Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah
Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah
Dosen Pengampu:
Danis S Singawilastra, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama dan yang paling utama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah” dengan tepat waktu.
Makalah “Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah” disusun guna memenuhi
tugas, Bapak Danis S Singawilastra, S.T., M.T. pada mata kuliah Pengetahuan Kebencanaan
di Fakultas Teknik, Perencanaan, dan Arsitektur Universitas Winaya Mukti, Bandung. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menjadi wawasan dan menambah referensi
bacaan bagi para pembaca mengenai Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah.
ii
BAB I PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya perkembangan kota akan berdampak pada perubahan
kondisi fisik kota. Semakin besar dan majunya suatu kota maka semakin kompleks
permasalahan yang ditimbulkan dan dihadapinya. Salah satunya adalah permasalahan
penurunan muka tanah (land subsidence). Yaitu peristiwa termampatnya suatu lapisan tanah
yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Di Indonesia, kota yang tengah kritis mengalami penurunan muka tanah ialah Jakarta, ibu
kota Negara Indonesia. Penurunan muka tanah merupakan hal yang serius terutama apabila
penurunan tanah terjadi di daerah pesisir pantai. Kondisi tersebut karena daerah pesisir sangat
rentan terhadap tekanan lingkungan, baik yang berasal dari daratan maupun dari lautan.
Penurunan tanah dipengaruhi oleh kondisi muka air tanah dan pengaruh konsolidasi.
Penurunan muka tanah di beberapa wilayah setiap tahunnya memang tidak terjadi secara
ekstrim, namun apabila dibiarkan terus menerus akan berdampak pada munculnya kerugian,
tidak hanya material tetapi juga korban jiwa.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab terjadinya
penurunan muka tanah, akibat yang ditimbulkan dari penurunan muka tanah, disertai dengan
cara mengatasi penurunan muka tanah. Pemerintah DKI Jakarta harus segera bertindak untuk
mencari solusi dan upaya untuk menghambat terjadinya penurunan tanah yang berlangsung ini,
mengingat posisinya selain sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia juga sebagai
geostrategis pada jalur lalu lintas ekonomi Internasional. Diperlukan adanya kesadaran dari
masing-masing individu bersama dengan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi masalah
penurunan muka tanah.
1.2 Tujuan
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Menurut Whittaker and Reddish (1989), faktor penyebab penurunan muka tanah secara
umum antara lain:
1. Penurunan tanah alami (natural subsidence)
Yaitu penurunan tanah yang disebabkan oleh proses-proses geologi. Beberapa penyebab
terjadinya penurunan tanah alami bisa digolongkan menjadi:
a. Siklus geologi
Penurunan muka tanah terkait dengan siklus geologi. Proses-proses yang terlihat
dalam siklus geologi adalah pelapukan (denuation), pengendapan (deposition), dan
pergerakan kerak bumi (crustal movement).
b. Sedimentasi daerah cekungan
Daerah cekungan biasanya terdapat di daerah tektonik lempeng terutama di dekat
perbatasan lempeng. Sedimen yang terkumpul di cekungan semakin lama semakin
banyak dan menimbulkan beban yang bekerja semakin meningkat, kemudian proses
kompaksi sedimen tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pada permukaan
tanah.
2. Penurunan tanah akibat pengambilan air tanah (groundwater extraction)
Pengambilan airtanah secara besar-besaran yang melebihi kemampuan pengambilannya
akan mengakibatkan berkurangnya jumlah airtanah pada suatu lapisan akuifer. Hilangnya
airtanah ini menyebabkan terjadinya kekosongan pori-pori tanah sehingga tekanan
2
hidrostatis di bawah permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya airtanah tersebut.
Selanjutnya akan terjadi pemampatan lapisan akuifer.
3. Penurunan akibat beban bangunan (settlement)
Tanah memiliki peranan penting dalam pekerjaan konstruksi. Tanah dapat menjadi
pondasi pendukung bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti
tanggul atau bendungan. Penambahan bangunan di atas permukaan tanah dapat
menyebabkan lapisan di bawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut
disebabkan adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari
dalam pori, dan sebab lainnya yang sangat terkait dengan keadaan tanah yang
bersangkutan. Proses pemampatan ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan
permukaan tanah.
Adapun dampak dari penurunan permukaan tanah bagi lingkungan maupun bagi
masyarakat adalah sebagai berikut:
• Menyebabkan banjir rob
Banjir rob merupakan bencana alam yang disebabkan karena adanya penurunan muka air
tanah yang cukup drastis hingga melewati batas ketinggian muka air laut. Adapun
penyebab terjadinya genangan air laut di daratan adalah karena adanya kenaikan volume
air laut yang disebabkan oleh mencairnya glester. Mencairnya gletser ini tentunya tidak
luput karena ulah manusia sendiri sehingga terjadi pemanasan global serta efek rumah
kaca yang disebabkan oleh CO2, CFC ataupun asap dari kendaraan bermotor.
• Terdapat genangan air hujan
Penurunan permukaan tanah di suatu wilayah akan menghasilkan suatu genangan air
hujan. Jika hujan turun dalam volume yang banyak dan dalam waktu yang lama maka yang
terjadi adalah banjir bandang. Banjir bandang merupakan banjir yang cukup merugikan
masyarakat.
• Rusaknya infrastruktur
Dampak yang selanjutnya adalah terjadinya kerusakan pada bangunan, fasilitas umum
seperti jembatan dan jalan. Hal ini terjadi karena penurunan permukaan tanah dapat
menyebabkan tanah ambles dan tentunya infrastruktur tersebut akan mengalami perubahan
posisi. Hal ini tentunya tidak hanya merugikan bangunan saja akan tetapi juga
menimbulkan kerugian dalam bidang ekonomi.
3
• Intrusi air laut
Berdasarkan faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat faktor eksploitasi air tanah
yang menyebabkan penurunan tersebut. Kegiatan manusia setiap harinya padat dan terus
meningkat hingg saat ini, begitu juga dengan konsumtifitas ar bersih juga meningkat.
Apabila menggunaan air bersih semakin banyak dan tidak diimbangi dengan pengelolaan
lebih lanjut akan air yang ada di tanah, maka eksploitasi tersebut akan menyebabkan
terjadinya intrusi air laut.
• Kualitas hidup menurun
Adanya bencana banjir serta genangan air yang terjadi karena penurunan permukaan tanah
dapat menyebabkan kualitas hidup warga yang mengalami bencana tersebut menjadi
menurun. Dari genangan air tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarang nyamuk demam
berdarah dan menimbulkan penyakit. Selain itu, banjir yang terjadi akan menimbulkan
penyakit seperti penyakit kulit dan lain sebagainya.
• Menimbulkan kerugian ekonomi
Selain kerugian ekonomi langsung (direct losses), penurunan muka tanah juga
menyebabkan kerugian ekonomi secara tidak langsung (indirect losses) seperti
berkurangnya pendapatan, hilangnya mata pencaharian penduduk, guncangan bisnis,
bahkan menurunnya laju pertumbuhan ekonomi.
4
maka diharapkan dapat menjaga ketersediaan air di tanah agar tidak terjadi penurunan
muka tanah.
• Menerapkan prinsip rainwater harvesting
Rainwater harvesting adalah metode yang digunakan dengan tujuan untuk mengumpulkan
air yang berasal dari air hujan yang turun untuk dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi
air bersih layak pakai.
• Penerapan ruang terbuka hijau
Penerapan ruang terbuka hijau ini diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan dapat
meningkatkan efisiensi dari air tanah. Selain itu diharapkan dapat memberikan ruang
interaksi sosial bagi masyarakat.
5
BAB 3 KESIMPULAN
Pengambilan air tanah yang melebihi batas merupakan salah satu penyebab terjadinya
penurunan tanah. pembangunan yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab
terjadinya penurunan tanah khususnya di kota kota besar.
Dampak dari penurunan tanah yaitu berpotensi terjadi genangan banjir pasang laut.
Daerah yang mempunyai elevasi 0meter dari permukaan air laut sangat berpotensi sekali
terendam akibat banjir pasang laut, sehingga ketika laut pasang, air akan meluap dan
menggenangi wilayah tersebut.