Anda di halaman 1dari 52

OLEH:

NAMA : Yayuk Yuliati, S.Pd


NUPTK : 7049746649300003

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR


PROVINSI JAWA BARAT
2
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Guru : Yayuk Yuliati, S.Pd

NUPTK : 7049746649300003

Tempat Mengajar : SD Negeri Curug 01

Tempat Pelaksanaan : SD Negeri Curug 01

Pembelajaran I
Siklus I : Tanggal, 07 Mei 2021
Siklus II : Tanggal, 14 Mei 2021

Masalah yang merupakan kasus

1. Pembelajaran I : Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pemahaman tentang konsep siklus air rendah yang dibuktikan SKM 6,7
b. Ketidak tertarikan siswa mempelajari konsep air

Bogor, 14 Mei 2021

Mengetahui, Peneliti

Yayuk Yuliati, S,Pd


NUPTK. 7049746649300003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Materi Bumi Dan Alam
Semesta Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V UPTD Satdik SDN SD
Negeri Curug 01Kabupaten Bogor”. Penelitian tindakan kelas ini disusun untuk dipakai
dalam pengurusan kenaikan pangkat.
Penyusunan penelitian tindakan kelas ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu disampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan penelitian tindakan kelas ini. Semoga penelitian tindakan kelas ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya dalam bidang pendidikan.

Bogor, 14 Mei 2021

Penulis

Yayuk Yuliati, S.Pd

NUPTK. 704974664930003
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PUBLIKASI iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
ABSTRAK vi

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 2
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Perbaikan 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4


A. Pengertian Belajar 4
B. Prinsip- prinsip belajar 4
C. Aktivitas belajar 5
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar 6
E. Hasil belajar 9
F. Model daur air 9
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN 11
A. Subjek Penelitian 11
B. Deskripsi Persiklus 11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20
A. Hasil Penelitian 20
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus 20
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 27
5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran. 27
DAFTAR PUSTAKA 29
ABSTRAK

Nita Hartini : peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi bumi dan alam
semesta dengan metode demonstrasi pada siswa kelas V UPTD SATDIK
SDN Ajung 03 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember Tahun Pelajaran
2018/2019

Pembelajaran IPA siswa kelas V UPTD SATDIK SDN Ajung 03 Kec. Ajung
Kabupaten Jember cenderung berpusat pada guru mengakibatkan siswa cenderung menerima
materi pelajaran secara pasif sehingga kemampuan pemahaman siswa menjadi rendah. Tujuan
penelitian adalah meningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi bumi dan alam
semesta dengan metode demonstrasi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan pada
materi pokok daur air. Pembelajaran model daur air mempunyai dampak Positif dalam
meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang ditandai dengan peningkatan hasil
belajar kelompok siswa dari siklus I 43,33 % ke siklus II 83,66 %. Pembelajaran model daur air
dapat meningkatan Aktifitas pada mata pelajaran IPA kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03
Kabupaten Jember tahun pelajaran 2020/2021. Jadi Penggunaan model daur air terhadap
pembentukan pengetahuan membuktikan lebih efektif dalam pemahaman konsep air pada
pelajaran IPA dan dapat menumbuh kembangkan kreatifitas siswa dalam membuat model daur
air dan mendemontrasikan sehingga tidak merasa bosan untuk memperhatikan penjelasan guru
dan siswa menjadi terdorong untuk belajar lebih giat. Ini terbukti dari hasil pengamatan bahwa
hasil belajar meningkat dari siklus I ke siklus II .

Kata Kunci : IPA, hasil belajar, demonstrasi


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran IPA yang sedang naik daun pada saat ini adalah
pembelajaran dengan prinsip menemukan sendiri. Pembelajaran seperti itu
berpusat pada siswa, sehingga mereka selalu aktif selama proses pembelajaran
berlangsung.
Adanya kecenderungan proses belajar mengajar di sekolah yang
berpusat pada guru mengakibatkan siswa cenderung menerima materi
pelajaran secara pasif, oleh karena itu guru dituntut untuk menumbuh
kembangkan kreaktivitas siswa dalam mendemontrasikan sebuah model alat
peraga yang dapat menggugah atau merespon minat belajar siswa agar lebih
aktif dalam mempelajari IPA. Untuk mengetahui siswa itu kreaktif dan aktif
maka perlu dilaksanakan penelitian pada pelaksanaan pembelajaran terhadap
siswa kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03 Kabupaten Jember tahun pelajaran
2018/2019 dengan menggunakan model daur air.
2. Analisis Masalah
Model daur Air dalam proses pembelajaran merupakan proses
interaksi antara anak didik ( siswa ) dan guru sebagai pengajar, proses
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pedagogi yang mencakup
strategi maupun metode mengajar. Keberhasilan belajar anak didik yang
dicapai dapat diukur melalui penilaian hasil belajar yaitu ulangan , tugas-
tugas,dan pengamatan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil penilaian LKS pada kompetensi mendiskripsikan
proses daur air dan pengaruh bagi manusia. Pada siswa kelas V semester II
UPTD Satdik SDN Ajung 03 dapat disimpulkan bahwa kemampuan
pemahaman siswa dapat dikatakan rendah ( data terlampir). Oleh karena itu
perlu adanya alternative pemecahan dalam meningkatkan mutu yang optimal,
yaitu dengan penggunaan model daur Air.
Dari uraian diatas maka penulis melakukan penelitian tindakan
kelas tentang penggunaan Model Daur Air untuk meningkatkan hasil belajar
Daur Air pada mata Pelajaran IPA siswa kelas V UPTD Satdik SDN Ajung
03”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada
materi bumi dan alam semesta dengan metode demonstrasi pada siswa
kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03 Kecamatan Ajung Kabupaten
Jember Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, Maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi
bumi dan alam semesta dengan metode demonstrasi pada siswa kelas V
UPTD Satdik SDN Ajung 03 Kec. Ajung Kabupaten Jember Tahun
Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Perbaikan.
Adapun manfaat yang diharapkn dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Dapat menumbuhkan solidaritas, interaktif siswa, Sikap solideritas,
interaksi siswa sikap saling membantu dan kerjasama dalam belajar, dapat
menerima adanya perbedaan keragaman yang ada dalam lingkungan
belajar, serta dapat merubah kebiasaan belajar siswa yang pasif menjadi
aktif.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan dalam membimbing belajar IPA Secara aktif.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dilakukan agar dapat menjadi masukan dalam upaya
meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
khususnya untuk materi bumi dan alam semesta.
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah Suatu aktivitas mental / Psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap . perubahan itu
bersifat konstan dan berbekas. ( Wingkel 1996: 53 dalam Riyanto 2005: 3).
Sedangkan menurut Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan
perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman . belajar yang baik-baiknya
adalah dengan mengalami sesuatu ,yaitu mempergunakan panca indra. Dengan
kata lain bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, meniru, mengintiminasi
mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. ( Riyanto 2005: 3 ).
Pembelajaran yang monoton cenderung membuat siswa cepat bosan dan tidak
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, karena perkembangan pada anak
usia sekolah dasar menurut Piaget termasuk pada tahapan operasional konkret
(Amri, 2013: 36).
Sehingga belajar dapat diartikan suatu aktivitas yang menghasilkan
pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap dengan menggunakan
panca indra sehingga dapat merubah prilaku sebagai hasil dari pengalaman.

B. Prinsip-Prinsip Belajar
Beberapa prinsip dapat digunakan sebagai dasar dalam pembelajaran baik
bagi siswa maupun bagi guru dan upaya mengajarnya. Prinsip-prinsip tersebut
antara lain:
Menurut Bruner pada dasarnya belajar merupakan proses kognnitif yang
terjadi dalam diri seseorang .ada 3 proses kognitif yang belajar , yaitu (1)
Proses perolehan informasi baru, (2) Proses mentransformasikan informasi
baru, (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.(dalam Winataputra
dkk 2008: 3.13)
Sedangkan menurut Bruner didalam bukunya Proces of Education ada tiga
factor menjadi perhatian guru yaitu (a) Pentingnya pemahaman struktur mata
pelajaran, (b) Pentingnya belajar aktif supaya seseorang dapat menemukan
sendiri konsep-konsep sebagai dasar memahami dengan benar, dan (c)
pentingnya nilai dari berfikir induktif. ( dalam Winataputra dkk 2008: 3.14)

C. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat dikembangkan dan dilaksanakan oleh siswa
disekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan menulis saja.
Menurut Hamalik (2001) mengatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah
pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan
aktivitas sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktivitas lebih
ditonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar
siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar
yang lebih memadai.
Terdapat beberapa jenis aktivitas yang disampaikan oleh para pakar
pendidikan, diantaranya adalah:
a. Kegiatan-kegiatan Visual, aktivitasnya yaitu membaca, melihat gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain
bekerja atau bermain
b. Kegiatan-kegiatan Lisan, aktivitasnya adalah mengemukakan suatu fakta
atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Kegiatan-kegaitan Mendengarkan, aktivitasnya yaitu mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan dan mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan Menulis, aktivitasnya adalah menulis cerita, menulis
laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopy, membuat rangkuman
mengerjakan test dan mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan Menggambar, aktivitasnya yaitu menggambar, membuat
grafik, chart, diagram, peta dan pola
f. Kegiatan-kegiatan Metrik, aktivitasnya adalah melakukan percobaan,
memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan Mental, aktivitasnya yaitu merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-
hubungan dan membuat keputusan
h. Kegiatan-kegiatan Emosional, aktivitasnya adalah minat, membedakan,
berani, tenang dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat
dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.
Dari beberapa macam kegiatan aktivitas tersebut menunjukkan bahwa
dalam kegiatan pengajaran, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam
memenuhi tujuan pengajaran. Sehingga dalam suatu kegiatan pengajaran,
aktivitas siswa harus disesuaikan dengan materi pengajaran yang disampaikan
oleh guru atau masalah yang sedang dibahas.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar


Menurut Achmad Bahar Drs. Dan Moh. Sukri Drs. Dalam bukunya
“Penuntun Praktis Cara belajar Mengajar, pada bukunya Miranu Triantoro
Drs. Yang berjudul Strategi Belajar Mengajar (1997:18) mengatakan ada
faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri sendiri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa
(faktor ekstern).
1. faktor-faktor Intern
yang dimaksud faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam siswa. Adapun faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sendiri
meliputi :
a. Faktor Kecerdasan
Yang dimaksud dengan kecerdasan atau yang dalam bahasa
inggris disebut intelligence, ialah kemampuan seseorang untuk
melaukan kegiatan berpikir yang sifatnya rumit dan abstrak. Tingkat
inteligensi manusia tidak sama, ada yang tinggi, ada yang sedang dan
ada yang rendah. Tingkat kecerdasan dinyatakan dengan IQ yaitu
singkatan dari Intelligence Quotient. Orang yang tinggi kecerdasannya
yang dapat mengelolah gagasan yang
abstrak, rumit dan sulit dan dilakukannya dengan cepat tanpa banyak
kesulitan. Dibandingkan dengan orang yang kurang, cerdas orang yang
cerdas itu dapat memikirkan dan mengerjakan pekerjaan lebih banyak,
lebih cepat dan dengan tenaga kurang. Kecerdasan adalah suatu
kemampuan yang dibawa dari lahir, pendidikan tidak dapat
meningkatkannya, tetapi hanya dapat mengembangkannya. Suatu
kenyataan yang perlu kita ingat ialah tingginya kecerdasan yang
dimiliki seseorang, bukanlah suatu jaminan bahwa ia akan berhasil
menyelesaikan pendidikan tingginya dengan baik; karena keberhasilan
dalam belajar bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan saja tetapi juga
oleh faktor- faktor lainnya.
b. Faktor belajar.Yang dimaksud dengan faktor belajar ialah semua segi
kegiatan belajar, misalnya kurang memusatkan perhatian kepada
pelajaran yang sedang dihadapi, tidak dapat menguasai kaidah yang
berkaitan sehingga tidak dapat memahami pelajaran dan lambat
membaca sehingga tidak dapat membaca seluruh bahan yang
seharusnya dibacanya. Termasuk juga disini kurang menguasai cara-
cara belajar yang efisien dan efektif. Banyak siswa yang rajin tetapi
rajinnya itu tidak diiringi oleh kemampuan dalam hal cara belajar yang
baik, sehingga tidak banyak yang dicapainya dengan kerajinan itu.
c. Faktor Sikap
Banyak pengaruh sikap terhadap kegiatan dan keberhasilan
belajar. Sikap dapat menentukan apakah seseorang akan dapat belajar
dengan lancar atau tidak, gigih atau tidak, tahan lama belajar atau
tidak, senang mempelajari pelajaran yang dihadapinya atau tidak dan
banyak lagi yang lainnya. Dimana sikap yang dimaksud disini adalah
minat, keterbukaan pikiran prasangka kesediaan. Sikap positif
terhadap pelajaran dapat merangsang dengan cepat berlangsungnya
kegiatan belajar.
d. Faktor Fisik
Yang dimaksud disini ialah faktor yang ada kaitannya dengan
kesehatan, kesegaran jasmani dan keadaan fisik seseorang.
Sebagaimana telah umum diketahui, badan yang tidak sehat membuat
konsentrasi pikiran terganggu, sehingga menghambat kegiatan belajar.
Masalah gizi makanan, keletihan, cacat tubuh dan kekuatan fisik
sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar.

e. Faktor emosi dan Sosial


Faktor emosi, seperti rasa tidak senang dan rasa suka, dan
faktor sosial, seperti persaingan dan kerja sama sangat besar
pengaruhnya dalam proses belajar. Ada diataranya faktor ini yang
sifatnya mendorong terjadinya belajar, tetapi ada juga menjadi
hambatan terhadap belajar, yang efektif. Ada siswa yang kurang
berhasil dalam menguasai suatu mata pelajaran, karena kurang senang
guru yang memberikannya. Ada yang kurang berhasil dalam ujiannya
karena pada waktu menghadapi ujian itu takut dan cemas
menyelubungi pikirannya.
2. Faktor-faktor Ekstern
Yang dimaksud faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar
diri subyek yang belajar. Adapun faktor-faktor yang berasal dari luar
subyek yang belajar (siswa) meliputi :
a. Faktor lingkungan (sosial atau alamiah)
Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini ialah keadaan
dan suasana tempat seseorang belajar. Suasana dan keadaan tempat itu
turut juga menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar.
Kebisingan, bau busuk yang berasal dari got, nyamuk yang
mengganggu pada waktu belajar dan keadaan yang serba kacau di
tempat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar
atau dengan induk semang dapat juga mengganggu konsentrasi pikiran
dalam belajar.
Faktor instrumen alam Proses belajar (kurikulum : Program, Sarana
dan Prasarana, guru dan sebagainya).Latihan yang dilakukan oleh seorang
akan menambah semakin mantap dan mendalam ketrampilan dan kecakapan
yang dimilikinya. Serta motifasi sebagai pendorong untuk melakukan
sesuatu. Setiap pribadi memiliki sifat kepribadian masing- masing yang
berbeda beda antara individu yang satu dengan yang lain. Sifat kepribadian
tersebut mempengaruhi tingkah laku seseorang.

E. Hasil Belajar
Menurut aliran Psikologi behafian hasil belajar adalah: Performasi
yang dapat diamati penampilan (performance) siswa sebagai hasil belajar
( out comes of learning). Menurut Gagne (1977) berupa: 1) Intectual skill 2)
Verbal Invormation 3) Cognitif strategy dan 4) Motor skill dan attitudes.
Performasi berupa intelektual skill dapat diamati dan keterampilan
mereka dalam mengadakan soal-soal yang ada. Keterampilan tersebut
meliputi ketetapan dalam operasi yang menggunakan kaidah-kaidah dan
bekerja sesuai dengan prosedur.
Hasil belajar dirujukan oleh nilai dalam sekala diatas. Untuk mencapai
hasil yang baik, pembelajaran perlu kesiapan mental dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Apa yang dapat dilakukan untuk membentuk
pembelajaran agar sampai pada tingkat kesiapan adalah dengan memberikan
sejumlah evaluasi yang berupa soal-soal yang relevan.

F. Model Daur air


Model yang digunkan untuk penelitian menggunakan model miniature
daur air seperti keadaan sesungguhnya.

Yang dimaksud dengan daur air yaitu sinar matahari akan


menguapkan air yang ada di laut, sungai dan danau. Demikian juga air dari
dan tumbuhan yang berada didarat. Air tersebut akan menjadi uap air dan
naik ke angkasa menjadi awan. Hal itu disebut penguapan. Di angkasa,
awan yang mengandung uap air mengalami pembekuan sehingga
membentuk butiran-butiran air. Hal itu terjadi, Karena semakin tinggi
tempat di permukaan bumi, maka semakin rendah suhu udaranya.
Mengingat butiran air lebih berat dari pada udara, butiran air tersebut akan
jatuh kepermukaan bumi sebagian hujan. Air yang jatuh, sebagian akan
diserap oleh tanah, sebagian menggenang dipermukaan bumi berupa danau
atau kolam. Sebagian lagi mengalir ke sungai hingga laut (S.Rositawaty dan
Aris Muharam 2008: 130).
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan adalah UPTD Satdik SDN Ajung 03
Kec. Ajung Kabupaten Jember.dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Lokasi tempat penelitian UPTD Satdik SDN Ajung Kec.Ajung
Kabupaten Jember.
b. Waktu penelitian yang digunakan pada pertengahan semester II
sekitar tanggal :
Siklus I : Tanggal 7 Mei 2021
Siklus II : Tanggal 14 Mei
2021
c. Mata pelajar IPA kelas V semester II
d. Kelas V semester II
e. Karakteristik siswa.
Siswa kelas V berjumlah 25 siswa terdiri dari :
a. Siswa laki- laki 12 siswa perempuan 13 siswa
b. Berbahasa jawa 10 siswa , berbasa madura 15 siswa
c. 5 siswa memiliki kemampuan akademik tinggi 8,17 sedang 7,14 rendah.
B. Deskripsi
persiklus
SIKLUS 1.
1.Rencana
Berdasarkan rumusan masalah dari study pendahuluan,
merencanakan , peneliti merencanakan tindakan pembelajaran IPA dengan
media model daur air dalam kegiatan berikut:

1. Menyusun rencana tindakan pembelajaran dengan cara (1) Mempelajari


kurikulum K13 (2) Menyusun Program semester, (3) Menyusun
silabus, dan (4) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Skenario pembelajaran dibuat sesuai dengan siklus penelitian.
2. Menyusun alat perekam prosedur pembelajaran : cataan
lapangan, pedoman pengamatan.
3. Menyusun tehnis analisis data dengan penggunaan rambu
rambu analisis disesuaikan dengan tindakan penelitian.
Adapun rambu-rambu penilaian keberhasilan pembelajaran sebagai Berikut:
Tabel 3.1 Membaca pemahaman dengan menggunakan strategi belajar
kooperatif dari aspek siswa
Tahap Skor
Karakteristik
Pembelajaran 5 4 3 2 1
Pra Pembelajaran
❖ Memperhatikan tujuan

❖ Memahami konsep air yang

akan dipelajari

❖ Keterlibatan dalam

pembentukan
kelompok

❖ Memahmi tugas kelompok

❖ Melakukan interaksi pembelajaran


Pelaksanaan
❖ Pemahaman konsep air

❖ Keterlibatan dalam

melakukan
investigasi

❖ Keterlibatan dalam menyelesaikan


tugas

❖ Memanfaatkan media yang ada


Pasca
❖ Menyampaikan laporan
Pembelajar
an ❖ Menanggapi laporan
❖ Menanggapi laporan kelompok lain

❖ Menanggapi kelompok antra individu

❖ Mengerjakan latihan
Keterangan :
Skor 5 : Sangat
Baik Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
Adapun langkah- langkah perbaikan mata pelajaran IPA ( Ilmu Pengetahuan
Alam) Pokok bahasan daur air antar lain:
Langkah I : Guru memotivasi dan melakukan
apersepsi dengan Tanya jawab tentang daur
air.
Langkah II : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran .
Langkah III : Guru membentuk 6 kelompok yang terdiri dari
6 siswa perkelompok.
Langkah IV : Guru menerangkan gambar daur air dan
siswa memperhatikan
Langkah V : Siswa memperhatikan keterangan gambar daur air.
Langkah VI : Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok
untuk menjelaskan gambar daur air .
Langkah VII : Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil
dari demontrasi yang telah dilakukan oleh
siswa.
Langkah VIII : Guru memberikan pekerjaan rumah kepada
siswa tentang daur air.
2. Pelaksanaan tindakan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran
IPA Pokok bahasan daur air pada siklus pertama adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal.

❖ Memotivasi dan melakukan apersepsi dengan Tanya

jawab tentang daur air.

❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran .

b. Kegiatan inti .

❖ Guru membentuk 2 kelompok yang terdiri dari 5

siswa perkelompok.
❖ Guru menerangkan daur air dengan menggunakan media

gambar daur air

❖ Siswa memperhatikan gambar daur air.


❖ Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok

untuk menjelaskan gambar daur air .


c. Kegiatan akhir.

❖ Guru memberikan tanggapan pada setiap kelompok yang

telah menjelaskan gambar daur air.

❖ Guru memberikan pekerjaan rumah tentang gambar daur air.

3. Pengamatan/ Pengumpulan data/ instrument.


Pengamatan dilaksanakan terhadap prilaku siswa dengan
menggunakan pedoman pengamatan.dengan menggunakan lembar
observasi bersama teman sejawat dengan menggunakan lembar
pengamatan yang dilakukan pengamatan di kelas V untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam belajar. Selain siswa teman sejawat juga
mengamati guru dalam melakukan proses perbaikan.
Adapun hal-hal yang diamati pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran antara lain :
a. Persiapan

❖ Penggunaan Kurikulum K13

❖ Perumusan tujuan .

❖ Pengorganisasian

❖ Penentuan alat Bantu

❖ Rencana sekenario, prosedur dan jenis penilaian

b. Pelaksanaan .

❖ Motivasi dan apersepsi kepada siswa.

❖ Penggunaan media alat peraga.

❖ Penggunaan waktu pembelajaran.


❖ Kreaktivitas dan keaktivan siswa

c. Evaluasi

❖ Pelaksanaan evaluasi didalam dan diluar

proses pembelajaran .

❖ Pembahasan .
❖ Penguasaan.

4. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil Observasi sebagai evaluasi kegiatan
pembelajaran. Tujuannya untuk mengidentivikasi hasil tindakan siklus I,
yaitu tentang hasil belajar yang dicapai, kendala-kendala yang dialami
sebagai bahan pertimbangan apakah perlu dilakukan siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada proses perbaikan
pembelajaran siklus pertama ditemukan beberapa masalah , antara lain:

❖ Guru membentuk 2 kelompok terdiri 5 siswa perkelompok.

❖ Penggunaan gambar daur air kurang dipahami oleh siswa

❖ Guru Kurang melibatkan siswa saat pembelajaran daur

air berlangsung.

❖ Guru kurang menguasai kelas sehingga ada beberapa

anggota yang pasif.


Dengan adanya kekurangan- kekurangan dalam perbaikan
pembelajaran tersebut diatas maka dilakukan tindakan sebagai berikut:

❖ Guru sebaiknya membentuk kelompok belajar tepat sasaran

❖ Guru menggunakan Media tiga dimensi berbentuk

model daur air.

❖ Guru lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran daur

air berlangsung

❖ Guru harus dapat mengkondisikan suasana kelas

sehingga semua anggota aktif belajar

SIKLUS II
1. Rencana

a. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses
perbaikan pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan hasil yang
optimal. .karena masih ada kelompok siswa yang mendapatkan nilai LKS
rendah, maka penggunaan gambar daur air perlu diganti dengan media
lain , berarti siklus I masih perlu pengulangan dalam siklus II
b.Pemecahan masalah:
Setelah diamati proses perbaikan siklus I kurang optimal maka bersama
teman sejawat menentukan langkah-langkah agar dapat menunjukkan
hasil yang optimal.dengan menggunakan media tiga dimensi model daur
air dan lebih melibatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran daur air,
sehingga siswa dapat menemukan dan menyimpulkan sendiri
pengetahuan yang mereka dapatkan.

c. Perbaikan pembelajaran
Adapun langkah-langkah perbaikan model daur air antara lain:
Langkah I : Guru memotivasi dan melakukan
apersepsi dengan Tanya jawab tentang daur air.
Langkah II : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran .
Langkah III : Guru membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 6
siswa perkelompok.
Langkah IV : Guru mendemontrasikan model daur air dan siswa
memperhatikan
Langkah V : Guru melibatkan siswa dalam mendemontrasikan
model daur air.
Langkah VI : Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk
menjelaskan bagaimana cara mendemontrasikan
model daur air .
Langkah VII : Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil dari
demontrasi yang telah dilakukan oleh siswa.

2. Pelaksanaan
Adapun langka-langkah yang dilakukan dalam
perbaikan pembelajaran model daur air pada siklus II
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal.

❖ memotivasi dan melakukan apersepsi dengan Tanya jawab

tentang daur air.

❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran .

b. Kegiatan inti .

❖ Guru membentuk 2 kelompok yang terdiri dari 5

siswa perkelompok.

❖ Guru mendemontrasikan cara memperagakan model daur

air dan siswa memperhatikan

❖ siswa memperhatikan cara mendemontrasikan model daur air.

❖ Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok

untuk menjelaskan bagaimana cara mendemontrasikan


model daur air
d. Kegiatan akhir.

❖ Guru memberikan tanggapan pada setiap kelompok yang

telah mendemontrasikan Model daur air.

❖ Guru memberikan pekerjaan rumah tentang model daur air.

1. Pengamatan/ Pengumpulan data/ instrument.


Pengamatan dilaksanakan terhadap prilaku siswa dengan
menggunakan pedoman pengamatan.dengan menggunakan lembar
observasi bersama teman sejawat dengan menggunakan lembar
pengamatan yang dilakukan pengamatan di kelas V untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam belajar. Selain siswa teman sejawat juga
mengamati guru dalam melakukan proses perbaikan.
Adapun hal-hal yang diamati pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran antara lain :
a. Persiapan

❖ Penggunaan Kurikulum K13

❖ Perumusan tujuan .

❖ Pengorganisasian

❖ Apenentuan alat Bantu


❖ Rencana sekenario, prosedur dan jenis penilaian

b. Pelaksanaan .

❖ Motivasi dan apersepsi kepada siswa.

❖ Penggunaan media alat peraga.

❖ Penggunaan waktu pembelajaran.

❖ Kreaktivitas dan keaktivan siswa

c. Evaluasi

❖ Pelaksanaan evaluasi didalam dan diluar

proses pembelajaran .

❖ Pembahasan .

❖ Penguasaan.

2. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada proser perbaikan
pembelajaran siklus ke dua ditemukan beberapa hal yang terjadi sebagai
berikut:

❖ Guru dalam membentuk 2 kelompok terdiri 5 siswa

perkelompok sudah tepat sasaran

❖ Guru melibatkan siswa saat pembelajaran berlangsung

dalam menggunakan model daur air sehingga dapat


meningkatkan pemahaman siswa.

❖ Penggunaan Model daur air dikenal oleh siswa

❖ Guru menguasai kelas sehingga anggota yang pasif menjadi

aktif

Berikut ini bagian tahapan operasional penelitian tindakan kelas :


Penelitian ini direncanakan dilakukan 2 (dua) siklus pada satu sekolah
dan pada kelas dan guru yang sama, dengan langkah-langkahnya
diilustrasikan sebagai berikut:
Re
fle

Perencan Tinda Perencan Tinda


aan kan aan kan Seluruhn
ya sesuai
SIKL SIKLU waktu
US I yang
diperguna
Pemaha Obser Pemaha Obser
man vasi man vasi

Eval Refl Eval Refl


uasi eksi uasi eksi

Gambar 3.1

Siklus Penelitian Tindakan


Modifikasi dari Kemmis 8 Mc. Tanggart 1998 Dalam Sukidin 2002: 4
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model daur air
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang konsep air, yang terbukti hasil LKS
pada kompetensi “ Mendiskripsikan proser daur air dan kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhinya” Masih rendah atau dibawah standart kompetensi
minimal SKM Mata pelajaraan IPA kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03 6,7.
Hasil LKS ( terlampir). Dan dengan model air diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep air.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Perubahan tingkah laku siswa yang diharapkan adalah,
1. Siswa lebih memahami konsep air, yaitu (1) sifat air, (2) manfaat
air dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa terlatih mendiskripsikan daur air dengan menggunakan
media model daur air.

Berdasarkan kegiatan tindakan kelas tersebut , Pelaksanaan penggunaan model


daur air dalam pembelajaran IPA menjadi efektif. Hal ini terbukti dengan
terungkapnya (1) Evaluasi proses (2) Evaluasi hasil. Seperti paparan berikut:

1. SIKLUS I

Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan kompetensi Dasar”


Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya “pada mata pelajaran IPA kelas V UPTD Satdik SDN Ajung
03 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember tahun pelajaran 2020/2021, dilaksanakan
pada tanggal 7 Mei 2021. Kegiatan Kelompok dalam prestasi hasil diskusinya
tercatat nama pelapor seperti tablel berikut.
Tabel 4.1 Urutan Dan Nama Pelapor

Uruta Kelompok Nama


n Pelapor
1 I VOK
2 I BDB
I
3 III ANA
4 IV IIC
5 V FF
6 VI AAH

Setiap kelompok yang harus bertugas sebagai ketua, Penulis dan Pelapor
dipilih siswa sendiri . hal ini ada ketua yang merangkap sebagai penulis, ketua
merangkap sebagai pelapor dan ada yang merangkap sebagai penulis dan pelapor.
Petugas dalam kelompok dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 4.2 Petugas dalam kelompok pada siklus 1

Kelomp Ket Penu Pelap


ok ua lis or
I VO AEA VOP
P
II SM BDP BDP
III AN ANA RU
A
IV YM HYP IIC
V FF FF WS
VI IS DF AAH

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan siswa selama


aktifitas pembelajaran seperti terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.3 hasil pengamatan Aktifitas siswa pada siklus I
Tahap Karakterist Sk
ik or
Pembelajar
an
1 2 3 4 5
Prabaca Memperhatikan tujuan V
Memahami konsep air yang akan V
dipelajari Keterlibatan dalam V
pembentukan kelompok Memahami
tugas kelompok V
Melakukan interaksi pembelajaaran V

Saat baca Pemahaman kelompok air V


Keterlibatan dalam melakukan
investigasi Keterlibatan dalam V V
menyelesaikan tugas Memanfaatkan
media yang ada V
Pasca baca Menyiapkan Laporan V
Menanggapi Laporan kelompok V V
lain Menanggapi Kelompok Lain V
Saling menghargai antar individu V
Mengerjakan Latihan

Berdasarkan Analisa LKS, Bahwa semua kelompok belum dapat


memahami konsep air, Meskipun mereka sudah menjelaskan bahwa air dapat
berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Semua kelompok dapat mendiskripsikan terjadinya hujan kecuali
kelompok IV menyebutkan akan tanda-tanda akan turun hujan. Semua kelompok
sudah dapat mendiskripsikan daur air walaupun ada beberaapa kelompok
membuat kesimpulan dari hasil menyalin dari buku materi LKS setaip kelompok
dapat dilihat. Semua kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4 sekor LKS setiap kelompok pada siklus I
Kelomp Skor
ok LKS
I 50
II 70
III 50
IV 40
V 50
VI 70

Tabel 4.5 Distribusi sekor LKS kelompok pada siklus I

Berdasarkan tabel di atas proses perbaikan Pembelajaran IPA tentang


Mendiskripsikan daur air masih kurang dipahami oleh semua siswa. Oleh karena
itu perlu pengulangan siklus, untuk mengoptimalkan hasil siklus I menggunakan
media model daur air.

II SIKLUS II
Pelaksanaan pembelajaaran IPA kompetensi dasar mendiskripsikan proses
daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dengan
menggunakan model daur air di kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03 Kabupaten
Jember Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2021 . kegiatan aktivitas siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Pada Siklus II

Tahap
Pembelajar Karakterist Sk
ik or
an
1 2 3 4 5
Prabaca Memperhatikan tujuan V
Memahami konsep air yang akan V
dipelajari Keterlibatan dalam
pembentukan kelompok Memahami V V
tugas kelompok
Melakukan interaksi pembelajaran V
Pemahaman konsep air V
Keterlibatan dalam melakukan
investigasi Keterlibatan dalam V
maenyelesaikan tugas Memanfaatkan
media yang ada V

V
Menyiapkan Laporan V
Menanggapi Laporan kelompok V
lain Menanggapi Kelompok Lain
Saling menghargai antar V
individu Mengerjakan Latihan V
V

Berdasarkan hasil analisis LKS semua kelompok diperoleh hasil bahwa


semua kelompok sudah dapat memahami semua konsep air dan kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Hasil LKS setiap kelompok dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 sekor LKS setiap kelompok pada siklus II

Kelompok Sekor
LKS
I 80
II 80
III 85
IV 90
V 90
VI 95

Tabel 4.5 Distribusi sekor LKS kelompok pada siklus II


Nomer Skor Frekwensi Prosentase Juml
LKS (f) (%) ah
1 80 2 33,33 160
2 85 1 16,67 85
3 90 2 33,33 180
4 95 1 16,67 95
Jumlah 6 100 % 520
Rata- 83,6
rata 6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pemahaman konsep air sudah


dimengerti oleh siswa dengan bukti hasil LKS pada siklus II sangat memuaskan
jadi berdasarkan hasil catatan di lapangan dapat disimpulkan bahwa tidak perlu
pengulangan siklus .
Selanjutnya kegiatan refleksi terhadap LKS , hasil pengamatan, hasil
wawancara, dan hasil catatan di lapangan, maka dapat diperoleh beberapa hal.

(1) Hasil belajar LKS menunjukkan kriteria keberhasilan . Oleh karena


itu tidak di perlukan pengulangan .
(2) Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model daur air
sesuai dengan rencana. Oleh karena itu tidak di perlukan
pengulangan .

Secara umum dapat disimpulkan bahwa tindakan tidak


diperlukan pengulangan siklus. Maksudnya, Pemberian tindakan
sudah selesai.

C. Pembahasan
1. Siklus I
Melalui hasil penelitian pada siklus pertama menunjukkan bahwa media
gambar daur air kurang mempunyai pengaruh yang positif dalam
meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA. Hal ini terbukti pada nilai hasil belajar Kelompok
siswa 43,33% yang dapat memahami daur air secara maksimal.
2. Sikus II
Melalui hasil penelitian yang dilakukan pada proses perbaikan
pembelajaran siklus ke dua ini menunjukkan bahwa melalui penggunaan
media tiga dimensi model daur air dengan lebih melibatkan siswa
mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kreaktivitas dan
keaktifan siswa dalam memahami daur air. Hal ini dapat dilihat dari
semakin tingginya hasil pemahaman siswa terhadap materi IPA dikelas
V. yang disampaikan oleh guru dimana hasil belajar siswa meningkat.
Dari siklus pertama 43,33 % ke siklus kedua 83,66 % . sehingga
pengunaan Media tiga dimensi model daur air dan lebih melibatkan
siswa dalam pembelajaran dapat membawa pengaruh positif dan
meningkatnya hasil belajar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua kali
siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran model daur air mempunyai dampak Positif dalam
meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang ditandai dengan
peningkatan hasil belajar kelompok siswa dari siklus I 43,33 % ke siklus II
83,66 %
2. Pembelajaran model daur air dapat meningkatan Aktifitas pada mata
pelajaran IPA kelas V UPTD Satdik SDN Ajung 03 Kecamatan Ajung
Kabupaten Jember tahun pelajaran 2020/2021.
Jadi Penggunaan model daur air terhadap pembentukan
pengetahuan membuktikan lebih efektif dalam pemahaman konsep air
pada pelajaran IPA dan dapat menumbuh kembangkan kreatifitas siswa
dalam membuat model daur air dan mendemontrasikan sehingga tidak
merasa bosan untuk memperhatikan penjelasan guru dan siswa menjadi
terdorong untuk belajar lebih giat. Ini terbukti dari hasil pengamatan
bahwa hasil belajar meningkat dari siklus I ke siklus II .

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka peneliti perlu kemukakan
saran-saran berikut ini :
(1) Pada hakekatnya Pembelajaran IPA merupakan suatu proses. Agar
proses itu dapat terlaksana dengan baik, perlu kiranya Pembelajaran
dikelola dengan menekankan pada proses juga. Oleh karena itu sangat
baik kalau Pembelajaran tersebut diimplementasikan dengan model
daur air . Atas dasar itu, para guru disarankan untuk mencoba untuk
membuat model untuk pelajaran lainnya.
(2) Untuk meningkatkan (mengembangkan) Kreaktifitas siswa hendaknya
peran serta guru dalam penggunaan model daur air optimalkan, baik
penentuan (menyiapkan fasilitas untuk belajar), pemilihan model daur
air benar-benar efektif dalam pelaksanaan pembelajaran daur air.
(3) Sebaiknya model pembelajaran ini tidak dilaksanakan secara terus
menerus ,karena akan menimbulkan kejenuhan ,sebaiknya perlu adanya
variasi dan modifikasi model sehingga menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi & Senduk, A. 2003. Pembelajaran Contekstual (Contekstual


Teaching and Learning/ CTL) DAN Penerapan dalam KBK. Malang:
UM

Riyanto. Y.2005. Paradigma Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press

Winataputra. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas


Terbuka

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Bahar, A, Sukri.M. 1997. Penuntun Praktis Cara belajar. Surabaya : CV. Karya
Utama

Muharam A dan Rositawaty.S. 2008. Senamg Belajar Ilmu Pengetahuan


Alam kelas V SD/Madrasah. Jakarta: PT JePe Press Media Utama.
DAFTAR LAMPIRAN

1. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas,


identifikasi masalah, analisis masalah, alternative pemecahan masalah,
rumusan masalah)
2. Berkas RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus II
3. Lembar Observasi/Pengamatan terisi
4. Hasil Pekerjaan siswa terbaik dan terburuk per siklus
Lampiran 1
Format perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

⮚ Guru menggunakan
metode ceramah.

Fakta/Data pembelajaran ⮚ Kurangnya minat belajar siswa


yang terjadi di kelas:
⮚ Guru tidak menggunakan
media pembelajaran.

⮚ Hasil belajar siswa rata-rata 43%


dari seluruh siswa mencapai SKM.
⮚ Aktifitas dan kreativitas belajar siswa
Identifikasi masalah: sangat rendah.

⮚ Hasil belajar siswa rendah.

⮚ Guru tidak menggunakan media


pembelajaran atau alat peraga sehingga
Analisis masalah: pelajaran tidak menarik.

⮚ Penjelasan guru terlalu cepat sehingga


siswa sukar menangkap penjelasan guru.
⮚ Guru memperbaiki Rencana Perbaikan
Pembelajaran.
Alternatif dan
Prioritas pemecahan ⮚ Guru menggunakan metode Demonstrasi.

Masalah:
⮚ Guru menggunakan alat atau media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam
KBM.
⮚ Bagaimanakah peningkatan hasil belajar
Rumusan Masalah: mata pelajaran IPA pada materi bumi dan
alam semesta dengan metode demonstrasi
pada siswa kelas V UPTD Satdik SDN
Ajung 03 Kabupaten Jember
Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

Lampiran 2
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajarn
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Kelas /Semester : V / II Pertemuan
Ke 2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi : Memahami yang terjadi di alam dan


hubungannya dengan gunaan sumber daya alam
II. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhinya.
III. Indikator : Menuliskan contoh kegiatan yang dapat
mempengaruhi siklus/daur air.
IV. Tujuan Pembelajaran:
A. Tujuan Umum
- SIswa dapat menuliskan contoh kegiatan yang dapat
mempengaruhi siklus/daur air.
B. Tujan Khusus
- Menjelaskan pentingnya air
- Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram
/gambar
- Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur
air
- Melakukan pembiasaan cara menghemat air
V. Materi Ajar:
- Proses daur air
VI. Metode Pembelajaran:
- Tanya Jawab
- Diskusi
- Ceramah
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
- Apersipsi (menggali pengalaman siswa sehari-hari melalui
gambar sungai atau air terjun).
B. Kegiatan Inti:
- Guru menunjukkan skema atau bagan daur air di alam dan contoh
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air.
- Diskusi kelompok tentang kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi daur air.
- Mencatat dan melaporkan hasil diskusi pada diskusi kelas.
- Menyimpulkan hasil diskusi.
Kegiatan Akhir:
- Pemantapan
- Tanya jawab
- Latihan dan tugas
VIII. Alat /Bahan /Sumber
- Buku Erlangga
- Gambar kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

Jember,14 Mei 2021


Penulis

Nita Hartini,S.Pd
NIP 19780406 201412 2 001
LKS

Mata pelajaran : IPA


Kelas/ semester : V / II
Kompetensi dasar : Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhinya
Kelompok Ketua.............................. Nilai
................................. Sekretaris………………
Anggota……………….
.....................................................
..
.....................................................
..
.....................................................
.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !


1. Mengapa Makhluk hidup bergantung pada air ?
2. Apa saja manfaat air bagi kehidupan manusia ?
3. Sebutkan sifat-sifat air !
4. Ceritakan tentang proses terjadinya hujan !

5. Deskripsikan dau
air ! Jawab :
a)................................................................................................................................
b)................................................................................................................................
c)...............................................................................................................................
d)................................................................................................................................
....................................................................................................................................
e)................................................................................................................................
....................................................................................................................................
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA


Hari / Tanggal : V ( Lima )
Fokus Observasi : Rabu, 07 Mei 2021

NO ASPEK YANG DINILAI KEMUNCULAN KOMENTAR


ADA TIDAK
ADA
1. Pengelolaan kelas dalam v Baik
pembelajaran
2. Penggunaan Pendekatan v Baik

3. Penggunaan metode dalam v Baik


pembelajaran

4. Suasana dan kondisi kelas v Baik

5. Penggunaan waktu dalam v Sesuai


proses pembelajaran

Jember, 07 Mei 2021


Peneliti

Nita Hartini, S.Pd


NIP. 197804062014122001
Rencana Perbaikan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas /Semester : V / II
Pertemuan Ke :2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
a. Standar Kompetensi : Memahami yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan kegunaan sumber daya
alam
b. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
c. Indikator : Menuliskan contoh kegiatan yang dapat
mempengaruhi siklus/daur air.
d. Tujuan Pembelajaran:
A. Tujuan Umum
i. Siswa dapat menuliskan contoh kegiatan yang dapat
mempengaruhi siklus/daur air.
B. Tujan Khusus

ii. Menjelaskan pentingnya air


iii. Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan model daur
air
iv. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur
air
v. Melakukan pembiasaan cara menghemat air
e. Materi Ajar:
- Proses daur air
f. Metode Pembelajaran:
- Tanya Jawab
- Unjuk Kerja
- Ceramah
g. Langkah-Langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
i. Apersipsi (menggali pengalaman siswa sehari-hari melalui
gambar sungai atau air terjun).
B. Kegiatan Inti:

ii. Guru menunjukkan model daur air dan contoh kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi daur air.
iii. Diskusi kelompok tentang kegiatan manusia yang dapt
mempengaruhi daur air.
iv. Mencatat dan melaporkan hasil diskusi pada diskusi kelas.
v. Menyimpulkan hasil diskusi.
C. Kegiatan Akhir:
vi. Pemantapan
vii. Tanya jawab
viii. Latihan dan tugas
h. Alat /Bahan /Sumber
- Buku Erlangga
- Gambar kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

- Model daur air

Jember, 14 Mei 2021


Peneliti

Nita Hartini, S.Pd


NIP. 19780406201412200
LKS

Mata pelajaran : IPA


Kelas/ semester : V / II
Kompetensi dasar : Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhinya
Kelompok Ketua.............................. Nilai
................................. Sekretaris………………
Anggota……………….
.....................................................
..
.....................................................
..
.....................................................
.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !


1. Mengapa Mahluk hidup bergantung pada air ?
2. Apa saja manfaat air bagi kehidupan manusia ?
3. Sebutkan sifat-sifat air !
4. Ceritakan tentang proses terjadinya hujan !
5. Deskripsikan daur air

Jawab :
1)................................................................................................................................
2)................................................................................................................................
3)...............................................................................................................................
4)................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5)................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA


Hari / Tanggal : V ( Lima )
Fokus Observasi : Rabu, 14 Mei 2021

NO ASPEK YANG DINILAI KEMUNGKINAN KOMENTAR


ADA TIDAK
ADA
1. Pengelolaan kelas dalam v Baik
pembelajaran
2. Penggunaan Pendekatan v Baik

3. Penggunaan metode dalam v Baik


pembelajaran

4. Suasana dan kondisi kelas v Baik

5. Penggunaan waktu dalam v Baik


proses pembelajaran

Jember, 14 Mei 2021


Peneliti

Nita Hartini, S.Pd


NIP. 197804062014122001
Daftar nilai LKS

No Nama- Nilai
siswa
1 Dika Hariyanto 6,00

2 Dimas Frandika 6,00

3 Luki Okta Andriano 6,00

4 M. Giria 5,00

5 Moch Farel Gustiyanto 5,00

6 Mohammad Arik Setiawan 6,00

7 Novita Sari 5,00

8 Nurul Habibatuljannah 5,00

9 Raudatul hasanah 6,00

10 Sintia Sari 6,00

Anda mungkin juga menyukai