OLEH :
ELIYASMAN, S.Pd
NIP. 19860509 200902 1 002
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disahkan Oleh
Ketua IGI Kabupaten Soppeng
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat
profesionalisme guru guna pemenuhan angka kredit kenaikan pangkat dan bahan
Dalam penulisan PTK ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan dimasa yang akan datang. selanjutnya dalam penulisan laporan ini
penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karana itu penulis ingin
iii
3. Ibu Hj.RUKMA,S.Pd sebagai Observer atau guru mitra dalam penelitian
ini
7. Semua pihak yang telah membantu sehingga penyusunan PTK ini dapat
Teriring doa semoga segala bantuan yang telah diberikan, sebagai amal
saleh senantiasa mendapat Ridha Allah SWT. Sehingga pada akhirnya laporan ini
mutu serta kemampuan professional tenaga kependidikan guru sekolah dasar pada
khususnya. Untuk itu segala ktitik dan saran yang membangun dari semua pihak
selalu penulis harapkan guna perbaikan dalam proses penulisan dan penyusunan
(PTK) ini dapat bermanfaat untuk kita semua, guna memajukan dunia pendidikan
kita.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
A. Kajian Pustaka 7
B. Kerangka Pikir 28
C. Hipotesis 30
v
BAB III METODE PENELITIAN 31
C. Fokus Penelitian 32
D. Prosedur Tindakan 32
A. Hasil Penelitian 38
B. Pembahasan 60
A. Kesimpulan 63
B. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64
LAMPIRAN 65
vi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Hubungan Konsep Sikap dan Keterampilan Proses 9
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. RPP Siklus I Pertemuan 1 66
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
belajar mengajar telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dari segi
muatan atau materi yang diajarkan. Hal ini ditandai dengan semakin
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Kondisi inilah yang menuntut para
Guru sangat menentukan sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa dari
guru dalam mengantarkan siswanya meraih hasil belajar yang optimal adalah
pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang efektif dan interaktif yang
1
2
merangsang setiap siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat eksternal atau internal dan
besar ditentukan oleh mutu kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan itu,
globalisasi, merupakan kebutuhan yang mutlak dan sangat mendesak. Salah satu
proses pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah peningkatan mutu guru
menyatakan “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu dasar yang sangat
penting artinya bagi murid pada tingkat satuan pendidikan dasar, karena
materinya berisikan penjelasan, gambaran, uraian, dan analisis tentang fungsi dan
peranan manusia, hubungan antara manusia dan masyarakat, baik secara individu
terdapat kelemahan selama ini dalam pembelajaran IPS adalah materi atau konsep
ilmu pengetahuan sosial berikut masalah dan fenomenanya kurang dipahami oleh
siswa. Hal ini berdampak dengan rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VI
Minimalnya yaitu 70, namun jumlah peserta didik yang memenuhi syarat
ketuntasan belajar minimal hanya 11 peserta didik atau 52% dari 21 orang peserta
didik.
dengan sedikit variasi selain itu juga murid ditempatkan sebagai objek belajar
yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif dan guru tidak
belajar mengajar. Situasi seperti itu dengan mudah dapat menggangu konsentrasi
dan kemampuan belajar siswa. Penggunaan metode ceramah ini tidak berdasarkan
pada analisis kesesuaian antara tipe isi pelajaran dengan tipe kinerja
disampaikan kurang komunikatif dan secara umum hampir semua materi yang
4
terdapat dalam buku paket kurang bisa dipahami secara kontekstual. Oleh karena
itu, di sinilah perlunya peranan guru sebagai salah satu unsur penting dalam
pembelajaran yang tepat, yang berorientasi dan berpusat pada siswa, bukan lagi
suasana yang interaktif antara guru dengan siswa atau sebaliknya, siswa dengan
siswa lebih besar, sehingga siswa yang memiliki tingkat keaktifan yang lebih
besar akan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar
mereka.
siswa dalam pembelajaran sehingga berujung pada rendahnya hasil belajar siswa,
B. Rumusan Masalah
proses dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada peserta didik kelas VI SDN 143
Limpotenga ?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis,
2. Manfaat praktis
standar ketuntasan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
kemampuan dasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Menurut
keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran
7
8
kepada siswa untuk terlibat secara optimal dalam proses pembelajaran. Hal ini
erat kaitannya dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) karena mengandung unsur
sebagai perwujudan dari cara belajar siswa aktif (CBSA). Keterampilan proses
pemikiran siswa dalam memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan serta
memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan dan
tidak sekedar cerita atau penjelasan guru mengenai suatu ilmu pengetahuan.
peserta didik memiliki potensi yang sama, yang berbeda hanya derajat dan
potensinya secara optimal. Oleh karena itu, tugas guru adalah memberikan
9
memiliki hubungan dan mekanisme kerja dengan karakteristik cara belajar siswa
aktif”. Hal ini dapat dilihat pada gambar skematik di bawah ini.
Pengalaman
Belajar
Kemampuan Hasil
Belajar Keterampilan Belajar
Proses
menghasilkan terbentuknya sikap dan nilai (afektif) pada siswa sebagai hasil
kemampuan fisik, mental dan sosial untuk memproses lebih lanjut hasil
Hal tersebut mungkin terjadi bilamana pelajaran yang disajikan oleh guru
siswa. Untuk itu, guru harus mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk
proses.
a) Mengamati
b) Mengklasifikasikan
antara obyek sehingga proses dalam kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan
c) Mengkomunikasikan
yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang. Komunikasi diarahkan
pada kegiatan menyampaikan dan menerima pesan yang bersifat fakta, ide,
yang sejenis.
d) Mengukur
tentang obyek yang diukur. Tujuannya agar sejak awal setiap siswa memiliki
e) Memprediksi
yang terjadi di masa akan datang berdasarkan perkiraan pada pola atau
kecenderungan tertentu atau hubungan antara fakta, konsep dan prinsip ilmu
f) Menyimpulkan
keadaan atau objek atau peristiwa berdasarkan fakta, peristiwa, konsep, dan
Mengkomunikasikan
hal yang wajar dan harus dilaksanakan oleh setiap guru dalam
karakteristik bidang studi. Selain itu, kita perlu menyadari bahwa dalam suatu
peserta didik. Guru dituntut bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator dan
bagi peserta didik untuk mengkondisikan dirinya kearah yang lebih baik
direncanakan dibagi kedalam tiga kegiatan yakni: (a) kegiatan awal, (b)
kegiatan inti yang terdiri dari tahap eksplorasi, pemahaman konsep, tahap
aplikasi konsep serta, (c) kegiatan akhir. Kegiatan ini dipilih untuk
1. Tahap eksplorasi
Pada tahap eksplorasi, guru dapat melakukan tanya jawab yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Hal ini dapat dilakukan secara
akan diajarkan. Ini bertujuan untuk menggali pengetahuan awal siswa melalui
orang setiap kelompok, dan setiap kelompok dibagikan lembar kerja siswa
(LKS) menugaskan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan
a. Mengamati
b. Menggolongkan (mengklasifikasikan)
c. Menginterprestasikan (menafsirkan)
di lingkungan siswa.
d. Meramalkan
e. Menerapkan
f. Merencanakan penelitian
g. Mengkomunikasikan
melalui percoban. Apabila masih banyak yang belum menguasai materi tersebut
Secara etimologi, sosial berasal dari kata socious yang berarti lebih
dari satu, penemanan, bergaul atau pergaulan sedangkan ilmu berasal dari kata
bahwa:
Ilmu sosial adalah ilmu yang bersifat tidak pasti (inexact) karena
menyangkut hakekat, fungsi, dan kedudukan manusia dalam
kehidupannya baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial
(homo socious) yang senantiasa berubah-ubah.
“ilmu pengetahuan sosial adalah suatu ilmu yang memiliki karakter tersendiri
dari beberapa konsep antara lain, geografi, ekonomi, sosial, dan sejarah”.
disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang bersifat tidak pasti (inexact) karena
baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial (homo socious) yang
senantiasa berubah-ubah.
18
perpaduan atau gabungan dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial antara lain:
Materi ilmu pengetahuan sosial terdiri atas konsep, prinsip dan analisis
yang erat kaitannya dengan perihal kehidupan manusia baik sebagai makhluk
tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas,
yaitu (1) fakta, (2) konsep, dan (3) generalisasi”. Ketiga hal inilah yang
sosial dan humaniora untuk tujuan pembinaan warga negara yang baik.
Melalui mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat
(2014: 2):
dan budaya. Berikut akan diuraikan hal-hal yang menjadi konsep IPS pada
1. Interaksi
komunikan (orang yang dijadikan sasaran atau objek, dan informasi( bahan
2. Saling ketergantungan
setiap murid dapat dipastikan memerlukan orang lain, meskipun hanya untuk
4. Keragaman/kesamaan/perbedaan
oleh berbagai sebab. Demikian pula halnya dengan konsensus, dapat muncul
setelah adanya konflik atau bahkan sebaliknya karena satu pihak tertentu
demi untuk kepentingan umum, sehingga konflik yang terjadi tidak sampai
6. Nilai kepercayaan
sesuatu yang menjadi ciri atau karakteristik suatu masyarakat. Jika suatu
masyarakat tidak memiliki nilai maka masyarakat tersebut tidak akan berharga
7. Budaya
berasal dari kata budhi dan daya, artinya segala sesuatu yang dihasilkan
dipertahankan, jika budaya itu merupakan hal yang baik. Sebaliknya, budaya
3. Hasil Belajar
yang pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar
Dalam interaksi edukatif ada harapan yang bersifat timbal balik antara
siswa dengan guru, guru mengharapkan agar siswanya berhasil dalam bentuk
tolok ukur kemampuan kognitif (intelektual) siswa tidak terlepas dari proses
Mappasoro (2014: 1-2) bahwa hasil belajar adalah “sejumlah perubahan yang
terjadi pada diri seseorang yang disebabkan oleh faktor lain di luar belajar
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai
Masing-masing jenis hasil belajar tersebut dapat diisi dengan bahan yang telah
motoris”.
hasil belajar dari Benyamin Bloom yang dikenal dengan istilah Taksonomi
Bloom. Menurut Sudjana (2014: 22) bahwa “secara garis besar taksonomi
Bloom terdiri atas tiga ranah dan mencakup beberapa jenjang, yaitu:
penelitian ini adalah prestasi belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar
dipandang sebagai suatu harapan yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar, maka prestasi belajar dalam penelitian ini adalah
Hal ini sebagaimana dikemukakan Muslich (2014: 22) bahwa “hasil belajar
dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan komponen dari
Dalam penelitian ini hasil belajar IPS, hanya dibatasi pada penguasaan
(RPP), yaitu skor hasil tes belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
Hasil belajar juga sering disebut prestasi belajar yang diperoleh dari
semua siswa dapat seperti yang diharapkan, sebab ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya.
1) Faktor biologis, misalnya anak yang lemah atau sering sakit, tentu
tidak dapat belajar dengan baik. Siswa yang bersangkutan tidak
dapat berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar sehingga hasil
atau prestasi belajarnya akan berkurang. Begitupun dengan siswa
yang lemah fisik atau cacat jasmani yang lain, misalnya
pendengaran kurang jelas, penglihatan kurang terang dan lain-lain.
2) Faktor psikologi yang turut mempengaruhi hasil belajar atau
prestasi belajar siswa, antara lain: a) intelegensi, b) bakat, c) minat,
d) perhatian, dan e) konstelasi psikis yang lain.
1) Faktor endogen, yakni faktor yang datang dari diri sendiri. Faktor
ini meliputi: faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) di
antaranya kesehatan dan cacat badan. Faktor psikologis berupa
intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan emosi.
2) Faktor eksogen, yakni faktor yang datang dari luar diri. Faktor ini
meliputi: lingkungan keluarga (orang tua, suasana rumah dan
ekonomi keluarga). Di samping itu ada juga faktor lingkungan
masyarakat (media dan teman bergaul, corak kehidupan tetangga,
kegiatan/kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat). Faktor
eksogen yang lain adalah lingkungan sekolah yang meliputi
28
Menurut Sudjana (Darmadji, 2014: 33) bahwa “hasil belajar dalam suatu
bidang studi tergantung pada kesempatan untuk belajar dan relatif terhadap
bakat. Di samping itu dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: minat, sikap,
B. Kerangka Pikir
sekolah dasar memiliki arti dan peran yang penting, karena materinya berisikan
penjelasan, gambaran, uraian, dan analisis tentang fungsi dan peranan manusia,
hubungan antara manusia dan masyarakat, baik secara individu maupun sosial
Hal ini menjadi lebih penting mengingat rendahnya hasil belajar siswa
kelas VI pada semester II tahun ajaran 2018/2019, di mana jumlah siswa yang
memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal hanya 38%. Kondisi tersebut di atas
menggunakan metode ceramah saja dengan sedikit variasi. Situasi seperti itu
samping itu, bahasa yang disampaikan kurang komunikatif dan secara umum
29
hampir semua materi yang terdapat dalam buku paket kurang bisa dipahami
secara kontekstual. Oleh karena itu, guru berperan dalam menetapkan pendekatan
dasar siswa. Di samping itu, mampu merangsang siswa untuk berpartisipasi aktif
secara langsung dalam proses pembelajaran dan terwujud suasana yang interaktif
antara guru dengan siswa atau sebaliknya, siswa dengan siswa, dan antara guru-
keaktifan siswa lebih besar, sehingga siswa yang memiliki tingkat keaktifan yang
lebih besar akan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar. Oleh karena itu
Pendekatan Siswa
Guru
Keterampilan Proses
• Guru tidak
membimbing dan • Siswa kurang tertarik
mengarahkan siswa dan termotivasi
• Guru kurang Hasil Belajar Siswa • Siswa tidak aktif
menjelaskan materi Meningkat dalam pembelajaran
pembelajaran
• Guru kurang
memotivasi siswa
C. Hipotesis Tindakan
maka hasil belajar IPS pada siswa kelas VI SDN 143 Limpotenga meningkat”.
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research).
berdaur yang terdiri dari dua siklus, di mana setiap siklus terdiri atas empat
tindakan kelas ditujukan sebagai perbaikan atas hasil refleksi terhadap tindakan
Secara skematik desain penelitian (Tiro, 2013: 12) dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Rencana
Tindakan
Siklus I Refleksi
Observasi
Rencana Baru
Tindakan
Siklus II
Refleksi Observasi
Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas
31
32
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 143
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk melihat hasil belajar IPS siswa setelah
D. Prosedur Tindakan
kelas, maka rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri atas dua siklus. Setiap
siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Prosedur kegiatan dalam setiap
pertemuan dan akan dibagikan kepada tiga kelompok. LKS yang dibuat
alat evaluasi berupa lembar tes yang digunakan pada akhir siklus.
kelompok terdiri dari 7 (enam) orang yang bersifat heterogen dan dapat
bekerjasama.
1) Observasi
2) Menggolongkan
3) Menafsirkan (menginterpretasikan)
gejala alam yang terjadi ada di Indonesia dan yang terjadi di negara-
pemahaman awal siswa tentang ciri – ciri gejala alam yang terjadi di
pengamatannya
4) Meramalkan
tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang terjadi di
hari.
5) Menerapkan
6) Merencanakan penelitian/percobaan
mengerjakan LKS.
7) Mengkomunikasikan
pekerjaannya.
keterampilan proses.
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi
siklus selanjutnya.
Siklus kedua dilakukan dengan tetap mengacu pada prosedur kegiatan yang
sama pada siklus pertama yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi atau
evaluasi dan refleksi. Hanya saja, pada siklus kedua aktivitas perencanaan dan
36
1. Observasi
dan lembar kerja siswa yang diberikan kepada tiap kelompok. Format observasi
2. Tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes pada
akhir siklus. Tes yang diberikan dalam bentuk tes isian dan uraian yang
berjumlah 5 soal. Sehingga nilai akhir hasil tes diperoleh dengan cara
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Data
yang diperoleh berupa nilai hasil tes belajar diolah dengan menggunakan
yang diperoleh siswa dengan standar KKM yang berlaku di sekolah. Khusus
untuk Sekolah Dasar Negeri 139 Tokebbeng nilai KKM sebesar 75. Kemudian
untuk mengukur hasil belajar siswa ke dalam skala deskriptif, maka digunakan
No Skor Kategori
1. 81 – 10 Baik Sekali
2. 66 – 80 Baik
3. 56 – 65 Cukup
4. 41 – 55 Rendah
5. 0 – 40 Rendah Sekali (Gagal)
80% dari seluruh siswa telah memperoleh nilai minimal 75 sebagai standar nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan rata-rata nilai siswa termasuk dalam
kategori baik serta terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
Dalam bagian ini dipaparkan data dan temuan hasil tindakan pembelajaran
gejala alam yang terjadi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara melalui
melalui hasil pengamatan dan hasil evaluasi siswa. Data setiap siklus dipaparkan
secara terpisah. Paparan yang dimaksud adalah tindakan aktifitas guru dan siswa
yaitu (1) penyajian data sebelum tindakan, (2) penyajian data tindakan, (3) penyajian
data tindakan siklus I, (4) penyajian data tindakan siklus II. Hal ini bertujuan untuk
A. Hasil Penelitian
a. Perencanaan
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi gejala alam yang terjadi di
tujuan pembelajaran siklus I yaitu (1) siswa dapat menunjukkan gejala alam yang
38
39
terjadi di Indonesia pada peta, (2) siswa dapat menyebutkan gejala alam yang terjadi
di Indonesia, (3) siswa dapat menjelaskan faktor penyebab gejala alam yang terjadi di
siswa memahami setiap tujuan pembelajaran, sehingga dapat mencapai hasil yang
diinginkan.
pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dengan baik yakni (1) guru membimbing
siswa untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan materi gejala
alam yang terjadi di Indonesia, (2) guru membimbing siswa untuk menggolong-
yang telah ditemukan untuk memecahkan masalah, (3) guru membimbing siswa
yang ada di lingkungan siswa, (4) guru membimbing siswa untuk meramalkan atau
menyimpulkan kemungkinan yang akan tejadi dari kegiatan menafsirkan yang telah
dilakukan, yaitu berupa pemahaman terhadap materi, (5) guru membimbing siswa
40
untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru, (6) guru
menguatkan pemahaman awal siswa terhadap materi gejala alam yang terjadi di
informasi yang sesuai dengan materi gejala alam yang terjadi di Indonesia, (2) siswa
informasi awal yang telah ditemukan untuk memecahkan masalah, (3) siswa
data dan informasi awal, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang ada
akan terjadi dari kegiatan menafsirkan yang telah dilakukan yaitu berupa pemahaman
terhadap materi materi gejala alam yang terjadi di Indonesia, (5) siswa menerapkan
konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru, (6) siswa menyelidiki masalah
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru melakukan tes kepada siswa untuk
mengukur dan mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa, serta hasil
mulai pukul 07.30 – 08.40 WITA, dan diikuti oleh siswa kelas VI 143 Limpotenga
yang berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 12 orang
menit atau 2 jam pelajaran. Pada tahap awal pelaksanaan tindakan pembelajaran guru
pembelajaran ini, guru mengucapkan salam, (2) kemudian mengajak siswa untuk
berdoa, (3) guru mengecek kehadiran siswa, (4) setelah itu guru melakukan
siswa siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat, (6)
guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dan (7) guru mengemukakan langkah-
dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Tanya jawab tentang gejala alam yang
meminta siswa untuk mengemukakan gagasan untuk memecahkan masalah, (3) Guru
42
membagi siswa dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 7 orang secara
kelompok siswa untuk mengamati gejala alam yang terjadi di Indonesia dari alat
peraga yang telah dipersiapkan oleh guru , (b) Menggolongkan: Guru membimbing
kelompok siswa untuk mengolongkan faktor Penyebab gejala alam yang terjadi di
siswa mencatat berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam bentuk tabel
dan menjelaskan pemahaman awal siswa tentang gejala alam yang terjadi di
kelompok siswa untuk memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh
dari gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, (e)
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk melaporkan hasil pekerjaannya. (5) Guru
mengevalusi dan menilai hasil kerja siswa. Sedangkan pada tahap akhir
pembelajaran: (1) guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari proses-
proses keterampilan yang mereka lakukan, (2) guru memotivasi siswa agar
mulai pukul 07.30 – 08.40 WITA, dan diikuti oleh 21 siswa kelas VI SDN 143
70 menit atau 2 jam pelajaran. Pada tahap awal pelaksanaan tindakan pembelajaran
tindakan pembelajaran ini, guru mengucapkan salam, (2) kemudian mengajak siswa
untuk berdoa, (3) guru mengecek kehadiran siswa, (4) setelah itu guru melakukan
siswa siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat, (6)
guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dan (7) guru mengemukakan langkah-
dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Tanya jawab tentang gejala alam yang
meminta siswa untuk mengemukakan gagasan untuk memecahkan masalah, (3) Guru
membagi siswa dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang secara
kelompok siswa untuk mengamati berbagai jenis gejala alam yang terjadi di
Indonesia dari alat peraga yang telah dipersiapkan oleh guru, (b) Menggolongkan:
44
mengarahkan kelompok siswa mencatat berbagai jenis gejala alam yang terjadi di
Indonesia dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman awal siswa tentang gejala
yang bisa diperoleh dari gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam kehidupan
contoh gejala alam yang terjadi di Indonesia sesuai dengan pengalamannya dalam
Sedangkan pada tahap akhir pembelajaran: (1) guru membimbing siswa untuk
c. Observasi
Empat butir indikator yang belum dilakukan adalah (1) Guru tidak
Indonesia, (2) Guru tidak mengarahkan kelompok siswa mencatat berbagai jenis
gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam bentuk tabel dan menjelaskan
pemahaman awal siswa tentang gejala alam yang terjadi di Indonesia berdasarkan
memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang
terjadi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) Guru tidak mengarahkan
(1) Kelompok siswa tidak menggolongkan gejala alam yang terjadi di Indonesia, (2)
Kelompok siswa tidak mencatat berbagai ciri-ciri gejala alam yang terjadi di
Indonesia dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman awal siswa tentang gejala
siswa tidak memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala
alam yang terjadi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) Kelompok siswa
dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga dikategorikan kurang. Tiga butir indikator
yang belum dilakukan adalah (1) Guru tidak mengarahkan kelompok siswa untuk
memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang
kelompok siswa untuk memberikan memberikan contoh gejala alam yang terjadi di
Indonesia sesuai dengan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) Guru
(1) Kelompok siswa tidak memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh
dari gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, (2) Kelompok
siswa tidak memberikan contoh gejala alam yang terjadi di Indonesia sesuai dengan
d. Refleksi
tindakan siklus 1 dilakukan pengamatan, dan tes. Hasil pengamatan, dan tes selama
diperoleh hal-hal sebagai berikut: (1) Penyajian pada tahap presentasi gejala alam
kelompok siswa untuk mengolongkan faktor penyebab gejala alam yang terjadi di
Indonesia, (4) Guru tidak mengarahkan siswa mencatat berbagai ciri-ciri gejala alam
yang terjadi di Indonesia dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman awal
siswa tentang gejala alam yang terjadi di Indonesia berdasarkan hasil pengamatannya,
(5) Guru tidak mengarahkan kelompok siswa untuk memberikan perkiraan tentang
manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam
melaporkan hasil pekerjaannya, (7) Hasil tes tindakan siklus I belum mencapai KKM
yang telah ditentukan. Data tes siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
48
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada pertemuan I untuk kategori
sangat baik dapat dicapai oleh 6 siswa dengan persentase 29 % sedangkan pada
pertemuan II ada 8 orang siswa yang berhasil mencapai kategori sangat baik dengan
persentase sebesar 38%. Kategori baik hanya 5 siswa yang mencapainya atau 24%
dan pada pertemuan II hanya 8 siswa yang mencapainya atau 38%. Kategori cukup
dapat dicapai oleh 7 siswa atau 33% pada pertemuan I dan pada pertemuan II, 5
siswa mencapainya atau 24%. Kategori kurang pada pertemuan I dicapai oleh 3
siswa atau 14% dan pertemuan II sudah tidak ada siswa yang memperoleh nilai
Berdasarkan data pada tabel di atas serta hasil analisis dan refleksi pada
tindakan siklus 1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang konsep gejala alam
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal-hal yang harus dilakukan
peneliti adalah:
proses.
2) Guru harus membimbing kelompok siswa untuk mengolongkan gejala alam yang
terjadi di Indonesia.
alam yang terjadi di Indonesia dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman
awal siswa tentang gejala alam yang terjadi di Indonesia berdasarkan hasil
pengamatannya.
manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang terjadi di Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Perencanaan
Sama halnya pada tindakan siklus I, pada tindakan siklus II, sebelum guru
keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi gejala
tujuan pembelajaran siklus II yaitu (1) Siswa dapat membandingkan ciri-ciri gejala
menjelaskan perubahan terjadinya gejala alam, dan (3) Siswa dapat menjelaskan
dampak gejala alam bagi masyarakat. Dari beberapa tujuan pembelajaran yang telah
pembelajaran ketujuh kegiatan tersebut diatas harus dilakukan guru dan siswa.
pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dengan baik yakni (1) guru membimbing
siswa untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan materi Gejala
alam yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara, (2) guru membimbing siswa untuk
informasi awal yang telah ditemukan untuk memecahkan masalah, (3) guru
dengan kenyataan yang ada di lingkungan siswa, (4) guru membimbing siswa untuk
menafsirkan yang telah dilakukan, yaitu berupa pemahaman terhadap materi, (5) guru
membimbing siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi
baru, (6) guru membimbing siswa untuk menyelidiki masalah dengan melakukan
eksperimen untuk menguatkan pemahaman awal siswa terhadap materi Gejala alam
yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara, dan (7) guru membimbing siswa untuk
membuat laporan.
informasi yang sesuai dengan materi Gejala alam yang terjadi di negara-negara Asia
berdasarkan data dan informasi awal yang telah ditemukan untuk memecahkan
dengan kenyataan yang ada dilingkungan siswa, (4) siswa meramalkan atau
menyimpulkan kemungkinan yang akan terjadi dari kegiatan menafsirkan yang telah
dilakukan yaitu berupa pemahaman terhadap materi gejala alam yang terjadi di
52
negara-negara Asia Tenggara, (5) siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru, (6) siswa menyelidiki masalah dengan melakukan eksperimen
untuk menguatkan pemahaman awal siswa terhadap masalah, dan (7) siswa
membuat laporan.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru melakukan tes kepada siswa untuk
mengukur dan mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa, serta hasil
b. Pelaksanaan
mulai pukul 07.30 – 08.40 WITA, dan diikuti oleh siswa kelas VI SDN 143
pertemuan I berlangsung selama 70 menit atau 2 jam pelajaran. Pada tahap awal
sebagai berikut: (1) Mengawali tindakan pembelajaran ini, guru mengucapkan salam,
(2) kemudian mengajak siswa untuk berdoa, (3) guru mengecek kehadiran siswa ,
(5) guru memberikan motivasi kepada siswa siswa agar melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan penuh semangat, (6) guru menyampaikan tujuan yang ingin
53
dicapai dan (7) guru mengemukakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pembelajaran.
dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru melakukan tanya jawab tentang
negara-negara tetangga yang termasuk negara Asia tenggara, (2) Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan tentang hal-hal apa yang
memecahkan masalah, (3) Guru membagi siswa dalam 3 kelompok yang masing-
siswa di dalam kelas baik secara individual maupun kelompok dalam kegiatan : (a)
tetangga yang termasuk negara Asia Tenggara dari alat peraga yang telah
siswa mencatat berbagai ciri-ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-negara Asia
Tenggara dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman awal siswa tentang ciri-
ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara berdasarkan hasil
tetangga yang termasuk negara Asia Tenggara dalam kehidupan sehari-hari, (e)
negara tetangga yang ciri-ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-negara Asia
Sedangkan pada tahap akhir pembelajaran: (1) guru membimbing siswa untuk
mulai pukul 07.30 – 08.40 WITA, dan diikuti oleh 21 siswa kelas VI SDN 143
70 menit atau 2 jam pelajaran. Pada tahap awal pelaksanaan tindakan pembelajaran
tindakan pembelajaran ini, guru mengucapkan salam, (2) kemudian mengajak siswa
untuk berdoa, (3) guru mengecek kehadiran siswa ,(4) setelah itu guru melakukan
siswa siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat, (6)
guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dan (7) guru mengemukakan langkah-
dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru melakukan tanya jawab tentang
perubahan terjadinya gejala alam, (2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengemukakan pertanyaan tentang hal-hal apa yang belum dimengerti, serta
meminta siswa untuk mengemukakan gagasan untuk memecahkan masalah, (3) Guru
membagi siswa dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang secara
kelompok siswa untuk mengamati berbagai perubahan terjadinya gejala alam dari alat
peraga yang telah dipersiapkan oleh guru, (b) Menggolongkan: Guru membimbing
kelompok siswa untuk mengolongkan dampak gejala alam bagi masyarakat, (c)
berbagai dampak gejala alam bagi masyarakat dalam bentuk tabel dan menjelaskan
pemahaman awal siswa tentang dampak gejala alam bagi masyarakat berdasarkan
memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh dampak gejala alam bagi
kelompok siswa untuk memberikan contoh dampak gejala alam bagi masyarakat
siswa untuk melaporkan hasil pekerjaanya. (5) Guru mengevalusi dan menilai hasil
kerja siswa.
Sedangkan pada tahap akhir pembelajaran: (1) guru membimbing siswa untuk
c. Observasi
baik. Dua butir indikator yang belum dilakukan adalah (1) Guru tidak mengarahkan
kelompok siswa untuk memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh
dari dampak gejala alam bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan (2) Guru
(1) Kelompok siswa tidak memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh
dari dampak gejala alam bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan (2)
d. Refleksi
tes. Hasil pengamatan, dan tes selama pelaksanaan tindakan dianalisis dan
Penyajian pada tahap presentasi gejala alam di Indonesia dengan negara-negara Asia
Tenggara telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan, (2) Guru telah secara
(3) Guru telah membimbing kelompok siswa untuk menggolongkan gejala alam di
kelompok siswa mencatat berbagai jenis gejala alam di Indonesia dengan negara-
negara Asia Tenggara dalam bentuk tabel dan menjelaskan pemahaman awal siswa
memberikan perkiraan tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam di
Guru telah mengarahkan kelompok siswa untuk melaporkan hasil pekerjaannya, (7)
Hasil tes tindakan siklus II telah mencapai KKM yang telah ditentukan. Data tes
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk kategori sangat baik pada
pertemuan I dapat diperoleh sebanyak 9 siswa atau dengan persentase sebesar 42%
dan pada pertemuan II untuk kategori sangat baik ada 10 siswa yang mencapainya
atau 48%. Kategori baik dapat dicapai oleh 9 siswa atau 42% pada pertemuan I dan
pertemuan II sebanyak 11 siswa yang dapat mencapainya atau 52%. Kategori cukup
dicapai hanya 3 siswa atau 16% pada pertemuan I dan pada pertemuan II Tidak ada
59
lagi siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori cukup. Sedangkan untuk kategori
kurang pada siklus 2 ini tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori
kurang. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus II menunjukkan
bahwa pemahaman konsep siswa tentang konsep gejala alam di Indonesia dengan
ditentukan yaitu jumlah siswa yang mendapatkan nilai dengan standar KKM 70 telah
Berdasarkan data pada tabel di atas serta hasil analisis dan refleksi pada
tindakan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang konsep gejala alam
menggunakan pendekatan keterampilan proses pada materi Gejala alam yang terjadi
B. Pembahasan
Hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa pada materi Gejala
alam yang terjadi di Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara dari siklus ke
yang terjadi di Indonesia belum mencapai hasil yang direncanakan. Guru belum
ada 4 indikator pembelajaran yang belum dilaksanakan oleh guru dan siswa. Hal
tersebut berdampak pada siswa dalam memahami materi belum sesuai dengan yang
dari soal yang diberikan secara tulisan, belum sesuai dengan kriteria keberhasilan
yang ditetapkan peneliti memperoleh kriteria keberhasilan 55% dengan nilai paling
rendah 54. Pada tindakan siklus 1 pertemuan I tingkat hasil belajar siswa dalam
mengemukakan jawaban secara tulisan yang ada pada tes hasil belajar secara klasikal
mencapai rata-rata 57, ketuntasan belajar 53% dan ketidaktuntasannya adalah 47%.
mencapai hasil yang optimal karena rencana pembelajaran masih belum sepenuhnya
dilaksanakan dengan baik oleh guru. Berdasarkan hasil obesrvasi pengamat tercatat
61
bahwa masih ada 3 indikator pembelajaran yang belum dilaksanakan oleh guru dan
aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Data hasil formatif II siklus
76, ketuntasan belajar 76% dan persen ketidaktuntasannya adalah 24%. Data hasil
belajar siswa belum pada pertemuan II siklus I belum sesuai dengan indikator
keberhasilan.
terhadap hasil belajar siswa yang belum maksimal. Pada pertemuan I siklus II, hasil
belajar siswa mencapai rata-rata 76, ketuntasan belajar 84% dan persen
Pada tindakan siklus II pertemuan II, keberhasilan sudah mencapai target yang
negara-negara Asia Tenggara, guru dan siswa sudah mampu melaksanakan semuan
proses.
62
Tindakan siklus II Pertemuan II ini, tingkat hasil belajar siswa secara tulisan
yang ada pada tes formatif II siklus II secara klasikal mencapai rata-rata 82,
siklus II pertemuan II, maka penelitian meningkatakan hasil belajar siswa kelas VI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus di kelas
belajar IPS, baik dari aktivitas mengajar guru maupun aktivitas belajar siswa, dimana
pada siklus I menunjukkan belum mencapai hasil pembelajaran secara optimal atau
ketuntasan belajar siswa berada dalam kategori cukup sedangkan pada siklus II
B. Saran
sebagai berikut :
salah satu alternatif dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS di Sekolah Dasar.
tahapan pembelajaran keterampilan proses dengan baik sehingga tujuan yang ingin
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, N. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tiro, M.A. 2013. Menulis Karya Ilmiah untuk Pengembangan Profesi Guru.
Makassar: Andira Publisher.
64
66
Lampiran 1
A. Standar Kompetensi :
2. Gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga.
C. Indikator :
o siswa dapat menunjukkan gejala alam yang terjadi di Indonesia pada peta,
o siswa dapat menyebutkan gejala alam yang terjadi di Indonesia
o siswa dapat menjelaskan penyebab gejala alam yang terjadi di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
o menunjukkan gejala alam yang terjadi di Indonesia pada peta,
o menyebutkan gejala alam yang terjadi di Indonesia
o menjelaskan penyebab gejala alam yang terjadi di Indonesia
E. Materi Pokok :
o Gejala alam yang terjadi di Indonesia
o Gejala alam yang terjadi karena faktor dari alam
• Gempa bumi adalah gejala alam yang terjadi berupa goncangan
pergerakan lapisan kerak bumi secara tiba-tiba yang ditimbulkan
oleh tenaga dari dalam bumi
67
H. Sumber Belajar :
o Buku IPS Kelas VI.
o Lembar Kerja Siswa (LKS)
70
Lampiran 2
A. Standar Kompetensi :
2. Gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga.
C. Indikator :
o siswa dapat menunjukkan gejala alam yang terjadi di Indonesia pada peta,
o siswa dapat menyebutkan gejala alam yang terjadi di Indonesia
o siswa dapat menjelaskan penyebab gejala alam yang terjadi di Indonesia
E. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
o menunjukkan gejala alam yang terjadi di Indonesia pada peta,
o menyebutkan gejala alam yang terjadi di Indonesia
o menjelaskan penyebab gejala alam yang terjadi di Indonesia
F. Materi Pokok :
o Gejala alam yang terjadi di Indonesia
o Gejala alam yang terjadi karena faktor dari alam
72
4) Meramalkan
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk memberikan perkiraan
tentang manfaat yang bisa diperoleh dari gejala alam yang terjadi di
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
5) Menerapkan
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk memberikan contoh gejala
alam yang terjadi di Indonesia sesuai dengan pengalamannya dalam
kehidupan sehari-hari.
6) Merencanakan penelitian/percobaan
Guru membagikan LKS dan membimbing setiap kelompok dalam
mengerjakan LKS.
7) Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk melaporkan hasil
pekerjaannya.
8) Guru mengevalusi dan menilai hasil kerja siswa.
4. Kegiatan Akhir
a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari proses-proses
keterampilan yang mereka lakukan.
b. Memotivasi siswa agar mengulangi pelajarannya di rumah.
I. Sumber Belajar :
a. Buku IPS Kelas VI.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
75
Lampiran 5
Nama :
Kelas : VI (Enam)
Jawaban :
79
Lampiran 6
Siklus I Pertemuan I
Lampiran 7
Nama :
Kelas : VI (Enam)
Jawaban :
81
Lampiran 8
Siklus I Pertemuan II
a. Penggundulan hutan
• Banjir lahar panas maupun lahar dingin dapat merusak daerah yang
dilewatinya
4. Penyebab kebakaran hutan kerena faktor alami dan sebagian besar karena ulah
manusia. Penyebab alami kebakaran hutan, yaitu kandungan batu bara di lapisan
tanah yang menyulut api terutama pada musim kering. Selain itu, gesekan dahan
pohon yang mengering pada musim kemarau dapat menyulut api. Sementara itu, ulah
manusia yang memicu kebakaran hutan adalah pembukaan lahan dengan membakar
hutan.
82
Indonesia dan hujan. Musim kemarau di Indonesia terjadi akibat bertiupnya angin
musim tenggara ( angin muson timur ). Angin ini berasal dari benua Australia yang
kering. Angin yang bertiup dari benua Australia tidak banyak membawa uap air dari
laut yang dilaluinya. Musim kemarau di Indonesia berlangsung pada bulan april-
oktober. Musim hujan di Indonesia terjadi ketika bertiup angin barat laut. Angin ini
banyak membawa uap air dari samudra Hindia. Musim hujan di Indonesia pada
umumnya terjadi pada bula oktober-april. Bulan-bulan musim hujan maupun kemarau
sering bergeser. Hal ini disebabkan perubahan suhu permukaan di lautan pasifik.
83
Lampiran 9
A. Standar Kompetensi :
2. Peristiwa alam yang terjadi Indonesia dan sekitarnya.
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara
tetangga.
C. Indikator :
1. Membandingkan ciri-ciri gejala alam di Indonesia negara-negara tetangga
2. Menjelaskan perubahan terjadinya peristiwa-peristiwa alam
3. Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
1. Membandingkan ciri-ciri gejala alam di Indonesia negara-negara tetangga
2. Menjelaskan perubahan terjadinya peristiwa-peristiwa alam
3. Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi masyarakat
E. Materi Pokok :
a. Ciri-ciri gejala alam
1. Gempa dan Tsunami
Jalur lempeng tektonik yang melewati kawasan Asia Tenggara ternyata
tidak hanya berdampak bagi Indonesia. Kondisi ini menyebabkan negara
tetangga juga rawan gempa
2. Banjir
84
Banjir merupakan salah satu peritiwa alam yang melanda Asia Tenggara.
Hal ini karena kawasan Asia Tenggara beriklim tropis dengan curah hujan
yang tinggi sepanjang tahun
3. Badai dan topan
Badai dan topan merupakan kondisi cuaca yang buruk ditandai dengan
tiupan angin yang kencang
4. Tanah lonsor yang terjadi di Indonesia dan negara-negara tetangga
lainnya. Hal ini di pengaruhi oleh tingkat kemiringan lereng, curah hujan,
dan tutupan vegetasi
5. Letusan gunung api
Sepanjang tepian Samudra Pasifik terdapat jalur gunung api. Jalur yang
merupai tapal kuda membentang sepanjang 40.000 kilometer.
6. La Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino merupakan bentuk gejala penyimpangan iklim. La
Nino adalah proses mendinginnya suhu permukaan laut di bawah rata-rata
pada kawasan Paifik Timur dan Tengah di sekitar Khatulistiwa.
Sementara El Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan
air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah.
b. Dampak gejala alam bagi masyarakat
o Proses vulkanisme pada gunung api bermanfaat bagi lahan pertanian
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi
subur
o Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang yang sangat
kaya misalnya emas,intan, marmer, besi, timah serta bahan bangunan.
c. Upaya penanggulangan dampak negatif gejala alam
A. Tidak menjadikan lereng terjal sebagai lahan pertanian
B. Tidak mendirikan lokasi pemukiman di daerah rawan lonsor
C. Mendirikan bangunan yang kokoh
85
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal
a. Megucapkan salam
b. Berdoa
c. Mengecek Kehadiran siswa
d. Apersepasi terhadap pembelajaran sebelumnya
e. Guru motivasi siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
penuh semangat
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
g. Guru mengemukakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Tanya jawab tentang ciri-ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-
negara Asia Tenggara.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pertanyaan tentang hal-hal apa yang belum dimengerti, serta meminta
siswa untuk mengemukakan gagasan untuk memecahkan masalah.
86
7) Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan kelompok siswa untuk melaporkan hasil
pekerjaannya.
e. Guru mengevalusi dan menilai hasil kerja siswa.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari proses-proses
keterampilan yang mereka lakukan.
b. Memotivasi siswa agar mengulangi pelajarannya di rumah.
H. Sumber Belajar :
a. Buku IPS Kelas VI.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
I. Penilaian Hasil Belajar :
a. Tes tertulis
Lampiran 10
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan gejala alam yang terjadi di Indonesia dengan negara-negarA
tetangga
C. Indikator :
• Membandingkan ciri-ciri gejala alam di Indonesia negara-negara tetangga
• Menjelaskan perubahan terjadinya peristiwa-peristiwa alam
• Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
• Membandingkan ciri-ciri gejala alam di Indonesia negara-negara tetangga
• Menjelaskan perubahan terjadinya peristiwa-peristiwa alam
• Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi masyaraka
E. Materi Pokok :
d. Ciri-ciri gejala alam
1. Gempa dan Tsunami
89
F. Metode Pembelajaran :
a. Diskusi
b. Pendekatan Keterampilan proses
c. Tanya Jawab
d. Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal
a. Megucapkan salam
b. Berdoa
c. Mengecek Kehadiran siswa
d. Apersepasi terhadap pembelajaran sebelumnya
e. Guru motivasi siswa agar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
penuh semangat
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
g. Guru mengemukakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Tanya jawab tentang pengaruh terjadinya gejala alam.
91
Lampiran 13
Nama :
Kelas : VI (Enam)
Lampiran 14
Siklus II Pertemuan I
Lampiran 15
Nama :
Kelas : VI (Enam)
3. Tuliskan gejala alam yang merugikan masyarakat dan yang tidak merugikan
masyarakat!
Lampiran 16
Siklus II Pertemuan II
Lampiran 17
Kab.Soppeng Siklus I
NILAI NILAI
No. NAMA SISWA
Kategori
Pert I Kategori Pert 2
1. AGUSRIAWAN 54 Tidak 65 Tidak
2. IRWAN 54 Tidak 65 Tidak
3. RAHIM 55 Tidak 60 Tidak
IKAL ANDRI
4. 80 Tuntas 85 Tuntas
SAPUTRA
MUH.ALIF
5. 75 Tuntas 85 Tuntas
RAMADAN
6. MUH.FAIDULLAH 75 Tuntas 85 Tuntas
7. MUH.YUSRIL 80 Tuntas 85 Tuntas
8. VERI 55 Tidak 70 Tuntas
WILDAN
9. 80 Tuntas 85 Tuntas
HIDAYAT
ARNISYA
10 75 Tuntas 75 Tuntas
ARTAMEVIA
AWALIAH
11 75 Tuntas 75 Tuntas
RAMADHAN
ENO DWI
12 75 Tuntas 75 Tuntas
DAMAYANTI
13 MIA YULANDARI 54 Tidak 60 Tidak
14 MUTIA RAHMA 55 Tidak 70 Tuntas
15 NAFILA 80 Tuntas 90 Tuntas
16 NURUL SYAFIKA 55 Tidak 70 Tuntas
17 RESKI 55 Tidak 70 Tuntas
100
VANI DWI
18 80 Tuntas 85 Tuntas
ARYANTI
LALYA
19 80 Tuntas 90 Tuntas
EVANGELA
20 KHAIRUNNISA 55 Tidak 60 Tidak
21 ERFINA RESKI 55 Tidak 70 Tuntas
JUMLAH 1367 1600
Rata – Rata 65 76
53 76
47 24
Peneliti ,
ELIYASMAN,S.Pd.
NIP. 19860509 200902 1 002
101
Lampiran 18
Kab.Soppeng Siklus 2
NILAI NILAI
No. NAMA SISWA
Kategori
Pert I Kategori Pert 2
1. AGUSRIAWAN 55 Tidak 80 Tuntas
2. IRWAN 55 Tidak 80 Tuntas
3. RAHIM 55 Tidak 80 Tuntas
IKAL ANDRI Tuntas Tuntas
4. 85 90
SAPUTRA
MUH.ALIF Tuntas Tuntas
5. 85 90
RAMADAN
6. MUH.FAIDULLAH 85 Tuntas 90 Tuntas
7. MUH.YUSRIL 85 Tuntas 90 Tuntas
8. VERI 80 Tuntas 80 Tuntas
WILDAN Tuntas Tuntas
9. 80 90
HIDAYAT
ARNISYA Tuntas Tuntas
10 85 90
ARTAMEVIA
AWALIAH Tuntas 80 Tuntas
11 80
RAMADHAN
ENO DWI Tuntas 80 Tuntas
12 80
DAMAYANTI
13 MIA YULANDARI 80 Tuntas 80 Tuntas
14 MUTIA RAHMA 80 Tuntas 80 Tuntas
15 NAFILA 85 Tuntas 90 Tuntas
16 NURUL SYAFIKA 85 Tuntas 90 Tuntas
17 RESKI 80 Tuntas 80 Tuntas
102
Peneliti ,
ELIYASMAN,S.Pd.
NIP. 19860509 200902 1 002
103
Lampiran 15
Siklus I Silus II
No. NAMA SISWA
Pert I Pert 2 Pert I Pert 2
1. AGUSRIAWAN
2. IRWAN
3. RAHIM
IKAL ANDRI
4.
SAPUTRA
MUH.ALIF
5.
RAMADAN
6. MUH.FAIDULLAH
7. MUH.YUSRIL
8. VERI
WILDAN
9.
HIDAYAT
ARNISYA
10
ARTAMEVIA
AWALIAH
11
RAMADHAN
ENO DWI
12
DAMAYANTI
13 MIA YULANDARI
14 MUTIA RAHMA
15 NAFILA
16 NURUL SYAFIKA
17 RESKI
18 VANI DWI
104
ARYANTI
LALYA
19
EVANGELA
20 KHAIRUNNISA
21 ERFINA RESKI
Peneliti ,
ELIYASMAN,S.Pd.
NIP. 19860509 200902 1 002
105
Kepala Sekolah,
Hj.ROSMINI,S.Pd.,MM
NIP. 19701231 199203 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SPF SD NEGERI NEGERI 143 LIMPOTENGA
Limpotenga Desa Marioeiaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /SDN.143-MO/ III /2019
Hj.ROSMINI,S.Pd.,MM ISKANDAR,S.I.Pust
NIP. 19701231 199203 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SPF SD NEGERI 143 LIMPOTENGA
Limpotenga Desa Marioeiaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
Dengan hormat,
Demikian undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami agar Bapak/Ibu
berkenan hadir. Atas kerjasama Bapak/Ibu Guru kami ucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah,
Hj.ROSMINI,S.Pd.,MM
NIP. 19701231 199203 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SPF SD NEGERI 143 LIMPOTENGA
Limpotenga Desa Marioeiaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
Dengan judul :
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Keterampilan
Proses Pada siswa Kelas 6 SDN 143 Limpotenga”
Sekretaris : PARTONO,S.Pd.SD
Demikian berita acara seminar Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dibuat
dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hj.ROSMINI,S.Pd.SD
NIP. 19701231 199203 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SPF SD NEGERI 143 LIMPOTENGA
Limpotenga Desa Marioeiaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
ELIYASMAN,S.Pd.,MM
NIP. 19860509 200902 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SPF SD NEGERI 143 LIMPOTENGA
Limpotenga Desa Marioeiaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ / SDN143-MO/III/2019
Telah melakukan seminar Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berjudul :
Hj.ROSMINI,S.Pd.SD
NIP. 19701231 199203 2 026