Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PENJUALAN

KOMAR : Kopi Mahasiswa Rantau

Disusun Oleh :

Nama : Aris Irvan

NIM : F1C314002

Prodi : Fisika

Dosen Pengampu : Ir. Dede Martino, M.P

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi merupakan minuman selain teh yang sangat digemari oleh
banyak orang. Khasiatnya yang dapat menjaga mata tetap terjaga
(menghilangkan rasa kantuk) membuat minuman ini selalu tersedia di setiap
meja para pekerja. Minuman ini juga biasanya selalu digunakan sebagai
teman begadang pada malam hari bagi beberapa orang untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Namun, pada wilayah Provinsi Jambi tradisi minum kopi tersebut
hanya berada pada kalangan orang-orang yang telah berumur (sekitar 30
tahun ke atas). Khusus untuk wilayah Kabupaten Muaro Jambi, minimnya
kafe-kafe yang kekinian membuat para pemudanya sedikit yang menyukai
kopi. Demi membuat tradisi minum kopi tersebut terjaga, mahasiswa
Universitas Jambi pun berlomba-lomba untuk menjajakan minuman kopi.
Salah satu minuman kopi yang ditawarkan adalah KOMAR (Kopi Mahasiswa
Rantau). Minuman kopi ini dibuat dengan menggunakan kopi asli Jambi yaitu
kopi dengan merk AAA. Selain menghidupkan kembali tradisi minum kopi
pada masyarakat berbagai lapisan, mahasiswa juga ingin meningkatkan
penjualan dari kopi asli Jambi. Sehingga produk lokal tidak akan kalah saing
dengan produk luar kota atau bahkan luar negeri. Dengan kata lain membuat
kopi lokal kembali menjadi raja di negeri sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi permasalahan adalah :
a. Bagaimana mengenalkan kopi asli daerah Jambi kepada masyarakat
lingkungan kampus Universitas Jambi khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi.
b. Bagaimana memasarkan Kopi Mahasiswa Rantau (KOMAR) kepada
masyarakat lingkungan kampus Universitas Jambi khususnya Fakultas
Sains dan Teknologi.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Masyarakat menjadi lebih kenal dengan kopi asli daerah Jambi
b. Mengenalkan produk Kopi Mahasiswa Rantau (KOMAR) kepada
masyarakat lingkungan kampus Universitas Jambi
BAB II

LANDASAN TEORI

Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang penting di Indonesia.


Sejarah perkopian di Indonesia mencatat bahwa pertama kali masuk ke Indonesia
sekitar tahun 1699 yang merupakan jenis Kopi Arabika ( Coffea Arabica ). Pada
sejak abad ke-18 Kopi Arabika menjadi andalan ekspor utama Indonesia. Jenis
Kopi Arabika tersebut menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, dengan nama
sesuai dengan daerah pengembangannya selain yang dikenal sebagai Kopi Jawa
diantaranya dikenal dengan nama Kopi Gayo, Kopi Sidikalang, dan Kopi Toraja.,
( Syamsulbahri, 1996 ).
Kopi adalah tanaman tropis, pada dasarnya ada sekitar 30 jenis spesies
dari genus ini dan sampai saat hanya tiga jenis kopi, yaitu Robusta, Arabika dan
Liberika. Tanaman kopi bisa mencapai 4-6 meter pada usia yang matang. Pada
awal masa berbuah, bunga akan tumbuh selama sekitar 6 sampai 7 bulan yang
kemudian menjadi buah kopi. Biji buah kopi yang hijau lama-kelamaan berubah
menjadi merah dan siap untuk dipetik.Kopi bisa tumbuh baik di beberapa belahan
dunia di Negara tropis seperti di Asia Selatan, Amerika Tengah dan Selatan,
Afrika dan Indonesia. Di Indonesia, tanaman kopi banyak ditemukan di Sumatera,
Jawa, Nusa Tenggara sampai Papua. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan
dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga. Bunga tersusun dalam
kelompok, masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun
dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga sehingga setiap ketiak daun dapat
menghasilkan 8-18 kuntum bunga atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum
bunga. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkota akan membuka sehingga
terjadi penyerbukan. Setelah itu bunga akan berkembag menjadi buah. Ciri-cirinya
adalah mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah
berwarna hijau semakin membesar. Bila sudah tua, kulitnya menguning, lalu
menjadi merah tua. Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah
menjadi matang sekitar 6-8 bulan untuk Kopi Arabika.,
(Najiyati dan Danarti, 2004).
Kopi khas Jambi ternama yaitu Kopi Bubuk Cap AAA, kopi asli
ini diproduksi oleh PT. NEFO, Jambi Indonesia. Kopi AAA diracik
dengan biji kopi pilihan dengan resep yang diberikan turun temurun dari
beberapa generasi sejak tahun 1966 hingga sekarang. Warna kopi AAA
ini hitam pekat, lebih pahit, aromanya harum dan agak bau kopi yang
baru di tumbuk. Menikmati kopi AAA terasa minum kopi yang kita
tumbuk sendiri.
Jenis Kopi Ekselsa (Excelsa) yang sejak dahulu menjadi kopi
andalan daerah jambi baru-baru ini naik daun, pasalnya terjadinya
peningkatan permintaan besar-besaran dari Negeri Jiran, Malaysia. Kopi
Ekselsa adalah jenis kopi yang pengembangannya terbatas di Indonesia.
Namun di Propinsi Jambi, kopi ini sudah dikenal sejak 50 tahun yang
lalu. Kopi Ekselsa ini diperkirakan berasal dari wilayah sekitar Danau
Chad di Afrika. Tanamannya bisa mencapai 9 meter dan mirip dengan
kopi liberika. Beberapa perusahaan kopi terkemuka di Indonesia telah
menggunakan kopi ini sebagai bahan baku. Kopi hasil perkebunan daerah
Jambi memang bukan sembarang Kopi, selain Kopi Jambi memiliki
citarasa dan tekstur yang Khas, kopi ini juga memiliki aroma yang alami.
Dibawah ini kami kami tampilkan data statistik perkebunan Kopi
Provinsi Jambi (Anonim,2010).
Tanaman kopi juga mempunyai fungsi sosial sebab dengan adanya
perkebunan kopi yang besar, itu berarti memberi pekerjaan bagi orang-orang yang
terlibat didalamnya. Misalnya saja satu perkebunan dengan luas 1000 ha, jika rata-
rata tiap hektar satu buruh memiliki satu istri dengan 2-3 anak, berarti satu
perkebunan dapat memberi penghidupan 3-4 orang (Spillane, 1990).
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1. Modal yang dikeluarkan
No. Bahan Harga
1. Kopi AAA Rp.6.500
2. Susu Rp.8000
3. Gelas Rp.15000
4. Batu es Rp.4000
5. Coklat Rp.45000
6. Pipet Rp.2000
Jumlah Rp.40.000

3.1.2. Hasil penjualan


Dari modal yang dikeluarkan tersebut, didapatlah produk kopi
KOMAR sebanyak 16 cup. Satu cup kopi diberi harga sebesar
Rp.4.000,00. Selain itu, diberi promo beli tiga cup kopi seharga
Rp.10.000,00. Penjualan dilakukan selama satu hari dalam rentang
waktu dua jam. Maka didapatlah hasil penjualan sebesar Rp.60.000,00

3.1.3. Laba yag didapatkan


Berdasarakan hasil penjualan dan modal yang dikeluarkan maka
laba yang didapat adalah :
. 60.000,00 . 40.000,00 = . 20.000,00
3.2 Pembahasan
Kopi merupakan minuman yang populer dikalangan masyarakat.
Hampir semua lapisan masyarakat selalu minum kopi untuk melaksanakan
aktifitasnya. Kandungan kafein yang terkandung pada kopi membuat mata
dapat terjaga lebih lama. Bahkan disaat badan telah menginstruksikan untuk
istirahat. Sehingga minuman kopi sangat dibutuhkan bagi paara pekerja
maupun pelajar yang beraktifitas sampai larut malam.
Aktifitas minum kopi merupakan aktifitas yang sering dilakukan
oleh orang-orang lanjut usia. Terutama pada pagi hari saat membaca majalah
harian atau koran. Sedangkan bagi anak muda aktifitas ini biasa dilakukan
pada malam hari atau pada saat ngumpul bersama-sama teman. Para kawula
muda biasa melakukan aktifitas minum kopi pada kedai-kedai kopi ataupun
kafe yang sangat cozy dan menarik.
Aktifitas minum kopi tersebut tentu hanya dapat menjaring
beberapa kalangan saja. Padahal kopi sangat bermanfaat dan begitu
dibutuhkan bagi para pekerja saat beraktifitas di meja kantor dan mahasiswa
di meja belajar. Selain itu anggapan bahwa ngopi dengan rasa yang enak
hanya bisa dilakukan di kafe ataupun kedai kopi ternama selalu muncul
dipikiran para remaja-remaja.
Pada Provinsi Jambi sendiri, kedai kopi ataupun kafe yang khusus
menyediakan kopi hanya dapat dihitung dengan jari. Sehingga masyarakat
muda Jambi kalau ngopi dengan enak selalu membeli kopi sachet yang telah
bermerk di toko-toko kelontong ataupun minimarket untuk menemani waktu
senggangnya. Kecendrungan tersebut membuat kopi asli Jambi sedikit
terlupakan dan bahkan tidak mereka kenali. Padahal banyak kopi asli Jambi
yang begitu enak dan terkenal sampai ke luar Provinsi. Misalnya kopi AAA.
Kopi khas Jambi ternama yaitu Kopi Bubuk Cap AAA, kopi
asli ini diproduksi oleh PT. NEFO, Jambi Indonesia. Kopi AAA
diracik dengan biji kopi pilihan dengan resep yang diberikan turun
temurun dari beberapa generasi sejak tahun 1966 hingga sekarang.
Warna kopi AAA ini hitam pekat, lebih pahit, aromanya harum dan
agak bau kopi yang baru di tumbuk. Menikmati kopi AAA tera sa
minum kopi yang kita tumbuk sendiri. Sangat mengherankan memang
jika beberapa tahun kedepan kopi AAA yang begitu terkenal ini tidak dapat
eksis lagi di tanah sendiri.
Karena itu dibuatlah ide untuk memasarkan kopi AAA dalam
bentuk minuman. Kopi ini diberi nama KOMAR (Kopi Mahasiswa Rantau).
Pemberian nama tersebut mengacu kepada mayoritas mahasiswa yang datang
ke Jambi adalah mahasiswa rantau dari luar maupun dalam Provinsi jambi.
Konsep kopi KOMAR adalah menyediakan minuman kopi asli Jambi yang
sederhana dan dapat dinikmati oleh banyak kalangan. Selain itu, kopi
KOMAR juga dapat mengenalkan kopi asli Jambi (kopi AAA) kepada
mahasiswa daerah lain.
Bisnis ini dilakukan dengan sistem jemput bola, yaitu suatu sistem
menjajakan dagangan secara langsung kepada pelanggan. Berlokasi di
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, enam belas cup yang
disediakan oleh penjual dijajakan secara keliling pada lingkungan kampus.
Target penjualan adalah mahasiswa, pegawai dan dosen Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Jambi. Penjualan dilakukan selama satu hari dalam
rentang waktu 2 jam. Selain itu, untuk menarik minat pembeli kopi KOMAR
diberi promo yaitu beli 3 cup hanya Rp.10.000,00.
Penjualan kopi KOMAR pada satu hari tersebut bisa dibilang
sukses. Karena semua produk habis terjual. Pembeli yang dapat dijangkau
lumayan bervariasi. Pembeli kopi KOMAR pada hari tersebut adalah
mahasiswa, dosen, pegawai, bahkan bule yang sedang mengunjungi Fakultas
Sains dan Teknologi. Hasil yang terkumpul pada hari tersebut memberikan
laba sebesar Rp.20.000,00. Laba yang didapat sebesar 50 %. Hasil yang
lumayan memuaskan.
Terlepas dari keberhasilan tersebut, produk kopi KOMAR tidak
lepas dari kritik pembeli. Salah satu dosen (pembeli) mengatakan bahwa kopi
yang disajikan terlalu sederhana dan seperti minuman anak-anak. Hal ini
karena kopi KOMAR yang disajikan secara dingin diberikan batu es secara
langsung. Tanpa diperhalus dengan blender terlebih dahulu. Selain itu,
campuran kopi yang begitu sederhana hanya memberi rasa manis tanpa ada
kesan kreatif. Hal ini menjadi cambuk bagi penjual untuk dapat memperbaiki
produk dagangannya.
Selain itu pada saat menjajakan dagangan, penjual menemukan
konsumen yang tidak bisa mengkonsumsi susu. Sehingga pada saat berjualan,
terkadang si pembeli tidak jadi membeli karena campuran kopi tersebut
adalah susu. Sehingga si penjual merasa kehilangan pelanggan.
Sukses dalam pertama kali berjualan tentu menimbulkan rasa ingin
terus berjualan. Apalagi jika sampai mendapatkan untung yang hampir 100
%. Tetapi, dalam satu kali penjualan selalu ada cacat. Cacat tersebut sebagai
bahan evaluasi bagi si penjual. Hasil evaluasi tentu memberikan masukan
yang baik dalam segi teknis penjualan maupun produk yang dihasilkan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :
a. Kopi AAA merupakan kopi asli Jambi yang berproduksi sejak tahun
1966.
b. Penjualan kopi KOMAR dapat dikatakan berhasil dengan capaian laba
sebesar 50 % dari modal awal.
4.2 Saran
Sebaiknya produksi kopi dilakukan secara higinis dan dilakukan beberapa
kali penyaringan guna menghilangkan ampas kopi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Kopi Jambi. https://kopisumatra.wordpress.com/kopi-jambi/


Diakses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 22.00 WIB.

Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, Edisi
Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya.

Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan.


Yogyakarta. UGM Press.

Spillane, J.J. 1990. Komoditi Kopi dan Peranannya dalam Perekonomian


Indonesia. Yogyakarta. Kanisius.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai