SKRIPSI
MAULANA YUSUP
NIM 17210242
S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Daring Menulis Teks Puisi Pada Siswa kelas VIII melalui Teknik Akrostik
Berbantuan Aplikasi Puisi Kros”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
Materai
Maulana Yusup
NIM 17210242
ABSTRAK
Yusup, Maulana. (2022). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) Inovasi dalam
pembelajarn daring (2) Implementasi sebuah teknik pembelajaran menulis pada masa
pandemi (3) penerapan pembelajaran menulis teks puisi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui (1) skenario dan implementasi menggunakan teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros (2) respons siswa terhadap pembelajaran daring menulis teks puisi
menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros (3) kesulitan-kesulitan siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas menulis teks puisi (4) Kendala yang dihadapi guru dalam
melaksanakan pembelajaran daring. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 3 Padalarang dengan sampel
sebanyak 32 siswa. Instrumen yang digunakan RPP, angket/ lembar observasi, soal tes, dan
wawancara. Hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut, (1) skenario dan
implementasi teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros di kelas VIII berjalan sesuai
dengan RPP yang telah dirancang. (2) respons siswa dalam hal ini peserta didik, pada
pernyataan positif sebanyak 60,08% menyatakan setuju dan pada pernyataan negatif 72,%
menyatakan tidak setuju. (3) siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal analisis dan
kesulitan dalam menerapkan struktur batin terutama nada, struktur fisik terutama citraan.
(4) kendala yang dihadapi yaitu kurangnya peran serta orang tua dalam mengawasi siswa
belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros, cocok dan relevan digunakan dalam pembelajaran daring menulis teks
puisi.
Kata Kunci: menulis teks puisi, teknik akrostik, apliksi puisi kros.
i
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim,
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan,
memberi nikmat dan jalan kepada hambanya untuk mencari dan menempuh jalan
kebaikan dalam memperoleh rahmat dan tempat yang baik di sisi-Nya kelak.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
yang telah menyampaikan segala amalan kebaikan kepada umatnya, dan mudah-
mudahan kita termasuk golongan orang-orang baik.
Rasa syukur tak terhingga penulis ucapkan dari lubuk hati yang paling
dalam, dengan segala pengorbanan dan perjuangan, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan dengan lancar skripsi yang berjudul “Pembelajran Daring Menulis
Teks Pusisi Pada Siswa SMP Kelas VIII Melalui Teknik Akrostik Berbantuan
Aplikasi Puisi Kros”.
Selama pembuatan skripsi ini tidak mungkin penulis berjuang sendiri, oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan
skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Eli Syarifah Aeni, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Restu Bias Primandhika, M.Pd.,
selaku Pembimbing II, yang telah membimbing hingga penyusunan skripsi ini
selesai.
2. Prof. Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd., selaku Rektor IKIP Siliwangi.
3. Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa IKIP
Siliwangi.
4. Diena San Fauziya, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia IKIP Siliwangi
5. Seluruh Dosen dan Staf IKIP Siliwangi yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis selama menjadi mahasiswa, dan rekan-rekan
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Siliwangi, khususnya
kelas B2 non reguler angkatan 2017.
6. Iwan Ridwan Setiadi, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3
Padalarng beserta Guru-guru dan Siswa-siswi yang telah memberikan izin dan
bantuan untuk melaksanakan penelitian dan pengumpulan data penyusunan skripsi
ini, orang tua atas doa yang tidak pernah terputus, juga saudara-saudara, sahabat
seperjuangan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, di atas segalanya kepada Allah jualah daya dan upaya penulis
serahkan, dan semoga amal kebaikan tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda
dari pada-Nya. Semoga ilmu dan gelar yang penulis dapatkan bermanfaat dan dapat
menjadi bekal dan barokah dalam meneruskan perjuangan hidup. Aamiin.
Maulana Yusup
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PPENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1
B. Rumusan Masalah Penelitian 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definisi Oprasional Penelitian 7
F. Anggapan Dasar Penelitian 7
BAB II PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS PUISI
DAN TEKNIK AKROSTIK
A. Pembelajaran 8
1. Pengertian Pembelajaran 9
2. Tujuan Pembelajaran 9
3. Pembelajaran Daring 9
B. Menulis 10
1. Pengertian menulis 10
2. Tujuan menulis 11
3. Manfaat Menulis 12
C. Teks Puisi 12
1. Pengertian Teks Puisi 13
2. Unsur Pembangun Teks Puisi 13
a. Struktur Fisik 13
b. Struktur Batin 17
D. Teknik Akrostik
Puisi Kros 54
Daring 75
A. Simpulan 81
B. Saran 83
DAFTAR PUSTAKA 86
DAFTAR TABEL
A. Instrumen penelitian 86
1. Instrumen RPP 86
4. Instrumen Wawancara 95
B. Hasil Ujicoba 97
D. Poster 104
PENDAHULUAN
Virus Covid-19 sudah menjangkiti 186 negara di dunia dan sekarang semakin
semua berlangsung tatap muka. Sekarang harus menggali diri kepada metode
belajar dalam jaringan atau disingkat daring (online). Pembelajaran daring menjadi
paedagogi daring sendiri belum menjadi bahan baku pembelajaran selama ini,
daring, salah satu kompetensi yang terdapat pada kurikulum 2013 revisi di kelas
VIII, yaitu menulis puisi. Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan
seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan
gagasan pelukisnya, puisi adalah sebuah dunia dalam kata, (Aminudin. 2015, hlm.
1
2
yang mudah untuk disampaikan, hal ini berdasar pada penelitian yang dilakukan
oleh Yuana (2019, hlm. 121), bahwa, banyak kesulitan yang dialami oleh siswa
dalam sebuah puisi, hasilnya 68% siswa memeroleh nilai dibawah KKM, 20
memeroleh nilai sesuai KKM, dan hanya 12% siswa memeroreh nilai diatas KKM,
hal tersebut dikarenakan, tidak semua siswa menyukai karya sastra puisi. Penulis
mengembangkan sendiri sebuah aplikasi yang diberi nama aplikasi puisi kros,
dengan aplikasi ini diharpakan menarik minat siswa agar tertarik dan menyukai
Teknik akrostik adalah cara yang dilakukan oleh guru untuk memudahkan
siswa mengingat sebuah materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf
awal, tengah atau akhir dalam sebuah kalimat atau frase tertentu, Hasanah ( 2010,
hlm. 11). Teknik akrostik digunakan sebagai upaya untuk mempermudah siswa
puisi kros, memiliki kelebihan utama pembelajaran lebih flesibel, dalam arti siswa
menulis puisi, karena didukung oleh aplikasi yang dikembangkan sendiri yang bisa
digunakan secara offline maupun online. Tujuan akhir tentu untuk meningkatkan
akrostik pada aspek penilaian dalam pembelajarn teks puisi di kelas X SMK
3
mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran teks puisi. Guru-
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran teks puisi.
dan prasarana perlu dilengkapi agar proses penilaian autentik dalam mata pelajaran
Zaeni (2017, hlm. 136) menuliskan artikel tentang teks puisi menggunakan
penggunaan teknik akrostik terhadap nilai rata-rata kelas, menulis teks puisi siswa
kelas X SMK 3 Padang. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata menulis teks
puisi sebesar 76,42 berada pada kualifikasi baik. Jika dibandingkan dengan
perolehan nilai sebelum menggunakan teknik akrostik dengan nilai rata-rata 57,11.
Dari artikel yang ditulis Zaeni dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks
puisi menggunakan teknik akrostik pada kelas X mengalami peningkatan nilai rata-
perbedaan paling terlihat dengan peneliti jelas media pembelajaran ICT yang
digunakan. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya
ingin diteruskan kepada sasaran penerima pesan tersebut, Septiani (2016, hlm. 26).
Arsyad (2013, hlm. 2) menyatakan bahwa media adalah bagian yang tidak
4
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
penulis mengembangkan aplikasi puisi kros, hal ini dapat menjadi solusi dalam
pembelajaran daring saat ini, yaitu kebutuhan aplikasi yang mudah digunakan tanpa
sendiri, dari inovasi yang dilakukan tentu tujuan akhirnya agar dapat meningkatkan
puisi kros?
3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa SMP kelas VIII dalam
pembelajaran daring?
C. Tujuan Penelitian
kros.
2. Respons siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran daring menulis puisi
pembelajaran daring.
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
E. Definisi Operasional
dikuasai siswa. Puisi adalah sebuah karya sasta sebagai ungkapan perasaan
meliputi:
4. Puisi akrostik adalah puisi yang dibuat berdasarkan susunan pada huruf
BAB II
A. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Material yang dimaksud ialah: buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan
film, audio, serta video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas,
aktivitas yang dilakukan siswa, guna mencapai hasil belajar tertentu dalam
bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru. Pembelajaran adalah
upaya yang dilakukan seorang guru atau pendidik, untuk membelajarkan siswa
yang belajar. Peran guru dalam pembelajaran untuk membelajarkan siswa yang
belajar.
Pembelajaran dilakukan oleh pendidik atau guru, agar siswa mampu menguasai
bahan pembelajaran. Hasil pembelajaran siswa akan lebih optimal jika diiringi
2. Tujuan Pembelajaran
didik dan pendidik dengan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan
3. Pembelajaran Daring
digunakan oleh pendidik dan peserta didik, sedangkan Merrin (2014, hlm.
atau gagee, yang diartikan sebagai alat atau instrumen kecil, digunakan
1) Kelebihan menurut Valle (2011, hlm. 11) yaitu siswa lebih termotivasi
Wantiknas (2019).
B. Menulis
1. Pengertian Menulis
menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh semua
orang, apalagi menulis dalam konteks akademik, seperti menulis esai, karya
bahasa yang dipahami oleh seseorang. Dengan begitu orang lain dapat
bahasa dan grafik itu. Menulis bukan hanya melahirkan pikiran atau
11
sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka. Hal ini terjadi karena
2. Tujuan Menulis
antaranya adalah.
a. mengekspresikan perasaan,
b. memberi informasi,
3. Manfaat menulis
nilai positif tersendiri bagi setiap penulis dalam berbagai jenis tulisan.
C. Puisi
1. Pengertian Puisi
mengungkapkannya lewat berbagai bentuk kebahasaan yang lebih intensif dari pada
ungkapan kebahasaan yang biasanya. Menunut Aminuddin (2009, hlm. 134) kata
puisi berasal dari bahasa Yunani pocima “membuat” atau poeisis “pembuatan”.
Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya
seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau
Hudson (dalam Aminuddin, 2009, hlm. 134) mengungkapkan bahwa puisi adalah
membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis
dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Mihardja (2012, hlm. 18)
13
berpendapat bahwa puisi adalah seni tertulis. Bahasa digunakan untuk kualitas
estetiknya atau arti semantiknya. Sejalan dengan itu Dresden (dalam Ratih, 2012,
hlm. 18) mengatakan bahwa puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang
perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi. Menurut Suroso
(2009, hlm. 45), konsep estetis sebuah puisi adalah proses kreatif dari mendapatkan
ilham atau inspirasi, menyimpan dalam kenangan, mencari dan menemukan pilihan
kata atau kalimat yang sesuai dengan gagasan, menuangkan gagasan ke dalam
merupakan karya sastra berupa seni tulisan buatan manusia. Menggunakan diksi
estetis atau keindahan dalam penuliasanya, sebagai proses kreatif dari mendapatkan
ilham. Menemukan kata atau kalimat sesuai dengan gagasan, terikat oleh rima yang
a) Struktur Fisik
1) Diksi
Diksi adalah pilihan kata atau frasa dalam karya sastra (Abrams dalam
Azis, 2011, hlm. 67). Setiap penyair akan memilih kata-katanya yang
tepat sesuai dengan maksud yang ingin diungkapkan dan efek puitis yang
ingin dicapai. Diksi seringkali pula menjadi ciri khas seorang penyair
atau zaman tertentu (Wiyatmi dalam Azis, 2011, hlm. 67). Seringkali
14
(dalam Azis, 2011, hlm. 76). Sementara Luxemburg (dalam Azis, 2011,
sebagai ciri khas bagi jenis sastra yang disebut puisi. Sekalipun ada puisi
larik puisi. Bahasa kias merupakan salah satu unsur kepuitisan dalam
kias artinya dalam KBBI adalah bahasa yang mengunakan kata-kata yang
figuratif antara lain (1) personifikasi, (2) metafora, (3) simile, (4)
hiperbola, (5) asosiasi, dan (6) metonimia (Azis, 2011, hlm. 76).
15
3) Kata Konkret
puisi yang ditulis oleh pengarang (Wahyuni, 2014, hlm. 31). Kata
kepada arti yang menyeluruh. Dengan kata lain, kata konkret adalah kata-
4) Citraan (Pengimajian)
Citraan dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama citraan dilihat dari
kata. Kedua citraan dapat dilihat dari sisi penyair adalah bentuk bahasa
inderanya.
16
merupakan hasil hasil dari pengalaman indera manusia. Oleh karena itu,
citraan yang terbangun dalam puisi biasanya meliputi citraan dari hasil
panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Artinya bahwa ritma terkait erat
Tata wajah puisi atau wujud visual sebuah puisi adalah bentuk
tampilan puisi yang ditulis oleh penyair. Wujud visual menjadi tanda
Tata wajah puisi antara lain, (1) pemlarikan, (2) pungtuasi, (3) tipografi,
b) Struktur Batin
1) Tema
ide pikiran tentang suatu hal, termasuk dalam membuat tulisan. Setiap
dianjurkan untuk dapat memikirkan tema apa yang akan dibuat. Begitu
juga setiap puisi, pasti akan memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan
sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema adalah hal yang paling
utama dilihat oleh para pembaca dari sebuah tulisan. Tema yang menarik
akan memberikan nilai pada tulisan tersebut (Wardoyo, 2013, hlm. 49).
2) Nada
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap diksi. Nada
3) Suasana
tersebut.
4) Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh
ialah pesan atau kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui
Indikator dalam pembelajaran menulis teks puisi pada kelas VIII yaitu
mampu mengidentifikasi, menganalisis struktur fisik, struktur batin teks puisi dan
mampu membuat atau menulis teks puisi berdasarkan struktur batin yaitu tema,
nada, suasana dan amanat. Struktur fisik, terdiri dari bahasa kiasan, kata konkret,
D. Teknik Akrostik
materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, huruf
tengah dan huruf akhir dalam sebuah kalimat atau frase tertentu. Pendapat
lain disampaikan oleh Khira (2015, hlm. 8) akrostik berasal dari bahasa
Yunani akrostichis yang artinya sajak dengan huruf awal baris menyusun
sebuah kata atau kalimat. Puisi tersebut biasanya membicarakan apa yang
menjadi susunan huruf yang membentuk kalimat di awal baris. Kadang isi
Jadi teknik akrostik adalah suatu cara yang dilakukan guru, agar siswa
dapat mengingat materi. Menggunakan huruf awal, huruf tengah, atau huruf
akhir dalam sebuah kalimat atau frasa dalam pembelajaran menulis puisi.
Guru menggunakan teknik akrostik, agar siswa dapat lebih mudah membuat
masing-masing.
1) Penemuan ide
mendaftar kata-kata atau frasa yang jelas. Berisi hal- hal yang disukai
20
2) Penulisan
3) Penyajian
pembelajarn daring menulis puisi, terdiri dari menu utama dan sub menu.
pembangun puisi, bahan ajar, ruang kelas puisi atau kelas virtual, kuis
Aplikasi puisi kros sudah dapat diunduh melalui google play atau
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.puisikros.lanappsme
22
dia
tetap bisa dibuka saat tidak terkoneksi internet. Kelebihan lain aplikasi
data internet.
menggunakan andoid pie atau versi 9.0 agar dapat berjalan secara
optimal.
23
BAB III
A. Jenis Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VIII di salah satu
siswa perempuan, dari jumlah 10 kelas dengan populasi sebanyak 322 siswa
kelas VIII.
1. Siswa menyukai gawai terutama untuk media sosial dan bermain game,
sebagai berikut:
23
24
3. Guru dan siswa terbuka pada orang baru, langsung menerima tetapi setelah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 PADALARANG
2 NPSN : 20252478
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Babakan Loa No.17
RT / RW : 1 / 23
Kode Pos : 40553
Kelurahan : Padalarang
Kecamatan : Kec. Padalarang
Kabupaten/Kota : Kab. Bandung Barat
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Negara : Indonesia
C. Instrumen Penelitian
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk puisi dan Menulis teks puisi dengan tepat
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan 1. Ucapan salam, sapa, doa dan presensi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Apersepsi teks puisi dengan menghubungkan pengetahuan, pengalaman
lama dan pengetahaun, pengalaman baru dengan tujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi yang akan diajarkan melalui
aplikasi puisi kros
4. Peserta didik diberikan treatment dengan menggunakan metode
pembelajaran teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengunduh aplikasi puisi kros pada playstore
2. Peserta didik diarahkan untuk membaca dan mempelajari materi yang
ada pada apliksi puisi kros
Pertemuan pertama 3. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
4. Menemukan ide, peserta didik menuliskan nama depannya di buku
latihan.
5. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan nama depannya
mengikuti pola akrostik
6. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dengan cara
dibacakan (melalui live video kelas dalam aplikasi puisi kros)
1. Peserta didik melakukan diskusi interaktif melalui aplikasi puisi kros
untuk menentukan struktur batin dan strutur fisik puisi.
Pertemuan kedua 2. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
3. Menemukan ide, peserta didik menuliskan sebuah kata yang
dipikirkanya di buku latihan
4. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan kata yang
dipikirkanya mengikuti pola akrostik
5. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dan menguraikan
unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur batin)
6. Peserta didik diberikan tes
7. Peserta didik diberikan link google form untuk mengisi angket.
Penutup 1. Peseta didik merefleksi kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik memperoleh informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
3. Guru meminta peserta didik agar terus menjaga kesehatan, semangat
belajar di rumah dan tetap di rumah saja
4. Doa
PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
(Dilakukan dalam pengamatan) Lembar kerja peserta didik dalam bentuk Soal dalam bentuk esai,
1. Bersyukur terhadap apa yang pilihan ganda (Googleform) soal terkait mengukur kemampuan peserta
ada di lingkungan sekitar. dengan kemampuan menulis teks puisi didik dalam menulis teks puisi.
2. Kerjasama dalam mengamati
teks puisi.
28
1 Angket
SS S KS TS
2 Lembar Observasi
Alternatif Jawaban
NO Pernyataan
SS S KS TS
ini akan menggunakan tes hasil belajar yang mengukur hasil belajar yang
suatu sampel, lebih lanjut menurut Nurgiyantoro (2013, hlm. 165) tes
32
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah....
A. di angkasa raya
B. pinggir sawah
C. jalan setapak
D. di rumput hijau
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Batu kerikil
B. Awan datang
C. Air hujan
D. Langit cerah
9. HAMPA
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa.
Karya Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah . . . .
A. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia
B. Hendaknya jangan membuat seorang harus menunggu membosankan.
C.. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat
D. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.
demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan
Tabel Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, tentang
pembelajaran daring menulis puisi
menggunakan teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros?
2 Bagaimana pendapat bapak/Ibu, apakah terdapat
kekurangan aplikasi puisi kros? Agar dapat
disempurnakan kedepanya.
36
telah ditentukan.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
dan pegangan observasi yang dibuat pada tahap persiapan penulis mengenal
dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang disetujui dosen. Setelah data
3. Tahap Evaluasi
yang merupakan pengecekan atau pemeriksaan diri data yang diperoleh agar
informasi yang didapat dari informan kepada orang lain atau pihak-pihak
informasi yang didapat agar ada jaminan tentang kebenaran. Pada tahapan
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa gambar, hasil angket, hasil
berkaitan dengan guru dalam hal ini peneliti, yaitu data berupa gambar,
Kelompok 2 yang berkaitan dengan siswa, yaitu berupa angket, observasi dan
hasil tes. Data tersebut untuk menjawab rumusan masalah, respons dan
kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran daring teks puisi. Data-data
BAB IV
A. Hasil Penelitian
April 2021. Tahap awal dalam penelitian ini, peneliti menyusun skenario dan RPP
lembar observarsi guru dan siswa pada observer. Pada proses pembelajaran peneliti
kepada seluruh siswa. Setelah semua materi mengenai teks puisi telah
lembar wawancara .
Berikut ini poin-poin dalam deskripsi dan analisis data hasil penelitian
SKENARIO PEMBELAJARAN
Kelas : VIII
Kompetensi Dasar
Puisi Kros.
Indikator
Langkah
Akrostik
Menemukan menemukan ide menulis puisi dari nama atau kata yang
teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, berdasar pada rencana pelaksanaan
jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, peneliti membuat kesan menarik
dengan wajah ceria dan bersahabat dengan para siswa, serta memperkenalkan diri
a) Kegiatan Pendahuluan
apersepsi mengenai teks puisi, dengan menggali pengalaman siswa dan dikaitkan
dengan pengetahuan siswa, tentang puisi beserta struktur fisik dan struktur batin
puisi.
b) Kegiatan inti
dilakukan berdasar pada RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada proses kegiatan
ini, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengarahkan siswa untuk
Semua siswa dipastikan telah mengunduh aplikasi puisi kros dalam gawainya
1) Menemukan Ide, ide menulis puisi dapat ditemukan dengan menulis nama
Siswa diarahkan untuk menemukan ide, menulis puisi dari nama depan siswa
tersebut. Pada tahap ini salah satu siswa ditunjuk, untuk membuat contoh puisi
akrostik dari nama depanya. Dilakukan melalui ruang kelas puisi, pada aplikasi
49
puisi kros, dibantu dan diarahkan langsung oleh guru, siswa yang ditunjuk pada
kegiatan ini bernama Misa. Kemudian nama Misa disusun, dan dirangkai menjadi
2) Penulisan, pada langkah ini siswa langsung menuliskan puisi akrostik di buku
Langkah selanjutnya setelah siswa menemukan ide dari nama depannya, siswa
kemudian menuliskan puisi mengikuti pola akrostik dari namanya sendiri. Tahap
ini, siswa menuliskan di buku catatan atau buku tugas-tugas bahasa Indonesia yang
agar siswa kreatif, imajinatif dalam menulis puisi akrostik, dan terus diawasi
melalui ruang kelas puisi yang terdapat dalam aplikasi puisi kros.
3) Penyajian, pada langkah ini siswa menyajikan puisi akrostik yang telah
dibuatnya.
akrostik yang telah dibuatnya. Kemudian teman sesama siswa, bisa memberikan
51
tanggapan. Guru memberikan apresiasi, dan evaluasi terhadap puisi yang telah
disajikan.
c) Kegiatan penutup
dilakukan. Guru dan siswa, disarankan agar terus menjaga kesehatan, semangat
belajar di rumah, dan tetap di rumah saja secara mandiri. Terakhir guru
pembelajaran daring menulis teks puisi, dan diakhiri dengan doa bersama.
telah dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan inti, mengikuti langkah-
langkah pembelajaran daring menggunakan teknik akrostik, terdiri dari tiga tahap
yaitu tahap menemukan ide, tahap penulisan dan tahap penyajian. Dapat ditarik
puisi pada siswa SMP Kelas VIII dengan menggunakan teknik akrostik, berbantuan
pembelajaran.
52
berikut hasilnya,
Alternatif jawaban
Sangat
No Pernyataan Sangat Tidak Tidak
Setuju Setuju Setuju Setuju
(SS) (S) (TS) (STS)
Penerapan teknik akrostik sangat sesuai
1 dalam pembelajaran menulis teks puisi
Langkah-langkah pembelajaran yang
negatif, terdapat pada nomor 6, 7, 8, 9 dan 10. Hasilnya pernyataan positif pada
dinyatakan setuju. Hasil pada pernyataan negatif pada pernyataan nomor 6 dan 10
dinyatakan tidak setuju dan pernyataan nomor 7, 8, 9 dinyatakan sangat tidak setuju.
Hal tersebut berdasar pada pengematan, dan hasil penelitian selama pembelajaran
daring menulis teks puisi berlangsung. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil
54
observasi guru pada pernyataan positif lebih banyak menyatakan setuju, dan pada
60 %
Positif Negatif
daring menulis teks puisi menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi
kros. Angket respons siswa ini, diberikan kepada siswa pada pertemuan terakhir,
diisi oleh 32 orang siswa. Data angket diperoleh dari 10 pernyataan, pernyataan
ini terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu lima pernyataan positif, nomor 1,
SS S TS STS
No Pernyataan Positif
F P F P F P F P
55
Berdasarkan hasil pengolahan angket respons siswa, yang bersifat positif pada
atau 37,5% menyatakan sangat setuju, 56,3% siswa menyatakan setuju dan sisanya
untuk membuat teks puisi, sebanyak 31,2% menyatakan sangat setuju 65,7 % siswa
menyatakan setuju dan sisanya 3,1% tidak setuju. Pada pernyataan nomor 4,
guru, membuat proses belajar menjadi aktif, sebanyak 28% menyatakan sangat
setuju, 56,3% menyatakan setuju dan sisanya 15,7% tidak setuju. Pernyataan nomor
digunakan oleh guru, membuat terlatih dalam menulis puisi, sebanyak 18,7%
menyatakan sangat setuju, 62,6% menyatakan setuju dan 6 siswa atau 18,7%
pembelajaran teks puisi menggunakan teknik yang digunakan oleh guru, membuat
siswa dapat berpikir secara kritis, dan memudahkan dalam memecahkan masalah
59,5% menyatakan setuju dan 6,2% menyatakan tidak setuju dan 3,1% menyatakan
Pernyataan 1 2 4 6 7 Rata-rata
57
Persentase
menyatakan setuju. yaitu sebesar 60,08%. Berikut disajikan dalam bentuk grafik,
SS 28,28%
S 60,08%
TS 11,04%
STS 0,6%
negatif diolah, untuk diketahui hasilnya. Berikut, tabel hasil angket respons siswa
pernyataan negatif.
No SS S TS STS
Pernyataan Negatif
F P F P F P F P
Teknik yang digunakan
oleh guru tidak
memudahkan kalian dalam
3 2 6 22 69 8 25
menemukan,
mengembangkan ide untuk
membuat teks puisi
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
5 digunakan oleh guru tidak 4 12 20 63 8 25
membuat proses belajar
menjadi aktif
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
digunakan oleh guru tidak
membuat kalian dapat
bersifat negatif pada tabel di atas. Respons terhadap pernyataan nomor 3, teknik
mengembangkan ide untuk membuat teks puisi, sebanyak 25% siswa menyatakan
sangat tidak setuju, 69% menyatakan tidak setuju, dan 6% menyatakan setuju.
teknik yang digunakan oleh guru tidak membuat proses belajar menjadi aktif,
sebanyak 25% siswa menyatakan sangat tidak setuju, 63% menyatakan tidak setuju,
dan 12% menyatakan setuju. Pernyataan nomor 8, yaitu pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang digunakan oleh guru, tidak membuat siswa dapat
pembelajaran menulis puisi, sebanyak 22% siswa menyatakan sangat tidak setuju,
sebanyak 63% siswa menyatakan tidak setuju, sebanayak 15% siswa menyatakan
yang digunakan oleh guru tidak membuat terlatih dalam menulis puisi, sebanyak
12% menyatakan sangat tidak setuju sekali, 88% menyatakan tidak setuju.
Pernyataan nomor 10, yaitu teknik yang digunakan oleh guru tidak membuat
percaya diri dalam menulis teks puisi, sebanyak 25% siswa menyatakan sangat
Pernyataan 3 5 8 9 10 Rata-rata
Persentase
Sangat Setuju SS
Setuju S 6 12 15 11%
S 11%
TS 72%
STS 22%
Berdasar pada data yang telah dipaparkan di atas dan grafik yang disajikan
maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas respons siswa pada pernyataan positif
sebanyak 60,08% siswa menyatakan setuju, dan respons siswa pada pernyataan
negatif mayoritas siswa yaitu sebesar 72% siswa menyatakan tidak setuju.
Puisi Kros
61
pengetahuan diperoleh dari 20 pertanyaan pilihan ganda (PG) dan data tes
puisi mengacu pada penilaian aspek struktur fisik dan batin, keindahan kata dan
pola akrostik.
22 Nopal 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14
23 Rendi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13
24 Rianita 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17
25 Rina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
26 Rizan 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14
27 Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
28 Rosita 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 14
29 Sandy 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
30 Wulan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18
31 Yuni 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
32 Zachra 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
Berdasarkan data tabel di atas, maka kesulitan siswa saat mengerjakan soal
pengetahuan pada ranah kognitif atau pilihan ganda terdapat pada soal no 17. Pada
menganalisis struktur teks puisi menjadi tiga bagian. Menurut kata kerja
dan termasuk kedalam soal HOTS (high order thinking skills). Data pemerolehan
hasil nilai siswa saat mengerjakan soal pengetahuan adalah sebagai berikut:
Nilai NA
No Nama Siswa Skor
PG PG
1 Ade 16 80 24
2 Adidarma 15 75 22,5
3 Annisa 12 60 18
4 Aril 17 85 25,5
5 Cepi 11 55 16.5
6 Deden 13 65 19.5
7 Defi 12 60 18
8 Desi 14 70 21
9 Elvi 16 80 24
10 Fajar 17 85 25,5
63
11 Fauzi 15 75 22.5
12 Fitra 15 75 22.5
13 Hengki 15 70 21
14 Kekey 18 90 27
15 Lina 13 65 19.5
16 Maman 17 85 25,5
17 Melyani 15 75 22.5
18 Misa 16 80 24
19 Nabila 16 80 24
20 Nazwa 15 75 22,5
21 Nina 18 90 27
22 Nopal 14 70 21
23 Rendi 13 65 19,5
24 Rianita 17 85 25,5
25 Rina 17 85 25,5
26 Rizan 14 70 21
27 Rizki 17 85 27
28 Rosita 14 70 21
29 Sandy 16 80 24
30 Windie 18 90 27
31 Yuni 16 80 24
32 Zachra 15 75 22,5
diperoleh tiga peserta didik yaitu Kekey, Nina, dan Windie. Masing-masing
mendapatkan nilai 90, mampu menjawab 18 soal pilihan ganda, dari 20 soal yang
harus diselesaikan. Nilai terendah tes pengetahuan diperoleh 1 siswa atas nama
Cepi, mampu menjawab 11 soal pilihan ganda dari 20 soal yang harus dikerjakan,
Aspek keterampilan
1 Ade 2 2 4 1 9 56
2 Adidarma 4 2 4 2 12 75
3 Annisa 2 2 4 2 10 65
4 Aril 4 2 4 2 12 75
5 Cepi 1 1 4 1 7 44
6 Deden 3 3 4 2 12 75
7 Defi 3 3 4 2 12 75
8 Desi 4 2 4 3 13 81
9 Elvi 3 3 4 2 12 75
10 Fajar 3 3 4 2 12 75
11 Fauzi 3 3 4 2 12 75
12 Fitra 4 2 4 3 13 81
13 Hengki 4 2 4 2 12 75
14 Kekey 3 3 4 2 12 75
15 Lina 3 3 4 2 12 75
16 Maman 4 2 4 2 12 75
17 Melyani 4 2 4 2 12 75
18 Misa 4 2 4 3 13 81
19 Nabila 4 2 4 2 12 75
65
20 Nazwa 4 2 4 2 12 75
21 Nina 3 2 4 2 11 69
22 Nopal 2 2 4 2 10 63
23 Rendi 2 2 4 2 10 63
24 Rianita 4 2 4 2 12 75
25 Rina 3 3 4 2 12 75
26 Rizan 3 3 4 2 12 75
27 Rizki 4 2 4 2 12 75
28 Rosita 4 2 4 2 12 75
29 Sandy 2 2 4 2 10 63
30 Windie 4 3 4 3 14 88
31 Yuni 3 2 4 2 11 69
32 Zachra 4 2 4 3 13 81
dengan empat aspek penilaian, yaitu aspek struktur fisik puisi, aspek struktur batin
puisi, aspkek pembuatan puisi, mengikuti pola akrostik dan keindahan kata yang
digunakan dalam puisi yang dibuatnya. Nilai yang telah diperoleh siswa, dihitung
dengan nilai kumulatif, nilai tersebut diperoleh dari perolehan nilai pengetahuan
NA NA
No Nama Siswa PG
NK Keterangan
Essai
Berdasarkan data tabel di atas, maka deskripsi analisis hasil tes keterampilan
kelompok nilai sedang dan kelompok nilai rendah. Penetuan nilai tertinggi, sedang,
Tabel nilai kumulatif di atas, nilai rata-rata kelas sebesar 74,21. Nilai tertinggi,
didapatkan oleh satu siswa yaitu 88,6. Nilai terendah oleh satu siswa, yaitu
mendapatkan nilai 47,3. Hasil nilai kumulatif siswa tersebut, dijadikan dasar untuk
sampel yang akan dianalisis dan menggunakan perolahan nilai tes keterampilan
siswa. Dianalsis untuk ditemukan kesulitan yang dihadapi siswa, diambil nilai
tertinggi, nilai sedang dan nilai terendah. Berdasar pada tabel perolehan nilai
keterampilan, maka untuk nilai tertinggi diambil hasil tulisan siswa atas nama
Windie mendapatkan nilai kumulaif 88,6 dan nilai keterampilan sebesar 88. Nilai
tengah diambil siswa yang mendapatkan nilai kumulatif 78, yaitu atas nama Fajar
dengan nilai keterampilan 75, sedangkan nilai terendah didapatkan oleh Cepi
dengan nilai sebesar 47,3 dengan nilai keterampilan 44. Berikut analisis hasil tes
keterampilan siswa.
68
Nilai Tinggi
Nilai keterampilan: 88
Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan
Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis
Windie mendapat poin 3, karena hanya 3 unsur yang muncul dalam puisi
yang ditulis Windie yaitu tema tentang wabah, suasana kesedihan, dan
amanat bahwa kita semua harus bertaubat dengan adanya wabah ini
Windie sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari
nadam, d untuk kata dacin, i untuk kata iba dan e untuk kata engkau, dan
Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek
ini puisi yang ditulis Windie mendapatkan poin 3, kalimat yang terdapat
dalam puisi Windie sudah padu dan tepat dalam setiap lariknya, tetapi
belum pararel dalam arti belum ada kesejajaran dalam satu kalimat
menyayat, dacin menjadi mayat, iba menjadi penyekat, engkau aku kita
harus bertaubat.
Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang
memiliki nilai tertinggi, masih kesulitan dalam aspek menyususn puisi dengan
pararel, puisi yang ditulis belum pararel antara larik awal, tengah dan akhir, kalimat
pararel maksudnya adalah kesejajaran antar kalimat satu, dengan yang lainya,
terutama kesejajaran fungsi kata. Struktur batin pada aspek nada juga nampak
struktur batin. Terutama nada dan keindahan kalimat, terutama pada aspek kalimat
pararel.
Nilai Sedang
Nilai keterampilan: 75
Keterangan: mendapat nilai sedang atau ditengah antara nilai tertinggi dan
nilai terendah.
71
Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan
rima. Puisi akrostik yang ditulis Fajar, mengikuti pola nama Fajar sendiri,
mendapatkan poin 3 karena tiga unsur dalam struktur fisik terpenuhi, diksi
saat ini. Kiasan tergambar dalam larik ke empat yaitu angkuh bunga
kesuma. Citraan belum nampak dalam puisi yang ditulis Fajar. Rima yang
Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis
Fajar mendapat poin 3, karena hanya 3 unsur yang muncul dalam puisi
yang ditulis Fajar yaitu tema tentang korona, suasana ketidakpastian, dan
amanat dalam puisi Fajar, yaitu jangan angkuh karena tidak mau
dan merana.
Fajar sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari
kata jadi, a untuk kata angkuh, r untuk kata renggut, dan mendapatkan
Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek
ini puisi yang ditulis fajar mendapatkan poin 2, kalimat yang terdapat
dalam puisi Fajar sudah tepat dalam setiap lariknya, tetapi belum padu
dalam arti antara larik satu dengan larik lsinya belum padu secara kalimat
73
dan makna, dan belum pararel dalam arti belum ada kesejajaran dalam
Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang
memiliki nilai sedang masih kesulitan dalam aspek struktur fisik terutama dalam
pada aspek nada, kesulitan juga dalam menyusun puisi, dengan memerhatikan
keindahan kata, keindahan kata yang dimaksud yaitu kalimat padu dan pararel, puisi
yang ditulis belum pararel antara larik awal, tengah dan akhir. Kalimat pararel
maksudnya adalah kesejajaran antar kalimat satu dengan yang lainya, terutama
kesejajaran fungsi kata, belum padu juga secara makna dalam tiap larik, kalimat
struktur fisik terutama citraan. Struktur batin terutama nada dan keindahan kalimat,
Nilai Terendah
Nilai keterampilan: 44
Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan
rima. Puisi akrostik yang ditulis Cepi, mengikuti pola nama Cepi sendiri,
mendapatkan poin 1 karena hanya satu unsur struktur fisik yang terpenuhi
elok dipandang mata. Sementara unsur rima, kata kiasan belum muncul,
diksi atau pemilihan kata juga masih belum menarik untuk sebuah puisi.
75
Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis
Cepi mendapat poin 1, karena hanya satu unsur yang muncul dalam puisi
yang ditulis Cepi yaitu tema tentang korona, sementara nada dan suasana
belum terasa dalam puisi yang ditulis Cepi, unsur amant pun belum
Cepi mendapatkan poin 4 untuk aspek pola akrostik dalam puisi yang
ditulisnya sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari
huruf C E P I, c untuk kata cemara, e untuk kata elok, p untuk kata pantai,
Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek
ini puisi yang ditulis fajar mendapatkan poin 1, kalimat yang terdapat
dalam puisi Cepi masih belum tepat pada setiap lariknya dalam arti belum
covid, belum padu dalam arti antara larik satu dengan larik lainya belum
padu secara kalimat dan makna, dan belum pararel dalam arti belum ada
Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang
memiliki nilai bawah masih kesulitan dalam aspek struktur fisik, terutama dalam
aspek diksi, kata kiasan dan rima. Kesulitan penerapan struktur batin terutama, pada
aspek nada, suasana, dan amanat. Siswa nilai bawah juga, masih kesulitan dalam
76
dimaksud yaitu kalimat padu dan pararel, puisi yang ditulis belum pararel antara
larik awal, tengah dan akhir, kalimat pararel maksudnya adalah kesejajaran antar
kalimat satu dengan yang lainya, terutama kesejajaran fungsi kata, belum padu juga
secara makna dalam tiap larik, kalimat puisi yang disusun Cepi.
struktur fisik terutama citraan. Struktur batin terutama nada dan keindahan kalimat,
Puisi Kros
akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, wawancara diisi oleh guru mmapel bahasa
dihadapi.
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Sangat bagus dan menarik, terlebih
tentang pembelajaran daring menulis aplikasi puisi kros unik dirancang
puisi menggunakan teknik akrostik khusus untuk pembelajran daring
berbantuan aplikasi puisi kros? menulis puisi, layak diapresiasi.
6 Apakah ada peserta didik yang tidak Ada beberapa yang kurang antusias
antusias dalam mengikuti pembelajaran penyebabnya smartphone yang
daring dan bagaimana tanggapan sering error, itu wajar terjadi
Bapak/Ibu mengenai hal tersebut serta karena smartphone penuh dan
bagaimana cara Bapak/Ibu untuk sering digunakan, agar lebih
memotivasi peserta didik supaya lebih antusias siswa diperbolehkan untuk
antusias lagi dalam mengikuti menggunakan smartphone bersama
pembelajaran daring? dengan teman-temannya.
78
7 Apakah ada peserta didik yang tidak Ada beberapa siswa yang tidak bisa
bisa mengikuti pembelajaran? Jika ada, mengikuti pembelajaran karena
faktor apa yang menyebabkan peserta berbagai hal, mulai dari sakit, izin/
didik tersebut tidak bisa mengikuti ada keperluan keluarga, kehilangan
pembelajaran, serta bagaimana solusi sinyal, smartphone yang kurang
Bapak/Ibu untuk mengatasi hal mendukung dll. Solusinya
tersebut? diberikan kesempatan kedua atau
disediakan waktu khusus bagi siswa
yang belum mengikuti
pembelajaran
8 Faktor apa jika ada peserta didik yang Siswa telat mengumpulkan tugas
tidak memahami materi, dan tidak lebih pada kesiapan smartphone
mengumpulkan tugasnya tepat waktu? yang dimilikinya.
Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring menulis teks puisi
menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, terlihat pada poin 5,
yaitu kesulitan mengamati siswa katika siswa tidak bisa terlihat secara fisik, akan
tetapi hal tersebut bisa diatasi, dengan cara saat proses pembelajaran siswa
menggunakan kamera, agar terlihat dan dapat diamati. Pada poin 6 tergambar
bahwa siswa kurang antusias, penyebabnya smartphone yang sering error, itu wajar
terjadi karena smartphone penuh dan sering digunakan, agar lebih antusias siswa
aplikasi google meet, tetapi sudah jarang digunakan lagi karena ada beberapa siswa
yang tidak bisa menggunakannya, jadi pilihan pada zoom meeting karena hampir
puisi kros.
80
Padalarang, tidak ada kendala yang berarti, dalam arti kendala tersebut bisa diatasi,
tetapi ada yang menjadi catatan penting yaitu, keterlibatan orang tua dalam
memadai juga harus tersedia, smartphone yang memadai berbanding lurus dengan
semua siswa memilikinya, untuk mengerjakan tugas siswa lebih banyak meminjam
teknik akrostik sesuai dengan pendapat ahli yaitu meliputi penemuan ide,
observsi yang berisi, lima pernyataan positif, dan lima pernyataan negatif.
hasilnya bahwa hasil observasi guru pada pernyataan positif lebih banyak
dinyatakan setuju dan pada pernyataan negatif lebih banyak dinyatakan sangat
tidak setuju.
angket/kuesioner hasil yang diperoleh cenderung baik, hal itu dibuktikan dengan
perhitungan skor siswa menggunakan skala likert. Hal ini sejalan dengan
81
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Secara umum teknik dalam
pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah teknik
siswa pada pernyataan positif sebanyak 60,08% siswa menyatakan setuju, dan
respons siswa pada pernyataan negatif mayoritas siswa yaitu sebesar 72% siswa
kognitif siswa kesulitan menganalisis struktur teks puisi, baik struktut fisik
maupun struktur batin. Menurut kata kerja operasional (KKO) teori Bloom hal
(high order thinking skills). Pada penilaian psikomotor siswa kesulitan dalam
menuliskan struktur batin puisi terutama nada, dan struktur fisik puisi terutama
citraan. Wardoyo (2013) bahwa struktur batin puisi terdiri dari tema, nada,
suasana dan amanat, sedangkan struktur fisik terdiri dari diksi, bahasa figuratif,
kata konkret, citraan, versifikasi atau rima, dan wujud visual atau tipografi,
Wardoyo (2013).
4. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring dapat diatasi, tetapi ada
beberapa catatan penting yaitu keterlibatan orang tua dan gawai yang digunakan
82
daring, seperti pendapat Warsita (2018, hlm 150) bahwa pemanfaat ICT dapat
menjadi tujuan akhir. Gawai atau komputer dapat dijadikan sebagai objek
.
83
BAB V
A. Simpulan
Padalarang, peneliti memperoleh data dan telah diolah. Hasilnya dapat disimpulkan
sebagai berikut.
berupa hardware dan sofware atau aplikasi pendukung, dalam hal ini aplikasi
telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan data empiris yang telah diuraikan pada
puisi kros relevan digunakan dalam pembelajaran daring menulis teks puisi.
puisi yaitu pada tes kognitif, siswa kesulitan memecahkan soal-soal kategori
analisis, yaitu menganalisis struktur batin dan struktur fisik teks puisi. Pada
terutama nada. Pada struktur fisik puisi terutama citraan, pada tes psikomotor
juga siswa kesulitan dalan menuliskan puisi menjadai padu dan pararel.
4. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring tidak terlalu berati,
hanya perlu diperhatikan bahwa keterlibatan orang tua dan gawai yang
5. Aplikasi puisi kros cocok dan relevan digunakan saat saat ini, terutama dalam
penggunaan kuota, tidak memakan banyak kuota. Dengan begitu, siswa dan
guru tidak khawatir kuota internetnya habis. Dari segi fitur yang terdapat
dalam aplikasi puisi kros sudah lengakap, aplikasi berisi pengertian puisi,
struktur puisi, ciri, bentuk dan unsur puisi, terdapat bahan ajar kelas virtual
B. Saran
dapat diketahui bahwa, teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros cocok dan
akrostik ini dalam pembelajaran menulis puisi. Bagi siswa, agar terus belatih
ditemukannya.
Inovasi dalam proses pembelajaran, menjadi hal yang harus dilakukan pada
masa pandemi ini. Teknik akrostik bisa menjadi alternatif dalam penyampaian
materi menulis teks puisi, secara inovatif. ICT menjadi pilihan, maka peneliti
tersebut diberikan nama, apliksi puisi kros. Peneliti berikutnya diharapkan, dapat
mengembangkan aplikasi yang telah ada atau berinovasi dengan membuat aplikasi
sendiri.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. (2012). Konsep dasar bahasa indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Aminudin. (2015). Pengantar apresiaasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru.
Chaer, A. (2011). Tata bahasa praktis bahasa indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman. (2016). Keterampilan menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Elvianto, S. (2018). Penerapan teknik akrostik pada aspek penilaian dalam
pembelajran teks puisi di kelas x smk muhammadiyah 1 padang Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 7 (1), 2018, hlm. 142-154.
Universitas Negeri Padang.
Grant. (2011). Belajar melalui jaringan. Surabaya: In Media.
Hamalik, O. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasanah. (2010). Standar pembelajaran. Surabaya: In Media
Hosnan. (2014). Teknik akrostik dan kontekstual dalam pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Iwana. (2019). Pembelajaran dalam jaringan. Bandung: Informatika
Kemendikbud. (2014). Panduan pengembangan pembelajaran aktif. Jakarta:
Kemendikbud.
Koezensky. (2015). Pembelajaran berbasis web. Jakarta: Angkasa Warna.
Kosasih. E. (2016). Jenis-jenis teks. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Moelong. (2005). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Muslich. (2011). Pengembangan puisi melalui teknik akrostik. Jakarta: Suara dua
Nurgiantoro. (2015). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press
Ruhimat, T. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rusman. (2016). Model-model pembelajaran. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada
Taniredja, Takiran, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto. (2011). Model-model
pembelajaran inovatif. Jakarta: CV. ALFABETA
Tarigan, H. G. (2013). Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Samsudin. (2011). Tujuan pembelajaran satuan pendidikan. Jakaerta: Waren Press.
87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Instrumen penelitian
1. Instrumen RPP
4. Instrumen Wawancara
B. Hasil Ujicoba
D. Poster
E. Riwayat Hidup
89
A. Instrumen penelitian
1. Instrumen RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Sekolah : SMPN 3 Padalarang Kelas/Semester : VIII /2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi : Teks Puisi (KD.3.8 dan 4.8) Alokasi Waktu : 2X Pertemuan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk puisi dan Menulis teks puisi dengan tepat
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan 5. Ucapan salam, sapa, doa dan presensi
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Apersepsi teks puisi dengan menghubungkan pengetahuan, pengalaman
lama dan pengetahaun, pengalaman baru dengan tujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi yang akan diajarkan melalui
aplikasi puisi kros
8. Peserta didik diberikan treatment dengan menggunakan metode
pembelajaran teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros
Kegiatan Inti
7. Peserta didik mengunduh aplikasi puisi kros pada playstore
8. Peserta didik diarahkan untuk membaca dan mempelajari materi yang
ada pada apliksi puisi kros
Pertemuan pertama 9. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
10. Menemukan ide, peserta didik menuliskan nama depannya di buku
latihan.
11. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan nama depannya
mengikuti pola akrostik
12. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dengan cara
dibacakan (melalui live video kelas dalam aplikasi puisi kros)
8. Peserta didik melakukan diskusi interaktif melalui aplikasi puisi kros
untuk menentukan struktur batin dan strutur fisik puisi.
Pertemuan kedua 9. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
10. Menemukan ide, peserta didik menuliskan sebuah kata yang
dipikirkanya di buku latihan
11. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan kata yang
dipikirkanya mengikuti pola akrostik
12. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dan menguraikan
unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur batin)
13. Peserta didik diberikan tes
14. Peserta didik diberikan link google form untuk mengisi angket.
Penutup 5. Peseta didik merefleksi kegiatan pembelajaran
6. Peserta didik memperoleh informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
7. Guru meminta peserta didik agar terus menjaga kesehatan, semangat
belajar di rumah dan tetap di rumah saja
8. Doa
PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
90
(Dilakukan dalam pengamatan) Lembar kerja peserta didik dalam bentuk Soal dalam bentuk esai,
3. Bersyukur terhadap apa yang pilihan ganda (Googleform) soal terkait mengukur kemampuan peserta
ada di lingkungan sekitar. dengan kemampuan menulis teks puisi didik dalam menulis teks puisi.
4. Kerjasama dalam mengamati
teks puisi.
5. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas.
respons siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran menulis puisi dengan
2.1 Angket
SS S KS TS
Alternatif Jawaban
NO Pernyataan
SS S KS TS
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah....
A. di angkasa raya
B. pinggir sawah
C. jalan setapak
D. di rumput hijau
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Batu kerikil
B. Awan datang
C. Air hujan
D. Langit cerah
9. HAMPA
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa.
Karya Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah . . . .
a.. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia
b. Hendaknya jangan membuat seorang harus menunggu membosankan.
c.. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat
d. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.
4. Instrumen Wawancara
Intrumen wawancara ini dibuat dan digunakan untuk menjawab rumusan masalah,
kendala-kendala apa yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran
daring?.
Maka akan dilakukan wawancara pada guru pengajar tempat penelitian, berikut
pertanyaan dalam wawancara.
Tabel Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu,
tentang pembelajaran daring menulis
puisi menggunakan teknik akrostik
berbantuan aplikasi puisi kros?
2 Bagaimana pendapat bapak/Ibu, apakah
terdapat kekurangan aplikasi puisi
kros? Agar dapat disempurnakan
kedepanya.
3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu,
mengenai penggunaan teknik akrostik
berbantuan aplikasi puisi kros pada
saat pembelajaran daring?
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengefektifkan kegiatan belajar
mengajar secara daring supaya
pembelajaran lebih produktif?
5 Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu
alami saat mengontrol/mengamati
kelompok dari peserta didik dan
bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasinya?
6 Apakah ada peserta didik yang tidak
antusias dalam mengikuti pembelajaran
daring dan bagaimana tanggapan
Bapak/Ibu mengenai hal tersebut serta
bagaimana cara Bapak/Ibu untuk
memotivasi peserta didik supaya lebih
100
butir soal yang telah disediakan, kemudian data yang telah diperoleh
sebagai berikut.
Jumlah Subyek = 20
Butir soal = 10
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 4,35
Simpang Baku= 2,01
KorelasiXY= 0,49
Reliabilitas Tes= 0,65
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
1 2 3 4
5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4
5 6 7
1 5 Cici 9 1 1 1 -
1 1 1
2 1 Ana 7 - 1 1 1
- 1 1
103
3 11 Intan 7 1 1 - 1
1 - 1
4 3 Ane 6 1 1 1 -
1 - -
5 10 Hanif 6 1 1 1 -
- 1 -
Jml Jwb Benar 4 5 4 2
3 3 3
8 9 10
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10
1 5 Cici 9 1 1 1
2 1 Ana 7 1 - 1
3 11 Intan 7 1 1 -
4 3 Ane 6 1 1 -
5 10 Hanif 6 1 1 -
Jml Jwb Benar 5 4 2
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
1 2 3 4
5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4
5 6 7
1 12 Jaka 3 1 - 1 -
- - -
2 20 Sintia 3 - 1 1 -
- - -
3 8 Galih 2 1 - - -
- - -
4 14 Marini 2 - 1 - -
- - -
5 18 Riri 0 - - - -
- - -
Jml Jwb Benar 2 2 2 0
0 0 0
8 9 10
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10
1 12 Jaka 3 1 - -
2 20 Sintia 3 - 1 -
3 8 Galih 2 1 - -
4 14 Marini 2 1 - -
5 18 Riri 0 - - -
Jml Jwb Benar 3 1 0
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 20
Klp atas/bawah(n)= 5
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
5 5 3 0 3
60,00
6 6 3 0 3
60,00
7 7 3 0 3
60,00
8 8 5 3 2
40,00
9 9 4 1 3
60,00
10 10 2 0 2
40,00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
Rata2= 4,35
Simpang Baku= 2,01
KorelasiXY= 0,49
Reliabilitas Tes= 0,65
Butir Soal= 10
Jumlah Subyek= 20
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA
1. Validitas
Berdasarkan proses yang telah dilakukan dengan berbantuan aplikasi maka dapat
disimpulkan bahwa butir soal yang telah diujicobakan mendapatkan rata-rata nilai
validitas sebesar 0,49 artinya butir soal yang telah diujicobakan dinyatakan valid
dengan kriteriavaliditas sedang, masuk pada kategori cukup dan butir soal
tersebut bisa digunakan dalam penelitian, berikut tabel kriteria validiatas.
2. Realibilitas
Nilai reliabilitas yang diperoleh dari proses aplikasi sebesar 0,65 artinya realibilitas
tinggi hal tersebut masuk pada kategori baik. Berikut tabel kriteria realibilatas
Pengklasifikasian Kriteria
D. Riwayat Hidup
orang tuaku. Saya lahir dari kedua orang tua, bernama bapak Saripudin dan ibu Ai
Eti. Saya lahir pada tanggal 19 November 1997 Sapan desa Sumbersari kecamatan
Ciparay kabupaten Bandung. Anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki
adik bernama Nuraisyah dan Safar, bapak dan ibu saya berwiraswasta.
Pada tahun 2003, pertama kali saya mengecap pendidikan dasar di SDN 4
Ciparay, kabupaten Bandung yang tidak jauh dari rumah. Dilanjutkan tahun 2009
ke SMPN 2 Ciparay, tidak jauh dari kediaman rumah. Dilanjutkan 2012 untuk naik
ke jenjang SMA AL-Hidayah dan lulus di tahun 2015. Lalu saya melanjutkan
pendidikan di kampus IKIP Siliwangi yang memiliki jarak tempuh jauh dari rumah
.
110