SKRIPSI
Oleh
AINUN MUTMAINNAH
10533 805 215
i
-
ii
MOTTO
iii
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”.
(Q.S Al-Insyirah: 6-8)
iv
PERSEMBAHAN
Muhammadiyah Makassar.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyanyang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,
Sang Khalik.
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejahuan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis
serahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermamfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua saya. Marsuki dan Suria yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
Demikain pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga serta sahabat yang tak
Dr. Syafruddin, M.Pd. dan Akram Budiman Yusuf, S.Pd., M.Pd. Selaku
vii
pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan,
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................... vi
ix
2. Pragmatik .............................................................................. 9
1. Data ............................................................................................... 35
1. Teknik Pengamatan....................................................................... 37
x
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
B. Pembahasan....................................................................................... 51
A. Simpulan ............................................................................................ 56
B. Saran .................................................................................................. 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunikasi. Hal ini tidak dapat terlepas dari keharusan manusia untuk
tertentu kepada mitra tutur yang terlibat dalam Proses komunikasi yang
dengan jelas oleh mitra tutur yang terlibat dalam proses komunikasi,
proses komunikasi yang efektif dan efisien tidak akan terjadi dengan baik,
apabila bahasa yang digunakan oleh penutur tidak mampu dipahami oleh
bahasa yang digunakan oleh penutur harus bahasa yang mudah dipahami
oleh mitra tutur. Penggunaan bahasa dapat dijumpai dalam berbagai segi
1
2
komunikasi yang baik maka tujuan yang ingin dicapai dalam proses
Dengan demikian, penggunaan tindak tutur yang baik dan sesuai dengan
menegesankan.
Makassar. Pasar Butung Makassar adalah pusat grosir yang berada di kota
sebuah swalayan. Tempat ini paling diburu oleh semua kalangan, mulai
tindak tutur komisif dan tindak tutur direktif dalam tuturan yang dituturkan
pelanggan.
4
tutur, yaitu tindak tutur komisif dan tindak tutur direktif yang digunakan
daya tuturan yang mampu menarik calon pembeli agar tertarik membeli
interaksi jual beli, bahasa merupakan alat atau sarana komunikasi yang
antara pedagang dan pembeli. Melalui komunikasi yang baik maka tujuan
oleh sebab itu penelitian ini tidak fokus pada satu bahasa saja. Namun
permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka
B. Rumusan Masalah
berikut:
Butung Makassar?
Butung Makassar?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini ada dua yaitu secara praktis dan
teoritis.
a. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti
lebih lanjut terkait tindak tutur komisif dan tindak tutur direktif namun
dengan kajian yang lebih luas ataupun dengan metode yang berbeda
Indonesia.
tindak tutur komisif dan tindak tutur direktif sehingga dapat dijadikan
b. Manfaat Teoritis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
judul “Tindak Tutur Ilokusi Dalam Film Hors De Prix Karya Pierre
film Hors de Prix yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak
dalam iklan radio yang ada di Jember tindak tutur ilokusi verba asertif
produk barang atau jasa dari produsen ke konsumen yang dalam hal ini
7
8
ilokusi verba asertif. Jumlah tindak tutur ilokusi verba asertif yang
ini adalah jenis tindak tutur ilokusi dalam wacana kolom Pak Rikan di
2. Pragmatik
mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi
suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa, dengan kata lain: telaah
konteksnya.
dikaji dalam pragmatik adalah makna yang terikat konteks atau dengan
pragmatik tidak dapat dilepaskan dari bahasa dan konteks. Oleh karena
3. Peristiwa Tutur
linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua
pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di
adalah sebuah peristiwa tutur. Peristtiwa serupa kita dapati juga dalam
kota atau di kereta api yang terjadi di antara para penumpang yang
syarat seperti yang disebutkan di atas. Atau seperti dikatakan oleh Dell
P = Participants
E = Ends
A = Act sequences
K = key
I = Instrumentalities
G = Genre
bola pada waktu ada pertandingan sepak bola dalam situasi yang ramai
seperlajan mungkin.
bisa pembicara atau pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan
ragam atau gaya bahasa yang berbeda bila bicara berbicara dengan
suatu kasus perkara, namun, par apartisipan di dalam peristiwa tutur itu
Dalam peristiwa tutur di uang kuliah lingistik, ibu dosen yang cantik
yang datang hanya untuk memandang wajah bu dosen yang cantik itu.
percakapan biasa, dan dalam pesta adalah berbeda. Begitu juga dengan
ini juga mengacu pada kode ujaran yang digunakan, seperti bahasa,
4. Tindak Tutur
Tindak tutur merupakan bagian dari peristiwa tutur dan peristiwa tutur
oleh kaidah atau norma bagi penutur. Ujaran atau tindak tutur dapat
terdiri atas satu tindak tutur atau lebih dalam suatu peristiwa tutur dan
15
ini” indak tutur ini merupakan suatu perintah dari penutur kepada mitra
alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini,
yang melekat pada tuturan itu disebut dengan tindak tutur. Oleh sebab
itu, tindak tutur adalah salah satu kajian yang perlu diketahui, karena
ingin disampaikan.
17
berbeda, yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur
perlokusi.
Pulau Madura.
yang pada tahun 2004 melanda Banda aceh. Lalu, bial disimak
kalimatnya.
18
lewat.
perlokusi.
dapat ditinggalkan.
penutur jauh, tetapi juga bila dituturkan oleh seorang guru kepda
menyebutkan.
adalah tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang
lain melakukan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang
a. Permintaan (Requstives)
b. Pertanyaan (Questions)
c. Perintah (Requirements)
mensyaratkan.
d. Larangan (Prohibitive)
memaafkan.
25
f. Nasihat (Advisories)
bisa juga berhubungan dengan masa yang akan datang. Dengan kata
tindak tutur komisif ialah jenis tindak tutur yang dipahami oleh
masa yang akan datang. Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang
ke dalam jenis tindak tutur komisif ini. Ada pula pendapat lain
tutur komisif dapat dibagi menjadi beberapa jenis meliputi jenis tindak
Contoh :
“Saya pasti akan datang pada hari Selasa” termasuk dalam jenis
hari Selasa.
28
Contoh :
ini.
Contoh:
8. Konteks Tutur
konteks situasi.
32
B. Kerangka Pikir
komisif dan tindak tutur direktif. Berdasarkan hasil tuturan pedagang yang
bentuk tindak tutur yang muncul dalam tuturan pedagang di Pasar Butung
Makassar.
33
PRAGMATIK
Pedagang di
Pasar Putung
Makassar
Analisis
Hasil
Temuan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tutur komisif dan tindak tutur direktif yang digunakan dalam peristiwa
tutur komisif dan tindak tutur direktif pada pedagang dalam peristiwa tutur
34
35
1. Data
2. Sumber Data
C. Definisi Istilah
Dalam penelitian ini untuk memudahkan dan memberikan arah yang jelas
1. Teknik Pengamatan
meninjau terelebih dahulu tuturan pada interaksi jual beli yang terjadi
tutur direktif.
2. Teknik Perekaman
deskriptif kualitatif untuk mengetahui tindak tutur komisif dan tindak tutur
direktif.
G. Instrumen Penelitian
diperoleh.
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1) Pedagang : Singgaki’
(Mari singgah)
(Ini berapa?)
Pembeli : Ooooo
(oh)
singgah”.
39
40
Pedagang : Ini?
(Ini?)
Pedagang : Ini?
(Ini?)
(Iya itu)
Pedagang : Iye
(Iya)
(Ini berapa?)
(Bisa dicoba?)
Pedagang : Bisa
(Bisa)
Tuturan pada data (1) dan (2) bermaksud permintaan izin karena
nomor berapa?”.
(Notanya ada?)
lagi)
Pembeli : Oh iye
(Oh iya)
Pembeli : Iye
(Iya)
3) Pedagang : Ini kalo kena noda kasi minyak kayu putih nah
Pembeli : Iye
(Iya)
43
putih)
Pembeli : Iye
(Iya)
dari) keinginan penutur seperti pada tuturan (1), (2), dan (3). Apa yang
tindakan. Tuturan pedagang (1) “Iya tulis dinota saja mbak, silakan tulis
nomor telepon anda siapa tahu ada yang mau dikirim lagi” maksudnya
ada yang dikirim lagi nantinya. Tuturan (2) “Barangnya masukkan di sini
pedagang berikan karena kantongannya lebih besar. Tuturan (3) “Ini kalau
kena noda berikan minyak kayu putih saja”, maksudnya ialah jika suatu
saat nanti barangnya kena noda berikan minyak kayu putih saja karena
Pedagang : Dua ratus, satu lapan pulu bisa itu, cantik ini
bisa.
(1) dan (2) tersebut mengekspresikan alasan yang kuat bagi pembeli untuk
maksud pedagang menuturkan ini karena warna abu-abu lebih mewah dari
pada warna hitam, sedangkan tuturan (2) “Rp 200.000, Rp 180.000 itu
sudah bisa, mau yang ini? Iya? Model seperti ini cantik terlihat elegan,
kemarin ada dua orang yang ambil katanya mau dipakai wisudah sih.
Seperti ini dia kembaran. Baju apapun yang anda gunakan serasi, semua
ditujukannya karena terlihat cantik dan elegan dan baju apapun yang
digunakan akan terlihat serasi karena memiliki warna yang netral, dan bisa
(Ini berapa?)
sayang?)
Pembeli : Ndaji
(Ndaji)
ada ukuran
Rp20.000)
bajunya
baju-bajunya)
Pembeli : Berapa 1?
(Iya Rp 10.000)
Pedagang : Iye
(Iya)
49
Pembeli : Makasih
(Terima kasih)
Tuturan pada data (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) merupakan jenis tindak
kepada calon pembeli agar tertarik membeli dagangannya. Pada data (a) “Pilih
yang lalu lalang dengan menggunakan nada yang lembut. Data (b) “Mau
gamis putih, data (c) “Pilih yang mana? Cari apa? Pilih yang mana dik? Ibu
pilih yang mana? Pilih yang mana sayang? Baju pestanya?” pedagang
akan tetapi tuturan selanjutnya yaitu pedagang mengatakan bahwa baju yang
ia kenakan ada warna ada ukurannya. Data (d) “cari apa sayang? Dalaman
harga kalau ambil tiga buah harganya Rp. 50.000, jika satu saja harganya Rp
20.000, data (e) “Mari singgah, ada gamis, mari singgah belanja baju-bajunya”
dijajakannya. Data (f) “Es ger… ada jeruknya, manga, ini markisa, ini jeruk
dijajakannya.
50
karetnya itu
karetnya bagus)
Berdasarkan paparan data dan analisis data wujud tindak tutur komisif
tersebut di atas disimpulkan terdapat dua wujud tindak tutur komisif yaitu
B. Pembahasan
Wujud tindak tutur direktif dan tindak tutur komisif dalam peristiwa
yang bervariasi tentang wujud tindak tutur direktif dan wujud tindak tutur
komisif. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan penulis mengenai tindak
penulis menggolongkan dua jenis tindak tutur ilokusi yaitu tindak tutur
direktif dan tindak tutur komisif. Jenis tindak tutur direktif terbagi lagi dalam
5) Pemberian izin, 6) nasihat dan jenis tindak tutur komisif diantaranya ada 3
Berikut ini akan dibahas mengenai wujud tindak tutur direktif yang
terikat oleh janjinya dan harus menepati janji tersebut. 2) Tindak tutur komisif
tersebut.
tuturan, tetapi terdapat maksud dalam tuturan tersebut. Daya tuturan pedagang
53
yang mampu menarik calon pembeli sangat bervariasi sehingga calon pembeli
kepada pembeli tidak selalu setia pada satu ragam tindak tutur tertentu.
bentuk penggunaan ragam tindak tutur. Melalui tindak tutur direktif dan
direktif dan tindak tutur komisif untuk menghidupkan interaksi yang baik.
Setiap jenis-jenis tindak tutur direktif dan tindak tutur komisif mempunyai
mempergunakan jenis tindak tutur direktif dan tindak tutur komisif secara
tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan
sesuatu. Yule membagi tindak tutur direktif menjadi enam jenis, yang terdiri
Adapun salah satu contoh dari tindak tutur direktif yang digunakan pada
“singgaki‟ (mari singgah), b). “Nomor berapa kita pake?” (Kamu pakai
Yule (2006) tindak tutur komisif ialah jenis tindak tutur yang
di masa yang akan datang. Tindak tutur komisif dibagi menjadi beberapa jenis
Adapun salah satu contoh tindak tutur komisif yaitu: a) “Cantik warnanya,
nda kentara karetnya, bagus karetnya itu” (warnanya cantik, karetnya tidak
kentara, karetnya bagus) tuturan ini termasuk tindak tutur komisif menjanjikan
yang mana?) tuturan ini mengandung tindak tutur komisif menawarkan yang
Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah terdapat lima wujud
tindak tutur direktif yang digunakan pada pedagang di Pasar Butung Makassar
hanya menemukan dua bentuk tindak tutur komisif yang digunakan pedagang
direktif dan tindak tutur komisif berbeda dan memiliki pula strategi yang
BAB V
A. Simpulan
menghasilkan temuan yang bervariasi tentang jenis tindak tutur direktif dan
lima jenis tindak tutur direktif yang digunakan pada pedagang di pasar
dan menawarkan.
56
57
B. Saran
tutur direktif dan tindak tutur komisif. Hal ini sangat bermanfaat dalam
DAFTAR PUSTAKA
Austin. 1962. (Chaer, Abdul. 2014). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta
Hibridani, Ikasari Indah. 2010. Tindak Tutur Ilokusi Dalam Wacana Kolom Pak
Rikan Di Koran Mingguan Diva. (online).
https://lib.unnes.ac.id/2750/1/7164.pdf. Diakses tanggal 15 Januari
2019.
Ibrahim, Abd Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
Kusumaningsih, Indah Aprianti. 2016. Tindak Tutur Ilokusi Dalam Film Hors De
Prix Karya Pierre Salvadori. (online).
https://eprints.uny.ac.id/29860/1/Skripsi%20Indah.pdf. Diakses tanggal
15 Januari 2019.
58
59
Suwito. 1983. (Putrayasa, Ida Bagus. 2014). Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yulianti, Titik. 2018. Tindak Tutur Komisif Anak Kepada Orang Tuanya Di
Geneng Waleng Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. (online).
http://eprints.ums.ac.id/64006/14/NASKAH%20PUBLIKASI-
2%20titik.pdf. Diakses 5 Januari 2019.
60
L
A
M
P
I
R
A
N
61
TRANSKRIPSI DATA
a. Pedagang : Singgaki
(Mari singgah)
(Ini berapa?)
Pedagang : Satu dua lima yang bahan katun, ada yang seratus ibu,
Pembeli : Ooooo
(oh)
Pedagang : Ini?
(Ini?)
Pedagang : Ini?
(Ini?)
(Iya itu)
Pedagang : Iye
(Iya)
(Ini berapa?)
(Bisa dicoba?)
Pedagang : Bisa
(Bisa)
(Notanya ada?)
Pedagang : iye, tulis dinota saja di‟ mba. Tuliski nomor hpta‟
Pembeli : Oh iye
(Oh iya)
Pembeli : Iye
(Iya)
g. Pedagang : Ini kalo kena noda kasi minyak kayu putih nah
Pembeli : Iye
(Iya)
putih)
Pembeli : Iye
(Iya)
64
Pedagang : dua ratus, satu lapan pulu bisa itu, cantik ini yang
karna ini kan biar kita pake baju apa masuk, semua
jalan bisa.
(Ini berapa?)
65
Pedagang : Kalo dompet kartunya tuju pulu, ini ada yang begini
ranselnya)
Pembeli : Ndaji
(Ndaji)
l. Pedagang : Yang mana sayang? Apa kita cari? Yang mana dek?
(Pilih yang mana? Cari apa? Pilih yang mana dik? Ibu
pestanya?)
Pedagang : Ndada kalo kaftan, ini yang kupake ada warna ada
ukuran
66
(kalau kaftan tidak ada, ini yang saya pakai ada warna
ada ukurannya)
bajunya)
sama mangga
67
Pembeli : Berapa 1?
(Iya Rp 10.000)
Pedagang : Markisa, ini jeruk. Jeruk ini mami, milo, kapocino ada
juga
Pedagang : Iye
(Iya)
Pembeli : Makasih
(Terima kasih)
itu
bagus)
Pedagang : Yang mana kak? Itu nam lima, nam pulu pasnya.
birunya?)
D
O
K
U
M
E
N
T
A
S
I
70
RIWAYAT HIDUP
dan tamat tahun 2015 di SMK Negeri 3 Makassar. Pada tahun yang sama (2015)
penulis melanjutkan pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
judul “Tindak Tutur Ilokusi Pada Pedagang di Pasar Butung Makassar (Tinjauan
Pragmatik)”.