manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2013) mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan timbal balik di antara mereka. Pembukaan
Manusia saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena
sifat dasar tersebut, kelompok sosial dengan mudah terbentuk secara alami. Adanya interaksi menjadikan mereka berkumpul, membuat kelompok baik terorganisir atau tidak, lalu membuat kegiatan di dalamnya. Makin panjang interaksi mereka, makin kuat ikatan yang terjalin. Makin kuat ikatan yang terjalin tersebut, maka akan makin kuat persatuan dan kesatuan di dalam kelompok tersebut. adanya dorongan?
Kuatnya ikatan perasaan di dalam kelompok tersebut
dipengaruhi oleh kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, cita-cita, perilaku, dan sebagainya. Selain itu, ada beberapa dorongan yang menjadikan manusia butuh untuk berkelompok.
Pendorong-pendorong tersebut dapat dijabarkan melalui
penjelasan berikut. 1) Dorongan untuk bertahan hidup
Salah satu kebutuhan manusia adalah dengan
bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini ekonomi saja, manusia memerlukan manusia lainnya, baik sebagai produsen, maupun sebagai konsumen, dsb. disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong-menolong. Melakukan kegiatan distributor atau konsumen. 2) Dorongan untuk meneruskan garis keturunan
Kebutuhan lain manusia yang tidak mungkin dapat
dicapai oleh dirinya sendiri adalah memiliki garis keturunan. Adapun untuk mempunyai keturunan seseorang harus menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan tersebut akan terbentuk kelompok sosial kecil berupa keluarga. 3) Dorongan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan seorang diri terlebih tanpa pembagian tugas dan manajemen yang baik tentunya sangat melelahkan. Bayangkan saja misalnya dalam sebuah keluarga, seorang ibu harus mencari nafkah, membereskan urusan rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain semua itu dikerjakan sendiri tentunya sangat melelahkan. Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan menyebabkan pekerjaan terasa sangat berat. Hingga terbentuklah bermacam-macam kelompok sosial. Ada yang berdasarkan hobi, ada yang berdasarkan cita-cita, ada yang berdasarkan pemikiran, ada yang berdasarkan kesamaan nasib, dan sebagainya. Mereka membentuk kelompok sosial untuk saling menguatkan satu sama lain. Oleh karena pada dasarnya, manusia akan kesulitan untuk berjuang sendiri. DASAR DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL a. Kesatuan berdasarkan keturunan (genealogis).
Kesatuan genealogis adalah kelompok-kelompok
sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan. Pada kelompok sosial ini, diawali dari terbentuknya keluarga batih (nuklear family) atau keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. b. Kesatuan teritorial.
Suatu komunitas terdiri atas sekumpulan individu yang
hidup bersama dalam suatu wilayah. Individu-individu dalam masyarakat tersebut selalu melakukan jalinan kerja sama dalam bentuk yang tetap ataupun tidak tetap. Jalinan yang tetap ini terjadi karena wilayahnya saling berdekatan sehingga terikat oleh kesamaan wilayah tempat tinggal. c. Kesatuan kepercayaan (religius).
Pada dasarnya, kesatuan religius adalah kelompok
sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah biasanya muncul ikatan yang sangat kuat dan rasa sentimen kelompok yang mendalam. Akibatnya, terbangun komunikasi dan kerja sama yang erat antaranggota yang memiliki jaringan antarnegara di seluruh penjuru dunia. d. Kesatuan kepentingan (asosiasi).
Asosiasi atau istilah lain dari kesatuan kepentingan adalah
kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan. Dalam kehidupan masyarakat modern, masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memadukan kepentingan bersama orang-orang seprofesi. Oleh sebab itu, terbentuklah ikatan atau asosiasi atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap. Perwujudan nyata asosiasi dalam kehidupan masyarakat dapat berbentuk negara, perkumpulan atas dasar ekonomi, dan persatuan buruh. i Tan ya Ses ! jawab ! END.