Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan Itera)
Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan Itera)
ABSTRAK
Penelitian dalam tugas akhir ini ditujukan guna perencanaan saluran drainase dalam lingkup Institut
Teknologi Sumatera sebagai bangunan pelengkap dalam daerah lingkup ITERA. Perencanaan ini
dilakukan dengan bentuk saluran terbuka yang efisien dan ekonomis sepanjang 1.486 meter dengan
memperhitungkan data curah hujan. Data hujan yang digunakan berupa data hujan dengan kurun waktu
10 tahun yang didapat dari 3 (tiga) stasiun penakar hujan yang berada dekat dengan lingkup Institut
Teknologi Sumatera, yaitu Sukarame (PH-003), Negara Ratu (PH-033), dan Way Galih (PH-035).
Pengolahan data curah hujan ini dianalisis dengan menggunakan metode aritmatik, kemudian untuk
mendapatkan hasil dari analisis frekuensi, perencanaan ini menggunakan metode Log Pearson III, dan
perhitungan untuk debitnya, perencanaan ini menggunakan metode rasional. Dalam penelitian atas
perencanaan ini, terdapat 5 (lima) Saluran Primer yang direncanakan dengan bentuk penampang persegi.
Hasil penelitian atas perencanaan, didapatkan dimensi yang sesuai untuk saluran yang direncanakan
memiliki lebar dan tinggi sebesar 0,8 meter, dengan debit sebesar 0,344 m3/detik. Pada perencanaan
saluran, dibutuhkannya biaya sebesar Rp2.702.283.151.
Kata kunci: Saluran, Drainase, Curah Hujan, Debit, Bentuk Penampang
ABSTRACT
The research in this final project is aimed at planning drainage channels within the Sumatra Institute of
Technology as a complementary building within the ITERA scope. This planning is carried out in the
form of an efficient and economical open channel along 1.486 meters, by taking into account the rainfall
data. Rain data used in the form of rain data with a period of 10 years obtained from 3 (three) rain
gauge stations that are close to the scope of the Sumatra Institute of Technology, namely Sukarame (PH-
003), Negara Ratu (PH-033), and Way Galih. (PH-035). Rainfall data processing is analyzed using an
arithmetic method, then to get the results of the frequency analysis, this planning uses the Log Pearson
III method, and the calculation for the discharge, and the rational method. There are 5 (five) Primary
Channels in this planning research, which are planned with a square cross-section. The research results
on the planning obtained the appropriate dimensions for the planned channel having a width and height
of 0.8 meters, with a discharge of 0.344 m3 / second. In channel planning, a fee of Rp 2.702.283.151 is
required.
Keywords: Channel, Drainage, Rainfall, Discharge, Cross-section Shape
PENDAHULUAN terjadinya banjir atau genangan air yang dapat
mengakibatkan erosi atau sedimentasi. Namun,
Latar Belakang saluran drainase eksisting yang ada tidak
terawat hingga terjadi penumpukan sedimentasi
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan yang menyebabkan timbulnya genangan air
bencana banjir tidak dapat teralirkan dengan pada beberapa daerah.
baik. Salah satu cara untuk menanggulangi Dalam upaya penanggulangan air yang berada
bencana banjir ialah dengan membentuk di kawasan ITERA, maka diperlukannya
saluran drainase yang baik dan sesuai, sehingga perencanaan saluran drainase lahan yang tepat,
dapat menampung air hujan dengan baik. agar proses pendistribusian air menjadi teratur
Menurut Suripin (2004), drainase merupakan dan berjalan dengan baik. Sehingga
pembuangan massa air secara alami atau buatan pengoptimalan lahan dapat terealisasi dengan
dari permukaan atau bawah permukaan dari sangat baik. Berdasarkan uraian tersebut
suatu tempat. Secara umum, drainase penelitian ini dilakukan dan adapun judul dari
didefinisikan sebagai kesatuan bangunan air penelitian ini adalah “Studi Perencanaan
yang memiliki fungsi untuk mengurangi dan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat
membuang air yang berlebihan dari suatu ITERA – Gerbang Selatan ITERA)”.
daerah, agar tidak terjadinya genangan yang
berlebihan dan daerah atau lahan tersebut dapat Ruang Lingkup
difungsikan secara optimal. Drainase juga
merupakan suatu usaha guna mengontrol Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
kualitas air tanah yang memiliki kaitan dengan berikut:
salinitas. 1. Wilayah studi pada penelitian ini berada
Pendapat lain mengatakan drainase merupakan pada Gerbang Barat ITERA hingga
unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan Gerbang Selatan ITERA.
masyarakat dalam rangka menuju kehidupan 2. Pembahasan perencanaan saluran
yang nyaman, aman, bersih, dan sehat. Hal ini drainase dilakukan pada Gerbang Barat
didasarkan pada peran drainase yang ITERA hingga Gerbang Selatan ITERA.
mengalirkan air permukaan terhadap badan air 3. Data curah hujan yang dipergunakan pada
atau bangunan resapan sehingga dapat penelitian ini adalah data curah hujan 10
mengendalikan air hujan yang berlebihan, tahun, yang diperoleh dari Instansi terkait
mengendalikan erosi tanah, dan meminimalisir yaitu dari Balai Besar Wilayah Sungai
kerusakan jalan yang bangunan yang ada di Mesuji Sekampung.
sekitarnya. 4. Jenis drainase yang akan di desain pada
Institut Teknologi Sumatera atau lebih dikenal Gerbang Barat ITERA hingga Gerbang
dengan singkatan ITERA, merupakan sebuah Selatan ITERA yaitu penampang saluran
perguruan tinggi negeri yang berdiri sejak 6 drainase dengan menggunakan kriteria
Oktober 2014 di Lampung dengan luas lahan penampang persegi.
sebesar ±285 hektar. Dengan lahan seluas itu, 5. Pola aliran dari saluran drainase
ITERA melakukan banyak pembangunan menggunakan aplikasi HEC-RAS.
konstruksi dalam beberapa tahun terakhir untuk 6. Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya
menunjang semua kebutuhan yang diperlukan (RAB) dihitung dengan disesuaikan nilai
untuk para mahasiswa dan juga para pengajar. dari Daftar Harga Upah, Bahan, dan
Salah satu pembangunan yang dilakukan ialah Peralatan Kabupaten Lampung Selatan.
pembangunan sistem drainase. Pembangunan
sistem drainase yang ada ialah berupa saluran TINJAUAN PUSTAKA
drainase eksisting dan saluran pasang batu di
dekat Gerbang Barat kampus ITERA. Hanya Sistem Drainase
saja, setelah pembangunan sistem drainase ini,
terjadi perubahan pada lahan yang berada di Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar
Gerbang Barat hingga Gerbang Selatan kampus yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
ITERA. Saluran drainase eksisting diharuskan kebutuhan masyarakat dan merupakan
mendapatkan perhatian khusus agar tidak komponen penting dalam perencanaan kota.
Drainase jalan merupakan prasarana yang dapat
2008 110,91
Grafik IDF
2009 31,666 800.000
2010 72
600.000
2011 87,667
2012 60 400.000
2013 84,667 200.000
2014 26,333
2015 26,33 0.000
0.083
0.667
2
5
8
11
14
17
20
23
2016 41,067
2017 126,67
0,011
e. Debit Saluran
S5 12,509 10,321 2,189 30 197 1,5 0,017 Dengan memasukan nilai intensitas
S=Saluran pada tiap salurannya, nilai debit
dipengaruhi oleh besarnya
c. Koefisien Pengaliran intensitas dan koefisien pengaliran
Pada perhitungan koefisien pada tiap saluran. Dengan
pengaliran, dibutuhkannya besar persamaan sebagai berikut:
luasan dan koefisien pada jenis lahan, Q=CxIxA
dengan menggunakan rumus sebagai maka didapatkan hasil debit pada
berikut: tiap saluran, dengan disajikannya
∑ An x Cn tabel berikut:
CKomposit : ∑
An Tabel 4.7 Perhitungan Debit Saluran
Saluran Debit (m³/s)
Maka nilai dari koefisien pengaliran
pada tiap saluran disajika pada tabel 1 0,198
berikut:
2 0,315
Tabel 4.6 Nilai Koefisien Pengaliran 3 0,067
Salura Jenis Luas Koef C
n Lahan (m2) c komposit
4 0,345
Jalan 8.430 0,8
1
Hutan
8.430 0,4 0,6 5 0,201
Datar
Paving 0 0,7
0.800
0.200
0.200
HEC-RAS
Pada pembentukan skema dari bentuk
penampang, dilakukannya pemasukan
nilai debit yang sudah didapatkan,
dimana hasil run aplikasi menunjukan
tinggi muka air yang berada pada
saluran. Berikut hasil input nilai pada
aplikasi HEC-RAS.