Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP


BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA KELAS IV SD INPRES 3/77 MANURUNGE
KECAMATAN TANETE RIATTANG
KABUPATEN BONE

THE EFFECT OF USING POP-UP BOOK LEARNING MEDIA ON


STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE SUBJECTS CLASS IV
SD INPRES 3/77 MANURUNGE
KECAMATAN TANETE RIATTANG
BONE DISTRICT

FIRDAYANTI

NIM. 210407561025

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MEI 2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Kajian Teori 6
B. Kerangka Pikir 14
C. Hipotesis 14
BAB III METODE PENELITIAN 16
A. Jenis Penelitian 16
B. Waktu dan Tempat Penelitian 17
C. Desain Penelitian 17
D. Populasi dan Sampel 18
E. Definisi Operasional Variabel 19
F. Prosedur Penelitian 19
G. Teknik Pengumpulan Data 20
H. Instrumen Penelitian 21
I. Teknik Analisis Data 21
DAFTAR PUSTAKA 23

i
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal.

3.1 Desain Penelitian 16


3.2 Populasi dan sampel 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal.


2.1 Gambar Kerangka Pikir 14
3.1 Bagan Desain Penelitian 16
3.2 Gambar Desain Penelitian 17

iii
Judul: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pop-Up Book
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas
IV SD Inpres 3/77 Manurunge

II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecedasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan awal bagi seseorang untuk

mencari ilmu sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berikutnya. Salah satu

mata pelajaran wajib yang ada pada jenjang pendidikan sekolah dasar, Siswa

memerlukan pembelajaran untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena

belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Terkait dengan pembelajaran IPA, tidak semua yang dipelajari oleh siswa hal-hal

yang konkret. Pembelajaran IPA memiliki konsep-konsep abstrak yang menuntut

pemahaman siswa dalam mempelajarinya. Untuk mempermudah siswa dalam

mempelajari hal-hal abstrak dapat digunakan media. Media juga dipercaya dapat

membantu guru dalam mempermudah serta mengatasi masalah komunikasi yang

dialami oleh guru ketika mengajarkan suatu materi.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang

merangsang proses berfikir siswa, media pembelajaran merupakan salah satu pendukung

dalam proses pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran dapat membantu siswa

dalam belajar dan dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi. Dengan

adanya media pembelajaran tidak hanya akan mempermudah guru, namun juga akan

1
membantu siswa untuk berpikir mengenai hal-hal konkret.

Dengan demikian dapat ketahui bahwa di sini guru harus mampu memanfaatkan

media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga dapat meningkatkan

mutu pendidikan siswa, penyampaian materi yang bisa tercapai, dan secara perlahan

merubah pola belajar menjadi pembelajaran yang asyik dan menyenangkan. Sesuai

dengan Permendiknas No.16 Tahun 2007, yaitu sebagai berikut:

Bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media

pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh.

Media pop-up book merupakan sebuah buku yang memiliki unsur 3 dimensi dan

dapat bergerak ketika halamannya dibuka, memiliki tampilan gambar yang indah dan

dapat ditegakkan, memberikan pengembangkan kreativitas siswa serta merangsang daya

imajinasi. Media pembelajaran sangat diperlukan guru untuk membantu pemahaman

siswa terhadap pembelajaran di kelas. Salah satu media pembelajaran yang dapat

digunakan dalam pembelajaran IPA adalah media pop-up book. Mengenai hal ini

Dzuanda (Rahmawati, 2013) mengemukakan bahwa:

Media Pop-Up Book memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu :

- Mengajarkan kepada siswa untuk memiliki rasa dalam bentuk menghargai

sebuah buku dengan merawat dan menjaga buku dengan baik saat

menggunakannya.

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih dekat dengan guru atau

orang tua hal ini dikarenakan pop-up book mempunyai bagian yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi terkait isi yang

disajikan dalam pop-up book. (mendekatkan hubungan antara orang tua dan

anak).

- Meningkatkan kreatifitas siswa.

- Menumbuhkan imajinasi siswa.


2
- Meningkatkan pengetahuan siswa maupun memberikan deskripsi tentang

suatu wujud benda.

Berdasarkan observasi awal pada proses belajar mengajar di kelas IV, ketika

guru masuk kelas, siswa masih terlihat bermain, mengobrol dengan temannya, dan

belum mempersiapkan alat-alat untuk belajar. Ketika dalam pembelajaran, siswa kurang

memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Pada mata pelajaran IPA guru kelas IV

menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media yang kurang menarik

perhatian siswa, yaitu guru menjelaskan kemudian siswa mendengarkan, mencatat dan

setelah itu diberikan tugas. hal tersebut membuat siswa cenderung pasif dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. siswa kurang percaya diri saat mengerjakan soal

latihan di depan dan membutuhkan waktu yang lama, siswa sulit memahami pelajaran

IPA dan mereka merasa bosan, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan soal-soal.

Oleh sebab itu, dalam penelitian ini diujicobakan salah satu media pembelajaran

yaitu media pop-up book. Dengan adanya media pop-up book, diharapkan siswa dapat

merangsang daya imajinasinya untuk memahami materi pelajaran dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, proses pembelajaran dengan media pop-up

book akan jauh lebih menyenangkan karena media tersebut dapat memperbesar minat

dan perhatian siswa di dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dilakukan

penelitian eksperimen dan suatu tindakan guru untuk mencari dan menerapkan suatu

media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA.

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

Penggunaan Media Pembelajaran Pop-Up Book Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres 3/77 Manurunge.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV sebelum menggunakan media pembelajaran

Pop-Up Book pada mata pelajaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV setelah menggunakan media pembelajaran Pop-

Up Book pada mata pelajaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan media Pop-Up Book terhadap hasil belajar siswa

kelas IV pada mata pelejaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas IV sebelum menggunakan media pembelajaran

Pop-Up Book pada mata pelajaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge.

2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas IV setelah menggunakan media pembelajaran Pop-

Up Book pada mata pelajaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge.

3. Mengetahui pengaruh penggunaan media Pop-Up Book terhadap hasil belajar siswa

kelas IV pada mata pelejaran IPA SD Inpres 3/77 Manurunge.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

A. Manfaat untuk guru: Hasil dari penelitian ini nantinya untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih baik tentang media pembelajaran Pop-Up Book dan

bagaimana cara mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Dengan pemahaman yang

baik tentang bagaimana penggunaan media pembelajaran, guru dapat mengajarkan

siswa dengan lebih efektif dan efisien.

4
B. Manfaat untuk peneliti: dengan melakukan pelelitian ini, peneliti memperoleh

wawasan dan pengalaman mengenai penggunaan media pembelajaran yang kreatif

khususnya dalam upaya meningkatakan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

IPA.

2. Manfaat Praktis

A. Manfaat untuk guru: Guru menerapkan media pembelajaran Pop-Up Book di kelas.

B. Manfaat untuk siswa: Meningkatakan hasil belajar siswa, meningkatkan kreatifitas

siswa, meningkatkan kerja sama siswa, dan juga meningkatkan keaktifan siswa

dalam belajar.

C. Manfaat untuk peneliti: Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat

mengetahui apakah media pembelajaran Pop-Up Book dapat menjadi pilihan yang

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa SD. Peneliti juga dapat

mengevaluasi media pembelajaran Pop-Up Book dengan membandingkannya

dengan media pembelajaran yang berbeda

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata Medium yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Penyalur”.
Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Dalam pengetahuan ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan
media.(Hasanah, 2019)

Media diartikan sebagai pengantar atau perantara, diartikan pula sebagai


pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam dunia pendidikan
dan pembelajaran, media diartikan sebagai alat dan bahan yang membawa
informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah mencapai
tujuan pembelajaran Secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan
atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini
media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide dan bahan
cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga
berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi dan lain
sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.(Hasanah, 2019)

Dari penjelasan tentang media di atas dapat diketahui bahwa Media


pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Karena
media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Dengan menggunakan media
pembelajaran akan lebih menyenangkan bagi siswa dan proses pembelajaran
bisa berjalan secara efektif.(Hasanah, 2019)

6
Menurut Nasution, media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar,
yakni penunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
Sedangkan menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat siswa dalam belajar. Berdasarkan uraian para ahli tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran
adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga makna
pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau
pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.(Nurrita, 2018)

Menurut Yusufhadi Miarso, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang


digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yangdisengaja, bertujuan, dan terkendali.(Nurrita,
2018)

Mariani, dkk, (2014:532) menyatakan bahwa pengembangan media


pembelajaran sangat perlu dilakukan terus menerus, mengikuti kebutuhan
dan kemajuan siswa. Tantangannya saat ini adalah bagaimana membuat
media belajar yang menarik dan harus praktis, mendidik, dan tentunya
sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.(Masturah et al., 2018)

Hamalik (Arsyad, 2011:15) menyatakan bahwa media pembelajaran dalam


proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, Sundayana
(2013:3) mengungkapkan pembelajaran yang menggunakan media yang
tepat akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap
materi yang sedang dipelajarinya termasuk materi pembelajaran soal
cerita.(Development et al., 2003)

Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran secara


umum adalah memperlancar proses interaksi antara dosen dan mahasiswa.
Tujuannya membantu mahasiswa dapat belajar secara optimal.

Ada 8 (delapan) manfaat media dalam prosesbelajar dan mengajar yaitu :


7
1. Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan; melalui media,
penafsiran yang bergam dapat direduksi dan disampaikan kepada
mahasiswa secara seragam. Setiap mahasiswa yang melihat atau mendengar
uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan menerima
informasi yang persis sama seperti yang terima temantemannya.
2. Proses Belajar dan mengajar menjadi lebih menarik; penggunaan media
dapat membangkitkan keingintahuan mahasiswa, merangsang mereka untuk
berinteraksi yang menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka
mngkonkretkan sesuatu yang abstrak. Secara ringkas, media dapat
membantu dosen menghidupkan suasana kelas, tidak monoton dan
membosankan.
3. Proses belajar mahasiswa menjadi lebih interaktif ; jika dirancang dan
dipillih dengan benar, media dapat membantu dosen dan mahasiswa
melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, dosen mungkin
akan cendrung berbicara satu arah kepada mahasiswa. Namun dengan
mengunakan media, para dosen dapat mengatur kelas mereka sehinggi
bukan hanya mereka sendiri yang aktif, tetapi juga mahasiswa.
4. Junmlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi ; seringkali terjadi, para
dosen terpaksa menghabiskan waktu cukup banyak untuk menjelaskan
pokok pelajaran. Padahal hal itu tidak perlu terjadi jika dosen mau
mengunkan media pembelajaran untuk membahas materi pembelejaran.
5. Kualitas belajar mahasiswa dapat ditingkatkan: penggunaan media
pembelajaran tidak hanya membuat proses belajar-mengajar lebih efisien,
tetapi juga membantu mahasiswa menyerap materi pelajaran secara
mendalam dan utuh.
6. Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja ; Media
pepbelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat
belajar di mana saja, dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada
keberadaan seorang dosen. 7. Sikap positif mahasiswa terhadap bahan
belajar maupun terhadaap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan.
Dengan mengunakan media, proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik
dan dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu
pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.
8. Peran dosen dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif;
pertama; dosen tidak perlu mengulang-ulang penjelasan mereka bila
mengunakan media dalam proses belajar mengajar, kedua, dengan
mengurangi uraian verbal (lisan), dosen dapat memberikan perhatian lebih
8
banyak kepada aspek-aspek lain dan ketiga, peran dosen tidak lagi menjadi
sekedar “pengajar”, tetapi juga sebagai konsultan, penasehat, atau manajer
dalam proses belajar-mengajar.(Istiqlal, 2018)
Salah satu komponen pembelajaran adalah media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi
anak supaya proses belajar mengajar terjadi (Sumanto & Seken,2012:5).
Rangsangan yang dimaksud ini adalah perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Gagne’ dan Briggs (dalam
Arsyad, 2014:4) “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari
buku, tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran guna memudahkan siswa dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai tujuan pembelajaran.(Nikmah et
al., 2019)

b. Pengertian Pop-Up Book


Media Pop-Up Book merupakan sebuah alat peraga tiga dimensi
yang dapat menstimulasi imajinasi anak serta menambah pengetahuan
sehingga dapat mempermudah anak dalam mengetahui penggambaran
bentuk suatu benda, memperkaya perbendaharaan kata serta meningkatkan
pemahaman anak (Tisna Umi Hanifah, 2014). Hal ini sejalan dengan
Ningtiyas, Setyosari, & Praherdiono (2019) yang mengemukakan bahwa
Pop-Up Book ialah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa
menyajikan konstruksi 3 dimensi atau timbul. (Solichah & Mariana, 2018)
juga menjelaskan media Pop-Up Book termasuk jenis media 3D yang
mampu memberikan efek menarik, karena setiap halamannya dibuka akan
menampakkan sebuah gambar yang timbul dan materi yang terdapat di Pop-
Up Book bisa disesuaikan dengan materi ajar yang ingin disampaikan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media Pop-
Up Book merupakan sebuah buku tiga yang memiliki unsur 3 dimensi yang
dapat bergerak saat halaman dibuka, serta memberikan visualisasi maupun

9
tampilan yang lebih menarik untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait
materi. (Setiyanigrum, 2020)

Menurut Dzuanda (Rahmawati, 2013), media Pop-Up Book memiliki


berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu:
a. Mengajarkan kepada siswa untuk memiliki rasa dalam
bentuk menghargai sebuah buku dengan merawat dan
menjaga buku dengan baik saat menggunakannya.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih dekat
dengan guru atau orang tua hal ini dikarenakan pop-up book
mempunyai bagian yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi terkait isi yang disajikan dalam pop-
up book. (mendekatkan hubungan antara orang tua dan
anak).
c. Meningkatkan kreatifitas siswa.
d. Menumbuhkan imajinasi siswa.
e. Meningkatkan pengetahuan siswa maupun memberikan
deskripsi tentang suatu wujud benda.
f. Menumbuhkan rasa cinta anak untuk membaca(Nurrita,
2018) (Setiyanigrum, 2020)

Pop-Up Book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak
atau memiliki unsur tiga dimensi serta memberikan visualisasi cerita yang lebih
menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya
dibuka. Pop-Up berasal dari bahasa inggris yang berarti “muncul keluar” sehingga
dapat disimpulkan Pop-Up Book ialah sebagai buku yang berisi catatan atau kertas
bergambar tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif pada saat dibuka seolah-
olah ada sebuah benda yang muncul dari dalam buku. (Emmett Grames, 2020)

Buku Pop-Up memiliki berbagai manfaat yang berguna, seperti: mengajarkan


anak untuk lebih menghargai dan memperlakukan buku dengan baik,
mengembangkan kreatifitas anak, merangsang imajinasi anak, menambah
pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu benda (pengenalan
benda). Selain itu pop up book dianggap mempunyai daya tarik tersendiri bagi
anak-anak karena disajikan dengan visualisasi yang dapat dibentuk-bentuk yang
dibuat dengan melipat dan sebagainya. Media Pop-Up dianggap mempunyai daya

10
tarik tersendiri bagi peserta didik karena disajikan dengan bentuk-bentuk yang
menarik. (Emmett Grames, 2020)
Media pembelajaran Pop-Up Book dianggap mempunyai daya tarik tersendiri
bagi peserta didik karena mampu menyajikan visualisasi dengan bentuk-bentuk
yang dibuat dengan melipat, bergerak dan muncul sehingga memberikan kejutan
dan kekaguman bagi peserta didik ketika membuka setiap halamannya. Kelebihan
dari kegunaan media Pop-Up ini memberikan cerita yang lebih menarik. Mulai dari
tampilan gambar yang terlihat muncul, gambar yang dapat bergerak ketika
halamannya dibuka atau bagiannya digeser. Buku Pop-Up juga mempunyai
kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan. Namun dibalik
berbagai keunggulannya, Pop-Up memiliki kelemahan juga yaitu, jangka waktu
pengerjaannya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang agak ekstra.
(Emmett Grames, 2020)

c. Pengertian Hasil Belajar


Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3-4) menyebutkan “Hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak
proses belajar”. Menurut Nana Sudjana (2014:22) menyatakan bahwa,
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya”. Dari siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
belum belajar. Hal ini dikarenakan siswa lebih percaya diri apabila siswa
mengetahui hasil belajarnya baik setelah mengikuti proses
pembelajaran.(Sinamo, 2011)
Menurut Susanto (2015:5) menjelaskan hasil belajar adalah suatu
metamorfosis dari diri siswa baik melibatkan ketiga aspek yakni sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Menurut Sudjana (2011: 49) menjelaskan
bahwa ketiga aspek tersebut haruslah terlihat, dikarenakan untuk hasil
belajar siswa dalam pembelajaran dikelas. Setelah membahas mengenai
hasil belajar yang diperoleh siswa pastilah hasil melajar tersebut terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Wahyuni dan Baharudidin (
2015: 23-34) ditemukan dua aspek yang memengaruhi kualitas hasil belajar
siswa, aspek-aspek yang memengaruhi hasil belajar siswa tersebut dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu aspek internal dan aspek eksternal.
(254557-none-642870dc, n.d.)
11
Bagi seorang siswa mendapatkan hasil belajar yang baik merupakan
sebuah kebanggaan. Siswa yang mendapatkan hasil belajar yang baik akan
selalu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan hasil belajar yang telah
diperolehnya. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil belajar yang baik
bukanlah hal yang mudah, karena keberhasilan belajar siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor dan memerlukan usaha yang besar untuk meraihnya.
Menurut Dalyono (2012: 55) berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar
disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar
yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar (internal) meliputi
kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar serta
ada pula dari luar dirinya (eksternal) meliputi lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan lingkungan sekitar. Satu diantara faktor yang berasal dari
dalam diri siswa yang belajar adalah minat dan motivasi. Menurut Djamarah
(2008: 132) “minat adalah kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang
berminat dengan aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten
dengan rasa senang.” Crow dan Crow (Djaali, 2007: 121) mengatakan
bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.(Awe & Benge, 2017)
Menurut Anugraheni (2017: 249) hasilbelajar merupakan sebagian besar
dari kegiatan atauperilaku yang diperlihatkan oleh
seseorang.Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenaidefinisi hasil
belajar, dapat dikatakan bahwa hasilbelajar adalah segala upaya yang
dilakukan untukmengubah tingkah laku siswa yang mencakup
ranahkognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapatdiukur dengan
menggunakan teknik tes dan non tes(Pramudya et al., 2019)

d. Penggunaan Media Pembelajaran Pop-Up Book dengan Hasil Belajar Siswa


Salah satu cara agar para siswa dapat mengantisipasi hambatan atau noise,
hendaknya guru pandai menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yakni dengan
menyediakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran merupakan cara
dalam memanfaatkan alat pembelajaran yang digunkaan dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
(Rozie, 2018). Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang dapat
merangsang dan mengembangkan hal tersebut salah satunya ialah media visual.
Media visual merupakan media yang melibatkan indera penglihatan (Kumala, 2016).
12
Media yang digunakan salah satunya berupa buku. Namun menurut Rosidah
(Simbolon & Fitriyani, 2021) media pembelajaran berbentuk buku terlalu banyak
materi yang disajikan dalam bentuk paragraf, sehingga membuat siswa malas untuk
membaca, gambar yang sedikit dimunculkan membuat siswa enggan untuk
mempelajarinya. Sehingga guru perlu membuat inovasi yang dapat menarik minat
siswa yaitu dengan Pop-Up Book.(Ahda Aulia Fajriah et al., 2022)
Kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran haruslah melalui proses belajar yang amat penting
yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran. Fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar (Arsyad: 2017). Dengan adanya media pembelajaran,
peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Tanpa adanya
motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan hasil belajar. (Sapriyah,
2019)
Hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat belum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut yang
dimaksud dengan jenis-jenis hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotrik. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan
dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. (Sapriyah, 2019)
Penggunaan media pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar, karena media pembelajaran sangat mendukung dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki seseorang, terutama terhadap peserta didik dalam proses
pembelajaran. (Sapriyah, 2019)
Penggunaan media pembelajaran sebagai alat komunikasi seperti yang
dipaparkan menurut Suparman (1997) dalam Asyhar (2011, hal.4) media merupakan
alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan
kepada penerima pesan. Berdasarkan uraian tersebut maka dengan adanya
penggunaan media pembelajaran buku diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Adanya penggunaan media dapat mendukung proses pembelajaran,
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, serta meningkatkan
kualitas mengajar guru yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. (Sylvia &
Hariani, 2015) dalam jurnalnya menyebutkan media pop-up book merupakan sebuah
buku yang memiliki unsur 3 dimensi dan dapat bergerak ketika halamannya dibuka,
memiliki tampilan gambar yang indah dan dapat ditegakkan, memberikan visualisasi
cerita yang lebih menarik dan dapat mengembangkan kreativitas siswa serta
13
merangsang daya imajinasi. Berdasarkan dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
buku pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau
memiliki unsur tiga dimensi berisikan materi dalam bentuk gambar dan teks karena
terdapat bagian yang jika dibuka dapat bergerak, berubah atau memberi kesan timbul.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh
media pembelajaran buku pop-up terhadap hasil belajar siswa.(Sari, 2019)

B. Kerangka Pikir

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

MEDIA POP-UP Hasil Belajar


BOOK Siswa
(X1) (Y1)

Tanpa
Menggunakan
Hasil Belajar
Media POP-UP
Siswa
BOOK
(Y2)
(X1)

Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah pengaruh penggunaan media Pop-Up

Book terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa SD Inpres 3/77 Manurunge.

C. Hipotesis

Hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan

“thesa” yang artinya “kebenaran”. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas dan terarah

pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan

penelitian di lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.

Di saat mendesain dan mengkostruksi hipotesis, peneliti membutuhkan sumber-sumber

inspirasi yangdapat membantu dan memberi warna hipotesis yang dibangunnya.

Adapun hipotesis yang peneliti gunakan adalah :

14
1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Inpres 3/77 Manurunge.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Inpres 3/77 Manurunge.

15
III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan tipe eksperimen semu (Quasi

Eksperimen Design). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat

dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek yang diteliti melalui uji t terhadap pengaruh

hasil belajar dalam mata pelajaran IPA.

Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses penelitian yang menghasilkan data

berupa angka-angka, dan analisis menggunakan statistik. Peneliti menggunakan desain

penelitian berbentuk Nonequivalent Control Group Design, dengan dua kelompok yakni

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini, mencoba meneliti

dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV yang diajar menggunakan

media pop up book.Bentuk desain ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dan tabel 3.1.

Bagan 3.1
Desain Penelitian
O1 X O2

O3 X O4

Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Kelas A O1 X O2
Kelas B O3 X O4

Keterangan :

X = Media Pop up book dan Tanpa Menggunakan Media Pop up book


O1 = Skor Pretest untuk kelompok A (siswa yang belum diberi perlakuan menggunakan
media pop up book)
O2 = Skor Posttest untuk kelompok A (siswa yang sudah diberi perlakuan menggunakan
media pop up book)
O3 = Skor Pretest untuk kelompok B (siswa yang belum diberi perlakuan tanpa

16
menggunakan media pop up book)
O4 = Skor Posttest untuk kelompok B (siswa yang sudah diberi perlakuan menggunakan
media pop up book)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2022/2023 yaitu

bulan Maret-Mei 2023.

2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini peneliti memilih lokasi di SD Inpres 3/77 Manurunge yang

beralamat di Jl. Andalas, Manurunge, Kec Tanete Riattang, Kabupaten Bone,

bahwa kelas IV berjumlah 25 siswa.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah cara yang akan digunakan untuk melakukan prosedur atau

langkah-langkah dalam penelitian. Desain penelitian untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media pembelajaran Pop-Up Book terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres 3/77 Manurunge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten

Bone, digambarkan sebagai berikut:

X Y

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Keterangan:
X = Media Pembelajaran Pop-Up Book
Y = Hasil Belajar IPA Siswa
= pengaruh penggunaan media pembelajaran Pop-Up Book terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV

17
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi juga sebagai sumer data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah

banyak dan luas.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Inpres 3/77 Manurunge yang berjumlah 25 orang.

Tabel 3.2
Populasi dan Sampel
Kelas Jumlah Siswa Total
IV L P
IV A 7 8 15
IV B 4 6 10
Jumlah 11 14 25

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. sedangkan yang

diijadikan sampel peneliti menggunakaan teknik propesif sampling, yaitu teknik

pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini biasanya dikatakan

sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah

sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan

tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidanbk menyimpamg dari ciri-ciri sampel yang di

tetapkan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IV yang terdiri dari

kelas IV A dan IV B yang berjumlah 25 orang. Kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan

10 orang kelas IV B sebagai kelas kontrol.

Untuk melakukan penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas IV A dan B,


karena media Pop Up Book cocok diterapkan untuk anak kelas tinggi pada mata pelajaran

18
IPA dengan materi tumbuhan hijau. Jadi, apabilamedia yang digunakan media Pop Up Book
pasti siswa akan merasa tertarik dan penasaran untuk mengikuti proses belajar mengajar
yang akan disampaikan oleh guru.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah batasan-batasan yang digunakan untuk menghindari

perbedaan interprestasi yang sedang diteliti. Pada penelitian ini variabel-variabel yang

diteliti atau batasan yaitu, kreativitas guru dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

1. Media pembelajaran Pop-Up Book merupakan sebuah buku yang mengandung unsur

tiga dimensi. Ketika halam buku tersebut dibuka, bagian dalamnya dapat menghasilkan

gerakan serta memberikan visualisasi yang lebih menarik untuk meningkatkan

pemahaman anak terkait materi. (Variabel bebas)

2. Hasil belajar IPA adalah kemampuan kognitif yang diperoleh seseorang setelah

seseorang melakukan kegiatan belajar berupa suatu produk. (Variabel terikat).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan oleh

seorang calon peneliti dalam melaksanakan penelitiannya untuk mencapai tujuan-tujuan

penelitian. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu terlebih dahulu calon peneliti

memberikan surat izin kepada pihak sekolah yang telah didatangi oleh calon peneliti

sebelumnya, setelah itu melakukan pertemuan kepada setiap wali kelas 4 untuk mengatur

jadwal yang tepat untuk melakukan penelitian, wali kelas menyampaikan kepada siswa

bahwa akan dilakukan penelitian pada waktu yang telah ditetapkan masing-masing kelas

dan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data yang akan dilakukan pada saat

penelitian yaitu dengan melakukan tes secara lisan kepada siswa IV SD Inpres 3/77

Manurunge, kemudian menganalisis data menggunakan metode statistik, lalu membahas

hasil penellitian, dan terakhir menarik kesimpulan penelitian.

19
G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini data dikumpulkan dengan cara:

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis

mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

pencatatan. Adapun hal yang diobservasi di lapangan adalah tentang penerapan media

pembelajaran pop up book pada mata pelajaran IPA.Tujuan penggunaan metode ini adalah

untuk melihat langsung fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dan ikut serta di

lapangan, sehingga dapat meyakinkan hal-hal yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini.

Pelaksanaan observasi dilakukan secara terprogram, yaitu judul pelaksanaan telah

ditentukan. Pada saat pengumpulan data dengan melakukan observasi jaringan data yang

peneliti lakukan yaitu: Melihat kondisi sekolah, sarana dan prasarana sekolah, proses

belajar mengajar IPA yang dilakukan oleh guru di sekolah tersebut, media yang sering

digunakan pada saat proses pembelajaran dan mengambil jumlah seluruh siswa dari kelas

I-VI.

2. Tes

Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil belajar siswa. Tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk yaitu :

pilihan ganda, soal essay, benar-benar, dan menjodohkan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan tes dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes dalam penelitian ini berupa pretest

dan posttest. a. Pretest Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai

atau sebelum siswa diberikan perlakuan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan awal

siswa. b. Posttest Posttest yaitu tes yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah dipelajari atau setelah

siswa diberikan perlakuan dengan tujuan untuk mengukur hasil akhir siswa.
20
3. Dokumentasai

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.

didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokemen, peraturan-peraturan, noturen rapat, catatan harian,

dan sebagainya. Dokumentasi dalam penilitian ini untuk mengambil data berupa foto- foto

tersebut digunakan sebagai bukti jika peneliti sudah dilaksanakan serta mengetahui

aktivitas siswa pembelajaran IPA tentang tumbuhan hijau.

H. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian adalah alat atau fasilitas digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan data yang digunakaan lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehinga lebih mudah dan data yang dihasilkan lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah. disini instrument

yang digunakan oleh peneliti adalah Test. Test adalah serentetan pernyataan atau latihan

serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, penggetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

I. Teknik Analisis Data

a. Uji Prasyarat
Untuk melakukan uji prasyarat maka penulis disini menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas.

i. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data

yang terambil merupakan data berdistribusi normal atau bukan. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam normalitas

adalah uji chi kuadrat.

21
Keterangan:
fo : frekuensi dari yang diobservasi

fh : frekuensi yang diharapkan

k : banyak kelas48

ii. Uji Homogenitas

Setelah diketahui data hasil penelitian berdistribusi normal, maka

selanjutnya diadakan pengujian homogenitas. Penguji homogenitas

berfungsi apakah kedua kelompok populasi itu bersifat homogen atau

heterogen. Yang dimaksud uji homogenitas disini adalah menguji

mengenai sama tidaknya variasi-variasi dua buah distribusi atau lebih.

Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji

fisher.

F Hitung =

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Perhitungan hasil homogenitas dilakukan dengan cara

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikasi 𝑎=

0,05 dan dk pembilang = na-1 dan dk penyebut nb-1. Apabila Fhitung ≤

Ftabel maka kedua kelompok data tersebut memiliki varian yang sama

atau homogen.

22
23

DAFTAR PUSTAKA

254557-none-642870dc. (n.d.).
Ahda Aulia Fajriah, Halimatu Sadiah, & Dede Indra Setiabudi. (2022).
Penggunaan Media Pembelajaran Pop-Up Book Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Riset sosial humaniora, dan
pendidikan, 1(2), 51–58. https://doi.org/10.56444/soshumdik.v1i2.74
Awe, E. Y., & Benge, K. (2017). Hubungan Antara Minat Dan Motivasi Belajar
Dengan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Sd. Journal of Education Technology,
1(4), 231. https://doi.org/10.23887/jet.v1i4.12859
Development, T. H. E., Book, O. F. P., Problem, F. O. R., & Of, S. (2003).
Pengembangan Media Pop-Up Book Materi Soal Cerita Penjumlahan Dan
Pengurangan Kelas 1 Sd the Development of Pop-Up Book for Problem
Solving of Addition and Substraction 1 St Grade Elementary School.
Emmett Grames. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title, 14. Diambil dari
https://all3dp.com/2/fused-deposition-modeling-fdm-3d-printing-simply-
explained/
Hasanah, U. (2019). Pengaruh Media Pop Up Book Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas V Sd Negeri 99 Kota Bengkulu. IAIN
Bengkulu, 1–114.
Istiqlal, A. (2018). Manfaat Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar dan
Mengajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi. E-Jurnal STKIP Pesisir Selatan -
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 4. Diambil
dari https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp
Masturah, E. D., Mahadewi, L. P. P., & ... (2018). Pengembangan Media
Pembelajaran Pop-Up Book pada Mata Pelajaran IPA Kelas III Sekolah
Dasar. Jurnal EDUTECH Univrsitas Pendidikan Ganesha, 6(2), 212–221.
Diambil dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/20294
Nikmah, S., Nuroso, H., & Reffiane, F. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Shared Berbantu Media Pop- Up Book Terhadap Hasil Belajar.
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 2(2), 264.
https://doi.org/10.23887/jp2.v2i2.17920
Nurrita. (2018). Kata Kunci : Media Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa.
Misykat, 03, 171–187.
Pramudya, E., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2019). Peningkatan Keaktifan Dan
Hasil Belajar Ipa Pada Pembelajaran Tematik Menggunakan Pbl.
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran,
24

3(2), 320–329. https://doi.org/10.35568/naturalistic.v3i2.391


Sapriyah. (2019). Peran Media Pembelajaran Mmeningkatkan Hasil Belajar.
Posiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 470–477.
Sari, E. Y. (2019). Pengaruh penggunan media pembelajaran buku pop-up
terhadap hasil belajar siswa kelas iv sdn 2 bendungan kecamatan gondang
kabupaten tulungagung. Edustream : Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 16–22.
Setiyanigrum, R. (2020). Media Pop-Up Book sebagai Media Pembelajaran
Pascapandemi. Seminar Nasional Pascasarjana 2020, (2016), 217–219.
Sinamo, D. (2011). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa
Menggunakan Metode Eksperimen Kelas V Sekolah Dasar. Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Menggunakan Metode
Eksperimen Di Sekolah Dasar, 53(9), 1689–1699.

Anda mungkin juga menyukai