Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Paradigma baru dalam pembangunan kesehatan menyebabkan terjadinya

pergeseran dari pelayanan medis menjadi pemeliharaan kesehatan yang

mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif

dan rehabilitatif yang ada.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis

(Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Oleh karena itu pembangunan

kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara

lain untuk mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir

dan batin melalui strategi paradigma sehat. Dalam upaya pencapaian

pembangunan kesehatan secara maksimal, maka peran aktif berbagai elemen

kesehatan sangat diperlukan yang salah satunya adalah Pusat Kesehatan

Masyarakat atau disebut dengan Puskesmas.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI

No.75 Tahun 2014). Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional dibidang

kesehatan dasar yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,

membina peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar secara

menyeluruh dan terpadu.Untuk mewujudkan pelaksanaan fungsi dan program

kegiatan Puskesmas, maka telah dilengkapi dengan sistem menejemen seperti

Mini lokakarya, SP2TP, Monitoring bulanan, laporan bulanan, laporan triwulan,

laporan tahunan dan hal yang menunjang pelaksaanannya.

Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disuatu wilayah kerja. Hal ini dipertegas dengan keluarnya Peraturan
1
Daerah Nomor 1 Tahun 2001 tentang organisasi perangkat daerah Kabupaten

Kerinci. Setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan akan lebih terfokus

pada upaya menyehatkan keluarga dan masyarakat. Dalam langkah-langkah

pelaksanaannya lebih didasarkan pada kebutuhan masyarakat.

Salah satu bentuk tanggung jawab Puskesmas terhadap pelayanan kepada

masyarakat adalah bertindak sebagai fasilitator terbentuknya Desa/Kelurahan

Siaga Aktif. Tujuan umum dari pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah

terwujudnya masyarakat Desa dan kelurahan yang peduli, tanggap dan mampu

mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi

secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat. Untuk mewujudkan

tujuan ini, maka tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai fasilitator, diharapkan

mampu menggerakkan masyarakat dan kader untuk berperan aktif dalam

pengembangan Desa Siaga. Salah satu cara yang ditempuh untuk mewujudkan

pengembangan Desa Siaga adalah dengan melakukan Survey Mawas Diri (SMD).

Melalui kegiatan SMD, maka akan terlihat dengan jelas tentang

permasalahan kesehatan yang dihadapi baik secara individu, kelompok atau pun

masyarakat secara keseluruhan. SMD mencakup seluruh faktor kesehatan yang

berkaitan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan

masyarakat di Desa. Untuk kelancaran proses kegiatan SMD ini, maka dibentuklah

kader yang nantinya akan bertanggungjawab terhadap proses survey yang akan

dilakukan. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap sejumlah responden yang

telah ditentukan, kemudian selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi dan identifikasi

masalah. Setelah semua permasalahan kesehatan teridentifikasi, maka

permasalahan tersebut akan dibahas secara bersama-sama dalam Musawarah

Masyarakat Desa (MMD) yang bertujuan untuk menentukan Rencana Tindak

Lanjut (RTL).

B. RUANG LINGKUP

Puskesmas Bukit Kerman merupakan salah satu fasilitas pelayanan

kesehatan dasar yang berdiri sejak tahun 2015. Bermacam pelayanan kesehatan

telah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas

hidup masyarakat khususnya dibidang kesehatan. Salah satu kegiatan yang rutin

dilakukan adalah mendorong terwujudnya pengembangan Desa Siaga Aktif bagi


2
seluruh Desa yang ada di wilayah kerja. Sebagai Fasilitator pengembangan Desa

Siaga Aktif, khususnya Program Promosi Kesehatan Puskesmas Bukit Kerman

secara terus menerus melakukan pembinaan terhadap masyarakat di Desa.

Disamping melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, petugas Promosi

Kesehatan Puskesmas Bukit Kerman juga terlibat secara langsung dalam

pengembangan Desa Siaga Aktif untuk mencapai tujuan sesuai yang ditargetkan.

Pembinaan Kader Kesehatan yang ada di Desa adalah salah satu rutinitas yang

terus ditingkatkan oleh Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Bukit Kerman.

Desa yang menjadi target Survey Mawas Diri yang dilakukan pada

kesempatan ini adalah Desa Muak. Proses SMD ini dilakukan oleh Kader PHBS

yang ada di Desa namun tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari petugas

Promosi Kesehatan Puskesmas Bukit Kerman. Survey yang dilakukan mencakup

beberapa aspek kesehatan, yaitu :

1. Gambaran Umum Responden

2. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan

3. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi dan Imunisasi

4. Surveilan Penyakit 3 Bulan Terakhir

5. Rumah dan Lingkungan

6. Perilaku Anggota Keluarga

Setelah dilakukan SMD, maka tahapan selanjutnya adalah proses

rekapitulasi. Dari hasil rekapitulasi ini akan teridentifikasi masalah kesehatan yang

ada dalam masyarakat. Proses selanjutnya adalah membawakan permasalahan

kesehatan tersebut ke dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang

melibatkan beberapa perwakilan kelompok masyarakat seperti Pemerintahan

Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda, Kader dan masyarakat umum.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan MMD ini adalah dicapainya kesepakatan

anggota dalam merumuskan pemecahan masalah yang dituang dalam bentuk

Rencana Tindak Lanjut (RTL).

3
C. TUJUAN

Secara umum, tujuan disusunnya Rencana Tindak Lanjut adalah untuk

menentukan tindakan tepat, akurat dan terukur yang akan dilakukan dalam upaya

memecahkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dari hasil SMD. Dengan

tersusunnya RTL ini, maka akan memudahkan bagi masyarakat untuk dapat

melakukan tindakan nyata dalam upaya pengembangan Desa Siaga Aktif.

Sehingga setiap masyarakat akan dapat saling bahu membahu dan bekerja sama

dengan baik untuk mewujudkan kemandirian masyarakat itu sendiri.

4
BAB II

SURVEY MAWAS DIRI

A. SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk

mengetahui permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan

melalui survey ini sangat berguna bagi identifikasi masalah dan masukan untuk

pemecahan masalah kesehatan di masyarakat. Identitas responden akan dijaga

kerahasiaannya. Berikut dilampirkan proses dilakukan survey mawas diri di 5 Desa

Wilayah kerja Puskesmas Bukit Kerman :

Mekanisme
No Desa tanggal Penanggung jawab survey
survey
1 Air mumu Petugas PKm Kuesioner
2 Pondok 13 s/d 25 Kader PHBS Kuesioner
3 Kebun baru mei 2022 Pkm dan Kader posyandu Kuesioner
4 Kebun lima Petugas kesehatan Kuesioner
5 Muak Petugas kesehatan Kuesioner

5
B. Hasil Rekapan SMD

Desa Air Mumu Desa Pondok Desa Kebun Lima Desa Kebun Baru Desa Muak
NO PERTANYAAN
Y T Y T Y T Y T Y T
1 Apakah persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan ? 52 48 85 15 52 48 52 48 85 15
2 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci tangan dengan
100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
sabun dan air bersih mengalir sebelum makan ?
3 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa menggosok gigi minimal 2
58 42 100 0 58 42 58 42 100 0
kali sehari?
4 Apakah ada anggota keluarga Anda yang minum Miras / Narkoba? 42 58 0 100 42 58 42 58 0 100
5 Apakah anggota keluarga Anda melakukan PSN minimal 1 minggu
53 47 69 31 53 47 53 47 69 31
sekali?
6 Apakah keluarga Anda terbiasa mandi 2 kali sehari? 74 26 81 19 74 26 74 26 81 19
7 Apakah keluarga Anda mempunyai Tanaman Obat Keluarga? 52 48 100 0 52 48 52 48 100 0
8 Apakah keluarga anda biasa minum dengan air yang dimasak lebih
57 43 29 71 57 43 57 43 29 71
dahulu?
9 Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban? 74 26 100 0 74 26 74 26 100 0
10 Apakah keluarga anda biasa cuci tangan dengan sabun setelah
58 42 100 0 58 42 58 42 100 0
BAB?
11 Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada
80 20 78 22 80 20 80 20 78 22
tempatnya?
12 Apakah keluarga anda biasa makan 3 kali sehari? 100 0 32 68 100 0 100 0 32 68
13 Apakah anggota keluarga rutin makan buah dan sayuran setiap
100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
hari?
14 Apakah bahan makanan sebelum dimasak dicuci dahulu? 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
15 Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik/olah raga
100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
minimal 30 menit tiap hari?
16 Apakah keluarga anda rutin membersihkan rumah/menyapu tiap
100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
hari?
17 Apakah keluarga anda biasa membuka jendela saat pagi hari atau
100 0 100 0 100 0 100 0 100 0
minimal 1 jam perhari?
18 Apakah ada anggota keluarga Anda yang merokok? 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0

6
C. ANALISA DATA DAN PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan hasil SMD, terdapat beberapa masalah kesehatan dalam

masyarakat. Masalah kesehatan yang ditemukan didalam masyarakat bersumber

dari banyak aspek kehidupan, seperti perilaku, lingkungan dan pengelolaan

sumber daya yang tidak dikelola dengan baik. Namun mengingat keterbatasan

yang dimiliki oleh masyarakat dan petugas kesehatan dari Puskesmas Bukit

Kerman, maka dari beberapa masalah kesehatan tersebut ada dua prioritas

masalah yang dianggap paling penting untuk dibahas dan dipecahkan, sebagai

berikut :

No Desa Hari/tanggal Proritas masalah ket


1 Air mumu 12 September 2022 a. Sampah
b. SPAL
c. Air Bersih
2 Pondok 23 september 2022 a. Tanaman Toga
b. BPJS Kesehatan
c. Sampah
3 Kebun baru 28 september 2022 a. BPJS Kesehatan
b. Sampah
c. PSN
(Pemberantasan
Sarang Nyamuk)
4 Kebun lima 3 oktober 2022 a. TOGA
b. Sampah
c. Rokok
5 Muak 11 oktober 2022 a. Sampah
b. Air Bersih
c. BPJS Kesehatan

7
BAB III

MUSAWARAH MASYARAKAT DESA

A. MUSAWARAH MASYARAKAT DESA

Musawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga

desa untuk membahas hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan merencanakan

penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD. Tujuan

dilakukan MMD adalah masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah

kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan masyarakat menyusun rencana

kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, dan melaksanakan desa siaga.

Tempat Jumlah
No Desa Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan Peserta
1 Ari mumu 12 September 2022 Gedung Serba 25 Orang
Guna
2 Pondok 23 september 2022 Kantor Kepala Desa 23 Orang

3 Kebun baru 28 september 2022 Kantor Kepala 20 Orang


Desa
4 Kebun lima 3 oktober 2022 Gedung Serba 23 Orang
Guna
5 Muak 11 oktober 2022 Kantor Kepala 25 Orang
Desa

Kegiatan MMD dilakukan dengan tujuan membahas hasil SMD yang telah

direkapitulasi oleh Kader dan Petugas Kesehatan sesuai dengan hasil analisa data dan

prioritas masalah yang sudah ditentukan. Peserta MMD diberikan kesempatan untuk

memberikan pendapat guna menemukan pemecahan masalah kesehatan sesuai

dengan kesepakatan bersama yang selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk

Rencana Tindak Lanjut (RTL).

8
B. RENCANA TINDAK LANJUT

No Desa Jadwal Pelaksanaan Permasalahan RTL


1 Air mumu 12 September 2022 Sampah 1. Masyarakat berkomitmen untuk membuang sampah pada tempatnya
2. Membuat tempat sampah sederhana untuk masing-masing KK
3. Masyarakat bekerjasama untuk membuat tempat sampah di tempat-
tempat umum
SPAL 1. Mengupayakan masyarakat untuk membuat saluran air limbah satu arah
2. Dengan teraturnya tempat pembuangan air limbah, maka dapat
mengurangi terjadinya penyakit diare.
Air Bersih 1. Memanfaatkan sumber mata air bersih terdekat untuk kebutuhan sehari-
hari
2. Memanfaatkan penggunaan dana desa untuk mengalirkan air bersih ke
desa
2 Pondok 23 september 2022 Tanaman Toga 1. Mengajak masyarakat untuk berkomitmen membuat taman untuk
penanaman toga di Desa
2. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang penting nya Toga
dan membuat komitmen untuk masyarakat menanam toga di
pekarangan rumah (minimal 3 jenis toga)
BPJS Kesehatan 1. Mengupayakan masyarakat untuk membuat BPJS Kesehatan
2. Mendata kembali masyarakat yang memperoleh Kartu BPJS dari
Permintahan Desa yang sudah tidak aktif
Pengelolaan Sampah 1. Masyarakat berkomitmen untuk membuang sampah pada tempatnya
2. Membuat tempat sampah sederhana untuk masing-masing KK
3 Kebun baru 28 september 2022 BPJS Kesehatan 1. Mengupayakan masyarakat untuk membuat BPJS Kesehatan
2. Mendata kembali masyarakat yang memperoleh Kartu BPJS dari
Permintahan Desa yang sudah tidak aktif
Sampah 1. Bagi warga yang belum memiliki tempat sampah agar di buatkan tempat
sampah sederhana demi menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat
2. Berkomitmen agar tidak membuang sampah di sembarang tempat demi
kenyamanan bersama
PSN (Pemberantasan Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemberantasan
Sarang Nyamuk) sarang nyamuk pada rumah tangga masing-masing dengan cara:
a. Menguras bak mandi min 1x seminggu
9
b. Membuang, mengubur atau membakar sampah
c. Mengurangi tumpukan baju yang sudah di gunakan dalam ruangan
(gantungan baju kotor)
d. Membersihkan lingkungan rumah
4 Kebun lima 3 oktober 2022 TOGA 1. Diharapkan kepada masyarakat masing-masing KK atau rumah memiliki
tanaman TOGA minimal sebanyak 3 jenis
2. Selain bermanfaat untuk obat-obatan tradisional tanaman TOGA juga
dapat digunakan sebagai bahan untuk memasak
Sampah 1. Membuat tempat sampah sederhana untuk masing-masing KK atau
rumah dengan cara memisahkan antara smpah kering dan sampah
basah. Sehingga sampah yang di kategorikan kering dapat dibakar dan
tidak tercemar ke lingkungan
2. Masyarakat berkerjasama untuk membuat tempat sampah di tempat
yang layak untuk dijadikan tempat pembuangan akhir.
Rokok 1. Mengupayakan agar tidak merokok di dalam rumah utamanya yang
memiliki bayi dan balita
2. Hindari merokok di dekat ibu hamil, bayi dan balita
5 Muak 11 oktober 2022 Sampah 1. Membuat tempat sampah sederhana untuk masing-masing KK atau
rumah dengan cara memisahkan antara smpah kering dan sampah
basah. Sehingga sampah yang di kategorikan kering dapat dibakar dan
tidak tercemar ke lingkungan
2. Masyarakat berkerjasama untuk membuat tempat sampah di tempat
yang layak untuk dijadikan tempat pembuangan akhir.
Air Bersih Air yang di kategorikan bersih yaitu berwarna bening, tidak berasa, dan tidak
berbau.
Air bersih yang di konsumsi masyarakat harus dimasak terlebih dahulu,
untuk menghindari terjadinya penyakit yang disebabkan kotoran yang
terdapat pada air ikut terminum. Jadi air sungai yang di alirkan melalui pipa
ke rumah dan di endapkan belum dikategorikan air bersih.
BPJS Kesehatan 1. Mengupayakan masyarakat untuk membuat BPJS Kesehatan
2. Mendata kembali masyarakat yang memperoleh Kartu BPJS dari
Permintahan Desa yang sudah tidak aktif

10
C. Struktur Organisasi Desa Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kerman

a. Ketua : Kepala Desa


b. Wakil Ketua : Sekretaris Desa
c. Keanggotaan :
1) Perangkat pemerintahan desa
2) Unsur lembaga kemasyarakatan / tim PKK
3) Organisasi agama
4) Pramuka
5) KPM desa
6) Kader / Toma

11
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tujuan umum Pengembangan Desa Siaga Aktif adalah mempercepat

terwujudnya masyarakat desa yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali,

mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri,

sehingga derajat kesehatannya meningkat. Pengembangan Desa Siaga Aktif

merupakan bagian dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan

untuk Kabupaten dan Kota. Pelaksanaan pengembangan Desa Siaga Aktif

merupakan tanggung jawab dari pimpinan dan perangkat Pemerintahan Desa.

Namun demikian, keberhasilannya tentu tidak hanya bertumpu pada kinerja

perangkat Pemerintahan Desa tersebut. Kontribusi dan dukungan dari berbagai

pihak, termasuk dunia usaha dan unsur-unsur masyarakat lainnya diberbagai tingkat

administrasi, juga memiliki andil yang bermakna. Oleh karena itu Pemerintahan

Desa Air Mumu diharapkan dapat merangkul semua lapisan masyarakat yang ada di

desanya dalam upaya pengembangan Desa Siaga Aktif.

B. SARAN

Untuk mewujudkan indikator keberhasilan dalam pengembangan desa siaga

aktif, maka disarankan beberapa hal :

1. Pembentukan Forum Desa yang aktif

2. Peningkatan kinerja kader di Desa

3. Pengembangan UKBM dengan baik

4. Adanya pendanaan untuk pengembangan Desa Siaga Aktif

5. Meningkatkan peran aktif semua anggota masyarakat

6. Pembuatan Peraturan Desa (Perdes) untuk mendukung pengembangan Desa

Siaga Aktif

7. Pembinaan PHBS Rumah Tangga yang berkelanjutan

12
HASIL DISKUSI MMD DESA AIR MUMU

1. Desa Siaga Merupakan sebuah desa yang di dalam nya melingkup tenaga

kesehatan, alat kesehatan, dan ambulance desa yang siap siaga jika terdapat

masalah kesehatan yang harus mendapatkan tindakan rujukan. Sebuah desa

dikatakan desa siaga apabila melengkapi semua persiapan menanggulangi masalah

kesehatan dan kader kesehatan yang aktif.

2. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

Merupakan saluran tempat pembuangan air limbah rumah tangga seperti air

buangan cuci piring, cuci pakaian dan sisa air bersih yang di buang dari rumah ke

saluan pembuangan. Jadi, SPAL di buat pada setiap rumah tangga dengan tujuan

menghindari terjadi nya pencemaran lingkungan dan terhindar dari penyakit menular

seperti Diare.

3. Air Bersih

Air yang di kategorikan bersih yaitu berwarna bening, tidak berasa, dan tidak berbau.

Air bersih yang di konsumsi masyarakat harus dimasak terlebih dahulu, untuk

menghindari terjadinya penyakit yang disebabkan kotoran yang terdapat pada air

ikut terminum.

4. Sampah

Untuk mempermudah pengkategorian sampah yang ada pada rumah tangga, maka

sampah sisa masak di dapur bisa di pisahkan dengan sampah yang di kategorikan

kering. Sampah dapur diantaranya (sisa bahan masak, sisa plastik bungkusan ikan,

daging, ayam, dan sisa bahan makanan lainnya). Kemudian untuk sampah kering

seperti (kertas, plastik, dll).

Sarana pembuangan sampah yang disetiap rumah di sedikan oleh masing-masing

KK dengan cara memisahkan sampah kering dan sampah basah.

5. Disiplin merokok

Merokok dapat dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari kawasan anak-anak

terutama bayi dan ibu hamil.

13
HASIL DISKUSI MMD DESA PONDOK

1. Desa Siaga Merupakan sebuah desa yang di dalam nya melingkup tenaga

kesehatan, alat kesehatan, dan ambulance desa yang siap siaga jika terdapat

masalah kesehatan yang harus mendapatkan tindakan rujukan. Sebuah desa

dikatakan desa siaga apabila melengkapi semua persiapan menanggulangi masalah

kesehatan dan kader kesehatan yang aktif.

2. Pada sebuah rumah terdapat bank sampah besar, dan pembuangan sampah

dilakukan ketika tempat sampah tersebut sudah penuh, apakah hal tersebut

dikatakan baik?

Sampah yang di tumpukkan sebanyak-banyaknya tentunya dapat menimbulkan

kotoran yang dibawa melalui lalat ataupun melalui sampah itu sendiri, jadi untuk

tempat sampah dan pembuangan nya lebih baik di buang setiap hari dan tidak ada

terjadi tumpukan sampah yang dapat menimbulkan penyakit seperti diare.

3. Air Bersih

Air yang di kategorikan bersih yaitu berwarna bening, tidak berasa, dan tidak berbau.

Air bersih yang di konsumsi masyarakat harus dimasak terlebih dahulu, untuk

menghindari terjadinya penyakit yang disebabkan kotoran yang terdapat pada air

ikut terminum. Jadi air sungai yang di alirkan melalui pipa ke rumah dan di endapkan

belum dikategorikan air bersih.

4. Sampah

Untuk mempermudah pengkategorian sampah yang ada pada rumah tangga, maka

sampah sisa masak di dapur bisa di pisahkan dengan sampah yang di kategorikan

kering. Sampah dapur diantaranya (sisa bahan masak, sisa plastik bungkusan ikan,

daging, ayam, dan sisa bahan makanan lainnya). Kemudian untuk sampah kering

seperti (kertas, plastik, dll).

Sarana pembuangan sampah yang disetiap rumah di sedikan oleh masing-masing

KK dengan cara memisahkan sampah kering dan sampah basah.

14
HASIL DISKUSI MMD DESA KEBUN BARU

1. Dari diskusi yang kami lakukan dengan semua sektoral desa kebun baru dimana

masalah yang di temukan adalah masalah JKN yang no NIK nya kadang tidak

sesuai dengan ktp kami dari puskesmas mengarahkan untuk datang langsung ke

puskesmas untuk melakukan pengecekan kebenaran data tersebut.

2. selain dari itu juga masalah kesehatan lain pemberantasan sarang nyamuk dimana

kami dari petugas kesehatan mengarahkan seluruh sektor yang hadir agar

menyampaikan kepada masyarakat untuk mengurangi hal hal yang bisa

mengundang vektor pengundang masalah kesehatan tersebut dengan menutup

semua tampungan air di rumah selain itu juga jangan ada tumpukan baju yang biasa

di gantung apalagi yang baju bekas pakai.

3. mengenai sampah dimana kami puskesmas dan sektor desa menyepakati agar

desa menyiapkan TPS desa dan TPS rumah tangga.

15
HASIL DISKUSI MMD DESA KEBUN LIMA

1. diskusi yang kami lakukan dengan desa kebun lima yang pertama tentang

mekanisme atau tata kelola pelaksaan toga, dimana apa apa saja yang di siapakan

dan di sediakan untuk toga (tanaman obat keluarga) tersebut.

2. Dan untuk sampah dari temuan masalahnya tak lain adalah sampah rumah tangga

yang secara pengelolaan masih kurang terahkan untuk itu kami dari puskesmas

bukit kerman menyampaikan tentang tata laksana untuk hal tersebut selain itu juga

kami menumbuhkan terus penyuluhan agar masyarakat betul betul memahami atau

paham dengan langkah dan arahan yang kami sampaikan

3. Untuk rokok kami menghimbau kepada semua yang hadir dan masyarakat agar

jangan ada yang merokok depan anak anak atau dalam rumah terutama rumah yang

ada ibu hamil dan balita.

16
HASIL DISKUSI MMD DESA MUAK

Dari diskusi dengan semua peserta MMD di desa muak dimana yang kami dari

puskesmas bukit kerman menyampaikan 3 masalah yang tak lain adalah SAMPAH, AIR

BERSIH dan JAMBAN setelah itu mencari jalan keluar atau rencana tindak lanjutnya

Untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Terkai soal sampah pihak desa menyampaikan langkah langkah pembenahan

dimana meminta kerja sama dengan lingkungan hidup agar sampah yang berlebihan

bisa di angkut selain itu juga mengarahkan setiap ibu rumah tangga agar setiap sampah

di rumah di pilah dan jangan di buat bermalah di rumah/di buang langsung.

Untuk air bersih desa berencana akan mengalokasikan penyaluran ke setiap rumah

karna sampai saat ini yang menjadi kendalan di desa adalah kuota penyaluran yang

belum merata secarah penuh di setiap rumah,dan kami dari puskesmas menyampaikan

tata kelola air bersih dan sehat dan cara penempatan yang baik di setiap rumah.

dan mengenai jamban rumah tangga dari hasil kunjungan dimana masi ada

beberapa rumah di desa muak yang belum terpenuhi secara merata sebagai jamban

sehat ,kami dari puskesmas hanya bisa membantu percetakan dan menyarankan agar

setiap pembuatan jamban bisa melibatkan kami dalam pembikinannya ,langkah ini

adalah upaya kami puskesmas agar dalam pembuatannya nanti tidak terjdi kesalahan

kesalahan atau kekurangan dari standar baik ,dan masukan atau rencana tindak lanjut

dari desa sendiri kedepan jika ada pengalokasian anggara insyallah desa akan turut

membantu upaya keluarga yang masi kekuarangan dalam pembenahan atau

pembikinan jamban sehat itu sendiri.

17
DOKUMENTASI MMD AIR MUMU

18
DOKUMENTASI MMD PONDOK

19
DOKUMENTASI MMD KEBUN BARU

20
DOKUMENTASI MMD KEBUN LIMA

21
DOKUMENTASI MMD MUAK

22

Anda mungkin juga menyukai