Anda di halaman 1dari 120

PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS PUISI

PADA SISWA SMP KELAS VIII MELALUI


TEKNIK AKROSTIK BERBANTUAN
APLIKASI PUISI KROS

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

MAULANA YUSUP
NIM 17210242
S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI
CIMAHI
2022
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pembelajaran

Daring Menulis Teks Puisi Pada Siswa kelas VIII melalui Teknik Akrostik

Berbantuan Aplikasi Puisi Kros”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya

saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko apabila di kemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Cimahi, Juli 2022

Yang membuat pernyataan,

Materai

Maulana Yusup
NIM 17210242
ABSTRAK

Yusup, Maulana. (2022). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) Inovasi dalam
pembelajarn daring (2) Implementasi sebuah teknik pembelajaran menulis pada masa
pandemi (3) penerapan pembelajaran menulis teks puisi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui (1) skenario dan implementasi menggunakan teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros (2) respons siswa terhadap pembelajaran daring menulis teks puisi
menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros (3) kesulitan-kesulitan siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas menulis teks puisi (4) Kendala yang dihadapi guru dalam
melaksanakan pembelajaran daring. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 3 Padalarang dengan sampel
sebanyak 32 siswa. Instrumen yang digunakan RPP, angket/ lembar observasi, soal tes, dan
wawancara. Hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut, (1) skenario dan
implementasi teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros di kelas VIII berjalan sesuai
dengan RPP yang telah dirancang. (2) respons siswa dalam hal ini peserta didik, pada
pernyataan positif sebanyak 60,08% menyatakan setuju dan pada pernyataan negatif 72,%
menyatakan tidak setuju. (3) siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal analisis dan
kesulitan dalam menerapkan struktur batin terutama nada, struktur fisik terutama citraan.
(4) kendala yang dihadapi yaitu kurangnya peran serta orang tua dalam mengawasi siswa
belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros, cocok dan relevan digunakan dalam pembelajaran daring menulis teks
puisi.

Kata Kunci: menulis teks puisi, teknik akrostik, apliksi puisi kros.

i
Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim,

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan,
memberi nikmat dan jalan kepada hambanya untuk mencari dan menempuh jalan
kebaikan dalam memperoleh rahmat dan tempat yang baik di sisi-Nya kelak.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
yang telah menyampaikan segala amalan kebaikan kepada umatnya, dan mudah-
mudahan kita termasuk golongan orang-orang baik.
Rasa syukur tak terhingga penulis ucapkan dari lubuk hati yang paling
dalam, dengan segala pengorbanan dan perjuangan, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan dengan lancar skripsi yang berjudul “Pembelajran Daring Menulis
Teks Pusisi Pada Siswa SMP Kelas VIII Melalui Teknik Akrostik Berbantuan
Aplikasi Puisi Kros”.
Selama pembuatan skripsi ini tidak mungkin penulis berjuang sendiri, oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan
skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Eli Syarifah Aeni, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Restu Bias Primandhika, M.Pd.,
selaku Pembimbing II, yang telah membimbing hingga penyusunan skripsi ini
selesai.
2. Prof. Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd., selaku Rektor IKIP Siliwangi.
3. Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa IKIP
Siliwangi.
4. Diena San Fauziya, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia IKIP Siliwangi
5. Seluruh Dosen dan Staf IKIP Siliwangi yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis selama menjadi mahasiswa, dan rekan-rekan
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Siliwangi, khususnya
kelas B2 non reguler angkatan 2017.
6. Iwan Ridwan Setiadi, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3
Padalarng beserta Guru-guru dan Siswa-siswi yang telah memberikan izin dan
bantuan untuk melaksanakan penelitian dan pengumpulan data penyusunan skripsi
ini, orang tua atas doa yang tidak pernah terputus, juga saudara-saudara, sahabat
seperjuangan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, di atas segalanya kepada Allah jualah daya dan upaya penulis
serahkan, dan semoga amal kebaikan tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda
dari pada-Nya. Semoga ilmu dan gelar yang penulis dapatkan bermanfaat dan dapat
menjadi bekal dan barokah dalam meneruskan perjuangan hidup. Aamiin.

Cimahi, Juli 2022

Maulana Yusup
DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PPENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1
B. Rumusan Masalah Penelitian 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definisi Oprasional Penelitian 7
F. Anggapan Dasar Penelitian 7
BAB II PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS PUISI
DAN TEKNIK AKROSTIK
A. Pembelajaran 8
1. Pengertian Pembelajaran 9
2. Tujuan Pembelajaran 9
3. Pembelajaran Daring 9
B. Menulis 10
1. Pengertian menulis 10
2. Tujuan menulis 11
3. Manfaat Menulis 12

C. Teks Puisi 12
1. Pengertian Teks Puisi 13
2. Unsur Pembangun Teks Puisi 13
a. Struktur Fisik 13
b. Struktur Batin 17
D. Teknik Akrostik

1. Pengertian Teknik Akrostik 19


2. Langkah-langkah Teknik Akrostik 19
3. Kelebihan dan kekurangan Teknik Akrostik 20
BAB III METODE PENELITIAN 23
A. Jenis Penelitian 23
B. Subjek Penelitian 23
C. Intrumen Penelitian 26
D. Prosedur Penelitian 37
E. Prosedur Pengolahan Data Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 39

1. Skenario danImplementasi Pembelajaran Daring Menulis Teks Puisi

Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi Puisi Kros 40

2. Respons Guru dan Siswa Terhadapa Pembelajaran Daring Menulis

Teks Puisi Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi

Puisi Kros 54

3. Kesulitan-kesulitan yang Dialami Siswa dalam Menyelesaikan

Tugas-tugas Menulis Teks Puisi 60

4. Kendala yang Dihadapi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Daring 75

B. Pembahasan Hasil Penelitian 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 81

A. Simpulan 81

B. Saran 83

DAFTAR PUSTAKA 86
DAFTAR TABEL

4.1 Tabel Skenario pembelajaran 30

4.2 Tabel Lembar Observasi Aktivitas Guru 34

4.3 Tabel Hasil Rekapitulasi Observasi Guru 38

4.4 Tabel Lembar Observasi Aktivitas Siswa 46

4.5 Tabel Angket Siswa 47

4.6 Tabel Hasil Rekapitulasi Angket Siswa 49

4.7 Tabel Data Hasil Tes Pengetahuan 53

4.8 Tabel Data Hasil Tes Keterampilan 55

4.9 Tabel Nilai Kumulatif 56

4.10 Tabel Kendala Guru 62


DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Aplikasi Puisi Kros Pada Google Play 31

Gambar 4.2 Menu Utama Aplikasi Puisi Kros 32

Gambar 4.3 Submenu Aplikasi Puisi Kros 33

Gambar 4.4 Keterangan Tentang Aplikasi 34

Gambar 4.5 Icon Aplikasi Puisi kros dalam Gawai 35

Gambar 4.6 Menemukan Ide 36

Gambar 4.7 Penulisan 37

Gambar 4.8 Penyajian 38

Gambar 4.9 Grafik Observasi Guru 42

Gambar 4.10 Grafik Respons Siswa Positif 42

Gambar 4.11 Grafik Respons Siswa Negatif 48


DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen penelitian 86

1. Instrumen RPP 86

2. Instrumen Angket dan observasi 87

3. Instrumen Soal Tes 90

4. Instrumen Wawancara 95

B. Hasil Ujicoba 97

C. Surat Penelitian dari Sekolah 103

D. Poster 104

E. Riwayat Hidup 106


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Virus Covid-19 sudah menjangkiti 186 negara di dunia dan sekarang semakin

bertambah. Covid-19 memaksa kehidupan sosial harus berubah, termasuk metode

pembelajaran. Selama ini, pendidik berkutat pada metode pembelajaran

konvensional, yaitu proses pembelajaran, diskusi, tanya-jawab, dan bimbingan

semua berlangsung tatap muka. Sekarang harus menggali diri kepada metode

belajar dalam jaringan atau disingkat daring (online). Pembelajaran daring menjadi

penting, diperlukan kemampuan mengoperasionalkan jaringan dengan

perangkatnya, juga harus dibekali paedagogi daring. Persoalan muncul sebab

paedagogi daring sendiri belum menjadi bahan baku pembelajaran selama ini,

Sudjarwo (2020, hlm. 22).

Pembelajaran bahasa Indonesia saat ini diarahkan untuk dilakukan secara

daring, salah satu kompetensi yang terdapat pada kurikulum 2013 revisi di kelas

VIII, yaitu menulis puisi. Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan

kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi, dan imajinasi ,

seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan

gagasan pelukisnya, puisi adalah sebuah dunia dalam kata, (Aminudin. 2015, hlm.

17). Pembelajaran menulis puisi saat ini disampaikan melaui daring.

1
2

Kenyataan dilapangan bahwa pembelajaran materi menulis puisi bukan hal

yang mudah untuk disampaikan, hal ini berdasar pada penelitian yang dilakukan

oleh Yuana (2019, hlm. 121), bahwa, banyak kesulitan yang dialami oleh siswa

dalam pembelajaran menulis puisi, diantaranya kesulitan dalam penggunaan majas

dalam sebuah puisi, hasilnya 68% siswa memeroleh nilai dibawah KKM, 20

memeroleh nilai sesuai KKM, dan hanya 12% siswa memeroreh nilai diatas KKM,

hal tersebut dikarenakan, tidak semua siswa menyukai karya sastra puisi. Penulis

mengembangkan sendiri sebuah aplikasi yang diberi nama aplikasi puisi kros,

dengan aplikasi ini diharpakan menarik minat siswa agar tertarik dan menyukai

puisi dan untuk mempermudah pembelajaran menulis puisi secara daring.

Teknik akrostik adalah cara yang dilakukan oleh guru untuk memudahkan

siswa mengingat sebuah materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf

awal, tengah atau akhir dalam sebuah kalimat atau frase tertentu, Hasanah ( 2010,

hlm. 11). Teknik akrostik digunakan sebagai upaya untuk mempermudah siswa

dalam membuat puisi.

Pembelajaran menulis puisi menggunaan teknik akrostik berbantuan aplikasi

puisi kros, memiliki kelebihan utama pembelajaran lebih flesibel, dalam arti siswa

tidak memerlukan banyak kuota internet untuk mengikuti proses pembelajaran

menulis puisi, karena didukung oleh aplikasi yang dikembangkan sendiri yang bisa

digunakan secara offline maupun online. Tujuan akhir tentu untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran daring menulis puisi.

Elvianto (2018, hlm. 114) melakukan penelitian mengenai penerapan teknik

akrostik pada aspek penilaian dalam pembelajarn teks puisi di kelas X SMK
3

Muhammadiyah 1 Padang, hasilnya dapat disimpulkan bahwa guru hendaknya

harus bisa mengalokasikan waktu dalam melaksanakan penilaian autentik dalam

mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran teks puisi. Guru-

guru hendaknya meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan penilaian autentik

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran teks puisi.

Pelatihan dan workshop tentang penilaian autentik, dapat diselenggarakan, sarana

dan prasarana perlu dilengkapi agar proses penilaian autentik dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia bisa terlaksana dengan baik.

Zaeni (2017, hlm. 136) menuliskan artikel tentang teks puisi menggunakan

teknik akrostik, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dalam

penggunaan teknik akrostik terhadap nilai rata-rata kelas, menulis teks puisi siswa

kelas X SMK 3 Padang. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata menulis teks

puisi sebesar 76,42 berada pada kualifikasi baik. Jika dibandingkan dengan

perolehan nilai sebelum menggunakan teknik akrostik dengan nilai rata-rata 57,11.

Dari artikel yang ditulis Zaeni dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks

puisi menggunakan teknik akrostik pada kelas X mengalami peningkatan nilai rata-

rata yaitu dari 57,11 menjadi 76,42.

Kedua penelitian tersebut di atas tidak menggunakan media pembelajaran,

perbedaan paling terlihat dengan peneliti jelas media pembelajaran ICT yang

digunakan. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya

ingin diteruskan kepada sasaran penerima pesan tersebut, Septiani (2016, hlm. 26).

Dalam proses pembelajaran, media memiliki kedudukan yang sangat penting.

Arsyad (2013, hlm. 2) menyatakan bahwa media adalah bagian yang tidak
4

terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada

umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Sejalan dengan

berkembangnya teknologi informasi, media pembelajaran aktif pun mulai

dikembangkan dengan mengintegrasikan aplikasi kedalam proses pembelajaran.

Sejalan dengan hal tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan

semakin mudah diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi

media konvensional, melainkan sudah mulai beralih ke media pembelajaran ICT

atau media yang menggunakan sistem informasi dan komunikasi, serta

menggunakan komputer sebagai sarana/alatnya.

Inovasi dalam pembelajaran sudah tidak bisa ditawar. Dengan demikian,

penulis mengembangkan aplikasi puisi kros, hal ini dapat menjadi solusi dalam

pembelaran daring menulis puisi, aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran daring saat ini, yaitu kebutuhan aplikasi yang mudah digunakan tanpa

menghabiskan kuota siswa maupun guru, serta dapat memperlancar proses

pembelajaran daring, alasan penelitian, belum ada yang mengembangkan aplikasi

pembelajaran secara inovatif dengan mengembangkan aplikasi pembelajaran

sendiri, dari inovasi yang dilakukan tentu tujuan akhirnya agar dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran, terutama pembelajaran daring menulis puisi.


5

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana skenario dan implementasi pembelajaran daring menulis puisi

siswa SMP Kelas VIII dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan

aplikasi puisi kros?

2. Bagaimana respons siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran daring

menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi

puisi kros?

3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa SMP kelas VIII dalam

menyelesaikan tugas-tugas pada materi menulis puisi?

4. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam melaksanakan

pembelajaran daring?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan menelaah:

1. Skenario dan implementasi pembelajaran daring menulis puisi siswa SMP

Kelas VIII dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi

kros.

2. Respons siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran daring menulis puisi

dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros.

3. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa SMP kelas VIII dalam

menyelesaikan tugas-tugas pada materi menulis puisi.


6

4. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan

pembelajaran daring.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan harus memberikan manfaat, Penelitian ini diharapkan

dapat memberi manfaat dan masukan ecara teoretis dan praktis.

1. Secara Teoretis

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran materi menulis

puisi melalui teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, teknik

pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Untuk guru asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

motivasi, agar meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menambah

pengetahuan guru, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.

b. Bagi Siswa

Untuk Siswa diharapkan dapat menarik minat dalam menulis puisi,

meningkatkan kemampuan kognitifnya siswa dan melatih psikomotor

siswa, serta menjadikan perubahan sikap (afektif) siswa lebih baik.

c. Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Umumnya

Untuk pembelajran bahasa Indonesia pada umumnya, diharapkan

dapat memberikan wawasan baru dalam proses pembelajaran, terutama


7

penggunaan aplikasi puisi kros, bisa membantu dalam proses pembelajaran

daring terutama dalam pembelajaran daring materi menulis puisi.

E. Definisi Operasional

1. Pembelajaran daring adalah proses pembelajaran yang dilakukan

berbantuan aplikasi tertentu dan terkoneksi pada jaringan internet.

2. Keterampilan menulis puisi adalah sebuah keterampilan menulis yang harus

dikuasai siswa. Puisi adalah sebuah karya sasta sebagai ungkapan perasaan

yang menggunakan rangkaian kata yang indah. Materi menulis puisi

meliputi:

a. mengidentifikasi unsur pembangun puisi,

b. menganalisis puisi, dan

c. membuat puisi akrostik.

3. Teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros adalah suatu metode

pembelajaran kreatif, inovatif dalam menulis puisi yaitu tersusun

berdasarkan huruf awal yang telah membentuk sebuah kata. Berbantuan

aplikasi puisi kros, untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran

menulis puisi secara daring, dengan langkah-langkah menemukan ide,

menuliskan, dan menyajikan.

4. Puisi akrostik adalah puisi yang dibuat berdasarkan susunan pada huruf

depan, sehingga membentuk sebuah puisi.


8

BAB II

PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS PUISI

DAN TEKNIK AKROSTIK

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Menurut Hamalik (2010, hlm. 24) pembelajaran merupakan suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling memengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Material yang dimaksud ialah: buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan

film, audio, serta video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas,

perlengkapan audio visual, dan komputer.

Abidin (2012, hlm. 3) berpendapat bahwa pembelajaran adalah serangkaian

aktivitas yang dilakukan siswa, guna mencapai hasil belajar tertentu dalam

bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru. Pembelajaran adalah

upaya yang dilakukan seorang guru atau pendidik, untuk membelajarkan siswa

yang belajar. Peran guru dalam pembelajaran untuk membelajarkan siswa yang

belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran adalah

serangkaian aktivitas yang dilakukan, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran dilakukan oleh pendidik atau guru, agar siswa mampu menguasai

bahan pembelajaran. Hasil pembelajaran siswa akan lebih optimal jika diiringi

dengan arahan, motivasi dan bimbingan dari guru.


9

2. Tujuan Pembelajaran

Proses yang ditempuh dari proses pembelajaran meliputi pembelajaran

menulis, membaca, ataupun dua ketrampilan bahasa lainnya, berbicara dan

menyimak. Pembelajaran menulis memosisikan siswa agar mampu mengolah

hasil pemikirannya melalui bentuk tulisan yang sistematis dan teratur.

Menurut Ruhimat (2011, hlm. 148) bahwa tujuan pembelajaran

merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran bagi pendidik atau guru dipandang sebagai interaksi peserta

didik dan pendidik dengan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan

belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

3. Pembelajaran Daring

a. Pengertian pembelajaran daring menurut Kaczynski (2015, hlm. 17) yaitu

pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka

dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online

(terutama yang berbasis web). Beragam pilihan komunikasi yang dapat

digunakan oleh pendidik dan peserta didik, sedangkan Merrin (2014, hlm.

4) berpendapat bahwa pembelajran daring adalah pembelajaran yang

dilakukan menggunakan gadget. Lebih lanjut menurut Merrin, gawai atau

gadget adalah catch-piece of a mechanism (sebuah bagian dari mekanisme),

atau gagee, yang diartikan sebagai alat atau instrumen kecil, digunakan

untuk pembelajaran. (Merrin, 2014)

b. Langkah-langkah pembelajaran daring menurut Grant (2011, hlm. 25),

terbagi menjadi tiga langkah-langkah yaitu:


10

1) Siswa mencari informasi secara mealui internet,

2) Siswa menyeleksi dan memahami informasi,

3) Siswa menyimpulkan informasi.

c. Pembelajran daring juga memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut

kelebihan dan kekurangan menurut ahli.

1) Kelebihan menurut Valle (2011, hlm. 11) yaitu siswa lebih termotivasi

belajar dengan dukungan komputer, internet menyediakan potensi

sumber informasi yang sangat luas.

2) Kekurangan pembelajaran daring yaitu pemahaman siswa terhadap

suatu materi pelajaran kurang dan minimnya pengawasan dalam belajar,

Wantiknas (2019).

B. Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

mendasar. Jika dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain,

menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh semua

orang, apalagi menulis dalam konteks akademik, seperti menulis esai, karya

ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. (Zainurrahman, 2013, hlm. 5).

Tarigan (2013, hlm. 22) menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami oleh seseorang. Dengan begitu orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan grafik itu. Menulis bukan hanya melahirkan pikiran atau
11

perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan,

ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis.

Menurut Syamsuddin (2011, hlm. 1) bahwa menulis adalah salah satu

keterampilan berbahasa yang dimiliki dan dipergunakan oleh manusia

sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka. Hal ini terjadi karena

dalam kenyataan hidup bermasyarakat, kontak komunikasi tidak selalu

dapat dilakukan dengan tatap muka. Di samping itu, menulis merupakan

salah satu keterampilan berbahasa yang memegang peran penting di dalam

proses komunikasi yang efektif. Menulis, seperti halnya keterampilan

berbicara, merupakan salah satu keterampilan yang bersifat produktif.

Artinya, menulis merupakan kegiatan yang bersifat menghasilkan. Menulis

merupakan kegiatan yang aktif menghasilkan tulisan.

2. Tujuan Menulis

Wicaksono (2014, hlm. 12) mengemukakan bahwa tujuan dari menulis di

antaranya adalah.

a. mengekspresikan perasaan,

b. memberi informasi,

c. mempengaruhi pembaca, dan

d. meyakinkan dan memberi hiburan.

Keterampilan menulis melatih kita agar selalu mencapai pokok

permasalahan yang hendak dikemukakan dalam berbagai kondisi, baik

sifatnya formal dalam pembelajaran maupun nonformal. Nilai yang dapat

diperoleh dari proses menulis banyak mengasah atau melatih kreativitas


12

seseorang dalam mengungkapkan objek bahasannya yang dikemukakan

sejelas-jelasnya melalui bahasa tulis.

3. Manfaat menulis

Wicaksono (2014, hlm. 10) mengemukakan bahwa manfaat menulis yaitu.

a. memecahkan masalah dengan lebih mudah,

b. memberi dorongan untuk belajar secara aktif, dan

c. membiasakan diri berfikir dan berbahasa dengan tertib.

Kekonsistenan dalam menulis secara tidak langsung dapat memberikan

nilai positif tersendiri bagi setiap penulis dalam berbagai jenis tulisan.

C. Puisi

1. Pengertian Puisi

Puisi menurut Nurgiyantoro (2005, hlm. 313), adalah suatu bentuk

pengekspresian kebahasaan yang mengungkapkan sesuatu secara lebih dan

mengungkapkannya lewat berbagai bentuk kebahasaan yang lebih intensif dari pada

ungkapan kebahasaan yang biasanya. Menunut Aminuddin (2009, hlm. 134) kata

puisi berasal dari bahasa Yunani pocima “membuat” atau poeisis “pembuatan”.

Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau

gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. Sejalan dengan

Hudson (dalam Aminuddin, 2009, hlm. 134) mengungkapkan bahwa puisi adalah

karya sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk

membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis

dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Mihardja (2012, hlm. 18)
13

berpendapat bahwa puisi adalah seni tertulis. Bahasa digunakan untuk kualitas

estetiknya atau arti semantiknya. Sejalan dengan itu Dresden (dalam Ratih, 2012,

hlm. 18) mengatakan bahwa puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang

terkandung di dalam puisi merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan, dan

perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi. Menurut Suroso

(2009, hlm. 45), konsep estetis sebuah puisi adalah proses kreatif dari mendapatkan

ilham atau inspirasi, menyimpan dalam kenangan, mencari dan menemukan pilihan

kata atau kalimat yang sesuai dengan gagasan, menuangkan gagasan ke dalam

tulisan, hingga menyusun larik-larik ke dalam larik-larik puisi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa puisi

merupakan karya sastra berupa seni tulisan buatan manusia. Menggunakan diksi

estetis atau keindahan dalam penuliasanya, sebagai proses kreatif dari mendapatkan

ilham. Menemukan kata atau kalimat sesuai dengan gagasan, terikat oleh rima yang

mencerminkan pengalaman, pengetahuan dan perasaan penyair. Membentuk

sebuah dunia dalam kata yang bernama puisi.

2. Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

a) Struktur Fisik

1) Diksi

Diksi adalah pilihan kata atau frasa dalam karya sastra (Abrams dalam

Azis, 2011, hlm. 67). Setiap penyair akan memilih kata-katanya yang

tepat sesuai dengan maksud yang ingin diungkapkan dan efek puitis yang

ingin dicapai. Diksi seringkali pula menjadi ciri khas seorang penyair

atau zaman tertentu (Wiyatmi dalam Azis, 2011, hlm. 67). Seringkali
14

penyair mengganti kata-katanya untuk mendapatkan pilihan yang tepat.

Pilihan yang tepat itu disesuaikan dengan unsur bunyi, disesuaikan

dengan arti, suasana, tempat terjadinya, peristiwa, dan konsep keindahan

(Azis, 2011, hlm. 67).

2) Bahasa Figuratif (Bahasa Kiasan)

Bahasa kias atau figurative language merupakan penyimpangan dari

penggunaan bahasa yang biasa, yang makna katanya atau rangkaian

katanya digunakan dengan tujuan mencapai efek tertentu Abrams,

(dalam Azis, 2011, hlm. 76). Sementara Luxemburg (dalam Azis, 2011,

hlm. 76) menjelaskan bahwa bahasa kias (kiasan) sering dipandang

sebagai ciri khas bagi jenis sastra yang disebut puisi. Sekalipun ada puisi

yang hampir tidak menampilkan kiasan-kiasan, tetapi dalam banyak

sajak kiasan itu penting bagi susunan makna.

Kiat penyair untuk mengungkapkan perasaannya atau

menggambarkan pikirannya ke dalam rangkaian kata-kata pada larik-

larik puisi. Bahasa kias merupakan salah satu unsur kepuitisan dalam

puisi. Memahami bahasa kias berarti: memahami makna puisi. Bahasa

kias artinya dalam KBBI adalah bahasa yang mengunakan kata-kata yang

tersusun dan artinya sengaja disimpangkan dengan maksud agar

mendapatkan kesegaran dan kekuatan ekspresi. Kata kias mengandung

arti perbandingan, ibarat, contoh yang telah terjadi. Jenis-jenis bahasa

figuratif antara lain (1) personifikasi, (2) metafora, (3) simile, (4)

hiperbola, (5) asosiasi, dan (6) metonimia (Azis, 2011, hlm. 76).
15

3) Kata Konkret

Kata konkret (jelas, nyata, dan padat) penting digunakan untuk

memengaruhi pembaca sehingga memiliki gambaran yang jelas terkait

puisi yang ditulis oleh pengarang (Wahyuni, 2014, hlm. 31). Kata

konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk merujuk

kepada arti yang menyeluruh. Dengan kata lain, kata konkret adalah kata-

kata yang mampu memberikan pengimajian kepada pembaca. Kata

konkret yang dilakukan oleh seorang penyair dengan berusaha

memberikan efek imaji (penggambaran), baik secara penglihatan,

pendengaran, maupun perasaan kepada pembaca dengan tujuan agar

pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang

dilukiskan oleh penyair (Wardoyo,2013, hlm. 31).

4) Citraan (Pengimajian)

Menurut Wachid (dalam Wardoyo, 2013, hlm. 32) citraan

dinyatakan sebagai pengalaman indera dan merupakan bentuk bahasa

yang dipergunakan untuk menyampaikan pengalaman indera tersebut.

Citraan dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama citraan dilihat dari

sisi pembaca adalah pengalaman indera yang terbentuk dalam rongga

imajinasi pembaca, yang ditimbulkan oleh sebuah kata atau rangkaian

kata. Kedua citraan dapat dilihat dari sisi penyair adalah bentuk bahasa

(kata atau rangkaian kata) yang dipergunakan oleh penyair untuk

membangun komunikasi estetis atau untuk menyampaikan pengalaman

inderanya.
16

Pradopo (dalam Wardoyo, 2013, hlm. 33) menyatakan bahwa

citraan adalah gambaran-gambaran angan yang dituangkan ke dalam

sajak. Dengan demikian, citraan dapat diartikan sebagai gambaran angan

yang terbentuk dan diekspresikan melalui medium bahasa yang

merupakan hasil hasil dari pengalaman indera manusia. Oleh karena itu,

citraan yang terbangun dalam puisi biasanya meliputi citraan dari hasil

penglihatan, pendengaran, peradaban dan penciuman.

5) Versifikasi (Rima dan Ritma)

Versifikasi berkaitan dengan bunyi-bunyi yang diciptakan dari

dalam puisi. Bunyi dalam puisi menghasilkan rima (persajakan) dan

ritma. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk

musikalitas atau orkestrasi. Adapun ritma merupakan tinggi rendah,

panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Artinya bahwa ritma terkait erat

dengan pembacaan puisi.

6) Wujud Visual (Tata Wajah) Puisi

Tata wajah puisi atau wujud visual sebuah puisi adalah bentuk

tampilan puisi yang ditulis oleh penyair. Wujud visual menjadi tanda

kemampuan penyair dalam mengukuhkan pengalaman-pengalaman

kemanusiaannya dalam puisi yang ditulisnya. Wujud visual puisi

merupakan salah satu teknik ekspresi seorang penyair dalam

menuangkan gagasan idenya.

Karya sastra puisi dan karya sastra lainnya, digunakan sebagai

sarana untuk menyampaikan makna oleh penyair kepada pembacanya,


17

berbagai hal yang ingin dikomunasikan oleh penyair dan memberikan

petunjuk bagaimana membaca atau mendeklamasikan puisi secara tepat.

Tata wajah puisi antara lain, (1) pemlarikan, (2) pungtuasi, (3) tipografi,

(Wardoyo, 2013, hlm. 40).

b) Struktur Batin

1) Tema

Tema merupakan gagasan pokok atau subject-matter yang

dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan suatu gagasan pokok atau

ide pikiran tentang suatu hal, termasuk dalam membuat tulisan. Setiap

tulisan pasti mempunyai sebuah tema, dalam sebuah penulisan, penulis

dianjurkan untuk dapat memikirkan tema apa yang akan dibuat. Begitu

juga setiap puisi, pasti akan memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan

sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema adalah hal yang paling

utama dilihat oleh para pembaca dari sebuah tulisan. Tema yang menarik

akan memberikan nilai pada tulisan tersebut (Wardoyo, 2013, hlm. 49).

2) Nada

Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap diksi. Nada

adalah bunyi yang beraturan yang memiliki frekuensi tunggal tertentu.

Nada dan susana puisi saling berhubungan. Nada puisi menimbulkan

suasana tertentu terhadap pembacanya (Wardoyo, 2013).

3) Suasana

Suasana adalah kondisi psikologi yang dirasakan oleh pembaca yang

tercipta akibat adanya interaksi antara pembaca dengan puisi yang


18

dibaca. Artinya setiap puisi memiliki potensi untuk menciptakan suasana

tersendiri dalam diri pembacanya ketika membaca dan menghayati puisi

tersebut.

4) Amanat

Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat

disampaikan secara implisit, yaitu dengan cara memberikan ajaran moral

atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh

menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit

yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran,

atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita. Amanat

ialah pesan atau kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui

jalan cerita (Wardoyo, 2013, hlm. 53).

Indikator dalam pembelajaran menulis teks puisi pada kelas VIII yaitu

mampu mengidentifikasi, menganalisis struktur fisik, struktur batin teks puisi dan

mampu membuat atau menulis teks puisi berdasarkan struktur batin yaitu tema,

nada, suasana dan amanat. Struktur fisik, terdiri dari bahasa kiasan, kata konkret,

rima, wujud visual dan citraan), mengikuti teknik akrostik.


19

D. Teknik Akrostik

1. Pengertian Teknik Akrostik

Menurut Hasanah (2010, hlm. 1) teknik akrostik adalah cara yang

dilakukan oleh guru untuk memudahkan siswa untuk mengingat sebuah

materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, huruf

tengah dan huruf akhir dalam sebuah kalimat atau frase tertentu. Pendapat

lain disampaikan oleh Khira (2015, hlm. 8) akrostik berasal dari bahasa

Yunani akrostichis yang artinya sajak dengan huruf awal baris menyusun

sebuah kata atau kalimat. Puisi tersebut biasanya membicarakan apa yang

menjadi susunan huruf yang membentuk kalimat di awal baris. Kadang isi

dari puisi ini sudah terbaca dari judulnya itu sendiri.

Jadi teknik akrostik adalah suatu cara yang dilakukan guru, agar siswa

dapat mengingat materi. Menggunakan huruf awal, huruf tengah, atau huruf

akhir dalam sebuah kalimat atau frasa dalam pembelajaran menulis puisi.

Guru menggunakan teknik akrostik, agar siswa dapat lebih mudah membuat

puisi berdasarkan rangkaian huruf, yang terdapat di dalam nama siswa

masing-masing.

2. Langkah-langkah Teknik akrostik

Menurut Muslich (2011, hlm. 164) bahwa langkah-langkah pembelajaran

menggunakan teknik akrostik adalah sebagai berikut,

1) Penemuan ide

Siswa diajak berpikir dan mendeskripsikan diri sendiri, kemudian siswa

mendaftar kata-kata atau frasa yang jelas. Berisi hal- hal yang disukai
20

dan tidak disukainya, impian dan rencananya, karakter atau sifat-

sifatnya, ciri-ciri fisiknya, benda-benda atau hal-hal yang berkesan.

2) Penulisan

Siswa menuliskan apa yang dirasakan dan di pikirannya ke dalam puisi

dengan bantuan pola akrostik.

3) Penyajian

Siswa membacakan puisi yang telah dibuatnya di depan kelas, Guru

memberikan penilaian terhadap puisi siswa

3. Kelebihan dan Kekuarangan Teknik Akrostik

Menurut Fauji’ah (2012, hlm. 112) kelebihan dari teknik akrostik

adalah sebagai berikut:

a) memudahkan untuk mengembangkan ide,

b) memudahkan dalam membuat kalimat dengan adanya huruf awal

sebagai kata bantu,

c) memudahkan untuk mengembangkan kosakata,

d) menjadikan siswa lebih kreatif dalam menulis,

e) mempercepat dalam menulis puisi dengan adanya teknik tersebut.

Kelemahan teknik akrostik, menurut Fauji’ah (2012, hlm. 113) yaitu:

a) kurang bebas mengembangkan kata-kata, karena terpaku pada

satu huruf awal,

b ) kesulitan menggabungkan kata awal dengan kata selanjutnya,

c) dibatasi oleh huruf awal,

d) puisi yang dihasilkan sederhana.


21

E. Aplikasi Puisi Kros

Aplikasi puisi kros adalah salah satu perangkat lunak, berbasis

android. Dirancang khusus oleh peneliti, untuk kepentingan

pembelajaran daring menulis teks puisi, menggunakan teknik akrostik.

Pembuatan aplikasi puisi kros berawal saat PPL, dilakukan di SMP

Negeri 3 Padalarang yang merupakan sekolah berbasis IT. Sekolah SSN,

dan telah menggunakan berbagai aplikasi untuk pembelajaran daring.

Berkat kegiatan PPL tersebut maka, terciptalah aplikasi inovatif untuk

pembelajaran menulis puisi, menggunakan teknik akrostik, yang

dinamakan aplikasi puisi kros.

Pengembangan aplikasi puisi kros, didukung oleh Mr. Startup

sebagai pengarah dari terciptanya aplikasi ini. Publikasi aplikasi puisi

kros oleh Apps Media.

Fitur-fitur dalam aplikasi puisi kros sesuai dengan kebutuhan

pembelajarn daring menulis puisi, terdiri dari menu utama dan sub menu.

Meliputi pengertian puisi, struktur ouisi, ciri, bentuk dan unsur

pembangun puisi, bahan ajar, ruang kelas puisi atau kelas virtual, kuis

dan tentang aplikasi yang menjelaskan tentang pembuat dan pendukung

terciptanya aplikasi puisi kros. Kelebihannya, tidak memakan banyak

kuota internet. Adapun kekurangannya, kelas virtual sering terputus.

Aplikasi puisi kros sudah dapat diunduh melalui google play atau

play store, atau dapat langsung melalui tautan:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.puisikros.lanappsme
22

dia

Kelebihan aplikasi puisi kros, bisa dioprasikan secara offline. Jadi

tetap bisa dibuka saat tidak terkoneksi internet. Kelebihan lain aplikasi

ini tidak terlalu membutuhkan banyak ruang penyimpanan, dan hemat

data internet.

Kekurangan aplikasi puisi kros, hanya bisa berjalan pada sistem

oprasi android marshmallow atau versi 6.0 ke atas. Disarankan

menggunakan andoid pie atau versi 9.0 agar dapat berjalan secara

optimal.
23

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan

untuk menggambarkan efektivitas pembelajaran dalam materi menulis puisi

dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VIII di salah satu

SMP Negeri di Padalarang yang berjumlah berjumlah 1 kelas dengan jumlah

seluruhnya 32 siswa terbagi menjadi, 14 orang siswa laki-laki dan 18 orang

siswa perempuan, dari jumlah 10 kelas dengan populasi sebanyak 322 siswa

kelas VIII.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, para peserta didik

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Siswa menyukai gawai terutama untuk media sosial dan bermain game,

2. Siswa menyukai kegiatan yang menggunakan teknologi informasi,

3. Kurangnya minatsiswa dalam kegiatan menulis,

Sedang sekolah yang menjadi lokasi penelitian memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1. Letak geografis bukan diperkotaan tetapi tergolong ramai dan mudah

dijangkau oleh kendaraaan,

2. Berada pada lingkungan padat penduduk yang dikeliling oleh perumahan-

perumahan dan pemukiman penduduk,

23
24

3. Guru dan siswa terbuka pada orang baru, langsung menerima tetapi setelah

mendapatkan izin dari kepala sakolah dan bagian kurikulum sekolah

tersebut sebagai prosedur awal melakukan penelitian.

Berikut Profil sekolah SMP Negeri 3 Padalarang,

Gambar 3.1 Bangunan SMPN 3 Padalarang


25

Gambar 3.2 Google Map Lokasi SMPN 3 Padalarang


26

Profil SMPN 3 Padalarang

Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat, Prov. Jawa Barat


12:02:55
Sinkronisasi 09:21:47.473

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 PADALARANG
2 NPSN : 20252478
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Babakan Loa No.17
RT / RW : 1 / 23
Kode Pos : 40553
Kelurahan : Padalarang
Kecamatan : Kec. Padalarang
Kabupaten/Kota : Kab. Bandung Barat
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Negara : Indonesia

C. Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

1) RPP untuk menjawab rumusan masalah skenario dan implementasi

pembelajaran menulis puisi siswa SMP Kelas VIII dengan menggunakan

teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros.

Berikut RPP yang digunakan.


27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH


Sekolah : SMPN 3 Padalarang Kelas/Semester : VIII /2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi : Teks Puisi (KD.3.8 dan 4.8) Alokasi Waktu : 2X Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk puisi dan Menulis teks puisi dengan tepat

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan 1. Ucapan salam, sapa, doa dan presensi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Apersepsi teks puisi dengan menghubungkan pengetahuan, pengalaman
lama dan pengetahaun, pengalaman baru dengan tujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi yang akan diajarkan melalui
aplikasi puisi kros
4. Peserta didik diberikan treatment dengan menggunakan metode
pembelajaran teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengunduh aplikasi puisi kros pada playstore
2. Peserta didik diarahkan untuk membaca dan mempelajari materi yang
ada pada apliksi puisi kros
Pertemuan pertama 3. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
4. Menemukan ide, peserta didik menuliskan nama depannya di buku
latihan.
5. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan nama depannya
mengikuti pola akrostik
6. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dengan cara
dibacakan (melalui live video kelas dalam aplikasi puisi kros)
1. Peserta didik melakukan diskusi interaktif melalui aplikasi puisi kros
untuk menentukan struktur batin dan strutur fisik puisi.
Pertemuan kedua 2. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
3. Menemukan ide, peserta didik menuliskan sebuah kata yang
dipikirkanya di buku latihan
4. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan kata yang
dipikirkanya mengikuti pola akrostik
5. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dan menguraikan
unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur batin)
6. Peserta didik diberikan tes
7. Peserta didik diberikan link google form untuk mengisi angket.
Penutup 1. Peseta didik merefleksi kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik memperoleh informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
3. Guru meminta peserta didik agar terus menjaga kesehatan, semangat
belajar di rumah dan tetap di rumah saja
4. Doa
PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
(Dilakukan dalam pengamatan) Lembar kerja peserta didik dalam bentuk Soal dalam bentuk esai,
1. Bersyukur terhadap apa yang pilihan ganda (Googleform) soal terkait mengukur kemampuan peserta
ada di lingkungan sekitar. dengan kemampuan menulis teks puisi didik dalam menulis teks puisi.
2. Kerjasama dalam mengamati
teks puisi.
28

2) Angket dan lembar observasi untuk menjawab rumusan masalah respons

siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran daring menulis puisi

dengan menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros.

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Observasi adalah metode

pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor

dalam pelaksanaannya.Metode pengumpulan data observasi tidak hanya

mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk

merekam berbagai fenomena yang terjadi.

Berikut Angket dan lembar observasi.

1 Angket

NO Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S KS TS

1 Pembelajaran teks puisi dengan teknik


yang digunakan guru membuat proses
belajar mengajar menjadi menyenangkan

2 Teknik yang digunakan oleh guru


memudahkan kalian dalam menemukan,
mengembangkan ide untuk membuat teks
puisi

3 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat kalian dapat berpikir secara
29

kritis dan memudahkan dalam


memecahkan masalah dalam
pembelajaran menulis puisi

4 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat proses belajar menjadi aktif

5 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat terlatih dalam menulis puisi

6 Teknik yang digunakan oleh guru tidak


memudahkan kalian dalam menemukan,
mengembangkan ide untuk membuat teks
puisi

7 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat kalian dapat berpikir secara
kritis dan memudahkan dalam
memecahkan masalah dalam
pembelajaran menulis puisi

8 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat proses belajar menjadi aktif

9 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat terlatih dalam menulis puisi
30

10 Teknik yang digunakan oleh guru tidak


membuat percaya diri dalam menulis teks
puisi

2 Lembar Observasi

Alternatif Jawaban

NO Pernyataan

SS S KS TS

1 Penerapan teknik akrostiksangat sesuai


dalam pembelajaran menulis teks puisi

2 Langkah-langkah pembelajaran yang


digunakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun

3 Latihan dan tes pembelajaran mengenai


teks puisi sudah sesuai dengan materi

4 Pembelajaran teks puisi menggunakan


aplikasi puisi kros terbukti dapat
meningkatkan minat belajar siswa

5 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru mampu
meningkatkan pemahaman siswa

6 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi
kros tidak berlangsung secara efektif
31

7 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru terdapat
ketidaksesuaian antara teknik dan
perangkat lunak yang digunakan

8 Aplikasi yang digunakan oleh guru tidak


relevan atau kurang menarik dalam proses
pembelajaran

9 Inovasi pembelajaran yang dilakukan


dalam pembelajaran teks puisi kurang dan
aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran
kurang memadai

10 Pembelajaran teks puisi menggunakan


aplikasi puisi kros tidak menambah
keaktifan siswa

3) Soal tes pengetahuan dan keterampilan beserta pedoman penilaianya

digunakan untuk menjawab rumusan masalah Kesulitan-kesulitan yang

dialami siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan tugas-tugas pada

materi menulis puisi. Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa

dibedakan antara tes hasil belajar (achievement tests) Dalam penelitian

ini akan menggunakan tes hasil belajar yang mengukur hasil belajar yang

dicapai siswa. Nurgiyantoro (2013, hlm. 165) berpendapat bahwa tes

yaitu sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk memngukur

suatu sampel, lebih lanjut menurut Nurgiyantoro (2013, hlm. 165) tes
32

adalah suatu bentuk pengukuran, cara untuk mendapatkan informasi

kompetensi pengetahuan, keterampilan peserta didik.

Berikut Soal Tes pengetahuan dan keterampilan.

Soal Tes Pengetahuan Menulis Teks PUISI

1. Denting jam tengah malam


[…]
Tuk bersujud
Kuagungkan Asma-Mu
Mohon ampunan-Mu
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Terdengar nyaring
B. Bangunkan diriku
C. Kusebut nama-Mu
D. Tepat pukul tiga

2. Mentari mulai terbit


Ucapkan salam selamat pagi
Senandung burung
Bernyanyi riang
Terbang […]

Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah....
A. di angkasa raya
B. pinggir sawah
C. jalan setapak
D. di rumput hijau

3. Rindu ini membeku


[…]
Rindu yang tak pernah usai
Meski laju putaran waktu
Bergulir tak kenal henti
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Pemandangan alam indah
B. Hentikan asa kehidupan
C. Rembulan tampak penuh
D. Mentari di balik bukit pohon teh
33

4. Daun kering gugur


Tanah kerontang
Rumput kuning
Semua menunggumu
[…]
Kau sumber kehidupan

Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Batu kerikil
B. Awan datang
C. Air hujan
D. Langit cerah

5. Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal-soal berikut!


...
Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
...

Tema puisi tersebut adalah ...


A. Perdamaian
B. Kelelahan
C. Persahabatan
D. Kepercayaan

6. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ...


A. semangat
B. tegang
C. sunyi
D. gembira

7. Ada Tilgram Tiba Senja


....
Ada podang pulang ke sarang
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba
34

Tema puisi tersebut adalah ....

A. Bunga yang berkembang


B. Pulangnya sang kepodang
C. Kegembiraan seorang anak
D. Pulangnya anak tersayang

8. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....


A. duka C. sedih
B. bangga D. gembira

9. HAMPA
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa.
Karya Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah . . . .
A. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia
B. Hendaknya jangan membuat seorang harus menunggu membosankan.
C.. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat
D. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.

10. Sebuah jendela kaca membentang dunia lama


dalam suram dari murung senja
bersama ketukan jari hujan
dan di hati bangkit kemanisan
yang berakhir negeri sendiri
yang lalu tak kan surut lagi
Amanat yang terkandung dalam kutipan puisi di atas adalah . . . .
A. Janganlah terlalu memikirkan masa lalu..
B. Janganlah masalah disimpan dalam hati.
C. Janganlah suka bermain air hujan
D. Janganlah membiarkan jendela terbuka.
35

Soal Tes Keterampilan Menulis Teks PUISI

1. Buat puisi menggunakan pola akrostik dengan memerhatikan struktur fisik,


struktur batin, pola akrostik dan keindahan kata.

4) lembar wawancara digunakan untuk menjawab rumusan masalah

kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan

pembelajaran daring. Maksud mengadakan wawancara, seperti

ditegaskan oleh Moloeng (2005, hlm. 186), antara lain: mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian, dan lain-lain, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian

sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan

demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan

datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang

diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia

(triangulasi), dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi

yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan.

Berikut lembar wawancara yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, tentang
pembelajaran daring menulis puisi
menggunakan teknik akrostik berbantuan
aplikasi puisi kros?
2 Bagaimana pendapat bapak/Ibu, apakah terdapat
kekurangan aplikasi puisi kros? Agar dapat
disempurnakan kedepanya.
36

3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, mengenai


penggunaan teknik akrostik berbantuan aplikasi
puisi kros pada saat pembelajaran daring?
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu mengefektifkan
kegiatan belajar mengajar secara daring supaya
pembelajaran lebih produktif?
5 Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu alami saat
mengontrol/mengamati kelompok dari peserta
didik dan bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasinya?
6 Apakah ada peserta didik yang tidak antusias
dalam mengikuti pembelajaran daring dan
bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai hal
tersebut serta bagaimana cara Bapak/Ibu untuk
memotivasi peserta didik supaya lebih antusias
lagi dalam mengikuti pembelajaran daring?
7 Apakah ada peserta didik yang tidak bisa
mengikuti pembelajaran? Jika ada, faktor apa
yang menyebabkan peserta didik tersebut tidak
bisa mengikuti pembelajaran, serta bagaimana
solusi Bapak/Ibu untuk mengatasi hal tersebut?
8 Faktor apa jika ada peserta didik yang tidak
memahami materi, dan tidak mengumpulkan
tugasnya tepat waktu?
9 Jenis platform apa yang biasa Bapak/ibu
gunakan selama pembelajaran daring, alasannya
kenapa memakai jenis platform tersebut?
10 Apakah pernah memakai jenis platform lain?
jika pernah, jenisnya apa dan kenapa tidak di
gunakan lagi? jika tidak pernah, kenapa tidak
pernah mencoba jenis platform lain?
11 Selama pembelajaran daring. apakah orang tua
dari peserta didik terlibat/mengawasi peserta
didik dalam proses belajar mengajar di rumah?
Seperti apa cara orang tua mengawasinya dan
jika tidak diawasi alasannya kenapa?
37

12 Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk ke


depannya, supaya pembelajaran daring lebih
baik lagi dari sekarang?

Seluruh instrumen digunakan dalam rangka pengumpulan data penelitian

untuk nantinya diproses, dianalisis, dan dideskripsikan. Mengikuti sistematika yang

telah ditentukan.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan lembar pedoman

wawancara, pedoman observasi serta mempersiapkan surat izin penelitian

dari instansi terkait demi kelancaran penelitian penulis selanjutnya.

Prosedur penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: membuat

proposal, melaksanakan seminar proposal, revisi proposal, mengurus

surat perijinan, menyusun instrument.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan adalah tahapan penggalian informasi data secara

mendalam dari pihak-pihak terkait. Dengan pegangan pedoman wawancara

dan pegangan observasi yang dibuat pada tahap persiapan penulis mengenal

objek lebih dalam. Dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi,

menggunakan pertanyaan-pertanyaan dan paduan observasi yang sesuai

dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang disetujui dosen. Setelah data

terkumpul maka dibuat analisis data.


38

3. Tahap Evaluasi

Pada tahapan pelaporan, Peneliti melaporkan kegiatan triangulasi data

yang merupakan pengecekan atau pemeriksaan diri data yang diperoleh agar

memperoleh keabsahan data. Hal ini dilakukan dengan mengecek kebenaran

informasi yang didapat dari informan kepada orang lain atau pihak-pihak

yang ada kaitannya dengan informan. Tujuannya untuk membandingkan

informasi yang didapat agar ada jaminan tentang kebenaran. Pada tahapan

ini juga dilakukan perbandingan antara hasil observasi dengan wawancara

serta membandingkannya dengan informasi yang didapatkan dari orang lain

yang dekat dengan responden.

F. Prosedur Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data dilakukan, dengan mengelompokan jenis data.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa gambar, hasil angket, hasil

observasi, hasil nilai tes pengetahuan keterampilan siswa, dan hasil

wawancara, data tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok 1 yang

berkaitan dengan guru dalam hal ini peneliti, yaitu data berupa gambar,

observasi dan wawancara. Data tersebut digunakan untuk menjawab rumusan

masalah, skenario dan implementasi serta kendala yang dihadapi guru.

Kelompok 2 yang berkaitan dengan siswa, yaitu berupa angket, observasi dan

hasil tes. Data tersebut untuk menjawab rumusan masalah, respons dan

kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran daring teks puisi. Data-data

tersebut diolah berbantuan aplikasi microsoft excel.


39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Padalang, pada 15 Maret hingga 5

April 2021. Tahap awal dalam penelitian ini, peneliti menyusun skenario dan RPP

pembelajaran daring, menulis teks puisi menggunakan teknik akrostik, berbantuan

aplikasi puisi kros di kelas VIII-B.

Pelaksanaan skenario dan implementasi pembelajaran daring menulis teks

puisi, menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, peneliti

menggunakan RPP. Ketika proses pembelajaran berlangsung, peneliti memberikan

lembar observarsi guru dan siswa pada observer. Pada proses pembelajaran peneliti

mengamati secara langsung, kegiatan pembelajaran daring, untuk sesi awal,

pertemuan menggunakan google meet, sedangkan untuk pengumpulan tugas

melalui aplikasi puisi kros.

Tahap berikutnya pemberian angket/kuesioner, peneliti memberikan angket

kepada seluruh siswa. Setelah semua materi mengenai teks puisi telah

tersampaikan, kemudia diperoleh 32 data siswa. Pada tahap dokumentasi peneliti

mendokumentasikan hasil observasi dalam bentuk foto, data–data, dan dokumen

yang berkaitan dengan pembelajaran daring menulis teks puisi, menggunakan

teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros.

Untuk mengukur kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran daring, maka

peneliti memberikan soal pengetahuan dan soal keterampilan. Untuk mengetahui


40

kendala-kendala yang dialami saat pembelajaran daring menulis teks puisi,

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, peneliti menggunakan

lembar wawancara .

Berikut ini poin-poin dalam deskripsi dan analisis data hasil penelitian

berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya.

1. Skenario dan Implementasi Pembelajaran Daring Menulis Teks Puisi

Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi Puisi Kros

SKENARIO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII

Kompetensi Dasar

Pengetahuan : Siswa mampu menganalisis struktur fisik dan

Struktur batin teks puisi.

Keterampilan : Mampu membuat teks puisi berbantuan aplikasi

Puisi Kros.

Indikator

Indikator : Menganalisis struktur fisik, struktur batin dan membuat

teks pusis berbantuan aplikasi puisi kros.


41

Tabel 4.1 Skenario Pembelajaran

Langkah

Teknik Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran daring

Akrostik

Guru, mengarahkan siswa untuk mengunduh aplikasi puisi kros

yang terdapat pada play store di gawai masing-masing, dan

Menemukan menemukan ide menulis puisi dari nama atau kata yang

Ide dipilih siswa

Siswa, mengunduh aplikasi puisi kros, kemudian siswa mencari ide

menulis puisi dari nama atau kata yang telah dipilih

Guru, mengarahkan siswa untuk menulis puisi mengikuti pola

akrostik dari nama atau kata yang dipilih siswa.


Penulisan
Siswa, menuliskan puisi mengikuti pola akrostik dari nama atau

kata yang telah dipilihnya

Guru, memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan

atau menyajikan puisi yang telah dibuatnya, dan

menguraikan struktur fisik dan struktur batin puisinya

Penyajian Siswa, Menyajikan puisi yang telah dibuatnya mengikuti pola

akrostik berdasar pada nama atau kata yang telah dipilihnya,

kemudian menguraikan struktur fisik dan struktur batin puisi

yang telah dibuatnya


42

Berikut implemetasi pembelajaran daring, menulis teks puisi menggunakan

teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, berdasar pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan mengikuti

jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, peneliti membuat kesan menarik

dengan wajah ceria dan bersahabat dengan para siswa, serta memperkenalkan diri

sebagai guru yang akan belajar bersama dengan para siswa.

a) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan perkenalan, mengucapkan salam, dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

apersepsi mengenai teks puisi, dengan menggali pengalaman siswa dan dikaitkan

dengan pengetahuan siswa, tentang puisi beserta struktur fisik dan struktur batin

puisi.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti, mengacu pada langkah-langkah pembelajaran daring

menggunakan teknik akrostik. Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari, tahap

menemukan ide, tahap penulisan dan tahap penyajian, langkah-langkah tersebut

dilakukan berdasar pada RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada proses kegiatan

ini, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengarahkan siswa untuk

mengunduh aplikasi puisi kros.


43

Tampilan aplikasi puisi kros pada google play

Gambar 4.1 Aplikasi Puisi Kros Pada Google Play


44

Menu utama aplikasi puisi kros pada gawai

Gambar 4.2 Menu Utama Aplikasi Puisi Kros


45

Gambar 4.3 Submenu Aplikasi Puisi Kros


46

Gambar 4.4 Keterangan Tentang Aplikasi


47

Gambar 4.5 Icon Aplikasi Puisi Kros dalam Gawai


48

Semua siswa dipastikan telah mengunduh aplikasi puisi kros dalam gawainya

masing-masing, kemudian langkah-langkah pembelajarn daring menggunakan

teknik akrostik dilakukan.

1) Menemukan Ide, ide menulis puisi dapat ditemukan dengan menulis nama

atau memilih satu kata.

Gambar 4.6 Menemukan Ide

Siswa diarahkan untuk menemukan ide, menulis puisi dari nama depan siswa

tersebut. Pada tahap ini salah satu siswa ditunjuk, untuk membuat contoh puisi

akrostik dari nama depanya. Dilakukan melalui ruang kelas puisi, pada aplikasi
49

puisi kros, dibantu dan diarahkan langsung oleh guru, siswa yang ditunjuk pada

kegiatan ini bernama Misa. Kemudian nama Misa disusun, dan dirangkai menjadi

sebuah puisi, mengikuti pola akrostik M I S A.

2) Penulisan, pada langkah ini siswa langsung menuliskan puisi akrostik di buku

catatan atau buku tugas-tugas bahasa Indonesia.

Gambar 4.7 Penulisan

Langkah selanjutnya setelah siswa menemukan ide dari nama depannya, siswa

kemudian menuliskan puisi mengikuti pola akrostik dari namanya sendiri. Tahap

ini, siswa menuliskan di buku catatan atau buku tugas-tugas bahasa Indonesia yang

telah siswa sediakan sebelumnya. Guru terus mengarahkan, memberikan motivasi


50

agar siswa kreatif, imajinatif dalam menulis puisi akrostik, dan terus diawasi

melalui ruang kelas puisi yang terdapat dalam aplikasi puisi kros.

3) Penyajian, pada langkah ini siswa menyajikan puisi akrostik yang telah

dibuatnya.

Gambar 4.8 Penyajian

Pada tahap penyajian, siswa diberikan kesempatan untuk membacakan puisi

akrostik yang telah dibuatnya. Kemudian teman sesama siswa, bisa memberikan
51

tanggapan. Guru memberikan apresiasi, dan evaluasi terhadap puisi yang telah

disajikan.

c) Kegiatan penutup

Kegiatan penutup, dilakukan dengan merefleksi pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru dan siswa, disarankan agar terus menjaga kesehatan, semangat

belajar di rumah, dan tetap di rumah saja secara mandiri. Terakhir guru

mengucapkan terima kasih, kepada siswa yang telah mengikuti proses

pembelajaran daring menulis teks puisi, dan diakhiri dengan doa bersama.

Berdasar pada pemaparan di atas, semua langkah-langkah pembelajaran daring

telah dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

disusun sebelumnya. Seluruh kegiatan telah dijalankan, tersusun dari kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan inti, mengikuti langkah-

langkah pembelajaran daring menggunakan teknik akrostik, terdiri dari tiga tahap

yaitu tahap menemukan ide, tahap penulisan dan tahap penyajian. Dapat ditarik

kesimpulan, bahwa skenario dan implementasi pembelajaran daring menulis teks

puisi pada siswa SMP Kelas VIII dengan menggunakan teknik akrostik, berbantuan

aplikasi puisi kros 100% sesuai dengan RPP.

Kesesuaian antara RPP dan praktik sangat sesuai, mengikuti langkah-langkah

pembelajarn yang telah disusun sebelumnya. Tiga tahapan pembelajaran

seluruhnya dijalankan, jadi dapat disimpulkan bahwa skenario dan implementasi

pembelajaran daring menulis teks puisi menggunakan teknik akrostik berbantuan

aplikasi puisi kros, berjalan 100% sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran.
52

Setelah skenario dan implementasi pembelajaran daring, menulis teks puisi

menggunakan teknik akrostik, berbantuan aplikasi puisi kros dijalankan,

selanjutnya dilakuakn observasi. Seluruh kegiatan guru ditinjau oleh peninjau,

berikut hasilnya,

4.1 Hasil Observasi Guru Pernyataan Positif dan Negatif

Alternatif jawaban
Sangat
No Pernyataan Sangat Tidak Tidak
Setuju Setuju Setuju Setuju
(SS) (S) (TS) (STS)
Penerapan teknik akrostik sangat sesuai
1 dalam pembelajaran menulis teks puisi

Langkah-langkah pembelajaran yang

2 digunakan sesuai dengan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun

Latihan dan tes pembelajaran mengenai teks
3 
puisi sudah sesuai dengan materi

Pembelajaran teks puisi menggunakan

4 aplikasi puisi kros terbukti dapat


meningkatkan minat belajar siswa

Pembelajaran teks puisi menggunakan

5 teknik yang digunakan oleh guru mampu


meningkatkan pemahaman siswa

Pembelajaran teks puisi menggunakan

6 teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi


kros tidak berlangsung secara efektif

53

Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru terdapat
7 ketidaksesuaian antara teknik dan perangkat
lunak yang digunakan

Aplikasi yang digunakan oleh guru tidak

8 relevan atau kurang menarik dalam proses


pembelajaran

Inovasi pembelajaran yang dilakukan dalam
pembelajaran teks puisi kurang dan aplikasi
9 yang dipakai dalam pembelajaran kurang
memadai

Pembelajaran teks puisi menggunakan

10 aplikasi puisi kros tidak menambah


keaktifan siswa

Jumlah
2 2 3 3

Tabel di atas, selurunya terdapat sepuluh pernyataan, terdiri dari lima

pernyataan positif dan lima pernyataan negatif, angket yang dikatagorikan

pernyataan positif terdapat pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Pernyataan

negatif, terdapat pada nomor 6, 7, 8, 9 dan 10. Hasilnya pernyataan positif pada

nomor 1 dan 4 dinyatakan sangat setuju, pada pernyataan nomor 2, 3 dan 5

dinyatakan setuju. Hasil pada pernyataan negatif pada pernyataan nomor 6 dan 10

dinyatakan tidak setuju dan pernyataan nomor 7, 8, 9 dinyatakan sangat tidak setuju.

Hal tersebut berdasar pada pengematan, dan hasil penelitian selama pembelajaran

daring menulis teks puisi berlangsung. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil
54

observasi guru pada pernyataan positif lebih banyak menyatakan setuju, dan pada

pernyataan negatif lebih banyak menyatakan sangat tidak setuju.

Berikut grafik hasil observasi guru

60 %

Sangat Tidak Setuju


40 %
Setuju

Positif Negatif

Grafik 4.1 Observasi Guru

2. Respons Siswa dalam Pembelajaran Daring Menulis Teks Puisi

Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi Puisi Kros

Angket, digunakan untuk mengukur respons siswa, terhadap pembelajaran

daring menulis teks puisi menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi

kros. Angket respons siswa ini, diberikan kepada siswa pada pertemuan terakhir,

diisi oleh 32 orang siswa. Data angket diperoleh dari 10 pernyataan, pernyataan

ini terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu lima pernyataan positif, nomor 1,

2, 4, 6, 7 dan lima pernyataan negatif yaitu nomor 3, 5, 8, 9, 10.

Tabel 4.2 Hasil Angket Respons Siswa Pernyataan Positif

SS S TS STS
No Pernyataan Positif
F P F P F P F P
55

Pembelajaran teks puisi


dengan teknik yang
37,5
1 digunakan guru membuat 12 18 56,3 2 6,2 0 0
proses belajar mengajar
menjadi menyenangkan
Teknik yang digunakan
oleh guru memudahkan

2 kalian dalam menemukan, 10 31,2 21 65,7 1 3,1 0 0


mengembangkan ide untuk
membuat teks puisi
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
4 digunakan oleh guru 9 28 18 56,3 5 15,7 0 0
membuat proses belajar
menjadi aktif
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang

6 digunakan oleh guru 6 18,7 20 62,6 6 18,7 0 0


membuat terlatih dalam
menulis puisi
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
digunakan oleh guru
membuat kalian dapat

7 berpikir secara kritis dan 10 31,2 19 59,5 2 6,2 1 3,1


memudahkan dalam
memecahkan masalah
dalam pembelajaran
menulis puisi
56

Berdasarkan hasil pengolahan angket respons siswa, yang bersifat positif pada

tabel di atas, memerlihatkan respons pada pernyataan nomor 1 yang

mengungkapkan bahwa pembelajaran teks puisi dengan teknik yang digunakan

guru membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Sebanyak 12 siswa

atau 37,5% menyatakan sangat setuju, 56,3% siswa menyatakan setuju dan sisanya

2 siswa (6,2%) tidak setuju. Pernyataan nomor 2, mengungkapkan bahwa teknik

yang digunakan oleh guru memudahkan dalam menemukan, mengembangkan ide

untuk membuat teks puisi, sebanyak 31,2% menyatakan sangat setuju 65,7 % siswa

menyatakan setuju dan sisanya 3,1% tidak setuju. Pada pernyataan nomor 4,

mengungkapkan pembelajaran teks puisi menggunakan teknik yang digunakan oleh

guru, membuat proses belajar menjadi aktif, sebanyak 28% menyatakan sangat

setuju, 56,3% menyatakan setuju dan sisanya 15,7% tidak setuju. Pernyataan nomor

6, mengungkapkan bahwa pembelajaran teks puisi menggunakan teknik yang

digunakan oleh guru, membuat terlatih dalam menulis puisi, sebanyak 18,7%

menyatakan sangat setuju, 62,6% menyatakan setuju dan 6 siswa atau 18,7%

menyatakan tidak setuju. Selanjutnya pernyataan nomor 7, mengungkapkan bahwa

pembelajaran teks puisi menggunakan teknik yang digunakan oleh guru, membuat

siswa dapat berpikir secara kritis, dan memudahkan dalam memecahkan masalah

dalam pembelajaran menulis puisi, sebanyak 31,2% menyatakan sangat setuju,

59,5% menyatakan setuju dan 6,2% menyatakan tidak setuju dan 3,1% menyatakan

sangat tidak setuju.

Tabel 4.3 Presentase Pernyataan Positif

Pernyataan 1 2 4 6 7 Rata-rata
57

Persentase

Sangat Setuju SS 31,2 37,5 28 18,7 31,2 28,28

Setuju S 56,3 65,7 56,3 62,6 59,5 60,08

Tidak Setuju TS 6,2 3,1 15,7 18,7 6,2 11,04

Sangat Tidak Setuju STS 3,1 0,6

Berdasarkan data di atas, maka pernyataan positif mayoritas sampel

menyatakan setuju. yaitu sebesar 60,08%. Berikut disajikan dalam bentuk grafik,

respons siswa pada pernyataan positif.

SS 28,28%
S 60,08%
TS 11,04%
STS 0,6%

Grafik 4.2 Respons Siswa Positif


Setelah respons siswa pada pernyataan positif diolah, dan diperoleh hasilnya,

maka selanjutnya dialakukan pengolahan angket respons siswa. Pada pernyataan

negatif diolah, untuk diketahui hasilnya. Berikut, tabel hasil angket respons siswa

pernyataan negatif.

Tabel 4.4 Hasil Angket Respons Siswa Pernyataan Negatif


58

No SS S TS STS
Pernyataan Negatif
F P F P F P F P
Teknik yang digunakan
oleh guru tidak
memudahkan kalian dalam
3 2 6 22 69 8 25
menemukan,
mengembangkan ide untuk
membuat teks puisi
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
5 digunakan oleh guru tidak 4 12 20 63 8 25
membuat proses belajar
menjadi aktif
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
digunakan oleh guru tidak
membuat kalian dapat

8 berpikir secara kritis dan 5 15 20 63 7 22


memudahkan dalam
memecahkan masalah
dalam pembelajaran
menulis puisi
Pembelajaran teks puisi
menggunakan teknik yang
9 digunakan oleh guru tidak 28 88 4 12
membuat terlatih dalam
menulis puisi
Teknik yang digunakan
oleh guru tidak membuat
10 24 75 8 25
percaya diri dalam menulis
teks puisi
59

Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diperoleh dari kelompok pernyataan

bersifat negatif pada tabel di atas. Respons terhadap pernyataan nomor 3, teknik

yang digunakan oleh guru, tidak memudahkan dalam menemukan,

mengembangkan ide untuk membuat teks puisi, sebanyak 25% siswa menyatakan

sangat tidak setuju, 69% menyatakan tidak setuju, dan 6% menyatakan setuju.

Pernyataan nomor 5, menyatakan bahwa pembelajaran teks puisi menggunakan

teknik yang digunakan oleh guru tidak membuat proses belajar menjadi aktif,

sebanyak 25% siswa menyatakan sangat tidak setuju, 63% menyatakan tidak setuju,

dan 12% menyatakan setuju. Pernyataan nomor 8, yaitu pembelajaran teks puisi

menggunakan teknik yang digunakan oleh guru, tidak membuat siswa dapat

berpikir secara kritis dan memudahkan dalam memecahkan masalah dalam

pembelajaran menulis puisi, sebanyak 22% siswa menyatakan sangat tidak setuju,

sebanyak 63% siswa menyatakan tidak setuju, sebanayak 15% siswa menyatakan

setuju. Pernyataan nomor 9, yaitu pembelajaran teks puisi menggunakan teknik

yang digunakan oleh guru tidak membuat terlatih dalam menulis puisi, sebanyak

12% menyatakan sangat tidak setuju sekali, 88% menyatakan tidak setuju.

Pernyataan nomor 10, yaitu teknik yang digunakan oleh guru tidak membuat

percaya diri dalam menulis teks puisi, sebanyak 25% siswa menyatakan sangat

tidak setuju, sebanyak 75% menyatakan tidak setuju.


60

Tabel 4.5 Presentase Pernyataan Negatif

Pernyataan 3 5 8 9 10 Rata-rata

Persentase

Sangat Setuju SS

Setuju S 6 12 15 11%

Tidak Setuju TS 69 63 63 88 75 72%

Sangat Tidak Setuju STS 25 25 22 12 25 22%

S 11%
TS 72%
STS 22%

Grafik 4.3 Respons Siswa Negatif

Berdasar pada data yang telah dipaparkan di atas dan grafik yang disajikan

maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas respons siswa pada pernyataan positif

sebanyak 60,08% siswa menyatakan setuju, dan respons siswa pada pernyataan

negatif mayoritas siswa yaitu sebesar 72% siswa menyatakan tidak setuju.

3. Kesulitan-Kesulitan yang Dialami Siswa dalam Pembelajaran Daring

Menulis Teks Puisi Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi

Puisi Kros
61

Tes pengetahuan dan tes keterampilan, digunakan untuk mengukur

kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran daring, pada materi teks puisi

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros. Data tes

pengetahuan diperoleh dari 20 pertanyaan pilihan ganda (PG) dan data tes

keterampilan, diperoleh dari 1 soal keterampilan, yaitu membuat sebuah teks

puisi mengacu pada penilaian aspek struktur fisik dan batin, keindahan kata dan

pola akrostik.

a) Hasil Tes Pengetahuan

Tabel 4.6 Hasil Tes Pengetahuan Siswa

Soal Pilihan Ganda


No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ade 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16
2 Adidarma 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
3 Annisa 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12
4 Aril 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17
5 Cepi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 13
6 Deden 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 13
7 Defi 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12
8 Desi 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14
9 Elvi 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
10 Fajar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17
11 Fauzi 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
12 Fitra 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
13 Hengki 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15
14 Kekey 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18
15 Lina 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 13
16 Maman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17
17 Melyani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15
18 Misa 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
19 Nabila 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
20 Nazwa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
21 Nina 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18
62

22 Nopal 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14
23 Rendi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13
24 Rianita 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17
25 Rina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
26 Rizan 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14
27 Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
28 Rosita 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 14
29 Sandy 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
30 Wulan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18
31 Yuni 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16
32 Zachra 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15

Berdasarkan data tabel di atas, maka kesulitan siswa saat mengerjakan soal

pengetahuan pada ranah kognitif atau pilihan ganda terdapat pada soal no 17. Pada

soal tersebut disajikan sebuah soal, kemudian peserta didik memadatkan,

menganalisis struktur teks puisi menjadi tiga bagian. Menurut kata kerja

operasional (KKO) teori Bloom, soal no 17 termasuk kedalam C4 (menganalisis)

dan termasuk kedalam soal HOTS (high order thinking skills). Data pemerolehan

hasil nilai siswa saat mengerjakan soal pengetahuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Nilai Tes Pengetahuan Siswa

Nilai NA
No Nama Siswa Skor
PG PG

1 Ade 16 80 24
2 Adidarma 15 75 22,5
3 Annisa 12 60 18
4 Aril 17 85 25,5
5 Cepi 11 55 16.5
6 Deden 13 65 19.5
7 Defi 12 60 18
8 Desi 14 70 21
9 Elvi 16 80 24
10 Fajar 17 85 25,5
63

11 Fauzi 15 75 22.5
12 Fitra 15 75 22.5
13 Hengki 15 70 21
14 Kekey 18 90 27
15 Lina 13 65 19.5
16 Maman 17 85 25,5
17 Melyani 15 75 22.5
18 Misa 16 80 24
19 Nabila 16 80 24
20 Nazwa 15 75 22,5
21 Nina 18 90 27
22 Nopal 14 70 21
23 Rendi 13 65 19,5
24 Rianita 17 85 25,5
25 Rina 17 85 25,5
26 Rizan 14 70 21
27 Rizki 17 85 27
28 Rosita 14 70 21
29 Sandy 16 80 24
30 Windie 18 90 27
31 Yuni 16 80 24
32 Zachra 15 75 22,5

Jumlah sampel, sebanyak 32 siswa. Hasilnya nilai tertinggi, tes pengetahuan

diperoleh tiga peserta didik yaitu Kekey, Nina, dan Windie. Masing-masing

mendapatkan nilai 90, mampu menjawab 18 soal pilihan ganda, dari 20 soal yang

harus diselesaikan. Nilai terendah tes pengetahuan diperoleh 1 siswa atas nama

Cepi, mampu menjawab 11 soal pilihan ganda dari 20 soal yang harus dikerjakan,

Cepi mendapatkan nilai 55.


64

b) Hasil Tes Keterampilan

Tabel 4.8 Hasil Tes Keterampilan Siswa

Aspek keterampilan

NO NAMA Struktur Struktur Pola Keindahaan Skor Nilai


Fisik batin Akrostik kata

1 Ade 2 2 4 1 9 56

2 Adidarma 4 2 4 2 12 75

3 Annisa 2 2 4 2 10 65

4 Aril 4 2 4 2 12 75

5 Cepi 1 1 4 1 7 44

6 Deden 3 3 4 2 12 75

7 Defi 3 3 4 2 12 75

8 Desi 4 2 4 3 13 81

9 Elvi 3 3 4 2 12 75

10 Fajar 3 3 4 2 12 75

11 Fauzi 3 3 4 2 12 75

12 Fitra 4 2 4 3 13 81

13 Hengki 4 2 4 2 12 75

14 Kekey 3 3 4 2 12 75

15 Lina 3 3 4 2 12 75

16 Maman 4 2 4 2 12 75

17 Melyani 4 2 4 2 12 75

18 Misa 4 2 4 3 13 81

19 Nabila 4 2 4 2 12 75
65

20 Nazwa 4 2 4 2 12 75

21 Nina 3 2 4 2 11 69

22 Nopal 2 2 4 2 10 63

23 Rendi 2 2 4 2 10 63

24 Rianita 4 2 4 2 12 75

25 Rina 3 3 4 2 12 75

26 Rizan 3 3 4 2 12 75

27 Rizki 4 2 4 2 12 75

28 Rosita 4 2 4 2 12 75

29 Sandy 2 2 4 2 10 63

30 Windie 4 3 4 3 14 88

31 Yuni 3 2 4 2 11 69

32 Zachra 4 2 4 3 13 81

Sampel, sebanyak 32 siswa. Menjawab soal keterampilan berupa soal essai

dengan empat aspek penilaian, yaitu aspek struktur fisik puisi, aspek struktur batin

puisi, aspkek pembuatan puisi, mengikuti pola akrostik dan keindahan kata yang

digunakan dalam puisi yang dibuatnya. Nilai yang telah diperoleh siswa, dihitung

dengan nilai kumulatif, nilai tersebut diperoleh dari perolehan nilai pengetahuan

(NA PG) ditambah nilai keterampilan (NA Essai).

Tabel 4.9 Nilai Kumulatif

NA NA
No Nama Siswa PG
NK Keterangan
Essai

1 Ade 24 39,2 63,2 Rendah


2 Adidarma 22,5 52,5 78 Sedang
3 Annisa 18 45,5 63,5 Rendah
4 Aril 25,5 52,5 78 Sedang
66

5 Cepi 16.5 30,8 47,3 Terendah


6 Deden 19.5 52,5 72 Sedang
7 Defi 18 52,5 70,5 Sedang
8 Desi 21 56,7 77,7 Sedang
9 Elvi 24 52,5 76,5 Sedang
10 Fajar 25,5 52,5 78 Sedang
11 Fauzi 22.5 52,5 78 Sedang
12 Fitra 22.5 56,7 79,2 Tinggi
13 Hengki 21 52,5 73,5 Sedang
14 Kekey 27 52,5 79,5 Tinggi
15 Lina 19.5 52,5 72 Sedang
16 Maman 25,5 52,5 78 Sedang
17 Melyani 22.5 52,5 78 Sedang
18 Misa 24 56,7 80,7 Tinggi
19 Nabila 27 52,5 79,5 Tinggi
20 Nazwa 22,5 52,5 78 Sedang
21 Nina 27 48,3 75,3 Sedang
22 Nopal 21 44,1 65,1 Rendah
23 Rendi 19,5 44,1 63,6 Rendah
24 Rianita 25,5 52,5 78 Sedang
25 Rina 25,5 52,5 78 Sedang
26 Rizan 21 52,5 73,5 Sedang
27 Rizki 27 52,5 79,5 Tinggi
28 Rosita 21 52,5 73,5 Sedang
29 Sandy 24 44,1 68,1 Rendah
30 Windie 27 61,6 88,6 Tertinggi
31 Yuni 24 48,3 72,3 Sedang
32 Zachra 22,5 56,7 78 Sedang
Rata-rata 74,21
Nilai Tertinggi 88,6
Nilai Terendah 47,3

Berdasarkan data tabel di atas, maka deskripsi analisis hasil tes keterampilan

siswa, dideskripsikan ke dalam 3 kelompok nilai, yaitu kelompok nilai tinggi,

kelompok nilai sedang dan kelompok nilai rendah. Penetuan nilai tertinggi, sedang,

dan rendah berdasar pada hasil diskusi dengan guru pamong.


67

Tabel nilai kumulatif di atas, nilai rata-rata kelas sebesar 74,21. Nilai tertinggi,

didapatkan oleh satu siswa yaitu 88,6. Nilai terendah oleh satu siswa, yaitu

mendapatkan nilai 47,3. Hasil nilai kumulatif siswa tersebut, dijadikan dasar untuk

sampel yang akan dianalisis dan menggunakan perolahan nilai tes keterampilan

siswa. Dianalsis untuk ditemukan kesulitan yang dihadapi siswa, diambil nilai

tertinggi, nilai sedang dan nilai terendah. Berdasar pada tabel perolehan nilai

keterampilan, maka untuk nilai tertinggi diambil hasil tulisan siswa atas nama

Windie mendapatkan nilai kumulaif 88,6 dan nilai keterampilan sebesar 88. Nilai

tengah diambil siswa yang mendapatkan nilai kumulatif 78, yaitu atas nama Fajar

dengan nilai keterampilan 75, sedangkan nilai terendah didapatkan oleh Cepi

dengan nilai sebesar 47,3 dengan nilai keterampilan 44. Berikut analisis hasil tes

keterampilan siswa.
68

Nilai Tinggi

a. Nama Siswa : Windie

Nilai keterampilan: 88

Keterangan: mendapat nilai tertinggi karena memenuhi 4 aspek penilaian

Analisis hasil tes keterampilan siswa

1) Aspek Struktur Fisik

Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan

rima. Puisi akrostik yang ditulis, mengikuti pola nama Windie.

Mendapatkan poin 4 karena semua unsur dalam struktur fisik terpenuhi,

diksi yang digunakan sangat menarik seperti pemilihan kata Wabah,


69

incar jiwa-jiwa sekarat sangat baik dalam pemilihan kata yang

menggambarkan kejadian saat ini. Kata kiasan tergambar dalam larik ke

lima yaitu Iba membentuk penyekat. Citraan nampak dalam larik-larik

yang ditulis Windie, citraan membentuk imajinasi pembaca, citraan

pendengaran tergambar dalam Nadam makin menyayat, nadam disini

maksudnya adalah penjelasan atau informasi tentang wabah covid-19,

citraan penglihatan terdapat dalam kata dacin, dacin maksudnya adalah

sebuah alat berupa tongkat yang bisa dijadikan mengangkat atau

menimbang mayat. Rima yang digunakan dalam puisi Windie terdapat

pada kata bergeliat, sekarat, mayat, penyekat dan bertaubat.

2) Aspek Struktur Batin

Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis

Windie mendapat poin 3, karena hanya 3 unsur yang muncul dalam puisi

yang ditulis Windie yaitu tema tentang wabah, suasana kesedihan, dan

amanat bahwa kita semua harus bertaubat dengan adanya wabah ini

sebagai teguran untuk semua umat manusia.

3) Aspek Pola Akrostik

Windie sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari

huruf W I N D I E, w untuk kata wabah, i untuk kata incar, n untuk kata

nadam, d untuk kata dacin, i untuk kata iba dan e untuk kata engkau, dan

mendapatkan poin 4 untuk pola akrostik.

4) Aspek Keindahan Kata


70

Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek

ini puisi yang ditulis Windie mendapatkan poin 3, kalimat yang terdapat

dalam puisi Windie sudah padu dan tepat dalam setiap lariknya, tetapi

belum pararel dalam arti belum ada kesejajaran dalam satu kalimat

dengan kalimat yang lainya, terutama dalam kalimat nadam makin

menyayat, dacin menjadi mayat, iba menjadi penyekat, engkau aku kita

harus bertaubat.

Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang

memiliki nilai tertinggi, masih kesulitan dalam aspek menyususn puisi dengan

memerhatikan keindahan kata. Keindahan kata yang dimaksud yaitu kalimat

pararel, puisi yang ditulis belum pararel antara larik awal, tengah dan akhir, kalimat

pararel maksudnya adalah kesejajaran antar kalimat satu, dengan yang lainya,

terutama kesejajaran fungsi kata. Struktur batin pada aspek nada juga nampak

masih kesulitan dalam penerapannya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menggunakan

struktur batin. Terutama nada dan keindahan kalimat, terutama pada aspek kalimat

pararel.

Nilai Sedang

b. Nama Siswa : Fajar

Nilai keterampilan: 75

Keterangan: mendapat nilai sedang atau ditengah antara nilai tertinggi dan

nilai terendah.
71

Analisis hasil tes keterampilan siswa

1) Aspek Struktur Fisik

Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan

rima. Puisi akrostik yang ditulis Fajar, mengikuti pola nama Fajar sendiri,

mendapatkan poin 3 karena tiga unsur dalam struktur fisik terpenuhi, diksi

yang digunakan sangat menarik seperti pemilihan kata fatamorgana,


72

angkara menjelma jadi korona, angkuh bunga kesuma, renggut jiwa

merana. sudah baik dalam pemilihan kata yang menggambarkan kejadian

saat ini. Kiasan tergambar dalam larik ke empat yaitu angkuh bunga

kesuma. Citraan belum nampak dalam puisi yang ditulis Fajar. Rima yang

digunakan dalam puisi Fajar terdapat pada kata fatamorgana, menjelma,

korona, kesuma dan merana.

2) Aspek Struktur Batin

Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis

Fajar mendapat poin 3, karena hanya 3 unsur yang muncul dalam puisi

yang ditulis Fajar yaitu tema tentang korona, suasana ketidakpastian, dan

amanat dalam puisi Fajar, yaitu jangan angkuh karena tidak mau

mengikuti protokol kesehatan yang menyebabkan bisa merenggut nyawa

dan merana.

3) Aspek Pola Akrostik

Fajar sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari

huruf F A J A R, f untuk kata fatamorgana, a untuk kata angkara, j untuk

kata jadi, a untuk kata angkuh, r untuk kata renggut, dan mendapatkan

poin 4 untuk pola akrostik.

4) Aspek Keindahan Kata

Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek

ini puisi yang ditulis fajar mendapatkan poin 2, kalimat yang terdapat

dalam puisi Fajar sudah tepat dalam setiap lariknya, tetapi belum padu

dalam arti antara larik satu dengan larik lsinya belum padu secara kalimat
73

dan makna, dan belum pararel dalam arti belum ada kesejajaran dalam

satu kalimat dengan kalimat yang lainya.

Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang

memiliki nilai sedang masih kesulitan dalam aspek struktur fisik terutama dalam

aspek citraan. Citraan merupakan bentuk bahasa yang dipergunakan, untuk

menyampaikan pengalaman indera. Kesulitan penerapan struktur batin terutama

pada aspek nada, kesulitan juga dalam menyusun puisi, dengan memerhatikan

keindahan kata, keindahan kata yang dimaksud yaitu kalimat padu dan pararel, puisi

yang ditulis belum pararel antara larik awal, tengah dan akhir. Kalimat pararel

maksudnya adalah kesejajaran antar kalimat satu dengan yang lainya, terutama

kesejajaran fungsi kata, belum padu juga secara makna dalam tiap larik, kalimat

puisi yang disusun Fajar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menggunakan

struktur fisik terutama citraan. Struktur batin terutama nada dan keindahan kalimat,

terutama pada aspek kalimat padu dan pararel.

Nilai Terendah

c. Nama Siswa : Cepi

Nilai keterampilan: 44

Keterangan: mendapat nilai terendah karena banyak aspek penilaian yang

belum terpenuhi, berikut penjelasanya.


74

Analisis hasil tes keterampilan siswa

1) Aspek Struktur Fisik

Struktur fisik puisi yang dinilai meliputi diksi, kata kiasan, citraan dan

rima. Puisi akrostik yang ditulis Cepi, mengikuti pola nama Cepi sendiri,

mendapatkan poin 1 karena hanya satu unsur struktur fisik yang terpenuhi

yaitu citraan penglihatan yang terdapat dalam cemara di tepi gunung,

elok dipandang mata. Sementara unsur rima, kata kiasan belum muncul,

diksi atau pemilihan kata juga masih belum menarik untuk sebuah puisi.
75

2) Aspek Struktur Batin

Struktur batin meliputi, tema, nada, suasana, amanat, puisi yang ditulis

Cepi mendapat poin 1, karena hanya satu unsur yang muncul dalam puisi

yang ditulis Cepi yaitu tema tentang korona, sementara nada dan suasana

belum terasa dalam puisi yang ditulis Cepi, unsur amant pun belum

muncul dalam puisi yang ditulis cepi.

3) Aspek Pola Akrostik

Cepi mendapatkan poin 4 untuk aspek pola akrostik dalam puisi yang

ditulisnya sudah menuliskan puisi sangat sesuai dengan pola akrostik dari

huruf C E P I, c untuk kata cemara, e untuk kata elok, p untuk kata pantai,

dan i untuk kata indah.

4) Aspek Keindahan Kata

Keindahan kata meliputi kalimat yang padu, pararel dan tepat, pada aspek

ini puisi yang ditulis fajar mendapatkan poin 1, kalimat yang terdapat

dalam puisi Cepi masih belum tepat pada setiap lariknya dalam arti belum

ada kesinambungan antara korelasi keindahan pantai dengan penyakit

covid, belum padu dalam arti antara larik satu dengan larik lainya belum

padu secara kalimat dan makna, dan belum pararel dalam arti belum ada

kesejajaran dalam satu kalimat dengan kalimat yang lainya.

Berdasar pada analisis hasil tes keterampilan siswa di atas, maka siswa yang

memiliki nilai bawah masih kesulitan dalam aspek struktur fisik, terutama dalam

aspek diksi, kata kiasan dan rima. Kesulitan penerapan struktur batin terutama, pada

aspek nada, suasana, dan amanat. Siswa nilai bawah juga, masih kesulitan dalam
76

menyusun puisi dengan memerhatikan keindahan kata, keindahan kata yang

dimaksud yaitu kalimat padu dan pararel, puisi yang ditulis belum pararel antara

larik awal, tengah dan akhir, kalimat pararel maksudnya adalah kesejajaran antar

kalimat satu dengan yang lainya, terutama kesejajaran fungsi kata, belum padu juga

secara makna dalam tiap larik, kalimat puisi yang disusun Cepi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menggunakan

struktur fisik terutama citraan. Struktur batin terutama nada dan keindahan kalimat,

terutama pada aspek kalimat padu dan pararel.

4. Kendala-Kendala yang Dihadapi Guru dalam Pembelajaran Daring

Menulis Teks Puisi Menggunakan Teknik Akrostik Berbantuan Aplikasi

Puisi Kros

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang

dihadapi dalam pembelajaran daring menulis teks puisi menggunakan teknik

akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, wawancara diisi oleh guru mmapel bahasa

Indonesia di SMPN 3 Padalarang. berikut tabel lembar wawancara kendala yang

dihadapi.

Tabel 4.7 Kendala yang Dihadapi Guru

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Sangat bagus dan menarik, terlebih
tentang pembelajaran daring menulis aplikasi puisi kros unik dirancang
puisi menggunakan teknik akrostik khusus untuk pembelajran daring
berbantuan aplikasi puisi kros? menulis puisi, layak diapresiasi.

2 Bagaimana pendapat bapak/Ibu, apakah Kekurangan ada, terutama kelas


terdapat kekurangan aplikasi puisi virtual yang terkadang unconnect,
77

kros? Agar dapat disempurnakan hal tersebut mengakibatkan guru


kedepanya. tidak bisa mengontrol siswa

3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Penggunaan teknik akrostik


mengenai penggunaan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros
berbantuan aplikasi puisi kros pada relevan digunakan dalam
saat pembelajaran daring? pembelajaran saat ini, terlebih pada
masa pandemi, siswa diarahkan
untuk bisa menggunakan ICT,
aplikasi puisi kros merupakan salh
satu penerapan media ICT.

4 Bagaimana cara Bapak/Ibu Untuk mengefektifkan kegiatan


mengefektifkan kegiatan belajar pembelajaran maka siswa
mengajar secara daring supaya diarahkan untuk mempersiapkan
pembelajaran lebih produktif? segala kebutuhan pembelajaran.

5 Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu Kesulitan saat mengamati siswa


alami saat mengontrol/mengamati katika siswa tidak bisa terlihat
kelompok dari peserta didik dan secara fisik, cara mengatasinya
bagaimana cara Bapak/Ibu yaitu saat proses pembelajaran
mengatasinya? siswa menggunakan kamera agar
terlihat dan dapat diamati

6 Apakah ada peserta didik yang tidak Ada beberapa yang kurang antusias
antusias dalam mengikuti pembelajaran penyebabnya smartphone yang
daring dan bagaimana tanggapan sering error, itu wajar terjadi
Bapak/Ibu mengenai hal tersebut serta karena smartphone penuh dan
bagaimana cara Bapak/Ibu untuk sering digunakan, agar lebih
memotivasi peserta didik supaya lebih antusias siswa diperbolehkan untuk
antusias lagi dalam mengikuti menggunakan smartphone bersama
pembelajaran daring? dengan teman-temannya.
78

7 Apakah ada peserta didik yang tidak Ada beberapa siswa yang tidak bisa
bisa mengikuti pembelajaran? Jika ada, mengikuti pembelajaran karena
faktor apa yang menyebabkan peserta berbagai hal, mulai dari sakit, izin/
didik tersebut tidak bisa mengikuti ada keperluan keluarga, kehilangan
pembelajaran, serta bagaimana solusi sinyal, smartphone yang kurang
Bapak/Ibu untuk mengatasi hal mendukung dll. Solusinya
tersebut? diberikan kesempatan kedua atau
disediakan waktu khusus bagi siswa
yang belum mengikuti
pembelajaran

8 Faktor apa jika ada peserta didik yang Siswa telat mengumpulkan tugas
tidak memahami materi, dan tidak lebih pada kesiapan smartphone
mengumpulkan tugasnya tepat waktu? yang dimilikinya.

9 Jenis platform apa yang biasa Platfoam google (class. Form,


Bapak/ibu gunakan selama docs) dan zoom meeting platform
pembelajaran daring, alasannya kenapa tersebut digunakan karena
memakai jenis platform tersebut? dukungan teknis smartphone
compatible dengan platfoam
tersebut.

10 Apakah pernah memakai jenis platform Pernah menggunakan google meet


lain? jika pernah, jenisnya apa dan tidak lagi digunakan karena ada
kenapa tidak di gunakan lagi? jika beberapa siswa yang tidak bisa
tidak pernah, kenapa tidak pernah menggunakannya, jadi pilihan pada
mencoba jenis platform lain? zoom meeting karena hampir semua
mapel menggunakan platfoam
tersebut.

11 Selama pembelajaran daring. apakah Beberapa kasus siswa diawasi


orang tua dari peserta didik langsung oleh orangtuanya dengan
terlibat/mengawasi peserta didik dalam cara didampingi langsung, ada
79

proses belajar mengajar di rumah? beberpa juga yang tidak diawasi


Seperti apa cara orang tua dengan alasan kesibukan orang tua
mengawasinya dan jika tidak diawasi yang bekerja, atau orang tua
alasannya kenapa? melakukan kegiatan lain.

12 Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk ke Agar pembelajaran daring lebih


depannya, supaya pembelajaran daring baik, harus melibatkan semua pihak
lebih baik lagi dari sekarang? dan ketersedian smartphone yang
memadai agar kendala bisa diatasi.

Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring menulis teks puisi

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, terlihat pada poin 5,

yaitu kesulitan mengamati siswa katika siswa tidak bisa terlihat secara fisik, akan

tetapi hal tersebut bisa diatasi, dengan cara saat proses pembelajaran siswa

menggunakan kamera, agar terlihat dan dapat diamati. Pada poin 6 tergambar

bahwa siswa kurang antusias, penyebabnya smartphone yang sering error, itu wajar

terjadi karena smartphone penuh dan sering digunakan, agar lebih antusias siswa

diperbolehkan untuk menggunakan smartphone bersama dengan teman-temannya.

Penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran jadi kendala, yaitu penggunaan

aplikasi google meet, tetapi sudah jarang digunakan lagi karena ada beberapa siswa

yang tidak bisa menggunakannya, jadi pilihan pada zoom meeting karena hampir

semua mapel menggunakan platfoam tersebut. Bisa juga, menggunakan aplikasi

puisi kros.
80

Secara umum dalam pembelajaran daring yang dilaksanakan di SMPN 3

Padalarang, tidak ada kendala yang berarti, dalam arti kendala tersebut bisa diatasi,

tetapi ada yang menjadi catatan penting yaitu, keterlibatan orang tua dalam

pembelajaran daring masih harus ditingkatkan, ketersediaan smartphone yang

memadai juga harus tersedia, smartphone yang memadai berbanding lurus dengan

suksesnya proses pembelajaran daring di sekolah, sementara untuk laptop tidak

semua siswa memilikinya, untuk mengerjakan tugas siswa lebih banyak meminjam

laptop milik kakaknya atau orangtuanya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi di atas, maka pembahasan hasil penelitian

pada skenario dan implementasi pembelajaran daring materi teks puisi

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, sudah sesuai

dengan skenario dan RPP, langkah-langkah pembelajaran daring menggunakan

teknik akrostik sesuai dengan pendapat ahli yaitu meliputi penemuan ide,

penulisan dan penyajian. Kemudian dilakukan observasi, menggunakan lembar

observsi yang berisi, lima pernyataan positif, dan lima pernyataan negatif.

hasilnya bahwa hasil observasi guru pada pernyataan positif lebih banyak

dinyatakan setuju dan pada pernyataan negatif lebih banyak dinyatakan sangat

tidak setuju.

2. Respons siswa dalam pembelajaran daring materi teks puisi, menggunakan

teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, yaitu menggunakan

angket/kuesioner hasil yang diperoleh cenderung baik, hal itu dibuktikan dengan

perhitungan skor siswa menggunakan skala likert. Hal ini sejalan dengan
81

pendapat Sugiyono (2013, hlm.199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Secara umum teknik dalam

pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah teknik

Skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm.132) pengertian Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena social, hasilnya bahwa mayoritas respons

siswa pada pernyataan positif sebanyak 60,08% siswa menyatakan setuju, dan

respons siswa pada pernyataan negatif mayoritas siswa yaitu sebesar 72% siswa

menyatakan tidak setuju

3. Kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran daring materi menulis teks puisi

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, pada penilaian

kognitif siswa kesulitan menganalisis struktur teks puisi, baik struktut fisik

maupun struktur batin. Menurut kata kerja operasional (KKO) teori Bloom hal

tersebut termasuk kedalam C4 (menganalisis) dan termasuk kedalam soal HOTS

(high order thinking skills). Pada penilaian psikomotor siswa kesulitan dalam

menuliskan struktur batin puisi terutama nada, dan struktur fisik puisi terutama

citraan. Wardoyo (2013) bahwa struktur batin puisi terdiri dari tema, nada,

suasana dan amanat, sedangkan struktur fisik terdiri dari diksi, bahasa figuratif,

kata konkret, citraan, versifikasi atau rima, dan wujud visual atau tipografi,

Wardoyo (2013).

4. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring dapat diatasi, tetapi ada

beberapa catatan penting yaitu keterlibatan orang tua dan gawai yang digunakan
82

siswa harus memadai. ICT menjadi komponen penting dalam pembelajaran

daring, seperti pendapat Warsita (2018, hlm 150) bahwa pemanfaat ICT dapat

berupa learning about computers and the internet, technological literacy

menjadi tujuan akhir. Gawai atau komputer dapat dijadikan sebagai objek

pembelajaran, aplikasi sebagai pendukung menjadi penyempurna mulusnya

proses belajar daring.

.
83

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 3

Padalarang, peneliti memperoleh data dan telah diolah. Hasilnya dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Skenario pembelajaran daring menulis teks puisi menggunakan teknik

akrostik berisi langkah-langkah sebagai pedoman dalam implementasi yaitu

penemuan ide, penulisan dan penyajian, dilakukan sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan. Tentu langkah-langkah tersebut dilengkapi dengan ICT

berupa hardware dan sofware atau aplikasi pendukung, dalam hal ini aplikasi

pendukung yang dikembangkanya adalah aplikasi puisi kros. Implementasi

teknik akrostik dalam proses pembelajaran mengacu pada skenario yang

telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan data empiris yang telah diuraikan pada

bab 4 maka dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik berbantuan aplikasi

puisi kros relevan digunakan dalam pembelajaran daring menulis teks puisi.

2. Respons siswa terhadap pembelajaran daring menulis teks puisi

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros, hasilnya dapat

disimpulkan pada pernyataan positif menyatakan setuju. Pada pernyataan

negatif, menyatakan tidak setuju. Respons siswa mengguakan 32 sampel

hasilnya dapat disimpulkan bahwa untuk pernyataan positf sebanyak 60,08%

sampel menyatakan setuju dan untuk pernyataan negatif sebanyak 72%

menyatakan tidak setuju


84

3. Kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas menulis teks

puisi yaitu pada tes kognitif, siswa kesulitan memecahkan soal-soal kategori

analisis, yaitu menganalisis struktur batin dan struktur fisik teks puisi. Pada

tes psikomotor, siswa kesulitan dalam penggunaan struktur batin puisi

terutama nada. Pada struktur fisik puisi terutama citraan, pada tes psikomotor

juga siswa kesulitan dalan menuliskan puisi menjadai padu dan pararel.

4. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring tidak terlalu berati,

hanya perlu diperhatikan bahwa keterlibatan orang tua dan gawai yang

memadai perlu diperhatikan. Dengan begitu, proses pembelajaran daring

dapat berjalan dengan baik.

5. Aplikasi puisi kros cocok dan relevan digunakan saat saat ini, terutama dalam

pembelajran daring menulis puisi menggunakan teknik akrostik. Dari aspek

penggunaan kuota, tidak memakan banyak kuota. Dengan begitu, siswa dan

guru tidak khawatir kuota internetnya habis. Dari segi fitur yang terdapat

dalam aplikasi puisi kros sudah lengakap, aplikasi berisi pengertian puisi,

struktur puisi, ciri, bentuk dan unsur puisi, terdapat bahan ajar kelas virtual

dan kuis untuk penilaian siswa.


85

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMPN 3 Padalarang,

dapat diketahui bahwa, teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros cocok dan

relevan, diterapkan pada pembelajaran daring menulis teks puisi.

Teknik akrostik, dapat mempermudah siswa dalam menemukan ide membuat

puisi. Dengan demikian, untuk peneliti berikutnya bisa menggunakan teknik

akrostik ini dalam pembelajaran menulis puisi. Bagi siswa, agar terus belatih

membuat puisi dengan menggunakan teknik akrostik, dari kata-kata yang

ditemukannya.

Inovasi dalam proses pembelajaran, menjadi hal yang harus dilakukan pada

masa pandemi ini. Teknik akrostik bisa menjadi alternatif dalam penyampaian

materi menulis teks puisi, secara inovatif. ICT menjadi pilihan, maka peneliti

mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran. Aplikasi

tersebut diberikan nama, apliksi puisi kros. Peneliti berikutnya diharapkan, dapat

mengembangkan aplikasi yang telah ada atau berinovasi dengan membuat aplikasi

sendiri.
86

DAFTAR PUSTAKA
Abidin. (2012). Konsep dasar bahasa indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Aminudin. (2015). Pengantar apresiaasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru.
Chaer, A. (2011). Tata bahasa praktis bahasa indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman. (2016). Keterampilan menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Elvianto, S. (2018). Penerapan teknik akrostik pada aspek penilaian dalam
pembelajran teks puisi di kelas x smk muhammadiyah 1 padang Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 7 (1), 2018, hlm. 142-154.
Universitas Negeri Padang.
Grant. (2011). Belajar melalui jaringan. Surabaya: In Media.
Hamalik, O. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasanah. (2010). Standar pembelajaran. Surabaya: In Media
Hosnan. (2014). Teknik akrostik dan kontekstual dalam pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Iwana. (2019). Pembelajaran dalam jaringan. Bandung: Informatika
Kemendikbud. (2014). Panduan pengembangan pembelajaran aktif. Jakarta:
Kemendikbud.
Koezensky. (2015). Pembelajaran berbasis web. Jakarta: Angkasa Warna.
Kosasih. E. (2016). Jenis-jenis teks. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Moelong. (2005). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Muslich. (2011). Pengembangan puisi melalui teknik akrostik. Jakarta: Suara dua
Nurgiantoro. (2015). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press
Ruhimat, T. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rusman. (2016). Model-model pembelajaran. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada
Taniredja, Takiran, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto. (2011). Model-model
pembelajaran inovatif. Jakarta: CV. ALFABETA
Tarigan, H. G. (2013). Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Samsudin. (2011). Tujuan pembelajaran satuan pendidikan. Jakaerta: Waren Press.
87

Sugiyono. (2014). Model penelitian pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA.


Suparno dan Yunus. (2010). Keterampilan dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Suherli, dkk. (2017). Buku guru gahasa indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Satini, R.(2016) Kemampuan Menulis Karangan Berita dengan Menggunakan


Teknik Mind MapSiswa Kelas X Sma Negeri 14 Padang. Gramatika Jurnal
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, V2 (i2), 164-178.

Sugiyono. (2014). Model penelitian pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA.


Suparno dan Muhamad Yunus. (2010). Keterampilan dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka

Suherli, dkk. (2017). Buku guru gahasa indonesia. Jakarta: Kemendikbud.


Suparmo. (2020). Cooperative leraning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Wahyuni. (2012). Menulis puisi dari hati. Bandung: Jaya angkasa.
Wardoyo. (2013). Puisi dari langit. Semarang: Ubkling.
Zaeni. (2017). Peningkatan kemampuan menulis teks puisi melalui teknik akrostik
pada aspek struktur di kelas x smk 3 padang Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. 4 (2), 2017, hlm. 188-198. Universitas Negeri Padang.
Zainurrahman. (2013). Menulis dari Teori hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.
88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen penelitian

1. Instrumen RPP

2. Instrumen Angket dan observasi

3. Instrumen Soal Tes

4. Instrumen Wawancara

B. Hasil Ujicoba

C. Surat Penelitian dari Sekolah

D. Poster

E. Riwayat Hidup
89

A. Instrumen penelitian

1. Instrumen RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Sekolah : SMPN 3 Padalarang Kelas/Semester : VIII /2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi : Teks Puisi (KD.3.8 dan 4.8) Alokasi Waktu : 2X Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk puisi dan Menulis teks puisi dengan tepat

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan 5. Ucapan salam, sapa, doa dan presensi
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Apersepsi teks puisi dengan menghubungkan pengetahuan, pengalaman
lama dan pengetahaun, pengalaman baru dengan tujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi yang akan diajarkan melalui
aplikasi puisi kros
8. Peserta didik diberikan treatment dengan menggunakan metode
pembelajaran teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros
Kegiatan Inti
7. Peserta didik mengunduh aplikasi puisi kros pada playstore
8. Peserta didik diarahkan untuk membaca dan mempelajari materi yang
ada pada apliksi puisi kros
Pertemuan pertama 9. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
10. Menemukan ide, peserta didik menuliskan nama depannya di buku
latihan.
11. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan nama depannya
mengikuti pola akrostik
12. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dengan cara
dibacakan (melalui live video kelas dalam aplikasi puisi kros)
8. Peserta didik melakukan diskusi interaktif melalui aplikasi puisi kros
untuk menentukan struktur batin dan strutur fisik puisi.
Pertemuan kedua 9. Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya
10. Menemukan ide, peserta didik menuliskan sebuah kata yang
dipikirkanya di buku latihan
11. Penulisan, peserta didik menuliskan puisi berdasarkan kata yang
dipikirkanya mengikuti pola akrostik
12. Penyajian, peserta didik menyajikan puisi akrostik dan menguraikan
unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur batin)
13. Peserta didik diberikan tes
14. Peserta didik diberikan link google form untuk mengisi angket.
Penutup 5. Peseta didik merefleksi kegiatan pembelajaran
6. Peserta didik memperoleh informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
7. Guru meminta peserta didik agar terus menjaga kesehatan, semangat
belajar di rumah dan tetap di rumah saja
8. Doa
PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
90

(Dilakukan dalam pengamatan) Lembar kerja peserta didik dalam bentuk Soal dalam bentuk esai,
3. Bersyukur terhadap apa yang pilihan ganda (Googleform) soal terkait mengukur kemampuan peserta
ada di lingkungan sekitar. dengan kemampuan menulis teks puisi didik dalam menulis teks puisi.
4. Kerjasama dalam mengamati
teks puisi.
5. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas.

2. Instrumen Angket dan Lembar Observasi

Intrumen angket digunakan untuk menjawab rumusan masalah, bagaimana

respons siswa SMP Kelas VIII terhadap pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi kros?

2.1 Angket

NO Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S KS TS

1 Pembelajaran teks puisi dengan teknik


yang digunakan guru membuat proses
belajar mengajar menjadi menyenangkan

2 Teknik yang digunakan oleh guru


memudahkan kalian dalam menemukan,
mengembangkan ide untuk membuat teks
puisi

3 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat kalian dapat berpikir secara
kritis dan memudahkan dalam
memecahkan masalah dalam
pembelajaran menulis puisi
91

4 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat proses belajar menjadi aktif

5 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru
membuat terlatih dalam menulis puisi

6 Teknik yang digunakan oleh guru tidak


memudahkan kalian dalam menemukan,
mengembangkan ide untuk membuat teks
puisi

7 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat kalian dapat berpikir secara
kritis dan memudahkan dalam
memecahkan masalah dalam
pembelajaran menulis puisi

8 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat proses belajar menjadi aktif

9 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru tidak
membuat terlatih dalam menulis puisi

10 Teknik yang digunakan oleh guru tidak


membuat percaya diri dalam menulis teks
puisi
92

2.2 Lembar Observasi

Alternatif Jawaban

NO Pernyataan

SS S KS TS

1 Penerapan teknik akrostiksangat sesuai


dalam pembelajaran menulis teks puisi

2 Langkah-langkah pembelajaran yang


digunakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun

3 Latihan dan tes pembelajaran mengenai


teks puisi sudah sesuai dengan materi

4 Pembelajaran teks puisi menggunakan


aplikasi puisi kros terbukti dapat
meningkatkan minat belajar siswa

5 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru mampu
meningkatkan pemahaman siswa

6 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik akrostik berbantuan aplikasi puisi
kros tidak berlangsung secara efektif

7 Pembelajaran teks puisi menggunakan


teknik yang digunakan oleh guru terdapat
ketidaksesuaian antara teknik dan
perangkat lunak yang digunakan
93

8 Aplikasi yang digunakan oleh guru tidak


relevan atau kurang menarik dalam proses
pembelajaran

9 Inovasi pembelajaran yang dilakukan


dalam pembelajaran teks puisi kurang dan
aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran
kurang memadai

10 Pembelajaran teks puisi menggunakan


aplikasi puisi kros tidak menambah
keaktifan siswa
94

3. Instrumen Soal Tes

Instrumen tes digunakan untuk menjawab rumusan masalh, kesulitan-


kesulitan apa yang dialami siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan
tugas-tugas pada materi menulis puisi

Tes Pengetahuan Menulis Teks PUISI


Nama :_______________________________________________
Kelas :_______________________________________________
Untuk mengasah dan menguji pengetahuan Anda secara rasional, logis, dan
kritis jawablah pertanyaan di bawan pilih salah satu jawaban a, b, c, atau
d yang paling tepat!

1. Denting jam tengah malam


[…]
Tuk bersujud
Kuagungkan Asma-Mu
Mohon ampunan-Mu
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Terdengar nyaring
B. Bangunkan diriku
C. Kusebut nama-Mu
D. Tepat pukul tiga

2. Mentari mulai terbit


Ucapkan salam selamat pagi
Senandung burung
Bernyanyi riang
Terbang […]

Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah....
A. di angkasa raya
B. pinggir sawah
C. jalan setapak
D. di rumput hijau

3. Rindu ini membeku


[…]
Rindu yang tak pernah usai
Meski laju putaran waktu
Bergulir tak kenal henti
95

Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....


A. Pemandangan alam indah
B. Hentikan asa kehidupan
C. Rembulan tampak penuh
D. Mentari di balik bukit pohon teh

4. Daun kering gugur


Tanah kerontang
Rumput kuning
Semua menunggumu
[…]
Kau sumber kehidupan

Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Batu kerikil
B. Awan datang
C. Air hujan
D. Langit cerah

5. Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal-soal berikut!


...
Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
...

Tema puisi tersebut adalah ...


A. Perdamaian
B. Kelelahan
C. Persahabatan
D. Kepercayaan

6. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ...


A. semangat
B. tegang
C. sunyi
D. gembira
96

7. Ada Tilgram Tiba Senja


....
Ada podang pulang ke sarang
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba

Tema puisi tersebut adalah ....

A. Bunga yang berkembang


B. Pulangnya sang kepodang
C. Kegembiraan seorang anak
D. Pulangnya anak tersayang

8. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....


A. duka C. sedih
B. bangga D. gembira

9. HAMPA
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa.
Karya Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah . . . .
a.. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia
b. Hendaknya jangan membuat seorang harus menunggu membosankan.
c.. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat
d. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.

10. Sebuah jendela kaca membentang dunia lama


dalam suram dari murung senja
bersama ketukan jari hujan
dan di hati bangkit kemanisan
97

yang berakhir negeri sendiri


yang lalu tak kan surut lagi
Amanat yang terkandung dalam kutipan puisi di atas adalah . . . .
a. Janganlah terlalu memikirkan masa lalu..
b. Janganlah masalah disimpan dalam hati.
c. Janganlah suka bermain air hujan
d. Janganlah membiarkan jendela terbuka.

Pedoman Penskoran Penilaian Pengetahuan

No. Jawaban Pembahasan Skor


Soal

1 B Melengkapi puisi dengan larik bermajas, cari larik 1


yang mengandung makna konotasi.
Kata kunci : denting jam tengah malam…(bangunkan
diriku)

2 A Melengkapi puisi dengan pilihan kata, cari kata yang 1


memiliki hubungan makna dengan larik-larik
sebelumnya.
Kata kunci : terbang…(di angkasa raya)

3 B Dalam melengkapi sebuah puisi selain 1


memperhatikan kebulatan makna juga
harus diperhatikan keruntutan bunyi

4 C Dalam melengkapi sebuah puisi selain 1


memperhatikan kebulatan makna juga harus
diperhatikan keruntutan bunyi.

5 C Kata yang dirujuk: tebarkan arah … jangan lelah 1

6 A Kata yang dirujuk: sahabat (sapaan positif) …. Kita 1


(penyapa dan yang disapa) …. tebarkan arah....
jangan lelah (tindakan persahabatan) … untuk
sahabat (penegasan persahabatan).

7 D Tema merupakan gagasaan pokok dalam puisi. Tema 1


berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam
puisinya. Tema puisi tersebut adalah Pulangnya anak
tersayang. Hal ini ditunjukkan dengan larik Anakku
datang anakku pulang/Kembali kucium, kembali
kuraba.

8 D Bukti suasana gembira: Ada podang pulang ke 1


sarang/Tembangnya panjang berulang-ulang (pada
larik 1 dan 2); Anakku datang anakku
pulang/Kembali kucium, kembali kuraba (larik 6 dan
7)
98

9 B Hendaknya jangan membuat seorang harus 1


menunggu

10 A Janganlah terlalu memikirkan masa lalu. 1

Tes Keterampilan Menulis Teks PUISI


Nama :_______________________________________________
Kelas :_______________________________________________

1. Buat puisi menggunakan pola akrostik dengan memerhatikan struktur fisik,


struktur batin, pola akrostik dan keindahan kata.

Pedoman Penskoran Penilaian Keterampilan

Aspek Yang dinilai Kriteria Skor

Struktur Fisik (diksi, Terdapat 4 unsur 4


kiasan, kata kongkret, Terdapat 3 unsur 3
citraan) Terdapat 2 unsur 2
Terdapat 1 unsur 1
Struktur Batin (tema, Terdapat 4 unsur 4
nada, suasana, amanat) Terdapat 3 unsur 3
Terdapat 2 unsur 2
Terdapat 1 unsur 1
Pola Akrostik Sangat tepat 4
Tepat 3
Cukup tepat 2
Kurang tepat 1
Keindakan kata Terdapat 3 unsur 4
(padu, pararel, tapat) Terdapat 2 unsur 3
Terdapat 1 unsur 2
Tidak terdapat unsur 1
Skor maksimal 16
99

4. Instrumen Wawancara
Intrumen wawancara ini dibuat dan digunakan untuk menjawab rumusan masalah,
kendala-kendala apa yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran
daring?.
Maka akan dilakukan wawancara pada guru pengajar tempat penelitian, berikut
pertanyaan dalam wawancara.
Tabel Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu,
tentang pembelajaran daring menulis
puisi menggunakan teknik akrostik
berbantuan aplikasi puisi kros?
2 Bagaimana pendapat bapak/Ibu, apakah
terdapat kekurangan aplikasi puisi
kros? Agar dapat disempurnakan
kedepanya.
3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu,
mengenai penggunaan teknik akrostik
berbantuan aplikasi puisi kros pada
saat pembelajaran daring?
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu
mengefektifkan kegiatan belajar
mengajar secara daring supaya
pembelajaran lebih produktif?
5 Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu
alami saat mengontrol/mengamati
kelompok dari peserta didik dan
bagaimana cara Bapak/Ibu
mengatasinya?
6 Apakah ada peserta didik yang tidak
antusias dalam mengikuti pembelajaran
daring dan bagaimana tanggapan
Bapak/Ibu mengenai hal tersebut serta
bagaimana cara Bapak/Ibu untuk
memotivasi peserta didik supaya lebih
100

antusias lagi dalam mengikuti


pembelajaran daring?
7 Apakah ada peserta didik yang tidak
bisa mengikuti pembelajaran? Jika ada,
faktor apa yang menyebabkan peserta
didik tersebut tidak bisa mengikuti
pembelajaran, serta bagaimana solusi
Bapak/Ibu untuk mengatasi hal
tersebut?
8 Faktor apa jika ada peserta didik yang
tidak memahami materi, dan tidak
mengumpulkan tugasnya tepat waktu?
9 Jenis platform apa yang biasa
Bapak/ibu gunakan selama
pembelajaran daring, alasannya kenapa
memakai jenis platform tersebut?
10 Apakah pernah memakai jenis platform
lain? jika pernah, jenisnya apa dan
kenapa tidak di gunakan lagi? jika
tidak pernah, kenapa tidak pernah
mencoba jenis platform lain?
11 Selama pembelajaran daring. apakah
orang tua dari peserta didik
terlibat/mengawasi peserta didik dalam
proses belajar mengajar di rumah?
Seperti apa cara orang tua
mengawasinya dan jika tidak diawasi
alasannya kenapa?

12 Bagaimana harapan Bapak/Ibu untuk ke


depannya, supaya pembelajaran daring
lebih baik lagi dari sekarang?
101

B. Hasil Uji Coba

Uji instrumen dilakukan di SMPN 3 Padalarang tempat PPL saat ini,

peneliti meminjam 20 siswa kelas 9 sebagai subyek untuk mengisi

butir soal yang telah disediakan, kemudian data yang telah diperoleh

diproses menggunakan aplikasi ANATES V4, dan didapatkan hasil

sebagai berikut.

SKOR DATA DIBOBOT


=================

Jumlah Subyek = 20
Butir soal = 10
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli


Skr Bobot
1 1 Ana 7 3 0 7
7
2 2 Anita 4 6 0 4
4
3 3 Ane 6 4 0 6
6
4 4 Citra 5 5 0 5
5
5 5 Cici 9 1 0 9
9
6 6 Dian 4 6 0 4
4
7 7 Endah 4 6 0 4
4
8 8 Galih 2 8 0 2
2
9 9 Ginajar 4 6 0 4
4
10 10 Hanif 6 4 0 6
6
11 11 Intan 7 3 0 7
7
12 12 Jaka 3 7 0 3
3
13 13 Kamila 5 5 0 5
5
14 14 Marini 2 8 0 2
2
15 15 Nia 4 6 0 4
4
16 16 Opik 4 6 0 4
4
17 17 Rian 4 6 0 4
4
18 18 Riri 0 10 0 0
0
19 19 Sasa 4 6 0 4
4
20 20 Sintia 3 7 0 3
3
102

RELIABILITAS TES
================

Rata2= 4,35
Simpang Baku= 2,01
KorelasiXY= 0,49
Reliabilitas Tes= 0,65
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap


Skor Total
1 1 Ana 2 5
7
2 2 Anita 2 2
4
3 3 Ane 4 2
6
4 4 Citra 2 3
5
5 5 Cici 5 4
9
6 6 Dian 2 2
4
7 7 Endah 3 1
4
8 8 Galih 1 1
2
9 9 Ginajar 2 2
4
10 10 Hanif 3 3
6
11 11 Intan 4 3
7
12 12 Jaka 2 1
3
13 13 Kamila 3 2
5
14 14 Marini 0 2
2
15 15 Nia 2 2
4
16 16 Opik 2 2
4
17 17 Rian 2 2
4
18 18 Riri 0 0
0
19 19 Sasa 2 2
4
20 20 Sintia 2 1
3

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================

Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

1 2 3 4
5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4
5 6 7
1 5 Cici 9 1 1 1 -
1 1 1
2 1 Ana 7 - 1 1 1
- 1 1
103

3 11 Intan 7 1 1 - 1
1 - 1
4 3 Ane 6 1 1 1 -
1 - -
5 10 Hanif 6 1 1 1 -
- 1 -
Jml Jwb Benar 4 5 4 2
3 3 3

8 9 10
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10
1 5 Cici 9 1 1 1
2 1 Ana 7 1 - 1
3 11 Intan 7 1 1 -
4 3 Ane 6 1 1 -
5 10 Hanif 6 1 1 -
Jml Jwb Benar 5 4 2

Kelompok Asor
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

1 2 3 4
5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4
5 6 7
1 12 Jaka 3 1 - 1 -
- - -
2 20 Sintia 3 - 1 1 -
- - -
3 8 Galih 2 1 - - -
- - -
4 14 Marini 2 - 1 - -
- - -
5 18 Riri 0 - - - -
- - -
Jml Jwb Benar 2 2 2 0
0 0 0

8 9 10
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10
1 12 Jaka 3 1 - -
2 20 Sintia 3 - 1 -
3 8 Galih 2 1 - -
4 14 Marini 2 1 - -
5 18 Riri 0 - - -
Jml Jwb Benar 3 1 0

DAYA PEMBEDA
============

Jumlah Subyek= 20
Klp atas/bawah(n)= 5
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda


Indeks DP (%)
1 1 4 2 2
40,00
2 2 5 2 3
60,00
3 3 4 2 2
40,00
4 4 2 0 2
40,00
104

5 5 3 0 3
60,00
6 6 3 0 3
60,00
7 7 3 0 3
60,00
8 8 5 3 2
40,00
9 9 4 1 3
60,00
10 10 2 0 2
40,00

TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%)


Tafsiran
1 1 12 60,00
Sedang
2 2 12 60,00
Sedang
3 3 12 60,00
Sedang
4 4 5 25,00 Sukar
5 5 6 30,00 Sukar
6 6 7 35,00
Sedang
7 7 7 35,00
Sedang
8 8 14 70,00
Sedang
9 9 8 40,00
Sedang
10 10 4 20,00 Sukar

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================

Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,355 -
2 2 0,407 -
3 3 0,355 -
4 4 0,310 -
5 5 0,441 -
6 6 0,512 -
7 7 0,565 -
8 8 0,396 -
9 9 0,428 -
10 10 0,422 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
105

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283


25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH
=================

Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 10
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *


1 1 3++ 12** 3++ 2+ 0
2 2 12** 2+ 4+ 2+ 0
3 3 3++ 12** 3++ 2+ 0
4 4 5++ 5++ 5** 5++ 0
5 5 4++ 5++ 6** 5++ 0
6 6 7** 5++ 5++ 3+ 0
7 7 4++ 4++ 5++ 7** 0
8 8 1- 3+ 2++ 14** 0
9 9 3+ 8** 4++ 5++ 0
10 10 4** 5++ 6++ 5++ 0

Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================

Rata2= 4,35
Simpang Baku= 2,01
KorelasiXY= 0,49
Reliabilitas Tes= 0,65
Butir Soal= 10
Jumlah Subyek= 20
Nama berkas: D:\UJI-PG~1.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign.


Korelasi
1 1 40,00 Sedang 0,355 -
2 2 60,00 Sedang 0,407 -
3 3 40,00 Sedang 0,355 -
4 4 40,00 Sukar 0,310 -
5 5 60,00 Sukar 0,441 -
6 6 60,00 Sedang 0,512 -
7 7 60,00 Sedang 0,565 -
8 8 40,00 Sedang 0,396 -
9 9 60,00 Sedang 0,428 -
10 10 40,00 Sukar 0,422 -
106

1. Validitas
Berdasarkan proses yang telah dilakukan dengan berbantuan aplikasi maka dapat
disimpulkan bahwa butir soal yang telah diujicobakan mendapatkan rata-rata nilai
validitas sebesar 0,49 artinya butir soal yang telah diujicobakan dinyatakan valid
dengan kriteriavaliditas sedang, masuk pada kategori cukup dan butir soal
tersebut bisa digunakan dalam penelitian, berikut tabel kriteria validiatas.

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,60 < 0,80 validitas tinggi (baik)

0,40 < 0,60 validitas sedang (cukup)

0,20 < 0,40 validitas rendah (kurang)

0,00 < 0,20 validitas sangat rendah (jelek)

0,00 Tidak Valid

2. Realibilitas
Nilai reliabilitas yang diperoleh dari proses aplikasi sebesar 0,65 artinya realibilitas
tinggi hal tersebut masuk pada kategori baik. Berikut tabel kriteria realibilatas

Pengklasifikasian Kriteria

0,80 <r 1,00 realibilitas sangat tinggi (sangat baik)

0,60 <r 0,80 reliabilitas tinggi (baik)

0,40 <r 0,60 reliabilitas sedang (cukup)

0,20 <r 0,40 reliabilitas rendah (kurang)

0,00 <r 0,20 reliabilitas sangat rendah (jelek)

-1,00 <r 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)


107

C. Surat Penelitian dari Sekolah


108

D. Riwayat Hidup

Orang-orang mengenal saya Maulana Yusuf, nama yang di sematkan kedua

orang tuaku. Saya lahir dari kedua orang tua, bernama bapak Saripudin dan ibu Ai

Eti. Saya lahir pada tanggal 19 November 1997 Sapan desa Sumbersari kecamatan

Ciparay kabupaten Bandung. Anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki

adik bernama Nuraisyah dan Safar, bapak dan ibu saya berwiraswasta.

Pada tahun 2003, pertama kali saya mengecap pendidikan dasar di SDN 4

Ciparay, kabupaten Bandung yang tidak jauh dari rumah. Dilanjutkan tahun 2009

ke SMPN 2 Ciparay, tidak jauh dari kediaman rumah. Dilanjutkan 2012 untuk naik

ke jenjang SMA AL-Hidayah dan lulus di tahun 2015. Lalu saya melanjutkan

pendidikan di kampus IKIP Siliwangi yang memiliki jarak tempuh jauh dari rumah

saya, masuk dari tahun 2017 hingga sekarang.


109

.
110

Anda mungkin juga menyukai