SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan ( S1 )Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
BAHTIAR
K.10541080814
ABSTRAK
BAHTIAR, 2017. Pemanfaatan Bambu dalam berkarya seni kriya pada Siswa
kelas IX SMPN 33Bulukumba. Skripsi. Prtogram Study Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing 1, Andi Baetal Mukaddas S.Pd.,M.Sn dan Pembimbing II, Sri Satriani
S.Pd.,M.Pd.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana bahan dan alat yang digunakan
dalam pemanfaatan bambu, proses pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya dan
jenis karya apa yang dihasilkan dari pemanfaatan bambu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bahan dan alat apa yang digunakan dalam pemanfaatan bambu,
proses pemanfaatan bambu dan untuk mengetahui jenis karya yang dihasilkan dalam
pemanfaatan bambu kelas IX SMPN 33 Bulukumba, Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan, observasi lapangan, wawancara dan
dokumentasi dan tes praktik. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini dilihat dari pemanfaatan bambu seni kriya kelas IX
SMPN 33 Bulukumba. Terdiri atas beberapa tahapan penting yaitu peneliti mulai
membagi kelompok kerja, kemudian menyiapkan peralatan dan bahan, membuat
desain, memotong dan membela bambu, merancang desain, kemudian tahap
pewarnaan sampai finshing. Selain itu kemampuan siswa dalam proses pemanfaatan
bambu yang dihasilkan siswa kelas IX SMPN 33 Bulukumba dapat diukur atau
diklasifikasikan berdasarkan aspek penilaian kemampuan yaitu gagasan dan ide,
penguasaan teknis, penguasaan bahan,kreativitas dan kegunaan.
3
KATA PENGANTAR
Tiada rasa syukur yang terucap selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat serta hidayahnya pada semua umat manusia,
shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah membebaskan kita dari belenggu-belenggu dari zaman jahiliyah.
Walaupun demikian, sebuah kata yang mampu membuat bertahan yakni semangat
skripsi ini, sebagai salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi pada Program Studi
Media Clay Tepung Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 33 Bulukumba”.
Dengan penuh kerendahan hati tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih
2. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. A. Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn. Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4
Muhammadiyah Makassar.
7. Kedua orang tua yang dengan tulus dan penuh kasih sayang mendukung langkah kemajuan
ananda.
8. Segenap rekan-rekan dan seluruh mahasiswa seni rupa yang telah mendukung kelancaran
Oleh karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini senantiasa penulis
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
5
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
B. Pembahasan …………………...…………………………………….35
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….44
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 7 Wadah 23
Gambar 8 Sendok 24
Gambar 9. Cutter 24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Persuratan
10
By Bahtiar
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku sebagai
seorang anak atas segala pengorbanan dan kasih saying ayahanda dan ibundaku, saudara-
saudaraku yang senantiasa mendoakanku.
Dan sahabat yang selalu setia menemani saat suka maupun duka.
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bambu adalah salah satu sumber daya alam yang mudah sekali dijumpai di
Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Indonesia merupakan salah satu
wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman bambu, Jenis-jenis bambu yang ada
Pembuatan alat musik seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah tangga dan
berbagai jenis bambu yang benilai ekonomis tinggi. Kemudahan menemukan bambu
dan bambu yang memang memiliki banyak manfaat, yang kemudian banyak
kerajinan dan alat rumah tangga serta dekorasi yang terbuat dari bambu. seperti kipas,
bakul, angklung hiasan dinding, celengan dan masih banyak lagi hasil olahan bambu.
Hal itu yang kemudian juga menjadi alasan mengapa penulis mengangkat tentang
judul mengenai pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya, dikarenakan bambu
yang memiliki banyak manfaat dan mudah dikreasikan menjadi karya seni yang
Seperti diketahui Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal
untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Seni budaya
nusantara yang mengalami perkembangan sangat pesat saat ini sesuai dengan
berbagai variasi untuk memenuhi tuntutan pasar. Karya-karya seni kriya termasuk
diantaranya yang sangat mudah kita temukan di daerah-daerah. Termasuk seni kriya
dari bambu.
bagian tersendiri yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita
mengenal istilah seni kriya sebagai bagian dari seni murni, kita mengenal istilah
kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni. Kriya merupakan
yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya
eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual.
Ciri karya kriya adalah produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam
segi estetik maupun guna. Sedangkan karya kriya yang kemudian dibuat misal
manusia Indonesia yang diharapkan. Peran pendidikan seni merupakan salah satu
dikelompokkan menjadi dua yakni kriya seni dan kriya terapan. Kriya seni adalah
karya kriya yang diciptakan semata-mata sebagai media ekspresi, pemaparan atau
rupa untuk memberikan kepuasan batiniah atau rohaniah senimannya atau penikmat
seni. Jadi tujuan utama penciptaan karya kriya seni adalah untuk kepentingan artistik
serta estetik tanpa dikaitkan dengan kepentingan praktis. Sedangkan kriya terapan
adalah karya kriya yang dapat digunakan untuk kebutuhan atau kepentingan sehari-
hari.
menemukan bambu dan bambu yang memang memiliki banyak manfaat, yang
kemudian banyak kerajinan dan alat rumah tangga serta dekorasi yang terbuat dari
bambu. seperti kipas, bakul, angklung hiasan dinding, celengan dan masih banyak
lagi hasil olahan bambu. Hal itu yang kemudian juga menjadi alasan mengapa penulis
14
mengangkat tentang judul mengenai pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya,
dikarenakan bambu yang memiliki banyak manfaat dan mudah dikreasikan menjadi
meneliti “Pemanfaatan bambu pada berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN.
33 Bulukumba”.
B. Rumusan Masalah
1. Bahan dan alat apa yang digunakan dalam pemanfaatan bambu dalam
3. Apa saja jenis hasil karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan bambu
C. Tujuan Penelitian
memperoleh data yang akurat, jelas dan benar atas masalah yang dirumuskan, secara
SMPN. 33 Bulukumba.
Bulukumba
Jika tujuan penelitian ini dapat dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan
berkarya seni
Makassar
16
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini akan diketengahkan kerangka acuan teori yang akan digunakan
dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoritis, dan pada bagian ini
akan diuraikan landasan teoritis yang dapat menjadi kerangka acuan dalam
melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian
kepustakaan dari berbagai literature yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
a. Pengertian Bambu
Pohon bambu termasuk dalam jenis rerumputan yang berongga dan memiliki
ruas-ruas di batangnya. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman dengan siklus
pertumbuhan paling cepat. Hal itu dikarenakan bambu memiliki sistem Rizhoma-
dependen unik. Yakni dalam sehari, bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm atau
bahkan bisa lebih, tergantung pada kondisi lingkungan atau geografis tempat ia
tumbuh. Bambu banyak sekali jenisnya dan banyak juga memberikan manfaat pada
manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Akan tetapi, bambu
memiliki ranting-ranting kecil yang tumbuh dari batang bambu. Batang bambu
memiliki ranting bukan dahan. Ranting bentuknya lebih kecil jika dibandingkan
dengan dahan. Ranting tidak mengubah bentuk asli pohon itu. Artinya dengan
tumbuhnya ranting pada pohon itu (bambu) bentuk asli pohon tidak berubah.
17
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bambu)
(https://sites.google.com/site/yandaalinegalery/home/manfaat-dan-fungsi-bambu).
Dalam bahasa Makassar, bambu disebut Bulo. Leluhur kita sudah sejak lama
memanfaatkan bambu ini sebagai bahan bangunan mereka. Dalam istilah klasik suku
makassar, bahkan bambu sudah lama dikenal. Terbukti dengan prinsip mereka
diambil dari kata bambu yakni Abbulo sibatang (arti harpiahnya: berbatang bambu;
dan maknanya adalah persatuan) Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang
dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu
di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia. (Sugira Wahid, 2007:
11)
perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun, bambu belum
menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin
upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas
(https://sites.google.com/site/yandaalinegalery/home/manfaat-dan-fungsi-bambu).
Ada beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia yaitu:
di Jawa.
Ada beberapa jenis bambu yang baik untuk dijadikan kerajinan yaitu:
1. Bambu Apus
Bambu apus dikenal juga sebagai bambu tali atau dalam bahasa Sundanya awi
tali. Bambu apus (Gigantochloa apus) termasuk dalam genus Gigantochloa, jenis
bambu yang tumbuh merumpun. Tingginya bisa mencapai 20 m dengan warna buluh
diameternya 2,5-15 cm, tebal dinding 6-13 mm, dan panjang satu ruas 45-65 cm.
kuat, liat, dan lurus. Bentuk batangnya sangat teratur dengan buku-buku yang sedikit
membengkak. Bambu apus hanya ditemukan di Jawa, mulai dari dataran rendah
sampai ketinggian 1.000 m dpl. Rebungnya pahit dan tidak bisa dimakan. G. apus
terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku anyaman karena seratnya yang
19
panjang, halus, dan lentur. Sebaliknya jenis bambu ini tidak baik digunakan sebagai
alat musik, karena buku-bukunya yang cekung menyebabkan gaung yang tidak
beraturan.
Bambu ini, dalam keadaan basah berwarna hijau dan tidak keras. Sebaliknya
bila sudah kering warnanya menjadi putih kekuning-kuningan, liat, dan tidak mudah
putus. Karena itu, tak heran bila bambu ini digunakan sebagai bahan utama untuk
kerajinan anyaman.
2. Bambu Betung
populer dengan sebutan awi bitung, bambu betung, deling betung, jajang betung, dan
pereng betung. Jenis bambu ini memiliki rumpun yang agak sedikit rapat dengan
20
tengah sampai 20 cm. Panjang ruasnya 40-60 cm sedang ketebalan dinding buluh
mencapai 1-1,5 cm. Jenis bambu ini bisa dijumpai mulai dari dataran rendah sampai
pembuat dinding rumah yang dianyam atau dibelah, furniture, dan berbagai kerajinan
seperti keranjang bambu. Rebungnya yang digunakan untuk sayur, terkenal paling
3. Bambu Gombong/Ater
Bambu yang buluhnya tidak bergaris dan disebut sebagai bambu ater. Buluhnya
berwarna hijau kehitam-hitaman atau ungu tua. karena ciri itulah jenis ini dinamai
bambu hitam. Rumpunnya agak jarang. Batangnya tumbuh tegak, bisa mencapai
ketinggian 20 m, garis tengah batang 5-10 cm, dan panjang ruasnya 45 cm – 60 cm.
Pelepah buluhnya selalu ditutupi oleh miang yang melekat dan berwarna hitam.
Pertumbuhan jenis bambu ini tergolong lambat. Bambu hitam tersebar di Jawa dan
hidup pada ketinggian 0-650 m dpl. Jenis bambu ini juga populer dengan sebutan
pring wulung atau awi hideung. Bambu hitam banyak digunakan sebagai bahan baku
furniture, dinding dari bambu, alat musik, alat rumah tangga dan kerajinan tangan,
Bambu hitam, dalam keadaan basah kulitnya tidak begitu keras, tetapi setelah
Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni kriya dikategorikan sebagai
karya seni rupa terapan nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik
dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan
Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat dari benda-benda temuan
sejak zaman Batu Muda (Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal
menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah tembikar dimana tembikar terbuat
dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah. Keragaman karya seni kriya di
23
nusantara berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua yakni kriya seni
dan kriya terapan. Kriya seni adalah karya kriya yang diciptakan semata-mata sebagai
dan keinginan melalui bentuk rupa untuk memberikan kepuasan batiniah atau
rohaniah senimannya atau penikmat seni. Jadi tujuan utama penciptaan karya kriya
seni adalah untuk kepentingan artistik serta estetik tanpa dikaitkan dengan
kepentingan praktis. Sedangkan kriya terapan adalah karya kriya yang dapat
Adapun Beberapa teknik dalam karya seni kriya Nusantara adalah sebagai
berikut :
1. Teknik Ukir
bahan yang diukir dengan menggunakan peralatan ukir seperti pahat atau tatah ukir.
2. Teknik Tenun
menganyam benang secara saling silang disesuaikan dengan motif hias yang dibuat.
3. Teknik Cor
Yakni teknik membuat benda dengan cara melebur dulu bahan yang akan dibuat
4. Teknik Anyam
5. Teknik Batik
Yakni teknik memberi hiasan atau motif pada kain dengan cara memberi
gambar pada kain dengan malam atau lilin panas menggunakan canting, kemudian
Berdasarkan bahan dasar seni rupa terapan nusantara, karya seni rupa dibagi
Seni kerajinan kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit
yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintesis. Contoh seni kerajinan kulit
seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan didalam seni
kerajinan logam biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Contoh seni kerajinan logam adalah antara lain seperti pisau,
Seni ukir kayu adalah kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tata ukir. Jenis kayu yang biasa digunakan
pada seni ukir kayu adalah antara lain seperti kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka
dan lain-lain. Contoh seni ukir kayu adalah antara lain seperti mebel, relief dan lain-
lain.
bahan seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang,
enceng gondok dan lain-lain. Contoh seni kerajinan anyaman adalah antara lain
Seni kerajinan batik adalah seni membuat pola hias di atas kain dengan proses
teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contoh seni kerajinan batik adalah
Seni kerajinan keramik adalah kerajinan yang mengutamakan bahan baku dari
tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan
glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah.
Contoh seni kerajinan keramik adalah antara lain seperti gerabah, piring dan lain-lain.
26
Didalam seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi, maka dari itu sebaiknya
harus terpenuhi dengan beberapa syarat-syarat yang berupa antara lain sebagai
berikut :
Dalam Aspek kegunaan dari karya seni kriya memiliki 3 unsur yaitu antara lain
1. Keamanan
barang itu.
2. Kenyamanan
barang terap. Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang
tinggi.
3. Fleksibel
barang terap yaitu barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
Adapun beberapa hasil karya yang terbuat dari bambu yaitu diantaranya:
b. Celengan
c. Anyaman
Gambar 3 : Anyaman
Sumber: (https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/anyaman-bambu-
di-tengah-zaman-plastik
g. Jam
h. Keranjang
B. Kerangka Pikir
tinjauan pustaka maka, dapatlah dibuatkan kerangka atau skema yang dijadikan
Hasil penelitian
Skema 1
Skema Kerangka Pikir
32
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
diselidiki dengan melukiskan obyek dan subyek penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang ada dan tampak atau bagaimana adanya. Pelaksanaan
metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan
data, tetapi meliputi analisis dan Interpretaspi tentang data tersebut, selain itu semua
data yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.
2. Lokasi penelitian
Bulukumba. Hal ini dianggap relevan dengan judul dan tujuan penelitian, sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Sumber https://www.google.co.id/maps/place/Smpn.33bulukumba
(10 anuari 2017)
1. Variabel Penelitian
pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN. 33
dalam berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN. 33 Bulukumba .Adapun
SMPN. 33 Bulukumba.
c.
34
2. Desain Penelitian
yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas
permasalahan-permasalahan penelitian.
Adapun bentuk desain penelitian ini dapat digambarkan dalam skema sebagai
berikut:
Pemanfaatan bambu dalam Alat dan bahan yang digunakan Hasil karya dari
berkarya seni kriya pada dalam Pemanfaatan bambu dalam Pemanfaatan bambu dalam
siswa kelas IX SMPN. 33 berkarya seni kriya pada siswa berkarya seni kriya pada
Bulukumba. kelas IX SMPN. 33 Bulukumba. siswa kelas IX SMPN. 33
Bulukumba.
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Skema 2
Skema Desain Penelitian
35
Proses Pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya pada siswa kelas IX
SMPN. 33 Bulukumba.
b. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pemanfaatan bambu dalam
berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN. 33 Bulukumba. Yang dimaksud
pemanfaatan bambu kriya , mulai alat dan bahan yang terkecil hingga alat dan
D. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII yang dilaksanakan di SMPN.
33 Bulukumba. Mengingat yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah proses
36
pembuatan seni kriya dengan menggunakan bambu, maka populasi penelitian adalah
1. Teknik Lapangan
pada penelitian ini. Teknik lapangan yang digunakan yaitu: observasi , wawancara
dan dokumentasi.
a. Observasi
pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN. 33
Bulukumba sebagai bahan analisis, serta didukung atas dokumentasi hasil foto-foto
Bulukumba sebagai tempat pembuatan yang tidak lain merupakan kelas dari para
siswa kelas IX yang akan membuat memanfaatkan bambu dalam berkarya seni kriya
peneliti melihat langsung aktivitas dan kreativitas dari para siswa-siswi kelas IX
37
b. Wawancara
masalah yang peneliti teliti mengenai pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya
c. Dokumentasi
data yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara. Peneliti mangambil
gambar yang terkait dengan kegiatan siswa kelas IX SMPN. 33 Bulukumba dalam
pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya sebagai bahan pembuktian terhadap
mengenai pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya pada siswa kelas IX SMPN.
analisis data model interaktif Miles dan Huberman dalam Sugiono. Dapat dilihat pada
gambar berikut:
Data Collection
Data display
Data reduction
Conclusions
drawing/verifyng
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
Data yang peneliti peroleh dari lapangan sangatlah banyak, semakin lama
peneliti berada di lapangan maka semakin banyak pula data yang peneliti dapatkan
maka peneliti perlu menganalisis data melalui reduksi data yaitu merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, di cari tema dan
Dengan demikian data yang telah peneliti reduksi akan memberikan gambaran
selanjutnya, untuk melakukan reduksi data maka peneliti menggunakan alat seperti
menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif. Dalam hal ini miles and huberman
(1984 ) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research
data in the past has been narrative tex” yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
peneliti dapatkan maka peneliti memeriksa atau menguji kembali untuk melihat
apakah data-data yang peneliti temukan yang masih bersifat hipotetik berkembang
atau tidak.
3. Conclusion drawing/verification
40
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
kredibel. Metode inilah yang peneliti gunakan dalam memperoleh data-data yang
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan
mengenai pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya pada pada siswa kelas IX
SMPN 33 Bulukumba.
Dalam penyajian ini akan diuraikan datanya berdasarkan metode deskriptif yaitu
prnggambaran data secara apa adanya berdasarkan kenyataan yang ada lapangan.
Berdasarkan rincian masalah yang diajukan peneliti meliputi: Alat dan bahan
bambu, dan jenis karya apa yang dapat dihasilkan dalam pemanfaatan bambu dikelas
IX SMPN 33 Bulukumba.
42
pembelajaran seni disekolah ini berjalan dengan baik, kegiatan ekstrakurikuler dan
kesenian mulai berkembang seiring waktu. Begitu pula dengan pembelajaran seni
kriya, namun masih perlu peningkatan agar siswa lebih memahami secara terstruktur
Bulukumba
Bahan merupakan zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya,
seperti bambu, ialah bahan utama dan banyak dipakai dalm berkarya seni utamanya
kerajinan bambu. Sedangkan alat merupakan sesuatu yang digunakan untuk membuat
43
sesuatu, sehingga bahan berhasil tercipta menjadi suatu hasil karya yang bernilai dan
Dibawah ini dapat diuraikan bahan dan alat apa saja yang digunakan pada
1. Bahan
1. Bambu
Bambu adalah salah satu bahan utama yang menjadi komoditas terbanyak dalam
kebutuhan manusia sebagai sumber daya alam, bambu dibutuhkan dalam segala hal,
baik dalam pembangunan rumah, alat- alat kebutuhan rumah tangga, sampai pada
pembuatan kerajinan.
Gambar: Bambu
(Dukumentasi: Bahtiar/25 april 2017)
44
3. Cat Kayu
Cat kayu digunakan untuk mengecat pada bagian bambu yang diinginkan. Cat
Cat poster untuk melukis pada permukaan karya yang dibuat, apabila
dibutuhkan.
5. Amplas
Berguna untuk menghaluskan permukaan pada bambu.
Gambar: Amplas
(Dokumentasi: Bahtiar 25 april 2017)
6. Tali Rami
Digunakan sebagai pengikat untuk membuat kerajinan, tali rami adalah serat tali
2. Alat
1. Gergaji potong
berkarya.
2. Gunting
Berfungsi untuk memotong tali, atau pegikat yang digunakan dalam membuat
rancangan.
Gambar: Gunting
3. Pisau
Digunakan sebagai alat untuk meraut bambu, membelah bambu dan memotong
Gambar: Pisau
4. Kuas Lukis
Digunakan untuk mengecat permukaan kerajinan yang sudah jadi, dan siap untuk
proses pewarnaan.
49
Gambar: Kuas
5. Spray gun
Untuk finishing dan digunakan sebagai alat untuk mengkilapkan hasil karya
(Dokumentasi: Internet.com)
50
menggunakan teknik kecekatan dan kinerja dari pekerja seni, utamanya dalam
memanfaatkan bambu atau material dari bahan keras, pada tahap ini telah dirincikan
bagaimana siswa dapat merancang karya seni menggunakan bahan dan peralatan
yang tersedia. Berkarya seni kriya tidak hanya memberikan pengetahuan secara
umum, namun juga dapat memberikan keuntungan bagi yang memiliki bakat dan
keterampilan tangan.
Adapun tahap dalam proses pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya
dengan menggunakan alat, bahan. Kemudian merancang karya apa yang akan dibuat,
dari proses ini siswa dapat memahami terlebih dahulu apa fungsi dari bahan dan
1. Proses awal
Pada tahap ini dilakukan tahap awal dalam berkarya yaitu proses pemotongan
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan bambu yang baik dan tidak pecah
penghalusan permukaan bambu yang kasar lalu kemudian dipotong, dibelah sesuai
Pada tahap ini setiap kelompok merancang karya seni sesuai desain yang akan
dibuat, maka perlu kerjasama yang baik agar menjadi hasil karya yang maksimal dan
dapat bernilai.
Langkah berikutnya karya yang sudah dibentuk dan dan dirancang dengan baik
dilanjutkan dengan proses melem dan mengikat bagian sisi karya dengan tali rami
jika diperlukan.
Bulukumba
Kualitas sebuah karya tergantung pada proses pengerjaan yang maksimal, maka
kerjasama ekstra dan keterampilan dalam suatu kelompok dibutuhkan agar mejadi
suatu hasil yang sesuai dengan harapan, kemudian kualitas juga bergantung pada
54
bahan dan alat yang digunakan, namun dalam penelitian ini siswa dapat
Dibawah ini diuraikan hasil karya dari pemanfaatan bambu setiap kelompok:
Kelompok satu, menghasilkan karya seni dengan tema kapal air dari bambu,
kelompok diatas menggunakan bambu hijau yang masih muda. Karya yang
dihasilkan cukup terbilang kreatif namun terlalu sederhana, karena tidak ada material
lain yang melekat pada bagian permukaan yang menandakan sebagai kapal, kemudian
55
bambu yang digunakan tidak sesuai dengan keperluan, seharusnya digunakan bambu
maksimal mulai pada tahap awal, perancangan, pewarnaan dan finishing. Kedua
kelompok mengerjakan dengan sangat terampil, dan kerjasama yang baik berjalan
pensil yang berbeda dari kelompok sebelumnya, pada kelompok ini dibuat dua bentuk
dengan model bambu kecil dan besar tanpa motif dan warna, namun sudah maksimal
dan kerjasama secara bertahap berjalan dengan baik, pada kelompok ini siswa dapat
memahami dengan baik kegunaan dari peralatan dan bahan yang digunakan
B. PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah diperoleh
dilapangan dengan mengaitkan teori- teori yang telah dikemukakan terdahulu degan
menjadi empat kelompok kerja, dimana kelompok pertama membuat kapal dari
bambu, kelompok dua dan tiga membuat tempat pensil bermotif batik dan berwarna,
dan kelompok terakhir membuat tempat pensil dengan dua bentuk bambu kecil dan
Alat dan bahan yang digunakan telah dipaparkan pada penyajhian hasil penelitian
serta proses pengerjaan secara manual. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pemanfaatan bambu ialah bambu sebagai bahan utama, tali rawi, ampelas, lem fox
putih (lem kayu), pewarna seperti cat poster, cat avian, gergaji potong, pisau,
Bahan utama pada dalam pemanfaatan bambu terbagi menjadi beberapa jenis
bambu, dapat digunakan bambu kecil yang hijau (bambu betung), dan bambu kuning
Hal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah bambu sebagai bahan utama,
dapat digunakan berbagai jenis bambu yang berkualitas bagus, kuat dan tidak mudah
58
rapuh. Barulah proses ini dilanjutkan setelah kelompok terbagi menjadi empat
kelompok. Kemudian diperkenalkan bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam
proses pemanfaatan bambu, setelah itu berlanjut tahap awal yaitu tahap pemotongan
bambu, setelah dipotong dapat langsung diraut atau dihaluskan sesuai jenis karya
yang akan dibuat,apabila akan dibuat jenis karya tempat pensil berarti bambu hanya
dipotong saja, atau bila dibuat perahu, atau anyaman berarti bambu dibelah menjadi
beberapa bagian sehingga dapat berbentuk perahu, sedangkan untuk bentuk anyaman
maka bambu dibelah tipis, agar bambu halus sebaiknya di amplas terlebih dahulu.
membuat sesuai ide atau jenis karya yang terpilih dan mulailah bekerjasama
Setelah selesai karya siap di finishing, boleh dipernis atau dilukis sesuai keinginan.
Karya yang dihasilkan pada setiap kelompok menjadi penilaian tersendiri bagi
sekolah dan siswa itu sendiri,dapat dilihat dari segi bentuk dan jenis karya-karya
yang dihasilkan seperti miniatur kapal laut, tempat pensil dengan lukisan motif batik,
dan tempat pensil bambu dengan dua lubang bambu yang berukuran berbeda. Dari
segi bentuk karya yang ada siswa sekolah menengah pertama kelas IX dapat
memberikan apresiasi bagi guru disekolah karena telah membuat karya sendiri
dengan maksimal, menghasilkan karya yang bernialai artsistik, berkualitas dan dapat
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
bahwa.
1. Bambu adalah salah satu sumber daya alam yang sangat pesat dan paling banyak
pengobatan alami, dan sebagai bahan kerajinan kriya, terapan yang besar di
Indonesia.
2. Alat dan bahan dalam pemanfaatan bambu seni kriya .Penggunaan alat dan
bahan dalam pemanfaatan bambu seni kriya peseta didik diharapkan dapat
memahami apa kegunaan dari alat dan material yang digunakan, maka
kegunaan suatu benda agar pada proses pembuatan karya siswa dapat dengan
3. Proses pemanfaatan bambu dalam berkarya seni kriya dihasilkan dalam berupa
benda pajangan dan benda pakai pada penelitian ini, penelitian berjalan sesuai
kemampuan yang berbeda, serta kualitas karya yang dihasilkan terbilang ada
60
yang memiliki kekurangan dan ada yang memiliki kelebihan, meskipun seperti
itu semua kelompok telah menunjukkan kinerja dan usaha yang baik.
4. Jenis karya yang dihasilkan seorang siswa bergantung pada kekompakan dan
kinerja yang baik, seperti pada hasil dari keempat kelompok tersebut,
menghasikan karya yang menarik dan berkualitas sebagai benda pakai dan benda
pajangan.
B. Saran
1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar dan pihak- pihak terkait di lingkungan
meningkatkan jiwa seni seorang siswa dalam berkarya bambu sangat dibutuhkan
mengolah bambu menjadi suatu karya yang dapat memiliki dua fungsi, seperti
2. Kepada siswa kelas IX SMPN 33 Bulukumba, hendaknya lebih melatih diri dan
keterampilan tangan lebih baik lagi dalam berkarya seni, khususnya seni kriya
bambu.
3. Kepada Peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian ini
4. DAFTAR PUSTAKA
5. BUKU:
UNISMUH Makassar.
Pengembangan. Jakarta
11.
12. WEBSITE :
13. https://wikipedia.org/wiki/bambu
14. (https://sites.google.com/site/yandaalinegalery/home/manfaat-dan-fungsi-
bambu
16. https://folksofdayak.files.wordpress.com/2014/04/bambu.jpg
17. http://4.bp.blogspot.com/-bambuhitam.jpg
18. http://pusatkerajinanbambu.blogspot.co.id/p/lampu-hias-bambu.html
19. http://irulabdi.blogspot.co.id/2016/05/macam-macam-celengan.html
62
20. https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/anyaman-bambu-
di-tengahzaman-plastik
21. http://mejakursi1.blogspot.co.id/2014/11/384-all-new-meja-kursi-dari-
bambu.html
22. https://id.wordpress.com/tag/kerajinan-bambu/
23. https://caricaraampuh.com/100-contoh-kerajinan-tangan-dari-
bambu.html/caramembuat-tempat-pensil-dari-bambu
24. http://ancy16.blogspot.co.id/2015/06/jam-dari-bambu.html
25. http://interfc-id.tripod.com/html/body_bambu2.html
63
(RPP)
Sekolah : SMP/MTs
Kelas : IX
Semester : 1 (Satu)
-implementasi multidisiplin/
multicultural dalam rancangan karya
seni rupa.
64
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Ajar
3. Metode Pembelajaran
Pertemuan I, dan II (4 x 45 )
a. pendahuluan
b. kegiatan inti
c. kegiatan akhir
a. kegiatan pendahuluan
b. kegiatan inti
c. kegiatan akhir
Buku “Senirupa 1 untuk SMP” oleh Agus Sachari. Dkk. Jakarta : erlangga
6. Penilaian