada ketetapkan Departemen Pendidikan Nasional atau

Depdiknas (2003 : 4) yaitu mengenai pengajaran menulis adalah :

Pengajaran menulis ini bertujuan agar siswa memiliki

keterampilan melakukan menulis setengah terpimpin dalam hal

meminta dan memberi informasi, memberi respon terhadap

stimulus-stimulus tertentu, mendeskripsikan orang, benda dan

tempat, memberikan pendapat atau meminta saran dari orang

lain.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa setelah mempelajari menulis,

peserta didik mampu mengungkapkan perasaan, pikiran atau ide dengan tata

bahasa yang benar dan sesuai dengan situasi penulisan. Melihat tujuan dari
28

pengajaran menulis di atas, yaitu memiliki kemampuan menguasai tata bahasa

dan dapat memberikan respons terhadap stimulus-stimulus tertentu dalam

suatu penulisan. Maka dapat dikatakan bahwa pengajaran menulis mempunyai

tujuan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan tulisan yang baik dan

benar. Kegiatan-kegiatan di dalam kelas mencakup berbagai latihan menulis

kan frasa-frasa dan ekspresi-ekspresi sederhana, kalimat-kalimat pendek yang

digunakan dalam dialog.

Pengajaran menulis sebaiknya dimulai dari latihan-latihan yang

terpimpin (Guided writing) yang menuju kepada penulisan yang bebas (Free

writing). Dalam mengadakan latihan menulis, para pendidik atau pengajar

harus menggunakan teknik yang baik dan dapat diterima oleh peserta didik,

dan tanpa melalui proses yang menyenangkan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pernyataan atau

pertanyaan yang diberikan guru, siswa harus memiliki kemampuan kognitif

(berpikir) untuk menyatakan situasi dan pertanyaan atau pernyataan yang

diberikan oleh guru. Kemampuan yang dimiliki tersebut diharapkan agar

siswa dapat berkomunikasi atau bercakap-cakap dengan jelas dan baik di

depan kelas.

b. Fungsi menulis

Fungsi utama dari menulis adalah untuk mennyatakan tujuan dari

penulis. Ada 3 (tiga) factor yang tercakup dari apa yang ada dalam pikiran

penulisan, yaitu : (a) Fungsi, (b) Situasi, (c) Topik yang dituliskan.
29

Di dalam suatu situasi menulis, termasuk juga : (a) Siapa yang ikut

dalam penulisan. Dalam hal ini dalam suatu penulisan, siapa yang menjadi

obyek atau topik yang akan dibahas dalam penulisan, apakah teman sebaya,

laki-laki atau perempuan, bahasa apa yang dipergunakan, berapa banyak orang

yang menulis, bagaimana hubungannya, dan bagaimana sikapnya. (b) Tempat

penulisan : Di negara lain, di negara sendiri, di rumah, di kantor, di kapal, di

bioskop, atau di taman. (c) Waktu : Pada hari biasa atau hari libur, biasa

terjadi atau tidak. (d) Topik yang dituliskan : Kegiatan sosial, pelajaran, dan

lain sebagainya. Sesuai dengan fungsinya, tujuan dari menulis berdasarkan

pada 2 (dua) cara, yaitu :

1) Formula, fixed expression (ekspresi tetap yang tidak dapat

diubah-ubah lagi).

2) Communicative atau functional expression (ekspresi yang

dapat berubah menurut jenis kelamin, jumlah, tempat,

waktu, dan tujuan).

Di sini hampir semua kata bisa diganti sesuai dengan siapa yang

menulis dan bagaimana situasi dan waktu yang digunakan. Oleh karena fungsi

bahasa banyak sekali, maka dibagi dalam beberapa kategori, sebagai berikut :

1). Personal (menunjukkan pikiran atau perasaan seseorang), yaitu

kemampuan seseorang untuk mengungkapkan cinta, gembira, maaf, dan

kecewa.
30

2). Interpersonal, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan salam,

kegembiraan, membuat perjanjian, menerima undangan, meminta maaf,

memperkenalkan teman, menawarkan makanan, dan bertukar pikiran.

3). Directive, yaitu kemampuan memberi perintah, meyakinkan

seseorang, himbauan, saran, petunjuk, dan permohonan.

4). Referential, yaitu kemampuan untuk berbicara atau melaporkan

sesuatu misalnya menterjemahkan, meringkas, menerangkan sesuatu,

menyuruh siswa membuat kalimat dan lain-lain.

5). Imaginative, yaitu hal-hal yang berhubungan erat dengan daya

imajinasi siswa, misalnya membuat puisi, sandiwara, lukisan, dan lain-

lain.

3. Pengertian Karangan

Karangan merupakan hasil pekerjaan dari mengarang. Mengarang

diartikan dengan merangkai atau menyusun ide atau buah pikiran dan perasaaan

ke dalam rangkaian kalimat secara teratur dengan satu kesatuan yang utuh.

a. Jenis karangan

1. Karangan narasi

Karangan narasi/cerita adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa

atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami

kejadian yang diceritakan itu. Karangan ini biasanya berisi cerita, dengan

adanya pelaku, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya. 5 Karangan narasi

lebih terfokus pada waktu.

2. Karangan deskripsi
31

Karangan deskripsi/lukisan adalah karangan yang melukiskan atau

menggambarkan objek tertentu (keadaan, peristiwa seseorang) dengan

tujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri obyek yang digambarkan

itu. Karangan deskripsi ini lebih terfokus pada ruang.

3. Karangan argumentasi/alasan adalah karangan yang meyakinkan dengan

tujuan untuk menunjukkan kebenaran sehingga pembaca meyakininya.

Untuk meyakinkan itu memerlukan pembuktian data dan fakta yang

akurat. Karangan ini biasanya berisi pendapat yang disertai dengan fakta-

fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.

4. Karangan eksposisi

Karangan eksposisi/paparan adalah karangan yang menjelaskan sejumlah

pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca memperoleh

informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Untuk memperoleh

informasi, dikemukakan data atau fakta.

5. Karangan persuasi

Karangan persuasi/bujukan adalah karangan yang bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca agar pembaca terpengaruh, diperlukan data

sebagai penunjang.

6 Karangan ini biasanya berisi imbauan atau ajakan kepada orang-

orang tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu agar hal yang

disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula disertai

penjelasan.
32

b. Pengertian deskripsi

Kata deskripsi berasal dari kata latin describere yang berarti

menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah, deksripsi adalah

suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memberikan sesuatu hal sejalas-

jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri.

Melalui deskripsi penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan

perasaan kepada pembaca. Dia gambarkan sifat, cirri, serta rincian wujud yang

terdapat pada objek yang dilukiskannya.

Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan

gambaran objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imaginasi yang hidup dan

segar tentang cirri-ciri, sifat-sifat, atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu.

Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri

pembaca dan member identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga

pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objeknya tadi.

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat,

didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi yang juga dapat dirasa oleh hati dan

pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih dan haru. Begitu pula suasana

yang timbul dari suatu peristiwa, seperti suasana mencekam, teriknya panas

matahari, serta keromantisan purnama. Pendeknya, deskripsi merupakan suatu

upaya untuk melukiskan sesuatu dengan kata-kata untuk menghidupkan kesan dan

daya khayal mendalam pada si pembaca.

Dengan demikian dalam menggarap deskripsi yang baik dituntut tiga hal.

Pertama, kesanggupan berbahasa penulis yang memiliki kekayaan nuansa dan

bentuk. Kedua, kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan tentang sifat,


33

ciri, dan wujud objek yang dideskripsikan. Ketiga, kemampuan memilih detail

khas yang dapat menunjang ketepatan dan keterhidupan cerita. Karangan

deskripsi adalah karangan yang menimbulkan kesan adanya pelukisan atau

penggambaran tentang sesuatu. Deskripsi berkaitan erat dengan panca indera.

Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang dilukiskan

penulisnya. Jadi karangan deskripsi selalu berusaha melukiskan dan

mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat

atau sesuatu yang lain. Misalnya suasana kampung yang begitu damai, tentram

dan saling menolong dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi. Karangan yang

menimbulkan kesan adanya pelukisan atau penggambaran tentangsesuatu, sesuai

dengan keadaan sebenarnya.

c. Macam-macam deskripsi

Menurut Zumakhsin (2005:21), “descriptive text is to describe the things

that we see”. Deskripsi dipergunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang kita

lihat. Menurut Bima (2005:15) “descriptive text is to describe a particular person,

place or things.” Pendapat Bima lebih menjelaskan kembali bahwa deskripsi

digunakan untuk mendeskripsikan seseorang, tempat ataupun benda.

d. Karakteristik deskripsi

Menurut Kane (2000:352), “The generic structures of Descriptive text is

identification and description.”

Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian

dari dari objek yang sedang dibicarakan.Penulis memindahkan kesan-kesannya,


34

memindahkan hasil pengamatannya dan perasaannya kepada pembaca melalui

tulisan.

a. Deskripsi ekspositoris

Melalui deskripsi ekspositoris, penulis hanya ingin

memberitahukan, memperhatikan, atau memperdengarkan sesuatu

kepada pembaca. Ada atau tidak adanya kesan pembaca tidak

menjadi masalah bagi penulis. Misalnya, orang melukiskan ruang

kuliah sebagi berikut: Ruang kuliah itu berukuran 8x6m. cahaya

masuk dari arah kiri mahasiswa. Deretan kursi kuliah masing-

masing 5 buah ke kiri dan 5 buah ke kanan. Sedangkan dari muka

kebelakang dijejerkan kanan ruang kuliah. Papan tulis yang

berukuran 3x1,2 m tertempel kokoh pada dinding tembok depan

ruang itu.

b. Deskripsi impresionistik

Deskripsi impresionistik menimbulkan suatu kesan kepada para

pembaca, misalnya menarik hati, indah, jijik dan seram. Agar

pembaca memiliki penghayatan yang demikian, penulis harus

dapat menyajikan objek sejelas-jelasnya, setepat-tepatnya, dan

sehidup mungkin. Untuk itu penulis dituntut untuk dapat

menggunakan diksi yang tepat dan kalimat-kalimat yang dapat

menghadirkan objek deskripsi di depan pembaca.

c. Deskripsi sugesti
35

Jenis deskripsi yang menciptakan dan memungkinkan daya khayal

(imajinasi) pada para pembaca dengan perantara tenaga rangkaian

kata-kata yang dipilih penulis untuk menggambarkan ciri, sifat,

watak objek.

d. Deskripsi ekspositoris/teknis

Jenis deskripsi yang memberikan identifikasi atau informasi

mengenai objek hingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu

atau berhadapan dengan objek tersebut.

e. Deskripsi Tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap

peristiwa. Tak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan

tempat, semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat.

Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik kalau dikaitkan

dengan tempat terjadinya peristiwa tersebut.

f. Deskripsi Orang

Kerumitan manusia tidak hanya struktur atomi dan morfologi

tubuh,tetapi juga karena akal budi dan jiwa yang dimilikinya. Hal

ini akan menyulitkan seseorang menghasilkan deskripsi yang

memuaskan. Seseorang yang bersungguh-sungguh membuat

deskripsi tentang seorang tokoh, harus mengetahui ciri utama sang

tokoh seperti tingkah laku, bentuk tubuh, watak, penampilan, dan

sebagainya. Seseorang yang bertampang gagah, berparas menarik,

belum tentu memiliki watak dan moral yang baik. Sebaliknya,


36

seseorang yang berwajah seram bertingkah laku kasar, mungkin

memiliki hati yang baik.

g. Deskripsi Impresionistis

Deskripsi impresionistis, kadang-kadang dinamakan juga deskripsi

stimulatif adalah untuk menggambarkan impresi penulisnya, atau

untuk menstimulir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih

menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan

observasi, atau ketika menuliskan impresi tersebut. Urutan-urutan

yang dipakai adalah menurut kuat lemahnya kesan penulis terhadap

bagian-bagian objek itu.

Dapat diambil kesimpulan bahwa deskripsi adalah sebuah tulisan yang

digunakan untuk menceritakan dengan detail tentang orang, sesuatu atau benda

dan tempat.

4. Hakikat Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Dikutip dari buku Psikologi Pendidikan “Motivasi adalah daya

penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari

dalam diri dan juga dari luar.” (Dalyono, 2005:55)

Menurut Sardiman (1996:90) motivasi terdiri dari dua macam yaitu

motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motif-motif

yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
37

Mc. Clellands’ Achievment Motivation Theory, teori motivasi prestasi

didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan

keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Mc Clelland

mengelompokkan 3 kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah berkerja

seseorang, yaitu:

1. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement)

2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation)

3. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

Dengan berkembangnya psikologis dalam pendidikan maka bersamaan

dengan itu bermunculan teori-teori tentang belajar. Dalam masa perkembangan

psikologis pendidikan ini munculah secara beruntun beberapa aliran psikologis

pendidikan

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori di atas, maka peneliti mengemukakan kerangka berpikir sebagai

berikut:

1. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa dan Motivasi Belajar Secara

Bersama-sama Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi Bahasa

Inggris siswa

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa

keterampilan menulis deskripsi Bahasa Inggris siswa dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu motivasi belajar dan penguasaan tata bahasa.

1. Terdapat pengaruh keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

siswa antara siswa yang memiliki penguasaan tata bahasa tinggi


38

dibandingkan dengan keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan tata bahasa rendah.

2. Terdapat pengaruh keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

siswa antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

dibandingkan dengan keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

siswa yang memiliki motivasi rendah.

3. Terdapat interaksi antara penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris.

2. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa Terhadap Keterampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris Siswa

Siswa yang rajin membaca teks bahasa Inggris yang diperoleh dari proses

belajar dikelas dan diluar proses belajar, memiliki perbendaharaan serta

pengetahuan tata bahasa lebih tinggi. Sehingga siswa yang memiliki penguasaan

tata bahasa tinggi lebih dimudahkan dalam menulis deskripsi bahasa Inggris,

karena memiliki modal pengetahuan tata bahasa yang banyak. Sebaliknya, siswa

yang malas membaca bahasa Inggris tentunya penguasaan tata bahasa yang

dimiliki lebih rendah dibandingkan yang gemar menulis. Hal ini mempengaruhi

keterampilannya dalam menulis dimana siswa yang tidak gemar menulis

penguasaan tata bahasa yang digunakan cenderung sederhana dan terbatas.

Dengan demikian, dapat diduga bahwa keterampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris siswa yang penguasaan tata bahasanya tinggi lebih unggul dari

pada siswa yang penguasaan tata bahasanya rendah.


39

3. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi

Bahasa Inggris Siswa

Meningkatkan motivasi siswa bukan perkara mudah, terlebih lagi untuk

siswa yang secara psokologis dorongan keinginan bermainnya cukup besar

ditengah membanjirnya fasilitas bermain dengan menggunakan peralatan

elektronik.

Dampak serbuan media informasi khususnya media elektronik diera

globalisasi ini juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Banyak siswa

yang telah menggunakan telepon genggam dengan fasilitas segala permaianan,

bermain menggunakan alat elektronik seperti games (play station), internet dan

sebagainya, sehingga mempengaruhi konsentrasi dan waktu belajar.

Stasiun pemancar televisi (TV) yang jumlahnya cukup banyak dengan

berbagai tayangan bersifat hiburan, sebagian besar acaranya pada jam-jam belajar,

sehingga berdampak pada perhatian anak-anak tersita untuk menyaksikan

visualisasi yang disajikan TV tersebut, dengan tersitanya perhatian dan waktu

belajar dapat berakibat kemunduran keterampilan dan motivasi siswa.

Jika orang tua terutama bertanggung jawab terhadap kesejahteraan fisik

mental anak selama ia berada dirumah, maka dilingkungan sekolah guru terutama

bertugas merangsang dan membina perkembangan intelektual anak serta membina

pertumbuhan sikap-sikap dan nilai-nilai dalam diri anak.

Dengan demikian, dapat diduga bahwa keterampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih unggul daripada

siswa yang memiliki motivasi rendah.


40

Siswa yang memiliki penguasaan tata bahasa tinggi cenderung dapat

menuangkan ide atau gagasan informasi yang dipelajari. Disamping itu, mereka

dapat mengembangkan organisasi karangan, isi, struktur kalimat, pilihan kata, dan

ejaan bahasa Inggris yang tepat. Sebaliknya siswa yang memiliki penguasaan tata

bahasa rendah cenderung kurang mampu mengembangkan kelima hal tersebut,

jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki penguasaan tata bahasa tinggi.

Dengan demikian, maka dapat diduga bahwa terdapat pengaruh interaksi

antara motivasi belajar dan penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan menulis

deskripsi bahasa Inggris.

C. Hipotesis Penelitian

Mengacu kepada kajian teori dan kerangka berpikir diatas, dapat diambil suatu

hipotesis berkut ini:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan tata bahasa dan motivasi

belajar secara bersama-sama terhadap keterampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris siswa.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan tata bahasa terhadap

keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap keterampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris siswa.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Proses pembuatan Tesis sebagai karangan ilmiah tidak dapat

dilakukan secara acak dan tidak terprogram, hal ini diperlukan agar proses

pengambilan kesimpulan hasil penelitian dapat dipercaya validitasnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka langkah-langkah ilmiah harus

ditempuh sebagai prasyarat penulisan ilmiah. Untuk mengawali kegiatan

tersebut maka perlu dibuat schedule time dari awal hingga akhir penulisan.

Wilayah atau obyek penelitian ini dikhususkan di SMP Negeri di Kota

Bekasi untuk kemudian dilakukan proses inferensial dan penyelesaian tesis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester ganjil 2014-2015, tepatnya pada bulan

September – Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut:

Table 3.1
Jadwal Penelitian
BULAN
No. Activity items Agust Sep Okt Nov Dec
us
1. Perencanaan
1.1. Menyusun proposal
1.2. Menyusun instrumen
1.3. Uji Coba Instrumen

41
42

2. Penerapan
2.1. Pengumpulan data
2.2. Penganalisaan data
3. Penyelesaian
3.1. Bimbingan
3.2. Perbaikan
3.3. Bimbingan Akhir

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2), pengertian metode penelitian adalah

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif

kualitatif yang kemudian di kuantitatifkan agar mempermudah pengolahan data.

Menurut Malhotra (2004:88), desain penelitian adalah suatu kerangka kerja yang

dilakukan untuk melakukan sebuah penelitian. Kerangka kerja tersebut memberi

spesifikasi prosedur yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan untuk menstrukturkan dan menjawab permasalahan penelitian.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bingkai kerja atau cetak biru untuk

melaksanakan penelitian dengan merinci detail prosedur penting untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menyusun dan atau memecahkan

masalah penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

jalur. Munurut Supardi (2012:263), Analisis jalur adalah suatu teknik


43

pengembangan dari regresi linear berganda. Teknik ini digunakan untuk menguji

besarnya sumbangan atau kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada

setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas yaitu Penguasaan tata bahasa (X1),

Motivasi belajar (X2) dan variabel terikatnya Ketrampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris (Y). Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan penelitian ingin

mengetahui bagaimanakah pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris, bagaimanakah pengaruh motivasi

belajar siswa terhadap ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris,

bagaimanakah pengaruh penguasaan tata bahasa motivasi belajar siswa dan

bagaimanakah pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris siswa melalui motivasi belajar siswa. Model hubungan

ketiga variabel tersebut dapat digambarkan dalam bentuk konstelasi permasalahan

sebagai berikut :

Model konstelasi masalah pengaruh antara 2 variabel bebas dan 1

variabel terikat :

X1

X2

Keterangan :

X1 = Penguasaan Tata Bahasa

X2 = Motivasi Belajar
44

Y = Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

Prosedur Penelitian :

1) Menentukan Populasi penelitian yaitu kelas IX Siswa SMP Negeri di Kota

Bekasi

2) Menentukan Ukuran sampel terpilih dengan teknik gabungan antara

proporsional dan random sampling

3) Membuat instrument Penguasaan Tata Bahasa, Motivasi Belajar dan

Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

4) Tahap perlakuan uji coba penelitian (evaluasi)

5) Menentukan analisis korelasional antara 2 variabel independen dan variabel

dependen

6) Mengumpulkan data

7) Pengolahan dan analisis data

8) Penyusunan data

9) Membuat kesimpulan hipotesis data

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Singarimbun dan Effendi, populasi adalah jumlah keseluruhan

dari unit data analisa yang ciri-cirinya akan di duga (Singrimbun dan Effendi,

1995:152).

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1984:70) , “Populasi penelitian adalah

seluruh individu yang akan dikenakan sasaran generalisasi dan sampel-

sampel yang akan diambil pada satu penelitian.”


45

Menurut Nasir, Populasi sebagai kumpulan dari individu dengan kualitas

serta ciri-ciri yang ditetapkan dan menjadi perhatian dalam ruang dan waktu

yang ditentukan (Moh. Nasir, 1988:325).

Sedangkan menurut Sugiyono Populasi adalah generalisasi yang terdiri

atas objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008:215).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah

sekumpulan dari individu yang memiliki cirri dan karakteristik tertentu yang

di duga, ditetapkan dan menjadi perhatian untuk dipelajari oleh peneliti

kemudian ditarik kesimpulan dalam ruang dan waktu tertentu

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 11 dan

SMP Negeri 32 di Kota Bekasi yang pada semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015.

Tabel 3.2

Populasi Terjangkau

Nama Sekolah Jumlah siswa kelas IX

SMPN 11 630

SMPN 32 552

Jumlah 1.916
46

2. Sampel

Menurut Sudjana sampel adalah sebagian dari yang diambil populasi

(Sudjana, 2005:6) sedangkan menurut supranto, supranto yaitu sebagian

dari obyek atau elemen dari populasi (Supranto, 2000:4).

Nasution mengatakan bahwa apabila akan mengambil sampel maka

sampel itu harus representative yaitu mewakili keseluruhan populasi itu

(Nasution, 2003:101).

Sugiyono mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2001:57).

Dari beberapa teori dalam penelitian tidak ada ketentuan yang pasti

berapa jumlah sampel yang paling ideal dan mewakili seluruh populasi.

Nasution menjelaskan bahwa mutu penelitian tidak ditentukan oleh

banyaknya sampel, tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori, mutu

pelaksanaan dan pengolahannya (Nasution, 2003:101).

Selanjutnya Roscoe dalam Sugiyono (2013:74) mengatakan bahwa

bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate, maka jumlah

sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang akan diteliti (minimal 30

orang sampel).

Merujuk dari hal tersebut dalam uji coba instrument di penelitian ini

menggunakan teknik random dan jumlah anggota sampelnya adalah 80

orang.

3. Teknik Sampling

Di dalam penelitian ada ada 3 jenis data yang dikumpulkan. Ketiga

sumber data tersebut didasarkan pada 3 jenis tabel penelitian tentang


47

variabel X1 yaitu penguasaan tata bahasa, variabel X2 tentang motivasi

belajar dan variabel Y tentang ketrampilan menulis deskripsi bahasa

Inggris. Data tersebut dirancang berdasarkan kajian teori indicator untuk

dijadikan kuesioner. Kuesioner disusun dalam bentuk skala sikap.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas 1, dalam hal ini merupakan penguasaan tata bahasa

siswa pada mata pelajaran menulis bahasa Inggris yang meliputi

kemampuan siswa dalam

b. Variabel bebas 2, dalam hal ini sebagai variabel atribut (B), yaitu

motivasi yang dibedakan dengan motivasi ekstrinsik dan intrinsic.

c. Variabel terikat, dalam hal ini sebagai variabel kriterium (Y), yaitu

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris berdasarkan kemampuan

yang telah dirancang.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari siswa. Untuk lebih

jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.3
Sumber Data

Variabel Penelitian Sumber Data


Penguasaan tata bahasa. Siswa
Motivasi Siswa
48

Ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris. Siswa

1. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara:

Tabel 3.4
Metode Pengumpulan Data

Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data


Penguasaan Tata Bahasa Tes soal
Motivasi Tes preferensial
Ketrampilan menulis deskripsi bahasa
Tes obyektif
Inggris

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dan

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument

dalam bentuk kuesioner dan tes. Untuk variabel motivasi belajar

menggunakan kuesioner motivasi belajar berupa angket motivasi belajar

siswa menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban STS (Sangat

Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), RR (Ragu-Ragu), S (Setuju), SS (Sangat

Setuju). Dimana untuk setiap pernyataan dengan criteria positif

(favourable) maka penentuan skornya adalah sebagai berikut. Skor 1 untuk

STS, skor 2 untuk TS, skor 3 untuk RR, skor 4 untuk S dan skor 5 untuk

SS.

Sedangkan untuk criteria negative (unfavourable) maka penentuan

skornya 5 untuk STS, skor 4 untuk TS, skor 3 untuk RR, skor 2 untuk S

dan skor 1 untuk SS.


49

Teknik pengumpulan data untuk variabel penguasaan tata bahasa

yaitu dengan menggunakan tes logika berupa penalaran kualitatif yang

terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Skor tes penguasaan tata bahasa untuk

pernyataan benar adalah 1 dan pernyataan salah adalah 0.

Teknik pengumpulan data untuk ketrampilan menulis deskripsi

bahasa Inggris adalah dengan cara menyebarkan tes menulis deskripsi

dengan memilih satu dari delapan tema yang diberikan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat yang dipergunakan dalam upaya pengumpulan data

penelitian ini adalah model kuesioner (angket) yang disusun menurut model

skala Likert dengan 5 option.

Instrumen ini disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang terbagi

menjadi dua bentuk yaitu bentuk positif dan bentuk negatif, sedangkan model

datanya adalah kontinum.

Instrumen yang digunakan didalam penelitian ini adalah variabel bebas

yang terdiri dari (X1) yaitu penguasaan tata bahasa, (X2) yaitu motivasi belajar

dan variabel terikatanya (Y) yaitu ketrampilan menulis deskripsi bahasa

Inggris.

Di dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument yang digunakan

untuk melihat hubungan antara dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

Sebelum kuesioner dijadikan alat pengumpul data terlebih dahulu dilakukan

analisis validitas instrument, analisis ini dilakukan melalui uji coba


50

instrument. Uji coba instrument ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan

dari instrument penelitian itu sendiri.

Instrumen terdiri dari 2 jenis yaitu instrument tes dan instrument non tes

yang berupa kuesioner atau angket dengan rincian sebagai berikut :

1. Tes

Tes menulis berbentuk teks digunakan untuk mendapatkan data

tentang ketrampilan menulis. Penilaian menulis siswa dilakukan oleh

peneliti dengan melihat kerangka tulisan dan tata bahasa yang digunakan

apakah sudah sesuai atau tidak dengan tema yang diberikan.

Tes objektif berbentuk pilihan ganda digunakan untuk mendapatkan

data tentang kemampuan menulis deskripsi bahasa Inggris. Untuk

keperluan uji coba dipersiapkan 30 butir soal. Setiap butir soal yang di

jawab benar oleh responden diberi skor satu, sedang butir tes yang dijawab

salah diberi skor nol.

Teknik tes dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi.

b. Mengembangkan butir soal disertai dengan kunci jawaban dan

pedoman penskoran.

a. Penggandaan soal dilanjutkan pendistribusian kepada sampel uji coba.

b. Mengumpulkan hasil dan merekap skor dakam tabel induk data.

c. Uji coba instrumen yang meliputi: uji validitas, tingkat kesukaran soal

(P), daya pembeda (d), uji validitas butir, dan uji reliabilitas.

2. Non Tes

Dengan menggunakan angket atau kuesioner. Teknik ini digunakan


51

untuk mendapatkan data tentang kepercayaan diri siswa yaitu dengan

kuesioner skala sikap. Suharsimi Arikunto, (2010:268) “Memang kuesioner

baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan

dalam penelitian. Sekali lagi, sebelum kuesioner disusun, maka harus dilalui

prosedur:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih specifik dan

tunggal.

4. Menentukan garis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisanya.

1. Instrumen Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris (Y)

a. Definisi Konseptual

Kemampuan menulis deskripsi adalah sebuah kemampuan essai

dalam hal mengidentifikasi sebuah topik lalu menguraikannya bagian demi

bagian secara terinci. Saat penulisan essai deskripsi perlu mengikuti pola

yang sesuai, didalam penyusunan masing-masing bagian harus megikuti

aturan yang diminta.

b. Definisi Operasional

Penilaian didapat dari responden dengan menggunakan tes penulisan

essai deskripsi. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan dari

masing-masing responden dalam menulis essai deskripsi yang

menguraikan mengenai suatu hal dan kemudian menjelaskannya bagian


52

demi bagian secara terperinci. Secara operasional, ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris dapat diukur dari skor yang diperoleh siswa

melalui tes obyektif yang mencakup pemakaian tenses yang sesuai,

penggunaan kosakata yang tepat, isi tulisan yang sistematis dan sesuai

dengan tema yang diambil.

c. Kisi-Kisi Instrumen Ketrampilan Menulis Deskripsi

Tabel 3.5

No. Indikator Jenis Skor


1 Ketepatan tenses Tes perbuatan 1 – 100

2 Ketepatan kosakata Tes perbuatan 1 – 100

3 Kesesuaian isi dan tema Tes perbuatan 1 – 100

4 Sistematika menulis Tes perbuatan 1 – 100

JUMLAH 100/4

d. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1) Validitas Instrumen Ketrampilan Menulis Deskripsi

Pengujian validitas untuk variabel ketrampilan menulis deskripsi diuji

dengan menggunakan koefisien product moment (r) (Djaali dan Pudji

Muljono, 2008:53) dengan rumus :

n  XY −  X . XY
r=
n.  X 2 − ( X ) n.  Y 2 − ( Y )
2 2

di mana:

r = Koefisien korelasi antara X dan Y


X = Skor total (untuk variabel bebas)
Y = Skor total (untuk variabel terikat)
53

N = Jumlah responden

2) Reliabilitas Instrumen Ketrampilan Menulis Deskripsi

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen ini, menurut Djaali

(2000:145) disajikan secara lengkap sebagaimana reliabilitas

instrumen pada umumnya, yaitu dengan cara menghitung reliabilitas

dengan menggunakan rumus Alpha-Cronbach, dengan rumusan

sebagai berikut:

 k    Si2 
r11 =   1 −  , di mana:
 k − 1  St 2 

r11 = Reliabilitas instrumen


k = Banyak butir pernyataan (yang valid)
2
 Si = Jumlah varians butir
2
St = Varians total

Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar

dari 0.7, berarti bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang cukup

baik.

2. Instrumen Penguasaan Tata Bahasa (X1)

a. Definisi Konseptual

Penguasaan tata bahasa di dalam penelitian ini diartikan sebagai

sebuah proses bagaimana kemampuan seorang murid dalam menganalisa

subyek yang berhubungan dengan topik seperti halnya tenses maupun

aspek-aspek lainnya yang ada hubungannya dengan menulis deskripsi.

b. Definisi Operasional

Penilaian diperoleh dari responden dengan menggunakan media tes

terhadap penggunaan tenses yang diberikan kepada murid sebagai


54

penunjuk hubungan antara kata kerja dengan informasi waktu yang sesuai

dengan tenses yang menjadi dasarnya, simple present, simple past, present

progressive, past progressive, present perfect. Dan aspek-aspek yang

berhubungan dengan jenis-jenis kalimat, pola kalimat, subject-verb

agreement, kata sambung, susunan pararel, gerund.

Teks obyektif berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari empat

pilihan jawaban (A, B, C, D dan E). Satu jawaban yang benar dan empat

pilhan lainnya sebagai pengecoh. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan

jawaban yang salah diberi skor 0 (data dikotomis). Tes keterampilan

membaca ini berjumlah 30 butir soal. Sehingga skor terendah adalah 0

dan skor tertinggi adalah 30.

c. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Tabel 3.6

No. Indikator Nomor Butir Jumlah Butir

1 Ketepatan tenses 4, 6, 17, 21, 26 5

2 Ketepatan bentuk kata kerja 3, 15, 16, 19, 27 5

3 Ketepatan kosakata 11, 13, 22, 24 4

4 Penggunaan to be 2, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 12

18, 20, 23, 28, 29

5 Penggunaan preposition 18, 19, 25, 30 4

JUMLAH 30

d. Uji Validitas Penguasaan Tata Bahasa


55

Pengujian validitas butir soal menggunakan koefisien korelasi biserial

dan rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi biserial

antara skor butir soal dengan skor total tes adalah (Djaali, 2000:171)

Xi − Xt pi
rbis(i) =
St qi

di mana:

rbis(i) = Koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i


dengan skor total
X i = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir ke-i
Xt = Rata-rata skor total semua responden
St = Standar deviasi skor total semua responden
pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i

Dalam pemberian interprestasi terhadap rbis digunakan db

sebesar (N-nr) dengan N = Jumlah siswa dan nr = 2, kemudian rbis

dikonsultasikan kepada tabel nilai r product moment pada taraf

signifikan 5%. Setelah dilakukan perhitungan validitas, butir soal

dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel)

untuk taraf signifikan α = 5% dan n = jumlah anggota sampel.

2) Reliabilitas Instrumen Penguasaan Tata Bahasa

Pengujian reliabilitas instrumen penguasaan tata bahasa dilakukan

untuk semua butir tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

Reabilitas hanya dihitung berdasarkan butir-butir pertanyaan yang

terbukti valid. (Sugiyono 92004:122)

2rb
rxy =
(1 + rb )

di mana:
56

rxy = reliabilitas untuk seluruh instrument


rb = korelasi product moment antar belahan ganjil dan belahan
genap dari instrument

Perangkat soal dikatakan reliable jika rhitung > rtabel.

3. Instrumen Motivasi Belajar (X2)

a. Definisi Konseptual

Mempelajari sebuah bahasa membutuhkan motivasi yang tinggi agar

dapat mudah memahaminya. Tanpa adanya motivasi sangatlah sulit untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan. Motivasi didapat tidak hanya dari

lingkungan sekitar tetapi juga dari dalam diri pembelajar itu sendiri.

Faktor intrinsik dan ekstrinsik sangatlah berpengaruh dalam

meningkatkan ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris.

b. Definisi Operasional

Untuk memperoleh data hasil motivasi belajar digunakan kuisioner

yang terdiri dari 30 pertanyaan tertulis. Kuisioner ini terdiri dari

pertanyaan pribadi mengenai pribadi masing-masing murid. Hal-hal apa

sajakah yang dapat membuat mereka termotivasi ataupun tidak termotivasi

saat mempelajari tata bahasa (grammar) itu sendiri.

c. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar

Tabel 3.7

Variabel Indikator Nomor Jumlah


1. Kemauan
8
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
2. Semangat
Ekstrinsik 9, 10, 11, 12, 13, 14, 7
15
3. Ketekunan 16, 17, 18, 19, 20 5
57

4. Penghargaan dari orang tua


21, 22, 23, 24, 25 5
Intrinsik
5. Sarana da prasarana belajar
26, 27, 28, 29, 30 5
Total Butir Penyataan 30

d. Uji Validitas Angket Motivasi Belajar

1) Validitas Instrumen Motivasi Belajar

Validitas yang diukur adalah validity internal consistency

dengan menggunakan rumus product-moment. Hasil perhitungan,

kemudian dibandingkan dengan rtabel product moment. Bilamana

rhitung lebih besar dari rtabel, maka butir instrumen tersebut dapat

dinyatakan valid. Adapun analisis validitas, berdasarkan hasil

perhitungan, setelah diolah data dianalisis lalu disajikan secara

lengkap sebagaimana layaknya perhitungan statistik.

Untuk instrumen kepribadian, datanya merupakan data non-

parametrik, sehingga uji validitas menggunakan korelasi product

moment, dengan rumusan sebagai berikut:

n  XY −  X . XY
r=
n.  X 2 − ( X ) n.  Y 2 − ( Y )
2 2

di mana:

r = Koefisien korelasi antara X dan Y


X = Skor total (untuk variabel bebas)
Y = Skor total (untuk variabel terikat)
N = Jumlah responden
3) Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen ini, menurut Djaali

(2000:145) disajikan secara lengkap sebagaimana reliabilitas


58

instrumen pada umumnya, yaitu dengan cara menghitung reliabilitas

dengan menggunakan rumus Alpha-Cronbach, dengan rumusan

sebagai berikut:

 k    Si2 
r11 =  1 −  , di mana:
 k − 1  St 2 

r11 = Reliabilitas instrumen


k = Banyak butir pernyataan (yang valid)
2
 Si = Jumlah varians butir
2
St = Varians total

Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih

besar dari 0.7, berarti bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang

cukup baik. bisa dipercaya dan dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif Data

Dalam analisis deskriptif akan dilakukan teknik penyajian data dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi, grafik poligon dan histogram untuk

masing-masing variabel penelitian. Selain itu juga masing-masing

kelompok data akan diolah dan dianalisis ukuran pemusatan dan letak

mean, median, dan modus serta ukuran simpangan seperti jangkauan,

variansi, simpangan baku, kemencengan dan kurtosis. Untuk perhitungan

analisis deskriptif digunakan program SPSS version 16.0 for Windows,

dengan rumusan sebagai berikut:

Yi
a. Rata-rata (Mean) =
n
59

∑Yi = jumlah nilai n sampai j

n = jumlah sampel

 b 
b. Modus = b + P  1 
 b1 + b2 

b = batas kelas interval dan frekuensi terbanyak


P = panjang kelas interval
b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas berikutnya

1 
 n−F 
c. Median = b + P  2 
 f 
 
 

b = batas bawah, dimana median terletak


n = banyak data atau sampel
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median

(Y ) 2
Y 2 −
d. Simpangan Baku = n
n1

∑Y = jumlah nilai dari n sampai j

n = jumlah sampel

2. Teknik Analisis Persyaratan Data


a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, berdasarkan data-data yang

terkumpul dari hasil penelitian ini, terhadap data-data tersebut terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versión 16.0 for Windows yaitu dengan


60

Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan jumlah

responden sebanyak 80 orang dengan hipotesis pengujian normalitas

sebagai berikut:

H0 : Data berdistrubsi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Kriteria pengujian dengan menggunakan nilai probabilitas (Sig)

Terima H0 : Jika nilai probabilitas > 0,05 yang berarti data

berdistribusi normal

Terima H1 : Jika nilai probabilitas < 0,05 yang berarti data tidak

berdistribusi normal

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas garis regresi dalam penelitian ini digunakan uji

F, rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:327)

JK(TC)
F=S 2
TC = k–2
2
S b JK (E)
n–k

Dalam praktiknya, akan digunakan bantuan program SPSS versión

16.0 for Windows untuk menghitung uji linearitas, yaitu dengan melihat

besarnya nilai koefisien sig pada Deviation from Linearity.

Kriteria pengujian linieritasnya adalah sebagai berikut:

Jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut linier dan,

Jika sig < 0.05 maka garis regresi tersebut tidak linier

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen

mempunyai korelasi (hubungan langsung). Konsekuensi dari


61

multikolinieritas akan menyebabkan koefisien regresi nilainya kecil,

standar error regresi nilainya besar, sehingga pengujian individunya

menjadi tidak signifikan.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Jika Variance Inflation Factor (VIF) > 10, maka terdapat multikolinieritas.

Jika Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka tidak terdapat

multikolinieritas.

d. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa dari setiap error heterogen yang

berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa dengan

menggunakan Grafik Scatterpolot (diagram pencar) antara nilai standar

galat (e = y – y) sebagai koordinat vertikal, dan nilai standar prediksi

(standar y), Nilai standar galat di SPSS biasanya sebagai variabel zresid

dan standar prediksi sebagai zpred, dengan kriteria keputusan:

Jika penyebaran residual teratur, maka Ho ditolak (homogen).

Jika penyebaran residual tidak teratur, maka Ho diterima

(heterokedastisitas).

3. Teknik Uji Hipotesis Penelitan

Setelah diuji melalui uji persyaratan analisis data, seperti uji normalitas,

linieritas, dan multikolinieritas, dan heterokedastisitas kemudian dilakukan uji

hipotesis terhadap data penelitian. Uji hipotesis meliputi uji korelasi ganda

dan persamaan regresi ganda. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan program computer SPSS versión 16.0 for Windows dengan tujuan
62

untuk mengetahui adanya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Korelasi ganda (multiple correlation) adalah korelasi antara dua atau lebih

variabel bebas secara bersama-sama dengan suatu variabel terikat. Angka

yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara dua atau lebih

variabel bebas dengan satu variabel terikat disebut koefisien korelasi ganda,

dan biasa disimbolkan R.

Rumus korelasi ganda dari dua variabel bebas (X1 dan X2) dengan satu

variabel terikat (Y) sebagai berikut:

r2yx1 + r2yx2 – 2ryx1 .ryx2.rx1x2

Ry.x1x2 = √ 1 – r2x1x

Dimana :

Ry.x1x2 = koefisien korelasi ganda antar X1 dan X2 bersama-sama


dengan Y
ryx1 = koefisien korelasi antara X1 dengan Y
ryx2 = koefisien korelasi antara X2 dengan Y
rx1x2 = koefisien korelasi antara X1 dengan X2

Hipotesis yang diuji :

H0 : R ≤ 0 ; R ≥ 0 ; R = 0

Ha : R > 0 ; R < 0 ; R = 0

Pengujian hipotesis menggunakan uji F (tabel distribusi F) dengan derajat

kebebasan (dk) : dk1 = dk pembilang = k (k = banyaknya variabel bebas) dan

dk2 = dk penyebut = n-k-1 (n = banyaknya pasang data/sampel)

Konversi nilai koefisien R terhadap nilai F hitung menggunakan rumus :


63

Fh = R2 / k
(1 – R ) / (n – k – 1)
2

Kriteria pengujian hipotesis:

Terima Ho jika Fhitung > Ftabel, atau Tolak Ho jika Fhitung < Ftabel

G. Hipotesis Statistik

Untuk melengkapi analisis data, penulis merumuskan hipotesis statistik

sebagai berikut :

1. H0 : β1 = β2 = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap ketrampilan menulis deskripsi.

H1 : β1≠0 β2≠0 : Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap ketrampilan menulis deskripsi.

2. H0 : β1 = 0 : Tidak ada pengaruh penguasaan tata bahasa yang

dilakukan peserta didik terhadap ketrampilan

menulis deskripsi.

H1 : β1 ≠ 0 : Ada pengaruh penguasaan tata bahasa yang

dilakukan peserta didik terhadap ketrampilan

menulis deskripsi.

3. H0 : β2 ≠ 0 : Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap

ketrampilan menulis deskripsi.

H1 : β2 ≠ 0 : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap ketrampilan

menulis deskripsi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yaitu variabel Ketrampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris (Y) sebagai variabel terikat, dan variabel Penguasaan

Tata Bahasa (X1) dan Motivasi Belajar (X2) sebagai variabel bebas.

Tabel 4.1

Deskripsi Data Penelitian

Statistics
Ketrampilan
Menulis
Deskripsi
Penguasaan Motivasi Bahasa
Tata Bahasa Belajar Inggris
N Valid 80 80 80
Missing 0 0 0
Mean 28.7250 85.9500 12.4719
Std. Error of Mean .47400 1.04122 .17999
Median 29.0000 86.5000 12.3750
a
Mode 28.00 80.00a 13.50
Std. Deviation 4.23958 9.31298 1.60990
Variance 17.974 86.732 2.592
Skewness -.455 -.071 .001
Std. Error of Skewness .269 .269 .269
Kurtosis -.222 -.465 -.189
Std. Error of Kurtosis .532 .532 .532
Range 19.00 43.00 8.00
Minimum 18.00 64.00 8.00
Maximum 37.00 107.00 16.00
Sum 2298.00 6876.00 997.75
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

64
65

1. Ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris (Y)

Berdasarkan data yang diperoleh seperti yang tertera di dalam lampiran dapat

diketahui bahwa nilai terendah dari jawaban responden yang terkait dengan

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris siswa adalah sebesar 8,00 dan nilai

tertinggi dari jawaban responden yang terkait dengan ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris siswa adalah sebesar 16. Simpangan baku sebesar

1,60990. Mean sebesar 12,4719. Median sebesar 29,0000. Modus sebesar 12,350

dengan range 8,00 serta varians 2,592.

2. Penguasaan tata bahasa (X1)

Berdasarkan data yang diperoleh seperti yang tertera dalam lampiran dapat

diketahui bahwa nilai terendah dari jawaban responden yang terkait dengan

penguasaan tata bahasa adalah sebesar 18,00 dan nilai tertinggi dari jawaban

responden yang terkait dengan penguasaan tata bahasa adalah sebesar 37,00.

Simpangan baku sebesar 4,23958. Mean sebesar 28,7250. Median sebesar 75,00.

Modus sebesar 28,00 dengan range 19,00 serta varian 17,974.

3. Motivasi belajar (X2)

Berdasarkan data yang berhasil diperoleh seperti yang tertera dalam lampiran

dapat diketahui bahwa nilai terendah dari jawaban responden yang terkait dengan

motivasi belajar adalah sebesar 64,00 dan nilai tertinggi dari jawaban responden

yang terkait dengan motivasi belajar adalah sebesar 107,00. Simpangan baku

sebesar 9,31298. Mean sebesar 85,9500. Median sebesar 86,5000. Modus sebesar

80,00 dengan range 43,00 serta varian 86,732.


66

B. Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian terhadap normalitas

data dilakukan dengan menggunakan SPSS.

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Ketrampilan
Menulis
Deskripsi Bahasa Penguasaan
Inggris Motivasi Belajar Tata Bahasa
N 80 80 80
Normal Parametersa,,b Mean 28.7250 85.9500 12.4719
Std. Deviation 4.23958 9.31298 1.60990
Most Extreme Differences Absolute .120 .068 .090
Positive .057 .068 .090
Negative -.120 -.050 -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.070 .605 .807
Asymp. Sig. (2-tailed) .203 .857 .532
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan table One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk menguji

normalitas dependen variable dalam hal ini keterampilan menulis narasi bahasa

Inggris, kreteria jika sig > 0,05 maka hipotesis yang menyatakan variable

dependen adalah normal bisa diterima. Pada data penelitian menunjukan sig =

0,532 > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, selain itu variable

independen dalam hal ini penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar hipotesis

yang menyatakan variable independen adalah normal bisa diterima. Pada data

penelitian menunjukan sig = 0,203 > 0,05 dan 0,857 > 0,05 maka data dinyatakan

berdistribusi normal, seperti terlihat pada table 4.2 sebagai berikut :


67

2. Uji Linearitas

Selain uji normalitas, salah satu syarat yang diperlukan dalam menganalisis

data dengan uji linearitas dimaksudkan untuk melihat bentuk persamaan regresi

yang terbentuk dari tiap variable bebas terhadap variable terikat, dalam hal ini X1

terhadap Y dan X2 terhadap Y. hipotesis yang diuji adalah :

Ho : persamaan regresi berbentuk linier

H1: persamaan regresi tidak berbentuk linier

Dengan kreteria uji jika sig deviation from linearity > 0,05; maka tolak H1 dan

terima Ho dan sebaliknya dari hasil perhitungan didapat seluruh persamaan

regresi yang terbentuk merupakan garis lurus. Adapun tujuan uji linearitas untuk

mengetahui apakah varians populasi linear antara variable bebas dengan variable

terikat atau tidak. Pengujian linearitas pada kelompok sampel dilakukan dengan F

hitung < Ftabel pada taraf signifikansi α = 5 %. Adapun ringkasan perhitungan uji

linear kelompok sampel diberikan penguasaan tata bahasa (X1) terhadap

keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris (Y) pada table sebagai berikut :

Tabel 4.3
ANOVA Tabel
Penguasaan Tata Bahasa
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between (Combined) 867.097 25 34.684 3.388 .000
Groups
Linear Weighted 621.179 1 621.179 60.674 .000
Term
Deviation 245.918 24 10.247 1.001 .481
Within Groups 552.853 54 10.238
Total 1419.950 79

Dengan nilai sig = 0,481 > 0,05 dan F hit = 1,001 < F tab = 4,08 untuk

kemampuan awal maka hipotesis nol diterima artinya sampel berasal dari populasi
68

yang memiliki model regresi berpola linear. Sementara untuk motivasi belajar

(X2) terhadap ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris (Y) terlihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.4
ANOVA Tabel
Motivasi Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between (Combined) 2461.744 25 98.470 1.211 .273
Groups
Linear Weighted 38.589 1 38.589 .475 .494
Term
Deviation 2423.156 24 100.965 1.242 .250
Within Groups 4390.056 54 81.297
Total 6851.800 79

Dengan nilai sig = 0,250 > 0,05 dan F hit = 1,242 < F tab = 4,08 untuk motivasi

belajar maka hipotesis nol diterima artinya sampel berasal dari populasi yang

memiliki model regresi berpola linear.

3. Uji Heteroskedistisitas

Gambar 4.1 Diagram pencar diteksi heteroskedestisitias regresi Y atas X1

Dari gambar di atas tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetoreskedesitias.
69

Dengan kata lain terdapat kesamaan (homogenitas) varians dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan lain.

Gambar 4.2 Diagram pencar diteksi heteroskedestisitias regresi Y atas X2

Dari gambar di atas tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetoreskedesitias.

Dengan kata lain terdapat kesamaan (homogenitas) varians dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan lain.

Gambar 4.3 Diagram pencar diteksi heteroskedestisitias regresi Y atas X1

dan X2
70

Dari gambar di atas tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetoreskedesitias.

Dengan kata lain terdapat kesamaan (homogenitas) varians dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan lain

4. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk melihat apakah antar variable bebas

terjadi korelasi yang sangat kuat atau tidak. Seperti yang diungkapkan oleh

Kusnadi ( 2008 : 148 ) bahwa untuk dapat dianalisis dengan analisis jalur, harus

dipenuhi asumsi, yaitu : antar variable penyebab tidak terdapat problem

multikulineritas artinya matriks kovarian/ korelasi yang dihasilkan data sampel

adalah matriks positive definite.

Hipotesis yang diuji adalah :

Ho: tidak terjadi multikolinearitas

H1: terjadi multikolinearitas

Dengan kreteria uji sebagai berikut :

Jika Variansce Inflation Factor (VIF) >10: maka terima H1 dan tolak Ho, atau

sebaliknya. Dengan hasil perhitungan didapat nilai VIF = 1,006 < 10, artinya

tidak terjadi multikolinearitas antara penguasaan tata bahasa dan motivasi dapat

dilihat pada tabel.


71

Tabel 4.5
Coefficients
Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Motivasi Belajar .994 1.006

Ketrampilan Menulis .994 1.006


Deskripsi Bahasa Inggris

C. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan dianalisis

pengaruh penguasaan tata bahasa (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris (Y) didapat sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Pengaruh Variabel X1 dan X2
Terhadap Variabel Y
Model Summaryb

Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F
Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .662a .438 .423 3.21985 .438 29.981 2 77 .000

a. Predictors: (Constant), Penguasaan Tata Bahasa, Motivasi Belajar


b. Dependent Variable: Ketrampilan Menulis Deskripsi
Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian


Signifikansi Koefisien Regresi Pengaruh Variabel X1 dan X2
Terhadap Variabel Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 621.657 2 310.828 29.981 .000a
Residual 798.293 77 10.367
Total 1419.950 79

a. Predictors: (Constant), Penguasaan Tata Bahasa, Motivasi Belajar

b. Dependent Variable: Ketrampilan Menulis Deskripsi


72

Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan persamaan Garis Regresi Pengaruh
Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y

Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.327 2.228 2.839 .039
Penguasaan Tata Bahasa .008 .002 .018 4.000 .021
Motivasi Belajar 1.738 .226 .660 7.703 .000

1. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa (X1) dan Motivasi Belajar (X2) Secara

Bersama-sama Terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

(Y).

Hipotesis 1

Ho : Tidak terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

secara bersama-sama terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa

Inggris.

H1 : Terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

Untuk mengetahui tingkat pengaruh antara penguasaan tata bahasa dan

motivasi belajar dengan ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris, maka dapat

dicari dengan perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS dan

terlihat pada tabel hasilnya didapat angka koefisien korelasi sebesar 0,662.

Untuk menguji signifikansi antara penguasaan tata bahasa (X1) dan motivasi

belajar (X2) secara bersama-sama dengan ketrampilan menulis deskripsi bahasa

Inggris (Y), terlihat pada tabel di atas terdapat pengaruh positif penguasaan tata
73

bahasa (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersama-sama dengan ketrampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris (Y).

Sedangkan kuadrat dari koefisien korelasi adalah koefisien determinasi yang

besarnya = 0,438, artinya keterampilan manulis narasi bahasa Inggris sebanyak

43,8 % dipengaruhi oleh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar secara

bersama-sama, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Perhitungan nilai a dan b1 serta b2, untuk menyatakan pengaruh penguasaan

tata bahasa dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap ketrampilan

menulis deskripsi bahasa inggris terlihat pada tabel sebagai berikut: Regresi linear

ganda dengan 2 (dua ) variable prediktor/ bebas bentuk umum persamaannya :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Y = variable dependen/ kreteria ( yang diprediksi )

a = Konstanta ( harga Y untuk X1 = 0 dan X2 = 0 )

b1 = angka arah ( koefisien regresi ) dari predikor X1

b2 = angka arah ( koefisien regresi ) dari prediktor X2

X1= variable independen 1 ( prediktor 1 )

X2= variable independen 2 ( prediktor 2 )

Dari perhitungan didapat Y = 6,327 + 0,008 X1 + 1,738 X2 dengan demikian

menunjukan persamaan berbentuk garis lurus. Sehingga dapat terlihat a = 6,327,

b1 = 0,008 dan b2 = 1,738 bila nilai penguasaan tata bahasa (X1) dan motivasi

belajar (X2) diabaikan maka nilai ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

sebesar 6,327 artinya berpengaruh.


74

Untuk mengetahui apakah pengaruh itu benar-benar bermakna, maka perlu

dilakukan perhitungan nilai F regresi melalui analisis varians seperti terlihat pada

tabel ANOVA hasil perhitungan didapat Fhitung sebesar 29,981 serta sig = 0.000 <

0.05. maka Ho ditolak, H1 diterima berarti memiliki makna yang positif, hal ini

menunjukan terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar

terhadap ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris. Untuk mengetahui tingkat

kesalahan persamaan maka hasil perhitungan standar of estimate sebesar = 2,228.

2. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa (X1) Terhadap Ketrampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris (Y).

Hipotesis 2

Ho : Tidak terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa (X1) terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris.

H1 : Terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap ketrampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris.

Untuk mengetahui apakah variable penguasaan tata bahasa (X1) terhadap

Variabel ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris (Y), dengan

memperhatikan nilai yang tertera pada t atau kolom sig untuk penguasaan tata

bahasa (Variabel X1) pada tabel 4.8 terlihat t hitung = 4,000 > ttabel = 1,994 dan sig

= 0,021 < 0,05 , maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan

variabel bebas X1 (penguasaan tata bahasa) terhadap Variabel Y (ketrampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris).


75

3. Pengaruh Motivasi Belajar (X2) Terhadap Ketrampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris.

Hipotesis 3

Ho : Tidak terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan

menulis narasi bahasa Inggris

H1 : Terdapat pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan

menulis narasi bahasa Inggris.

Untuk mengetahui apakah variable motivasi belajar (X2) terhadap Variabel

ketrampilan menulis deskripsi bahasa inggris (Y), dengan memperhatikan nilai

yang tertera pada t atau kolom sig untuk baris motivasi belajar (Variabel X2) pada

tabel 4.8 terlihat t hitung = 7,703 > ttabel = 1,665 dan sig= 0,000 < 0,05 maka H0

diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X2

(Motivasi Belajar) terhadap Variabel Y (Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa

Inggris).

D. Pembahasan

Peningkatan ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris dapat tercapai apa

bila siswa tersebut menguasai tata bahasa yang diberikan di sekolah dan

diharapkan pula peran serta seorang guru untuk dapat membangkitkan motivasi

belajar peserta didiknya agar siswa tersebut dapat merasa nyaman saat menerima

materi yang diberikan dan tidak merasa terbebani dalam mengikuti pelajaran.
76

1. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa (X1) dan Motivasi Belajar (X2) Secara

Bersama-sama Terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

(Y).

Dari 80 siswa yang menjadi responden dapat mencerminkan secara

keseluruhan bahwa ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris yang dicapai

oleh siswa sebagai anak didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11, Sekolah

Menengah Pertama Negeri 32 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 di Kota

Bekasi adalah baik.

Berdasarkan persamaan nilai ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

dapat diperoleh dengan memberikan perhatian pada variabel bebas secara

bersama-sama sehingga kemajuan yang dicapai siswa dapat terlihat dengan jelas

apabila variabel bebas itu diabaikan maka nilai variabel terikat sebesar 6,327,

dapat dilihat dari persamaan regresi Y = 6,327 + 0,008 X1 + 1,738 X2. Angka

koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap ada kenaikan satu nilai

penguasaan tata bahasa maka akan terdapat kenaikan ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris sebesar 0,008 dan setiap kenaikan satu nilai motivasi

belajar maka akan naik keterampilan menulis deskripsi bahasa Inggris sebesar

1,738..

Semakin tinggi penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar secara bersama-

sama dalam proses belajar mengajar maka semakin tiinggi pula ketrampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris yang bisa diraih. Penguasaan tata bahasa dan

motivasi belajar yang tinggi khususnya pelajaran bahasa Inggris akan menjadikan

seseorang memiliki ketrampilan dalam menulis narasi, serta sig = 0.000 < 0.05.
77

dengan demikian hipotesis pertama teruji kebenarannya yaitu terdapat pengaruh

penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris. Dengan penguasaan tata bahasa

yang dimiliki siswa dan mendorong siswa tersebut untuk menguasai tata bahasa

secara bersama-sama maka akan meningkatkan ketrampilannya dalam menulis

deskripsi terutama pada pelajaran bahasa Inggris.

Dari informasi kuantitatif dan teori peneliti berpendapat bahwa penguasaan

tata bahasa dan motivasi belajar berpengaruh secara bersama-sama terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris

2. Pengaruh Penguasaan Tata Bahasa (X1) Terhadap Ketrampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris (Y).

Berdasarkan persamaan regresi sederhana dan hasil perhitungan dapat terlihat

dengan jelas pada nilai sig = 0,021 < 0,05 dan thitung = 4,000 > ttabel = 1,684

dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan variabel bebas X1 (penguasaan tata bahasa) terhadap Variabel Y

(ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris) hal ini bisa terjadi karena

kurangnya penguasaan tata bahasa setiap siswa. Penguasaan tata bahasa

berpengaruh signifikan dan dapat dilihat dari hasil tes tertulis yang dilakukan

sebelumnya. Keadaan ini dapat dijadikan pembelajaran untuk lebih meningkatkan

penguasaan tata bahasa tiap siswa dan diharapkan peran serta guru yang lebih

maksimal lagi saat memberikan materi untuk meningkatkan penguasaan tata

bahasa siswanya.
78

Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut maka peneliti berpendapat bahwa

penguasaan tata bahasa berpengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan

menulis deskripsi bahasa Inggris.

3. Pengaruh Motivasi Belajar (X2) Terhadap Ketrampilan Menulis

Deskripsi Bahasa Inggris (Y).

Berdasarkan persamaan regresi sederhana dan hasil perhitungan dapat terlihat

dengan jelas pada nilai sig 0,000 < 0,05 dan thitung = 7,703 > ttabel = 1,671 dengan

demikian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan variabel bebas X2 (Motivasi Belajar) terhadap Variabel Y (Ketrampilan

Menulis Deskripsi Bahasa Inggris) hal ini bisa terjadi karena kurangnya dukungan

siswa sehingga motivasi belajar menjadi kurang, motivasi belajar siswa SMP

masih membawa pengaruh yang dibawa pada pendidikan sebelumnya. Keadaan

siswa bisa dilihat dari hasil angket yang dilakukan bila keadaan itu

memungkinkan maka bisa dijadikan suatu pembelajaran yang baik untuk merubah

menjadi hal yang positif.

Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut maka peneliti berpendapat bahwa

motivasi belajar berpengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Merujuk pada hasil pengujian hipotesis penelitian dan analisis

pengolahan data pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan tata bahasa (X1) dan

motivasi belajar (X2) secara bersama-sama terhadap ketrampilan menulis

deskripsi bahasa Inggris (Y). Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai

Fhitung = 29,981 dan Ftabel = 2,72 dengan Sig = 0,000 < 0,05, koefisien

korelasi R = 0,662 dan kuadrat dari koefisien korelasi sebesar 0,438,

artinya ketrampilan menulis deksripsi bahasa Inggris sebanyak 43,8%

dipengaruhi oleh penguasaan tata bahasa dan motivasi belajar secara

bersama-sama, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan tata bahasa (X1) terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris. Hal tersebut dibuktikan

dengan nilai thitung= 4,000. Untuk dk = 80 – 3 – 1 = 76 pada taraf

signifikansi 5% didapat ttabel = 1,992. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan tata bahasa

terhadap ketrampilan menulis bahasa Inggris, karena kriteria perhitungan

adalah thitung > ttabel (4,000 > 1,992).

3. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar (X2) terhadap

ketrampilan menulis deskripsi bahasa Inggris. Hal tersebut dibuktikan

79
80

dengan nilai thitung = 7,703. Untuk dk = 80 – 3 – 1 = 76 pada taraf

signifikansi 5% didapat ttabel = 1,665. Sedangkan nilai Sig-nya 0,000 < dari

0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi belajar terhadap ketrampilan menulis bahasa

Inggris, karena kriteria perhitungan adalah thitung > ttabel (7,703 > 1,665) dan

Sig < 0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka beberapa saran terkait yang

dapat penulis sampaikan pada penelitian ini adalah:

1. Penguasaan Tata Bahasa dan Motivasi Belajar secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi

bahasa Inggris maka disarankan supaya Penguasaan Tata Bahasa dan

Motivasi Belajar ditingkatkan agar Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa

Inggris meningkat.

2. Diperlukan pelatihan guru bahasa Inggris dalam mengoptimalkan

kemampuan memberikan pelajaran penguasaan tata bahasa terhadap siswa.

3. Pembekalan teori-teori, konsep-konsep dan aspek-aspek yang dimiliki

seorang pendidik yang berhubungan dengan pelajaran bahasa Inggris,

hendaknya perlu dikembangkan dan ditingkatkan.

4. Guru hendaknya dapat mendukung dan memberikan motivasi yang lebih

komunikatif lagi agar siswa lebih terpacu dan bersemangat saat belajar tata

bahasa ataupun menulis deskripsi bahasa Inggris. Segala upaya harus


81

dilakukan oleh seorang guru agar siswa lebih dapat menyenangi mata

pelajaran bahasa Inggris yang diajarkannya sehingga dapat menumbuhkan

minat maupun keinginan yang kuat untuk mengikuti proses pembelajaran,

terutama dalam aspek keterampilan menulis deskripsi.


DAFTAR PUSTAKA

A. M, Sardiman. 1996. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta:


Penerbit Rajawali Pers.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta .

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.

Bima, Bachtiar M. 2005. Let’s Talk. Bandung: Pakar Karya.

Carter, Ronald and Michael McCarthy. 2008. Exploring Spoken English. Cambridge
University Press.

Coghill, Jeffrey and Magendanz, Stacy. 2003. English Grammar. New York: Wiley
Publishing, Inc.

Finnochiaro, Mary. And, Bonomo, Michael., 1973. The Foreign Language Learner
A Guide For Teachers.

Finnochiaro, Mary. 1974. English as a Second Language: From Theory To


Practice. New York: Regents Publishing Company.

Greenbaum, Sidney. 1996. English Grammar. Oxford University Press.

Harmer, Jeremy. 2007. The Practice of English Laguage Teaching. Longman ELT.

Hadi, Sutrisno. 1984. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis. Yayasan Penerbitan


Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Hajar, Ibnu. 1999. Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan.

Krashen, 1983. The Natural Approach.


Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation. 4thEdition.
Pearson Education Inc. New Jersey

McClelland, D.C. 1987. Human motivation. New York : Cambridge university Press.

M. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Muchlisoh. dkk. 1996. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Angkasa.

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Nasution. 2003. Metode Research. PT Bumi Aksara Jakarta.

Nunan, D., and L. Miller, eds. 1995. New ways in teaching Listening. Alexandria,
VA: TESOL

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI.


EYD untuk SD,SMP, SMA dan Umum. 2010. Jakarta: PT Buku Kita.

Quirk, Radolph et al. 1982. A Comprehensive Grammar of The English Language.


London:Longman.

Revell, 1979. Teaching Technique For Communicative English.

Rivers, Wilga M. Rivers. Teaching Foreign Language Skills. University of Chicago


Press.

Singarimbun, Masri dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : Pustaka
LP3ES.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 1 edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Spratt, Mary, et all. 2011. Teaching Knowledge Test Course. Cambridge University
Press.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tarigan, dll. 1988. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Angkasa.

Thornbury, Scott. 2004. How to Teach Vocabulary. Longman.

Zumakhsin dan Yulia, Mufarichah. 2005. Progress: A contextual Approach to


Learning English. Jakarta: Ganeca Exact.
DAFTAR RINGKASAN KUTIPAN LENGKAP TESIS

JUDUL TESIS : PENGARUH PENGUASAAN TATA BAHASA DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP
KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI BAHASA INGGRIS (Survey pada SMPN di Kota
Bekasi)

NAMA MAHASISWA : YANTI ROSALINAH

NPM : 20127479064

Hal Hal
NO Sumber Citation/Kutipan Daftar Pustaka
Sumber Tesis

1 Jeremy Harmer 76 A language function is a purpose 1 Harmer, Jeremy. 2007. The


you wish to achieve when you Practice of English Laguage
say or write something. By Teaching. Longman ELT.
‘performing’ the function, you
are performing an act of
communication

2 Henry Guntur Tarigan 257 Ada empat aspek ketrampilan 3 Muchlisoh. dkk. 1996. Menulis
berbahasa yang mencakup dalam sebagai suatu keterampilan
pengajaran bahasa yaitu (1) berbahasa. Angkasa.
ketrampilan menyimak (listening
skills), (2) ketrampilan berbicara
(speaking skills), (3) ketrampilan
membaca (reading skills), (4)
ketrampilan menulis (writing skills),
dan keempat ketrampilan tersebut
saling berhubungan satu sama lain.

3 Nunan D and Miller L 36 Point out that writing is an 4 Nunan, D., and L. Miller, eds.
extremely complex cognitive 1995. New ways in teaching
activity in which the writer is Listening. Alexandria, VA:
required to demonstrate control TESOL.
of a number of variables
simultaneously, at the sentence
level these include control of
content, format, sent ence
structure, vocabulary,
punctuation.

4 Muhibbin Syah 145-146 Secara umum ada tiga faktor 9 Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi
yang mempengaruhi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
keberhasilan belajar siswa. (1) Persada
faktor internal (faktor dari
dalam) yaitu keadaan jasmani
dan rohani siswa. (2) faktor
eksternal (faktor dari luar siswa)
yaitu kondisi lingkungan
disekitar siswa. (3) faktor
approach to learning
(pendekatan belajar) jenis upaya
belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode dan
digunakan oleh guru kepada
siswa untuk melakukan proses
pembelajaran.

5 Mary Finnochiaro 3 English As a Second Language : 17 Finnochiaro, Mary. 1974. English


From Theory to Practice “ as a Second Language: From
sebagai berikut : “ Language is Theory To Practice. New York:
system of arbitrary vocal which Regents Publishing Company
permits all people in a given
culture, or other people who
have learned the system of that
culture to communicate or to
interact

6 Mary Finnochiaro 2 Language is universal. All norml 18 Finnochiaro, Mary. 1974. English
human beings in community as a Second Language: From
understand and speak well Theory To Practice. New York:
enough to carry out every Regents Publishing Company
activity of human life

7 Revell 1 Communication is an exchange 19 Revell, 1979. Teaching Technique


between people of knowledge, of For Communicative English
ideas, of opinion, of feeling

8 Stephen Krashen 213 The term “acquisition” and 20 Krashen, 1983. The Natural
“learning” are used to refer to Approach
these two shorts of linguistics
knowledge. Acquisition is the
process which is said to lead to
subconscious knowledge about
language, a “feel” for
correctness, while the product of
learning is said to result from
conscious attention to some part
of the target language.

9 Mary Finnochiaro and 6 Communication through the use 20 Finnochiaro dan Michael Bonomo,
Michael Banomo of the spoken language means 1973. The Foreign Language
understanding and racting to Learner A Guide For Teachers.
what someone says

10 Radolph Quirk 4 English is used principally for 21 Quirk, Radolph et al. 1982. A
internal purposes as an Comprehensive Grammar of The
internationa language, for English Language.
speakers to communicate wit London:Longman
other speakers chiefly as
international language

11 Ronald Carter and 2 Grammar is concerned with how 22 Carter, Ronald and Michael
Michael McCarthy sentences and utterences are form. McCarthy. 2008. Exploring
In a typical English sentence, it has Spoken English. Cambridge
two basic principles of grammar, University Press.
the arrangement of items (syntax)
and the structure of items
(morphology)

12 Jefry Coghill dan Stacy 16 The Grammar of language is the 22 Coghill, Jeffrey and Magendanz,
Magendanz set of rules that govern its Stacy. 2003. English Grammar.
structure. Grammar determines New York: Wiley Publishing, Inc.
how words are arranged to form
meaningful units.

13 Scott Thornbury 1 Grammar is partly the study of 22 Thornbury, Scott. 2004. How to
what forms (or structure) are Teach Vocabulary. Longman.
possible in language

14 Sidney Greenbaum 3 Reference to the mechanism 23 Greenbaum, Sidney. 1996.


according to which language English Grammar. Oxford
works when it is used to University Press.
communicate with other people,
… grammar is a mechanism for
putting words together, but we
have said little about sound of
meaning.

15 Wilga M. Rivers 3 Grammar is the rules of a 24 Rivers, Wilga M. Rivers. Teaching


language set out in terminology Foreign Language Skills.
which is hard to remmember, University of Chicago Press.
with many exception appende to
each

16 Mary Spratt Refers to how we combine, 25 Spratt, Mary, et all. 2011.


organise and change parts of Teaching Knowledge Test Course.
words, words and groups of Cambridge University Press.
words to make meaning. We use
grammar unconsciously when
we speak, listen, read or write.
We also use it, particularly as
teachers, to describe language.
We do this by referring to its
forms and its uses. Grammar
includes a large number of forms
and uses

17 Nunan D and Miller L 98 Writing is a combination of 26 Nunan, D., and L. Miller, eds.
process and product. The 1995. New ways in teaching
process refers to the act of Listening. Alexandria, VA:
gathering ideas and working TESOL
with them until they are
presented in a manner that is
polished and comprehensible to
readers

18 Henry Guntur Tarigan 186 Menulis adalah kegiatan 26 Tarigan, dll. 1988. Menulis
sekaligus keterampilan yang sebagai suatu keterampilan
terintegrasi, bahkan menulis berbahasa. Angkasa
selalu ada dalam setiap
pembelajaran, sama halnya
dengan membaca

19 Pusat Pembinaan dan 4 Pengajaran menulis ini bertujuan 28 Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa agar siswa memiliki Pengembangan Bahasa
Departemen keterampilan melakukan menulis Departemen Pendidikan Nasional
RI. EYD untuk SD,SMP, SMA
Pendidikan Nasional setengah terpimpin dalam hal
dan Umum. 2010. Jakarta: PT
RI meminta dan memberi Buku Kita
informasi, memberi respon
terhadap stimulus-stimulus
tertentu, mendeskripsikan orang,
benda dan tempat, memberikan
pendapat atau meminta saran
dari orang lain

20 Zumakhsin dan 21 Descriptive text is to describe 34 Zumakhsin dan Yulia, Mufarichah.


Mufarichah Yulia the things that we see 2005. Progress: A contextual
Approach to Learning English.
Jakarta: Ganeca Exact.

21 Bachtiar M. Bima 15 Descriptive text is to describe a 34 Bima, Bachtiar M. 2005. Let’s


particular person, place or Talk. Bandung: Pakar Karya.
things

22 Dalyono M 55 Motivasi adalah daya 37 M. Dalyono. 2005. Psikologi


penggerak/pendorong untuk Pendidikan. Jakarta: PT. Rineke
melakukan sesuatu pekerjaan, Cipta.
yang bisa berasal dari dalam diri
dan juga dari luar

23 Sardiman M 90 Motivasi terdiri dari dua macam 38 A. M, Sardiman. 1996. Interaksi dan
yaitu motivasi intrinsic dan motivasi belajar mengajar.
motivasi ekstrinsik. Motivasi Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
intrinsic adalah motif-motif yang
terjadi aktif atau berfungsi tidak
perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar

24 D. C. McClelland Teori motivasi prestasi didorong 38 McClelland, D.C. 1987. Human


oleh kekuatan motif dan motivation. New York :
kebutuhan dasar yang terlibat, Cambridge university Press.
harapan keberhasilannya, dan
nilai insentif yang terlekat pada
tujuan. Mc Clelland
mengelompokkan 3 kebutuhan
manusia yang dapat memotivasi
gairah berkerja seseorang, yaitu:
1. Kebutuhan akan prestasi (need
for achievement)
2. Kebutuhan akan afiliasi (need
for affiliation)
3. Kebutuhan akan kekuasaan
(need for power)

25 Sugiyono 2 Pengertian metode penelitian 44 Sugiyono. 2012. Memahami


adalah merupakan cara ilmiah Penelitian Kualitatif. Bandung:
untuk mendapatkan data dengan Alfabeta.
tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif yang
kemudian di kuantitatifkan agar
mempermudah pengolahan data

26 N. K. Malhotra 88 Desain penelitian adalah suatu 44 Malhotra, N.K. 2004. Marketing


kerangka kerja yang dilakukan Research: An Applied
untuk melakukan sebuah Orientation. 4thEdition. Pearson
penelitian. Kerangka kerja Education Inc. New Jersey
tersebut memberi spesifikasi
prosedur yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi yang
dibutuhkan untuk
menstrukturkan dan menjawab
permasalahan penelitian

27 Supardi 263 Analisis jalur adalah suatu 45 Arikunto, S., Suhardjono, Supardi.
teknik pengembangan dari 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
regresi linear berganda. Teknik Bumi Aksara Jakarta
ini digunakan untuk menguji
besarnya sumbangan atau
kontribusi yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setigap
diagram jalur dari hubungan
kausal antara variabel X1 dan X2
terhadap Y

28 Singarimbun dan 152 Populasi adalah jumlah 46 Singarimbun, Masri dan Effendi.
Effendi keseluruhan dari unit data 1995. Metode Penelitian Survai.
analisa yang cirri-cirinya akan di Jakarta : Pustaka LP3ES.
duga

29 Sutrisno Hadi 70 Populasi penelitian adalah 47 Hadi, Sutrisno. 1984. Bimbingan


seluruh individu yang akan Menulis Skripsi Thesis. Yayasan
dikenakan sasaran generalisasi Penerbitan Fakultas Psikologi
dan sampel-sampel yang akan UGM. Yogyakarta.
diambil pada satu penelitian
30 Moh Nasir 325 Populasi sebagai kumpulan dari 47 Nasir, M. 1988. Metode
individu dengan kualitas serta Penelitian. Ghalia Indonesia.
cirri-ciri yang ditetapkan dan
menjadi perhatian dalam ruang
dan waktu yang ditentukan

31 Sugiyono 215 Populasi adalah generalisasi 47 Sugiyono. 2008. Metode


yang terdiri atas objek/subyek Penelitian Kuantitatif Kualitatif
yang mempunyai kuantitas dan dan R & D. Bandung Alfabeta.
karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya

32 Sudjana 6 Sampel adalah sebagian dari 48 Sudjana. 2005. Metode Statistika.


populasi Tarsito Bandung.

33 J. Supranto 4 Sampel adalah sebagian dari 48 Supranto, J. 2000. Statistik Teori


obyek atau elemen dari populasi dan Aplikasi. Jilid 1 edisi 6.
Erlangga Jakarta.

34 Nasution 101 Apabila akan mengambil sampel 48 Nasution. 2003. Metode Research.
maka sampel itu harus PT Bumi Aksara Jakarta.
representative yaitu mewakili
keseluruhan populasi itu

35 Sugiyono 57 Sampel adalah sebagian dari 48 Sugiyono. 2001. Metode


jumlah karakteristik yang Penelitian Administrasi. Alfabeta
dimiliki populasi tersebut Bandung.
36 Nasution 101 Mutu penelitian tidak ditentukan 49 Nasution. 2003. Metode Research.
oleh banyaknya sampel, tetapi PT. Bumi Aksara Jakarta.
oleh kokohnya dasar-dasar teori,
mutu pelaksanaan dan
pengolahannya

37 Suharsimi Arikunto 107 Untuk sekedar ancer-ancer maka 49 Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode
apabila subyeknya kurang dari Penelitian. PT Rineka Cipta
seratus lebih baik diambil Jakarta.
semua, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Jika jumlah subyeknya besar
perlu di pertimbangkan
kemampuan, waktu, tenaga,
tempat luasnya wilayah
pengamatan dan resiko yang
ditanggung oleh peneliti, namun
sebagai ancer-ancer dapat
diambil 10% sampai dengan
15% atau 20% lebih

38 Ibnu Hajar 156 Mengartikan bahwa variable 50 Hajar, Ibnu. 1999. Dasar
adalah objek pengamatan atau Metodologi Penelitian Kwantitatif
fenomena yang diteliti dalam Pendidikan.

39 Suharsimi Arikunto 99 Variable penelitian adalah objek 50 Arikunto, Suharsimi. 1998.


penelitian, atau apa yang Prosedur Penelitian Suatu
menjadi titik perhatian suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka
penelitian Cipta Jakarta.
40 Suharsimi Arikunto 101 Variable menjadi dua yaitu 50 Arikunto, Suharsimi. 1998.
variabel yang mempengaruhi Prosedur Penelitian Suatu
disebut variabel penyebab, Pendekatan Praktek. PT. Rineka
variabel bebas atau independent Cipta Jakarta.
variable (X), dan variabel akibat
yang disebut variabel tak bebas,
variabel tergantung, variabel
terikat, atau dependent variabel
(Y)

41 Suharsimi Arikunto Memang kuesioner baik, asal 53 Arikunto, Suharsimi. 2010.


cara dan pengadaannya Prosedur Penelitian. Jakarta:
mengikuti persyaratan yang telah Rineka Cipta.
digariskan dalam penelitian.
Sekali lagi, sebelum kuesioner
disusun, maka harus dilalui
prosedur:
1. Merumuskan tujuan yang
akan dicapai dengan
kuesioner
2. Mengidentifikasikan
variabel yang akan
dijadikan sasaran
kuesioner.
3. Menjabarkan setiap
variabel menjadi sub-
variabel yang lebih
specifik dan tunggal.
4. Menentukan garis data
yang akan dikumpulkan,
sekaligus untuk
menentukan teknik
analisanya.

42 Sudjana 327 Pengujian linearitas garis 60 Sudjana. 1996. Metode Statistik.


Bandung : Tarsito
regresi dalam penelitian ini

digunakan uji F, rumusnya

adalah sebagai berikut

JK(TC)
F=S 2
TC = k–2
2
S b JK (E)
n–k
Writing Skill Instrument

Write a story based on 1 of theme from 8 themes above:

1. My School

2. My Brother

3. My Pet

4. Bicycle

5. My Parents

6. Jogyakarta

7. Jakarta

8. Bandung

The criteria of assessment will be based on: Content, Vocabulary, Structure, Sequence

Markers, Spelling and Punctuation, that each will contribute on the same portion of scale.
Grammar Mastery Instrument

Direction : Choose the correct answer according to the choices given!

(Pilihlah jawaban yang tepat dari beberapa jawaban yang diberikan!)

1. Before the next semester starts, students ............. school fees.

A. they must pay their

B. must pay his

C. must pay their

D. they must pay their

2. The man .................came to see you is my best friend.

A. Whose

B. Who

C. Whom

D. Those

3. My brother …. Guitar everyday.

a. plays

b. play

c. playing

d. played

4. Haura and Karim … noodles every week.

a. cook

b. cooking

c. cooks

d. cooked

5. ade … to swim and he … to swimming pool every we’end


a. like – go

b. likes – goes

c. liked – went

d. likes - went

6. she … with daddy yesterday.

a. come

b. came

c. comes

d. coming

7. I … to school everyday

a. go

b. goes

c. went

d. going

8. she … like play soccer.

a. don’t

b. doesn’t

c. do

d. does

9. The water flows from higher place to lower place.

a. flows

b. flowing

c. flow

d. flowed

10. She …….. France because she comes from Indonesia.


a. don’t speak

b. will speak

c. didn’t spek

d. doesn’t speak

11. The teacher ……. the students everyday.

a. teach

b. teaching

c. teaches

d. teached

12. Mr. Wahyu ……. to the office.

a. goes

b. go

c. going

d. gone

13. The dancer ………. in the hall.

a. dancing

b. dance

c. were dance

d. dances

14. My mother ……… to the market.

a. wouldn’t go

b. doesn’t go

c. don’t go

d. isn’t go

15. Diki, Lismi and Yanti …… together.


a. study

b. studying

c. studies

d. studied

16. Doctor ……. the patients twice a day.

a. check

b. checks

c. checking

d. checked

17. The post man …… to my school.

a. come

b. comes

c. came

d. coming

18. My little brother ……… the night.

a. don’t cry in

b. isn’t cry at

c. wouldn’t cry on

d. doesn’t cry in

19. The girls play basketball ……. the morning.

a. in

b. on

c. at

d. of

20. Kenzo ………… to school every morning.


a. always go

b. always gone

c. always going

d. always goes

21. My husband ……… a newspaper while drinking tea in the morning.

a. usually reads

b. usually read

c. usually reading

d. read

22. The sun …….. every morning.

a. arise

b. is arises

c. was arise

d. arises

23. ……… he handsome?

a. is he

b. do he

c. does he

d. doesn’t he

24. Why do you walk so far? You can stop …….

a. a taxi

b. a postman

c. a nurse

d. a bicycle

25. My parents usually jog …….. the morning, while I usually sleep.
a. at

b. of

c. in

d. on

26. Rini ……… any idea to share with you.

a. don’t have

b. doesn’t have

c. isn’t have

d. having

27. He ………. his child on Saturday.

a. never visiting

b. never visit

c. never visits

d. never does visit

28. The people …….. this new minister.

a. hate

b. hates

c. is hate

d. hating

29. …………. have some money? I need it.

a. do you

b. don’t you

c. does you

d. is you

30. When I meet you, Andi always look ……. me in a long time.
a. at

b. in

c. in

d. of
UJI VALIDITAS VARIABEL PENGUASAAN TATA BAHASA

No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 R-1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
2 R-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
3 R-3 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
4 R-4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 R-5 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
6 R-6 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
7 R-7 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
8 R-8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
9 R-9 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
10 R-10 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
11 R-11 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
12 R-12 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
13 R-13 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
14 R-14 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
15 R-15 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
16 R-16 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
17 R-17 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
18 R-18 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
19 R-19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
20 R-20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
21 R-21 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
22 R-22 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
23 R-23 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
24 R-24 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
25 R-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
26 R-26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
27 R-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
28 R-28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
29 R-29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 R-30 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
JUM 28 15 12 24 24 28 26 12 27 18 21 22 11 28
Mean 0.933 0.500 0.400 0.800 0.800 0.933 0.867 0.400 0.900 0.600 0.700 0.733 0.367 0.933
Kesulitan 0.467 0.250 0.200 0.400 0.400 0.467 0.433 0.200 0.450 0.300 0.350 0.367 0.183 0.467

rhitung 0.399 0.396 0.398 0.453 0.458 0.473 0.456 0.407 0.392 0.371 0.497 0.489 0.441 0.428

rtabel 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Reliabilitas
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ʃ
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 117
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 106
1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 115
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 98
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 104
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 103
1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 98
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 108
0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 95
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 100
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 84
0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 89
0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 83
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 92
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 100
1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 90
1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 83
0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 98
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 68
0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 105
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 103
1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 100
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 74
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 88
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 80
0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 112
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 94
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 77
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 75
1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 99
20 21 21 27 11 19 24 16 26 20 16 20 25 23 29 16 2838
0.667 0.700 0.700 0.900 0.367 0.633 0.800 0.533 0.867 0.667 0.533 0.667 0.833 0.767 0.967 0.533 94.6
0.333 0.350 0.350 0.450 0.183 0.317 0.400 0.267 0.433 0.333 0.267 0.333 0.417 0.383 0.483 0.267

0.426 0.495 0.550 0.464 0.506 0.473 0.441 0.445 0.451 0.438 0.493 0.375 0.383 0.588 0.410 0.464

0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.782
2 0
UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI

No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 R-1 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 4
2 R-2 5 5 5 4 4 4 3 5 1 1 4 1 3 5
3 R-3 4 4 3 2 4 5 3 5 3 3 4 5 4 3
4 R-4 3 5 3 3 2 1 3 3 3 1 5 3 3 4
5 R-5 5 5 5 2 5 3 3 5 2 2 5 2 2 5
6 R-6 4 3 5 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3
7 R-7 5 5 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4
8 R-8 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4
9 R-9 3 4 1 3 1 4 4 2 5 3 5 2 3 2
10 R-10 4 3 3 1 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3
11 R-11 2 3 2 3 2 2 3 4 4 2 4 3 2 2
12 R-12 2 3 2 3 2 2 3 5 4 2 4 3 2 2
13 R-13 4 4 3 1 1 3 4 2 3 2 1 4 1 4
14 R-14 5 3 1 2 1 3 3 1 2 1 2 3 3 3
15 R-15 5 5 3 1 2 1 2 5 4 4 4 3 2 4
16 R-16 5 3 5 1 5 1 4 5 1 3 1 1 2 5
17 R-17 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 3 3
18 R-18 5 5 4 1 1 3 3 4 3 3 4 1 3 5
19 R-19 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 4 2
20 R-20 5 5 3 3 5 5 5 3 5 4 3 1 5 3
21 R-21 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3
22 R-22 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3
23 R-23 1 4 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 4 1
24 R-24 5 5 5 1 3 1 1 5 1 2 3 2 1 3
25 R-25 5 4 4 1 2 1 1 5 1 2 3 1 1 5
26 R-26 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3
27 R-27 5 5 5 3 3 1 3 3 2 3 3 1 1 3
28 R-28 2 5 5 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 3
29 R-29 3 4 2 1 4 1 1 4 1 4 3 2 2 2
30 R-30 5 3 5 4 4 4 2 1 1 4 3 3 3 2
JUM 118 118 102 68 78 72 76 103 76 81 101 75 83 98
Mean 3.933 3.933 3.400 2.267 2.600 2.400 2.533 3.433 2.533 2.700 3.367 2.500 2.767 3.267
Kesulitan 0.787 0.787 0.680 0.453 0.520 0.480 0.507 0.687 0.507 0.540 0.673 0.500 0.553 0.653

rhitung 0.687 0.747 0.386 0.376 0.475 0.560 0.550 0.440 0.489 0.112 0.419 0.177 0.359 0.401

rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Un-Valid Valid Un-Valid Valid Valid

Reliabilitas
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ʃ
4 5 5 3 4 4 3 3 5 3 5 5 5 4 4 3 117
2 5 5 3 5 4 1 3 5 1 3 5 4 3 2 5 106
1 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 115
3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 5 4 98
2 5 5 2 5 2 2 2 5 2 5 5 2 5 2 2 104
3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 5 4 103
4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 98
5 4 3 4 3 4 4 5 1 1 5 5 3 4 5 3 108
3 1 2 4 2 4 1 5 5 1 5 3 5 5 5 2 95
4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 2 100
2 3 2 2 3 2 2 1 5 3 3 3 4 4 4 3 84
2 3 2 2 3 2 2 5 4 4 4 3 4 4 4 2 89
4 1 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 83
4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 3 5 4 4 92
4 2 5 4 2 4 2 4 3 5 2 4 4 3 3 4 100
1 5 5 1 5 1 1 3 5 1 3 5 5 1 3 3 90
3 1 5 5 1 4 3 5 1 5 1 6 5 3 3 3 83
1 4 5 1 3 3 2 1 5 5 5 5 3 5 3 2 98
4 5 2 2 2 1 5 2 5 2 2 2 2 5 2 1 68
5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 4 3 3 3 2 105
4 5 5 3 4 2 3 3 4 3 5 5 4 2 5 3 103
3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 100
3 5 2 2 2 1 3 1 5 1 5 5 5 3 2 1 74
3 5 4 2 5 1 1 4 3 2 5 5 5 2 2 1 88
1 5 5 1 2 1 2 1 5 1 5 4 5 3 2 1 80
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 112
3 5 4 2 3 3 1 5 5 1 5 5 4 3 3 1 94
2 5 3 1 3 1 1 5 5 1 4 4 4 3 3 1 77
3 2 2 1 4 1 2 2 4 1 4 5 4 2 3 1 75
4 3 4 4 4 5 2 4 2 3 3 4 2 5 3 3 99
91 111 113 81 96 80 74 96 118 84 119 128 113 104 103 78 2838
3.033 3.700 3.767 2.700 3.200 2.667 2.467 3.200 3.933 2.800 3.967 4.267 3.767 3.467 3.433 2.600 94.6
0.607 0.740 0.753 0.540 0.640 0.533 0.493 0.640 0.787 0.560 0.793 0.853 0.753 0.693 0.687 0.520

0.411 0.604 0.498 0.430 0.677 0.561 0.582 0.751 0.708 0.762 0.399 0.522 0.500 0.383 0.004 0.810

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Un-Valid Valid

0.875
HASIL UJI VALIDITAS MOTIVASI (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.875 30

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


VAR00001 3.7000 .79438 30
VAR00002 3.6000 .81368 30
VAR00003 3.2667 .82768 30
VAR00004 3.0333 .96430 30
VAR00005 3.4667 .81930 30
VAR00006 3.3667 .85029 30
VAR00007 3.3000 1.05536 30
VAR00008 3.5000 .73008 30
VAR00009 3.7000 .79438 30
VAR00010 3.8000 .88668 30
VAR00011 4.1333 .73030 30
VAR00012 3.5667 1.07265 30
VAR00013 3.9667 .71840 30
VAR00014 3.6000 1.00344 30
VAR00015 3.0667 1.20153 30
VAR00016 3.4333 1.07265 30
VAR00017 3.3667 .85029 30
VAR00018 3.0333 .71840 30
VAR00019 3.0000 .90972 30
VAR00020 3.0667 1.11211 30
VAR00021 2.8667 .89955 30
VAR00022 3.6667 1.34762 30
VAR00023 3.7333 1.20153 30
VAR00024 3.5000 1.25258 30
VAR00025 2.8333 .91287 30
VAR00026 2.8333 .94989 30
VAR00027 2.8333 .98553 30
VAR00028 2.9333 .82768 30
VAR00029 2.7667 .89763 30
VAR00030 2.6333 .96430 30
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
VAR00001 95.8667 162.464 .687 .866
VAR00002 95.9667 160.930 .747 .865
VAR00003 96.3000 170.148 .386 .874
VAR00004 96.5333 167.775 .376 .873
VAR00005 96.1000 166.300 .475 .870
VAR00006 96.2000 164.097 .560 .868
VAR00007 96.2667 161.168 .550 .868
VAR00008 96.0667 168.133 .440 .871
VAR00009 95.8667 170.395 .489 .874
VAR00010 95.7667 178.875 .112 .883
VAR00011 95.4333 174.185 .419 .877
VAR00012 96.0000 180.966 .177 .886
VAR00013 95.6000 173.490 .359 .876
VAR00014 95.9667 170.723 .401 .877
VAR00015 96.5000 162.948 .411 .872
VAR00016 96.1333 159.499 .604 .866
VAR00017 96.2000 165.407 .498 .870
VAR00018 96.5333 168.464 .430 .871
VAR00019 96.5667 160.806 .667 .866
VAR00020 96.5000 159.983 .561 .867
VAR00021 96.7000 162.838 .582 .868
VAR00022 95.9000 150.369 .751 .861
VAR00023 95.8333 154.420 .708 .863
VAR00024 96.0667 151.926 .762 .861
VAR00025 96.7333 168.547 .399 .873
VAR00026 96.7333 163.444 .522 .869
VAR00027 96.7333 163.444 .500 .869
VAR00028 96.6333 168.930 .383 .873
VAR00029 96.8000 176.303 -.004 .880
VAR00030 96.9333 176.616 .381 .881

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
99.5667 177.013 13.30461 30

rtabel = 0.361

Butir dinyatakan tidak valid : 10,12 DAN 29


Jumlah Pertanyaan 30
Jumlah Pertanyaan Valid 27
UJI VALIDITAS Y

No. RES Ketepatan Ketepatan Kesesuaian Ide Ʃ


Sistematika
Tenses Kosakata dan Tema
1 R-1 3 3 3 3 12
2 R-2 3.5 3.5 3.5 3.5 14
3 R-3 3 3 3 3 12
4 R-4 2.75 3 3.5 3.5 12.75
5 R-5 3 3.5 3.5 3.5 13.5
6 R-6 3 3.5 3.5 3.5 13.5
7 R-7 3 3 3.5 3.5 13
8 R-8 2.5 3 3 2.75 11.25
9 R-9 3 3.5 3 3 12.5
10 R-10 3.5 3.5 3.5 3.5 14
11 R-11 3 3.5 3.5 3.5 13.5
12 R-12 3 3 3 3 12
13 R-13 2.75 2.75 2.75 2.75 11
14 R-14 2.75 3 3 3 11.75
15 R-15 2.75 2.75 3 3 11.5
16 R-16 2.75 3 3 3 11.75
17 R-17 2 2.5 2.5 2.5 9.5
18 R-18 2.5 2.5 3 3 11
19 R-19 3.5 3.5 3.5 3.5 14
20 R-20 2.5 2.75 2.75 3 11
21 R-21 3.5 3.75 3.75 3.75 14.75
22 R-22 3 3 3 3 12
23 R-23 2.5 2 2.5 2.5 9.5
24 R-24 3.5 3.5 3.5 3.5 14
25 R-25 4 4 4 4 16
26 R-26 3.5 3 3.5 3.5 13.5
27 R-27 3 3.5 3.5 3.5 13.5
28 R-28 4 4 4 4 16
29 R-29 3.75 3.5 4 4 15.25
30 R-30 2.5 2.5 2.75 3 10.75
JUM 91 95 98 98 381
Mean 3.033 3.150 3.250 3.258 12.692
Kesulitan 0.820 0.851 0.878 0.881 3.430

rhitung 0.939 0.932 0.974 0.965

rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361

Ket Valid Valid Valid Valid


Ket 0.952
Total Score

75.0
87.5
75.0
79.7
84.4
84.4
81.3
70.3
78.1
87.5
84.4
75.0
68.8
73.4
71.9
73.4
59.4
68.8
87.5
68.8
92.2
75.0
59.4
87.5
100.0
84.4
84.4
100.0
95.3
67.2
2380
79.323
21.439

0.9525
Frequencies

Statistics
Ketrampilan
Menulis
Penguasaan Deskripsi Bahasa
Tata Bahasa Motivasi Belajar Inggris
N Valid 80 80 80
Missing 0 0 0
Mean 28.7250 85.9500 12.4719
Std. Error of Mean .47400 1.04122 .17999
Median 29.0000 86.5000 12.3750
Mode 28.00a 80.00a 13.50
Std. Deviation 4.23958 9.31298 1.60990
Variance 17.974 86.732 2.592
Skewness -.455 -.071 .001
Std. Error of Skewness .269 .269 .269
Kurtosis -.222 -.465 -.189
Std. Error of Kurtosis .532 .532 .532
Range 19.00 43.00 8.00
Minimum 18.00 64.00 8.00
Maximum 37.00 107.00 16.00
Sum 2298.00 6876.00 997.75
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table

Penguasaan Tata Bahasa


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18.00 1 1.3 1.3 1.3
19.00 1 1.3 1.3 2.5
20.00 1 1.3 1.3 3.8
21.00 2 2.5 2.5 6.3
22.00 4 5.0 5.0 11.3
23.00 2 2.5 2.5 13.8
24.00 4 5.0 5.0 18.8
25.00 3 3.8 3.8 22.5
26.00 2 2.5 2.5 25.0
27.00 5 6.3 6.3 31.3
28.00 9 11.3 11.3 42.5
29.00 9 11.3 11.3 53.8
30.00 7 8.8 8.8 62.5
31.00 9 11.3 11.3 73.8
32.00 7 8.8 8.8 82.5
33.00 6 7.5 7.5 90.0
34.00 1 1.3 1.3 91.3
35.00 4 5.0 5.0 96.3
36.00 2 2.5 2.5 98.8
37.00 1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Motivasi Belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 64.00 1 1.3 1.3 1.3
66.00 1 1.3 1.3 2.5
70.00 2 2.5 2.5 5.0
72.00 2 2.5 2.5 7.5
73.00 1 1.3 1.3 8.8
74.00 4 5.0 5.0 13.8
75.00 4 5.0 5.0 18.8
78.00 2 2.5 2.5 21.3
79.00 1 1.3 1.3 22.5
80.00 6 7.5 7.5 30.0
81.00 1 1.3 1.3 31.3
82.00 3 3.8 3.8 35.0
83.00 4 5.0 5.0 40.0
84.00 4 5.0 5.0 45.0
85.00 2 2.5 2.5 47.5
86.00 2 2.5 2.5 50.0
87.00 3 3.8 3.8 53.8
88.00 4 5.0 5.0 58.8
89.00 6 7.5 7.5 66.3
90.00 1 1.3 1.3 67.5
91.00 4 5.0 5.0 72.5
92.00 2 2.5 2.5 75.0
93.00 2 2.5 2.5 77.5
94.00 3 3.8 3.8 81.3
96.00 2 2.5 2.5 83.8
97.00 4 5.0 5.0 88.8
98.00 3 3.8 3.8 92.5
99.00 2 2.5 2.5 95.0
102.00 1 1.3 1.3 96.3
103.00 1 1.3 1.3 97.5
104.00 1 1.3 1.3 98.8
107.00 1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 8.00 1 1.3 1.3 1.3
9.50 2 2.5 2.5 3.8
10.00 2 2.5 2.5 6.3
10.25 2 2.5 2.5 8.8
10.50 1 1.3 1.3 10.0
10.75 2 2.5 2.5 12.5
11.00 7 8.8 8.8 21.3
11.25 4 5.0 5.0 26.3
11.50 7 8.8 8.8 35.0
11.75 3 3.8 3.8 38.8
12.00 7 8.8 8.8 47.5
12.25 2 2.5 2.5 50.0
12.50 3 3.8 3.8 53.8
12.75 2 2.5 2.5 56.3
13.00 7 8.8 8.8 65.0
13.25 1 1.3 1.3 66.3
13.50 9 11.3 11.3 77.5
13.75 1 1.3 1.3 78.8
14.00 6 7.5 7.5 86.3
14.25 1 1.3 1.3 87.5
14.50 2 2.5 2.5 90.0
14.75 2 2.5 2.5 92.5
15.00 2 2.5 2.5 95.0
15.25 1 1.3 1.3 96.3
15.50 1 1.3 1.3 97.5
16.00 2 2.5 2.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
ANOVA
Penguasaan Tata Bahasa
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between (Combined) 867.097 25 34.684 3.388 .000
Groups Linear Weighted 621.179 1 621.179 60.674 .000
Term
Deviation 245.918 24 10.247 1.001 .481
Within Groups 552.853 54 10.238
Total 1419.950 79

ANOVA
Motivasi Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between (Combined) 2461.744 25 98.470 1.211 .273
Groups
Linear Weighted 38.589 1 38.589 .475 .494
Term Deviation 2423.156 24 100.965 1.242 .250
Within Groups 4390.056 54 81.297
Total 6851.800 79

Uji Heteroskedisisitas
UJI MULTIKOLINERITAS

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Motivasi Belajar .994 1.006

Ketrampilan Menulis .994 1.006


Deskripsi Bahasa Inggris

UJI AUTOKORELASI

Model Durbin-Watson

1 1.729
HASIL PENGHITUNGAN X1 TERHADAP Y

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Penguasaan Tata Bahasa 28.7250 4.23958 80

Motivasi Belajar 85.9500 9.31298 80

Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .568a .322 .321 4.25681 .568 3.091 1 78 .019
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.553 1 6.553 3.091 .019a
Residual 1413.397 78 2.120
Total 1419.950 79
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 26.067 4.446 5.864 .000

Motivasi Belajar .031 .011 .568 2.718 .029


HASIL PENGHITUNGAN X2 TERHADAP Y

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Penguasaan Tata Bahasa 28.7250 4.23958 80

Ketrampilan Menulis Deskripsi 12.4719 1.60990 80


Bahasa Inggris

Model Summaryb

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .661a .437 .430 3.20010 .437 60.658 1 78 .000

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris


b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 621.179 1 621.179 60.658 .000a
Residual 798.771 78 10.241
Total 1419.950 79

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris

b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.002 2.812 2.490 .015
Ketrampilan Menulis 1.742 .224 .661 7.788 .000
Deskripsi Bahasa Inggris
HASIL PENGHITUNGAN X1X2 TERHADAP Y

Model Summaryb

Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F
Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .662a .438 .423 3.21985 .438 29.981 2 77 .000

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris, Motivasi Belajar


b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 621.657 2 310.828 29.981 .000a
Residual 798.293 77 10.367
Total 1419.950 79

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan Menulis Deskripsi Bahasa Inggris, Motivasi Belajar

b. Dependent Variable: Penguasaan Tata Bahasa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.327 2.228 2.839 .039
Motivasi Belajar .008 .002 .018 4.000 .021
Ketrampilan Menulis 1.738 .226 .660 7.703 .000
Deskripsi Bahasa Inggris

Anda mungkin juga menyukai