Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (STUDI KASUS:

GERBANG BARAT-GERBANG SELATAN ITERA)


((DRAINAGE CHANNEL PLANNING
(CASE STUDY: WEST GATE - SOUTH GATE OF ITERA))
Hilqim Lintang Adhidarma Persada1
Prodi Teknik Sipil, Institut Teknologi Sumatera
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365, Telp.: (0721)
8030188, (0721) 8030189
Email:
hilqimlap6398@gmail.com1),

ABSTRAK
Penelitian dalam tugas akhir ini ditujukan guna perencanaan saluran drainase dalam lingkup Institut
Teknologi Sumatera sebagai bangunan pelengkap dalam daerah lingkup ITERA. Perencanaan ini
dilakukan dengan bentuk saluran terbuka yang efisien dan ekonomis sepanjang 1.486 meter dengan
memperhitungkan data curah hujan. Data hujan yang digunakan berupa data hujan dengan kurun waktu
10 tahun yang didapat dari 3 (tiga) stasiun penakar hujan yang berada dekat dengan lingkup Institut
Teknologi Sumatera, yaitu Sukarame (PH-003), Negara Ratu (PH-033), dan Way Galih (PH-035).
Pengolahan data curah hujan ini dianalisis dengan menggunakan metode aritmatik, kemudian untuk
mendapatkan hasil dari analisis frekuensi, perencanaan ini menggunakan metode Log Pearson III, dan
perhitungan untuk debitnya, perencanaan ini menggunakan metode rasional. Dalam penelitian atas
perencanaan ini, terdapat 5 (lima) Saluran Primer yang direncanakan dengan bentuk penampang persegi.
Hasil penelitian atas perencanaan, didapatkan dimensi yang sesuai untuk saluran yang direncanakan
memiliki lebar dan tinggi sebesar 0,8 meter, dengan debit sebesar 0,344 m3/detik. Pada perencanaan
saluran, dibutuhkannya biaya sebesar Rp2.702.283.151.
Kata kunci: Saluran, Drainase, Curah Hujan, Debit, Bentuk Penampang

ABSTRACT
The research in this final project is aimed at planning drainage channels within the Sumatra Institute of
Technology as a complementary building within the ITERA scope. This planning is carried out in the
form of an efficient and economical open channel along 1.486 meters, by taking into account the rainfall
data. Rain data used in the form of rain data with a period of 10 years obtained from 3 (three) rain
gauge stations that are close to the scope of the Sumatra Institute of Technology, namely Sukarame (PH-
003), Negara Ratu (PH-033), and Way Galih. (PH-035). Rainfall data processing is analyzed using an
arithmetic method, then to get the results of the frequency analysis, this planning uses the Log Pearson
III method, and the calculation for the discharge, and the rational method. There are 5 (five) Primary
Channels in this planning research, which are planned with a square cross-section. The research results
on the planning obtained the appropriate dimensions for the planned channel having a width and height
of 0.8 meters, with a discharge of 0.344 m3 / second. In channel planning, a fee of Rp 2.702.283.151 is
required.
Keywords: Channel, Drainage, Rainfall, Discharge, Cross-section Shape
PENDAHULUAN terjadinya banjir atau genangan air yang dapat
mengakibatkan erosi atau sedimentasi. Namun,
Latar Belakang saluran drainase eksisting yang ada tidak
terawat hingga terjadi penumpukan sedimentasi
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan yang menyebabkan timbulnya genangan air
bencana banjir tidak dapat teralirkan dengan pada beberapa daerah.
baik. Salah satu cara untuk menanggulangi Dalam upaya penanggulangan air yang berada
bencana banjir ialah dengan membentuk di kawasan ITERA, maka diperlukannya
saluran drainase yang baik dan sesuai, sehingga perencanaan saluran drainase lahan yang tepat,
dapat menampung air hujan dengan baik. agar proses pendistribusian air menjadi teratur
Menurut Suripin (2004), drainase merupakan dan berjalan dengan baik. Sehingga
pembuangan massa air secara alami atau buatan pengoptimalan lahan dapat terealisasi dengan
dari permukaan atau bawah permukaan dari sangat baik. Berdasarkan uraian tersebut
suatu tempat. Secara umum, drainase penelitian ini dilakukan dan adapun judul dari
didefinisikan sebagai kesatuan bangunan air penelitian ini adalah “Studi Perencanaan
yang memiliki fungsi untuk mengurangi dan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat
membuang air yang berlebihan dari suatu ITERA – Gerbang Selatan ITERA)”.
daerah, agar tidak terjadinya genangan yang
berlebihan dan daerah atau lahan tersebut dapat Ruang Lingkup
difungsikan secara optimal. Drainase juga
merupakan suatu usaha guna mengontrol Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
kualitas air tanah yang memiliki kaitan dengan berikut:
salinitas. 1. Wilayah studi pada penelitian ini berada
Pendapat lain mengatakan drainase merupakan pada Gerbang Barat ITERA hingga
unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan Gerbang Selatan ITERA.
masyarakat dalam rangka menuju kehidupan 2. Pembahasan perencanaan saluran
yang nyaman, aman, bersih, dan sehat. Hal ini drainase dilakukan pada Gerbang Barat
didasarkan pada peran drainase yang ITERA hingga Gerbang Selatan ITERA.
mengalirkan air permukaan terhadap badan air 3. Data curah hujan yang dipergunakan pada
atau bangunan resapan sehingga dapat penelitian ini adalah data curah hujan 10
mengendalikan air hujan yang berlebihan, tahun, yang diperoleh dari Instansi terkait
mengendalikan erosi tanah, dan meminimalisir yaitu dari Balai Besar Wilayah Sungai
kerusakan jalan yang bangunan yang ada di Mesuji Sekampung.
sekitarnya. 4. Jenis drainase yang akan di desain pada
Institut Teknologi Sumatera atau lebih dikenal Gerbang Barat ITERA hingga Gerbang
dengan singkatan ITERA, merupakan sebuah Selatan ITERA yaitu penampang saluran
perguruan tinggi negeri yang berdiri sejak 6 drainase dengan menggunakan kriteria
Oktober 2014 di Lampung dengan luas lahan penampang persegi.
sebesar ±285 hektar. Dengan lahan seluas itu, 5. Pola aliran dari saluran drainase
ITERA melakukan banyak pembangunan menggunakan aplikasi HEC-RAS.
konstruksi dalam beberapa tahun terakhir untuk 6. Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya
menunjang semua kebutuhan yang diperlukan (RAB) dihitung dengan disesuaikan nilai
untuk para mahasiswa dan juga para pengajar. dari Daftar Harga Upah, Bahan, dan
Salah satu pembangunan yang dilakukan ialah Peralatan Kabupaten Lampung Selatan.
pembangunan sistem drainase. Pembangunan
sistem drainase yang ada ialah berupa saluran TINJAUAN PUSTAKA
drainase eksisting dan saluran pasang batu di
dekat Gerbang Barat kampus ITERA. Hanya Sistem Drainase
saja, setelah pembangunan sistem drainase ini,
terjadi perubahan pada lahan yang berada di Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar
Gerbang Barat hingga Gerbang Selatan kampus yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
ITERA. Saluran drainase eksisting diharuskan kebutuhan masyarakat dan merupakan
mendapatkan perhatian khusus agar tidak komponen penting dalam perencanaan kota.
Drainase jalan merupakan prasarana yang dapat

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


2
bersifat alami ataupun buatan yang berfungsi simulasi alitan tak pernaken, hitungan transport
untuk memutuskan dan menyalurkan air sedimen, serta hitungan kualitas air. HEC-RAS
permukaan maupun bawah tanah, biasanya merupakan program aplikasi yang memakai
menggunakan bantuan gaya gravitasi, yang data geomeri yang sama, hitungan hidraulika
terdiri atas saluran samping dan gorong-gorong yang sama, serta beberapa fitu desain hidraulik
ke badan air penerima atau tempat peresapan yang dapat diakses setelah hitungan profil
buatan. (Pedoman Perancangan Drainase Jalan, muka air berhasil dilakukan.
2006.2). Berdasarkan konstruksinya, jenis Dalam penelitian ini HEC-RAS digunakan
drainase terbagi menjadi drainase saluran untuk mengetahui pola aliran yang masuk dan
terbuka dan drainase saluran tertutup. keluar pada saluran. Dalam menganalisis pola
Sedangkan pola pada sistem jaringan drainase aliran, data yang dibutuhkan pada aplikasi
sendiri terdiri dari beberapa saluran yang saling HEC-RAS yaitu data debit, cross-section, serta
berhubungan dan membentuk suatu pola elevasi muka air.
jaringan yang berbeda.
Analisis Harga Satuan
Analisis Hidrologi
Analisa harga satuan terbagi menjadi 2 (dua),
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari yaitu harga satuan pekerjaan dan satuan harga
seluk beluk dan perjalanan air di permukaan bahan dan upah. Harga satuan bahan san upah
bumi. Ilmu tentang air ini dipelajari orang pada setiap daerah cenderung berbeda-beda,
untuk memecahkan masalah-masalah yang maka dalam menghitung dan menyusun
berhubungan dengan keairan, seperti anggaran biaya suatu bangunan/proyek harus
manajemen air, pengendalian banjir, dan memiliki pedoman. Analisa harga satuan
perencanaan bangunan air (Triatmojo, 2008). pekerjaan dan bahan diperngaruhi oleh nilai
Dalam analisis hidrologi, diperlukan koefisien yang menunjukan nilai satuan
pendefisinian daerah aliran sungai agar dapat bahan/material, nilai satuan alat, upah tenaga
menentukan metode curah hujan yang tepat. kerja. Harga upah atau bahan yang didapatkan
Selain itu, diperlukan juga perkiraan debit pada lokasi tertentu kemudian disatukan dalam
hujan, koefisian pengaliran, data intensitas suatu paket pekerjaan untuk dihitung rencana
hujan, waktu konsentrasi daerah aliran sungai, anggaran biaya dari pekerjaan tersebut.
serta penghitungan debit banjir.
METODOLOGI PENELITIAN
Analisis Hidrolika
Lokasi Penelitian
Hidrolika merupakan satu topik dalam ilmu
terapan yang berurusan dengan sifat-sifat Lokasi penelitian di laksanakan mulai dari
mekanis fluida, yang mempelajari perilaku Gerbang Barat ITERA hingga menuju Gerbang
aliran secara mikro maupun makro. Mekanika Selatan ITERA, yang berada di Institut
fluida meletakkakn dasar-dasar teori hidrolika Teknologi Sumatera, Kecamatan Jati Agung,
yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
fluida. Dalam analisis hidrolika, terdapat Lampung. Panjang saluran drainase pada
penghitungan debit saluran yang biasanya penelitian ini yaitu sepanjang ±1.486 meter
menggunakan persamaan kontinuitas dan (1,486 km).
perencanaan dimensi saluran dengan kriteria
penampang persegi dan penampang trapesium. Peralatan dan Aplikasi
HEC-RAS Penelitian ini menggunakan beberapa peralatan
dan aplikasi pendukung dalam menunjang
Hydrologic Engineering Center – River penyusunan laporan. Berikut ini adalah
Analysis system (HEC-RAS) merupakan peralatan dan aplikasi yang digunakan antara
aplikasi program dari USACE (US Army Corps lain:
of Engineer). Aplikasi ini memiliki empat 1. Alat pengukur/rol meter (50 meter)
komponen hitungan hidrolika, yaitu: hitungan 2. Microsoft Office
profil muka air aliran permanen, hitungan 3. Timestamp Camera

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


3
4. Autocad data yang sudah didapat menggunakan analisis
5. Aplikasi HEC-RAS hidrologi dan analisis hidrolika.

Data Penelitian 1. Analisis Hidrologi


Analisis hidrologi menentukan stasiun hujan,
Penelitian ini menggunakan data primer dan data hujan, dan luas catchment area.
sekunder, yang disajikan dibawah ini:
2. Analisis Hidrolika
1. Data Primer Pada analisis hidrolika terdiri dari analisis
Data primer yaitu data yang berhubungan penampang saluran drainase, menghitung
dengan bentuk, konstruksi saluran, dan arah waktu konsentrasi, intensitas curah hujan, debit
aliran saluran yang ditinjau. Data primer aliran air dan merencanakan dimensi saluran
diperoleh dengan cara melakukan peninjauan yang baru dengan mengacu kepada data
atau survey langsung di lapangan. Data primer perhitungan. Dari hasil perhitungan dimensi
yang diperlukan antara lain: kemudian digambarkan lalu dibandingkan
a. Kondisi saluran dengan dimensi saluran drainase dilapangan,
b. Kedalaman drainase dan kemudian dapat diambil kesimpulan. Dari
c. Lebar lahan kesimpulan dapat diberikan saran-saran dari
d. Titik koordinat perencanaan tersebut untuk dapat ditindak
lanjuti menjadi saluran ideal yang dapat
2. Data Sekunder menampung debit air
Data sekunder adalah sumber data penelitian
yang diperoleh melalui media perantara atau 3. Analisis Anggaran Biaya
secara tidak langsung yang berupa buku, Pada analisa perhitungan Rencana Anggaran
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik Biaya (RAB), terdiri dari perhitungan untuk
yang dipublikasikan maupun yang tidak harga satuan upah, harga satuan bahan, harga
dipublikasikan secara umum. Data sekunder satuan alat dari nilai yang sudah ditentukan
yang digunakan antara lain: untuk tiap daerah. Dari setiap biaya yang
a. Data hujan didapatkan, kemudian ditotalkan, dan menjadi
b. Data topografi total anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
c. Data tata guna lahan perencanaan saluran drainase.
Tahapan Analisis

Setelah melakukan pengumpulan data, langkah


penelitian selanjutnya adalah menganalisis

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


4
Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dan hasil dari Uji Smirnov-Kolmogorov
Analisis Hidrologi didapatkan nilai dmaks = 0,202, dengan
a. Curah Hujan Maksimum nilai dkritis=0,409, maka nilai uji
Dalam pencarian nilai curah hujan distribusi keduanya memenuhi.
maksimum, digunakannya metode
aljabar, dengan periode curah hujan d. Intensitas Hujan
selama 10 tahun, data yang didapatkan Perhitungan penentuan nilai intensitas
berasal dari BBWS dengan kurun hujan, dicari dengan menggunakan
waktu 2008 hingga 2017. Kemudian nilai kala ulang 5 tahun yang didapat
didapatkannya hasil curah hujan dari perhitungan Log Pearson III pada
sebagai berikut: analisis frekuensi.dengan nilai periode
Tabel 4.1 Curah Hujan Maksimum hujan sebesar 103,436. Hasil dari
perhitungan intensitas hujan disajikan
pada grafik IDF, sebagai berikut:
Tahun Hujan Maks Rata-Rata

2008 110,91
Grafik IDF
2009 31,666 800.000
2010 72
600.000
2011 87,667
2012 60 400.000
2013 84,667 200.000
2014 26,333
2015 26,33 0.000

0.083
0.667
2
5
8
11
14
17
20
23
2016 41,067
2017 126,67

b. Analisis Frekuensi Gambar 4.1 Grafik IDF


Dengan menggunakan curah hujan
maksimum, dilakukannya analisis Analisis Saluran dan Lahan
frekuensi untuk menentukan a. Kemiringan Saluran
kemungkinan curah hujan dengan Penentuan nilai kemiringan saluran
nilai yang terulang. Dengan mencari menggunakan peta topografi, dimana
nilai koefisien kemencengan, kurtois, perhitungan mencakup nilai elevasi
dan variasi, kemudian dengan syarat tertinggi dan terendah dari saluran.
yang ditetapkan, didapatkan metode Dengan salah satu perhitungan
untuk penentuan nilai kala ulang sebagai berikut:
dengan metode Log Pearson III. Saluran 1
Kemiringan saluran (S) :
c. Uji Distribusi Elevasi 1 : 105
Uji distribusi dilakukan dengan 2 Elevasi 2 : 104
(dua) metode, yaitu Uji Chi Kuadrat Panjang Saluran : 281 m
dan Uji Smirnov-Kolmogorov. ∆Elevasi
Dengan penggunaan nilai curah hujan Kemiringan Saluran :
L Saluran
105 −104
maksimum, kemudian didapatkan : = 0,03559
281
dengan hasil uji chi kuadrat dengan Dengan hasil perhitungan untuk seluruh
nilai Xcr = 8,354. saluran sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Chi-Kuadrat
Tabel 4.4 Kemiringan Saluran
Xcr Hitung Xcr Tabel
Panjang Kontur Kontur
S
8.354 9.488 Saluran Tertinggi Terendah
281 105 104 0,003559

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


6
Jalan 7.825 0,8
375 105 99 0,016
Hutan
2 10.431 0,4 0,579
Datar
50 99,7 99.5 0,004
Paving 1.244 0,7

583 99.6 98 0,002744 Jalan 1.950 0,8


Hutan
3 3.650 0,4 0,503
Datar
197 101.8 99.5 0,011675
Paving 400 0,7
Jalan 16.710 0,8
Hutan
b. Waktu Konsentrasi 4 17.790 0,4 0,594
Datar
Perhitungan waktu konsentrasi Paving 300 0,7
membutuhkan banyak komponen,
Jalan 5.910 0,8
seperti nilai panjang saluran (Ls),
Hutan
kemiringan lahan (S), dan nilai 5
Datar
5.910 0,4 0,6
kecepatan yang digunakan dengan
Paving 0 0,7
kecepatan izin sebesar 1,5 m/s.
Dengan menggunakan rumus Suripin
(2004), didapatkan hasil sebagai d. Intensitas Rencana
berikut: Pencarian nilai intensitas rencana
diperoleh dengan pengaruh dari
Tabel 4.5 Waktu Konsentrasi Saluran nilai waktu konsentrasi, guna
mendapatkan nilai dari debit
rencana, perhitungan intensitas
tc to td L Ls V N S
rencana menggunakan metode
S1 21,816 18,694 3,122 30 281 1,.5 0,017 0,003
Mononobe, dan didapatkan nilai
S2 12,839 8,6730 4,166 30 375 1,5 0,017 0,016 intensitas terkecil sebesar 59,938
S3 18,188 17,632 0,556 30 50 1,5 0,017 0,004 mm/jam.
S4 27,765 21,287 6,478 30 583 1,5 0,017 0,002

0,011
e. Debit Saluran
S5 12,509 10,321 2,189 30 197 1,5 0,017 Dengan memasukan nilai intensitas
S=Saluran pada tiap salurannya, nilai debit
dipengaruhi oleh besarnya
c. Koefisien Pengaliran intensitas dan koefisien pengaliran
Pada perhitungan koefisien pada tiap saluran. Dengan
pengaliran, dibutuhkannya besar persamaan sebagai berikut:
luasan dan koefisien pada jenis lahan, Q=CxIxA
dengan menggunakan rumus sebagai maka didapatkan hasil debit pada
berikut: tiap saluran, dengan disajikannya
∑ An x Cn tabel berikut:
CKomposit : ∑
An Tabel 4.7 Perhitungan Debit Saluran
Saluran Debit (m³/s)
Maka nilai dari koefisien pengaliran
pada tiap saluran disajika pada tabel 1 0,198
berikut:
2 0,315
Tabel 4.6 Nilai Koefisien Pengaliran 3 0,067
Salura Jenis Luas Koef C
n Lahan (m2) c komposit
4 0,345
Jalan 8.430 0,8

1
Hutan
8.430 0,4 0,6 5 0,201
Datar
Paving 0 0,7

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


7
Dimensi Saluran
Perhitungan dimensi saluran
menggunakan nilai debit yang terbesar
pada hasil perhitungan debit. Dengan
menggunakan nilai V izin terlebih
dahulu dengan nilai sebesar 1,5 m/s,
maka didapatkan bentuk penampang
dari saluran sebagai berikut:
Gambar 4.3 Bentuk Saluran Aplikasi
Tabel 4.8 Dimensi Saluran HEC-RAS
Saluran 4
2
V h3 1,022 Selain pencarian tinggi muka air, dalam
Q 0,344 aplikasi HEC-RAS dapat dilihat tinggi
H 0,663 elevasi pada saluran untuk mengetahui
h (m) 0.7 air yang mengalir akan melebihi atau
B 0,663 tidak dari tinggi muka air salurannya.
B pembulatan 0,7
W 0,165
W pembulatan 0,2
H (m) 0,9

Dengan hasil yang disajikan pada tabel


di atas, didapatkan bentuk penampang
sebagai berikut:
Gambar 4.4 Bentuk Memanjang
0.200 0.200
Saluran
0.150
0.950

0.800

0.200

0.200

0.300 0.800 0.300

Gambar 4.2 Penampang Saluran

HEC-RAS
Pada pembentukan skema dari bentuk
penampang, dilakukannya pemasukan
nilai debit yang sudah didapatkan,
dimana hasil run aplikasi menunjukan
tinggi muka air yang berada pada
saluran. Berikut hasil input nilai pada
aplikasi HEC-RAS.

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


8
Reancana Anggaran Biaya acuan untuk tiap pekerjaan yang
Dalam penentuan biaya untuk dilakukan pada perencanaan saluran.
perencanaan saluran drainase, Hasil dari perhitungan untuk biaya yang
dibutuhkannya harga satuan dari daerah dibutuhkan pada penelitian ini disajikan
penelitian. Data tersebut menjadi data pada tabel berikut:

sebesar 0,345 m³/s, dan besaran debit pada


PENUTUP saluran 5 (lima) sebesar 0,201 m³/s.
2. Bentuk penampang dari saluran drainase
Kesimpulan yang direncanakan dalam penelitian
berbentuk persegi dengan lebar saluran
Dari hasil analisis dan perhitungan dari sebesar 0,8 meter, tinggi saluran sebesar
penelitian yang sudah dilakukan pada 0,8 meter, dan tinggi jagaan dari saluran
perencanaan saluran drainase pada Gerbang sebesar 0,2 meter.
Barat ITERA hingga Gerbang Selatan ITERA, 3. Hasil dari perhitungan muka air pada debit
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: maksimum dari aliran sebesar 0,75, dan
berdasarkan hasil input data yang
1. Dalam hasil perhitungan perencanaan dilakukan pada aplikasi HEC-RAS
saluran drainase, dengan perencanaan 5 didapatkan hasil tinggi muka air sebesar
saluran yang akan didesain pada lingkup 0,6 pada skema saluran 4, dimana nilai
ITERA, didapatkan nilai debit yang yang didapat masuk memenuhi kapasitas
berbeda pada tiap salurannya. Pada saluran sari desain saluran drainase yang
1 (satu) nilai debit yang didapat sebesar direncanakan.
0,198 m³/s, pada saluran 2 (dua) nilai debit 4. Rencana anggaran biaya pada Perencanaan
yang ada sebesar 0,315 m³/s, saluran 3 Sistem Saluran Drainase Gerbang Barat
(tiga) besaran debit yang ada sebesar 0,067 ITERA – Gerbang Selatan ITERA, dengan
m³/s, saluran 4 (empat) menampung debit total panjang saluran sebesar 1486 meter,

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


9
didapatkan hasil sebesar Rp 2.702.283.151 Effendi, Johan, 2019. Perencanaan Sistem
(dua milyar tujuh ratus dua juta dua ratus Drainase Lahan (Studi Kasus: Kebun
delapan puluh tiga ribu serratus lima puluh Raya ITERA) [Skripsi]. Lampung
satu). Dimana total RAB mencakup Selatan (ID): Institut Teknologi
banyak pekerjaan pada perencanaannya. Sumatera.
Fauziyyah, Amiroh Lina, dkk. 2015. Analisis
Saran Pola Aliran Permukaan Sungai
Dengkeng Menggunakan Hydraulic
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Engineering Center-River Analysis
perencanaan saluran drainase pada Gerbang System (HEC-RAS). E-Jurnal Matriks
Barat ITERA hingga Gerbang Selatan ITERA, Teknik Sipil, Maret 2015: 125 – 132.
dimana karya tulis ini masih memiliki banyak Imam, Subarkah, 1980. Hidrologi Untuk
kekurangan karena banyak hal. Terdapat Perencanaan Bangunan Air.
beberapa saran sebagai berikut: Bandung:Idea Dharma Bandung
1. Perlunya perencanaan yang lebih matang Istiarto, 2014. Modul Pelatihan HEC-RAS
dan terperinci dalam perencanaan saluran Dasar: Simple Geometry River.
dengan bangunan-bangunan yang bisa Yogyakarta: JTSL FT UGM.
dijadikan pelengkap dalam saluran Khirzin, Ruzika Habib, dkk. 2017. Perencanaan
drainase, guna memaksimalkan efesiensi Drainase Jalan Pahlawan dan Jalan
dari saluran itu sendiri. Sriwijaya, Semarang. Jurnal Karya
2. Dalam penentuan besaran tinggi elevasi Teknik Sipil, 6(1): 206 – 219.
pada kondisi eksisting, perlunya dilakukan Mahfud, 2018. Perhitungan Rencana Anggaran
praktik secara langsung yang dilakukan di Biaya dan Penjadwalan Ruko 3 Lantai di
lapangan, agar sesuai dengan bentuk Kota Balikpapan [Artikel]. Balikpapan
semestinya, bukan hanya beracuan pada (ID): Politeknik Negeri Balikpapan.
data kontur. Sinaga, Rosita M, Rumilla Harahap, 2016.
3. Dalam hal ekonomi, perlunya dilakukan Analisis Sistem Saluran Drainase Pada
analisis IRR yang mendetail, guna Jalan Perjuangan Medan. Jurnal
mengetahui kelayakan dari konstruksi Education Building. 2(2): 41 – 49.
pada saluran drainase yang akan Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang
direncanakan. Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
DAFTAR PUSTAKA Wesli, 2008. Drainase Perkotaan. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum (ID). Soewarno, 1995. Hidrologi Jilid I. Bandung.
2006. Pedoman Konstruksi dan Nova.
Bangunan: Perencanaan Sistem CD.Soemarto, Ir., B.I.E., Dipl.HE, 1995.
Drainase Jalan. Jakarta: [DPU] Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pekerjaan Umum.

Perencanaan Saluran Drainase (Studi Kasus: Gerbang Barat-Gerbang Selatan ITERA)


10

Anda mungkin juga menyukai