LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun oleh :
NIM : 2301615030
KELAS : C
TAHUN 2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
3. Peneliti
a. Nama Arida,S.Pd
b. NIM 2301615030
c. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
d. Universitas Cokroaminoto Palopo
e. Tempat Meneliti SMP Negeri 28 Bulukumba
f. Hari dan tanggal pelaksanaan Siklus 1
Siklus II
g. Alamat Rumah Gunturu
h. Nomor Telepon 085256702797
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, kepada kita semua. Semoga kita selalu dalam lindungan dan
bimbingan-Nya. Amiin.
Penelitian Tindakan kelas ini berjudul “Keefektifan Metode Project Based
Learning (PjBL)
Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Deskripsi ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
kelas VII (Survei pada siswa kelas VII SMP Negeri 28 Bulukumba Tahun Pelajaran 2023/2024), ini
diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Cokroaminoto Palopo.
Rintangan, kendala, ataupun kesulitan pastilah banyak menimpa diri penulis,
namun berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak penulisan
penelitian Tindakan kelas ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya apabila dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Sudirman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 28 Bulukumba yang telah
memberikan ijin pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
2. Ibu Bau Rannu, S.Pd selaku teman sejawat yang berkenan menjadi supervisor 2 dan
penilai 2, serta memberi saran yang membangun bagi penulis.
3. Ibu Mardawati, S.Pd selaku teman sejawat yang berkenan menjadi penilai 2
4. Rekan- rekan guru SMP Negeri 28 Bulukumba yang telah memberikan dukungan bagi
penulis.
5. Seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 28 Bulukumba.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
ABSTRAK vi
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Identifikasi Masalah 5
C. Analisis Masalah 5
D. Rumusan Masalah 6
F. Manfaat Penelitian 6
A. Jenis Penelitian 17
C. Sasaran Penelitian 17
D. Rencana Tindakan 17
iv
1) Kegiatan Pelaksanaan Tindakan 20
1) Proses Pembelajaran 31
A. KESIMPULAN 35
B. Implikasi 36
C. Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 39
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bulukumba pada Bulan Mei sampai Desember pada
semester pertama tahun akademik 2023/2024. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII sekitar
13 siswa, sampel penelitian ini berjumlah 13 siswa.Penelitian ini menggunakan dua metode
pembelajaran yaitu : metode PjBL di kelas VII B yang merupakan kelompok eksperimen dan
metode konvensional di kelas VII A yang merupakan kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental dengan desain penelitian one group pre test dan post test design.Teknik
pengumpulan data menggunakan angket. Pemberian angket mengenai motivasi belajar dan
keterampilan menulis deskripsi dilakukan pada responden sebelum dan setelah diberikan metode
pembelajaran baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Uji hipotesis I
menggunakan uji T Tes (Paired Test), Uji hipotesis II menggunakan uji ChiSquare, Uji Hipotesis III
menggunakan Uji ANOVA.
Hasil perhitungan menunjukkan 1) kelompok kontrol dengan nilai thitung 11,857 dengan nilai
signifikansi < 0,05 maka H1 diterima. Hal iniBerarti bahwa metode PjBL lebih efektif daripada
metode langsung dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.2) kelompok kontrol dengannilai chi
square hitung sebesar 10,823 dengan nilai signifikansi <0,05 maka H2 diterima. Hal ini berarti
bahwa siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa
dengan motivasi belajar rendah dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.3)ada interaksi antara
metode mengajar dengan motivasi belajar sebesar 10,414 dengan nilai signifikansi < 0,05. Hal ini
berarti bahwa ada interaksi antara metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap keterampilan
menulis teks deskripsi.
KATA KUNCI:
vi
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Di Sekolah Menengah Pertama (SMP), kompetensi inti yang ingin dicapai sesuai
dengan yang dituangkan dalam kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia adalah agar siswa (1) memiliki kompetensi berbahasa dan (2) memiliki
kompetensi bersastra (Depdiknas, 2006:3). Kedua kompetensi tersebut dalam
implementasinya di pengajaran harus Senantiasa mencakupi kegiatan mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis.
Dengan demikian, mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP, harus
dititikberatkan terhadap aspek kemampuan berbahasa, dengan harapan agar para siswa
mampu dan terampil menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
reseptif (menyimak dan membaca) maupun secara produktif (berbicara dan menulis), di
samping harus pula memiliki apresiasi terhadap karya sastra Indonesia.
Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks sebagai
sarana pembelajaran. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa kurikulum 2013 untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks. Khusus pada jenjang SMP/MTs terdapat
14 jenis teks, yaitu teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks
cerita pendek, teks cerita moral, teks ulasan, teks diskusi, teks cerita prosedur, teks cerita
biografi, teks eksemplum, teks tanggapan kritis, teks tantangan, dan teks rekaman
percobaan (Permendikbud No.68 Tahun 2013). Salah satu kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa kelas VII SMP adalah menyusun teks deskripsi.
Peneliti memilih teks deskripsi sebab teks deskripsi merupakan alat bantu yang
efektif untuk lebih bisa menuangkan apa yang ada dalam gagasan siswa ke dalam bentuk
tulisan berdasarkan pengalaman pribadi. Dalam menulis teks deskripsi, siswa
membutuhkan keterampilan khusus untuk menampilkan ide cerita. Siswa dituntut untuk
kreatif dan mampu mengembangkan ide dan menghubungkan peristiwa yang
2
dialami/sebuah peristiwa yang dialami oleh orang lain atau bahkan mampu
mengembangkan sebuah ide dari daya khayal maupun sebuah mimpi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menulis deskripsi untuk kelas VII
masih tergolong lemah. SMP Negeri 28 Bulukumba sudah menerapkan kurikulum 2013
untuk kelas VII, sedangkan kelas VIII dan IX masih menggunakan kurikulum KTSP.
Motivasi belajar dari siswa dan metode pembelajaran yang konvensional juga
berpengaruh terhadap siswa yang kurang menyukai mata pelajaran menulis. Motivasi
belajar siswa tidak semata-mata dimiliki dari tubuhnya sendiri. Namun, tumbuhnya
motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu faktor personal dan
sosiokultural, faktor lingkungan belajar, serta faktor persepsi dan keyakinan siswa
terhadap pembelajaran, keluarga maupun dari diri siswa. Dalam pembelajaran menulis
deskripsi, lingkungan belajar di sekolah memiliki peranan yang kuat terhadap motivasi
belajar siswa. Strategi pembelajaran, hubungan pertemanan, hubungan dengan guru,
maupun kondisi kelas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
siswa.
Pembelajaran menulis teks deskripsi merupakan pembelajaran yang sulit bagi siswa.
Rendahnya kemampuan menulis siswa mungkin disebabkan guru belum mampu
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi di dalam pengajaran, serta kurang
memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia. Strategi yang dipakai guru belum bisa
mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam siswa untuk mengekspresikan
perasaan atau gagasannya.
Proses pembelajaran jelas berpengaruh langsung pada hasil belajar. Faktanya, siswa
cenderung tergantung pada guru dan ketika pembelajaran berlangsung, siswa banyak
melakukan kegiatan di luar pembelajaran, seperti bermain HP, bergurau dan tidak fokus
pada kegiatan. Selama ini, guru mengelola pembelajaran dengan tahap persiapan,
memperagakan atau demonstrasi, kemudian siswa menirukan dan melakukan praktik
seperti apa yang diperintahkan guru. Guru menerapkan pembelajaran langsung. Namun,
strategi yang dipakai guru cenderung : (1) kurang efektif untuk target pembelajaran yang
kompleks, (2) hanya cocok untuk siswa berlatar belakang rendah, (3) membuat siswa
tergantung pada guru dan pasif, (4) cenderung sesuai untuk kelas awal, (5) interaksi
siswa cenderung rendah, dan (6) beberapa tujuan pembelajaran sulit dicapai. Hasilnya,
3
guru kurang berhasil dalam pembelajaran keterampilan menulis deskripsi selama ini.
Tentu saja hal ini sangat menghambat proses pembelajaran.
4
inovatif dan tepat guna dalam meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi
(Ginting, 2014:3). Metode pembelajaran PjBL memberikan warna baru dalam melatih
keterampilan siswa dimana siswa yang awalnya kurang bisa menulis menjadi bisa
menulis berdasarkan pengalaman atau masalah yang pernah dihadapi masing-masing
anak.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam memahami teks deskripsi belum memuaskan.
4. Kurangnya motivasi siswa dalam hal membuat tulisan dalam bentuk karangan/cerita.
5. Penggunaan metode pembelajaran dari guru yang kurang variatif dan konvensional.
C. Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka
peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Motivasi belajar yaitu keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
siswa itu dapat tercapai.
2. Keterampilan menulis deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 28 Bulukumba yang
masih rendah. Kurang tepatnya siswa dalam menuangkan ide-ide, gagasan dan
pikirannya ke dalam bahasa tulis secara tepat dari peristiwa yang pernah dialami dan
pelaksanaan pembelajaran menulis teks deskripsi masih belum memuaskan karena
masih ada hambatan-hambatan.
5
3. Penggunaan metode PjBL dalam pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya,
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan keterampilan menulis deskripsi antara siswa yang diajar
menggunakan metode PjBL dengan metode konvensional?
2. Apakah ada perbedaan keterampilan menulis deskripsi antara siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah?
3. Apakah ada interaksi antara metode PjBL dengan motivasi belajar dalam pencapaian
keterampilan menulis teks deskripsi?
2. Perbedaan keterampilan menulis deskripsi antara siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
3. Interaksi antara metode PjBL dengan motivasi belajar dalam pencapaian keterampilan
menulis deskripsi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis bagi para guru
dan siswa SMP di lingkungan SMP Negeri 28 Bulukumba, dan masyarakat pembaca luas
pada umumnya.
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau informasi pada pembaca
maupun para praktisi pendidikan bahasa tentang keefektifan metode PjBL terhadap
keterampilan menulis deskripsi jika ditinjau dari motivasi siswa, baik secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama; seberapa besar kadar kekuatan hubungan di antara
metode PjBL dan motivasi belajar terhadap keterampilan menulis deskripsi. Selain itu,
6
dapat memberikan sumbangan kepada teori pembelajaran yang berkenaan dengan
menulis deskripsi serta variabel-variabel yang berperan dalam upaya meningkatkan
keterampilan menulis deskripsi. Hasil penelitian ini pun dapat juga bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu khususnya dalam bidang pengajaran dan mendorong
peneliti lain untuk melaksanakan penelitian sejenis yang lebih luas dan mendalam pada
masa-masa mendatang.
b. Manfaat Praktis
Dapat merasakan betapa besar pengaruh motivasi belajar dan metode pembelajaran
yang diterapkan guru terhadap keterampilan menulis deskripsi.
4. Bagi peneliti
a. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian dan referensi bagi peneliti berikutnya.
7
c. Dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya variable lain yang
mempengaruhi keterampilam menulis deskripsi siswa.
5. Bagi pembaca
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Kajian Tentang Belajar
9
dirubah tersebut untuk menjadi bekal hidup seseorang agar ia dapat
membedakan mana yang dianggap baik ditengah-tengah masyarakat
untuk dihindari dan mana pula yang harus dipelihara.
1.2. Kajian tentang Hasil belajar
Kemampuan Menulis
11
a. Pengertian Menulis
menulis merupakan dasar sebagai bekal belajar di jenjang berikutnya. Menulis pada
dasarnya adalah kegiatan sesorang menempatkan sesuatu pada sebuah dimensi
ruang yang masih kosong, setelah itu hasilnya berbentuk tulisan agar dapat dibaca
dan dipahami isinya. Menulis merupakan kombinasi antara proses
dan produk. Prosesnya yaitu pada saat mengumpulkan ide-ide sehingga tercipta
tulisan yang dapat terbaca oleh pembaca (produk). Mengacu pada proses
pelaksanaannya, menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai suatu
proses, suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan informasi, dankegiatan
berkomunikasi (Susanto, 2013: 248). Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud menulis atau mengarang merupakan
komunikasi tidak langsung yang mengekspresikan pikiran meliputi maksud,
keinginanan, informasi dalam bahasa tulisan, dan kosakata dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga dapat dibacac seperti apa yang diwakili oleh simbol
tersebut yang tingkatannya paling tinggi.
b. Tujuan Menulis
a) Untuk memberikan petunjuk atau arahan Banyak kita jumpai tentang tulisan
yang tujuannya memberi petunjuk atau arahan tentang sesuatu, misalnya acara
belajar yang baik, cara membuat kue dan masih banyak lagi.
c. Kemampuan Menulis
13
karangan, dan ketepatan dalam menggunakan bahasa serta pemilihan kata yang
digunakan dalam menulis.
d. Fungsi Menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung karena tidak
langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita, tetapi melalui
bahasa tulisan. Menurut Tarigan (2008:22), fungsi utama dari tulisan yaitu sebagai
alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan para siswa berpikir, tetapi juga dapat menolong kita untuk
berpikir secara kritis. Menulis dapat memudahklan dalam merasakan dan
menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau presepsi kita,
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan pengalaman,
tidak jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai
orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya
dalam proses menulis yang aktual Tarigan (2008: 23).
e. Manfaat Menulis
Dalam dunia pendidikan, menulis sangat berharga sebab menulis dapat membantu
seseorang berpikir lebih mudah. Menulis sebagai suatu alat dalam belajar dengan
sendirinya memainkan peranan yang sangat penting. Dilihat dari sudut pandang ini,
(Susanto, 2013: 254-255) mengemukakan kegunaan menulis,
antara lain:
1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui.
Menulis mengenai suatu topik tersebut dalam membantu kita membangkitkan
pengetahuan dari pengalaman masa lalu.
14
4) Menulis membuat pikiran seseorang ssiap untuk dibaca dan dievaluasi. Kita
dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan melihatnya lebih objektif pada
waktu kita siap menulisnya.
5) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru. Kita akan
dapat menyimpannya lebih lama, jika kita menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Menulis membantu kita agar dapat memecahkan masalah dengan jalan
memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual,
sehingga dapat diuji. Sedangkan manfaat menulis menurut Komaidi (2011: 9)
adalah sebagai berikut:
1) Dapat memunculkan rasa keingin tahuan dan dapat melatih kepekaan terhadap
realitas di lingkungan sekitar.
5) Hasil dan tujuan yang diterbitkan, kita mendapatkan kepuasan batin dan
memperoleh penghargaan.
6) Tulisan yang banyak dibaca oleh orang akan menjadikan kita terkenal pula.
2. Menulis Deskripsi
15
beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya karangan deskripsi
merupakan sebuah penggambaran dari suatu objek yang berupa benda maupun
suasana dengan kalimat-kalimat dan membnetuk sebuah paragraph yang utuh
secara medetail, sehingga menimbulkan kesan yang hidup.
16
BAB III METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Project Based Learning (PjBL) merupakan proyek yang dilakukan secara kolaboratif
dan inovatif yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan
siswa atau masyarakat. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa Project Based
(Santyasa,2008:5).
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Terdapat dua siklus dalam waktu peneletian yaitu Siklus pertama pada tanggal 12 Oktober
C. Sasaran Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 28 Bulukumba.
D. Rencana Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus memuat kegiatan yang terdiri dari persiapan
dan hasil pendidikan, analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut dapat berupa remidi dan
17
Rencana Pelaksanaan Siklus 1 Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 terdiri dari 3
pertemuan pembelajaran. Pada sikulus 1 materi yang digunakan adalah Mmbaca Pemahaman
Teks Deskripsi. Pada pertemuan yang pertama akan membahas tentang pengertian teks
deskripsi, jenis-jenis teks deskripsi, manfaat teks deskripsi. Hasil tersebut akan dianalisis
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum serta kelemahan-kelemahan apa saja yang
Sebelum masuk siklus II, dilakukan tindak lanjut yaitu pengayaan bagi peserta didik yang
sudah tuntas dan remidial bagi peserta didik yang belum tuntas. Rencana Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran siklus I, maka peneliri
pelaksanaan siklus II terdiri dari tahap-tahap: 1. Perencanaan Tahap perencanaan, kegiatan yang
dilakukan peneliti sama seperti pada perencanaan siklus I yaitu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
seperti pada RPP pada siklus 1 Observasi Tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap
dan terhadap hasil evaluasi peserta didik. Analisis dan Refleksi Tahap ini peneliti melakukan
refleksi terhadap proses kegiatan belajar mengajar hampir sama pada siklus sebelumnya.
Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti.
18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TIDAK
NO NAMA KKM NILAI TUNTAS
TUNTAS
1 LV 70 45 √
2 AA 70 35 √
3 AA 70 45 √
4 NS 70 10 √
5 RR 70 50 √
6 IJ 70 70 √
7 SR 70 60 √
8 MS 70 40 √
9 AS 70 55 √
10 A 70 70 √
11 BH 70 60 √
12 DA 70 85 √
13 EB 70 30 √
14 I 70 70 √
15 LI 70 90 √
Jumlah 815 5 10
Rata-rata 54,33
Dari data diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai teks deskripsi sebagian besar
19
belum mencapai KKM. Dari 15 siswa hanya 5 siswa (23,80%) yang
mencapai KKM, sedangkan yang 10 siswa (76,19%) belum mencapai
KKM. Jadi presentasi peserat didik yang tuntas pada tahap Pra Siklus
hanya sebesar 23,80 %. Sebagai upaya perbaikan pembelajaran peneliti
memutuskan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
1) Kegiatan Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus 1
Penelitian ini dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa
komponen penting yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang
merupakan satu rangkaian utuh dalam satu siklus. Untuk siklus I materi yang
diajarkan adalah Membaca pemahaman teks deskripsi yang dilaksanakan dalam
1 kali pertemuan (2x35 menit).
a) Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I mengacu
pada hasil observasi pra siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi memahami daur hidup
beragam jenis makhluk hidup serta Kompetensi Dasar mengidentifikasi
informasi dalam teks deskripsi tentang objek ( sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah ) yang didengar dan dibaca. Dari
hasil observasi awal, permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut:
Siswa kurang menguasai materi yang diajarkan guru.
20
Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia masih
rendah.
Penggunaan pendekatan pembelajaran masih terpusat pada guru. Dari
permasalahan yang ada, maka diputuskan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 28
Bulukumba. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan
pembelajaraan, maka disusun perencanaan sebagai berikut:
21
Menyajikan teks deskripsi “Ayahku Panutanku “.
Tanya jawab antara siswa dan guru
2) Elaborasi
Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu (Soal atau
jawaban)
Siswa yang sudah mendapatkan kartu memikirkan
jawaban/soal dari kartu yang didapatkannya
Setiap siswa mencari pasangan kartu yang sekiranya
cocok dengan kartu yang dimilikinya
Jika siswa tidak bisa mencocokan kartu yang tepat atau
tidak menemukan kartu yang cocok sebelum batas
waktu yang ditetapkan, maka siswa bersangkutan akan
mendapatkan hukuman berdasarkan kesepakatan
bersama
Setelah menyelesaikan satu babak, kartu dikocok lagi
agar setiap peserta didik mendapatkan kartu yang
berbeda dari sebelumnya
Guru bersama siswa sama-sama membuat kesimpulan
3) Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan.
Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau
belum berpartisipasi.
Kegiatan Akhir / Penutup (15 menit)
1) Melaksanakan refleksi, baik guru maupun siswa terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
2) Bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3) Memberikan evaluasi
4) Memotivasi siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah
5) Berdoa
22
c) Observasi
1) Observasi Aktifitas Guru
Aktifitas guru yang diamati oleh teman sejawat sebagai
observer dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2.
Lembar Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
NO AKTIFITAS YANG DIAMATI 0 1 2
A PENDAHULUAN
1 Persiapan sarana pembelajaran √
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
3 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu √
Menghubungkan materi dengan lingkungan
4 √
sehari-hari
5 Memotivasi siswa √
B KEGIATAN INTI
1 Menguasai materi pelajaran dengan baik √
Kesesuaian materi yang dibahas dengan
2 √
Indikator
3 Berperan sebagai fasilitator √
4 Mengajukan pertanyaan pada siswa √
Memberi waktu tunggu pada siswa untuk
5 √
menjawab pertanyaan
6 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya √
7 Menguasai alat dan bahan peraga √
Memberikan bimbingan pada kegiatan proses
8 √
Pembelajaran
9 Kejelasan penyajian konsep √
Memberi contoh konkrit dalam kejadian yang
10 ada dalam kehidupan, sesuai dengan yang √
diperagakan
11 Memberikan motivasi dan penguatan √
C PENUTUP
1 Membimbing siswa menyimpulkan materi √
Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan
2 √
Datang
3 Memberi tugas pada siswa √
4 Mengadakan evaluasi √
Keterangan :
0 = tidak dilakukan guru
1 = dilakukan tapi
kurang
23
2 = dilakukan dengan sempurna
Nilai :
Jumlah Skor Perolehan 30
X 100 = X 100 = 75
Jumlah SkorMaksimum 40
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Dapat dilihat dari data diatas, aktivitas guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning pada siklus 1 mendapatkan nilai 75
(predikat Baik). Akan tetapi masih perlu adanya perbaikan
dalam proses pemelajaran. Perbaikan tersebut dilakukan
pada siklus 2.
2) Observasi Aktifitas Siswa
24
3 AA √ √ √
4 NR √ √ √
5 RR √ √ √
6 IJ √ √ √
7 SR √ √ √
8 MS √ √ √
9 AS √ √ √
25
10 A √ √ √
11 BH √ √ √
12 DA √ √ √
13 EB √ √ √
14 I √ √ √
15 LI √ √ √
Jumlah 1 4 10 1 1 1 11 2 1 3 9 2
Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik S : Sedang K
: Kurang
26
4) Menentukan pelaksanaan observasi.
5) Menyiapkan alat evaluasi.
b) Pelaksanaan
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1) Siswa berdoa secara bersama dipimpin oleh salah satu anak
2) Guru mengecek kehadiran siswa
3) Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis
untuk mengikuti pembelajaran
4) Guru Menanyakan materi sebelumnya yang sudah
dipelajari
5) Guru memberikan motivasi kepada siswa
6) Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan
di laksanakan
Kegiatan Inti (45 menit )
1) Eksplorasi
Memperlihatkan tayangan video mengenai teks
deskripsi.
Tanya jawab antara siswa dan guru
2) Elaborasi
Setiap siswa dibagikan lembar Lkpd
Guru mengintruksikan cara mengerjakan
Siswa menyampaikan hasil diskusinya
Guru memberi penguatan materi
27
Siswa memperhatikan penjelasan singkat dari guru.
Menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami.
3) Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan.
Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau
belum berpartisipasi.
Kegiatan Akhir / Penutup ( 15 menit)
1) Melaksanakan refleksi, baik guru maupun siswa terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
2) Bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3) Memberikan evaluasi dan motivasi siswa untuk
mengulangi pelajaran di rumah
c) Observasi
1) Observasi Aktifitas Guru
Aktifitas guru yang diamati oleh teman sejawat sebagai
observer dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Lembar Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus 2
NO AKTIFITAS YANG DIAMATI 0 1 2
A PENDAHULUAN
1 Persiapan sarana pembelajaran √
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
3 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu √
Menghubungkan materi dengan lingkungan
4 √
sehari-hari
5 Memotivasi siswa √
B KEGIATAN INTI
1 Menguasai materi pelajaran dengan baik √
Kesesuaian materi yang dibahas dengan
2 √
Indikator
3 Berperan sebagai fasilitator √
4 Mengajukan pertanyaan pada siswa √
Memberi waktu tunggu pada siswa untuk
5 √
menjawab pertanyaan
6 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya √
7 Menguasai alat dan bahan peraga √
28
Memberikan bimbingan pada kegiatan proses
8 √
pembelajaran
9 Kejelasan penyajian konsep √
Memberi contoh konkrit dalam kejadian yang
10 ada dalam kehidupan, sesuai dengan yang √
Diperagakan
11 Memberikan motivasi dan penguatan √
C PENUTUP
1 Membimbing siswa menyimpulkan materi √
Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan
2 √
Datang
3 Memberi tugas pada siswa √
4 Mengadakan evaluasi √
Keterangan :
0 = tidak dilakukan guru
1 = dilakukan tapi
kurang
2 = dilakukan dengan sempurna
Nilai :
Jumlah Skor Perolehan 37
X 100 = X 100 = 92.5
Jumlah SkorMaksimum 40
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Dapat dilihat dari data diatas, aktivitas guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based learning pada siklus 2 mendapatkan nilai
92,5 (predikat Sangat Baik). Aktivitas guru dalam
pembelajaran pada siklus 2 mengalami peningkatan. Pada
siklus 1 guru mendapatkan nilai 75, sedangkan pada siklus
2 guru mendapatkan nilai 92,5.
3) Observasi Aktifitas Siswa
29
Pada tahapan ini yang diamati adalah keaktifan siswa
pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi menulis teks deskripsi melali model
Project Bsaed Learning adalah data keaktivan siswa pada siklus
2.
Tabel. 4.5
Lembar Aktifitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 2
Keaktifan Keberanian Disiplin
N S S S
Nama
o B B S K B B S K B B S K
1 LV √ √ √
2 AA √ √ √ √
3 AA √ √ √
4 NS √ √ √
5 RR √ √ √
6 IJ √ √ √
7 SR √ √ √
8 MS √ √ √
9 AS √ √ √
10 A √ √ √
11 BH √ √ √
12 DA √ √ √
13 EB √ √ √
14 I √ √ √
15 LI √ √ √
Jumlah 1 1 4 1 2 7 4 2 2 7 4 2
0
30
dengan siklus 1
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1) Proses Pembelajaran
d) Siklus 1
Proses pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan pra siklus. Proses pembelajaran pada pra siklus
aktivitas dan keaktifan siswa belum muncul, hal ini disebabkan
pembelajaran masih konvensional. Penyampaian informasi hanya
dengan metode ceramah saja sehingga siswa merasa jenuhdan aktivitas
siswa belum terlihat.
Proses pembelajaran pada siklus 1 aktivitas siswa mulai terlihat
dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat. Hal ini
disebabkan sudah adanya perubahan model pembelajaran. Peneliti tidak
hanya menyampaikan pembelajaran secara ceramah saja, namun sudah
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, metode
tanya jawab dan penugasan. Siswa aktif dalam kegiatan mencari
jawaban dengan mencari teman yang cocok dengan soal atau jawaban
yang mereka dapat.
e) Siklus 2
Pengkajian data yang peneliti lakukan pada proses pembelajaran
pra siklus, siklus I, dan siklus 2, secara bertahap mengalami
peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut.
31
Baik 4 26.66% 10 66.66%
Sedang 10 66.66% 4 26.66%
Rendah 1 6.6% 1 6.6%
SIKLUS 1 SIKLUS 2
KEBERANIAN Banyak Banyak
Presentase Presentase
Siswa Siswa
Sangat Baik 1 6.6% 2 13.33%
Baik 1 6.6% 7 46.66%
Sedang 11 73.33% 4 26.66%
Rendah 2 13.33% 2 13.33%
SIKLUS 1 SIKLUS 2
DISIPLIN Banyak Banyak
Presentase Presentase
Siswa Siswa
Sangat Baik 1 6.6% 2 13.33%
Baik 3 0.2% 7 46.66%
Sedang 9 0.6% 4 26.66%
Rendah 2 13.33% 2 13.33%
32
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
menulis teks deskripsi dari Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Nilai
No Nama Siswa Pra Ketuntasan
Siklus I Siklus II
Siklus
1 LV 45 55 85 Tuntas
2 AA 35 40 60 Tidak tuntas
3 AA 45 40 80 Tuntas
4 NS 10 10 70 Tuntas
5 RR 50 60 90 Tuntas
6 IJ 70 80 95 Tuntas
7 SR 60 60 100 Tuntas
8 MS 40 40 70 Tuntas
9 AS 55 40 95 Tuntas
10 A 70 45 95 Tuntas
11 BH 60 60 85 Tuntas
12 DA 85 60 100 Tuntas
13 EB 30 35 85 Tuntas
14 I 50 55 90 Tuntas
15 LI 90 85 100 Tuntas
Rata-rata 53 51 86.66
Presentase
353.33 340% 577.73%
Ketuntasan
%
33
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji persyaratan, analisis data, dan pengujian hipotesis yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Metode
meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 28
Bulukumba pada tahun pelajaran 2023/2024. Hal ini dilihat dari rata-rata hasil tes akhir
keterampilan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen = 79,00 sedangkan pada
kelompok kontrol sebesar 77,07 (nilai t hitung 11,857 pada taraf signifikansi alfa < 0,05).
2. Keterampilan menulis teks deskripsi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih
baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-
rata hasil tes akhir keterampilan menulis teks deskripsi siswa dengan motivasi pada
kelompok kontrol 158,60 dan kelompok eksperimen 171,97 (nilai chi square hitung
10,823 dengan taraf signifikansi alfa < 0,05). 3. Ada interaksi antara metode mengajar
dan motivasi belajar terhadap pencapaian keterampilan menulis teks deskripsi, hal ini
ditunjukkan dari uji LKPD dua jalur dengan nilai F hitung sebesar 10,414 pada taraf
signifikansi alfa < 0,05 dan Uji LKPD Tes dengan rincian sebagai berikut: 114 115 1.
Kelompok kontrol dengan motivasi tinggi secara signifikan lebih baik daripada kelompok
kontrol dengan motivasi rendah. 2. Kelompok kontrol dengan motivasi tinggi secara
Kelompok eksperimen dengan motivasi tinggi secara signifikan lebih baik daripada
kelompok kontrol dengan motivasi rendah. 4. Kelompok kontrol dengan motivasi rendah
35
secara signifikan lebih baik daripada kelompok eksperimen dengan motivasi rendah. 5.
Kelompok eksperimen dengan motivasi tinggi secara signifikan lebih baik daripada
B. Implikasi
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pemilihan
metode pembelajaran yang digunakan dan motivasi belajar baik sendiri-sendiri maupun
keterampilan menulis teks deskripsi dapat diupayakan melalui 116 pemilihan metode
pembelajaran antara lain kita mengacu pada pembelajaran inovatif yang sangat
beragam. Guru juga diarahkan untuk menggunakan metode pembelajran inovatif dan
salah satunya yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode project based learning
(PjBL).
motivasi belajar siswa dapat dilakukan melalui beberapa hal. Siswa didorong untuk
membiasakan menulis buku harian meski hanya beberapa kalimat setiap hari sehingga
siswa terbiasa dengan menulis. Semakin sering siswa menulis buku harian maka akan
36
semakin lancar dalam menuangkan ide-ide kreatif dalam hal menulis.
4) Usaha lain yang dilakukan untuk peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi
hanya di dalam kelas dan memberikan kesempatan siswa berdiskusi dengan teman
sekelasnya dalam upaya meningkatkan motivasi belajar yang dinilai masih perlu
ditingkatkan.
5) Kerja sama dengan pihak orang tua siswa juga penting dilakukan. Mengingat
lingkungan keluarga adalah lingkungan terdekat mereka. Orang tua siswa diarahkan
untuk menyediakan alat tulis yang variatif sehingga mendorong siswa untuk sering
dengan ukuran kecil atau membelikan buku yang bermotif dan berwarna/berkarakter
agar anak menjadi lebih bersemangat lagi untuk menulis di rumah, baik sekedar 117
menulis di buku harian atau menuangkan pengalaman pribadi dan ide-ide kreatif
mereka dalam bentuk tulisan. Selain itu keteladanan dari orang tua yang gemar
menulis akan menjadi penyemangat bagi siswa untuk membiasakan diri dalam
menulis.
6) Upaya yang dilakukan melalui pemilihan metode pembelajaran yang digunakan dan
dengan berbagai terobosan dapat berhasil. Keberhasilan akan tercapai dengan mudah
melalui kerja sama yang baik antara berbagai pihak baik siswa, guru, sekolah, dinas
C. Saran
Mengacu pada hasil penelitian, kesimpulan, dan implikasi yang diuraikan
sebelumnya dapat diberikan saran kepada berbagai pihak sebagai berikut Pertama, siswa
37
sebagai subjek secara langsung diharapkan mampu lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas dan mampu berdiskusi dengan teman
sekelasnya agar pencapaian keterampilan menulis teks deskripsi lebih maksimal. Kedua,
guru sebagai pendidik yang berhadapan secara langsung dengan siswa di sekolah untuk
lebih variatif dalam pemilihan metode mengajar. Guru yang kreatif dan inovatif akan
tersebut akan mampu meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi. Ketiga, kepala
Komunikasi orang tua dan sekolah akan menjadi kunci keberhsilan siswa. Kelima,
peneliti lain diharapkan terdorong untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut.
berbagai variabel serta wilayah penelitian yang lebih luas agar diperoleh data yang lebih
komprehensif.
38
DAFTAR PUSTAKA
39