Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEMANFAATAN DIAGRATIF (MEDIA GRAFIK INTERAKTIF) UNTUK


MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN
BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI ENERGI
KELAS VII SMP SATYAWIGUNA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Oleh
MUHAMMAD SUGONDO, S. Pd

YAYASAN PENDIIDKAN SATYAWIGUNA


SMP SATYAWIGUNA
Jalan Salak No 31 Pekalongan
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian yang
dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan SMP Satyawiguna Kota Pekalongan
hasil karya dari:

1. Identitas Peneliti :

Nama : Muhammad Sugondo, S. Pd

Unit Kerja : SMP Satyawiguna

2. Lokasi Penelitian : SMP Satyawiguna

3. Lama Penelitian : 2 Bulan

4. Judul : PEMANFAATAN DIAGRATIF (MEDIA GRAFIK


INTERAKTIF) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN
BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI
ENERGIKELAS VII SMP SATYAWIGUNA TAHUN
PELAJARAN 2019-2020

Pekalongan , Maret 2020

Ketua I Yayasan Pendidikan Satyawiguna Kepala Sekolah

Edy Handjaya Muhammad Sugondo, S. Pd

ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Sugondo, S. Pd


Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 24 Juli 1986

Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul


PEMANFAATAN DIAGRATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH
MATERI ENERGI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP
SATYAWIGUNA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2019-2020 adalah
benar-benar merupakan karya saya sendiri, hal-hal yang bukan karya saya dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pekalongan, 20 Maret 2020


Peneliti

Muhammad Sugondo

iii
PEMANFAATAN DIAGRATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
IPA DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI
ENERGI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP SATYAWIGUNA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Oleh Muhammad Sugondo, S. Pd

ABSTRAK

Kurikulum 2013 bagi pendidikan SMP didukung menggunakan media pembelajaran yang
tepat dan bervariasi, agar peserta didik terampil serta mampu menyelesaikan
permasalahan secara ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Refleksi awal kegiatan belajar
IPA Kelas VII SMP Satyawiguna Tahun Pelajaran 2019-2020 menunjukkan kurang
optimalnya prestasi belajar aspek pengetahuan yang merupakan KI 3, serta rendahnya
KPS aspek mengomunikasikan yang merupakan KI 4. Penelitian memanfaatkan Media
Grafik Interaktif untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi
ilmiah. Hasil menunjukkan semua KI meningkat. Persentase peningkatan prestasi belajar
pra siklus 68,75% tuntas dengan nilai lebih d ari 75, menjadi 78,125% siklus I, mencapai
100% siklus II. Keterampilan berkomunikasi ilmiah persentase pra siklus 65,625%
menjadi 75% siklus I, menjadi 87% siklus II. Penelitian dilakukan pada materi Energi.

Kata Kunci: Diagratif, Mengomunikasikan secara Lisan, Prestasi Belajar.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan
karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul “Pemanfaatan Diagratif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keterampilan
Berkomunikasi secara Ilmiah Materi Energi Peserta Didik Kelas VII SMP Satyawiguna
Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020” dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat selesai, atas dukungan berbagai pihak, oleh
karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Edy Handjaya, Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Satyawiguna
2. Bapak Muhammad Sugondo, S.Pd selaku Kepala SMP Satyawiguna yang telah
menyetujui hasil akhir penelitian peneliti.
3. Rekan-rekan Guru dan Karyawan SMP Satyawiguna yang selalu membantu
peneliti.
Penelitian Tindakan Kelas ini hanya merupakan sebagian upaya peneliti untuk
meningkatkan prestasi peserta didik dan kompetensi peneliti, kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan demi peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
bagi semua.

Pekalongan, Maret 2020


Peneliti

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PTK iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR DIAGRAM ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Rumusan Masalah 4
D. Tujuan Penelitian 4
E. Ruang Lingkup 5
F. Manfaat Penelitian 5
BAB II KERANGKA TEORITIS, BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis 6
1. Diagratif 6
2. Komunikasi 7
3. Prestasi Belajar 8
B. Kerangka Berpikir 9
C. Hipotesis 9
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Kondisi Awal 10
B. Deskripsi Hasil Siklus 1 11
C. Deskripsi Hasil Siklus II 12
D. Pembahasan 14
E. Hasil Penelitian 19
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 19
B. Rekomendasi 19
DAFTAR PUSTAKA

Vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskripsi Hasil Pra Siklus 11


Tabel 3.2 Deskripsi Hasil Siklus I 12
Tabel 3.3 Deskripsi Hasil Siklus II 13
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas 18

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 9

Gambar 4.1 Kegiatan pada Kondisi Awal/Prasiklus 10

viii
DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Rekapitulasi Pencapaian Target Prestasi Belajar


Peserta Didik 15
Diagram 4.2 Rekapitulasi Pencapaian Target Keterampilan
Mengomunikasikan Peserta Didik 17

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Siklus I
Lampiran 3 RPP Siklus II
Lampiran 4 Soal Pengetahuan Pra Siklus
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pra Siklus
Lampiran 6 Soal Pengetahuan Siklus I
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus I
Lampiran 8 Soal Pengetahuan Siklus II
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus II
Lampiran 10 Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Lampiran 11 Penilaian Sikap melalui Penilaian Antar
Peserta Didik
Lampiran 12 Rubrik Penilaian KI 2 Tanggung Jawab
Lampiran 13 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4
Siklus I
Lampiran 14 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4
Siklus II
Lampiran 15 Observasi Terbuka terhadap Pembelajaran Guru Lam
Lampiran 16 Foto-foto Kegiatan Belajar Mengajar

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum pendidikan yang secara periodik mengalami perubahan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan upaya menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi, sehingga dapat bersaing dalam era globalisasi. Upaya pemerintah
untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan senantiasa dikembangkan di berbagai
jenjang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 Pasal 1, yang menyatakan bahwa
“Implementasi kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014”. Hal
ini sesuai pula dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2020-2021memenuhi kedua dimensi tersebut.
Pembelajaran sains idealnya mengacu pada hakikat sains yang meliputi proses sains
untuk menghasilkan produk sains, dan sikap ilmiah yang senantiasa tercermin selama
kegiatan belajar peserta didik (Carin dan Sund, 1980 : 2). Pembelajaran sains di SMP
Satyawigunajuga masih belum optimal. Kompetensi guru dalam pembelajaran belum
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, fleksibel, partisipatif dan kreatif. Pola
pembelajaran di kelas masih teacher center learning yang
menggambarkan guru aktif namun peserta didik pasif, belum menggunakan model,
media dan metode pembelajaran yang bervariasi, belum membiasakan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran sains, mengomunikasikan secara
ilmiah serta sikap ilmiah guru yang kurang tercermin selama pembelajaran berlangsung
misalnya jarang mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum dan belum
membiasakan kegiatan pembelajaran dengan diskusi aktif untuk membangun kemampuan
mengomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan dan kerjasama antar peserta didik,
sehingga peserta didik sulit memahami konsep, karena belum dapat mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri untuk menemukan konsep-konsep terutama dalam
menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya.
Keadaan peserta didik belum menunjukkan prestasi koqnitif yang optimal karena
saat mengikuti ulangan harian masih banyak peserta didik yang nilainya kurang. Ketika
mengikuti kegiatan praktikum, masih banyak peserta didik yang kesulitan merumuskan
masalah, mengamati, menyusun hipotesis serta kurang aktif saat kegiatan praktikum
bahkan belum tepat membuat kesimpulan, dengan kata lain keterampilan proses sains
belum optimal. Jika diberi tugas, masih ada peserta didik yang tidak tepat mengumpulkan
tugasnya, saat diskusi kelompok masih ada pula peserta didik yang bersikap kurang dapat
bekerjasama dan kurang teliti serta masih enggan saat diminta untuk presentasi di depan
kelas, jadi keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik belum berkembang
dengan baik.
Alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi kondisi di kelas VII SMP
Satyawiguna Tahun Pelajaran 2019-2020, maka peneliti merencanakan memanfaatkan
media grafik interaktif. Pemanfaatan media grafik interaktif (Diagratif) merupakan salah
satu media pembelajaran berupa grafik, baik grafik garis, grafik batang, grafik titik,
grafik lingkaran dan lain-lain yang diaplikasikan secara interaktif untuk membangun
keterampilan mengomunikasikan peserta didik. Pembelajaran sains yang mengacu pada
pendekatan scientific approach dalam Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No.81A
Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok, yaitu: 1) mengamati; 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi; 4) mengasosiasi
dan; 5) mengomunikasikan. Pengalaman belajar terutama keterampilan
mengomunikasikan relevan dengan scientific approach,
mengomunikasikan berdasarkan hasil asosiasi atau interpretasi gambar, tabel, dan grafik
sangat penting dikuasai oleh peserta didik. Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2003)
menyatakan bahwa ”media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian, yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Berdasarkan pengertian tersebut
maka yang dimaksud media diantaranya adalah guru, buku teks, dan lingkungan sekolah.
Sedangkan grafik disebut juga dengan bagan, diagram ataupun chart yang digunakan
untuk memberikan penjelasan kepada orang lain dalam hal ini adalah peserta didik.
Keberadaan grafik yang mengombinasikan angka dengan garis mempermudah
pemahaman peserta didik apabila dibandingkan dengan kata-kata atau kalimat yang
terlalu panjang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran
IPA di SMP Satyawiguna, peserta didik kurang berminat dalam mempelajari materi IPA
dan kurang terampil mengomunikasikan secara ilmiah, karena pembelajaran IPA
dianggap menjenuhkan dan membosankan. Peserta didik kurang berminat dan memiliki
motivasi yang kuat dalam belajar. Sehubungan dengan itu dalam penyampaian materi
tentang energi yang cukup kompleks meliputi kajian IPA biologi, fisika dan kimia secara
integrasi perlu diterapkan model active learning dan disajikan dengan media
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sebagai alternatif peneliti memilih
media grafik interaktif (Diagratif) upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi
secara ilmiah dan prestasi belajar peserta didik tentang energi. Penerapan Kurikulum
2013 dalam pembelajaran sangat bervariatif, dengan pemanfaatan Diagratif diharapkan
mampu melibatkan seluruh aspek, dan secara fisik maupunmental melibatkan semua
pihak dalam pembelajaran sehingga peserta didik mempunyai kebebasan berpikir,
bertindak, berkomunikasi aktif dan kreatif.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang upaya
peningkatan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA materi
Energi peserta didik melalui penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Diagratif untuk
Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi secara Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi
Energi Peserta Didik Kelas VII SMP Satyawiguna Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-
2020”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
materi energi pada mata pelajaran IPA?
2. Media pembelajaran apa yang paling tepat dalam meningkatkan keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah peserta didik?
3. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA peserta didik tentang
Energi?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan masalah penelitian
tindakan kelas yaitu:
1. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah materi Energi peserta didik Kelas VII SMP
SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020?”
2. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar materi
Energi peserta didik Kelas VII SMP SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran
2019-2020?”
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah melalui
pemanfaatan Diagratif materi Energi peserta didik Kelas VII SMP
SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020.
2. Meningkatkan prestasi belajar melalui pemanfaatan Diagratif materi Energi
peserta didik Kelas VII SMP Satyawiguna Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-
2020.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Objek penelitiannya adalah Kompetensi Inti 4 keterampilan berkomunikasi
secara ilmiah peserta didik melalui observasi selama proses pembelajaran dan
Kompetensi Inti 3 pengetahuan/prestasi belajar peserta didik tentang materi
Energi dalam Sistem Kehidupan melalui hasil ulangan harian mata pelajaran IPA
selama siklus penelitian.
2. Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas VII SMP Satyawiguna Semester
2 Tahun Pelajaran 2019-2020.
3. Variabel penelitiannya adalah sebagai berikut.
a. Variabel bebas: Diagratif
b. Variabel terikat: keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi
belajar IPA peserta didik.
4. Bentuk perlakuannya adalah pemanfaatan Diagratif dalam pembelajaran IPA.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memiliki manfaat seperti di
bawah ini:
1. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah dan pemahaman peserta didik dalam
mempelajari IPA.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan tentang pentingnya implementasiberbagai
media, model, metode dan teknik pembelajaran IPA, khususnya penggunaan
media grafik interaktif.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan acuan dalam melakukan inovasi
pembelajaran serta meningkatkan mutu sekolah yang bermuara pada
peningkatan mutu pendidikan nasional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka
1. Diagratif
Diagratif merupakan kependekan dari media grafik interaktif, yang
merupakan salah satu media pembelajaran berupa grafik dan bertujuan untuk
memudahkan peserta didik memahami suatu konsep pembelajaran secara mandiri
dengan membangun pengetahuannya sendiri secara interaktif dan terampil
memaknai berbagai macam grafik serta mampu mengomunikasikan baik secara
tulisan maupun lisan sehingga peserta didik dapat belajar dengan lebih bermakna
dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemanfaatan media pembelajaran secara
tepat dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menurut Rayandra (dalam
Midun, 2009) menyatakan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media dapat menjangkau
peserta didik di tempat yang berbeda-beda, dan di dalam ruang lingkup yang tak
terbatas pada suatu waktu tertentu. Pemanfaatan media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar dapat memudahkan baik guru maupun peserta didik
untuk memahami suatu konsep. Salah satu media yang dapat digunakan antara lain
media grafik. Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang
memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Grafik adalah gambaran tentang
suatu situasi atau suatu suatu proses perkembangan dengan menggunakan deretan
angka, garis-garis dan kata-kata yang berisikan suatu pengertian. Grafik juga
merupakan media penyajian data dalam bentuk angka, sehingga grafik termasuk
media visual. Grafik menggambarkan hubungansatu dua atau lebih data atau grafik
dengan data yang sama menggambarkan hubungan penting dari suatu data.
Webster (2005) mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu menggambarkan,
terutama penggambaran mekanik, pengertian media visual, istilah Graphic
Material mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya sekedar menggambarkan.
Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi
kualitatif dengan cepat serta sederhana. Data-data dalam bentuk uraian deskriptif
yang ruwet dan kompleks dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Jadi,
bila sebuah grafik sulit dibaca berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga.
Sedangkan fungsi media grafik, untuk menggambarkan data dalambentuk angka
(data kuantitatif) secara teliti, dan juga menerangkan perkembangan dan
perbandingan suatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat
dan jelas. Jadi, fungsi grafik adalah menggambarkan data kuantitatif secara teliti
dan menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek atau peristiwa
saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip
matematika dengan menggunakan data-data yang komparatif. Namun demikian
pemanfaatan media grafik tidak hanya untuk mata pelajaran matematika, namun
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat kompleks serta terpadu
dengan mata pelajaran yang lain dapat memanfaatkan media grafik interaktif.
2. Komunikasi Ilmiah
Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki
dorongan ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang. Untuk itu maka salah satu
sarananya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan
yang mutlak bagi kehidupan manusia. Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi
dengan baik tidaklah mudah. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang
dibicarakan itu dapat sampai kepada orang yang memperolehnya. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau kelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan. Onong U. Effendy
(1992:3) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
sebagai panduan pikiran dan perasaan oleh seseorang untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku orang lain dengan upaya memperoleh tanggapan.
Kemampuan berkomunikasi secara lisan menurut Wilbur Schramm dalam Ido
Priyono (2000:2) mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan
yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan
kerangka acuan (frame of reference) yang merupakan panduan pengalaman dan
pengertian (collection of experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh
komunikan. Komunikasi ilmiah merupakan bentuk komunikasi yang berdasarkan
keilmuan, masuk akal, runtut, relevan dengan materi pembelajaran. Berdasarkan
uraian di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan berkomunikasi secara ilmiah
adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi atau pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau
perilaku secara ilmiah dengan upaya memperoleh tanggapan.
3. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI), prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar mengacu pada prestasi akademik prestasi belajar di sekolah atau
perguruan tinggi yang biasanya bersifat kognitif dan biasanya ditentukan oleh
penilaian. Winkel (2009) mengemukakan bahwa ranah pemahamandibagi menjadi
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi
secara ilmiah materi Energi peserta didik Kelas VII SMP
SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020.
2. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar materi Energi
peserta didik Kelas VII SMP SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-
2020.
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Kondisi Awal

Kondisi awal (pra siklus) adalah kondisi peserta didik sebelum dilaksanakan
pembelajaran dengan memanfaatkan Diagratif (Media Grafik Interaktif) pada Kelas
VII SMP Satyawiguna. Pada kondisi awal ini dijadikan sebagaibahan evaluasi
bagi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan melihat kekurangan-
kekurangan yang ada pada saat proses pembelajaran baik dari faktor guru, peserta
didik, maupun kondisi kelas. Menurut pengamatan awal yang telah dilakukan oleh
peneliti, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kurikulum 2013 merupakan
mata pelajaran yang terintegrasi meliputi biologi, fisika, dan kimia yang diajar oleh
seorang guru, khususnya materi Energi yang ruang lingkupnya cukup luas,
menunjukkan kondisi awal di kelas VII SMP Satyawigunakurang berjalan dengan
baik. Ada hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran IPA.

Gambar 3.1 Kegiatan pada kondisi awal/pra siklus


Berdasarkan gambar 3.1 tersebut di atas tampak bahwa kegiatan belajar kurang
optimal dan kurang menarik perhatian peserta didik sehingga masih ditemukan
peserta didik walaupun guru sudah mendesain pembelajaran diskusi kelompok,
namun masih ada peserta didik yang belum aktif dalam kerja kelompok justru masih
memperhatikan objek yang lain. Di sisi lain keterampilan berkomunikasi secara
ilmiah peserta didik kelas VII masih kurang, hal ini terbuktidengan masih banyaknya
peserta didik yang terdiam saat diskusi kelompok, dan pasif saat menjawab
pertanyaan teman dalam satu kelompok maupun pertanyaan
guru. Saat diskusi pun terkesan enggan dan kemampuan mempresentasikan atau
mengemukakan hasil diskusi masih kurang bahkan maju di depan kelas membawa
buku catatannya. Deskripsi kondisi awal peserta didik kelas VII SMP Satyawiguna
berdasarkan penilaian diri, penilaian teman sejawat ditunjukkan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Kompetensi Inti Persentase Rata-rata
I 59,375 baik 40,625 sangat baik -
II 75 cukup 25,0 baik 68,75
III 31,25 belum tuntas 68,75 sudah tuntas 72,4
IV 34,375 cukup 65,625 terampil 78,9

B. Deskripsi Hasil Siklus I


1. Perencanaan
Perencanaan tindakan meliputi: 1) identifikasi masalah dan penetapan
pemecahan masalah; 2) merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran tertuang dalam RPP; 3) membuat Lembar Kerja
Siswa/worksheet, dan; 3) mengembangkan format evaluasi semua Kompetensi
Inti yaitu KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4.
2. Tindakan
Pemanfaatan Diagratif tentang materi Energi dalam Sistem Kehidupan,
tindakan berupa pembelajaran dan observasi dengan kegiatan praktikum
menggunakan ketapel, serta pembuatan hasil karya berupa bermacam-macam
grafik berdasarkan hasil pengamatan. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan observasi difokuskan pada pencapaian
KI 2 yaitu sikap tanggung jawab peserta didik, serta KI 4 yaitu keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah.
3. Hasil Observasi dan Ulangan Harian
Hasil observasi dan ulangan harian terkait cepaian Kompetensi Inti peserta
didiksiklus I ditunjukkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Deskripsi Hasil Siklus I
Kompetensi Persentase (%) Rata-rata
Inti
I 31,25 baik 68,75 sangat baik -
II 12,5 cukup 87,5 baik 75
III 21,875 belum tuntas 78,125 sudah tuntas 79,4
IV 25 cukup 75 terampil 78,9

4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi peserta didik dalam proses pembelajaran,
penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal guru, dan prestasi belajar dapat
direfleksikan sebagai berikut: a) prestasi belajar peserta didik aspek pengetahuan
KI 3 pada siklus I telah mengalami peningkatan, dari 68,75% menjadi 78,125%
peserta didik yang memiliki nilai lebih dari 3,00; b) tindakan ini juga belum
dikatakan berhasil, karena kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa
tindakan dikatakan berhasil jika 100% peserta didik meraih nilai lebih dari 3,00;
c) KI 4 tentang keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik pada
siklus I telah mengalami peningkatan dari 65,625% peserta didik dikategorikan
terampil menjadi 75%; d) tindakan ini juga belum dikatakan berhasil, karena
kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa tindakan dikatakan berhasil jika
80% peserta didik memiliki nilai lebih dari 3,00; e) perlu dilakukan siklus II
dengan fokus pada temuan masalah di siklus I.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan penelitian sama dengan tindakan di siklus I.
2. Tindakan
Tindakan pada siklus II pembelajaran menggunakan organisme hidup dengan
eksperimen pernapasan serangga menggunakan respirometer, dan pembuatan
grafik interaktif dengan memanfaatkan jaringan internet sekolah tentang energi
agar peserta didik terampil menggunakan alat dan bahan serta mengalami proses
ilmiah bersama kelompoknya secara aktif dan komunikatif
mengomunikasikan ide, gagasan, pertanyaan bahkan menjawab pertanyaan secara
lisan, pembelajaran menggunakan website secara online diharapkan temuan
masalah pada siklus I dapat diatasi dan peserta didik lebih mengembangkan
keterampilan IT. Tindakan berupa kegiatan pembelajaran aktif dan observasi.
Kegiatan observasi difokuskan pada temuan masalah di siklus I yaitu tingkat
pengetahuan materi Energi dalam Sistem Kehidupan masih belum optimal,
rendahnya sikap tanggung jawab , dan rendahnya keterampilan peserta didik
mengomunikasikan secara lisan.
3. Hasil Observasi dan Ulangan Harian
a. Hasil observasi
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Diagratif (Media Grafik
Interaktif) dapat meningkatkan semua Kompetensi Inti baik KI I, KI II, KI
III, maupun KI IV, hal ini tampak dari hasil observasi selama pembelajaran
berlangsung oleh observer/kolaborator maupun guru ditunjukkan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Deskripsi Hasil Siklus II
Kompetensi Inti Persentase (%) Rata-rata
I - 100 sangat baik -
II 37,5 baik 62,5 sangat baik 81,25
III - belum tuntas 100 sudah tuntas 85,3
IV 12,5 cukup 87,5 terampil 90,2

4. Refleksi
Berdasarkan data observasi sikap tanggung jawab dan prestasi belajar peserta
didik pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai berikut: a) KI 3 aspek
pengetahuan prestasi belajar peserta didik telah mengalami peningkatan
(Lampiran 18); b) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 100% peserta
didik nilai pengetahuan materi Lingkungan lebih dari 3,00; c) KI 4 aspek
keterampilan berkomunikasi secara ilmiah telah menunjukkan peningkatan dari
siklus I (Lampiran19); d) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 87,5%
peserta didik terampil mengkomunikasikan dan membuat hasil karya; e) tindakan
tidak perlu dilanjutkan karena semua indikator keberhasilan telah tercapai dengan
peningkatan nilai dan persentase yang bervariasi pada semua KI.
D. Pembahasan
Pemanfaatan Diagratif materi Energi dalam Sistem Kehidupan Kelas VII SMP
Satyawiguna Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020menunjukkan capaian KI 1
dengan Kompetensi Dasar mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya, berdasarkan penilaian diri peserta didik menunjukkan
100% pesertadidik memiliki sikap beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. KI 2 dengan Kompetensi Dasar menunjukkan bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari- hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih
penggunaan alat dan bahan untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan,
berdasarkan lembar observasi, dan jurnal guru menunjukkan bahwa peserta didik
meningkat sikap tanggung jawabnya. KI 3 dengan Kompetensi Dasar mengenal
konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi
energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis berdasarkan hasil
ulangan harian menunjukkan peningkatan. KI 4 dengan Kompetensi Dasar
melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses
energi dan respirasi dengan lembar observasi dan penilaian teman sejawat
menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik mengkomunikasikan secara
ilmiah di depan kelas atau pun saat diskusi semakin meningkat pula.
Peningkatan kualitas pembelajaran selama proses maupun prestasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPA ditandai dengan tercapainya semua
indikator kinerja penelitian. Berdasarkan data yang dikumpulkan selama
penelitian, diperoleh data baik prestasi belajar maupun sikap tanggung jawab IPA
peserta didik kelas VII SMP Satyawiguna Tahun Pelajaran 2019-2020 terus
meningkat.
Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa Kompetensi Inti 3 aspek
pengetahuan menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang nilainya
lebih dari 3,00 juga terus meningkat dari sebelum siklus I/pra siklus sebesar
68,75% (22 peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 72,40 atau
rata-rata 2,90 untuk skala 1 sampai dengan 4, pada siklus I sebesar 78,125% (25
peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 79,4 atau rata-rata 3,18
untuk skala 1 sampai dengan 4, dan pada siklus II sebesar 100% ( 32 peserta
didik dari 32 peserta didik dengan nilai rata-rata 85,3 atau rata-rata 3,41 untuk
skala 1 sampai dengan 4.Rekapitulasi pencapaian target prestasi belajar peserta
didik dalam pembelajaranIPA bisa dilihat pada diagram 3.1 berikut.
120
Persentase Peserta
100
didik yang memperoleh
80 skor >3,00
60
Nilai Rata-rata skala 1-
40 100
20

Nilai Rata-rata skala 1-4


Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram 3.1 Rekapitulasi Pencapaian Target Prestasi Belajar Peserta Didik


Berdasarkan diagram 3.1 pencapaian prestasi belajar peserta didik KI 3 aspek
pengetahuan menunjukkan peningkatan tiap siklus. Proses pembelajaran sains
dengan pemanfaatan Diagratif peserta didik dapat menemukan jawaban atas
permasalahan yang dirumuskan dan terkondisi berpikir secara kritis dan analitis
untuk menemukan kesimpulan atas dasar observasi, pencarian jawaban yang
dilakukan dan kebiasaan berinkuiri selama pembelajaran mampu meningkatkan
prestasi kognitif peserta didik.
Prestasi kognitif yang erat kaitannya dengan tingkat inteligensi seseorang
menurut Winkel (2009) inteligensi merupakan kemampuan untuk mencapai
prestasi di sekolah, yang di dalamnya berpikir memegang peranan pokok,
inteligensi dalam arti sempit ini kerap disebut kemampuan intelektual atau
kemampuan akademik. Inteligensi memuat beberapa komponen, seperti
inteligensi sosial, inteligensi praktis, inteligensi teoretis. Pemanfaatan Diagratif
yang melatih kemampuan peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah
melalui proses ilmiah dan kerja ilmiah secara analitis baiksecara individu maupun
secara berkelompok sehingga dapat menemukan konsep secara mandiri yang tidak
lepas dari hasil diskusi bersama teman kelompoknya lebih digemari peserta didik
karena lebih mudah memahami paparan/materi sehingga dapat meningkatkan
prestasi kognitif, afektif maupun psikomotor. Ketiga prestasi sesuai dengan semua
Kompetensi Inti di Kurikulum 2013, yakni KI 1, KI 2, KI 3,dan KI 4 yang dapat
terukur selama kegiatan belajar mengajar selama penelitian berlangsung.
Materi Energi yang sangat erat dengan kehidupan peserta didik sebenarnya
lebih mudah dipelajari karena lebih konkrit, namun pembelajaran sains tidak
hanya mengutamakan produk hasil akhir pengetahuan saja, namun justru proses
ilmiah yang dikedepankan sehingga peserta didik tidak hanya memahami materi
namun juga mampu bersikap bijaksana dan peduli terhadap lingkungan.
Hasil penelitian tindakan kelas juga menunjukkan adanya peningkatan pada
capaian Kompetensi Inti 4 yang mengukur keterampilan peserta didik
berkomunikasi secara ilmiah dan membuat hasil karya (grafik). Keterampilan
mengkomunikasikanpada pra siklus 65,6% (11 peserta didik belum memperoleh
skor >3,00), pada Siklus I naik menjadi 75% (8 peserta didik yang belum
memperoleh >3,00) dan pada Siklus II mencapai 87,5% (4 peserta didik yang
belum memperoleh >3,00). Keterampilan mengkomunikasikan peserta didik yang
semula masih kurang aktif dan komunikatif, serta masih membawa buku,
kemudian dapat meningkat lebih terampil dan komunikatif menjawab pertanyaan
teman saat diskusi akhir. Hasil KI 4 dapat dilihat pada Diagram

100
80 Persentase Peserta didik
yang memperoleh skor >3,00
60
Nilai Rata-rata skala 1-100
40
20
Nilai Rata-rata skala 1-4

Pra Siklus Siklus I Siklus II


.
Diagram 3.2 Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi Inti 4
Berdasarkan diagram 3.2 menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik kelas
VII SMP Satyawiguna ketika berkomunikasi secara ilmiah dalam pembelajaran
IPA materi Energi dalam Sistem Kehidupan secara bertahap mengalami
peningkatan. Peserta didik dikategorikan terampil jika meraih nilai lebih dari 3,00
atau lebih dari 75. Pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil yang tinggi,
walaupun masih terdapat peserta didik dengan kategori cukup. Hal ini tidak
terlepas dari kemampuan verbal (KV) setiap peserta didik bervariasi. KV
seseorang erat kaitannya dengan tingkat inteligensi yang dimilikinya, hal ini sesuai
dengan pendapat Vernon (dalam Slameto, 2003) bahwa kemampuan intelektual
umum meliputi kemampuan memanfaatkan pendidikan verbal dan kemampuan
memanfaatkan pendidikan verbal terdiri dari KV, kemampuan numerikal, dan
kelancaran menggunakan kata-kata sehingga peserta didik yang memiliki KV
tinggi dapat dikatakan memiliki inteligensi tinggi.
Sebaliknya hasil akhir siklus II, 87,5% keterampilan peserta didik
berkomunikasi secara ilmiah dengan kategori terampil, hal ini dikarenakan
kegiatan yang bersifat pengulangan dari siklus I peserta didik telah
mengkomunikasikan dan membuat grafik interaktif materi Energi dalam Sistem
Kehidupan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pembiasaan peserta
didik memecahkan permasalahan dalam belajar, pembiasaan bersikap terbuka dan
mengkomunikasikan hasil, mau menerima kritik dan saran, peduli terhadap
lingkungan, baik lingkungan dengan teman, guru, warga sekolah maupun
lingkungan abiotiknya akan membentuk karakter yang mulia, tidak hanya cerdas
namun juga terampil dan bijaksana. Hal ini relevan dengan implementasi
Kurikulum 2013 yang bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013 mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuaidengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas

No Kompetensi Inti Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan


KI 1 Sikap 40,625% 68,75% 100%
1 percaya kategori kategori kategori Tercapai
kepada Sangat sangat Baik Sangat Baik
Tuhan Baik
Yang
Maha Esa
12,5%
2 KI 2 Sikap 75% kategori 37,5% Tercapai
tanggung kategori cukup, kategoriBaik
jawab cukup, 75
2 %kategori dan 62,5%
5% Baik, dan kategori
kategori 12, Sangat Baik
Baik 5%kategori
Sangat Baik
KI 3
3 Pengetahuan/ 68,75% 78,125% 100% Tercapai
prestasi
belajarIPA
> 3.00

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas maka disimpulkan bahwa tindakan


pada siklus II mampu mengoptimalkan prestasi belajar dan keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah peserta didik serta capaian semua Kompetensi Inti,
karena persentase ketuntasan melebihi indikator keberhasilan maka tindakan
dinyatakan cukup sampai pada siklus II.

E. Hasil Penelitian
1. Secara empirik penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfaatanDiagratif
berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, baik mutu proses maupun prestasi
belajar.
2. Secara teoritik, penelitian menguatkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran
secara tepat sangat mendukung implementasi Kurikulum 2013 dan meningkatkan
capaian semua Kompetensi Inti.

A. Simpulan
B BV
A PENUTUP

1. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara


ilmiah dan prestasi belajar IPA materi Energi pada Kelas VII SMP Satyawiguna
Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020.
2. Prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik
terus meningkat dari siklus satu hingga berakhirnya siklus. Prestasi belajar
peserta didik meningkat dari pra siklus (68,75%), siklus I (78,125%), dan siklus
II (100%). Sedangkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik
meningkat dari pra siklus (66,625%), siklus I (75%), dan siklus II (87%).

B. Rekomendasi
1. Bagi Pendidik
Pembelajaran IPA materi Energi dengan menggunakan Diagratif, agar
pelaksanaannya lebih efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Penggunaan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik
lebih optimal jika penerapannya disertai worksheet yang relevan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mampu melatih peserta didik berpikir tingkat
tinggi namun tetap disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
b. Jika akan melakukan kegiatan praktikum, maka sebaiknya guru melakukan
percobaan terlebih dahulu terkait dengan materi yang akan disampaikan
sebelum kegiatan pembelajaran dengan peserta didik.
c. Guru sebaiknya sering mengingatkan pentingnya keterampilan
mengomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan terhadap semua orang
dengan sopan, baik, selalu menghargai orang lain, sehingga peserta didik
dapat mengembangkan ide, gagasan, saran, dan pertanyaan yang akan
menambah pengetahuan dan kecerdasannya.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dilakukan pada peserta didik SMP Satyawiguna yang
sejak Tahun Pelajaran 2019-2020mulai menerapkan Kurikulum 2013 bagi kelas
VII, untuk melakukan penelitian yang sama perlu dilakukan penyesuaian kondisi
sekolah dan tingkat kecerdasan serta tingkat berpikir.

3. Bagi Sekolah
Pemanfaatan Diagratif dan media pembelajaran yang bervariatif perlu
mendapatkan dukungan yang besar oleh sekolah agar meningkatkan prestasi
baik di tingkat regional maupun nasional. Dukungan antara lain dalam bentuk
penyediaan sarana sumber belajar yang memadai, lingkungan belajar yang
kondusif serta peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan berbagai media,
model dan metode pembelajaran padaKurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad A. 2003. Media Pendidikan. Jakarta

Carin. 1980. Teaching Science Through Discovery Activities for Teaching Science as

Inquiry.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ido Priyono.

2000. Pengembangan Komunikasi Verbal. Bandung.

Onong U. Efendi. 1992. Pengantar Komunikasi Lisan. Surabaya: Surya Abadi Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum 2013 Rayandra Asyhar. 2009. Kreatif Mengembangkan

Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalWebster.

2005. Teaching and Media. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Winkel, W.S. 2009


LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SMP Satyawiguna


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semaster : VII / Dua
Topik : Energi dalam Sistem Kehidupan
Sub Topik : Energi
Alokasi Waktu : (5 x 40) menit

A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,
transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis
Indikator
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumberenergi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari
makanan, transformasi energi dan respirasi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan,
transformasi energi, dan respirasi
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidikiproses
energi dan respirasi.
Indikator
1. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untukmenyelidiki
konsep energi.

2. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untukmenyelidiki


proses respirasi.
3. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil
percobaan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumberenergi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk
menyelidiki konsep energi.
5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk
menyelidiki proses respirasi.
6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil
percobaan.

D. MATERI
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
Laptop, Grafik Interaktif, LCD.
2. Alat dan Bahan
a. Ketapel
b. Batu kerikil
c. Stop watch
d. Penggaris
e. Spidol
f. Kertas grafik
g. Meteran
3. Sumber Pembelajaran
 Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
 Lingkungan sekolah
 Internet
 LKS Percobaan Energi
 LKS Percobaan Respirasi

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
waktu
Learning
Pendahuluan 1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi 10
(simullasi/Pemb motivasi atau rangsangan untuk menit
erian rangsangan) memusatkan perhatian pada topik
energi dalam sistem kehidupan.
Guru meminta seorang peserta didik
memperagakan cara menggunakan
ketapel, peserta didik yang lain
mengamati denganteliti.
Guru menyampaikan apersepsi
tentang energi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 2. Problem statemen Guru membimbing peserta didik 10
(pertanyaan/ident untuk membuat 6 kelompok secara menit
ifikasi masalah) heterogen. Setelah pesertadidik duduk
pada kelompoknya, Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya setelah mereka
mengamati teman saat memperagakan
cara kerja ketapel.
Guru memberi stimulan dengan
pertanyaan :
Peristiwa apakah yang terjadi pada
teman yang kalian amati?Dengan
pertanyaan tersebut diharapkan
peserta didik pengajukan
pertanyaan :
- Mengapa memakai ketapel?
- Mengapa batu-batu dapat
terlempar dengan jarak yang
berbeda?
- Bahan apa saja yang dapat
dilempar dengan ketapel?
- Apa gaya yang ditimbulkan?
- Apa kegunaan ketapel bagi
makhluk hidup?

3. Data collection Pada tahap ini peserta didik


(pengumpulan mengumpulkan informasi yang 60
data) relevan untuk menjawab menit
pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui :
 Melakukan percobaan sederhana
untuk mendapatkan data tentang
komponen yang telibat ketika
menggunakan ketapel serta
perubahan energi yang terjadi
(Guru mengingatkan agar arah
ketapel jauh dari teman yang
lain).

 Mencatat data pada kolom


pengamatan yang telah
disiapkan oleh guru
Komponen
Faktor Keterang
yang
Pendukung an
terlibat
1. 1. 1.
2. 2. 2.

Peserta didik melanjutkan


percobaan sederhana tentang
respirasi pada manusia
berdasarkan LKS yang telah
diberikan guru.

4. Data processing Pada tahap ini peserta didik dalam 40


(pengolahan Data) kelompoknya berdiskusi untuk menit
mengolah data hasil pengamatan
dengan cara :
Mendiskusikan hasil pengamatan
dengan memperhatikan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kegiatan,
tentang komponen yang terlibat dan
faktorpendukung, serta
mendiskusikan hasil dari perlakuan
yang berbeda.Membuat grafik garis,
grafik batang, atau grafik lingkaran
berdasarkan tabel data.

5. Verification Pada tahap verifikasi peserta didik 10


(pembuktian) mendiskusikan hasil pengolahan data menit
dan memverifikasi hasil pengolahan
dengan data-data pada buku sumber,
tentang komponen yang telibat dan
data
hasil perlakuan ketapel.
6. Generalization Setelah menemukan kesimpulan, 40
(menarik peserta didik membuat laporan dan menit
kesimpulan/gener mengomunikasikan hasil
alisasi) pengamatan tentang komponen yang
terlibat dalam energi.
Pada kegiatan ini peserta didik
dapat melakukan tanya jawab.

Penutup Peserta didik dengan dibantu guru 30


melakukan refleksi (materi menit
apa yang sudah/belum dikuasai).
Guru menekankan kepada peserta
didik agar dapat mengupayakan cara
menghematenergi dalam kehidupan
sehari- hari.
Guru membagikan tes tertulis
kepada peserta didik, dan
meminta peserta didik untuk
mengerjakan selama 20 menit.
Guru mendorong peserta didik
untuk selalu bersyukur atas
karunia Tuhan menciptakan
segala bentuk energi yang
berguna untuk manusia
Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja
baik.
Guru menyampaikan informasi
materi pada pertemuan
berikutnya, yaitu: Fotosintesis.
Guru memberikan tugas untuk
menyiapkan alat/bahan untuk
pertemuan berikutnya.

H. PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Jenis Bentuk Instrumen


 Sikap Observasi, penilaian antar teman,
penilaian diri, jurnal
 Keterampilan Praktik. Projek, Portofolio
 Pengetahuan Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian Kompetensi sikap melalui observasi Lembar


Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / 2
Kompetensi Dasar: 3.6 Menghargai konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan , transformasi energi,respirasi, sistem
pencernaan makanan dan fotosintesis.

Topik/ Sub Topik : Energi dalam sistem kehidupan / Fotosintesis


Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah
bertanggung jawab
NAMA
NO NIS PESERTA Bertanggung Jawab JML SKOR
DIDIK
1.
2. ........ ...............

Berdasarkan pengamatan Guru selama peserta didik melakukan percobaan,


nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1
pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila MEMENUHI 4 indikator
3 = apabila MEMENUHI 3 indikator
2 = apabila MEMENUHI 2 indikator
1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

Sikap Indikator

Kedisiplinan 1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.


2. Mengembalikan peralatan ke posisi semula.
3. Membersihkan kembali tepat percobaan
4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan
tepatwaktu.
Skor penilaian 4, 3, 2, dan 1
Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
PENILAIAN DIRI

Topik:...................... Nama: ................


Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaiandiri
dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
kemampuan.

No Pernyataan Sudah Belum


1. Memahami konsep energi
2. Memahami grafik energi
3. Memahami proses respirasi
4. Bertanggung jawab selama belajar
5. Terampil mengomunikasikan secara
lisan

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..............................................

Skor Pernyataan No
No Nama JUMLAH NILA
1 2 3 4 5
I

Catatan : Sudah : skor 2; Belum : skor 1


INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Tes Tertulis
Topik : Energi
Indikator:
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumberenergi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari
makanan, transformasi energi dan respirasi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan,
transformasi energi, dan respirasi.

Soal
1. Jelaskan pengertian energi! Skor 1
2. Sebutkan macam-macam sumber energi Skor 2
3. Perhatikan grafik! Skor 3
Jelaskan grafik sumber energi tersebut di atas dengan kalimatsendiri.
4. Perhatikan tabel! Buatlah grafik berdasarkan tabel tersebut! Skor4
+
JUMLAH Skor 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SMP Satyawiguna


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semaster : VII / Dua
Topik : Energi dalam Sistem Kehidupan
Alokasi Waktu : (5 x 40) menit

A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.
2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
2.5 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,transformasi
energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis
C. Indikator
1. Peserta didik dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhiproses
fotosintesis.
2. Peserta didik dapat menuliskan reaksi kimia fotosintesis denganbenar.
3. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari
makanan, transformasi energi dan respirasi.
4. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan,
transformasi energi, dan respirasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
konsep energi.
5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
proses respirasi pada serangga menggunakan respirometer
6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.

E. MATERI
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
Laptop, Grafik Interaktif, LCD.
2. Alat dan Bahan
a. Eosin
b. Jangkrik
c. Stop watch
d. Respirometer
e. Spidol
f. Kertas grafik/laptop
3. Sumber Pembelajaran
 Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
 Lingkungan sekolah
 Internet
 LKS Percobaan Respirasi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
waktu
Learning
Pendahuluan 7. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi 10
(simullasi/Pemb motivasi atau rangsangan untuk menit
erian rangsangan) memusatkan perhatian pada topik
energi dalam sistem kehidupan.
Guru meminta seorang peserta
didik membandingkan hal-hal yang
terjadi pada tumbuhan berdaun
dengan tumbuhan tidak
berdaun di depan kelas terkait
materi energi.
Kegiatan Inti 8. Problem statemen Guru membimbing peserta didik 10
(pertanyaan/ident untuk membuat 6 kelompok secara menit
ifikasi masalah) heterogen. Setelah pesertadidik duduk
pada kelompoknya, Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya setelah mereka
mengamati teman saat
membandingkan tumbuhan sebagai
salah satu contoh mahkluk hidup
kaitannya dengan energi yang
diperlukan maupun energi yang
dihasilkan.
Guru memberi stimulan dengan
pertanyaan :
Peristiwa apakah yang terjadi jika
mahkluk hidup tidak menunjukkan
ciri hidup bernapas?
Dengan pertanyaan tersebut
diharapkan peserta didik
pengajukan pertanyaan :
- Mengapa bernapas?
- Mengapa alat pernapasan
mahkluk hidup (tumbuhan,
manusia dan hewan)
berbeda?
- Mengapa tumbuhan bernapasdan
berfotosintesis memerlukan
daun? 60
- Apa tujuan bernapas? menit
- Bagaimana mahkluk hidup
bernapas?
9. Data collection Pada tahap ini peserta didik
(pengumpulan mengumpulkan informasi yang
data) relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui :
 Melakukan percobaan
sederhana untuk membuktikan
bahwa hewan bernapas untuk
memperolehenergi memerlukan
oksigen.(Guru mengingatkan
agar peserta didik teliti dan
memahami prosedur).

 Mencatat data pada kolom


pengamatan yang telah
disiapkan oleh guru

Peserta didik melanjutkan


percobaan sederhana tentang
respirasi pada serangga
menggunakan respirometer
berdasarkan LKS yang telah
diberikan guru.

10. Data Pada tahap ini peserta didik dalam 40


processing kelompoknya berdiskusi untuk menit
(pengolahan mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara :
Mendiskusikan hasil pengamatan
dengan memperhatikan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kegiatan,
tentang komponen yang terlibat dan
faktorpendukung, serta
mendiskusikan hasil dari perlakuan
yang berbeda.Membuat grafik garis,
grafik batang, atau grafik lingkaran
berdasarkan tabel data.

11. Verification Pada tahap verifikasi peserta didik 10


mendiskusikan hasil pengolahan
(pembuktian) data dan memverifikasi hasil menit
pengolahan dengan data-data pada
buku sumber, tentang komponen
yang telibat dan datahasil
perlakuan ketapel.
12. Generalizatio Setelah menemukan kesimpulan,
peserta didik membuat laporan dan 40
n (menarik menit
kesimpulan/gener mengomunikasikan hasil
alisasi) pengamatan tentang komponen yang
terlibat dalam energi.
Pada kegiatan ini peserta didik
dapat melakukan tanya jawab.

Penutup Peserta didik dengan dibantu guru 30


melakukan refleksi (materi apa yang menit
sudah/belum dikuasai).Guru
membagikan tes tertulis kepada
peserta didik, dan meminta peserta
didik untuk mengerjakan selama 20
menit.
Guru mendorong peserta didik
untuk selalu bersyukur atas
karunia Tuhan menciptakan
segala bentuk energi yang
berguna untuk manusia
Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja
baik.

I. PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Jenis Bentuk Instrumen


 Sikap Observasi, penilaian antar teman,
penilaian diri, jurnal
 Keterampilan Praktik. Projek, Portofolio
 Pengetahuan Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian

Penilaian Kompetensi sikap melalui observasi Lembar


Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII / 2
Kompetensi Dasar : 3.6 Menghargai konsep energi, berbagai sumber
energi, energi dari makanan , transformasi energi,
respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis.

Topik : Energi dalam sistem kehidupan Indikator :


Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab
NAMA
NO NIS PESERTA Bertanggung Jawab JML SKOR
DIDIK
1.
2. ........ ...............

Berdasarkan pengamatan Guru selama peserta didik melakukan percobaan,


nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1
pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila MEMENUHI 4 indikator
3 = apabila MEMENUHI 3 indikator
2 = apabila MEMENUHI 2 indikator
1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

Sikap Indikator

Kedisiplinan 1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.


2. Mengembalikan peralatan ke posisi semula.
3. Membersihkan kembali tepat percobaan
4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan tepat
waktu.
Skor penilaian 4, 3, 2, dan 1
FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR IPA

Kegiatan mengukur di luar kelas

Hasil karya peserta didik berupa grafik garis/batang

Kegiatan presentasi setiap kelompok

Anda mungkin juga menyukai