Anda di halaman 1dari 83

PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG SEBAGAI

BAHAN PEMBUATAN SENI KOLASE PADA SISWA KELAS


VIII MTs. AISYIYAH SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada
Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
Safar
105410 0358 10

PROGRAM PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
Motto

“Pendidikan bukanlah suatu proses untuk mengisi


wadah yang kosong, akan tetapi pendidikan adalah
suatu proses menyalakan api pikiran”- W.B. Yeats

Belajar itu bagaikan mendayung ke hulu. Jika kita


tidak maju, maka kita akan terhanyut ke bawah

Karya ini kupersembahkan,


untuk Ayah dan Ibu Serta saudara dan saudariku
yang senantiasa mengiringi perjalanan hidupku
dalam doa yang tiada henti. Semoga Allah Ridha
dengan apa yang kita perbuat.

i
ABSTRAK

SAFAR. 105410035810. 2015. “Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Sebagai


Bahan Pembuatan Seni Kolase pada Siswa Kelas VIII MTs. AISYIYAH
Sungguminasa”. Skripsi. Program Pendidikan Seni Rupa. Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas, benar, dan lengkap, tentang
Pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu hasil observasi (pengamatan),
wawancara (interview), dokumentasi (foto) dikumpulkan lalu diadakan
kategorisasi data dengan merangkum data yang dianggap penting, kemudian
disusun menjadi bagian-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya
diadakan deskripsi data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian tentang
pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase pada
siswa kelas viii mts. aisyiyah sungguminasa. bahwa dalam pembuatan seni kolase
harus melalui beberapa proses, antara lain: penyadiaan alat dan bahan
Menentukan tema, proses menempel cangkang kerang,membuat desain, (teknik
menempel, keseimbangan, dan kesatuan), serta memberikan pewarnaan adapun
alat dan bahan yang digunakan adalah cangkang kerang, trikples, lem fox dan
gergaji. Hasil yang dicapai dalam proses pembuatan seni kolase pada cangkang
kerang yaitu dapat mengetahui kemampuan siswa dalam membuat seni kolase.
Kualitas hasil karya seni kolase dengan cangkang kerang sudah baik, namun ada
beberapa siswa yang belum mampu menentukan dan memahami tentang
pembuatan seni kolase diantaranya teknik menempel, menempelkan cangkang
kerang pada trikples yang sudah di desain dengan rapi. keseimbangan,
keselarasan antara bidang cangkang kerang, objek trikples dari kiri, kanan, atas,
dan bawah. Kesatuan, penempatan desain satu dengan yang lainnya sehingga
cangkang kerang saling mendukung. Kurangnya pemahaman siswa terhadap
membuat seni kolase dan malasnya berlatih menyebabkan hasil karya senis kolase
tidak sesuai dengan kriteria penilaian. Untuk itu disarankan kepada pendidik agar
memerhatikan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam proses
pembelajaran.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERYATAAN
SURAT PERJANJIAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR SKEMA viii
DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka 5

1. Pengertian Pemanfaatan 5

2. Pengertian Limbah 5

3. Pengertian Seni Kolase Dan Mozaik 7

v
4. Pengertian Seni Kriya 9

5. Pengertian Cangkang Keran 11

6. Alat Dan Bahan 14

7. Pengertian Media 15

8. Pengertian Berkarya 16

9. Jenis Jenis Karya Kolase 17

10. Jenis jenis Seni Kriya 18

B. KerangkaPikir 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 22

B. Variabel dan Desain Penelitian 23

1. Variabel Penelitian 23

2. Desain Penelitian 23

3. Devinisi Operasional Variabel 24

C. Subjek Penelitian 25

D. Teknik Pengumpulan Data 25

E. Teknik Analisis Data 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN 28

1. Kegiatan pembelajaran pemanfaatan cangkang kerang sebagai

bahan pembuatan seni kolase 28

2. Tingkat penguasaan alat dan bahan 29

3. Bentuk bentuk karya yang di hasilkan 32

vi
B. PEMBAHASAN 41

1. Proses pembuatan karya seni kolase dalam pemanfaatan limbah

cangkang kerang 41

2. Tingkat penguasaan alat dan bahan 42

3. Bentuk bentuk karya yang di hasilkan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 46

B. Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48

vii
DAFTAR SKEMA

Skema Halaman

Skema 1. Kerangka Pikir 29

Skema 2. Desain Penelitian 31

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerajianan Cangkang Kerang pada Seni kolase 17

Gambar 2 .Kerajinan CangkangKerang Dua Dimensi 17

Gambar 3. Kerajinan Cangkang Kerang Dua Dimensi 17

Gambar 4. Kerajianan Cangkang Kerang pada Seni kolase 18

Gambar 5. Jenis kerang Darah 12

Gambar 6. Jenis kerang bambu 13

Gambar 7. Jenis kerang simping 14

Gambar 8 Penyediaan alat dan bahan 30

Gambar 9 Menemukan tema 30

Gambar 10 Beberapa pembuatan desain 31

Gambar 11 Proses penampilan cangkang kerang 31

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT. Yang Maha Mengatur lagi Maha bijaksana,
Yang Maha Penyayang lagi Maha dermawan, Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan
salam tetap terlantun bagi kekasih-Nya Muhammad SAW. serta keluarga yang
mulia, sahabatnya tercinta, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman
memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi, yang berjudul
“Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang dalam Pembuatan Seni Kolase pada
siswa MTs. AISYIYAH Sungguminasa” dapat diselesaikan dengan baik. Tulisan
ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua seiring sujud dan
terima kasih, kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sattu Dg Lili dan Ibunda
tersayang Kara Dg Sangging yang tidak pernah sedikitpun melewatkan hidupnya
untuk mencurahkan pikiran, semangat, kasih sayang dan do’anya yang begitu
tulus selama ini hingga selesainya studi. Serta yang sangat berjasa dalam
kehidupan penulis yang tidak dapat diuraikan satu persatu dan senantiasa
menyertai dengan do’a.
Sepenuhya penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang tulus dan ikhlas memberi motivasi
kendala namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
berkah dari Allah SWT. sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat
diatasi dengan baik
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan
Universitas Muhammadiyah Makassar.

iii
3. Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd,M.Sn., Ketua Program Studi
Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Muhammad Thahir, S.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan
Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar..
5. Bapak Drs. Ali Ahmad Muhdy, M.Pd. Pembimbing I.
6. Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd,M.Sn. Pembimbing II.
7. Bapak Dra. Sumiyati M. Kepala Sekolah MTs. AISYIYAH
Sungguminasa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian serta keluarga besar MTs. AISYIYAH
Sungguminasa yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
penulis melakukan penelitian hingga selesai.
8. Saudara kandung tercinta, Maria dan Nadia terima kasih atas do’a dan
dukungannya.
9. Keluarga besar yang selama ini menyayangi, mendukung dan
memotifasi saya untuk menjadi yang terbaik dan jadi kebanggaan
keluarga.

Wahai Rab, terimalah segala usaha Hamba engkaulah Maha mendengar dan
Maha mengetahui. Semoga Allah SWT. membalas dengan pahala yang belipat
ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulsan ini.

Makassar,… Desember 2015

Penulis

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Tjetjep (2011:56), Sekolah merupakan tempat berlangsungnya

proses pendidikan yang dirancang secara formal (walaupun secara tidak

langsung juga terjadi proses pendidikan informal dan nonformal di

dalamnya), dengan kurikulum dan tujuan pencapainnya yang diterapkan

dengan kuat, merupakan tumpuan dari seluruh kelompok masyarakat, dan

bangsa.

Dalam konteks itulah, seni diberikan sebagai bahan pelajaran di sekolah-

sekolah umum yang dipandang kepadanya: “Pendidikan Seni”. Pendidikan

seni ialah pendidikan dengan merupakan bagian dari pendidikan (seperti juga

jenis pendidikan lainnya) di sekolah umum, yang melalui sebagai kegiatan

dalam proses pembelajaran dan pembelajarannya diharapkandapat memacu

siswa ke arah kedewasaannya sebagai manusia yang bermartabat. Dengan

pendidikan seni juga diharapkan tercapai martabat yang utuh dan luhur, yaitu

dengan cara memberi perlakuan yang merangsang kepekaan estetik peserta

didik. Dengan demikian, tertanam nilai-nilai estetik yang dapat memberi

keseimbangan terhadap keseluruhan hidup ideal yang dicita-citakan. (Tjetjep

2011 : 57)

Berbicara tentang seni kriya berarti sesuatu yang erat hubungannya

dengan keterampilan tangan, atau kerajinan yang membutuhkan ketelitian

untuk setiap detail karya seni yang akan dihasilkan. Pada umumnya sebuah

1
2

karya yang dihasilkan oleh seni kriya adalah seni pakai. Seni kriya sendiri di

Indonesia sudah beragam macamnya, yang mana seni kriya ini adalah yang

akan menjadi cikal bakal lahirnya seni rupa di Indonesia. Contoh sederhana

dari seni kriya adalah, batik, relief atau ukir, keramik, grafis, sulam, anyaman,

cinderamata, hiasan, dinding, patung, furniture, tenun, wadah, dan

sebagainya.Dengan adanya proses pembelajaran prakarya siswa dituntuk

kreativitas menciptakan sebuah karya dan bahan limbah organik dengan

berbagai bentuk karya dimulai dari proses pembuatan alat dan bahan yang

digunakan hingga bentuk karya yang di hasilkannya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis berkeinginan

untuk meneliti bagaimana Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Dalam

Pembuatan Kerajinan pada Siswa Kelas VIII MTs. AISYIYAH

Sungguminasa. Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud memperkenalkan

kepada tenaga pengajar mata pelajaran seni budaya agar cermat dalam

memanfaatkan limbah alam sebagai media berkarya bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkanlatar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembuatan seni mozaik pada siswa kelas VIII MTs.

AISYIYAH Sungguminasa dengan memanfaatkan limbah cangkang

kerang?

2. Bagaimana hasil karya siswa kelas VIII MTs. AISYIYA Sungguminasa?


3

3. Jenis-jenis karya apa saja yang dihasilkan dalam pembuatan seni mozaik

dari limbah cangkang kerang pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH

Sungguminasa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

4. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan seni mozaik pada siswa kelas

VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa dengan memanfaatkan limbah

cangkang kerang?

5. Untuk mendeskripsikan hasil karya siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH

Sungguminasa?

6. Untuk mendeskripsikan karya apa saja yang dihasilkan dalam pembuatan

seni mozaik dari limbah cangkang kerang pada siswa kelas VIII MTs.

AISYIYAH Sungguminasa?

1.
D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik

utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:

1. Mahasiswa, diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program

Studi Pendidikan Seni RupaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unismuh Makassar.

2. Tenaga pengajar, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

meningkatkan kreativitas dalam berkarya seni kriya.


4

3. Institusi Universitas Muhammadiyah Makassar, dapat menjadi bahan

kajian bagi peneliti selanjutnya dalam memanfaatkan limbah alam dan

dapat menjadi bahan pembelajaran yang akan datang.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran

penelitian secara teoretis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan

teoretis yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian.

Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari

berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh

penulis.

1. Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah,

laba, untung. Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan

memanfaatkan.Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga (2003:992)

dijelaskan bahwa pemanfaatan adalah proses, cara, pembuatan. Kata

pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti berguna.

Pengertian dari pemanfaatan dalam kamus umum bahasa Indonesia yaitu

: hal, cara, hasil kerja memanfaatkan, membuat suatu menjadi berguna,

memakai sesuatu agar bermanfaat (Badudu Zain, 1994:858). Jadi dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh

manusia yang memiliki nilai guna dan nilai fungsi bagi manusia.

2. Pengertian Limbah

Menurut A. K. Haghi, (2011).Limbah adalah merupakan limbah atau


kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari
pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak

5
6

berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa
menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan
benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan
dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu
yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan
penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa
menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomisLimbah yang tidak diolah
akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah
dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan
tempat pembuangan limbah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan
bau yang tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar
dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan
terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.

Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalam limbah digolongkan

menjadi dua macam limbah yakni limbah organik dan limbah anorganik.

Berikut penjelasannya:

a. Limbah organik dan anorganik basah

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit

buah dan kulit sayuran atau daun-daunan.

Limbah organik dan anorganik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan

adalah; kulit jagun,kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan

sebagainya.

Pengolahan limbah organik dan anorganik basah dapat dilakukan dengan

cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air

dalam bahan limbah habis. Bahan yang sudah kering merupakan baku yang

nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku

menjadi bahan yang siap pakai di tentukan pengrajin, apakah akan dicekup

warna atau diberi pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi

tujuan si pembuat.
7

b. Limbah organik dan anorganik kering

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya;

kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisi ikan,kayu, kulit telur, cangkang

kerang, serbuk gergaji, dan sebagainya.

Sampah semua limbah organik dan anorganik kering dapat diolah

kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.

Pengolahan limbah kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang

kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu

diantisipasi adalah jika bahan limbah kering ini terkena air, maka yang dapat

dilakukan adalah dengan cara peringatan menggunakan sinar matahari

langsung atau alat pengerin lain hingga kadar air dalam bahan limbah

kembali kondisi semula. Bahan limbah kering merupakan bahan baku yang

kerajinan. Sama halnya dengan bahan limbah kering, proses bahan baku

menjadi bahan siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicekup

warna atau diberi pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga

dipengaruhi oleh tujuan pembuat karya.

3. Pengertian Seni Kolase dan Mozaik

a. Seni Kolase

Seni Kolase adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan

menempel potongan-potongan kecil berbagai macam benda seperti potongan

kertas, kain, kaca logam atau kain yang direkatkan pada suatu permukaan

sehingga membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.


8

Ada yang berpendapat bahwa, seni lukis kolase adalah kreasi aplikasi

yang dibuat dengan menggabungkan Teknik melukis dan menempel

(sumanto). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Seni lukis kolase

adalah melukis dengan cara menempel atau melekat(Tim Bima Guru).

Dengan kata lain, kolase adalah suatu karya seni rekat-merekat

(Yokimirantiyo, 2014: 03).

Dalam seni lukis kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus

tetap terlihat, jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-

potongan foto, benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali

bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.

Sejarah seni lukis kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kira-kira

pada abad 17. selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris,

Jerman dan kota-kota lain di Eropa. Seni lukis Kolase menjadi media yang

digemari kalangan seniman disebabkan keunikan tampilannya yang menuntut

kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst

terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai

objek lainnya.

b. Mozaik

Mozaik adalah pembuatan karya seni rupa atau tiga dimensi yang

menggunakan material atau dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat

dengan cara dipotong- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian

disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem seperti
9

kepingan pecahan keramik, kaca, kertas, daundankayu. (Susanto, M 2002:63)

dalam http:www.e-dukasi.net/pengpop/pp).

4. Seni kriya

Istilah “seni kriya‟ berasal dari bahasa Sansekerta “krya‟ yang berarti

“mengerjakan‟. Dari kata dasar tersebut kemudian berkembang menjadi kata

yang beragam, mulai dari karya, kriya serta kerja. Dalam arti khusus kriya

adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau obyek.

Namun, seiring dengan perkembangannya semua hasil suatu pekerjaan

termasuk juga berbagai ragam teknik pembuatannya yang kemudian

menghasilkan sebuah benda seni yang memiliki fungsi tertentu disebut juga

dengan “seni kriya‟. (Timbul Haryono,2002)

Kata “kriya‟ sendiri jika dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki

arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan

craft yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya adalah suatu keterampilan

dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga

sebagai keterampilan yang sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti

pengrajin (craftsworker).

Pada kenyataannya seni kriya sering diartikan sebagai karya yang

dihasilkan dengan skill atau keterampilan seseorang yang mana diketahui

bahwasanya semua ekspresi dan kerja seni membutuhkan sebuah

keterampilan (skill). Jika merujuk pada persepsi kesenian yang berawal dari

tradisi Jawa, dikenal dengan sebutan kagunan yang berarti


10

kapinteran/Yeyasan ingkang adipeni/Wudharing pambudi nganakake

kaindahan-gegambaran, kidung ngukir-ukir.

Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan

tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata

“Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti „mengerjakan‟, dari akar kata tersebut

kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah

mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek yang bernilai

seni” (Parta: 2009).

Seperti uraian di atas menyiratkan bahwa kriya merupakan cabang seni

yang memiliki muatan estetik, simbolik dan filosofis sehingga menghadirkan

karya-karya yang munomental sepanjang jaman. Praktik kriya pada masa lalu

dibedakan dari kerajinan, kriya berada dalam lingkup istana (kerajaan)

pembuatnya diberi gelar Empu. Sedangkan kerajinan yang berakar dari kata

“rajin” berada di luar lingkungan istana, dilakoni oleh rakyat jelata dan

pembuatnya disebut pengerajin atau pandhe.

Dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya menjelaskan bahwa

wujud awal seni kriya lebih ditujukan sebagai seni pakai (terapan). Praktik

seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional,

baik untuk kepentingan keagamaan dan kebutuhan praktis dalam kehidupan

manusia seperti; perkakas rumah tangga. Contohnya dapat kita saksikan pada

dari artefak-artefak berupa kapak dan perkakas pada jaman batu serta

peninggalan-peninggalan dari bahan perunggu pada jaman logam berupa;

nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang,


11

kalung, cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi

upacara ritual adat (suku) serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan

seperti; penghormatan terhadap arwah nenek moyang.

5. Pengertian Cangkang Kerang

Kahfiati ( 2014:33). Hasil dari limbah Cangkang kerang adalah kerajinan

yang unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang berukuran kecil

dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto atau

cermin, kap lampu, kotak penghiasan, aneka lampu, dan sebagainya.

Seda/ngkang kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai,

replica hewan, bunga, miniature bangunan, dan masih banyak lagi.

Cangkang kerang terbagi dua yaitu cangkang kerang betina dan jantang.

Jika di daerah perkotaan atau pingkir kota, limbah cangkang kerang banyak

dijumpai pada restoran sea food, pasti kita dapat menemui jenis kerang laut

yang menjadi limbah. Kulit kerang memang memenuhi tempat sampah,

karena ukuran daging kerang yang kecil membuat limbah dari cankang

kerang ini menjadi menumpuk dan tidak sedap dipandang.Banyak orang

sudah memanfaatan kerang ini sebagai karya kerajinan.Turis macanegara

banyak yang menyukai karya kerajinan dari cangkang kerang produksi

pengrajin Indonesia.

Dahulu cangkang kerang dibuat produk mainan anak, anak anak sangat

senang menggunakan mainan anak, anak-anak sangat senang menggunakan

mainan dari kerang yang berbentuk aneka hewan lucu dengan pembuatan

teknik tempel. Namun berkembangnya teknologi, kerang tidak hanya dubuat


12

dengan cara disusun dan ditempel tetapi juga dibor bahkan dipadukan dengan

bahan logam. Dengan kreativitas dan inovasi dengan cangkang kerang dapat

dihasilkan kerajinan yang luar biasa indah dan unik.

Adapun proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil dari pantai

adalah :

a. Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya.

b. Dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam

larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging kerang dan kotoran,

serta bau yang ada di dalam cangkang kerang dapat larut.

c. Dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari

langsung, agar kualitas kerang tetap terjaga baik.

d. Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan dikikir, diamplas,

ataupun dipotong sesuai kebutuhan.

e. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain yang

telah dibuat.

Adapun gambar jenis jenis Cangkang Kerang sebagai berikut:

1). Kerang Darah

Gambar 5: jenis kerang darah


Sumber: http://khaifood.indonetwork.co.id/5399462/kerang-darah.htm
13

Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa

dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae

ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan

merah yang dihasilkannya.

2). Kerang Bambu

Gambar 6: jenis kerang bambu


Sumber: http://kotakitaku-tamanbambunusantara.blogspot.co.id/2013/05/kerang-bambu-
lebih-enak-dari-kerang.html

Kerang Bambu merupakan merupakan kerang air laut berukuran sedang.

Kerang ini termasuk ke dalam genus Ensis. Bentuk cangkang dari bivalvia ini

memanjang, dengan dua cangkang yang memiliki sisi simetris. Bentuk

cangkang Ensis sp. yang menyerupai pisau cukur atau pisau lipat, membuat

biota ini lebih dikenal dengan nama Razor clam atau Jack knife.

3). Kerang Simping


14

Gambar 7: jenis kerang Simping


Sumber:http://www.re-tawon.com/2012/06/simping-kerang-yang-pandai-
berenang.html

Kerang simping atau scallop- biasanya memiliki cangkang melebar dan

datar (flat)mereka bisa "berenang" dengan membuka dan mengatupkan

cangkangnya. Contohnya adalah Noble Scallop (Pecten nobilis). Cangkang

simping umumnya cukup indah untuk digunakan sebagai barang orname atau

barang kerajinan.

6. Alat Dan Bahan

a. Alat

Alat adalah benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang

fungsinya adalah untuk mempermudah pekerjaan (Eriskusnadi, 2012 /09/ 29/

) . Alat disebut juga sebagai perkakasatau perabotan. Dahulu kala manusia

berpendapat bahwa alat identik dengan manusia karena manusia yang

mempunyai akal dan pikiran sehingga mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan suatu karya cipta. Sebelum masuk keproses membuat seni

mozaik yang pertama harus diperhatikan oleh para pengrajin yaitu dapat

memperhatikan atau mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

karena tanpa adanya bahan, pekerjaan tidak terlaksana, benda yang akan
15

dibuat sangat ditentukan oleh tersedianya bahan yang tepat. Adapun alat-alat

yang digunakan dalam membuat seni mozaik misalnya, pisau ketter, mistar

dan gergaji.

a. Bahan

Bahan adalah segala sesuatu yang dipakai atau diperlukan untuk tujuan

tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan (Moeliono, 1990:75), jadi

berhasil tidaknya benda yang akan kita buat sangat ditentukan oleh

tersedianya bahan yang tepat. Adapun bahan-bahan yang digunakan,

misalnya; kerang, lem fox, amplas dan trikples.

7. Pengertian media

Secara Bahasa, kata media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang

berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan

prangerantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), Media

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.

Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan

pembelajaran”. Sedangkan Gerlach dan Ely (1971) dalam http://wawan-

junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media, menjelaskan bahwa Media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
16

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

8. Pengertian berkarya

Berkarya Menurut Kartono, dkk. (2007:15) berkarya artinya mengerjakan

suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua

orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Islam

sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari

oleh jiwa yang tulus. Menghargai hasil karya orang lain berarti kita

menghargai orang yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya

berarti kita mencela yang menciptakannya.

Berkarya adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu berupa hasil

pekerjaannya. Berkarya sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras.

Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk

memperoleh hasil secara baik dan efektif. Orang yang demikian bertujuan

agar hari ini (sekarang) harus lebih baik daripada hari kemarin.

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya untuk

membina keserasian dn kerukunan hidup antar manusia agar terwujud

kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat

kemanusiaan. Menghargai hasil karya orang lain adalah sifat terpuji yang

harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.


17

9. Jenis jenis karya seni mozaik

Gambar 1 : Kerajinan cangkang kerang pada seni mozaik


Sumber: http://indrapangandaran.blogspot.com/2010/04/kerajinan-
kerang_01.html

Gambar 2 : Kerajinan CangkangKerang Dua Dimensi


Sumber: http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html

Gambar 3 :Kerajinan CangkangKerang Dua Dimensi


Sumber: http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html
18

Gambar 4 : kerajinan Cangkang kerang pada seni mozaik


Sumber: http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html

10. Jenis-jenis Seni Kriya

Menurut Suhernawan, (2010:103) ada beberapa jenis seni kriya

berdasakan media dan cara pembuatannya yaitu;

a. Kriya batik

Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan baerbagai macam

teknik, diantaranya adalah teknik cap, tulis dan teknik lukis. Teknik batik

tulis adalah salah satu teknik membatik yang paling banyak digunakan di

Indonesia. Selain di pulau Jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan,

Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga

beraneka ragam. Corak batik Jawa pada umumnya bergaya naturalis dengan

sentuhan warna yang beragam.

b. Kriya Anyaman

Kriya anyaman pada prinsipnya adlah teknik berkarya dengan cara

mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk tindih-menindih, silang-

menyilang, dan lipat-melipat. Prinsip ini memanfaatkan jalur horizontal


19

(pakan) dan jalur vertical (lungsin) yang disusun dengan pola tertentu. Ada

pula yang menggunakan pola miring (diagonal) dan melingkar.

c. Kriya Keramik

Bahan dasar dari keramik adalah tanah liat (lempung). Keramik dibuat

dengan berbagai macam teknik, antara lain teknik cetak, pijit, lempeng dan

pilin. Setelah keramik selesai dibentuk, lalu diberi hiasan. Setelah itu masuk

dalam proses pengeringan, jika sudah kering, kemudian dibakar dengan

menggunakan suhu tertentu. Keramik biasanya dibuat dalam benda-benda

pakai atau benda hias dengan beragam variasi dan juga bentuk, seperti guci,

vas bunga, pot bunga dan lain sebagainya. Daerah-daerah penghasil keramik

juga tersebar luas di Nusantara, antara lain di Yogyakarta, Cirebon, Malang,

dan Purwokerto.

e. Kriya Bordir

Kriya bordir adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang

dijahitkan pada kain.Bordir biasanya ditempatkan pada ujung-ujung kain

yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain.

f. Kriya Logam

Kriya logam adalah kriya yang mengolah logam menjadi berbagai

macam benda kerajinan. Mengolah logam biasanyadengan cara mengecor

logam panas dengan cetakan.

g. Kriya Kulit

Kriya kulit merupakan jenis karya seni kriya yang menggunakan kulit

sebagai bahan bakunya. Kulit yang digunakan biasanya adalah kulit sapi,
20

kerbau, kambing, ular, dan buaya. Sebelum kulit tersebut dipakai, terlebih

dulu menjalani proses pengolahan yang sangat panjang, mulai dari pemisahan

dari daging hewan tersebut, pencucian dengan menggunakan cairan tertentu,

pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu

(penyamakan), pewarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut,

pengeringan, dan penghalusan. Setelah itu, baru dipotong-potong sesuai

dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Hasil dari seni kriya kulit ini

biasanya berupa sepatu, tas,wayang kulit, pakaian (jaket), ikat pinggang,

dompet, alat musik rebana, dan juga tempat HP. Daerah penghasil seni kriya

kulit ini, antara lain Garut, Bali dan Yogyakarta.

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada

kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan

sebagai acuan konsep berfikir tentang pemanfaatan limbah cangkang kerang

dalam pembuatan kerajinan pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYA

Sungguminasa. Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka

dapat diuraikan hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang

lain. Dengan melihat konsep yang telah disebutkan di atasmaka skema

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


21

Siswa Kelas VIII MTs Aisyiyah


Sungguminasa

Proses pembuatan seni


mozaik

Hasil karya siswa

Jenis-jenis Karya yang


dihasilkan

Hasil

Skema 1 : Kerangka Pikir


22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau

memberi gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya

mengenai pemanfaatan limbah cangkang kerang dalam pembuatan kerajinan

pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa.

2. Lokasi Penelitian

Peta Lokasi
Jl. Malengkeri

Jl. Malino

Keterangan:

: Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar

: Mts. AISYIYAH Sungguminasa

: Balla‟ Lompoa

: Jalan poros

: Batas Gowa Makassar

22
23

Penelitian ini dilaksanakandi Kelas VIII B MTs. Aisyiyah

Sungguminasa. Kabupaten Gowa Kecamatan Somba opu.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel (Setyosari, 2010 : 108) adalah segala sesuatu yang menjadi

objek pengamatan dalam penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel

penelitian ini adalah “Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Dalam

Pembuatan Seni Mozaik pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah

Sungguminasa”. Adapun keadaan variabel - variabel sebagai berikut :

a. Proses pembuatan seni mozaik pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah

Sungguminasa dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang.

b. Hasil karya siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa.

c. Jenis-jenis karya yang dihasilkan dalam pembuatan seni mozaik dari

limbah cangkang kerang pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah

Sungguminasa .

2. Desain Penelitian

Desain penelitian (Setyosari, 2010 : 148) merupakan rencana atau

struktur yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh

jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian.

Adapun bentuk desain penelitian ini digambarkan dalam skema seperti

dibawah ini :
24

Pengumpulan
data tentang alat
dan bahan Pengumpulan
data tentang Pengolahan Kesimpulan
jenis karya Data

Pengumpulan Analisis
data tentang Data
proses berkarya
Deskripsi
Data

Skema 2 : Desain Penelitian

3. DefinisiOperasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefinisian

operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu

kesalahan.Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik.

Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

a. Proses pembuatan seni mozaik pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH

Sungguminasa dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang. Yang

dimaksud di sini ialah bagaimana siswa siswi menuangkan kreativitasnya

dalam pembuatan dan penciptaan karya seni kriya dari cangkang kerang,

murlai dari awal hingga akhir.

b. Tingkat penguasaan alat dan bahan yang digunakan dalam proses

pemanfaatan limbah cangkang kerangsebagai bahan pembuatan seni

kolase yaitu: Cangkang kerang, lem fox, trikples, gergaji dan cat ponter.

c. Bentuk-bentuk karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah

cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase pada siswa kelas
25

VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.Yang dimaksud di sini ialah

bentuk karya seni kolase.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun

lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan

dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subjek inilah terdapat objek

penelitian. Proses pemanfaatan limbah cangkang kerang, sedangkan subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa

dengan jumlah siswa-siswi 19 orang, 7 orang laki-laki dan 12 orang

perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu teknik

pustaka (Library Research) dan teknik penelitian lapangan (Field Research).

1. Teknik kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini digunakan untuk memperoleh data sekunder

berupa asumsi atau teori yang ada hubungannya dengan judul.

2. Teknik lapangan

Untuk memperoleh data primer pada penelitian ini, dimana peneliti

langsung pada tempat atau lokasi penelitian dengan menggunakan tiga

macam teknik. Adapun ketiga macam teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

langsung terhadap :
26

1). Proses pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan

seni kolase pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.

2). Tingkat penguasaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses

pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni

kolase pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.

3). Bentuk-bentuk karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah

cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase pada siswa

kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai

pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni

kolase pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa. Hal-hal

yang ditanyakan dalam wawancara tersebut terutama menyangkut proses

pemanfaatan limbah cangkang kerang, alat dan bahan pemanfaatan

cangkang kerang, faktor penunjang dan penghambat dalam proses

pemanfaatan limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni

kolase pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan sebagai “pemberian atau

pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan

sebagainya”. (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 211).

Teknik ini dilakukan untuk memperkuat data-data sebelumnya. Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data dan dokumen atau catatan dengan


27

menggunakan kamera foto untuk pengambilan gambar yang dapat

dilakukan sewaktu pembuatan desain yang sedang berlangsung.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis

mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah

seluruh data dari hasil observasi, tes praktik, wawancara dan

dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar..

2. Kategorisai data dan membuat rangkuman dari data - data yang dianggap

penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Data-data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun

uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari

responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instumern

penilaian yang ada yaitu; Kerapian, Bentuk Desain, Kesatuan


28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara objektif tentang

proses menggambar ilustrasi dengan pensil warna pada peserta atau penelitian

yang diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian

ini.

Penelitian ini tidak menggunakan data kuantitatif melainkan menggunakan

data kualitatif. Data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif,

sesuai dengan indikator dalam variable penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pembelajaran Pemanfaatan Cangkang Kerang Sebagai Bahan

pembuatan Seni Kolase.

Lokasi penelitian adalah MTs. AISYIYAH Sungguminasa merupakan

sekolah berlokasi di samping balla lompoa. Saat ini yang bertanggung jawab

sebagai Kepala Sekolah ialah Dra Sumiyati, M. Pembelajaran seni budaya

kelas VIII B ini memiliki jadwal satu kali dalam seminggu yaitu setiap hari

senin pukul 07.30 wita selama dua jam pelajaran. Proses pembelajaran

prakarya bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat

dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Tujuan kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan adalah untuk

menunjukan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik, agar

28
29

dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan

pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

2. Tingkat penguasaan alat dan bahan

Melihat dari karya peserta didik ternyata tingkat penguasaan alat dan

bahan sudah di pahami dan di mengerti serta di fungsikan sesuain dengan

fungsinya masing-masing.

Adapun tahapan dalam proses karya pemanfaatan cangkang kerang

sebagai bahan pembuatan seni kolase yaitu penyediaan alat dan bahan,

menemukan tema, pembuatan desain,proses penempelan cangkang kerang.

Dan akan diuraikan sebagai berikut:

a. Penyediaan alat dan bahan

1). Cangkang Kerang, Berfungsi sebagai alat utama dalam membuat seni

kolase.

2).Lem fox, Berfungsi untuk menempelkan kerang pada trikples.

3). Trikples, Berfungsi sebagai alat media dalam pembuatan karya seni

kolase.

4). Gergaji, Berfungsi untuk memotong trikples.

5). Cat, Berfungsi untuk mewarnai cangkang kerang


30

Gambar 8. Penyediaan Alat dan Bahan


Dokumentasi : Safar

b. Menemukan tema

1). Kaligrafi

2).Tipografi

Gambar 9. Menentukan Tema


Dokumentasi : Safar
31

c. Beberapa pembuatan desain.

1). Kaligrafi

2). Tipografi

Gambar 10. Beberapa pembuatan Desain


Dokumentasi : Safar

d. Proses penempelan Cangkangkerang

1). Menempelkan Cangkang kerang pada trikples

Gambar 11. Proses Penempelan Cangkang Kerang


Dokumentasi :Safar
32

3. Bentuk-bentuk Karya yang dihasilkan

a. Bentuk kaligrafi

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Fachri fauzi
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Muh. Asyarkawi
Dokumentasi :Safar
33

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya fajar
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya hasiawati kadir
Dokumentasi :Safar
34

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Muh. Idul yusuf
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Muh. rafli
Dokumentasi :Safar
35

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Indah
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Siviani ananda putri
Dokumentasi :Safar
36

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Muh. Khabil
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerangdan menkombinasikan
dengan warna karya ini sudah masuk dalam kategori penilaian.
Karya Devi Nur Asrohnia
Dokumentasi :Safar
37

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Andi Yunianti Putri
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Nurul Adisty
Dokumentasi :Safar
38

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya ST. Nuraeni
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Nur. Hiknah
Dokumentasi :Safar
39

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Ibrahim
Dokumentasi :Safar

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Indah permatasari
Dokumentasi :Safar
40

Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi dengan tema kaligrafi
dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang karya ini sudah masuk
dalam kategori penilaian.
Karya Rahmaya haerunisa
Dokumentasi :Safar

b. Bentuk papan nama

Siswa ini mengambil tema tipografi dengan namanya sendiri dalam


tulisan kaligrafi yaitu, Ainun Jahriah, Karya yang dihasilkan adalah karya
siswa ini mencoba menkombinasikan lukisan sebagai baigrom karya seni
kolase, karya ini sudah masuk dalam kategori penilaian.
Karya Ainun jariah
Dokumentasi :Safar
41

Siswa ini mengambil tema tipografi dengan namanya sendiri dalam


tulisan kaligrafi yaitu, Ainun Jahriah, Karya yang dihasilkan adalah karya
siswa ini mencoba menkombinasikan lukisan sebagai baigrom karya seni
kolase, karya ini sudah masuk dalam kategori penilaian.
Karya Nur. hayati
Dokumentasi :Safar

B. Pembahasan

1. Proses Pembuatan Karya seni kolase dalam pemanfaatan limbah Cangkang

Kerang

a. Dalam pembuatan karya seni kolase dengan memanfaatkan limbah

cangkang Kerang tentu dibutuhkan beberapa langkah-langkah sebagai

sebagai berikut yaitu menyiapakan alat dan bahan yang terdiri dari pensil

b. digunakan untuk mendesain pada media (tripleks). Lem fox digunakan

sebagai perekat cangkang Kerang pada media (tripleks,) yang digunakan.

kemudian cangkang Kerang digunakan sebagai bahan utama dalam

pembuatan seni kolase pada media (tripleks,).


42

c. Tema ialah gagasan yang bersumber dari bahan yang akan dibuat dalam

desain seni kolase.setelah ada gagasan, peserta didik dapat menentukan

objek apa yang akan digambar dan media yang akan digunakan.

d. Proses Pembuatan desain pada media yang akan digunakan. Pembuatan

desain ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam membuat

karya seni kolase.

e. Proses penempelan cangkang kerang diawali dengan mengoleskan lem

pada media sesuai dengan desain yang sudah dibuat, kemudian cangkang

Kerang ditempelkan secara menyeluruh sehingga membentuk sesuai

dengan desain objek yang sudah dibuat.

2. Tingkat penguasaan alat dan bahan

Melihat dari karya peserta didik ternyata tingkat penguasaan alat dan

bahan sudah di pahami dan di mengerti serta di fungsikan sesuain dengan

fungsinya masing-masing seperti:

a. Cangkang Kerang, Berfungsi sebagai alat utama dalam membuat seni

kolase.

b. Lemfox, Berfungsi untuk merekatkan kerang pada trikple.

c. Trikples, Berfungsi sebagai alat media dalam pembuatan karya seni

kolase.

d. Gergaji, Berfungsi untuk memotong trikples.

e. Cat, Berfungsi untuk mewarnai cangkang kerang


43

3. Bentuk-bentuk karya yang dihasilkan

a. Karya Fahri Fauzi, Karya yang di hasilkan adalah karya dua dimensi yang

mengambil tema kaligrafi dengan tulisan Muhammad karya siswa ini

sudah masuk kriteria penilaian karena siswa ini sudah paham tentang seni

kolase.

Karya Fachri fauzi


Dokumentasi :Safar

b. Karya Muh. Rafli, Karya yang dihasilkan adalah Karya dua dimensi

dengan tema kaligrafi dengan lapaz Allah dengan memanfaatkan kerang

karya ini sudah masuk dalam kategori penilaian.


44

Karya Muh. rafli


Dokumentasi : Safar

c. Karya Rahmaya haerunisa, Karya yang dihasilkan adalah karya siswa ini

mengambil tema kaligrafi dengan tulisan Arrahim, siswa ini mencoba

menkombinasikan dengan lukisan yang dijadikan baground karya ini

belum masuk dalam kategori penilaian.

Karya Rahmaya haerunisa


Dokumentasi :Safar
45

d. Karya Ainun jariah, Siswa ini mengambil tema tipografi dengan namanya

sendiri dalam tulisan kaligrafi yaitu, Ainun Jahriah, Karya yang

dihasilkan adalah karya siswa ini mencoba menkombinasikan lukisan

sebagai baigrom karya seni kolase, karya ini sudah masuk dalam kategori

penilaian.

Karya Ainun jariah


Dokumentasi :Safar
46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul

“Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Sebagai Bahan Pembuatan

Seni Kolase pada siswa kelas VIII B MTs AISYIYAH Sungguminasa”.

1. Proses pemanfaatan limbah cangkang Kerang sebagai bahan pembuatan

seni kolase pada siswa kelas VIII B dimana peserta didik masih perlu

bimbingan dan arahan sebagai bahan proses pembuatan seni kolase, serta

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengapresiasi karya-

karya seni kolase lainnya.

2. Tingkat penguasaan alat dan bahanyang dibutuhkan dalam pemanfaatan

limbah cangkang kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase pada

siswa kelas VIII B MTs. AISYIYAH Sungguminasa. Dengan bahan dan

alat yang digunakan, siswa dapat mengekspresikan diri melalui

pembuatan karya seni kolase.

3. Bentuk-bentuk karya yang dihasilkan dalampemanfaatan limbah cangkang

Kerang sebagai bahan pembuatan seni kolase pada siswa kelas VIII B

MTs. AISYIYAH Sungguminasa. Terdiri dari dua dimensi dan tiga

dimensi, dengan desain dan kerapian dalam pembuatan karya seni kolase

masih perlu diperhatikan sehingga menghasilkan karya yang maksimal.

46
47

B. Saran

Untuk meningkatkan Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang sebagai bahan

pembuatan Seni maka disarankan:

1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar, dan pihak-pihak terkait di

lingkungan MTs. AISYIYAH Sungguminasa dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan sangat perlu memerhatikan kelebihan dan kekurangan

proses pembelajaran.

2. Sebaiknya Pendidik memberikan bimbingan khusus kepada peserta didik

yang dianggap mengalami kesulitan dalam proses penciptaan karya

dengan benar.

3. Kepada Pendidik, agar hasil penelitian ini dijadikan refrensi guna

menemukan cara yang efektif dan bervariasi dalam usaha untuk menarik

perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya

pembelajaran prakarya.

4. Kepada peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian

ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan

kualitas pembelajaran prakarya.


48

DAFTAR PUSTAKA

A. K. Haghi, 2011.http://ilmulingkungan.com/pengertian-limbah/

Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Panataran Jaya


permai

Djamarah 1995.dalamhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/ pengertian-


media html diakses tanggal 19 Juni 2015

Gerlach dan Ely (1971) dalam http://wawan-junaidi.blogspot.com/ 2012/01/


pengertian-media html diakses tanggal 19 Juni 2015

Kahfiati Kahdar, dkk. 2014.prakarya kelas VIII. Jakarta. Kementrian Pendidikan


Kebudayaan

Kartono, dkk 2007. Kreasi seni Budaya SMA X. Jakarta. Geneca Exact

Nur Achmad Syaifudin dalam http://ekopunyablog.wordpress.com/2011/07/23/


pengertian-limbah/diakses tanggal 20 Juni 2015
Moeliono.1990. KamusBesarBahasa
Indonesia.DepartemenPendidikandanKebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Partahttp:I Wayan Seriyoga //yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-


seni-kriya/diakses tanggal 20 Juni 2015

Pengertian Analisis Kualitatif, Di http://www mif19.tea‟s Blog. Comdiakses pada


21 juni 2015
Prima Pena. Tim. 2006. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gitamedia Pres.

Purnamawati dan Eldarni 2001, dalam http://wawan-junaidi.blogspot.com/


2012/01/pengertian-media html diakses tanggal 19 agustus 2015

Suhernawan, Racmat dan Rizal Ardhya Nugraha. 2010. Seni Rupa. Kelas VII,
VIII, DAN IX.Jakarta. Pusat perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.

Susanto, M 2002 dalam http:www.e-dukasi.net/pengpop/pp


Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta

48
49

Syamsuri. Sukri. A, dkk., 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP


UNISMUH Makassar.

Timbul Haryono. 2002. Pengertian Seni Kriya. http://www mif19.tea‟s Blog.


Comdiakses pada 21 juni 2015

Rohidi Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang. Cipta


Prima Nusantara CV.

Zain, Badudu.1994. “Kamus Bahasa Indonesia. C.V. Pengarang. Malang

http: //Eriskusnadi. Wordspress.Com/ 2012/ 09/ 29/ Dalamkamusabout-7-


basic.quality.tools
http://juuniichijuugatsu.blogspot.com/2011/08/seni-kriya.html)

(http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-seni-lukis-kolase.html)

http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/

http://indrapangandaran.blogspot.com/2010/04/kerajinan-kerang_01.html
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://www.sabdaawal.com/2012/02/cantik-dari-kulit-kerang-laut.html
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://khaifood.indonetwork.co.id/5399462/kerang-darah.htm
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://kotakitaku-tamanbambunusantara.blogspot.co.id/2013/05/kerang-bambu-
lebih-enak-dari-kerang.html
com di akses pada tgl 22 september 2015

http://www.re-tawon.com/2012/06/simping-kerang-yang-pandai-berenang.html
com di akses pada tgl 22 september 2015
Lampiran
A. Format Wawancara

Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data tentang

pemanfaatan limbah cangkang kerang dalam pembuatan seni kolase. Karena

data ini sangat penting dan kami butuhkan, maka kami mohon kesedian anda

untuk menjawab pertanyaan secara objektif jujur dan sadar. Adapun rumusan

pertanyaan dasar yang diajukan oleh peneliti adalah :

1. Menurut anda, bagaimanakah proses pemanfaatan limbah cangkang

kerang dalam pembuatan seni kolase ?

2. Bagaimana pendapat anda, sikap guru terhadap metode pembelajaran

yang diberikan ?

3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam belajar seni budaya?

4. Penyediaan alat dan bahan apa yang digunakan dalam pembuatan

kerajinan seni kolase?

5. Bagaimana cara menempelkan cangkang kerang pada trikples ?

6. Tingkat penguasan alat apa yang digunakan dalam proses pembuatan seni

kolase ?

7. Jenis-Jenis kerajinan yang dihasilkan dalam penelitian?


B. Tabel populasi Kelas VIII B MTs AISYIYAH Sungguminasa

No. Nama Siswa Jenis Kelamin


1 Fachri fauzi L
2 Muh. Asyarkawi L
3 Fajar L
4 Hasiawati Kadir P
5 Muh. Idul yusuf L
6 Muh. Rafli L
7 Indah P
8 Silviani Ananda Putri P
9 Rahmayana Haerunisa P
10 Ainun Jariah P
11 Nur Hayati P
12 Muh. Khabil L
13 Devi Nur Asrohnia P
14 Andi Yunianti Putri P
15 Nurul Adisty P
16 ST. Nuraeni P
17 Nur Hikma P
18 Ibrahim L
19 Indah permatasari P
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs. AISYIYAH Sungguminasa


Mata Pelajaran : Prakarya (Kerajinan)
Kelas/Semester : VIII/Satu
Materi Pokok : Membuat Seni Kolase Limbah Organik
Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan (6 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaranagama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menghargai keberagaman 1.1.1. Menunjukan sikap syukur
produk kerajinan di daerah keberagaman produk kerajinan
setempat dan nusantara di daerah setempat dan
sebagai anugerah Tuhan nusantara sebagai anugerah
Tuhan
2.1. Menunjukkan rasa ingin tahu 2.1.1. Menunjukan sikap santun dan
dan sikap santun dan memiliki motivasi internal
memiliki motivasi internal dalam menggali informasi
dalam menggali informasi tentang keberagaman karya
tentang keberagaman karya kerajinan daerah setempat
kerajinan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air
sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk
dan bangga pada produk Indonesia
Indonesia
2.2. Menghargai perilaku jujur, 2.2.1. Menunjukan perilaku jujur,
percaya diri, dan mandiri percaya diri, dan mandiri dalam
dalam merancang dan merancang dan membuat karya
membuat karya kerajinan kerajinan
2.3. Menunjukkan kemauan 2.3.1. Menunjukan perilaku, percaya
bertoleransi, gotong royong, diri, dalam merancang dan
disiplin dan bertanggung membuat karya kerajinan
jawab dalam penggunaan alat 2.3.2. Menunjukkan kemauan
dan bahan, sertateliti dan rapi bertanggung jawab dalam
saat melakukan berbagai penggunaan alat dan bahan,
kegiatan membuat karya serta teliti dan rapi saat
kerajinan dengan melakukan berbagai kegiatan
memperhatikan estetika membuat karya kerajinan
produk akhir. dengan memperhatikan estetika
produk akhir
3.1. Memahami desain dan 3.1.1. Mengindentifikasi bahan-bahan
pengemasan karya kerajinan limbah organik lunak
dari bahanlimbah organik 3.1.2. Mengindentifikasi bahan-bahan
lunak atau keras berdasarkan limbah organik keras
konsep danprosedur sesuai 3.1.3. Mendeskripsikan desain karya
wilayah setempat. kerajinan
3.1.4. Medeskripsikan prosedur
pembuatan karya kerajinan dari
bahan limbah organic lunak
sesuai wilayah setempat

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta didik mengikuti serangkaian proses pembelajaran cara
pembuatan benda kerajinan dari limbah organik, diharapkan peserta didik
dapat:
1. Menunjukkan rasa syukur atas keberagaman limbah organik yang dapat
dijadikan sebagai bahan kerajinan di daerah setempat sebagai anugerah
Tuhan dengan rasa bangga.
2. Menunjukkan rasa antusias dengan menggali informasi tentang
keberagaman produk dari bahan limbah organik di Indonesia.
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat dengan
benar:
Pertemuan Pertama:
1. Menjelaskan pentingnya pemanfaatan limbah organik sebagai bahan
kerajinan yang berasal dari lingkungannya sebagai wujud cinta tanah
air.
2. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan berbagai macam limbah
organik yang dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan sebagai rasa
syukur atas melimpahnya sumber daya alam.
3. Membuat refleksi bahan kerajinan dari limbah organik secara teliti dan
mandiri.
Pertemuan Kedua:
1. Menjelaskan prosedur pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah
organik.
2. Secara mandiri dan atau kelompok mampu mendesain benda kerajinan
dari bahan limbah organik.
Pertemuan Ketiga:
1. Memaparkan kebutuhan alat dan bahan untuk membuat kerajinan dari
bahan limbah organik dengan tanggung jawab.
2. Menyimpulkan bahan kerajinan dari limbah organik secara mandiri.
3. Membuat inovasi produk kerajinan dari limbah organik dengan kreatif.
4. Menyempurnakan produk buatannya dengan percaya diri.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Limbah organik bahan pembuatan benda kerajinan.
Pertemuan 2
Merancang benda kerajinan dari bahan limbah organik.
Pertemuan 3
Membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Scientific (Scientific Methode)
2. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
3. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning)

F. Sumber Pembelajaran
1. Prakarya: buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
2. Prakarya/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
3. Video.
4. Lingkungan sekitar.

G. Media Pembelajaran
1. Media
a. Benda kerajinan dari limbah organik.
b. Video pembuatan benda kerajinan dari limbah organik.
2. Alat dan bahan
a. Pensil
b. Cat poster
c. Gergaji
d. Lem fox
e. Cangkang Kerang
f. tripleks

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
b. Motivasi
- Melalui tayangan video dan atau melalui contoh benda kerajian
dari bahan limbah organik, diharapkan dapat membangkitkan
minat peserta didik dan diharapkan memiliki pengertian betapa
besar karunia Tuhan.
c. Apersepsi
- Berdasarkan tayangan video dan atau berdasarkan contoh benda
kerajinan dari bahan limbah organik, guru bertanya kepada peserta
didik tentang keterkaitan pemanfaatan limbah organik, pembuatan
benda kerajinan dari limbah organik dan menjaga lingkungannya
sebagai rasa syukur terhadap Tuhan.
d. Tujuan pembelajaran
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pembuatan benda
kerajinan dari limbah organik pada pertemuan kali ini.
e. Cakupan pembelajaran
- Guru menjelaskan cakupan materi pembelajaran tentang benda
kerajinan dari limbah organik di daerah setempat pada pertemuan
kali ini.
2. Kegiatan Inti Pertemuan 1 (60 menit)
a. Mengamati
- Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil untuk mengamati
berbagai macam limbah organik di lingkungan sekitar dan
pemanfaatannya.
b. Menanya
- Peserta didik dibimbing untuk menyusun identifikasi masalah
berkaitan dengan pemanfaatan limbah organik di lingkungannya.
c. Menalar
- Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membahas cara
pemanfaatan limbah organik di lingkungannya sesuai dengan
kajian dari Buku Prakarya Siswa.
- Berdasarkan contoh yang ada di letaratur peserta didik dapat
merumuskan pemanfaatan limbah organik sebagai bahan
pembuatan benda kerajinan.
d. Mengkominukasikan
- Peserta didik membuat rangkuman temuan lapangan tentang
pemanfaatan limbah organik di lingkungannya.
- Peserta didik melakukan diskusi kelas dan merumuskan teknik
pemanfaatan limbah organik sebagai bahan pembuatan benda
kerajinan.
3. Kegiatan Penutup Pertemuan 1 (10 menit)
a. Simpulan
- Peserta didik dengan bimbingan dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan tentang pemanfaatan limbah organik.
- Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman limbah organik
sebagai bahan pembuatan benda kerajinan.
b. Evaluasi
- Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang
pemanfaatan limbah organik.
c. Refleksi
- Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta
didik.
d. Pengayaan
- Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literature lain yang
berkaitan dengan pemanfaatan limbah organik sebagai bahan
pembuatan benda kerajinan dan cara pembuatannya.
e. Penutup
- Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan.
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
b. Motivasi
- Melalui tayangan video ditayangkan contoh limbah organik yang
dapat digunakan sebagai bahan benda kerajinan.
c. Apersepsi
- Berdasarkan tayangan video guru bertanya kepada peserta didik
tentang keterkaitan bahan limbah organik dengan kualitas karya
kerajinan yang dihasilkan.
d. Tujuan pembelajaran
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pembuatan benda
kerajinan dari limbah organik pada pertemuan kali ini.
e. Cakupan pembelajaran
- Guru menjelaskan cakupan materi pembelajaran tentang
pembuatan benda kerajinan dari limbah organik pada pertemuan
kali ini.
2. Kegiatan Inti Pertemuan 1 (60 menit)
a. Mengamati
- Peserta didik membaca sumber informasi dari internet dan atau
buku pustaka tentang pembuatan benda kerajinan dari limbah
organik.
b. Menanya
- Peserta didik dibimbing untuk menyusun identifikasi masalah
berkaitan dengan pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah
organik.
c. Menalar
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi dan mengkaji untuk
membedakan limbah organik.
- Peserta didik berdasarkan kajian membuat desain benda kerajinan
dari bahan limbah organik.
d. Mengkomunikasikan
- Peserta didik melakukan diskusi kelas dan merumuskan kriteria
pembuatan benda kerajinan dari limbah organik.
- Peserta didik menentukan benda kerajinan yang akan dibuat dalam
praktik pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik.
3. Kegiatan Penutup Pertemuan 1 (10 menit)
a. Simpulan
- Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan tentang pengertian benda kerajinan dari limbah organiki.
- Peserta didik diberikan arahan tentang pembuatan kerajinan dari
limbah organik yang berdaya guna bagi lingkungan.
b. Evaluasi
- Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang
teknik perencanaan pembuatan benda kerajinan dari limbah
organik.
c. Refleksi
- Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta
didik.
d. Pengayaan
- Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literature lain yang
berkaitan dengan pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah
organik.
e. Penutup
- Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan.
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
b. Motivasi
- Melalui peraga berupa benda kerajinan dari bahan limbah organik
yang bermanfaat bagi manusia, peserta didik diharapkan memiliki
pengertian betapa besarnya karunia Tuhan berupa sumber daya
alam.
c. Apersepsi
- Berdasarkan peraga berupa benda kerajinan dari bahan limbah
organik yang bermanfaat bagi manusia, guru bertanya kepada
peserta didik tentang keterkaitan limbah organik dan benda
kerajinan yang dapat dihasilkan.
d. Tujuan pembelajaran
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pembuatan benda
kerajinan dari bahan limbah organik pada pertemuan kali ini.
e. Cakupan pembelajaran
- Guru menjelaskan cakupan materi pembelajaran tentang
pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik pada
pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Pertemuan 1 (60 menit)
a. Mengamati
- Peserta didik mencermati kebutuhan bahan dan alat yang
dibutuhkan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
organik.
b. Menanya
- Peserta didik dibimbing untuk menyusun identifikasi masalah
berkaitan dengan penentuan bahan dan alat yang tepat untuk
pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik.
c. Mengumpulkan Informasi
- Peserta didik berdasarkan rencana dan data yang telah ditetapkan
dalam diskusi mencoba membuat persiapan kerja pembuatan benda
kerajinan dari limbah organik.
d. Menalar
- Peserta didik membentuk kelompok untuk menyusun pembagian
kerja dalam kerangka pembuatan benda kerajinan dari limbah
organik.
- Peserta didik mengaitkan teknik dan kemungkinan hasil maksimal
yang dapat terwujud.
e. Mengkomunikasikan
- Peserta didik melakukan presentasi hasil karyanya disertai
pemaparan kelebihan produk kerajinan dari bahan limbah organik
tersebut.
f. Mencipta
- Peserta didik membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik
dengan percaya diri dan ketekunan.
3. Kegiatan Penutup Pertemuan 1 (10 menit)
a. Simpulan
- Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan ketepatan pemilihan limbah organik yang digunakan
sebagai bahan pembuatan benda kerajinan.
- Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemanfaatan
limbah organik sebagai bahan benda kerajinan.
b. Evaluasi
- Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang
teknik pembuatan benda kerajinan dari limbah organik.
c. Refleksi
- Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta
didik.
d. Pengayaan
- Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literature lain tentang
desain alternatif benda kerajinan dari bahan limbah organik.
f. Penutup
- Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan.

I. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
d. Kisi-kisi :
Indikator Butir Penilaian
1. Cinta tanah air 1
2. Rasa syukur 2-3
3. Menjaga lingkungan hidup 4-5

2. Sikap sosial
a. Teknik : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
d. Kisi-kisi :
Indikator Butir Penilaian
1. Jujur 1
2. Kerjasama 2-3
3. Toleransi 4-5

3. Pengetahuan
a. Teknik : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : tes uraian
c. Instrumen : terlampir
d. Kisi-kisi :
Indikator Butir Penilaian
1. Mendeskripsikan 1
2. Menjelaskan 2
3. Memahami 3
4. Analisis 4-5
4. Keterampilan
a. Teknik : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
d. Kisi-kisi :
Indikator Butir Penilaian
1. Ide/gagasan
2. Kreatifitas Soal uji kinerja
3. Kesesuaian prosedur kerja
4. Uji karya
5. Estetika
6. Bentuk pelaporan
7. Presentasi
8. Sikap
Lampiran 1
Lembar Observasi Penilaian Spiritual dan Sosial
Butir Penilaian
Spiritual Sosial

Lingkungan Hidup
Cinta Tanah Air
No Nama

Rasa Syukur

Nilai Akhir
Kerjasama

Jml. Skor
Toleransi
Menjaga

Jujur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
 Petunjuk penskoran
- Skor 4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
- Skor 3: sering, apabila sering melakukan pernyataan
- Skor 2: kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan
- Skor 1: tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
 Peserta didik memperoleh nilai
- Baik sekali (A): apabila memperoleh skor 19 - 24
- Baik (B): apabila memperoleh skor 13 - 18
- Cukup (C): apabila memperoleh skor 7 - 12
- Kurang (D): apabila memperoleh skor 1 - 6
 Nilai Akhir = Jumlah Skor dibagi dengan Jumlah butir aspek yang dinilai

Lampiran 2
Lembar penilaian sikap spiritual dalam kerja kelompok

Berilah nilai untuk anggota kelompokmu! Berilah nilai 4 bila baik sekali,
sebaliknya berilah nilai 1 bila kurang atau sangat jelek! Jumlahkan hasil penilaian
untuk memperoleh nilai teman kalian!

No. Hal Yang Dinilai


No Nama Jumlah
Presensi 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5

Keterangan: Hal yang dinilai


No Hal Yang Dinilai
1 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
2 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang maha Esa
3 Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
4 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
5 Menjaga lingkungan kegiatan praktik
Lampiran 3
Lembar penilaian sikap sosial dalam kerja kelompok

Berilah nilai untuk anggota kelompokmu! Berilah nilai 4 bila baik sekali,
sebaliknya berilah nilai 1 bila kurang atau sangat jelek! Jumlahkan hasil penilaian
untuk memperoleh nilai teman kalian!

No. Hal Yang Dinilai


No Nama Jumlah
Presensi 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5

Keterangan: Hal yang dinilai


No Hal Yang Dinilai
1 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
2 Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Dapat menerima kekurangan orang lain
5 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
Lampiran 4
Test Uraian

Petunjuk:
- Berdoalah sebelum mengerjakan
- Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
- Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
A. Soal
1. Sebutkan jenis-jenis limbah berdasarkan wujudnya!
2. Apakah yang dimaksud dengan limbah organik!
3. Jelaskan perbedaan antara limbah organik basah dan limbah organik
kering!
4. Sebutkan 3 (tiga) macam contoh limbah organik!
5. Sebutkan prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah!
B. Kunci Jawaban
1. - Limbah gas
- Limbah cair
- Limbah padat
2. Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau
mudah membusuk karena mengandung unsur karbon.
3. Limbah organik basah adalah sampah yang mempunyai kandungan air
cukup tinggi, sedangkan limbah organik kering adalah sampah yang
kandungan airnya cukup rendah.
4. - Kulit jagung
- Tempurung kelapa
- Serbuk gergaji
5. - Mengurangi (Reduce)
- Menggunakan kembali (Reuse)
- Mendaur ulang (Recycle)
…………..,
……………………..
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
…………………………………………
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Safar, lahir di jeneponto Pada Tanggal 19

Oktober 1993 anak Pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Sattu Dg. Lili dan Kara Dg. Sangging, Penulis

memulai jenjang pendidikan pada tahun 1998 SD Impres

balanggerasa, selesai pada tahun 1994, ditahun 1994

penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 rumbia, ditahun 2002, dan ditahun

2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 1 Kelara tamat pada

tahun 2008, dan pada tahun 2010 penulis tercatat sebagai mahasiswa Jurusan

Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Sejak menjadi Mahasiswa, penulis aktif

berkarya dan telah menyelesaikan pameran studi khusus di Auditorium al amin

unismuh Makassar, pada tanggal 18-20 mei 2015 bersama 4 perupa lainnya

dengan tema pameran starting (Memulai).

Atas dasar keyakinan yang kuat kepada sang pencipta serta do’a dan restu

ayah dan ibu yang tercinta bersama saudara, keluarga, teman-teman, penulis dapat

berkarya dalam bentuk tulisan yakni: menyusun skripsi yang berjudul

“Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Sebagai Bahan Pembuatan Seni Kolase

pada siswa kelas VIII MTs. AISYIYAH Sungguminasa.

Anda mungkin juga menyukai