AHMAD BADRI
858036846
DATA MAHASISWA
1. Identifikasi Masalah
Temuan penulis, sebagian bahwa siswa kelas V kesulitan pada materi Bangun
Ruang Kubus dan Balok . Apabila anak menghadapi masalah kontekstual baru yang
berbeda dengan yang dicontohkan, anak belum mampu memecahkan konsep bangun ruang
dan menemukan cara dengan benar sehingga banyak anak yang menjawab salah, dan
dengan alasan soalnya asulit. Karena itu wajar setiap kali diadakan tes, nilai pelajaran MTK
selalu rendah dengan rata-rata kurang dari KKM.
Seperti yang dialami penulis sendiri, setiap ulangan harian MTK nilai rata-rata
anak di bawah 70. Termasuk pada materi Bangun Ruang dan Kubus dan Balok . Nilai rata-
rata formatif hanya 62. Menghadapi kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk
mendalami dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan pembelajaran MTK, khususnya
materi Bangun Ruang kubus dan Balok,melalui penelitian tindakan kelas. Perbaikan yang
penulis lakukan mengenai penerapan metode diskusi,tanya jawab, penugasan, dan ceramah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, terdapat beberapa masalah dalam
pembelajaran, sebagai berikut.
a. Siswa kurang memahami konsep unsur-unsur balok
b. Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
c. Siswa kurang terampil dalam berkomunikasi dengan teman sebaya.
d. Hasil belajar siswa rendah
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti berusaha mencari faktor
penyebab masalah dengan melakukan refleksi, bertanya kepada siswa dan melakukan
diskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa
belum memahami materi pengambilan keputusan bersama seperti berikut:
a. Guru tidak menggunakan alat peraga.
b. Bahwa semua siswa yang terlibat dalam pembelajaran saat melakukan diskusi hanya
beberapa siswa yang aktif, sedangkan yang lain hanya mendengarkan.
c. Kurangnya contoh dan latihan.
d. Kurangnya bimbingan guru secara menyeluruh.
6. Kesimpulan
Setelah peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran
siklus I dan siklus II dengan materi Manfaat menaati aturan di sekolah dikelas IV semester
I di II MIS BABUL MU`MININ, Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa dengan metode bermain peran melalui pendekatan model cooperative learning dengan
mengefektifkan alat peraga kebudayaan dan globe telah mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.