PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Yulia Yulian
NIM 1504995
2
3
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. JUDUL PENELITIAN 1
C. TUJUAN PENELITIAN 5
E. KAJIAN TEORETIS 6
1. Analisis Kontrastif 6
4. Pembelajaran BIPA 12
F. DEFINISI OPERASIONAL 14
G. ANGGAPAN DASAR 15
H. METODOLOGI PENELITIAN 16
K. INSTRUMEN PENELITIAN 20
DAFTAR PUSTAKA 24
4
5
5
6
A. JUDUL PENELITIAN
Analisis Kontrastif Klausa Relatif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang
serta Implikasinya bagi Pembelajaran BIPA Asal Jepang
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan perbedaan klausa relatif bahasa Indonesia dan
bahasa Jepang;
2) mendeskripsikan persamaan klausa relatif bahasa Indonesia dan
bahasa Jepang;
3) merumuskan implikasi hasil pengontrasan klausa relatif bahasa
Indonesia dan bahasa Jepang bagi pembelajaran BIPA.
E. KAJIAN TEORETIS
1. Analisis Kontrastif
Studi komparatif dalam bahasa memiliki sejarah yang cukup
panjang. Dua bahasa (atau lebih) dapat dibandingkan untuk ditemukan
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
ditandai oleh kasus yang tampak pada bentuk kata ganti relatif
(Suratidjo, 1991, hlm. 201). Kata yang pada klausa relatif sebagai
pengganti subjek karena identik dengan frasa nominal. Contoh:
(2) Yang berdiri di depan pintu adalah adiknya.
Kata berdiri adalah verba, tetapi yang bediri dalam kaliamt (2)
adalah nomina sebagai hasil dari penominalan. Klausa relatif yang
berdiri di depan pintu dalam kalimat (2) menggantikan subjek karena
berupa frasa nominal. Verhaar (1981, hlm. 40) menjelaskan ciri yang
melibatkan subjek klausa relatif harus secara tetap. Ligatur yang tidak
mempunyai kebebasan sebagai konstituen melainkan mempunyai
tempat tetap dan merupakan bentuk terikat secara sintaktik.
Berdasarkan unsur yang direlatifkan, menurut Suharsono (2015,
hlm. 62) terdapat lima tipe klausa relatif, yaitu: (1) klausa relatif yang
merelatifkan subjek, (2) klausa relatif yang merelatifkan objek, (3)
klausa relatif yang merelatifkan unsur termilik, (4) klausa relatif yang
menghilangkan unsur nomina; dan (5) klausa relatif yang merelatifkan
predikat.
17
18
18
19
4. Pembelajaran BIPA
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan
kumpulan aktivitas yang di dalamnya mencakup perencanaan,
pengelolaan, pengajaran, penerapan standar pendidikan secara umum
yang dilakukan secara profesional. Sasaran dari program BIPA adalah
masyarakat dunia yang menuntut standar yang tinggi (Setiawan, 2018,
presentasi PPSDK). Fadilah dkk. (2017, hlm. 5) menyimpulkan
beberapa hal tentang BIPA, yakni: (1) program pembelajaran bahasa
Indonesia, (2) pelajarnya merupakan orang asing yang memiliki tujuan
tertentu dalam mempelajari bahasa Indonesia, (3) mempelajari bahasa
serta budaya Indonesia.
Karena sasaran dari program BIPA adalah masyarakat dunia yang
menuntut standar tinggi, maka diperlukan suatu tatanan yang baik
dalam sistem atau strategi pengajarannya sehingga lebih efektif,
menarik, dan praktis (Agustina, 2013, hlm. 141). Setiap pemelajar
memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karena itu, perlu diadakan suatu analisis kebutuhan untuk
19
20
20
21
F. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Analisis Kontrastif
Analisis kontrastif adalah pendekatan linguistik terapan yang
digunakan untuk membandingkan dua bahasa sehingga perbedaan dan
persamaan dari keduanya dapat ditemukan. Dalam penelitian ini, unit
bahasa yang dibandingkan adalah klausa relatif bahasa Indonesia dan
bahasa Jepang. Dalam mengontraskan dua bahasa tersebut, dilakukan 4
prosedur analisis kontrastif yang terdiri dari deskripsi, seleksi, kontras,
dan prediksi.
2. Klausa Relatif Bahasa Indonesia
Klausa relatif bahasa Indonesia adalah klausa terikat yang ditandai
dengan penggunaan pronominal yang dan berfungsi sebagai atribut
nomina atau frasa nomina yang menduduki salah satu fungsi kalimat.
3. Klausa Relatif Bahasa Jepang
21
22
G. ANGGAPAN DASAR
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perbedaan konstruksi klausa relatif bahasa Jepang akan menyulitkan
pemelajar BIPA asal Jepang dalam menguasai klausa relatif bahasa
Indonesia. Sebaliknya, persamaan konstruksi klausa relatif bahasa
Jepang akan memudahkan pemelajar BIPA asal Jepang dalam
menguasai klausa relatif bahasa Indonesia.
2. Perbedaan dan persamaan antara klausa relatif bahasa Indonesia yang
diperoleh melalui analisis kontrastif dapat digunakan untuk
meramalkan kesulitan-kesultan belajar yang dihadapi pemelajar.
3. Bahan-bahan untuk pengajaran BIPA tentang materi klausa relatif yang
paling efektif adalah yang didasarkan pada deskripsi ilmiah dari
perbandingan klausa relatif bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
H. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Metode ini dipilih karena data yang dianalisis berupa kata-kata
atau kalimat. Moleong (2006, hlm. 1) menyatakan bahwa pendekatan
kualitatif adalah prosedur penelitian yang datanya bukan berupa
angka-angka, melainkan kata-kata lisan atau tertulis. Berdasarkan pendapat
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
K. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bersifat nontes.
Instrumen utama (key instrument) dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri yang bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data,
perencana, pelaksana, penganalisis, dan pelapor hasil penelitian (Satori &
Komariah, 2013, hlm. 67). Instrumen selain manusia juga digunakan
dalam penelitian ini, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas
peneliti sebagai instrumen. Instrumen selain manusia dalam penelitian ini
berupa instrumen dokumentasi dan kisi-kisi sebagai pedoman analisis data.
Berikut ini adalah instrumen yang dimaksud.
1. Pedoman Analisis
Instrumen ini digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis
klausa relatif bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Instrumen ini terdiri
dari kisi-kisi tentang ciri-ciri masing klausa relatif untuk
mempermudah peneliti menemukan bentuk yang relevan dari sumber
data yang diperoleh.
Tabel 1. Kisi-kisi Ciri Dasar Klausa Relatif Kedua Bahasa
lausa Relatif Bahasa Indonesia Klausa Relatif Bahasa Jepang
28
29
2. Dokumentasi
Instrumen dokumentasi adalah instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Sumber ini mengacu
pada setiap tulisan yang tidak dipersiapkan khusus untuk tujuan
tertentu, yaitu seperti surat-surat, buku harian, naskah, editorial surat
kabar, catatan kasus, skrip televisi, atau foto-foto (Syamsuddin &
Damaianti, 2015, hlm. 108). Dalam penelitian ini, data yang
dikumpulkan adalah bentuk klausa relatif yang diperoleh dari sumber
penutur asli, media massa, dan buku tata bahasa. Instrumen ini berguna
untuk mendokumentasikan bentuk-bentuk klausa relatif yang ada
sehingga dapat mempermudah proses analisis data.
Tabel 2. Dokumentasi Klausa Relatif Bahasa Indonesia
o. Klausa Relatif Bahasa Indonesia ode umber Data
29
30
30
31
5.
dst.
No. Aspek
A. Filosofi Dasar
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
B. Prinsip-prinsip Pengajaran
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
C. Rasionalisasi Temuan
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
D. Gambaran Pembelajaran
31
32
32
33
DAFTAR PUSTAKA
33
34
34
35
35