SKRIPSI
Disusun Oleh:
NUR AMALIYAH
E131 11 012
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul, “Kebijakan Politik Luar
skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyaknya pihak yang membantu dalam
kasih kepada:
kesabaran, dan perjuangan yang amat tinggi untuk meraih cita-cita yang
(childish). But, overall thanks atas doa dan dukungan dari kedua orang tua
iv
2. My Big Brother, Islamuddin Syam, yang telah banyak memberikan
komentar pedas yang sangat menyayat. He said, “Ini skripsi atau makalah
kau kerja kah? Ini kah biar satu minggu di kerja selesaimi”. Dan My Little
dewasanya membuat penulis terhibur. Over all, I love u bro, salam hangat
untuk kami, para anak bimbingannya. Cerita batu akiknya sangat seru pak,
gegara bapak, penulis mengerti akan nama-nama ilmiah batu akik yang
lagi ngetrend saat ini. (batu giok hijo kelabu, macan, panca warna dan
lainnya. whahaha). Terima kasih, semoga sehat selalu pak, dan mendapat
pembimbing II yang lebih akrab di sapa kak Gego. Terima kasih kak, telah
dan pikiran kepada penulis selama masa studi penulis hingga penyelesaian
skripsi ini. Penulis sadar, kalo kak Gego ini orangnya sangat sibuk dan
penulis. Terima kasih kak, semoga sehat selalu dan mendapat lindungan
dari-Nya.
v
4. Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Bapak Dr. H. Adi Suryadi
B., MA, dan Sekretaris Jurusan Ibu Pusparida Syahdan, S.Sos, M.Si,
serta seluruh staf pengajar dan staf administrasi pada jurusan Ilmu
5. Ibu Seniwati, Ph.D dan bapak Burhanuddin, S.IP., M.Si, selaku penguji
pada ujian meja penulis yang telah memberikan saran dan masukan dalam
Jurusan HI. Alhamdulillah, terima kasih atas segala bantuan dan kesabaran
Ikut pengajian yuk? :D, Ully: Kangenku, ngakak bareng and nge-mocha-
float. Abit, mw jalan sma tante-tante ganjengnya. :D :D, Anti: Novel and
kecewakan sma Nur. , Afni: Semangat 15 juta (GM 28, kalo nda salah
ingat), keliling Pintu 0 dan Sahabat untuk cari kostan, Rara: Terkadang,
kita harus melewati jalan yang berbeda agar bisa mencapai kesuksesan kita
Amin kan sja. :D Deh, gothic eyes harimau Malaya (ngerii), Tatih: Ada
beasiswa nur, ayo daftar. :D :D , Ama: Paling sering ngakak kalo sma
vi
Ama, :D, Rindang: Bosnya angkatan, Fitrah: Kurang apa mi lagi itu Nur,
sya luangkan waktuku untuk buatkankw. :D, Wiwin: Ada anime atau film
halamn sendiri Mel. IA: Ayo makan ice cream, Wulan: Teman penelitian
thanks buat adikmu Wulan yang telah berkenan menampung kita para
kaum dhuafa yang merantau ke Ibu Kota. hehehe. Vera: Artisnya PSM
yang sering keluar negeri. I proud with u Ver. Teman seperjuangan juga d
ibu kota. Abul: bongkahannya Daeng UUL pak, paling rame, kocak, dan
Bagaimana ji cream nya Dini? Laku semua ji? Hehehe, Indri: Gadis
segera dengan Didin, Irin: konser K-Pop, Aumi: MUN, Toso: Carikan ka
pacar kak, :D Agor: Muda, berbakat, dan bertalenta. Poppy: Miss Hijabers
nya Gowa, Ana: Mana mi bagea ku? :D, Ade: Di mana? Rapat Danus d
depan himpunan nah, Adit: Bang Adit paling bisa diandalkan, Apip:
Semangat Nur, Hedar: Ketua himpunan, Viko: Air mu dlu eh, Noval: Nur
cengeng, paling suka menangis. Tidak mau jeka ganggui ki deh, nanti ka
menangis ki lagi. Itu liat, berkaca-kaca mi matanya. Aji: Besok, pake rok
nah! Ijal: Ketua angkatan, Epen: Perbaiki itu dulu logat mu baru bicara,
vii
(Kayaknya tong kalo bicara ki tdak kelihatan logat sidrapnya, whahaha)
ngaca dlu bah Epen :D, Arie: Teman kelompok INTRO, Tiswan: Bukan
Luna namaku, Marani: Putra Papua yang nyasar di HI, karena sebenarnya
bukan ki di HI mendaftar. Tapi, ada nama nya di HI. whahaha, Edo: Mana
tawwa.
Hasanuddin, terima kasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang diberikan
kedepannya.
9. Genk Pondok Istiqamah yang telah memberikan penulis arti hidup yang
mencari air ketika air tidak datang menghampiri kost kita. Berkumpul
dipenuhi dengan canda ria dari anak-anak genk Pondok Istiqamah. Terima
10. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu
meluangkan waktunya.
skripsi ini. Semoga skripsi ini kelak bermanfaat bagi semua pihak yang
viii
Hubungan Internasional. Apabila terdapat kritik dan saran yang ingin
penulis justamaliyah2013@gmail.com
Penulis,
Nur Amaliyah
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 10
D. Kerangka Konseptual .............................................................. 11
E. Metode Penelitian .................................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Politik Luar Negeri ...................................................... 17
B. Konsep Political Personality .................................................... 23
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KEBIJAKAN POLITIK LUAR
NEGERI INDONESIA DAN KEPEMIMPINAN PRESIDEN
JOKOWI
A. Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia ................................. 28
1. Latar Belakang Kebijakan ................................................... 28
2. Tujuan Kebijakan ................................................................. 47
B. Kepemimpinan Presiden Jokowi .............................................. 49
1. Gaya Kepemimpinan ........................................................... 49
2. Pola Pendekatan ................................................................... 55
BAB IV SUBSTANSI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI
INDONESIA
A. Memperkuat Kedaulatan Politik............................................... 59
B. Berdikari dalam Bidang Ekonomi ............................................ 63
C. Berkepribadian dalam Budaya.................................................. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 73
B. Saran-Saran............................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
x
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai suatu negara merdeka dan berdaulat, menjadi anggota aktif
politik luar negerinya. Dewasa ini, politik luar negeri Indonesia telah melewati
masa pertumbuhan yang cukup lama, dan tentu tidak dapat dilewatkan begitu saja.
diplomasi politik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan
oleh para stakeholders, maka politik luar negeri Indonesia serta para stakeholders
kebijakan politik luar negeri. Untuk menghadapi tantangan global yang terus
kebijakan dari perpaduan antara keadaan dalam negeri dan keadaan lingkungan
internasional. Dalam perumusan kebijakan politik luar negeri, tentu saja akan
dewasa ini, agar kebijakan yang dirumuskan dapat mewujudkan national interest
1
Indonesia. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa ada
keterkaitan yang erat antara situasi dalam negeri dengan politik luar negeri.1
telah dapat diatasi di dalam domestik, maka Indonesia dengan sendirinya dapat
internasional.
Oleh karena itu, agar terciptanya suatu pelaksanaan politik luar negeri bebas
memberikan rasa aman kepada warga negara Indonesia, serta kewibawaan negara
yang menciderai karakter dan makna kedaulatan yang lebih memberi keuntungan
kepentingan nasional.
yang sangat besar, baik yang mewujud (tangible) maupun bersifat non-fisik
2
Ketiga, intoleransi dan krisis kepribadian bangsa, budaya westernisasi
sebagai bangsa yang toleran, memudarkan solidaritas, dan sifat gotong royong.
(RPJMN) 2015-2019 yang telah disahkan oleh Presiden3. Jelas terlihat, bahwa
dalam pemerintahan Presiden Jokowi menekankan pada politik luar negeri bebas
sebagai negara yang mandiri. Terlepas dari himpitan negara lain, sehingga
Dengan melihat dasar itu, politik luar negeri Indonesia mengedepankan pada
pengelolaan sumber daya yang ada dalam negeri. Baik Sumber Daya Manusia
maupun Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh karena itu,
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kemandirian yang dimaksudkan dalam hal
yang dimilikinya.
3
Bappenas.go.id, file RPJMN 2015-2019.
3
Selain itu, Presiden Jokowi telah mengadakan hubungan kerjasama bilateral
dengan beberapa negara, yakni Brunei Darussalam dan Tiongkok, 4 yang mampu
memberikan hasil yang nyata bagi Indonesia terhadap hubungan kerjasama yang
seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Sementara itu,
Sultan Haji Hassanal Bolkiah secara khusus mengapresiasi atas kontribusi WNI
Brunei.6
itu, Presiden Jokowi juga telah melakukan hubungan bilateral dengan Tiongkok,
perekonomian, termasuk maritim, industri, dan energi.7 Selain itu, tindakan nyata
yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi, yakni dengan menenggelamkan kapal
ikan asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia. Karena, hal ini akan
4
Pada website Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia,
http://kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=7219&l=id. Diakses pada 22 April 2015.
5
Website Kemenlu RI, “Tingkatkan Hubungan Bilateral, Presiden Jokowi kunjungi Brunei
Darussalam”. Pada http://kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=7219&l=id.
6
Ibid, website kemenlu.
7
Website Kemenlu, “Presiden Jokowi Temui PM Tiongkok dan Hadiri Business Forum Bernilai
Kerjasama 30 Milyar Dolar”. Pada
http://www.kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=7346&l=id. Diakses pada 22 April
2015.
4
menganggu kedaulatan dari NKRI, dan memperjuangkan kepentingan nasional
kebijakan politik luar negeri dalam hal perubahan kepemimpinan. Karena, pada
Indonesia. Akan tetapi, hal itu tidak terlepas dari pengaruh pemimpin dari bangsa
itu sendiri.
dilihat pada terpilihnya Presiden Jokowi sebagai Presiden Indonesia yang ke-7, di
yang sedang dihadapi Indonesia, dengan gaya kepemimpinan dan pola pendekatan
yang digunakan oleh Presiden berdasar pada corak atau watak tersendiri
Diplomasi bilateral harus menjadi ujung tombak politik luar negeri Indonesia,
5
menjadi dasar, bagaimana pemimpin-pemimpin negara lain antusias menyambut
Indonesia secara prinsipal menganut politik luar negeri bebas dan aktif yang
disesuaikan dengan keadaan domestik dan konstelasi politik global. Prinsip ini
diakui dan dipegang secara kukuh serta konsisten. Hanya saja, isu yang dihadapi
akan terus berubah, sehingga pendekatan terhadap isu-isu tersebut sering berubah.
Dengan demikian, prinsip bebas aktif hakikatnya tetap memberikan peluang pada
yang sulit dan rumit.9 Hal ini jelas terlihat pada kondisi domestik Indonesia di
mana banyaknya permasalahan yang terjadi, salah satunya adalah masalah korupsi
kebijakan politik luar negeri adalah perpaduan antara masalah domestik dan
masalah internasional.
8
Majalah masyarakat ASEAN Edisi 6 Desember 2014, “KTT ASEAN Pertama Presiden Joko
Widodo”.
9
Kompas. Rene L Pattiradjawane. 2013. ”Akomodasi Strategis Perspektif Internasional”. Kompas,
21 Desember.
6
dan kalangan masyarakat lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk dapat terciptanya
negeri Indonesia dalam prinsip TriSakti. Di mana prinsip tersebut terdiri atas 3
bagian, yakni, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi
yang digunakan dari pemerintahan Presiden Jokowi, dapat dikatakan back to basic
Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai dan semangat yang dibangun melalui
gotong royong dan persatuan bangsa, sehingga negara yang berdaulat dapat sejajar
dan sederajat dengan bangsa lain, yang telah maju dengan mengandalkan pada
10
Pidato Jokowi pertama pada rapat paripurna MPR. Senin, 20 Oktober 2014 di akses pada
http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/20/307430/berdaulat-di-bidang-politik-
berdikari-di-bidang-ekonomi-dan-juga-budaya.
11
Kompas. Wirengjurit, Dian. 2014. “Reorientasi Polugri: Back to Basic”, Kompas, 12 Oktober.
12
Visi misi Jokowi-JK. “Jalan Perubahan Untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian”, diunduh pada: http://kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI_Jokowi-
JK.pdf, diakses pada Jumat, 12 Desember 2014.
7
kesejahteraan masyarakat, kemampuan untuk menciptakan rasa aman bagi warga
hukum, membela dan melindungi wilayah dan warga negara dari ancaman baik
dari dalam maupun dari luar, serta kebebasan dalam menentukan arah hubungan
militer, tetapi lebih wajar mengandalkan potensi ekonomi. Artinya, tujuan politik
luar negeri lebih penting menjadi kekuatan ekonomi, karena dengan adanya
dikutip dalam harian kompas, “Foreign policy is really domestic policy with its
hat on”14.
13
Wisnoe Moerti. 2014. “Berdikari dalam Ekonomi ala Jokowi-JK”. Kamis, 22 Mei diakses pada
http://www.merdeka.com/uang/berdikari-dalam-ekonomi-ala-jokowi-jk.html
14
Lasswell, dalam surat kabar harian kompas dengan judul , “Reorientasi Polugri: Back to Basic”.
12 Oktober 2014.
8
budaya sendiri merupakan salah satu cara untuk menghalau dampak negatif
memiliki karakter yang berbasis pada tradisi dan budaya bangsa Indonesia.15
Alasan utama memilih tema ini karena Kajian Politik Luar Negeri sangat
menarik dan menantang untuk dikaji lebih dalam karena, masih sedikit peneliti
melihat betapa pentingnya pengkajian Politik Luar Negeri dalam disiplin Ilmu
Mengingat, saat ini negara Indonesia memiliki pemimpin baru, sehingga sangat
menarik untuk melihat substansi dari kebijakan politik luar negeri yang akan
dijalankan presiden terpilih, yakni Presiden Jokowi dengan corak atau watak
kepemimpinannya.
memfokuskan pada prinsip TriSakti, berdasarkan visi misi dan RPJMN 2015-
2019 yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Hal ini memudahkan untuk
15
Bimo Nugroho dan M. Yamin Panca Setia. 2014. ”Jokowi People Power”. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Hal. 92.
9
mengetahui substansi dari kebijakan politik luar negeri Indonesia di bawah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
perhatian dan minat yang sama dalam kebijakan politik luar negeri
b. Penulis berharap bahwa hasil dari penulisan ini dapat memberikan suatu
10
kebijakan politik luar negeri Republik Indonesia di bawah pemerintahan
Presiden Jokowi.
D. Kerangka Konseptual
1. Kebijakan
Kebijakan (policy) harus mampu memberikan hasil yang terbaik dari
mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku
pemerintah.
16
James E. Anderson. 1984. ”Public Policy Making”, (New York: Holt, Rinehart and Winston),
cet. ke-3, h. 3.
17
James E. Anderson, Ibid Hal 3-5.
11
Selain itu, kebijakan menurut ahli policy, Carl Friedrich menyatakan
bahwa:
Hal ini harus sejalan antara makna dari kebijakan James E. Anderson dan
setiap tindakan taktis yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk merumuskan
suatu unsur tindakan untuk mencapai tujuan dan umumnya tujuan tersebut
nilai dan praktik-praktik sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia, karena,
pada dasarnya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengerti keadaan
12
Secara demikian, dengan mengacu pada konsep tentang kebijakan ini,
melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada dalam negeri agar dapat
Indonesia.
yang buruk atau tidak bagi rakyat Indonesia. Hal ini bertujuan, agar suatu
yang tepat dalam perumusan kebijakan politik luar negeri, serta menggunakan
domestic power, yang dapat memberikan manfaat yang nyata untuk rakyat
13
Politik luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi
politik luar negeri Indonesia dalam prinsip TriSakti. Hal ini dapat dikatakan
bahwa, strategi yang digunakan oleh Presiden Jokowi dapat dikatakan back to
politik luar negeri Indonesia saat ini dari Presiden Soekarno sebelumya.
Prinsip TriSakti yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia saat
ini menjadi jargon pada kampanye pemilihan Presiden Jokowi tahun lalu, dan
Adapun prinsip TriSakti Bung Karno dapat dilihat pada naskah pidato
Soekarno di depan sidang umum ke-4 MPRS pada tanggal 22 Juni 1966, 19
TriSakti yang diterapkan pada zaman Bung Karno, tentu saja berbeda dengan
19
Naskah pidato Presiden Soekarno yang di akses pada kepustakaan presiden, http://kepustakaan-
presiden.perpusnas.go.id/uploaded_files/pdf/speech/normal/soekarno13.pdf , di unduh
pada tanggal 16 April 2015.
14
keadaan politik luar negeri Indonesia saat ini. Jadi, politik luar negeri bebas
kekinian bangsa Indonesia serta melihat keadaan internasional saat ini. Oleh
karena itu, tentu saja terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap
pengaplikasian kebijakan politik luar negeri bebas aktif Bung Karno dengan
Presiden Jokowi.
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
analisis yang akan berujung pada kesimpulan yang sifatnya analitik. Tipe
atau fenomena yang terjadi, dimana hal tersebut relevan dengan masalah
penelitian.
dokumen dari berbagai media baik elektronik maupun non elektronik selain
15
itu, penulis juga melakukan wawancara kepada pejabat Kemenlu serta
seorang peneliti dari LIPI yang dianggap berkompeten di bidang politik luar
negeri Indonesia.
Indonesia) di Bogor;
4. Metode Penulisan
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Politik luar negeri memang bukan defenisi, tetapi konsep ini sesuai dengan
kebutuhan atau kepentingan dari setiap negara. Akan tetapi, secara umum dapat
dikatakan bahwa politik luar negeri merupakan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah suatu negara atau komunitas politik lainnya dalam hubungan dengan
negara dan aktor bukan negara di dunia internasional.20 Politik luar negeri
jumlah hubungan luar resmi yang dilakukan oleh aktor independen (biasanya
berbagai aktor selain negara, seperti transnational coorporations (TNCs), gereja, orang-
orang yang tidak berpunya dan terusir, gerakan-gerakan jihad, non-governmental organizations (NGOs), para pemberontak,
dan organisasi internasional, seperti Uni Eropa, semuanya bisa berperan dalam politik luar negeri.22
Defenisi yang dianggap klasik dan detail, diberikan oleh Walter Carlsnaes,
yaitu:
17
teritorial mereka dan yang ingin mereka pengaruhi. Tindakan-tindakan
itu diekspresikan dalam bentuk tujuan-tujuan, komitmen dan atau arah
yang dinyatakan secara eksplisit, dan yang dilakukan oleh wakil-wakil
pemerintah yang bertindak atas nama negara atau komunitas yang
berdaulat”.23
domestic under which these actions are formulated.24 Hal ini dimaksudkan, politik
luar negeri sebagai suatu analisis keputusan negara terhadap keadaan lingkungan
pada kondisi eksternal negara dan biasanya melihat kondisi di dalam negara
terlebih dahulu untuk bertindak dan merumuskan kebijakan politik luar negeri
suatu negara.
suatu negara.
Sehingga, secara umum dapat dikatakan bahwa politik luar negeri ini
23
Carlsnaes.2002, dalam Abubakar Eby Hara. 2011. Hal 15-16.
24
K.. J. Holsti. 1970. “National Role Conceptions in the study of Foreign policy”.Vol. 14, No. 3.
Hal. 233-309. Diakses pada http://maihold.org/mediapool/113/1132142/data/Holsti.pdf
25
Mark R. Amstutz. 2013. “International Ethics: Concepts, Theories, and cases in Global
Politics”. 4th Ed. Boulder: Rowman and Littlefield. Hal 18.
18
pemerintah untuk merencanakan dan berkomitmen untuk menjadi pedoman dalam
Politik luar negeri dari tiap-tiap negara adalah lanjutan dan merupakan
refleksi dari politik dalam negeri. Kebijakan politik luar negeri sebagai cerminan
politik dalam negeri, sehingga apabila politik domestiknya tidak ada arah yang
mengandung dua unsur yang saling berinteraksi, yaitu keajegan (tetap) dan
perubahan. Unsur keajekan ini biasanya meliputi nilai-nilai yang diyakini oleh
Ada beberapa faktor determinan atau indikator yang dapat dipakai untuk
yang sedang terjadi pada waktu tertentu dapat memengaruhi bagaimana negara itu
akan berperilaku. Dalam kaitan ini, Coplin lebih lanjut menyatakan bahwa
26
Ganewati Wuryandari (ed). 2011. “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Arus Perubahan
Politik Internasional”, Jakarta: Pustaka Pelajar. Hal.219.
27
A. Agus Sriyono (ed). 2004. "Politik Luar Negeri Indonesia dalam zaman yang Berubah,
Hubungan Internasional: Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia”. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. hal 3.
28
William D. Coplin. 1992. “Pengantar Politik Internasional: Suatu telaah teoritis”. Bandung:
Sinar Baru. hal 165.
19
terhadap politik luar negeri suatu negara, yaitu geografi, ekonomi, dan politik.
Lingkungan internasional setiap negara terdiri atas lokasi geografi dan dalam
kaitannya dengan negara-negara lain dalam sistem itu, serta hubungan ekonomi
dan politik antara negara itu dengan negara-negara lainnya. Geografi merupakan
luar negeri. Melalui faktor ini arus barang dan jasa dapat memengaruhi
Kedua, yang menjadi determinan dalam politik luar negeri adalah perilaku
para pengambil keputusan. Dalam hal ini mencakup pihak eksekutif, kementerian
negeri.
negara lain.
politik dalam negeri. Melalui perspektif ini yang ingin dilihat, adalah sistem
negeri akan memberikan pengaruh dalam perumusan dan pelaksanaan politik luar
negeri.
20
Teuku May Rudi mendefenisikan, Politik Luar Negeri sebagai sekumpulan
terhadap kejadian dan masalah dunia internasional. Dengan kata lain, politik luar
nasional.29
kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu negara atau komunitas politik
lainnya dalam hubungan dengan negara dan aktor bukan negara di dunia
bahwa,
politik luar negeri suatu negara di atas, Bantarto Bandoro, secara khusus
29
Teuku May Rudy.1993. “Teori, Etika, dan Kebijakan Hubungan Internasional”. Bandung:
Angkasa. Hal. 16.
30
Abubakar Eby Hara.2011. ”Pengantar Analisis Politik Luar Negeri Dari Realisme sampai
Kontrukvisme”.Bandung: Nuansa. Hal.13.
31
Ganewati Wuryandari (ed). “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Arus Perubahan Politik
Internasional”. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hal 214-215.
21
mengkelompokkannya dalam 3 kategori berdasarkan pada kecepatan dari
dan ada kemungkinan berubah secara mendadak. Contohnya antara lain lokasi dan
Bentuknya antara lain persepsi, sikap dan faktor-faktor yang muncul secara
kebetulan saja. Sikap publik bisa berubah dengan cepat, dan dapat dipengaruhi
oleh berbagai macam alat yang digunakan dalam menjalankan politik luar negeri.
Dari defenisi ini, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa politik luar
dinamika dan arah suatu politik luar negeri suatu negara, baik pada tataran
kepentingan nasional ini menjadi garis landasan bagi arah kebijakan politik luar
negeri.33
32
Bantarto Bandoro. 2007. ” Mencermati Kembali Enam Dekade Politik Luar Negeri Indonesia”.
Dalam bentuk makalah.
33
Ganewati Wuyandari. 2008.”Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik
Domestik”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal 16.
22
Dengan mengacu pada konsep kebijakan politik luar negeri, maka
Presiden Jokowi dalam politik luar negeri bebas dan aktif, yang berlandaskan
dalam negeri dan menggerakkan seluruh stake holders yang berpengaruh dalam
negeri agar dapat terciptanya kekuatan yang menyatu dalam negeri, sehingga
apabila dalam negeri saja solid dan bersatu, maka hubungan politik dengan negara
dan bangsa lain dapat berjalan dengan baik, sehingga, kebesaran dan keberadaan
psikis dan merujuk ke dalam sebuah entitas yang disimpulkan. Dengan demikian,
34
Fred I. Greenstein.1992.”Can Personality and Politics Be Srudied Systematically”, Political
Psychology. 13(1):105-128
35
Aubrey Immelman.2012. Paper “The Political Personality of U.S. President Barack Obama”,
from College of Saint Benedict and Saint John’s University. Hal 5.
23
Berbicara mengenai personality maka yang harus diperhatikan, yakni
sering digunakan oleh para ilmuwan politik, misalnya saja pada pemerintahan,
partai politik, dan kampanye,36 sehingga akan terdapat kaitan antara personality
lingkungan politik.
personality. Di mana, bukan hanya respon untuk situasi yang sesaat, akan tetapi
36
Opcit, Fred I. Greenstein
37
Robert E. Lane, “The Concept of Political Personality” diunduh pada
http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3045000932.html, diakses pada 18 Februari
2015.
24
dalam berbicara mengenai political personality, maka akan berhadapan dengan
pola pikir, emosi, dan cara bertindak dalam mengatasi berbagai situasi yang
berbeda selama jangka waktu yang relatif lama, oleh youth, young adulthood, dan
maturity. Hal ini berarti, bahwa pola-pola ini ditetapkan lebih awal, sehingga
(maturity).38
yakni:
and neural response set. Kepribadian bukan merupakan sifat, akan tetapi lebih
menentukan perbedaan antara peranan, dan kepribadian. Salah satu cara untuk
peran yang berbeda, misalnya ayah dan birokrat. Perilaku kepribadian dapat
ditentukan dengan melihat tindakan peranan yang diambil tepat atau lebih buruk
lagi, ketika telah menerima keyakinan dan nilai-nilai yang terkait dengan
memiliki prinsip organisasi yang berbeda, melampaui situasi atau posisi sosial,
38
Robert E. Lane, Ibid
25
lebih termotivasi secara internal atau otonom lingkungan. menanggapi krisis yang
berbeda dan konflik, dan lebih istimewa atau individual daripada apapun (politik )
perilaku peran.39
kegiatan, seperti cuaca, keadaan keluarga, keadaan ruang, kehadiran orang lain,
yang melihat konduite politik dari kepribadian yang ada pada diri pelaku politik
39
Ibid
40
https://books.google.co.id/books?id=9QX84vgdb-
wC&pg=PA169&lpg=PA169&dq=kepribadian+politik&source=bl&ots=LS1KwSB_ur
&sig=M6HEkojLtSTtsQuR-
cEv1EOWpMs&hl=en&sa=X&ei=iNfmVKHZIpOQuATcwoCgDw&redir_esc=y#v=o
nepage&q=kepribadian%20politik&f=false, diakses pada 20 Februari 2015.
41
https://books.google.co.id/books?id=MGXpQDNrPsgC&pg=PA83&lpg=PA83&dq=eight+attrib
ute+domains+political+personality+millon&source=bl&ots=1qw6LRM74G&sig=Xusn
juRmY-
8ufmVBlZMzC2K6m0k&hl=en&sa=X&ei=exTsVNuTNYSWuASu1YLIAw&redir_es
c=y#v=onepag
26
Dengan meminjam konsep dari million’s eight attribute domains, maka di
sini kita dapat melihat perilaku politik dari Presiden Jokowi, dengan terlebih
layar kaca dan media lainnya, serta menjadikan million’s eight attribute domains
sebagai landasan untuk melihat perilaku politik Presiden Jokowi maka, kita dapat
melihat kepribadian Presiden Jokowi yang selalu tampil sederhana dan apa
adanya. Pola kepribadian dari Presiden Jokowi yakni percaya diri, selain itu
memiliki karakteristik yang ramah, perhatian, dan baik hati, serta penuh dengan
Dengan melihat kepribadian dari Presiden Jokowi, maka hal ini dapat
Jokowi merupakan pemimpin sederhana penuh percaya diri serta penuh kasih
sayang dalam kepemimpinannya. Hal ini jelas terlihat, ketika Presiden Jokowi
keluhan warga negaranya yang berada di luar negeri., sehingga, tidak berlebihan
apabila dikatakan, bahwa Presiden Jokowi memiliki karakter yang berbeda dalam
menentukan substansi dari politik luar negeri bebas aktif yang dibandingkan
e&q=eight%20attribute%20domains%20political%20personality%20millon&f=false,
(diakses pada 24 Februari 2015).
27
BAB III
persoalan domestik yang sulit dan rumit.42 Hal ini jelas terlihat pada kondisi
Hak Asasi Manusia (HAM), lemah dalam penegakan hukum, dan tidak berdaya
42
Surat kabar harian kompas. Rene L Pattiradjawane. 2013. “Akomodasi Strategis Perspektif
Internasional”. Kompas, 21 Desember.
43
Boy Dharmawan, Kepala Bidang Timur Tengah P3K2 Aspasaf-BPPK, di kantor Badan
pengkajian dan pengembangan kebijakan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
pada Selasa, 20 Januari 2015. “Politik Luar Negeri dalam Visi Misi Presiden dan Wakil
Presiden Terpilih 2014-2019”.Hal.1.
28
perseorangan, kelompok maupun perusahaan multinasional ketimbang bagi
kepentingan nasional.
lingkungan hidup akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan
tidak mampu memanfaatkan kandungan kekayaan alam yang sangat besar, baik
kesejahteraan rakyatnya.
44
Visi, misi, dan program aksi Jokowi-JK. 2014. “Jalan Perubahan untuk Indonesia yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. diunduh pada kpu.go.id.
29
sebagai pemersatu perjuangan; dan ideologi sebagai bintang pengarah. Ideologi
negerinya.
Berdaulat dalam bidang politik adalah ciri terpenting bagi negara yang
45
RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2014-2019. Di unduh pada
bappenas.go.id. hal 13.
30
pergaulan antar-bangsa, yang sederajat dan bermartabat. Jalan TriSakti menjadi
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan
politik luar negeri bebas aktif; Kedua, membuat pemerintah tidak absen dengan
46
Visi misi Jokowi-JK..2014.“Jalan Perubahan Untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian”, diunduh pada: http://kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI_Jokowi-
JK.pdf. hal 6-7.
31
bangsa; dan Kesembilan, memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat
Dari kesembilan Nawa Cita di atas, menurut hemat penulis, terdapat dua
agenda yang berkaitan dengan masalah luar negeri, yakni: berkaitan dengan
oleh Indonesia, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Indonesia. Selain itu, yang berhubungan dengan masalah luar negeri lainnya
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan
Prinsip bebas aktif, tetap menjadi roh dalam politik luar negeri Indonesia
saat ini, sosok dan instrumen politik luar negeri Indonesia cenderung berubah
Ganewati Wuryandari, bahwa arah kebijakan politik luar negeri Indonesia pada
dasarnya sesuatu yang sudah jelas di mana, tetap berlandaskan pada konstitusi
47
Anak Agung Banyu Perwita.2009.”Demokrasi dan Politik Luar Negeri Bebas Aktif”, Jurnal
Diplomasi. 1(1)hal.8.
32
dan pembukaan UUD 1945, dan menjadi harga mati yang mesti acuannya tetap
ke situ.
politik luar negeri yang dilakukan, yakni dengan prinsip bebas aktif. Sampai
politik luar negeri bebas aktif pertama kali diungkapkan oleh Mohammad Hatta
penjelasan pertama kali mengenai politik bebas aktif yang dinyatakan di depan
Badan Pekerja KNIP. Pernyataan tersebut termuat dasar dari prinsip bebas aktif
dalam politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri yang bebas aktif
Meskipun demikian, tentu saja konsep bebas aktif dari Hatta tidak
sepenuhnya bisa dilakukan saat ini, karena konteksnya sudah berbeda saat
Hatta mengeluarkan bebas aktif tersebut. Konteksnya sudah berubah dan harus
ada reinterpretasi mengenai prinsip bebas aktif itu supaya sesuai dengan
kebutuhan Indonesia saat ini, karena tantangannya juga sudah berubah. Ketika
zaman revolusi dulu saat Hatta mengeluarkan politik luar negeri bebas aktif,
situasi domestik dan internasional berbeda saat itu, sehingga perlu adanya
masih selaras dengan keadaan saat ini. Akan tetapi, dalam konteks bebasnya
itu, sekarang sudah tidak ada lagi kekuatan antara dua blok. Jadi, dalam
33
konteks bebas, Presiden Jokowi memaknai bahwa bebasnya kita adalah harus
tetap pada kebijakan politik luar negeri itu didasarkan pada kemandirian, dan
kedaulatan dari Indonesia dalam menentukan kebijakan dan arah politik itu
sendiri.
Meskipun, hal itu tentu sesuatu yang luar biasa berat dalam konteks
internasional relations sekarang, tidak ada negara yang bisa berdiri sendiri,
politik luar negeri Indonesia, yakni bebas aktif dengan melihat kondisi
kekinian bangsa Indonesia dan dunia internasional, serta prinsip bebas aktif ini,
yang diabdikan untuk kepentingan nasional, karena salah satu unsur yang
yang telah memimpin Indonesia, karena hal ini tidak dapat dipisahkan begitu
saja dari perpolitikan luar negeri Indonesia, hanya saja penerapan dari politik
bebas aktif ini yang berbeda-beda dari setiap pemimpin negara yang memimpin
menentukan arah, agenda, tujuan dan substansi dari politik luar negeri bebas
48
Wawancara langsung dengan salah satu peneliti di P2P-LIPI, Ganewati Wuryandari. 28 Januari
2015.
49
Ikrar Nusa Bhakti. “Reinterpretasi Politik Luar Negeri RI”. Jakarta: LIPI. Hal. 5
34
aktif. Oleh karena itu, Presiden Jokowi termasuk pemimpin yang terbilang
million’s eight attribute domain, maka dapat dikatakan bahwa Presiden Jokowi
termasuk pemimpin sederhana, apa adanya dan penuh dengan kasih sayang.
politik “bebas” berarti Indonesia tidak berada dalam kedua blok dan
Sedangkan istilah “aktif” berarti upaya untuk bekerja lebih giat guna menjaga
50
Ganewati Wuryandari (Ed). 2008. “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik
Domestik”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 43.
51
Dewi Fortuna Anwar, “Hatta dan Politik Luar Negeri” dalam http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0208/09/nasional/hatt39.htm.
52
Visi misi Jokowi-JK “Jalan Perubahan Untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian”, diunduh pada: http://kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI_Jokowi-
JK.pdf, diakses pada Jumat, 12 Desember 2014
35
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim;
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;
g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan;
luar negeri,53 yakni, ”Untuk menjalankan politik luar negeri bebas aktif dan
untuk memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim”, maka Presiden
Jokowi dalam misinya terdapat 3 dari 7 misi mengenai jati diri bangsa sebagai
negara maritim.
Dari ketiga misi Presiden Jokowi tersebut, sangat jelas menekankan pada
maritim, dengan melihat jati diri atau identitas bangsa Indonesia sebagai negara
Menengah).54
53
Pemaparan Power Point Duta Besar Darmansyah Djumala Kepala Badan Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri pada Kamis, 8 Januari 2015 di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). “Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan
Jokowi: Agenda dan Prioritas”. Slide 23.
54
Darmasnyah Djumala Ibid
36
Selain itu, terdapat 4 agenda strategis terkait politik luar negeri Indonesia,
melaksanakan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif, serta jati
dirinya sebagai negara maritim untuk mewujudkan tatanan dunia yang semakin
aktif yang dilandasi kepentingan nasional dan jati diri sebagai negara
55
Power Point Darmansyah Djumala Ibid slide 24-25
56
RPJMN 2015-2019. Diakses pada bappenas.go.id.
37
1) Evaluasi pelaksanaan kebijakan politik luar negeri dan penyusunan
perdagangan;
negara maritim;
pulau terdepan, dan mengamankan sumber daya alam dan ZEE, melalui
strategi:
38
Salah satu bentuk kebijakan, yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi
membumi. Tidak boleh berjarak dengan kepentingan rakyat. Oleh karena itu,
Politik luar negeri Indonesia kedepannya mau tidak mau dihadapkan pada
nasional. Dalam hal ini, kepentingan nasional yang paling utama, yakni
57
Wawancara lansung dengan salah satu pejabat Kemlu, yakni bapak Boy Dharmawan selaku
ketua pengkajian Asia Pasifik. Selasa, 20 Januari 2015.
58
Paparan Menteri Luar Negeri mengenai politik luar negeri Indonesia lima tahun ke depan pada
konferensi pers pertamanya di Gedung Pancasila 29 Oktober 2014, dikutip pada tabloid
diplomasi No.81 hal.23.
59
Bantarto Bandoro (Ed.).2005. “Mencari Desain Baru Politik Luar Negeri Indonesia”.Yogyakarta:
Kanisius. CSIS (Centre for Strategic and International Studies). Hal. 85-89.
39
untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menjamin akses masyarakat terhadap
kebijakan, termasuk di bidang politik luar negeri. Politik luar negeri tidak dapat
lagi dianggap sebagai ranah (domain) eksklusif para elit pembuat kebijakan.
Sebagai sebuah negara demokrasi, politik luar negeri Indonesia juga harus
Namun, opini publik tidak selalu rasional, dan ada kalanya dapat
40
Keempat, berkaitan dengan peran Islam dalam politik dalam negeri.
menjadi faktor dalam negeri, yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah.
sentimen publik menjadi faktor penting bagi kebijakan luar negeri. Keterlibatan
nilai-nilai baru yang berkembang di dalam negeri. Dalam hal ini, kemandirian
maritim dunia. Hal ini memberi nilai tambah bagi Indonesia di mata dunia
Internasional.
keinginan-keinginan di bidang luar negeri. Para pelaku politik luar negeri harus
41
yang realistis, seperti lazimnya dalam suatu negara yang normal. Kepentingan
utama politik luar negeri Indonesia saat ini, yakni bagaimana Indonesia
di dalam negeri.
Politik luar negeri, tidak lagi hanya berdasarkan prinsip mutual respect dan
mutual benefit, tetapi juga lebih penting pada equal footing dan
unconditionality. Selain itu, prinsip dasar “tidak ada kawan abadi selain
Jokowi juga menyatakan bahwa prinsip politik luar negeri Presiden Jokowi,
yakni semua negara adalah sahabat, akan tetapi, apabila ada negara yang
merongrong kedaulatan negara, maka hal itu tidak dapat ditolerir lagi, dan
Kunjungan dan perjalanan luar negeri pertama oleh Presiden Jokowi yakni
pada KTT APEC, ASEAN, dan G-20 di mana, hal ini merupakan salah satu
60
Dian Wirengjurit, Kompas, ”Reorientasi Polugri: Back to Basic”. 12 Oktober 2014.
61
Wawancara langsung dengan salah satu pejabat Kemlu, Bapak Boy Dharmawan pada Selasa, 20
Januari 2015 di kantor Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia.
42
indikator dari upaya diplomasi politik luar negeri, yang dilakukan oleh
kedepan.62
Dalam pidatonya di KTT itu, terlihat jelas bahwa prioritas teratas Jokowi,
dibutuhkan adanya perdamaian dan keamanan yang terjaga. Karena itu, tidak
ada pilihan lain bagi Indonesia kecuali untuk melanjutkan peran aktifnya dalam
62
Majalah Masyarakat ASEAN.” KTT ASEAN Pertama Presiden Joko Widodo”. Edisi 6
Desember 2014. Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI hal. 4.
63
Ibid Majalah Masyarakat ASEAN. Hal 4-19.
64
Ibid.
43
masuk dalam kategori UKM. Hal ini, memberikan keuntungan bagi masyarakat
Dengan melihat keadaan domestik Indonesia saat ini, terdapat tiga bagian
Undang Dasar 1945. Ketiganya dapat menjadi the most strategic legacy
sepanjang masa kabinet kerja 2014-2019. Karena, citra paling kuat tentang
cara termudah dalam dalih “million friends zero enemy”, bukan benar-benar
direvitalisasi dalam konteks kekinian. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi
65
Artikel: Taufik Rigo salah seorang diplomat RI 2015.”Jokowi dan Trisakti Politik Luar Negeri”.
Diposting pada Indonesia Review.com. 13 Januari. di akses pada
http://indonesianreview.com/taufik-rigo/jokowi-dan-trisakti-politik-luar-negeri
66
Taufik Rigo, Ibid.
44
mengekstensifikasinya melalui saluran kerjasama bilateral. Namun, dalam
dengan nafas patriotisme yang kuat, sesuatu yang paling sedikit dimiliki oleh
Akan tetapi, kabinet kerja sudah menang di garis awal, justru di saat pihak
45
c. Diplomasi Ekonomi, menegakkan supremasi Hukum Nasional atas
hukum internasional.
maritim dunia pada waktu yang dianggap tepat. Sebab, masih banyak fakta
krusial, yakni mengenai perbatasan antarnegara, serta hasil sumber daya alam
serta Kemenlu RI serta stake holders yang berpengaruh bekerja dalam bilateral,
untuk menjadikan seluruh negara sahabat yang berbatasan darat dan laut
69
UU No. 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri, di mana penyelenggaraan hubungan luar
negeri dan pelaksanaan politik luar negeri diberikan kepada menteri yang
bertanggungjawab di bidang hubungan luar negeri dan politik luar negeri. Serta,
penyelenggaraan hubungan luar negeri dilaksanakan juga oleh Kementerian/Lembaga
lain serta Parlemen.
46
maritim dunia. Negara-negara perbatasan tersebut: Malaysia, Singapura,
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sekaligus terletak pada garis ekuator
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai perairan laut hangat (warm water
2. Tujuan Kebijakan
memberikan manfaat.
Untuk menjamin koneksitas antara politik luar negeri dan program pro
rakyat, tidak ada cara lain kecuali membumikan politik luar negeri agar
70
Artikel: Taufik Rigo salah seorang diplomat RI 2015.”Jokowi dan Trisakti Politik Luar Negeri”.
Diposting pada Indonesia Review.com. 13 Januari. Diakses pasa
http://indonesianreview.com/taufik-rigo/jokowi-dan-trisakti-politik-luar-negeri
71
Darmansjah Djumala. 2014.” Membumikan Politik LN”.Kompas, 26 Maret.
47
dapat dijadikan basis untuk membuat politik luar negeri membumi dan
upaya bagi pelaku diplomasi dan politik luar negeri dalam menerjemahkan
kebijakan yang tidak pro bisnis, tidak ramah terhadap modal asing, dan bahkan
perlu diperlawankan karena hal itu merupakan dua hal yang berbeda.
dan nelayan. Industrialisasi pertanian dan perikanan adalah sedikit dari banyak
internasional, maka politik luar negeri adalah cerminan dari politik dalam
negeri. Oleh karena itu, politik luar negeri adalah subordinasi dari politik
nasional. Jika politik nasional pro rakyat, maka diplomasi dan politik luar
72
Ibid.
48
Dalam bingkai pikir semacam ini, tidak salah apabila pelaksanaan politik
dan yang membuka lapangan kerja, serta menarik investasi asing dan
Kedua, pilihan isu dalam diplomasi juga dapat menentukan, apakah politik
luar negeri dapat memberikan manfaat langsung bagi rakyat. Secara umum, ada
kesan di kalangan rakyat, bawah bahwa politik luar negeri dan diplomasi itu
untuk kelas elit dan mendunia. Rakyat bertanya apa manfaat yang bisa
didapatkan dari isu nuklir, G-20 atau perubahan iklim bagi peningkatan harkat
hidup mereka. Dalam perspektif rakyat, isu itu jauh tinggi tidak tergapai. Untuk
mampu karena tidak berpijak. Oleh karena itu, diperlukan koneksitas antara
49
presiden. Pada dasarnya, saat ini Indonesia mengalami krisis kepemimpinan
Usaha untuk keluar dari krisis tersebut tidak bisa hanya mengandalkan politic
kepemimpinan.73
teori millon’s eight attribute domain, maka dapat dilihat karakter dari Presiden
Jokowi yakni, tampil dengan sederhana, apa adanya serta tidak berlebihan.
Selain itu, Presiden Jokowi memiliki karakter yang baik dengan penuh kasih
sayang.
dan memiliki sumber daya yang memadai, untuk bersaing dengan dunia
internasional.
agar Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia berdasar pada potensi yang
dimiliki oleh Indonesia. Presiden Jokowi juga melihat adanya peluang bagi
Indonesia, untuk menjadi poros maritim dunia dengan melihat posisi geografis
Hal ini, tentu saja membutuhkan kepemilikan leader yang sangat baik,
agar dapat melihat potensi dan peluang-peluang yang dimiliki oleh Indonesia,
73
Majalah GATRA. ”Karakter Kepresidenan”.11 Juni 2014. Hal 106.
50
agar dapat diaplikasikan pada dunia internasional. Ini tentu saja dimiliki oleh
terkait dengan basis moralitas, kekhasan kualitas, serta ketegaran dalam krisis.
Ini merupakan jangkar jati diri, karena merupakan aspek evaluatif yang
khasnya, yang membedakan dirinya dengan orang lain. Kekhasan ini menjadi
74
Ibid, majalah GATRA
51
titik keunggulan yang pada gilirannya harus diterjemahkan ke dalam perbedaan
bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Hal ini menjadi kekhasan tersendiri bagi
segalanya.75
manager, presiden adalah chief political officer dari sebuah republik”. Sebagai
legislasi.
hal ini, ideologi dan landasan dari presiden Jokowi yakni UUD 1945 dan
75
Ibid
76
Ibid
52
kesulitan, ketidakenakan, dan kegawatan. Seorang pemimpin harus menjadi
krisis. Karena itu, perlu keberanian menentukan pilihan dan menghadapi pihak-
yang terjadi di Indonesia. Presiden Jokowi selaku Presiden RI yang terpilih saat
ini harus mengambil langkah tegas agar dapat keluar dari permasalahan
perpolitikan tersebut.
saat ini sama dengan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Presiden
Soekarno terdahulu, apabila menyimak buku karya Bung Karno "Di Bawah
Bendera Revolusi", Bung Karno sering blusukan pada malam hari ke tempat-
warung kecil. Perilaku pemimpin Bung Karno seperti inilah yang diadopsi oleh
77
Ibid
78
http://badandiklat.jatengprov.go.id/index.php?p=wi&m=dt&id=60 di akses pada 10 Maret 2015
53
kampung kumuh, dikerubuti langsung oleh orang-orang yang punya
mengetahui dan mengalami secara langsung apa yang dialami dan dibutuhkan
Jokowi yakni servant leadership, artinya kepemimpinan yang melayani. Hal ini
sering dikatakan Jokowi bahwa saya adalah pelayan Anda, sekali lagi Presiden
Sosok Presiden Jokowi adalah figur yang cerdas, dan pandai dalam
adanya.
apa adanya tapi mengalir layaknya masyarakat umum yang sedang berbicara,
79
Wawancara langsung dengan salah satu pejabat Kemenlu, Bapak Boy Dharmawan.
54
yang kuat untuk menyelesaikannya diiringi sikap untuk melayani. 80 Banyak
langsung dengan rakyat, hal ini dapat dikatakan efektif karena Jokowi dapat
turun dan mendengar secara langsung apa yang menjadi kegelisahan rakyat
militeristik.
Cara langsung yang dilakukan oleh Jokowi ini sekarang populer dengan
80
Muhammad Fadhil, Dwi Tiyanto, dkk. 2014. ”Hubungan Terpaan Iklan Politik di Televisi dan
Gaya Kepemimpinan dengan Elektabilitas”. Hal.3. Diakses pada
http://www.jurnalkommas.com/docs/jurnal1%20MFadh.pdf. tanggal 17 Maret 2015.
81
Sulistyo Seti Utami.2013. “Gaya Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Berdasarkan Prinsip
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik” Jurnal Liquidity. 2(2). Hlm.160-169.
http://www.liquidity.stiead.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/7-SULISTYO-SU.pdf
diakses pada 17 Maret 2015
82
Syamruddin Nasution. 2014. “Blusukan, Menelisik Gaya Kepemimpinan Nizam Al-Mulk”. Hal.
2. Diakses pada http://jurnalmiqot.org/ojs/index.php/miqot/article/view/3/4. tanggal 17
Maret 2015, di mana Gaya kepemimpinan pada Nizam Al-Mulk ini mencerminkan pada
gaya blusukan seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
55
kedekatan psikologis antara pemimpin dan rakyat.83 Hal ini jelas terlihat bahwa
ketiga aspek ini sangat dibutuhkan pada realitas kepemimpinan Indonesia saat
ini.
Berbicara mengenai politik luar negeri dalam hal pola pendekatan yang
Selain itu, Presiden Jokowi tetap berteman dengan semua negara, kecuali
tergantung pada kedekatan geografis lagi. Akan tetapi, lebih melihat dari
maka hal itu menjadi fokus kebijakan politik luar negeri Indonesia saat ini.
Indonesia.
menegaskan akan tetap menganut politik luar negeri bebas aktif. Oleh karena
terus aktif dalam setiap forum internasional. Politik luar negeri bebas aktif
83
Ibid Hal. 1.
84
Wawancara langsung dengan salah satu pejabat Kemenlu RI pada, Selasa, 20 Januari 2015.
56
Kebijakan luar negeri Presiden Jokowi, diutamakan untuk kepentingan
aktif yang selama ini dianut tidak ditinggalkan karena Indonesia tetap
menekankan kemitraan yang erat, akan dilakukan terhadap negara yang dinilai
Menurut Hikmahanto Juwana dalam tafsir baru yang dapat disebut sebagai
yang bebas aktif dapat ditafsirkan sebagai “All nations are Friends until
bahwa Indonesia tidak akan bisa diajak berkompromi, ketika kedaulatan dan
kebijakan luar negeri baru ini diharapkan akan membuat Indonesia disegani
85
http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-VII-3-I-P3DI-Februari-
2015-16.pdf diakses pada tanggal 17 April 2015.
86
http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-VII-3-I-P3DI-Februari-
2015-16.pdf
57
BAB IV
yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan kerja keras dari
segenap stake holders yang berpengaruh di dalam negeri, agar dapat terwujud hal
tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut maka Presiden Jokowi
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Untuk mengatasi ketiga permasalahan
pemerintahan Presiden Jokowi dalam hal mewujudkan program TriSakti ini akan
diuraikan pula dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai substansi dari politik
58
Berikut ini, uraian mengenai substansi dari kebijakan politik luar negeri
Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi bangsanya.
Kemandirian yang demikian, adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif.
Bangsa yang berdaulat dan mandiri, adalah bangsa yang mampu mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk
sekaligus kemandirian.87
Negara dikatakan berdaulat secara politik dan bisa menjadi negara yang
59
bidang politik yang seperti inilah yang dimaksudkan oleh Presiden Jokowi, di
dengan membawa kepentingan nasional, tanpa ada himpitan dari negara lain yang
yang dibangun melalui gotong royong dan persatuan bangsa. Berdaulat dalam
untuk menciptakan rasa aman bagi warga negara melalui penciptaan keamanan
wilayah dan warga negara dari ancaman baik dari dalam maupun dari luar, serta
kebebasan dalam menentukan arah hubungan luar negeri yang mengabdi pada
kepentingan nasional yang diwujudkan melalui politik luar negeri bebas aktif.88
Prinsip bebas aktif telah menjadi jiwa atau roh yang melandasi pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia. Menurut Mohammad Hatta, prinsip bebas aktif
88
Boy Dharmawan, Kepala Bidang Timur Tengah, P3K2 Aspasaf-BPPK, pada, Selasa, 20 Januari
2015 di kantor BPPK. 2015.“Politik Luar Negeri dalam Visi Misi Presiden dan Wakil
Presiden Terpilih 2014-2019”.Hal.1.
60
bukanlah berarti netralitas, namun lebih menunjukkan reaksi Indonesia untuk
bebas memilih atau tidak memihak kepada salah satu blok (Amerika atau Uni
Soviet) di era Perang Dingin, namun tetap aktif berinteraksi dengan negara lain
Hal ini menunjukkan bahwa politik luar negeri bebas aktif merupakan suatu
prinsip yang sifatnya rekasioner yaitu prinsip yang lahir sebagai reaksi dan
respons atas situasi Perang Dingin dan bukan merupakan prinsip yang sifatnya pro
aktif. Politik luar negeri yang berani tampil beda ini, ternyata mampu
ini, politik luar negeri bebas aktif dapat dikatakan berhasil mencapai kepentingan
nasional saat itu yaitu menunjukkan jati diri bangsa Indonesia di tengah
menjaga kedaulatan dan kemandirian wilayah NKRI. Hal ini menjadi modal dasar
agar Indonesia dapat menjaga wibawanya pada dunia internasional, sehingga tidak
mengenai politik luar negeri Indonesia untuk lima tahun ke depan pada bidang
politik, dapat dilihat pada fokus utama dalam negeri yakni menjaga kemandirian
dan kedaulatan RI. Sedangkan untuk luar negeri, Menlu menekankan pentingnya
89
Ganewati Wuryandari (Ed). 2009. “Format Baru Politik Luar Negeri Indonesia”. Jakarta:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hal 231-232.
61
kerjasama maritim sebagaimana dinyatakannya pada konferensi pers pertamanya
pendekatan kedaulatan, keamanan, dan kemakmuran. Selain itu, kita juga ingin
keputusan yang tepat, agar segenap stake holders dalam negeri dapat bersatu
segenap stake holders sulit untuk mengaplikasikan kebijakan politik luar negeri
Hal ini memberikan keuntungan yang lebih besar, apabila Indonesia sebagai
poros maritim, karena telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara
amatlah luas tersebut. Oleh karena itu, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi
62
Selain itu, Jokowi juga berkomitmen pada kedaulatan negara bangsa
Hal ini merupakan salah satu upaya agar Indonesia dapat dikatakan sebagai
warga negara Indonesia. Karena telah kita ketahui bersama kehidupan warga
negara Indonesia yang berada di luar negeri, mengalami tindakan yang tidak
banyaknya tindakan korupsi yang terjadi, dan sulitnya memberantas para pelaku
korupsi.92 Pemberantasan korupsi ini masih merupakan tantangan yang serius bagi
tercermin dari tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, dan mampu
yang makin kokoh dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri;
91
Wawancara langsung salah satu pejabat Kemlu pada acara seminar HI Unhas “Kebijakan Luar
Negeri RI di Era Pemerintahan Presiden Jokowi”. 29 Maret 2015.
92
RPJMN 2014-2019
63
dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok, yang disertai dengan
keunggulan dalam inovasi, kreativitas, integritas, dan etos kerja sumber daya
manusia.
Kemajuan suatu bangsa harus ditandai dengan sumber daya manusia yang
harapan hidup yang tinggi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu
kelembagaan politik, termasuk hukum, yang berjalan dengan baik. Bangsa yang
maju adalah bangsa yang mampu memberi keadilan bagi seluruh rakyatnya,
alam yang dimiliki oleh Indonesia, baik yang sudah dikelola oleh pihak asing
93
Visi misi Jokowi-JK. Op.Cit. Hal. 4.
94
Paper Kemlu. Op.Cit. Hal.1.
95
Wisnoe Moerti.2014.“Berdikari dalam Ekonomi ala Jokowi-JK”.Kamis, 22 Mei diakses pada
http://www.merdeka.com/uang/berdikari-dalam-ekonomi-ala-jokowi-jk.html.
64
ataupun sumber daya alam yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia.
Sehingga dengan mengolah sumber daya alam secara maksimal, maka negara
dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya dan membuka akses pasar untuk produk-
produk Indonesia, membuka pasar-pasar baru yang belum tergarap secara optimal,
mindset bagi para diplomat Indonesia bahwa kita harus lebih aktif dalam
blusukan”.97
96
Tabloid diplomasi, “Menlu Paparkan Rencana Politik Luar Negeri Indonesia Lima Tahun Ke
depan”. No.81 Edisi 15 Oktober- 14 November 2014. Hal. 23.
97
Paparan Menlu mengenai rencana politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan pada
konferensi pers pertamanya di Gedung Pancasila, Rabu, 29 Oktober 2014. Dikutip pada
tabloid diplomasi No.81 hal 23.
65
keikutsertaan dan partisipasi Indonesia dalam kesepakatan perdagangan bebas
masyarakat Indonesia.
negara yang mengikuti pertemuan tersebut, untuk melibatkan secara aktif UKM
(Usaha Kecil dan Menengah) dalam kerjasama ekonomi. Lalu, tindak lanjut dari
masuk dalam kategori UKM.98 Selain itu, Jokowi juga melihat adanya potensi
potensi nasional.
nyata berdasarkan pendekatan yang realistis, rasional, dan pragmatis. Oleh karena
98
Buletin Masyarakat ASEAN Edisi 6 Desember 2014 KTT ASEAN Pertama Presiden Jokowi.
Hal 15.
66
mempromosikan hubungan ekonomi perdagangan dan investasi, yang menyentuh
langsung potensi rakyat dan yang membuka lapangan kerja, serta menarik
peternakan serta menggenjot ekspor produk yang dihasilkan kalangan bawah. Hal
ini dapat menjadi rujukan sebagai model diplomasi ekonomi yang membumi dan
Pada dasarnya negara besar, yakni negara yang kuat dalam ekonominya.
kalau kenyataannya tidak kuat secara ekonomi, apalagi menjadi negara yang
bergantung.100
perlu terus dibangun dalam rangka menciptakan peluang pasar di luar negeri
sehingga produk-produk dalam negeri akan bisa bersaing di pasar luar negeri.
Presiden lebih lanjut menyatakan bahwa para duta besar Indonesia yang berada di
tidak hanya masalah politik saja karena diplomasi ekonomi sangat penting untuk
pengetahuan dan kemampuan di bidang ini. Apabila peluang pasar sudah terbuka,
99
Surat kabar harian kompas. Darmansjah Djumala. 2014. “Membumikan Politik LN”. Kompas,
26 Maret.
100
Surat Kabar harian kompas. Dian Wirengjurit. 2014. “Reorientasi Polugri: Back to Baasic”.
Kompas, 12 Oktober.
101
Persentasi Kemenlu pada, 20 Januari 2015 di kantor BPPK.. “Politik Luar Negeri Dalam Visi
Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2014-2019. hal. 8.
67
maka mudah untuk menggerakkan rakyat dalam berbagai industri untuk
Konsekuensinya, jika selama ini hiruk pikuk politik luar negeri lebih
banyak dilakukan dalam kerangka multilateral (PBB, GNB, OKI, APEC, dan
ASEAN), kini sudah waktunya lebih diarahkan pada diplomasi bilateral, 103 yang
none.” Diplomasi bilateral harus menjadi ujung tombak politik luar negeri.104
Diplomasi bilateral jelas lebih mencapai hasil yang lebih nyata, sementara
sesuatu yang nyata, terutama dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu,
menegaskan, Indonesia tidak akan dibiarkan menjadi pasar semata. Indonesia juga
harus menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global,
102
Persentasi Kemenlu RI, Ibid.
103
Wawancara langsung dengan salah satu pejabat kemenlu pada acara seminar yang dilaksanakan
HI Unhas pada tanggal 29 Maret 2015.
104
Surat kabar harian kompas.2014. “Reorientasi Polugri:Back to Basic”. 12 Oktober.
68
“Indonesia di bawah pemerintahan saya terbuka untuk bisnis. Namun, Indonesia
Myanmar.105
mandiri dalam bidang ekonomi, apabila dilihat dari sektor domestik, yakni pada
harus dicerminkan dalam setiap aspek kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik,
105
Buletin masyarakat ASEAN, Edisi 6 Desember 2014. Kemenlu RI. hal 6.
106
Visi misi Jokowi-JK “Jalan Perubahan Untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian”, diunduh pada: http://kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI_Jokowi-
JK.pdf, diakses pada Jumat, 12 Desember 2014. Hal.4.
69
Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari
sikap seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya, masyarakatnya, serta
sebagai negara majemuk. Kemajemukan adalah fakta sosial yang harus diterima
Indonesia untuk menjadi bangsa yang kuat dan unggul di tengah pergaulan
antarbangsa di dunia.
107
Ibid hal 6.
108
Paparan Menlu mengenai rencana politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan pada
konferensi pers pertamanya di Gedung Pancasila, Rabu, 29 Oktober 2014. Dikutup pada
tabloid diplomasi No.81 hal 23.
70
Untuk itu, menguatkan nilai-nilai Pancasila menjadi basis dalam ikatan
sosial, dan meneguhkan rasa cinta tanah air untuk merekatkan persatuan dan
Salah satu nilai luhur yang menjadi identitas budaya bangsa Indonesia
ditandai oleh kesediaan untuk saling berbagi, tolong menolong, dan berpartisipasi
yang dilandasi semangat persaudaraan yang tulus dalam mengatasi suatu masalah,
nilai pancasila harus menjadi dasar dalam kehidupan anak bangsa Indonesia dan
sampai mengikis nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang menjadi jati diri bangsa.
lokal dan budaya global dapat menjadi ancaman dalam membangun karakter
bangsa yang kokoh. Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kokoh apabila
109
RPJMN 2015-2019 Buku II. Hal.130
110
Ibid hal 131.
71
keberagaman itu tetap dipertahankan dan tidak menimbulkan pertentangan
Indonesia pada politik luar negeri, untuk mempromosikan budaya Indonesia lebih
Indonesia yang kokoh. Promosi nilai budaya ini untuk menjaga keutuhan bangsa
dan wilayah, serta Indonesia sebagai negara yang berbudaya dapat dijadikan
sebagai cirri diplomasi dan politik luar negeri yang berkepribadian. 111 Selain itu,
kebudayaan yakni, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal kualitas
mampu untuk bersekolah. Selain itu, tantangan utama yang dihadapi dalam rangka
111
Power Point Darmasyah Djumala
112
Wawancara langsung dengan salah satu pejabat Kemlu pada acara seminar Kebijakan Luar
Negeri RI di Era Pemerintahan Presiden Jokowi pada 30 Maret 2015 di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
72
BAB V
A. Kesimpulan
memasuki era baru yang memiliki corak atau watak tersendiri berdasarkan
yakni: Berdaulat dalam bidang politik; berdikari dalam bidang ekonomi; dan
berkepribadian kebudayaan.
politik luar negeri Indonesia, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
B. Saran-Saran
1. Meskipun presiden dalam suatu negara memiliki kekuasaan yang kuat untuk
kepentingan dan tujuan nasional Indonesia, untuk itu presiden diminta untuk
73
3. Seluruh komponen kekuatan dalam negeri, sebaiknya dimanfaatkan oleh
74
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Asrudin, Suryana, Mirza Jaka, dkk. 2009. “Refleksi Teori Hubungan Internasional
(Dari Tradisional ke Kontemporer)”. Yogyakarta: Graha ilmu.
Bandoro, Bantarto (edt). 2005. “Mencari Desain Baru Politik Luar Negeri
Indonesia”. Yogakarta: Kanisius. CSIS (Centre for Strategic and
International Studies).
Hara, Abubakar. 2010. “Pengantar Analisis Politik Luar Negeri (Dari Realisme
sampai Konstruktivisme)”. Bandung: Nuansa.
Wuryandari, Ganewati (edt). 2011. “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Arus
Perubahan Politik Internasional”. Yogakarta: Pustaka Pelajar.
Wuryandari, Ganewati (edt). 2009. “Format Baru Politik Luar Negeri Indonesia”.
Jakarta: LIPI
B. Jurnal
Ardiansyah, Yasmi, 2011. “Nation’s Grand Design and Foreign Policy”, Jurnal
luar negeri, 28(1): 79-81.
Falahi, Ziyad, 2013. “Memikirkan Kembali Arti Million Friends Zero Enemy
dalam Era Paradox of Plently”, Global and Strategis, 7(2): 227-240.
75
Siddiq, Mahfudz, 2012. “Indonesia Butuh Politik Luar Negeri Berorientasi
Ekonomi”, Jurnal Diplomasi, Refleksi Politik Luar Negeri Republik
Indonesia, 4(1): 25-33.
C. Surat Kabar
Adolf, Huala, 2014. “Modernisasi Kebijakan Politik Luar Negeri RI”, Kompas, 18
Juni.
Trinugroho, A Tommy dan J Waskita Utama, 2014. “Politik Luar Negeri Buat
Rakyat”, Kompas, 4 Desember.
D. Internet
76
http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/20/307430/berdaulat-di-bidang-
politik-berdikari-di-bidang-ekonomi-dan-juga-budaya,(diakses pada 12
Desember 2014).
http://www.merdeka.com/uang/berdikari-dalam-ekonomi-ala-jokowi-
jk.html.(diakses pada 12 Desember 2014).
F. Power Point
77