Review Buku "Teach Like Finland" - Jefry Corpry
Review Buku "Teach Like Finland" - Jefry Corpry
FINLAND”
Kesuksesan sekolah Finlandia dalam mencetak siswa-siswa muda berprestasi telah mencuri
perhatian dunia. Apa saja strateginya?
Banyak fakta mengejutkan di balik kesuksesan para siswa Finlandia. Hal ini terkait dengan
berbagai strategi sederhana namun bermakna yang diterapkan di sekolah-sekolah Finlandia.
Strategi-strategi tersebut bersifat normatif, dan sengaja diterapkan untuk menunjang
kebahagiaan para guru dan siswa.
Maka, Finlandia memiliki sistem yang unik yang mungkin akan terlihat aneh bagi negara-
negara lain. Yang paling mencolok adalah banyaknya waktu istirahat, sedikitnya jam
oelajaran, dan tidak adanya pekerjaan rumah (PR) bagi siswa. Namun, jam belajar yang
minimalis ini justeru mengantar para siswanya mencapai skor tertinggi di penyelenggaraan
pertama PISA (Programme for International Student Assessment), pada 2001. Ujian tersebut
meliputi penilaian keterampilan berpikir kritis di matematika, sains, dan membaca.
Tiga puluh tiga strategi yang dibeberkan dalam buku ini sejatinya merupakan kumpulan
strategi yang dilakukan sekolah-sekolah Finlandia untuk meraih dan menjaga kebahagiaan
para siswa dan guru. Dengan proses belajar-mengajar yang menyenangkan, siswa menjadi
lebih mudah untuk fokus dan menerima materi pelajaran. Penjelasan strategi-strategi tersebut
dibagi ke dalam 5 bab.
Sejak membaca bab awal buku ini, saya bisa merasakan aura kelas yang tenang dan damai.
Lalu alangkah takjubnya saya ketika sampai pada judul strategi yang ketujuh: Menjaga
Kedamaian.
Ya, rupanya menjaga kedamaian merupakan hal yang memang sengaja diadakan di kelas-
kelas sekolah Finlandia.
Bab 1 tentang ‘Kesejahteraan’ bercerita bahwa sekolah Finlandia telah membuktikan,
untuk meraih sukses itu tidak harus dengan bekerja cepat atau menjadi ‘workaholic‘. Namun,
berjalan dengan irama santai pun bisa mengantarkan Anda menuju kesuksesan. Bahkan tidak
hanya sukses, namun juga bahagia.
Di bab 3 tentang “Kemandirian”, saya meerasakan kelas yang benar-benar “hidup” sebab
para siswa begitu antusias dan semangat mengikuti pembelajaran. Mereka memiliki inisiatif
untuk berproses mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Bab 4 membahas tentang ‘Penguasaan’. Di sini dijelaskan bahwa manusia akan bahagia
jika ada satu hal yang ia kuasai. Dalam konteks pembelajaran, maka murid akan bahagia jika
mampu menguasai sebuah pembelajaran. Poin pentingnya adalah menunjukkan keterkaitan
antara kurikulum dengan kehidupan nyata, sehingga para siswa memahami manfaat pelajaran
yang diterima. Dengan demikian, mereka memiliki inisiatif dan antusiasme yang tinggi untuk
belajar.
Bab 5 merupakan kunci dari seluruh strategi yang telah dipaparkan pada keempat bab
sebelumnya, yaitu ‘Pola Pikir’. Ya, untuk mampu membiasakan diri bekerja ala guru
Finlandia, yang kita butuhkan adalah mengubah pola pikir dari kompetisi menjadi kolaborasi.
Dan, inti dari strategi menciptakan proses belajar yang menyenangkan sekaligus sukses
adalah menempatkan ‘kebahagiaan’ sebagai prioritas utama.
Meski kini kesuksesan sistem pendidikan Finlandia mencuri perhatian dunia, belum tentu
sistem ini adalah sistem sempurna. Namun sepanjang membaca buku ini, saya merasakan
suasana belajar-mengajar yang penuh semangat dan kebersamaan. Tidak ada beban atau
tekanan baik pada murid maupun guru.
Membaca buku ini sampai selesai, saya jadi ingin kembali menjadi seorang pelajar dan
menikmati pendidikan ala sekolah Finlandia. Atau, menjadi seorang guru yang bergabung
dengan tim pengajar dalam atmosfir sekolah ala Finlandia.