LAPORAN PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Kenaikan kelas dan kelulusan XII
MA Mathla'ul Anwar Citasuk Padarincang
Disusun Oleh :
1. Aam amaliatunnisa
2. Ahmad khaerudin
3. Ila nurulfadilah
4. Muhammad hadis
5. Mutmainnah
6. Wiwin sutianengsih
M. Syukron, J . SE.M.Ak
ii
LEMBAR PENGESAHAN
MUSEUM NEGERI BANTEN
( Observasi Pada Museum Negri Banten)
Penguji 1 Penguji 2
(…………………………) (………………….……)
Mengetahui,
Kepala Madrasah MA Mathla'ul.Anwar citasuk
Syukron, J. SE.M.Ak
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANATAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah yang
berjudul “MUSEUM NEGERI BANTEN ”. Penyusun menyadari bahwa baik
dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata mauapun pembahasan
materi karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan
penuh kerendahan hati penyusun mengharapkana saran, kritik, dan segala bentuk
pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan karya ilmiah ini.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. M.Syukron ,J SE.M.Ak selaku kepala MA Mathal'ul Anwar Citasul
padarincang
2. Amalia febriani, S Pd. selaku Pembimbing 1.
3. Siti komariah ,S.Pd sebagai wali kelas Xl
4. Seluruh staf dewan Guru MA Mathla'ul Anwar Citasuk Padarincang.
5. Orang tua yang selalu berrdoa untuk kesuksesan kami
6. Siswa/siswi MA Mathla'ul Anwar Citasuk Padarincang yang selalu
mendukung sehingga tugas karya ilmiah ini dapat kami kerjakan dan di
selesaikan dengan tepat waktu
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari karena keterbatasan kami maka karya ilmiah ini masih
jauh dari sempurna oleh karenanya kami menerima masukan dan kritikkan yang
membangun guna perbaikan kami dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan petunjuk dan perlindungan kepada kita. Amiin.
v
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING I
LEMBAR PENGESAHAN II
MOTO III
PERSEMBAHAN IV
KATA PENGANTAR V
DAFTAR ISI VI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 1
C. Batasan Masalah 1
D. Tujuan Penelitian 1
E. Manfaat Penelitian 1
BAB II KAJIAN TEORI 2
A. Pengertian Museum Negeri Banten 2
B. Fungsi Dan Manfaat Museum 2
C. Tujuan Museum 3
BAB III METODE PENELITIAN 4
A. Metode Pengumpulan Data 4
B. Waktu dan Tempat Penelitian 4
C. Cara kerja 4
BAB I V PEMBAHASAN 5
A. A. Mengidentifikasi dan Menganalisa Museum Negeri Banten 5
B. B. Sejarah Museum Negeri Banten 5
C. C. Arsitektur Museum Negeri Banten 6
D. D. Benda Koleksi Museum Negeri Banten 7
E. BAB V PENUTUP 14
F. A. SIMPULAN 14
G. B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
H. LAMPIRAN - LAMPIRAN 16
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah aspek penting dalam sebuah proses transisi belajar di museum negeri
banten . Untuk mengidentifikasi , menganalisis , museum negeri banten
.
B. PERUMUSAN MASALAH
masalah yang kami angkat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai Pokok
berikut.
1. Sejarah Museum Negeri Banten
2. Arsitektur Museum Negeri Banten
3. Koleksi yang ada di Museum Negeri Banten
4. Proses peresmian dan perawatan Museum Negeri Banten
C.BATASAN MASALAH
Dari rumusan masalah diatas, penyusun membatasi karya ilmiah ini mengenai
karya tulis ilmiah Museum Negeri Banten.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian penyusunan karya ilmiah sebagai berikut.
a. Sejarah Museum Negeri Banten
b. Arsitektur Bangunan Museum Negeri Banten
c. Benda- Benda koleksi Museum Negeri Banten
d. Pengesahan Museum Negeri Banten
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian yang menyusun lakukan adalah untuk mengetahui,
mengidentifikasi, dan menganalisa Museum Negeri Banten.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Museum
Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan
warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau
hiburan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah
lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-
benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna
menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman
Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap,
tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka
untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-
artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan
dan rekreasi.
2
● Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga
koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah
manusia.
b. Museum Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan
kegiatanpemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
● Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
● Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan
pengamanan nya.
C. Tujuan museum
Untuk mengabadikan sejarah pada masa lampau , untuk mengembangkan
wawasan sejarah ,sarana tempat wisata.
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Metode penelitian
1. Metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu bahasan mengenai cara melaksanakan
penelitian. suatu penelitian bisa berjalan sesuai rencana jika menggunakan
metode-metode yang tepat.
2. Pengertian Metode Penelitian
4
Pengertian metode penelitian yaitu suatu bentuk langkah-langkah bagaimana
suatu penelitian bisa berjalan. metode ini saling berkaitan dengan teknik penelitian
atau yang bisa kita kenal dengan prosedur penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
5
November 2013, menguat wacana untuk menjadikan bekas Kantor Residen
Banten itu sebagai Museum Negeri Provinsi Banten. Selain bangunan itu yang
berstatus Bangunan Cagar Budaya, lokasinya pun strategis, karena berada di pusat
kota Serang. Didukung dengan halaman yang luas dan pepohonan besar yang
rimbun, deretan bangunan bersejarah itu dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Bangunan Karesidenan Banten dibangun berdasarkan surat usulan Residen Banten
kepada Gubernur Hindia Belanda tanggal 26 Januari 1821, yang menyatakan
perlunya dibangun kantor residen di Banten.
Hal ini dikarenakan pada saat itu belum ada tempat yang representatif untuk
kantor seorang Residen.
Perencanaan pembangunan kantor residen diusulkan oleh direktur bangunan sipil
Hindia Belanda tanggal 31 Agustus 1821 nomor 56, yang menyebutkan tentang
rencana tata letak, bentuk, serta biaya yang diperlukan untuk membangun kantor
residen di Serang. Surat usulan tersebut kemudian disetujui oleh Gubernur
Jenderal Hindia Belanda yang tertuang dalam surat keputusannya tanggal 10
September 1822 nomor 7.
Bangunan ini dirancang oleh Horst, dengan ketua pelaksana pembangunan Letnan
Haas di bawah pengawasan Komisaris Borneo Fabius yang saat itu menjabat
sebagai Residen Banten. Bahan-bahan bangunan sebagian didatangkan dari
Batavia. Pintu dan jendela untuk bangunan berasal dari bangunan kantor lama
yang sebelumnya telah ada di Banten dan Anyer.
6
Dibangunnya tempat tersebut didasarkan atas perlunya pembangunan kantor
residen di Banten karena saat itu belum ada tempat yang representatif untuk
kantor seorang residen di Banten.
Perencanaan pembangunan kantor presiden diusulkan oleh Direktur Bangunan
Sipil Hindia Belanda pada 31 Agustus 1821 Nomor 56.
Arsitek Horst merupakan perancang gedung ini dengan Letnan Haas sebagai ketua
pelaksananya.
Pembangunan gedung berada di bawah pengawasan Komisaris Borneo Fabius
yang pada saat itu menjabat sebagai Residen
2. Kotak Penyimpanan
7
Peti penyimpanan yang terbuat dari kayu berupa panjang 60 cm , Lebar 25
cm, tinggi 25 cm.
Peti penyimpanan ini dihiasi ornamen-ornamen yang terbuat dari potongan
potongan kulit kerang yang biasa disebut dengan istilah "Cukli".
Cukli merupakan potongan kulit kerang mutiara yang ditempel pada kotak kayu
atau keaneka kerajinan kayu. Motif tempelan cukli beragam , mulai dari flora,
fauna, hingga ornamen primitif.
3. Pipa Terakota
Pipa terakota ini merupakan saluran air yang terbuat dari tanah liat bakar. Pipa
ini memiliki bentuk lebih kecil pada salah satu bagian ujungnya yang berfungsi
untuk menyambungkan dengan pipa yang lain.
Banten lama sebagai situs ibu kota kesultanan banten banyak ditemukan jenis-
jenis barang yang terbuat dari lempung bakar atau terakota dalam jumlah yang
sangat melimpah . Dapat disimpulkan bahwa ketika itu terakota sangat berperan
dalam kehidupan yang sangat berperan dalam kehidupan penduduk kota.
Terakota yang ditemukan di situs banten lama amat kaya ragamnya , diantaranya
seperti unsur bangunan ( bata, genteng, jobong sumur, pipa saluran) , wadah
(periuk,pasir kendi ,tempayan , boneka,vas bunga), ritus religi (sesaji meterai),
dan alat kebutuhan praktis lainnya seperti timbangan , dan lampu (clupak).
Sebagian besar terakota ini diduga merupakan buatan setempat karena karena
ditemukan alat produksinya yang berupa pelandas.
4. Fosil
Fosil dari bahasa latin "fossa" yang berarti " menggali keluar dari dalam
tanah" fosil adalah semua sisa, ataupun cetakan dari manusia , binatang , dan
tumbuh tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu bantuan dari masa geologis
atau prasejarah yang telah berlalu .
Fosil makhluk hidup berbentuk ketika makhluk hidup pada zaman dahulu ( lebih
dari 11.000 tahun) terjebak lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh
endapan lumpur . Endapan lumpur tersebut mengeras menjadi batu di sekeliling
makhluk hidup yang terkubur tersebut .
8
Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut
fosil hidup. Fosil yang umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang , gigi
dan tulang. Ilmu yang mempelajari fosil adalah seorang paleontologi , yang juga
merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.
5. Logam yang membatu ( komponen biotik yang memfosil)
Koleksi logam ini merupakan besi yang dahulunya merupakan rantai dari
sebuah bagian kapal yang ditemukan di pulau panaitan ujung kulon. Seiring
berjalannya waktu terendam air laut. Lama kelamaan ranti kapali ini menjadi
seperti menyatu dan membatu seperti karang .
9
Pelayaran Banten-London ditempuh bersama rombongan selama lima bulan
melewati Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Perjalanan ini sangat sulit dan
berbahaya. Akan tetapi kapal layar yang ditumpangi utusan dari Kesultanan
Banten pada masa itu tiba dengan selamat di tujuan tanpa mengalami hambatan.
Rombongan itu berangkat pada 10 November 1681 dengan menumpang kapal
danga East India Company yang bernama New London. Tiba di London pada 27
April 1682.
Pada 5 Juli 1682 kedua duta besar Banten beserta rombongan meminta izin untuk
kembali ke Banten. Mereka diberi gerlar Sir oleh Raja CharlesII, lengkap dengan
pedang kehormatan. Rombongan dari Banten ini naik kapal Kemphorne dari
Pelabuhan Chatham, dan mulai berlayar pada 23 Agustus 1682. Mereka tiba di
Banten pada 20 Januari 1683.
9. Prasasti Munjul
prasasti yang diletakkan di teras depan museum ini ditemukan pada tahun
1947 dan menjadi bukti tertua bahwa wilayah Banten merupakan bagian dari
Kerajaan Taruma yang berkedudukan di Bogor pada abad ke-6 masehi.
10. Gerabah
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak bisa lepas dari gerabah. Sejak
masa prasejarah hingga masa pengaruh Islam, banyak tinggalan gerabah yang
ditemukan di Banten. Gerabah yang ditemukan di Banten, khususnya di kawasan
Banten Lama sangat bervariasi baik bentuk maupun motif hiasnya. Mulai dari
peralatan rumah tangga hingga gerabah hias. Bahkan motif hias gerabah yang
ditemukan di Banten Lama menjadi inspirasi bagi seniman Banten sehingga
terciptalah Batik Banten.
10
11. Mata uang banten
Pada 11 Desember 2003 kantor berita reuters inggris , memberitahukan
tentang penemuan koin koin mata uang asal banten , " satu ikat koin koin yang
berasal dari jawa , indonesia , telah ditemukan tertanam dalam lumpur di perairan
sungai thames , london ." Memang masih merupakan misteri , tapi menarik untuk
disimak . Uang kuno tersebut berbahan tembaga dan berlubang segi enam di
tengahnya .
Berisi 90 keping dalam satu renteng , pada setiap keping terdapat tulisan arab
yang berbunyi "pangeran ratu ing bantan." " bantan " adalah sebutan untuk
provinsi banten sekarang .
Dari hasil penelitian di ketahui uang kuno ini bertarikh abad ke - 17 dan
merupakan mata uang kuno jawa yang pertama di inggris . Pada masa kerajaan
banten beredar mata uang khasa dengan tulisan berhuruf jawa kuno pada bagian
pinggir yang artinya "pangeran Ratoe", serta mata uang berhuruf arab yang
artinya "pangeran ratu ing banteb ". Pada bagian belakan tampak polos .
Pangeran ratoe merupakan gelar dari sultan maulana muhammad yang
memerintah kesultanan banten pada tahun 1580-1596 .
Uang ini terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran diameter 31, 18 mm , tebal
1,53 mm, dan berat 7,42 gram . Peredaran ini dimulai sejak masa pemerintahan
Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Qadir ( pengganti sultan maulana
muhammad ) awal abad ke -17.
11
R. Von Heine Geldern dan Quaritch Wales menyatakan bahwa tradisi megalitik
ikut menentukan bentuk susunan candi candi di indonesia.punden berundak lebak
cibedug merupakan salah satu hasil karya masterpiece pada masa prasejarah fase
peradaban megalitikum. Situs ini dipandang sebagai punden terbesar di Asia
Tenggara , sedangkan punden terluas adalah punden yang terdapat di kabupaten
cianjur , jawa barat yakni punden berundak gunung padang yang baru baru ini
menghebohkan karena diduga sebagai bangunan piramida yang akan
mengalahkan penemuan piramida di mesir.
12
Agustus 1950, bentuk Negara Indonesia kembali ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan uang RIS tidak berlaku lagi.
13
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Museum Negeri Provinsi Banten adalah museum umum yang menempati
gedung lama Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang. Bangunan Museum
Negeri Provinsi Banten merupakan bekas Kantor Residen Banten yang didirikan
pada 26 Januari 1821. Museum ini diresmikan pada 29 Oktober 2015 oleh
Gubernur Banten, Rano Karno. Pengelolaan Museum Negeri Provinsi Banten saat
ini diberikan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah Taman Budaya dan Museum
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
Museum adalah Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi
koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
Museum adalah Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga
koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
Museum Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan
melalui penelitian dan penyajian.
B. SARAN
Adapun saran yang disampaikan oleh penyusun adalah
1. Untuk meneliti benda koleksi museum harus meneliti dengan baik , serta
penyajian informasi yang benar atau fakta sesuai dengan sumber Objek
penelitian.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pengertian-museum/#
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/pada-1682-banten-pernah-mengiri
mkan-duta-besarnya-ke-inggris/
https://www.bi.go.id/id/layanan/museum-bi/koleksi-museum/default.aspx
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20160914161819-445-158266/belajar -
kebantenan-di-museum-negeri-provinsi-banten
https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-banten
15
LAMPIRAN
16
Uang koin pada masa kerajaan Banten kotak penyimpanan berkas
17