Oleh
MUHAMMAD SUGONDO, S. Pd
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian yang
dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan SMP Satyawiguna Kota Pekalongan
hasil karya dari:
1. Identitas Peneliti :
ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Muhammad Sugondo
iii
PEMANFAATAN DIAGRATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
IPA DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI
ENERGI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP SATYAWIGUNA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
ABSTRAK
Kurikulum 2013 bagi pendidikan SMP didukung menggunakan media pembelajaran yang
tepat dan bervariasi, agar peserta didik terampil serta mampu menyelesaikan
permasalahan secara ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Refleksi awal kegiatan belajar
IPA Kelas VII SMP Satyawiguna Tahun Pelajaran 2019-2020 menunjukkan kurang
optimalnya prestasi belajar aspek pengetahuan yang merupakan KI 3, serta rendahnya
KPS aspek mengomunikasikan yang merupakan KI 4. Penelitian memanfaatkan Media
Grafik Interaktif untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi
ilmiah. Hasil menunjukkan semua KI meningkat. Persentase peningkatan prestasi belajar
pra siklus 68,75% tuntas dengan nilai lebih d ari 75, menjadi 78,125% siklus I, mencapai
100% siklus II. Keterampilan berkomunikasi ilmiah persentase pra siklus 65,625%
menjadi 75% siklus I, menjadi 87% siklus II. Penelitian dilakukan pada materi Energi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan
karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul “Pemanfaatan Diagratif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keterampilan
Berkomunikasi secara Ilmiah Materi Energi Peserta Didik Kelas VII SMP Satyawiguna
Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020” dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat selesai, atas dukungan berbagai pihak, oleh
karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Edy Handjaya, Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Satyawiguna
2. Bapak Muhammad Sugondo, S.Pd selaku Kepala SMP Satyawiguna yang telah
menyetujui hasil akhir penelitian peneliti.
3. Rekan-rekan Guru dan Karyawan SMP Satyawiguna yang selalu membantu
peneliti.
Penelitian Tindakan Kelas ini hanya merupakan sebagian upaya peneliti untuk
meningkatkan prestasi peserta didik dan kompetensi peneliti, kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan demi peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
bagi semua.
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PTK iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR DIAGRAM ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Rumusan Masalah 4
D. Tujuan Penelitian 4
E. Ruang Lingkup 5
F. Manfaat Penelitian 5
BAB II KERANGKA TEORITIS, BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis 6
1. Diagratif 6
2. Komunikasi 7
3. Prestasi Belajar 8
B. Kerangka Berpikir 9
C. Hipotesis 9
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Kondisi Awal 10
B. Deskripsi Hasil Siklus 1 11
C. Deskripsi Hasil Siklus II 12
D. Pembahasan 14
E. Hasil Penelitian 19
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 19
B. Rekomendasi 19
DAFTAR PUSTAKA
Vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Siklus I
Lampiran 3 RPP Siklus II
Lampiran 4 Soal Pengetahuan Pra Siklus
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pra Siklus
Lampiran 6 Soal Pengetahuan Siklus I
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus I
Lampiran 8 Soal Pengetahuan Siklus II
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus II
Lampiran 10 Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Lampiran 11 Penilaian Sikap melalui Penilaian Antar
Peserta Didik
Lampiran 12 Rubrik Penilaian KI 2 Tanggung Jawab
Lampiran 13 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4
Siklus I
Lampiran 14 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4
Siklus II
Lampiran 15 Observasi Terbuka terhadap Pembelajaran Guru Lam
Lampiran 16 Foto-foto Kegiatan Belajar Mengajar
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kajian Pustaka
1. Diagratif
Diagratif merupakan kependekan dari media grafik interaktif, yang
merupakan salah satu media pembelajaran berupa grafik dan bertujuan untuk
memudahkan peserta didik memahami suatu konsep pembelajaran secara mandiri
dengan membangun pengetahuannya sendiri secara interaktif dan terampil
memaknai berbagai macam grafik serta mampu mengomunikasikan baik secara
tulisan maupun lisan sehingga peserta didik dapat belajar dengan lebih bermakna
dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemanfaatan media pembelajaran secara
tepat dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menurut Rayandra (dalam
Midun, 2009) menyatakan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media dapat menjangkau
peserta didik di tempat yang berbeda-beda, dan di dalam ruang lingkup yang tak
terbatas pada suatu waktu tertentu. Pemanfaatan media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar dapat memudahkan baik guru maupun peserta didik
untuk memahami suatu konsep. Salah satu media yang dapat digunakan antara lain
media grafik. Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang
memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Grafik adalah gambaran tentang
suatu situasi atau suatu suatu proses perkembangan dengan menggunakan deretan
angka, garis-garis dan kata-kata yang berisikan suatu pengertian. Grafik juga
merupakan media penyajian data dalam bentuk angka, sehingga grafik termasuk
media visual. Grafik menggambarkan hubungansatu dua atau lebih data atau grafik
dengan data yang sama menggambarkan hubungan penting dari suatu data.
Webster (2005) mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu menggambarkan,
terutama penggambaran mekanik, pengertian media visual, istilah Graphic
Material mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya sekedar menggambarkan.
Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi
kualitatif dengan cepat serta sederhana. Data-data dalam bentuk uraian deskriptif
yang ruwet dan kompleks dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Jadi,
bila sebuah grafik sulit dibaca berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga.
Sedangkan fungsi media grafik, untuk menggambarkan data dalambentuk angka
(data kuantitatif) secara teliti, dan juga menerangkan perkembangan dan
perbandingan suatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat
dan jelas. Jadi, fungsi grafik adalah menggambarkan data kuantitatif secara teliti
dan menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek atau peristiwa
saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip
matematika dengan menggunakan data-data yang komparatif. Namun demikian
pemanfaatan media grafik tidak hanya untuk mata pelajaran matematika, namun
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat kompleks serta terpadu
dengan mata pelajaran yang lain dapat memanfaatkan media grafik interaktif.
2. Komunikasi Ilmiah
Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki
dorongan ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang. Untuk itu maka salah satu
sarananya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan
yang mutlak bagi kehidupan manusia. Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi
dengan baik tidaklah mudah. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang
dibicarakan itu dapat sampai kepada orang yang memperolehnya. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau kelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan. Onong U. Effendy
(1992:3) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
sebagai panduan pikiran dan perasaan oleh seseorang untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku orang lain dengan upaya memperoleh tanggapan.
Kemampuan berkomunikasi secara lisan menurut Wilbur Schramm dalam Ido
Priyono (2000:2) mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan
yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan
kerangka acuan (frame of reference) yang merupakan panduan pengalaman dan
pengertian (collection of experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh
komunikan. Komunikasi ilmiah merupakan bentuk komunikasi yang berdasarkan
keilmuan, masuk akal, runtut, relevan dengan materi pembelajaran. Berdasarkan
uraian di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan berkomunikasi secara ilmiah
adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi atau pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau
perilaku secara ilmiah dengan upaya memperoleh tanggapan.
3. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI), prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar mengacu pada prestasi akademik prestasi belajar di sekolah atau
perguruan tinggi yang biasanya bersifat kognitif dan biasanya ditentukan oleh
penilaian. Winkel (2009) mengemukakan bahwa ranah pemahamandibagi menjadi
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi
secara ilmiah materi Energi peserta didik Kelas VII SMP
SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020.
2. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar materi Energi
peserta didik Kelas VII SMP SatyawigunaSemester 2 Tahun Pelajaran 2019-
2020.
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Kondisi Awal
Kondisi awal (pra siklus) adalah kondisi peserta didik sebelum dilaksanakan
pembelajaran dengan memanfaatkan Diagratif (Media Grafik Interaktif) pada Kelas
VII SMP Satyawiguna. Pada kondisi awal ini dijadikan sebagaibahan evaluasi
bagi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan melihat kekurangan-
kekurangan yang ada pada saat proses pembelajaran baik dari faktor guru, peserta
didik, maupun kondisi kelas. Menurut pengamatan awal yang telah dilakukan oleh
peneliti, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kurikulum 2013 merupakan
mata pelajaran yang terintegrasi meliputi biologi, fisika, dan kimia yang diajar oleh
seorang guru, khususnya materi Energi yang ruang lingkupnya cukup luas,
menunjukkan kondisi awal di kelas VII SMP Satyawigunakurang berjalan dengan
baik. Ada hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran IPA.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi peserta didik dalam proses pembelajaran,
penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal guru, dan prestasi belajar dapat
direfleksikan sebagai berikut: a) prestasi belajar peserta didik aspek pengetahuan
KI 3 pada siklus I telah mengalami peningkatan, dari 68,75% menjadi 78,125%
peserta didik yang memiliki nilai lebih dari 3,00; b) tindakan ini juga belum
dikatakan berhasil, karena kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa
tindakan dikatakan berhasil jika 100% peserta didik meraih nilai lebih dari 3,00;
c) KI 4 tentang keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik pada
siklus I telah mengalami peningkatan dari 65,625% peserta didik dikategorikan
terampil menjadi 75%; d) tindakan ini juga belum dikatakan berhasil, karena
kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa tindakan dikatakan berhasil jika
80% peserta didik memiliki nilai lebih dari 3,00; e) perlu dilakukan siklus II
dengan fokus pada temuan masalah di siklus I.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan penelitian sama dengan tindakan di siklus I.
2. Tindakan
Tindakan pada siklus II pembelajaran menggunakan organisme hidup dengan
eksperimen pernapasan serangga menggunakan respirometer, dan pembuatan
grafik interaktif dengan memanfaatkan jaringan internet sekolah tentang energi
agar peserta didik terampil menggunakan alat dan bahan serta mengalami proses
ilmiah bersama kelompoknya secara aktif dan komunikatif
mengomunikasikan ide, gagasan, pertanyaan bahkan menjawab pertanyaan secara
lisan, pembelajaran menggunakan website secara online diharapkan temuan
masalah pada siklus I dapat diatasi dan peserta didik lebih mengembangkan
keterampilan IT. Tindakan berupa kegiatan pembelajaran aktif dan observasi.
Kegiatan observasi difokuskan pada temuan masalah di siklus I yaitu tingkat
pengetahuan materi Energi dalam Sistem Kehidupan masih belum optimal,
rendahnya sikap tanggung jawab , dan rendahnya keterampilan peserta didik
mengomunikasikan secara lisan.
3. Hasil Observasi dan Ulangan Harian
a. Hasil observasi
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Diagratif (Media Grafik
Interaktif) dapat meningkatkan semua Kompetensi Inti baik KI I, KI II, KI
III, maupun KI IV, hal ini tampak dari hasil observasi selama pembelajaran
berlangsung oleh observer/kolaborator maupun guru ditunjukkan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Deskripsi Hasil Siklus II
Kompetensi Inti Persentase (%) Rata-rata
I - 100 sangat baik -
II 37,5 baik 62,5 sangat baik 81,25
III - belum tuntas 100 sudah tuntas 85,3
IV 12,5 cukup 87,5 terampil 90,2
4. Refleksi
Berdasarkan data observasi sikap tanggung jawab dan prestasi belajar peserta
didik pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai berikut: a) KI 3 aspek
pengetahuan prestasi belajar peserta didik telah mengalami peningkatan
(Lampiran 18); b) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 100% peserta
didik nilai pengetahuan materi Lingkungan lebih dari 3,00; c) KI 4 aspek
keterampilan berkomunikasi secara ilmiah telah menunjukkan peningkatan dari
siklus I (Lampiran19); d) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 87,5%
peserta didik terampil mengkomunikasikan dan membuat hasil karya; e) tindakan
tidak perlu dilanjutkan karena semua indikator keberhasilan telah tercapai dengan
peningkatan nilai dan persentase yang bervariasi pada semua KI.
D. Pembahasan
Pemanfaatan Diagratif materi Energi dalam Sistem Kehidupan Kelas VII SMP
Satyawiguna Semester 2 Tahun Pelajaran 2019-2020menunjukkan capaian KI 1
dengan Kompetensi Dasar mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya, berdasarkan penilaian diri peserta didik menunjukkan
100% pesertadidik memiliki sikap beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. KI 2 dengan Kompetensi Dasar menunjukkan bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari- hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih
penggunaan alat dan bahan untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan,
berdasarkan lembar observasi, dan jurnal guru menunjukkan bahwa peserta didik
meningkat sikap tanggung jawabnya. KI 3 dengan Kompetensi Dasar mengenal
konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi
energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis berdasarkan hasil
ulangan harian menunjukkan peningkatan. KI 4 dengan Kompetensi Dasar
melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses
energi dan respirasi dengan lembar observasi dan penilaian teman sejawat
menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik mengkomunikasikan secara
ilmiah di depan kelas atau pun saat diskusi semakin meningkat pula.
Peningkatan kualitas pembelajaran selama proses maupun prestasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPA ditandai dengan tercapainya semua
indikator kinerja penelitian. Berdasarkan data yang dikumpulkan selama
penelitian, diperoleh data baik prestasi belajar maupun sikap tanggung jawab IPA
peserta didik kelas VII SMP Satyawiguna Tahun Pelajaran 2019-2020 terus
meningkat.
Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa Kompetensi Inti 3 aspek
pengetahuan menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang nilainya
lebih dari 3,00 juga terus meningkat dari sebelum siklus I/pra siklus sebesar
68,75% (22 peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 72,40 atau
rata-rata 2,90 untuk skala 1 sampai dengan 4, pada siklus I sebesar 78,125% (25
peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 79,4 atau rata-rata 3,18
untuk skala 1 sampai dengan 4, dan pada siklus II sebesar 100% ( 32 peserta
didik dari 32 peserta didik dengan nilai rata-rata 85,3 atau rata-rata 3,41 untuk
skala 1 sampai dengan 4.Rekapitulasi pencapaian target prestasi belajar peserta
didik dalam pembelajaranIPA bisa dilihat pada diagram 3.1 berikut.
120
Persentase Peserta
100
didik yang memperoleh
80 skor >3,00
60
Nilai Rata-rata skala 1-
40 100
20
100
80 Persentase Peserta didik
yang memperoleh skor >3,00
60
Nilai Rata-rata skala 1-100
40
20
Nilai Rata-rata skala 1-4
E. Hasil Penelitian
1. Secara empirik penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfaatanDiagratif
berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, baik mutu proses maupun prestasi
belajar.
2. Secara teoritik, penelitian menguatkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran
secara tepat sangat mendukung implementasi Kurikulum 2013 dan meningkatkan
capaian semua Kompetensi Inti.
A. Simpulan
B BV
A PENUTUP
B. Rekomendasi
1. Bagi Pendidik
Pembelajaran IPA materi Energi dengan menggunakan Diagratif, agar
pelaksanaannya lebih efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Penggunaan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik
lebih optimal jika penerapannya disertai worksheet yang relevan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mampu melatih peserta didik berpikir tingkat
tinggi namun tetap disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
b. Jika akan melakukan kegiatan praktikum, maka sebaiknya guru melakukan
percobaan terlebih dahulu terkait dengan materi yang akan disampaikan
sebelum kegiatan pembelajaran dengan peserta didik.
c. Guru sebaiknya sering mengingatkan pentingnya keterampilan
mengomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan terhadap semua orang
dengan sopan, baik, selalu menghargai orang lain, sehingga peserta didik
dapat mengembangkan ide, gagasan, saran, dan pertanyaan yang akan
menambah pengetahuan dan kecerdasannya.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dilakukan pada peserta didik SMP Satyawiguna yang
sejak Tahun Pelajaran 2019-2020mulai menerapkan Kurikulum 2013 bagi kelas
VII, untuk melakukan penelitian yang sama perlu dilakukan penyesuaian kondisi
sekolah dan tingkat kecerdasan serta tingkat berpikir.
3. Bagi Sekolah
Pemanfaatan Diagratif dan media pembelajaran yang bervariatif perlu
mendapatkan dukungan yang besar oleh sekolah agar meningkatkan prestasi
baik di tingkat regional maupun nasional. Dukungan antara lain dalam bentuk
penyediaan sarana sumber belajar yang memadai, lingkungan belajar yang
kondusif serta peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan berbagai media,
model dan metode pembelajaran padaKurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Carin. 1980. Teaching Science Through Discovery Activities for Teaching Science as
Inquiry.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ido Priyono.
Onong U. Efendi. 1992. Pengantar Komunikasi Lisan. Surabaya: Surya Abadi Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,
transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis
Indikator
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumberenergi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari
makanan, transformasi energi dan respirasi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan,
transformasi energi, dan respirasi
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidikiproses
energi dan respirasi.
Indikator
1. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untukmenyelidiki
konsep energi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumberenergi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk
menyelidiki konsep energi.
5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk
menyelidiki proses respirasi.
6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil
percobaan.
D. MATERI
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
waktu
Learning
Pendahuluan 1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi 10
(simullasi/Pemb motivasi atau rangsangan untuk menit
erian rangsangan) memusatkan perhatian pada topik
energi dalam sistem kehidupan.
Guru meminta seorang peserta didik
memperagakan cara menggunakan
ketapel, peserta didik yang lain
mengamati denganteliti.
Guru menyampaikan apersepsi
tentang energi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 2. Problem statemen Guru membimbing peserta didik 10
(pertanyaan/ident untuk membuat 6 kelompok secara menit
ifikasi masalah) heterogen. Setelah pesertadidik duduk
pada kelompoknya, Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya setelah mereka
mengamati teman saat memperagakan
cara kerja ketapel.
Guru memberi stimulan dengan
pertanyaan :
Peristiwa apakah yang terjadi pada
teman yang kalian amati?Dengan
pertanyaan tersebut diharapkan
peserta didik pengajukan
pertanyaan :
- Mengapa memakai ketapel?
- Mengapa batu-batu dapat
terlempar dengan jarak yang
berbeda?
- Bahan apa saja yang dapat
dilempar dengan ketapel?
- Apa gaya yang ditimbulkan?
- Apa kegunaan ketapel bagi
makhluk hidup?
H. PENILAIAN
Sikap Indikator
Skor Pernyataan No
No Nama JUMLAH NILA
1 2 3 4 5
I
Soal
1. Jelaskan pengertian energi! Skor 1
2. Sebutkan macam-macam sumber energi Skor 2
3. Perhatikan grafik! Skor 3
Jelaskan grafik sumber energi tersebut di atas dengan kalimatsendiri.
4. Perhatikan tabel! Buatlah grafik berdasarkan tabel tersebut! Skor4
+
JUMLAH Skor 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.
2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
2.5 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,transformasi
energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis
C. Indikator
1. Peserta didik dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhiproses
fotosintesis.
2. Peserta didik dapat menuliskan reaksi kimia fotosintesis denganbenar.
3. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari
makanan, transformasi energi dan respirasi.
4. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan,
transformasi energi, dan respirasi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.
2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.
3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
konsep energi.
5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
proses respirasi pada serangga menggunakan respirometer
6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.
E. MATERI
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
waktu
Learning
Pendahuluan 7. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi 10
(simullasi/Pemb motivasi atau rangsangan untuk menit
erian rangsangan) memusatkan perhatian pada topik
energi dalam sistem kehidupan.
Guru meminta seorang peserta
didik membandingkan hal-hal yang
terjadi pada tumbuhan berdaun
dengan tumbuhan tidak
berdaun di depan kelas terkait
materi energi.
Kegiatan Inti 8. Problem statemen Guru membimbing peserta didik 10
(pertanyaan/ident untuk membuat 6 kelompok secara menit
ifikasi masalah) heterogen. Setelah pesertadidik duduk
pada kelompoknya, Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya setelah mereka
mengamati teman saat
membandingkan tumbuhan sebagai
salah satu contoh mahkluk hidup
kaitannya dengan energi yang
diperlukan maupun energi yang
dihasilkan.
Guru memberi stimulan dengan
pertanyaan :
Peristiwa apakah yang terjadi jika
mahkluk hidup tidak menunjukkan
ciri hidup bernapas?
Dengan pertanyaan tersebut
diharapkan peserta didik
pengajukan pertanyaan :
- Mengapa bernapas?
- Mengapa alat pernapasan
mahkluk hidup (tumbuhan,
manusia dan hewan)
berbeda?
- Mengapa tumbuhan bernapasdan
berfotosintesis memerlukan
daun? 60
- Apa tujuan bernapas? menit
- Bagaimana mahkluk hidup
bernapas?
9. Data collection Pada tahap ini peserta didik
(pengumpulan mengumpulkan informasi yang
data) relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui :
Melakukan percobaan
sederhana untuk membuktikan
bahwa hewan bernapas untuk
memperolehenergi memerlukan
oksigen.(Guru mengingatkan
agar peserta didik teliti dan
memahami prosedur).
I. PENILAIAN
Sikap Indikator