Anda di halaman 1dari 32

25.11.

2019

ENEV603003

Mekanika Fluida
Semester Gasal
2019/2020
Bab 4 – Bentuk Integral Hukum-hukum
Dasar Aliran
 Pendahuluan,
 Pengertian sistem dan volume kontrol,
 Persamaan kekekalan massa,
 Persamaan energi (general, steady uniform, steady
non-uniform)
 Persamaan momentum (general, steady uniform,
deflectors, propellers)
Aplikasi persamaan momentum pada
Deflectors
Digunakan dalam analisis turbin, pompa dan kompresor.
Dibedakan menjadi dua; (1) jets deflected by stationary deflector
dan (2) by moving deflector.
Asumsi yang digunakan:
• Tekanan eksternal terhadap jets dimanapun konstan, sehingga
tekanan fluida masuk ke deflektor adalah sama dengan tekanan
fluida keluar dari deflektor.
• Hambatan friksi akibat interaksi fluida-deflektor diabaikan,
sehingga kecepatan relatif antara permukaan deflektor dan
aliran jets tetap tak berubah, hasil dari persamaan Bernoulli.
• Penyebaran arah lateral dari bidang jets diabaikan.
• Gaya benda, berat dari volume kontrol adalah kecil dan bisa
diabaikan.
Stationary Deflector

Dengan asumsi kondisi steady uniform flow, persamaan


momentum arah x- dan y- menjadi:
 Rx  m (V2 cos  V1 )  m V1 (cos  1)
(4.5.9)
R y  m V2 sin   m V1 sin 
Moving Deflector
Terdapat dua jenis; (1) single deflector dan (2) series of deflector.

Dengan asumsi kondisi steady uniform flow, persamaan


momentum arah x- dan y- menjadi:
 Rx  m r (V1  VB )(cos  1)
(4.5.10)
R y  m r (V1  VB ) sin 

 r  A(V1  VB )
m (4.5.11)
series of deflector

Dengan asumsi seluruh massa keluar dari fixed jet mempunyai


momentum berubah, persamaan momentum dapat ditulis
sebagai:
 Rx  m r (V2 x  V1x ) (4.5.12)

Tenaga output dapat dihitung dengan mengalikan gaya


komponen-x dengan kecepatan baling tiap jet:
W  NR xVB (4.5.13)
Radial-Flow Devices
Radial-flow devices: Many rotary-flow devices such as centrifugal pumps and
fans involve flow in the radial direction normal to the axis of rotation.
Axial-flow devices are easily analyzed using the linear momentum equation.
Radial-flow devices involve large changes in angular momentum of the fluid
and are best analyzed with the help of the angular momentum equation.

Side and frontal views of a typical centrifugal pump.


The conservation of mass equation for steady incompressible flow

angular momentum
equation
Euler’s turbine
formula

When

An annular control
volume that encloses
the impeller section of
a centrifugal pump.
Aplikasi persamaan momentum pada
Propellers

 Persamaan momentum pada volume kontrol diatas:


F m
 (V2  V1 ) (4.5.14)
 Bila volume kontrol digambar mendekati propeller sehingga
V3 = V4, persamaan momentum menghasilkan:
F  p3 A  p4 A  0 (4.5.15)
F  ( p4  p3 ) A (4.5.16)
 Karena efek viscous sangat kecil, maka persamaan energi di
hulu dan hilir propeller dipakai untuk memperoleh:
V12  V32 p1  p3 V42  V22 p4  p2
 0  0 (4.5.17)
2  2 
 Menjumlahkan kedua persamaan diatas, dan diketahui bahwa
p1 = p2 = patm, maka:

(V22  V12 )  p 4  p3 (4.5.18)
2

 Substitusi persamaan (4.5.18) dan (4.5.16) ke dalam persamaan


(4.5.14) menghasilkan:
V3  12 (V2  V1 ) (4.5.19)
dimana m  AV3
 Input tenaga yang diperlukan diperoleh dengan menerapkan
persamaan energi antara tampang 1 dan 2, dimana tekanan
adalah atmosfer; kehilangan diabaikan, menghasilkan:
V22  V12
W fluid  m (4.5.20)
2
 Moving propeller memerlukan tenaga diberikan oleh:
W prop  F V1
m (V2  V1 )V1 (4.5.21)

 Efisiensi propeller teoritis adalah:


W prop V1
p    (4.5.22)
W fluid V3
Kondisi aliran steady nonuniform
 Bila tidak bisa mengasumsikan profil kecepatan uniform, dapat
dipakai:
2
   2
V dA V A (4.5.23)
A

 Diperoleh “faktor koreksi momentum”  sebagai:


 dA
2
V
 2
(4.5.24)
V A

 Persamaan momentum, untuk kondisi aliran steady dengan


satu inlet dan satu outlet dapat ditulis sebagai:

 (  2V2  1V1 )
F  m (4.5.25)

 Untuk aliran laminer dengan profil parabolis dalam suatu pipa


silinder:   4
3
Kerangka referens noninersia
• Pada situasi khusus diperlukan untuk memilih
kerangka referens noninersia dimana kecepatan
diukur.
• Aplikasi: aliran melalui lengan pencuci-piring,
sekitar baling turbin, atau roket, sprinkler, dll.

 Relatif terhadap kerangka referens noninersia, hukum Newton


II mengambil bentuk:
D  d 2S d 
F  
Dt sys
 V dV    2
sys
dt
 2  V    (   r ) 
dt
 r  dV

(4.5.26)

 Sering juga ditulis sebagai:  Lihat pers.(3.2.15)


D
F  Fl 
Dt   V dV
sys

d
 
dt c.v.
 V dV    V (V  nˆ ) dA
c. s .
(4.5.27)
dimana Fl adalah disebut “inertial body force” yaitu:
 d 2S d 
Fl    2  2  V    (  r )   r  dV (4.5.28)
sys 
dt dt

 Karena sistem dan volume kontrol identik pada saat t, sistem


integral dapat diganti dengan integrasi volume kontrol di dalam
persamaan integral (4.5.28).
Latihan soal
Lawn sprinklers often have
rotating heads to spread the 28

water over a large area.

Anda mungkin juga menyukai