Anda di halaman 1dari 101

dr.

Taufik Rahman A, SpOG


Tempat/tanggal : Yogyakarta, 18 Agustus 1983
lahir
Jenis Kelamin Laki-laki

Status Menikah 
Agama ISLAM
Email taufikrahman@gmail.com
Hobi Judo, Traveling, Bisnis
Pendidikan Sd Muh Purwodiningratan 3 Yogyakarta
Smpn 5 Yogyakarta
Smun 1 Yogyakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (Pendidikan Dokter)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ Rsup Dr Sardjito (Koass)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ Rsup Dr Sardjito (Ppds 1
Obsgin)
Pekerjaan Kepala KSM OBGYN RSUD BAGASAWARAS KLATEN
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rsud Bagaswaras Klaten
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rsu Bunga Bangsa Yogya
Dosen Tetap Kebidanan Universitas Alma Ata
Dosen Tidak Tetap Poltekes Surakarta
Trainer Kb Pascasalin Provinsi Jawa Tengah
Wasit Judo Nasional A
ENDOKRINOLOGI
REPRODUKSI dan
KONTRASEPSI
dr. Taufik Rahman SpOG
taufikrahman@gmail.com
Definisi

 Menstruasi adalah perdarahan secara


periodik dan terjadi menurut siklusnya
dari rahim yang menggambarkan
rangsangan hormonal pada
endometrium karena tidak terjadi
kehamilan.
MENSTRUASI NORMAL

 Kejadian hormonal kompleks dari hipotalamus,


hipofisis, ovarium, dan fungsi uterus.
 Perubahan hormonal selama maturasi folikel
ovarium dan ovulasi memicu proliferasi dan sekresi
endometrium untuk menyiapkan implantasi ovum
yang terfertilisasi
 Menstruasi terjadi jika tidak terjadi implantasi.
MENSTRUASI NORMAL

 Jumlah darah kurang dari 80 ml dan rata-rata


30 ml
 Interval 28 hari(±7 days)
 Durasi 2-7 hari
 Tidak nyeri, atau nyeri tapi tidak sampai
mengganggu aktivitas
Siklus Menstruasi Normal
Normal Haid
Menstruasi Folikuler/proliferasi Luteal/sekresi

Hari 1 56 14 28

Ovulasi
Keterangan:
• Perdarahan haid: 2-6 hari
• Fase folikuler/ proliferasi: hari ke 5 s/d 14  endometrium
tumbuh shg siap menerima zygote.
• Ovarium: terjadi pematangan folikel (FSH)  estradiol
• Estradiol: mulut serviks tertutup, spinbarkeit
• Estradiol akan meningkat (s/d hr 13) LH surge
Siklus ovarium
Normal Haid

Keterangan:
• Ovulasi: hari ke 14  SBB juga meningkat 0.05 C
• Ovulasi: getah serviks encer & bening, mulut serviks sedikit
terbuka
• Fase luteal: hari ke 14 s/d 28
• Fase luteal: terbentuk korpus luteum, perubahan kel.
Endometrium (progesteron) terutama hari 22 (nidasi
terjadi)
• Bila tidak terjadi nidasi: Estradiol & Progesteron akan
menghambat FSH dan LH shg korpus luteum regresi
Menstrual Cycle
Aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium-uterus
Prinsip Dasar Menstruasi Lingkungan

SSP

Comp.IV Hipotalamus
GnRH

Hipofise Ant
Comp.III
FSH LH

Comp.II Ovarium
Est Prog

Comp.I Uterus
proliferasi

Menstruasi
Mens

 Lama siklus haid rata-rata adalah 28 hari dan


terdiri dari :
- Fase folikuler
- Ovulasi
- Fase luteal (pasca ovulasi)
 Bila siklus menjadi panjang
 fase folikuler akan memanjang
 fase luteal akan tetap konstan berlangsung
selama 14 hari.
Siklus haid  normal, apabila :
- Poros hipotalamus-hipofisis-ovarium yang
baik.
- Didalam ovarium terdapat folikel yang
responsif.
- Fungsi uterus berlangsung secara normal.
HPO AXIS
Siklus ovarium
Siklus pada ovarium

1. Fase folikuler
2. Fase ovulasi
3. Fase luteal
FASE FOLIKULER
Hari ke 1 -10

 kadar FSH dan LH relatif tinggi


 merangsang pertumbuhan 10-20
folikel,
 hanya1 folikel yang ‘dominan’ yang
menjadi matang dan sisanya akan
mengalami atresia.
Hari ke 10-11
 terjadi akumulasi cairan diantara sel
granulosa  anthrum.
 Folikel primer  folikel d’graaf,
 oosit menempati posisi eksentrik dan
dikelilingi oleh 2-3 lapisan sel granulosa 
cumulus oophorus
 Semakin matrang folikel  estrogen
(estradiol) dan mencapai puncaknya 18
jam sebelum ovulasi.
feedback

FB (-)
 Estrogen FSH dan LH
 untuk mencegah hiperstimulasi
ovarium dan maturasi folikel
lainnya.
FASE OVULASI

 Ovulasi
 keluarnya oosit dan cumulus
oophorus yang melekat dengannya.
 kadang proses ovulasi ini menimbulkan
rasa sakit sekitar fossa iliaka yang dikenal
dengan
‘mittelschmerz’/poliminamenstrualia
FASE LUTEAL
HARI 15-28

 Sisa folikel dan sel granulosa mengalami


luteinisasi  corpus luteum.
 Corpus luteum merupakan sumber utama dari
hormon estrogen dan progesteron pasca
 Terbentuknya corpus luteum akan
menyebabkan sekresi progesteron terus
meningkat dan terjadi pula kenaikan kadar
estradiol berikutnya.
Siklus pada endometrium

1. Fase menstruasi,
2. Fase proliferasi
3. Fase sekresi
Fase Proliferasi

 Selama fase folikuler, endometrium terpapar


dengan sekresi estrogen. Kelenjar endometrium
adalah regular dan tubuler, sejajar atau sama
lain dan mengandung sedikit cairan sekresi
Fase Sekresi

 Pasca ovulasi, produksi progesteron memicu terjadi


perubahan sekresi pada kelenjar endometrium. Terlihat
adanya vakuola yang ebrisi cairan sekresi pada epitel
kelenjar. Kelenjar endometrium menjadi semakin berliku-liku.
Fase Menstruasi

 Secara normal fase luteal berlangsung


selama 14 hari.
 Bila tidak hamil terjadi penurunan produksi
estrogen dan progesteron.
 Penurunan ini diikuti dengan kontraksi
spasmodik dari arteri spiralis  iskemik dan
nekrosis lapisan superfisial endometrium 
terjadi perdarahan.
Metode-Metode Kontrasepsi
Tenaga kesehatan perlu melakukan identifikasi
kondisi klien sebelum memberikan pelayanan KB
dengan memastikan hal-hal berikut:

 Tidak melakukan hubungan seksual


sejak haid terakhir
 Menggunakan kontrasepsi dengan
tepat dan konsisten
 Berada pada siklus haid hari ke-7
setelah haid normal
 Dalam masa 4 minggu pasca persalinan
 Dalam masa 7 hari pasca keguguran
 Menyusui sepenuhnya atau hampir
sepenuhnya, amenorea, dan kurang
dari 6 bulan pasca persalinan
Klasifikasi

Metode kontrasepsi yang digunakan dalam program pemerintah adalah32


berdasarkan masa perlindungan yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP) dan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP).
Efektivitas

Keterangan

0 - 0,9 Sangat Efektif


1-9 Efektif
10 - 19 Efektif Sedang
20 + Kurang Efektif
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan
Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33
Metode Suntik

34
Pelayanan Kontrasepsi dengan
Metode Suntik

 Definisi
 Cara Kerja dan Efektivitas
 Jangka Waktu Pemakaian
 Keuntungan dan Keterbatasan
 Kriteria Kelayakan Medis
 Waktu Pemberian
 Efek Samping dan Komplikasi
 Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan
Metode Suntik 35
A. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)

KSK mengandung 2 hormon yaitu progestin &


estrogen seperti hormon progesterone dan
estrogen alami pada tubuh perempuan.

Cara Kerja dan Efektivitas


• Mencegah pelepasan sel telur dari ovarium (menekan ovulasi)
• Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu
• Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi
terganggu
• Menghambat transportasi gamet oleh tuba 36
Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)

KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Tidak perlu pemakaian setiap 1. Harus kembali ke tenaga kesehatan untuk
hari disuntik tepat waktu
2. Dapat dihentikan kapan saja 2. Efektivitas sangat tergantung pada ketepatan
3. Tidak berpengaruh pada waktu klien kembali. Risiko kehamilan
hubungan seksual meningkat saat klien terlambat suntik ulang
4. Baik untuk menjarangkan atau melewatkan suatu suntikan
kehamilan 3. Kemungkinan keterlambatan pemulihan
kesuburan setelah penghentian pemakaian

Medroxyprogesterone Acetate (MPA)/Estradiol Cypionate, suntikan 1, 2,37 dan 3


bulan sekali
Norethisterone Enanthate (NET-EN)/Estradiol Valerate, suntikan 1 bulan sekali.
Kriteria Kelayakan Medis KSK

Yang boleh Yang tidak boleh


• Telah/belum memiliki anak • Tidak menyusui dan melahirkan <3 minggu, tanpa
• Perempuan usia reproduksi, risiko tambahan terbentuknya penggumpalan
termasuk perempuan yang darah di vena dalam
berusia lebih dari 40 tahun • Tidak menyusui dan melahirkan antara 3 dan 6
• Baru saja mengalami minggu pasca persalinan dengan risiko tambahan
abortus/ keguguran yang memungkinkan terbentuknya TVD
• Merokok berapapun jumlah • Sedang menyusui antara 6 minggu-6 bulan setelah
batang rokok yang dihisap melahirkan
per hari dan berumur <35 • Usia >=35 tahun dan merokok lebih dari 15 batang
tahun per hari
• Merokok kurang dari 15 • Hipertensi & Riwayat hipertensi (termasuk
batang per hari dan hipertensi terkait kehamilan)
berumur >35 tahun • Usia >=35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa
aura 38
• Usia <35 tahun dengan sakit kepala migrain yang
telah muncul atau memberat saat memakai KSK
Kriteria Kelayakan Medis KSK

Yang boleh Yang tidak boleh


• Menderita anemia atau • Penyakit infeksi/ tumor berat
riwayat anemia • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan
• Menderita varises vena tidak muncul kembali
• Terkena HIV, sedang atau • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami
tidak sedang dalam terapi kerusakan pembuluh darah arteri, penglihatan,
antiretroviral ginjal, atau sistem saraf
• Faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular
arteri seperti usia tua, merokok, diabetes, dan
hipertensi
• Sedang dalam terapi lamotrigine

Jika tidak terdapat metode yang lebih sesuai maupun klien tidak bisa menerima, penyedia layanan39
berkualifikasi yang bisa menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati dapat memutuskan bahwa klien
bisa menggunakan KSP pada kondisi di atas. Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat
kondisi klien dan kemampuan klien dalam mengakses tindak lanjut.
Waktu Pemberian KSK

Menstruasi teratur atau berganti dari metode non hormonal


Kapan pun di bulan tersebut
• Jika mulai dalam 7 hari setelah permulaan menstruasinya, tidak perlu kontrasepsi
tambahan*.
• Jika mulai lebih dari 7 hari setelah permulaan menstruasinya, klien dapat mulai
menggunakan KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu kontrasepsi tambahan*
untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika berganti dari AKDR, ia dapat segera mulai menggunakan KSK

Berganti dari metode hormonal


• Segera, jika telah memakai kontrasepsi hormonal secara konsisten dan benar atau
yakin tidak hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya. Tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan*. 40
• Jika berganti dari suntik yang lain, penyuntikan suntik yang baru dapat dilakukan
saat suntik ulangan seharusnya diberikan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan
Waktu Pemberian KSK

ASI eksklusif atau hampir eksklusif kurang dari 6 bulan setelah


melahirkan
• Tunda suntik pertama sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan atau ketika ASI
tidak lagi menjadi sumber nutrisi utama bayi – mana saja yang lebih dulu

ASI eksklusif atau hampir eksklusif lebih dari 6 bulan setelah


melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil.
Perlu kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSK seperti dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus menstruasi normal

ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan 41


• Tunda suntik pertama sampai dengan setidaknya 6 minggu setelah melahirkan
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak
hamil. Perlu kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSB seperti dianjurkan pada klien
yang memiliki siklus menstruasi normal
Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan
• Klien dapat mulai menggunakan KSK kapanpun antara hari ke 21-28 setelah
melahirkan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan (Jika ada risiko tambahan untuk
trombosis vena dalam, tunggu hingga 6 minggu.
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak
42
hamil. Perlu kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSK seperti dianjurkan pada klien
yang memiliki siklus menstruasi normal
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan
melahirkan/menyusui)
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah
keguguran trimester 1 atau 2 atau aborsi, tidak perlu kontrasepsi
tambahan.
• Jika klien memulainya lebih dari 7 hari setelah keguguran
trimester 1 atau trimester 2 atau aborsi, ia dapat memulai KSK
kapan pun jika yakin tidak hamil. Perlu kontrasepsi tambahan
untuk 7 hari pertama setelah suntikan

43
Efek Samping Komplikasi

 Menstruasi irregular  Perdarahan pervaginam yang


tidak dapat dijelaskan
 Tidak ada menstruasi penyebabnya
 Menstruasi banyak  Kondisi kesehatan yang serius
dan lama (penyempitan pembuluh
 Kembung/rasa tidak darah, penyakit hati yang
nyaman di perut berat, hipertensi berat,
penyumbatan vena di tungkai/
 Perubahan berat paru, stroke, kanker payudara/
badan kerusakan arteri penglihatan,
 Perubahan mood & ginjal/ sistem saraf pusat
hasrat seksual karena diabetes
 Nyeri kepala biasa  Curiga kehamilan
Prosedur Klinis Pelayanan KSK
Langkah 1.
Menyiapkan satu dosis suntikan, jarum, dan syringe (alat suntik/spuit)
25 mg MPA/estradiol cypionate atau 50 mg NET-EN/estradiol valerate,
suntikan jarum intra muskular, dan syringe 2 ml atau 5 ml. NET-EN/estradiol
valerate kadang tersedia dalam bentuk syringe yang sudah terisi (prefilled
syringe).
Untuk setiap suntikan gunakan disposable auto-disable syringe dan jarum dari
kemasan baru bersegel (tidak melampaui tanggal kadaluarsa dan tidak
rusak), jika tersedia.

Langkah 2.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air, jika memungkinkan.
Jika lokasi suntikan kotor, cuci dengan sabun dan air. Tidak perlu menyeka
lokasi suntikan dengan antiseptik. 45
Jika menggunakan “prefilled syringe”, lanjut ke langkah 5.
Langkah 3.
• Menyiapkan vial
• MPA/estradiol cypionate: kocok vial.
• NET-EN/estradiol valerate: tidak perlu mengocok vial.
• Tidak perlu menyeka bagian atas vial dengan antiseptik.
• Jika vial dingin, hangatkan dengan suhu kulit sebelum disuntikkan.

Langkah 4.
• Mengisi syringe
• Tusuk bagian atas vial dengan jarum steril dan isi syringe 46
dengan
dosis yang sesuai.
Langkah 5.
• Menyuntikkan formula
• Tusukkan jarum steril dalam-dalam ke pinggul (otot ventrogluteal), atau lengan atas (otot
deltoid), atau pantat (otot gluteal, bagian atas luar), atau paha luar (depan), salah satu
bagian yang dikehendaki oleh klien. Suntikan isi syringe.

Langkah 6.
• Membuang syringe sekali pakai dan jarum secara aman.
• Jangan menutup kembali, membengkokkan, atau mematahkan jarum sebelum dibuang.
• Letakkan pada tempat benda tajam
• Jangan menggunakan kembali syringe dan jarum sekali pakai.
B. Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)
Mengandung progestin saja seperti hormon progesteron
alami dalam tubuh perempuan. Ada 2 jenis KSP:
1. Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA)  3 bln
2. Norethisterone Enanthate (NET-EN)  2 bln

Cara Kerja dan Efektivitas


• Mencegah pelepasan telur dari ovarium
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
• Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)

KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Suntikan setiap 2-3 bulan 1. Klien sangat bergantung pada tempat
2. Tidak perlu penggunaan setiap hari sarana pelayanan kesehatan untuk
3. Tidak mengganggu hubungan seksual suntikan ulang
4. Dapat digunakan oleh perempuan menyusui dimulai 6 bulan 2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-
setelah melahirkan karena tidak mengganggu produksi ASI waktu sebelum suntikan berikutnya
5. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun - 3. Terlambatnya kembali kesuburan
premenopause setelah penghentian pemakaian,
6. Membantu mencegah kanker endometrium, mioma uteri rata-rata 4 bulan
7. Mengurangi krisis sel sabit pada perempuan dengan anemia sel 4. Pada pemakaian jangka panjang
sabit dan gejala endometriosis (nyeri panggul, haid tidak dapat sedikit menurunkan densitas
teratur) (kepadatan) tulang
8. Membantu mencegah Penyakit Radang Panggul (PRP) 5. Terjadi perubahan pola haid
simptomatis, anemia defisiensi besi (metroragia/ spotting
9. Mengurangi nyeri haid 6. Terjadi penambahan BB
10. Mengurangi jumlah darah haid 7. 49
Tidak mencegah IMS dan HIV/AIDS
11. Mengurangi kejadian karsinoma payudara
12. Tidak mengandung estrogen yang dapat berdampak pada klien
dengan penyakit jantung dan pembekuan darah
Kriteria Kelayakan Medis KSP
Yang boleh Yang tidak boleh
• Telah/belum memiliki • Hamil atau diduga hamil
anak • Klien yang tidak dapat menerima gangguan haid terutama amenorrhea
• Menikah/tidak menikah • Menyusui dan melahirkan <6 minggu sejak melahirkan
• Semua usia, termasuk • Hipertensi
perempuan yang • Mengalami penggumpalan darah akut pada vena dalam di kaki/ paru
berusia lebih dari 40 • Riwayat/sedang menderita penyakit jantung terkait obstruksi/ penyempitan
tahun pembuluh darah
• Baru saja mengalami • Riwayat stroke
keguguran • Memiliki faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular (diabetes &
• Merokok tanpa melihat hipertensi)
usia perempuan • Mengalami perdarahan vaginal yang tidak diketahui
maupun jumlah rokok • Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh
yang dihisap • Diabetes selama lebih dari 20 tahun/mengalami kerusakan pembuluh darah arteri,
• Sedang menyusui, mulai penglihatan, ginjal, atau sistem saraf karena diabetes
segera pada 6 minggu • Menderita sirosis hati/ tumor hati
pasca melahirkan • Menderita systemicKontrasepsi
lupus erythematosus (SLE) dengan antibodi antifosfolipid
• Terkena HIV, sedang
Pelatihan Pelayanan Bagi Dokter dan
Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
positif (atau tidak diketahui) dan tidak dalam terapi imunosupersif, atau 50
atau tidak sedang dalam trombositpenia berat.
terapi antiretroviral
Jika tidak terdapat metode yang lebih sesuai atau klien tidak bisa menerima, penyedia
layanan berkualifikasi bisa menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati, dan dapat
memutuskan bahwa klien bisa menggunakan KSP pada kondisi-kondisi tersebut di atas.
Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat kondisi klien dan
kemampuan klien dalam mengakses tindak lanjut.

51
Waktu Pemberian KSP
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapanpun pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 7 hari setelah menstruasi, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai lebih dari 7 hari setelah menstruasi, dia dapat mulai menggunakan KSP kapan
saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum
pil.
• Jika berganti dari AKDR, dapat segera mulai menggunakan KSP.
Berganti dari metode hormonal
• Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KSP dapat segera digunakan. Tidak perlu menunggu haid selanjutnya. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik lainnya, klien dapat mulai menggunakan suntik baru saat
suntik ulangan seharusnya diberikan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan.

52
ASI eksklusif atau hamil eksklusif Kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika melahirkan kurang dari 6 minggu yang lalu, tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6
minggu setelah melahirkan.
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja antara 6 minggu dan 6 bulan. Tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.

ASI eksklusif atau hamil eksklusif Lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.
ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan 53
• Tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6 minggu setelah melahirkan
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat memulai KSP kapan saja, jika dia yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien dengan siklus
menstruasi normal.

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan


• Jika belum haid, klien dapat memulai KSP kapan saja, jika dia yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika haid telah haid, klien dapat memulai KSP seperti yang dianjurkan pada klien dengan siklus
menstruasi normal. 54
Waktu Pemberian KSP
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)
• Klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja
Pasca keguguran atau abortus
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran atau aborsi trimester 1
atau 2, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KSP lebih dari 7 hari setelah keguguran atau aborsi, dia dapat
mulai menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan
untuk 7 hari pertama setelah suntik.

55
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
• Dapat mulai menggunakan KSP pada hari yang sama dengan minum PKD. Tidak perlu menunggu haid
untuk mendapatkan suntikan. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah
suntikan.
• Bila klien tidak segera mulai menggunakan KSP, tetapi kembali untuk suntik, dia dapat memulai kapan
saja jika yakin tidak hamil.
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi irregular (tidak teratur) Perdarahan pervaginam yang tidak
dapat dijelaskan penyebabnya
Tidak ada menstruasi
Kondisi kesehatan yang serius
Menstruasi yang banyak dan lama
(penyempitan pembuluh darah,
Kembung/ rasa tidak nyaman di perut penyakit hati yang berat, hipertensi
yang berat, penyumbatan vena di
Perubahan berat badan
tungkai atau paru, stroke, kanker
Perubahan mood dan hasrat seksual payudara atau kerusakan arteri
penglihatan, ginjal atau sistem saraf
Nyeri kepala biasa
pusat karena diabetes
Curiga kehamilan
Prosedur Klinis Pelayanan KSP
Langkah 1.
Menyiapkan satu dosis suntikan, jarum, dan syringe
DMPA 150 mg: syringe 3 ml
NET-EN 200 mg: syringe 1 ml atau 3 ml

Langkah 2.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air, jika memungkinkan.
Jika lokasi suntikan kotor, cuci dengan sabun dan air. Tidak perlu
menyeka lokasi suntikan dengan antiseptik.
Jika menggunakan “prefilled syringe”, lanjut ke langkah 5.

58
Langkah 3.
• Menyiapkan vial
• DMPA: Kocok vial pelan-pelan.
• NET-ET: Tidak perlu mengocok vial.
• Tidak perlu menyeka bagian atas vial dengan antiseptik.
• Jika vial dingin, hangatkan dengan suhu kulit sebelum disuntikkan..
Langkah 4.
• Mengisi syringe
• Tusuk bagian atas vial dengan jarum steril dan isi syringe dengan dosis yang
sesuai.
Langkah 5.
• Menyuntikkan formula
• Tusukkan jarum steril dalam-dalam ke pinggul (otot ventrogluteal), atau lengan atas
(otot deltoid), atau pantat (otot gluteal, bagian atas luar), salah satu bagian yang
dikehendaki oleh klien. Suntikan isi syringe dan jangan memijat lokasi bekas suntikan.

Langkah 6.
• Membuang syringe sekali pakai dan jarum dengan aman
• Jangan menutup kembali, membengkokkan, atau mematahkan jarum sebelum
dibuang.
• Letakkan pada tempat benda tajam.
Metode Pil
Pelayanan Kontrasepsi dengan
Metode Pil

Definisi
Cara Kerja dan Efektivitas
Jangka Waktu Pemakaian
Keuntungan dan Keterbatasan
Kriteria Kelayakan Medis
Waktu Pemberian
Efek Samping dan Komplikasi
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Pil

62
A. Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK)

Pil yang mengandung 2 macam hormon berdosis rendah, yaitu progestin dan
estrogen; seperti hormon progesteron dan estrogen alami pada tubuh perempuan
yang harus diminum setiap hari.

Monofasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama

Bifasik

Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 2 dosis berbeda


Trifasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis berbeda
Kuadrafasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 4 dosis berbeda
63
Cara Kerja dan Efektivitas
• Mencegah pelepasan sel telur dari ovarium (menekan ovulasi)
• Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma
• Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu

Jangka Waktu Pemakian


• 21 hari baik dari jenis monofasik atau bifasik
• 28 hari yang mungkin tergolong dalam jenis monofasik, bifasik, atau trifasik

64
Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK)

KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Dapat mengontrol pemakaian 1. Mahal
2. Mudah digunakan 2. Harus diminum setiap hari
3. Mudah didapat, misalnya di apotek atau toko obat secara teratur
4. Penghentian dapat dilakukan kapanpun tanpa bantuan nakes 3. Mengurangi ASI pada
5. Tidak mengganggu hubungan seksual perempuan menyusui
6. Siklus haid menjadi teratur
7. Banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia)
8. Tidak terjadi nyeri haid,
9. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
10. Membantu mencegah Kanker Endometrium, Kanker Ovarium,
Kista ovarium Penyakit Radang Panggul, Anemia Defisiensi Besi
11. Mengurangi nyeri haid, nyeri ovulasi, masalah perdarahan
menstruasi dan jerawat
65
Kriteria Kelayakan Medis KPK

Yang boleh Yang tidak boleh


• Telah atau belum memiliki • Tidak menyusui dan kurang dari 3 minggu setelah melahirkan, tanpa
anak resiko tambahan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah pada
• Perempuan usia vena dalam (TVD)
reproduksi, termasuk • Tidak menyusui dan antara 3-6 minggu pasca persalinan dengan resiko
perempuan yang berusia tambahan kemungkinan terjadinya TVD
>40 tahun • Terutama menyusui antara 6 minggu-6 bulan setelah melahirkan
• Setelah melahirkan dan • Usia >=35 tahun yang merokok
selama menyusui, setelah • Tekanan darah tinggi (tekanan sistolik antara 140 dan 159 mmHg atau
periode waktu tertentu. tekanan diastolik antara 90 dan 99 mmHg)
• Baru saja mengalami • Tekanan darah tinggi terkontrol, dan memungkinkan untuk dilakukan
keguguran, atau kehamilan evaluasi lanjutan
ektopik • Riwayat tekanan darah tinggi, dan tekanan darah tidak dapat diukur


(termasuk tekanan darah tinggi terkait kehamilan)
Riwayat jaundis saat menggunakan KPK sebelumnya
66
Kriteria Kelayakan Medis KPK

Yang boleh Yang tidak boleh


• Merokok – jika usia • Penyakit kandung empedu (sedang atau diobati secara medis)
<35 tahun • Usia >=35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura
• Menderita anemia • Usia < 35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura yang muncul atau
atau riwayat anemia memberat ketika menggunakan KPK
• Menderita varises • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh
vena • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami kerusakan pembuluh darah,
• Terkena HIV, sedang penglihatan, ginjal, atau sistem saraf karena diabetes
atau tidak dalam terapi • Faktor risiko multipel untuk penyakit kardiovaskular arteri seperti usia tua,
antiretroviral merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi
• Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, fenitoin,
primidone, topiramate, rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
metode kontrasepsi tambahan karena obat tersebut mengurangi efektivitas.
• Sedang dalam terapi lamotrigin. KPK dapat mengurangi efektivitas
lamotrigin. 67
Waktu Pemberian
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika mulai dari 5 hari setelah permulaan haid, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan
• Jika mulai lebih dari 5 hari setelah permulaan haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan
saja, jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum
pil.
• jika berganti dari AKDR, klien dapat segera mulai menggunakan KPK
Berganti dari metode hormonal
• Jika telah menggunakan kontrasepsi hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KPK dapat segera digunakan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari
pertama minum pil
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik, klien dapat mulai menggunakan KPK saat suntik ulangan
seharusnya diberikan. Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan.

68
Waktu Pemberian
ASI eksklusif atau hamil eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Berikan KPK dan beritahu klien untuk memulai menggunakannya 6 bulan setelah melahirkan
atau ketika ASI tidak lagi menjadi sumber nutrisi bayi. Mana saja yang lebih dahulu

ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil

ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPK seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

69
Waktu Pemberian
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPK seperti saran yang dianjurkan pada klien
yang memiliki siklus haid.

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja antara hari ke 21-28 setelah melahirkan.
Berikan KPK kapan saja untuk mulai digunakan dalam 7 hari ini. Tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan. Jika ada risiko tambahan untuk TVD, tunggu hingga 6 minggu.

70
Waktu Pemberian
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat memulai KPK seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki siklus haid.

Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)


• Klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi
tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.

Pasca keguguran atau abortus


• Segera. Jika klien mulai menggunakan KPK dalam 7 hari pasca keguguran atau aborsi trimester 1 atau 2,
tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KPK lebih dari 7 hari pasca keguguran atau aborsi, dia dapat mulai
menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari
pertama minum pil.
71
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
• Setelah menggunakan PKD, klien dapat segera mulai atau memulai kembali penggunaan KPK. Tidak perlu
menunggu siklus haid selanjutnya. Pengguna rutin KPK yang membutuhkan PKD karena keliru memakai
KPK, dapat melakukan pil yang tersisa dari kemasan yang sekarang.
• Bila tidak segera mulai menggunakan KPK, tetapi tetap ingin menggunakannya, klien dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
• Semua klien perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.

72
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi tidak teratur atau Jarang ditemukan komplikasi
perdarahan pervaginam
Tidak menstruasi
Sakit kepala biasa (bukan migraine)
Mual atau pusing
Payudara nyeri
Perubahan berat badan
Perubahan mood dan aktivitas seksual
Jerawat
Gastritis
B. Kontrasepsi Pil Progestin (KPP)
Pil yang mengandung progestin saja (tidak ada estrogen) dengan dosis yang
sangat rendah seperti hormon progesteron alami pada tubuh perempuan.

Kemasan 35 pil berisi


Kemasan 28 pil berisi 300 ug levonorgestrel
75 ug norgestrel atau 350 ug
norethindrone
Cara Kerja dan Efektivitas
• Mencegah ovulasi
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
• Menjadikan endometrium tipis dan atrofi
Jangka Waktu Pemakian
• Efektif jika diminum setiap hari pada waktu yang sama.
• Kesuburan akan segera kembali jika klien menghentikan konsumsi pil.
Kontrasepsi Pil Progestin (KPP)
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Dapat diminum selama menyusui 1. Harus diminum setiap hari dan pada waktu
2. Dapat mengontrol pemakaian yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan
3. Penghentian dapat dilakukan kapan pun menjadi lebih besar
tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan 2. Peningkatan/penurunan berat badan
4. Tidak mengganggu hubungan seksual
5. Kesuburan cepat Kembali
6. Mengurangi nyeri haid
7. Mengurangi jumlah perdarahan haid

76
Kriteria Kelayakan Medis KPP
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Sedang menyusui (dapat mulai segera setelah 1. Mengalami penggumpalan darah akut pada vena
6 minggu melahirkan) dalam (trombosis vena dalam) di kaki atau perut
2. Telah atau belum memiliki anak 2. Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun
3. Menikah atau tidak menikah yang lalu, dan tidak kambuh
4. Semua usia, termasuk perempuan yang 3. Menderita sirosis hati atau tumor hati berat
berusia lebih dari 40 tahun 4. Mencerita systemic lupus erythematosus (SLE)
5. Baru saja mengalami keguguran, atau dengan antibodi antifosfolipid positif (atau tidak
kehamilan ektopik diketahui)
6. Merokok, tanpa melihat usia perempuan 5. Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine,
maupun jumlah rokok yang dihisap oxcarbazepine, fenitoin, primidone, topiramate
7. Menderita anemia atau riwayat semian rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
8. Menderita varises vena metode kontrasepsi tambahan karena obat-obat
9. Terkena HIV, sedang atau tidak sedang dalam tersebut mengurangi efektivitas KPP.
terapi antiretroviral
77
Waktu Pemberian KPP
ASI eksklusif atau hamil eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara sesudah melahirkan
dan 6 bulan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara jika yakin tidak haid.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

78
Waktu Pemberian KPP
ASI tidak eksklusif bila belum haid
• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil

ASI tidak eksklusif bila telah haid


• Klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki siklus
haid

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

79
Waktu Pemberian KPP
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid.

Berganti dari metode hormonal


• Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KPP dapat segera digunakan. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya. Tidak
perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik, ia dapat mulai menggunakan KPP saat suntik ulangan
seharusnya diberikan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

80
Menstruasi teratur atau berganti dari metode non hormonal
Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 5 hari setelah permulaan menstruasi, tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan.
• Jika mulai lebih 5 hari setelah permulaan menstruasi, ia dapat mulai menggunakan KPP
kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari
pertama minum pil.
• Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera mulai menggunakan KPP
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)
• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
Pasca keguguran atau abortus
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran atau aborsi trimester 1
atau 2, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KPP lebih dari 7 hari setelah keguguran/aborsi trimester 1 atau
trimester 2, ia dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.

Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
Setelah memakai PKD jenis progestin atau kombinasi:
• Setelah selesai menggunakan PKD, wanita dapat segera memulai atau memulai kembali
penggunaan KPP. Tidak perlu menunggu menstruasi berikutnya. Pengguna rutin KPP yang
membutuhkan PKD karena keliru memakai KPP, dapat melanjutkan pil yang tersisa dari
kemasan saat ini.
• Bila tidak segera memulai KPP, tetapi tetap ingin menggunakannya, klien dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil. 82
• Semua klien perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi tidak teratur atau Amenorea
perdarahan pervaginam
Mual, muntah dan pusing
Tidak menstruasi
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala biasa (bukan migraine)
Mual atau pusing
Payudara nyeri
Perubahan berat badan
Perubahan mood dan aktivitas
seksual
Jerawat
Gastritis
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi
Metode Pil
Langkah 1.
Memberikan konseling kepada klien tentang kontrasepsi metode pil
Bertanya pada klien apa yang dia ketahui tentang Pil Kombinasi. Memperbaiki mitos,
rumor, atau informasi yang salah yang mungkin dia ungkapkan
Menanyakan apakah klien pernah menggunakan Pil Kombinasi di masa lalu. Apa
pengalamannya?
Memberi klien paket Pil Kombinasi untuk dilihat dan ditangani
Menjelaskan keuntungan Pil Kombinasi, termasuk manfaat non-kontrasepsi
Menjelaskan secara singkat bagaimana pil bekerja dan pentingnya meminumnya
setiap hari
Menjelaskan potensi efek samping umum Pil Kombinasi.
Meyakinkan klien bahwa sebagian besar efek samping tidak serius dan akan
berkurang atau berhenti setelah beberapa bulan penggunaan
Menanggapi setiap pertanyaan atau masalah yang mungkin dimiliki klien
Menjelaskan bahwa ia akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien dan84
melakukan pemeriksaan fisik minimal untuk memastikan bahwa Pil Kombinasi secara
medis sesuai
Langkah 2.
Melakukan skrining terhadap kondisi klien untuk penggunaan KB pil

Langkah 3.
Menjelaskan cara mengkonsumsi KB pil
Memberi klien paket pilnya untuk dipegang dan dilihat
Menunjukkan padanya bagaimana mengikuti anak panah pada
kemasan.
Jika klien menggunakan paket 28 pil, perintahkan dia untuk memulai
paket baru sehari setelah dia menghabiskan semua pil dalam paket
Jika klien menggunakan paket 21 hari, perintahkan dia untuk menunggu 7
hari sebelum memulai paket baru.
Anjurkan klien untuk memulai pil pada hari pertama dari periode
menstruasi berikutnya (atau pada hari kelima dari periode menstruasi, atau
gunakan pedoman lokal untuk instruksi ini). Jika klien memulai pil setelah
hari kelima dari siklusnya, dia harus menggunakan metode cadangan
selama 7 hari pertama.
Langkah 4.
Menjelaskan prosedur penggunaan jika pil terlewat
Jika dia melewatkan satu pil, klien harus meminumnya segera setelah
dia ingat. Ambil yang berikutnya pada waktu yang biasa.
Jika dia melewatkan dua pil, klien harus minum dua pil segera setelah
dia ingat. Dia harus minum dua pil keesokan harinya, dan
menggunakan metode cadangan untuk minggu depan. Klien harus
menyelesaikan paket secara normal.
Jika dia melewatkan lebih dari dua pil, atau mulai terlambat 3 hari atau
lebih, klien minum pil sesegera mungkin, lanjutkan minum 1 pil setiap
hari, menggunakan kondom atau hindari seks selama 7 hari berikutnya.
Jika pil ini terlewat di minggu ke-3, klien JUGA harus melewatkan pil
tidak aktif dalam kemasan 28 pil dan segera memulai kemasan baru.
Jika pil tidak aktif terlewat, klien harus membuang pil yang terlewat dan
terus minum pil, 1 setiap hari. 86
Implan
Batang plastik berukuran kecil yg lentur, seukuran batang korek api,
yg melepaskan hormon progestin yg menyerupai hormon progesterone
alami di tubuh perempuan

JENIS :
1. Implan 2 batang
mengandung hormon Levonorgestrel

2. Implan 1 batang
mengandung hormon Etonorgestrel
CARA KERJA, EFEKTIVITAS DAN JANGKA WAKTU
PEMAKAIAN IMPLAN

Cara Kerja & Efektivitas


• Mencegah pelepasan sel telur dr indung telur (menekan ovulasi)
• Mengentalkan lendir serviks (menghambat bertemunya sperma & sel telur)
Efektivitasnya : 1 per 1.000 perempuan pd tahun pertama pemakaian
Jangka Waktu Pemakaian

Studi menunjukkan dpt efektif


hingga 5 tahun

Efektif hingga 4 tahun . Efektif hingga 3 tahun


Keuntungan Implan

• Klien tidak perlu melakukan apapun setelah implan terpasang


• Mencegah kehamilan dg sangat efektif
• Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang utk 3-5 tahun,
tergantung jenis implan
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Tidak mempengaruhi kualitas & volume ASI
• Kesuburan dpt kembali dg segera setelah implan dilepas
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid shg dpt mencegah anemia defisiensi besi
Keterbatasan Implan

• Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)


• Membutuhkan tenaga kesehatan terlatih
secara khusus utk memasang dan melepas

• Klien tdk dpt memulai maupun melepas


implan secara mandiri
KRITERIA KELAYAKAN MEDIS IMPLAN

YANG BOLEH MEMAKAI IMPLAN


• Telah/belum memiliki anak
• Perempuan usia reproduksi, termasuk perempuan yg berusia > 40 th
• Baru saja mengalami keguguran/kehamilan ektopik
• Merokok, tanpa bergantung pd usia perempuan maupun jumlah rokok yg
dihisap
• Sedang menyusui
• Menderita anemia/riwayat anemia
• Menderita varises vena
• Terkena HIV, sedang atau tdk dlm terapi antiretroviral
KRITERIA KELAYAKAN MEDIS IMPLAN

YANG TIDAK BOLEH MEMAKAI IMPLAN


• Penggumpalan darah akut pd vena dalam di kaki atau paru
• Perdarahan vaginal yg tdk dpt dijelaskan sblm evaluasi terhadap
kemungkinan kondisi serius yg mendasari
• Menderita kanker payudara >5 tahun yl & tidak sembuh
• Sirosis/tumor hati berat
• Systemic Lupus Erythematosus dg antibodi antifosfolipid positif (atau tidak
diketahui) & tdk dlm terapi imunosupresif
WAKTU PEMASANGAN IMPLAN

Menstruasi teratur/berganti dr metode non hormonal


• Kapanpun pd bulan tsb
• Jika mulai dalam 7 hari stl permulaan menstruasinya, tdk perlu
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika mulai dari 7 hari stl permulaan menstruasinya, implan dpt dipasang kapan saja jika
yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl
pemasangan.
Berganti dr metode hormonal lainnya
• Segera, jika klien menggunakan metode hormonal secara konsisten & benar atau
jika klien yakin tdk hamil. Tdk perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya.
Tdk perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien berganti dr KSK atau KSP, implan dpt dipasang ketika suntik ulangan
seharusnya diberikan. Tdk perlu metode kontrasepsi tambahan.
WAKTU PEMASANGAN IMPLAN

ASI eksklusif/hampir eksklusif < 6 bulan stl melahirkan


• Jika belum menstruasi, implan dpt dipasang pd klien kapan saja
diantara waktu melahirkan s/d 6 bulan
Tdk perlu metode kontrasepsi tambahan
• Jika telah menstruasi, implan dpt dipasang spt yg dianjurkan pd perempuan yg
memiliki siklus menstruasi

ASI eksklusif/hampir eksklusif > 6 bulan stl melahirkan


• Jika belum menstruasi, implan dpt dipasang pd klien kapan saja jika yakin tdk hamil
Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl pemasangan
• Jika telah menstruasi, implan dpt dipasang spt yg dianjurkan pd perempuan yg
memiliki siklus menstruasi
WAKTU PEMASANGAN IMPLAN
ASI Tidak Eksklusif jika belum menstruasi
• Implan dpt dipasang kapan saja jika yakin tdk hamil
Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl
pemasangan
ASI Tidak Eksklusif jika telah menstruasi
• Jika menstruasi klien telah kembali, implan dpt dipasang spt yg dianjurkan
pd perempuan yg memiliki siklus menstruasi normal
Tidak Menyusui < 4 minggu stl melahirkan
• Implan dpt dipasang kapan saja
Tdk perlu metode kontrasepsi tambahan
WAKTU PEMASANGAN IMPLAN

Tidak Menyusui > 4 minggu setelah melahirkan


• Jika belum menstruasi, implan dpt dipasang kapan saja jika yakin
tdk hamil.
Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl pemasangan.
• Jika menstruasi telah kembali, implan dpt dipasang spt yg dianjurkan pd
perempuan dg siklus menstruasi normal
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dg melahirkan atau menyusui)
• Implan dpt dipasang kapan saja jika yakin tdk hamil.
Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl pemasangan.
Setelah keguguran
• Segera. Jika implan dipasang dlm 7 hari stl keguguran trimester 1 atau 2, tdk perlu
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika >7 hari stl keguguran trimester 1 atau 2, implan dpt dipasang kapan saja jika yakin
tdk hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan utk 7 hari pertama stl pemasangan
EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI IMPLAN

EFEK SAMPING KOMPLIKASI


• Menstruasi irregular (tidak teratur) • Infeksi pada tempat insersi
• Tidak menstruasi • Ekspulsi
• Menstruasi banyak & lama • Nyeri hebat di perut bawah
• Nyeri perut • Sakit kepala hebat
• Jerawat
• Perubahan berat badan
• Nyeri payudara
• Perubahan mood & hasrat seksual
• Nyeri stl pemasangan/pencabutan

Anda mungkin juga menyukai