Anda di halaman 1dari 3

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

AHMAD BADRI
858036846

POKJAR : TELUK BATANG


UPBJJ PONTIANAK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022

DATA MAHASISWA

Nama : AHMAD BADRI


NIM/ID Lainnya : 858036846
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : MIS BABUL MU`MININ TELUK BATANG
RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DI SEKOLAH MADRASAR IBTIDAIYAH SWASTA (MIS)
KEC. TELUJK BATANG KAB. KAYONG UTARA

1. Identifikasi Masalah
Temuan penulis, sebagian bahwa siswa kelas V kesulitan pada materi Bangun
Ruang Kubus dan Balok . Apabila anak menghadapi masalah kontekstual baru yang
berbeda dengan yang dicontohkan, anak belum mampu memecahkan konsep bangun ruang
dan menemukan cara dengan benar sehingga banyak anak yang menjawab salah, dan
dengan alasan soalnya asulit. Karena itu wajar setiap kali diadakan tes, nilai pelajaran MTK
selalu rendah dengan rata-rata kurang dari KKM.
Seperti yang dialami penulis sendiri, setiap ulangan harian MTK nilai rata-rata
anak di bawah 70. Termasuk pada materi Bangun Ruang dan Kubus dan Balok . Nilai rata-
rata formatif hanya 62. Menghadapi kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk
mendalami dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan pembelajaran MTK, khususnya
materi Bangun Ruang kubus dan Balok,melalui penelitian tindakan kelas. Perbaikan yang
penulis lakukan mengenai penerapan metode diskusi,tanya jawab, penugasan, dan ceramah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, terdapat beberapa masalah dalam
pembelajaran, sebagai berikut.
a. Siswa kurang memahami konsep unsur-unsur balok
b. Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
c. Siswa kurang terampil dalam berkomunikasi dengan teman sebaya.
d. Hasil belajar siswa rendah

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti berusaha mencari faktor
penyebab masalah dengan melakukan refleksi, bertanya kepada siswa dan melakukan
diskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa
belum memahami materi pengambilan keputusan bersama seperti berikut:
a. Guru tidak menggunakan alat peraga.
b. Bahwa semua siswa yang terlibat dalam pembelajaran saat melakukan diskusi hanya
beberapa siswa yang aktif, sedangkan yang lain hanya mendengarkan.
c. Kurangnya contoh dan latihan.
d. Kurangnya bimbingan guru secara menyeluruh.

3. Alternatif dan Pemecahan Masalah


Dari analisis masalah di atas, peneliti menemukan alternatif dan prioritas
pemecahan masalah sebagai berikut.
a. Guru perlu menerapkan metode Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
b. Guru perlu memberikan contoh dengan benda-benda yang ada di sekitar maupun yang
ada di rumah
c. Guru perlu memberikan latihan dan bimbingan secara menyeluruh pada pembelajaran
MTK khususnya materi Bangun Ruang Kubus dan Balok
4. Rumusan Masalah
Setelah menemukan faktor penyebab siswa belum memahami materi pengambilan
keputusan bersama pada pelajaran MTK , peneliti berusaha merumuskan permasalahan.
Rumusan masalah tersebut seperti berikut.
a. Bagaimanakah keaktifan siswa dalam pembelajaran MTK tentang Bangun Ruang Kubus
di kelas V MIS BABUL MU`MININ ?
b. Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan hasil
belajar MTK tentang Bangun Ruang Kubus dan Balok di kelas V MIS BABUL
MU`MININ ?

5. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan melakukan pembelajaran awal.
Pelaksanaannya dilakukan tiga kali yaitu pembelajaran awal (pra siklus), siklus I, dan siklus
II. Masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan
rincian sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan cara pembelajaran yang disesuaikan
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi yang diambil adalah tentang
Bangun Ruang Kubus dan Balok mata pelajaran MTK kelas V Semester II.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran awal dilakukan selama 70 menit dalam proses pembelajaran
kelas V MIS BABUL MU`MININ Kecamatan Teluk Batang. Dengan menggunakan
instrument penelitian. Supervisor 2 melakukan pengamatan terhadap tingkah laku guru
dalam menyampaikan materi melalui metode diskusi kelompok.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh Supervisor 2, menggunakan lembar observasi yang berisi
kegiatan guru, peserta didik, dan interaksi pembelajaran beserta indikator-indikatornya.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh
guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat menjadi masukan dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar berikutnya.
4. Refleksi
Setelah melihat hasil observasi dan catatan selama pelaksanaan pembelajaran awal, guru
tersebut mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, kendala, hambatan, dan
kelebihan saat berlangsungnya proses pembelajaran. Karena dirasa masih banyak
kekurangan dan hambatan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, maka guru
mengadakan perbaikan pembelajaran ke siklus I dan siklus II.

6. Kesimpulan
Setelah peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran
siklus I dan siklus II dengan materi Manfaat menaati aturan di sekolah dikelas IV semester
I di II MIS BABUL MU`MININ, Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa dengan metode bermain peran melalui pendekatan model cooperative learning dengan
mengefektifkan alat peraga kebudayaan dan globe telah mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.

Anda mungkin juga menyukai