SKRIPSI
HAMSAR
10541057012
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku, atas keikhlasan dan doanya dalam
mendukun penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vi
ABSTRAK
Maka dari itu penelitian ini akan mendeskripsikan suatu kajian tentang
estetika tipologi pada mesjid Muhammad Cheng Hoo. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara, dan teknik
analisis data menggunakan teknik deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian diperoleh
dari data berbagai tipologi yang terdapat pada mesjid Cheng Hoo adalah di
dalamnya terkandung harapan bahwa melalui mesjid, Islam akan lebih gemilang
dalam hati setiap umat muslim. Atap Cheng Hoo dibuat berbentuk pagoda, ini
sebagai penanda dua identitas, tionghoa dan muslim dalam satu atap. Sebagai
deskripsi dari hasil penelitian diajukan saran agar kiranya kita bisa banyak belajar
dari mesjid Cheng Hoo ini bagaimana menciptakan kerukunan meskipun adanya
perbedaan, yaitu dengan menyatu padukan tanpa membedakan atau mengucilkan
antar sesama. Membangun mesjid bukan hanya sekedar bermegah-megahan akan
tetapi bagaimana menghidupkan suasana pada mesjid antara lain mengadakan
Hafis di setiap mesjid, ataupun kegiatan agama lainnya secara rutin, tidak lain
untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta juga mempererat tali silaturahmi.
Kata kunci: tipologi, estetika, mesjid
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas nikmat Tuhan yang yang Esa, dimana
Makassar’’. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita
yang sampai akhir zaman, Amin. Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus
dipenuhi guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
tua seiring sujud dan terimakasih, kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda H.
Kale’ dan Ibunda tersayang Hj. Johora yang tidak pernah sedikitpun melewatkan
hidupnya untuk mencurahkan pikiran, semangat, kasih sayang dan do’a yang
begitu tulus selama ini hingga selesainya studi. Sepenuhnya penulis menyadari
bahwas skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak yang tulus dan ikhlas memberi motivasi meskipun ada kendala namun
berkat bantuan, bimbingan, kerja sama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah
SWT. Sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi dengan baik.
viii
Selanjutnya ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE,M.Hum Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn., Ketua Program Studi
Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Drs. Benny Subiantoro M.Sn Pembimbing I
5. Bapak Drs. Tangsi M.Sn Pembimbing II
6. Pengelola Masjid Muhammad Cheng Hoo di Tanjung Bunga Kota
Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian serta telah memberikan bantuan dan dukunganya
selama penulis melakukan penelitian hingga selesai.
7. Keluarga besar yang selalu memberikan motivasi.
8. Teman-teman seperjuangan terimah kasih atas kebersamaannya serta
saran-saran dan motivasinya semoga kita semua tetap terjaling untuk
selamanya.
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terimah dengan senang hati. Akhirnya hanya kepada Allah SWT. penulis
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
2. Makna Filosofi Yang Terkandung Pada Tipologi
Mesjid Muhammad Cheng Hoo .................................... 41
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makassar yang penduduknya mayoritas Islam, mudah menemukan
mesjid walaupun di pinggiran kota. Salah satu mesjid yang istimewa dan
terletak di pinggiran kota yaitu mesjid Muhammad Cheng Hoo, yang terdapat
di Tanjung Bunga kota Makassar. Pada abad ke 15 masa dinasti Ming (1368-
Laksamana Cheng Hoo (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal
Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan
dia juga utusan Kaisar Yung Loo untuk mengunjungi Raja Majapahit yang
adalah sosok muslim Tionghoa yang tangguh dan berjasa besar terhadap
(1371 – 1435) adalah pria muslim keturunan Tionghoa, berasal dari Propinsi
Yunan di Asia Barat Daya. Hingga kini, jejak kebesaran Cheng Hoo di
Indonesia tetap dijaga untuk mengingat jasanya bagi penyebaran ajaran Islam
oleh orang-orang Tionghoa. Salah satunya dalam relief dan arsitektur mesjid
1
2
Asia tenggara Cheng Hoo bukan hanya sekedar berdagang dan menjalin
Pagoda, rumah ibadah umat Tionghoa. Lalu ada empat kubah kecil berbentuk
mesjid Muhammad Cheng Hoo juga bisa dikunjungi di Jalan Hertasning Baru,
Kabupaten Gowa. Masjid Muhammad Cheng Hoo yang dikelola PITI juga ada
juga dilengkapi dengan bangunan yang berfungsi sebagai sarana sosial seperti
memiliki karakter tertentu yang pada umumnya akan muncul dan terakumulasi
menjadi sebuah citra ataupun kesan yang diberikan oleh siapapun kepada
bangunan tersebut. Fungsi merupakan titik awal yang mendasar bagi semua
fisik yang didirikan pertama kali oleh Nabi Muhammad (Tahun 622 M)
Madinah. Dengan ruang terbuka yang hanya dibatasi oleh garis batas tanah
pergerakan Nabi dan pengikutnya inilah yang kemudian mereka sebut mesjid.
yang sungguh luar biasa. Mesjid dibuat dengan teknologi, biaya dan sumber
Adaptasi dari unsur budaya lokal banyak sekali dimanfaatkan. Saat ini hampir
semua orang memberikan satu persepsi yang hampir sama terhadap tipologi
mesjid.
Kata tipologi terdiri atas type yaitu berasal dari kata typos (bahasa
Yunani), yang bermakna impresi, gambaran, bentuk, jenis atau karakter suatu
simbolis, dan lain-lain; (2) geometrik, meliputi bentuk, prinsip tatanan, dan
lain-lain; (3) langgam, meliputi periode, lokasi atau geografi, politik atau
Hal ini berarti ada satu tipe tertentu dari suatu bangunan yang akan
membentuk satu karakter, ciri atau image yang secara “general” dapat
Muhammad Cheng Hoo memiliki karakter yang kuat. Karakter itu berupa
bentuk dari bangunan itu sendiri misalnya kubah utamanya berundak tiga
seperti bentuk pagoda, Lalu ada empat kubah kecil berbentuk segi empat
mengelilingi empat sudut bangunan, dan atap mesjid yang berbentuk klenteng.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah salah satu dari tahapan yang ada diantara
aktivitas penelitian. Dari uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
Cheng Hoo?
C. Tujuan penelitian
Cheng Hoo.
6
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
Kegiatan ini merupakan bagian yang penting dari pendekatan ilmiah yang
harus dilakukan dalam setiap penelitian ilmiah dalam suatu bidang ilmu. Hasil
dari kegiatan ini merupakan materi yang akan disajikan untuk menyusun dasar
atau kerangka teori penelitian yang dalam usulan atau laporan penelitian
teoritis dan menggunakan literatur yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Oleh karena itu beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang
sebagai berikut;
1. Estetika
kualitas, pengalaman dan nilai), atau filsafat seni (kreatifitas, karya seni
7
8
1994).
1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat
seni. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
2. Tipologi
Tipologi terdiri atas type yaitu berasal dari kata typos (bahasa
tentang impresi, gambaran, bentuk, jenis atau karakter dari suatu objek.
Tipologi dapat juga diartikan sebagai sebuah konsep yang memilah sebuah
Tipologi berasal dari dua suku kata yaitu tipo yang berarti
suatu benda dan makhluk secara umum. Berikut ini adalah beberapa
pengertian tipologi :
elemen secara hirarkis diskala fisik (dari detail kecil untuk sistem yang
besar).
tentang tipe. Tipologi arsitektur atau dalam hal ini tipologi bangunan
yang digunakan oleh ahli teori arsitektur dan arsitek Itali dan Perancis
f. Menurut KBBI
contoh konkrit dari suatu tema tunggal dalam suatu periode atau masa
3. Arsitektur mesjid
a. Tipologi mesjid
budaya lokal. Hal ini bisa dipahami, karena memang faktor-faktor itu
tampak lebih langsung dan kasat mata serta bersifat umum berlaku
yaitu masjid. Mesjid ialah pusat kegiatan ibadah ummat Islam yang
atau figur dari sesuatu. Secara umum, tipe sering digunakan untuk
bentuk atau objek tertentu. Bila ditinjau dari objek bangunan, tipologi
terbagi atas tiga hal pokok, yaitu tapak ( site) bangunan, bentuk ( form)
(Budihardjo,1997).
terminologi itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain, baik secara
tengah, bagian Afrika Utara, Spanyol, Asia Tengah, dan India. Dalam
arsitektur Islam yang paling menonjol dan memiliki ciri khas yang
1) Desain Kubah
2) Menara
berbeda disetiap daerah, ada yang cuma satu menara bahkan ada
2014.)
16
3) Lengkungan
bentuk bulat dari alam semesta bagi para mualaf. (Much affan,
2014 ).
17
4) Pola geometris
2014).
18
terapung ini memiliki nama asli mesjid Amirul Mukminin. Mesjid ini
terletak di teluk makassar atau di pantai losari. Mesjid ini mudah kita
bibir Pantai dengan pondasi cukup tinggi, jika air laut dalam keadaan
kubahnya dan terdapat dua buah menara yang berdiri tegak di sisi-sisi
19
Itulah sebabnya mesjid ini selalu ramai didatangi oleh masyarakat kota
menjadi salah satu objek wisata ritual di kota makassar saat ini.
seberat 584 kilogram. Ditulis dengan tinta yang terbuat dari campuran
21
tinta bak cina dan cairan teh kental, Alquran ini ditulis selama 12 bulan
atau satu tahun. Ditulis oleh KH Ahmad Faqih muntaha pada tahun
1957 oleh Soekarno dan Soeharto pada tahun 1967. Kedua presiden ini
satunya adalah mesjid Salman ITB yang saat ini menjadi kebanggaan
Bentuk atap tidak bundar, tetapi kuncup segi empat, seperti atap
Sulawesi Selatan yang dibangun pada 1687 oleh Raja Sultan Alauddin,
Raja yang pertama kali memeluk agama Islam di daerah itu. Noe'man
abad 17. Sultan Alauddin adalah raja gowa yang ke 14, Kakek
Islam di kerajaan gowa, yang pada saat itu 41 orang yang berasal dari
agama Islam. Pada saat itu, ke-41 orang tersebut mengajak berdiskusi
para Mubaliq dari timur tengah saat memimpin sholat jumat di lokasi
itu. Saat akan dibangun masjid, Pohon katangka yang ada ditebang dan
Hingga kini, kayu katangka yang pertama kali ditebang saat itu,
kerajaan gowa, yang pada saat itu, selain sebagai tempat beribadah,
ketebalan 120 cm, dinding yang sangat kokoh membuat tempat ini
sebagai tempat pertahanan yang kuat. Pada saat ini, mesjid digunakan
tempat mengadakan kajian-kajian bagi para Ulama dan Tetua yang ada
dengan dinding yang terbuat dari batu bata dengan ketebalan 120 cm.
Joglo Jawa, ditandai dengan adanya empat tiang besar yang ada di
berjumlah lima buah. Untuk dua pintu mesjid yang berfungsi sebagai
2011).
28
Keempat tiang tersebut terbuat dari pasangan batu bata dengan model
menyerupi kuil hera pada masa yunani kuno. Pengaruh cina juga
terlihat pada mimbar mesjid, ukiran cina digunakan pada atap mimbar,
Posisi mimbar dari pada mesjid Katangka sama dengan posisi mesjid
sederhana. Atap mimbar mesjid katangka mirip dengan atap utama dari
mana imam memimpin shalat dan ukuran mihrab tersebut ± 165 cm.
dengan dinding yaitu batu bata. Tinggi tiang tersebut mencapai 4m,
Atap mesjid yang berbentuk atap limas yang bertrap. Diantara trap
atap menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat dan konstruksi
B. Kerangka Pikir
berdasar tinjauan pustaka, dengan meninjau teori yang disusun dan hasil-
Wawancara
Hasil
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
32
33
2. Lokasi penelitian
Mesjid ini berada di jalan danau tanjung bunga, kecamatan
: Asrama pesantren
: Danau tanjung bunga
B. Narasumber
penelitian ini adalah Pengelola mesjid Muhammad Cheng Hoo atau beberapa
1. Fokus penelitian
2. Desain penelitian
kerangka yang dibuat untuk mencari jawaban atas estetika pada tipologi
Pengumpulan data
(observasi, wawancara
dan dokumentasi)
Deskripsi Data
Kesimpulan
1. Observasi
memperoleh data tentang karya seni dalam suatu kegiatan dan situasi yang
2. Wawancara
3. Dokumentasi
yang di lapangan.
kota makassar.
satu mesjid dengan arsitektur khas tionghoa. Akan tetapi bukan berarti mesjid
tionghoa ini dikhususkan untuk warga keturunan tionghoa saja, namun warga
Jika diperhatikan sisi luar bangunan gedung mesjid Cheng Hoo yang
dibangun pada tahun 2012 dan selesai ditahun 2015 ini memiliki model
bangunan dengan dua perpaduan budaya, yaitu budaya lokal makassar dan
budaya tionghoa. Hal itu begitu kental terlihat dari bentuk kubah mesjid yang
mirip pagoda asal tiongkok dan empat kubah kecil mengeliligi mesjid di sisi
Selain memiliki perpaduan dua budaya dari segi sisi bangunan mesjid,
warna cet mesjid juga berbeda dari mesjid pada umumnya, yaitu warna merah
maron dan kuning, warna ini dinilai sebagai warna ciri khas tionghoa. Untuk
yang dikenal sebagai laksamana Cheng Hoo panglima armada angkatan laut
dunia Cheng Hoo dikenal sebagai penyiar agama Islam dimasanya tidak
terkecuali di Indonesia.
39
40
sejadinya saja, akan tetapi adanya dorongan yang menyeluruh, tidak sekedar
untuk ditampilkan dilihat dan didengar saja akan tetapi penuh dengan gagasan
semua karya seni dapat diketahui dengan pasti apa yang disampaikan oleh
Makassar.
1. Makna estetika pada tipologi mesjid adalah ditinjau dari sisi kesatuannya,
pada umunya. Mesjid ini memadukan nuansa timur tengah dan tiongkok
budaya Cina. Kubah utamanya berundak tiga seperti bentuk pagoda, rumah
ibadah umat tionghoa, namun tidak manyalahi aqidah islam akan tetapi
Hoo, Gaya arsitektur tionghoa jelas terlihat pada bagian dalam atap mesjid
dengan sisi langit-langit mesjid yang berundak tiga atau payung tiga
bilangan tiga atau ganjil berkaitan dengan konsep bahwa bilangan ganjil
mengadopsi bentuk rumah adat lokal jelas terlihat pada kubah menara.
Sedangkan pada kubah kecil mesjid juga mendominasi bentuk rumah adat
lokal yang mengelilingi empat sisi mesjid yang disebut sulapa appa
lokal makassar dan budaya tionghoa. Hal itu begitu kental terlihat dari
bentuk kubah mesjid yang mirip pagoda asal tiongkok dan empat
memiliki perpaduan dua budaya dari segi sisi bangunan mesjid, warna
cet mesjid juga berbeda dari mesjid pada umumnya, yaitu warna merah
marun dan kuning, warna ini dinilai sebagai warna ciri khas tionghoa.
Perpaduan dua budaya akan tetapi satu tujuan berada pada satu atap
menampung 600 jamaah. Lantai satu terdapat aula, dpw PITI dan
tempat wudhu, sedangkan lantai dua ruangan untuk mesjid atau ibadah
rancangan Ir. Sujan ini dapat dilihat dari bentuk susunan atap dan
tangga mesjid yang diadaptasi dari rumah adat lokal. Sedangkan unsur
bangunan mesjid. Ruang luar mesjid ini kental bernuansa cina, khusus
juga berbeda dengan mesjid pada umumnya. Jika mesjid yang lain,
armada angkatan laut cina di masa dinasti ming. Yang dalam tiap
kebudayaan bugis makassar pada mesjid rancangan Ir. Sujan ini dapat
dilihat dari bentuk susunan atap dan tangga mesjid yang diadaptasi dari
rumah adat lokal. Sedangkan unsur timur tengah dapat dengan mudah
ibadah umat tionghoa. Lalu ada empat kubah kecil berbentuk segi
pagoda. Ini sebagai penanda dua identitas, tionghoa dan muslim dalam
satu atap, berbeda akan tetapi satu tujuan yaitu menghadap kepada
warna merah marun dan kuning pada bangunan mesjid ini dikarenakan
akan lebih gemilang dalam hati setiap umat muslim. Atap Cheng Hoo
kebudayaan bugis makassar pada mesjid rancangan Ir. Sujan ini dapat
dilihat dari bentuk susunan atap dan tangga mesjid yang diadaptasi dari
yang terdapat di mesjid Cheng Hoo makassar. Dari hasil penelitian yang
mesjid dengan sisi langit-langit mesjid yang berundak tiga atau payung
mempunyai delapan sisi atau segi delapan itu jelas terlihat pada bagian
mata angin artinya cinta dan kasih sayang (menyebarkan cinta dan
hubungan jodoh.
dan kubah yang berundak tiga atau tiga tingkat serta unsur lokalnya
dan kepemimpinan yang disebut “Sulapa Appa” atau segi empat. Salah
Appa” ini menyimbolkan susunan semesta yakni api, air, angin dan
tanah. atau sulapa appa, sedangkan pada tiang bagian tengah menara
bentuk dari bangunan budaya lokal, kubah kecil berbentuk segi empat
dan kepemimpinan yang disebut “Sulapa Appa” atau segi empat. Salah
akhir abad XVI atu permulaan abad XVII) bahwa individu yang cocok jadi
memiliki sifat inilah yang akan memperbaiki, negeri yaitu sebagai berikut:
berita buruk atau baik, dan mampu menyatakan ya atau tidak dalam
mengambil keputusan.
53
sifat negatif dan sifat positif yaitu unsur api, air, udara dan tanah. Adapun
memiliki sifat berani. Air memiliki kegigihan tapi tidak jujur. Sifat angin
selalu berlaku kasar dan tidak memiliki ketulusan dan kejujuran. Tanah
Kua (ba gua) adalah delapan diagram atau simbol yang merupakan dasar
Tiongkok kuno.
54
A. Kesimpulan
Cheng Hoo dari sisi bentuk langit-langit mesjid delapan sisi atau
55
56
kepemimpinan.
B. Saran
Sebagai deskripsi dari hasil penelitian diajukan saran agar kiranya kita
bisa banyak belajar dari estetika tipologi mesjid Muhammad Cheng Hoo ini
disetiap mesjid, ataupun kegiatan agama lainnya secara rutin, tidak lain untuk
Al Qurtuby, Sumanto. 2003. Arus Cina Islam Jawa. Inspeal Ahimsakarya Press:
Jogjakarta.
Ashari, Meisar. 2016. Kritik Seni: Sarana Apresiasi Dalam Wahana Kontemplasi
Seni. Makassar: Mediaqita Fondation.
Gazalba, Sidi. 1982. Masjid Pusat Ibadah Dan Kebudayaan Islam. Jakarta:
Pustaka Antara.
Affan, Much. 2014. Elemen Dalam Arsitektur Islam. dikutip dari :http://desain ru
mah.idamanku.blogspot.co.id/2014/12/elemen-dalam-arsitektur-
islam.html) Di akses, 23 Oktober 2017.
57
58
Suharjanto, Gatot. 2013. Keterkaitan Tipologi Dengan Fungsi Dan Bentuk: Studi
Kasus Bangunan Masjid. Architecture Department, Faculty of
Engineering, Binus University: Jakarta Barat
1. Biodata Narasumber
1. Nama : Irfan ( Ketua pengelola Masjid Muhammad Cheng Hoo
Makassar)
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta
Pa Kwa
(Sumber : Internet) Di akses, 19 Oktober 2017)
Proses Wawancara
(Foto dokumentasi: Hamsar, 11 Oktober 2017)
Proses Wawancara
(Foto dokumentasi: Hamsar, 11 Oktober 2017)
RIWAYAT HIDUP