Anda di halaman 1dari 13

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan dalam


mewujudkan motivasi tersebut?

Motivasi saya menjadi guru penggerak ini adalah:


1. saya ingin mengupgrade diri agar lebih baik lagi dalam mengajar dan berperan serta
memajukan dunia pendidikan
2. Saya ingin memiliki kompetensi sebagai guru karena kondisi riil di lapangan banyak guru
yang hanya berfokus pada menyampaikan materi pelajaran tetapi mengabaikan
kompetensi lain yaitu kepribadian dan sosial.
3. Saya ingin berpusat pada peserta didik dan dibutuhkan elemen-elemen penggerak dalam
pendidikan guna mendorong guru menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan persoalan.
4. Saya ingin menjadi penggerak bagi diri saya sendiri dan setelah itu menjadi penggerak
bagi guru-guru yang lain supaya kompetensi diri meningkat oleh karena itu saya ingin
meningkatkan interaksi lewat program ini.
5. Saya ingin mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam proses pembelajaran.
6. Saya ingin menjadi teladan bagi guru lain dan lingkungan sekitar.
7. Saya ingin mengembangkan diri dan memperoleh pengalaman baru sebagai guru
penggerak.
8. Saya ingin menggerakkan komunitas belajar di lingkungan saya.
Yang akan saya lakukan dalam mewujudkan motivasi saya tersebut adalah:
1. Saya akan tetapkan dan akan menulis apa saja yang menjadi tujuan.
2. Saya akan fokus pada proses yang akan dilaksanakan, agar mencapai hasil yang terbaik.
3. Dalam melakukan sesuatu saya tidak akan terlalu bergantung pada imbalan.
4. Saya akan melakukan hal hal baru yang akan memberikan tantangan baru bagi dunia
pendidikan.
5. Saya akan selalu mengevaluasi diri, melihat sejauh mana perkembangan yang sudah
diraih.
6. Saya akan mencari dan memukan lingkungan yang positif.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!
Jawaban:
Kelebihan yang saya miliki yang dapat mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak adalah
saya merasa sangat mampu untuk memberikan suatu perubahan yang positif pada dinamika
belajar siswa dengan cara membuat suatu metode pembelajaran yang menyenangkan dan
berpusat kepada siswa atau diera saat ini dikenal dengan istilah merdeka belajar.
 
Penjelasan:
Kenapa saya yakin untuk menjadi bagian dari guru penggerak adalah karena sebagai seorang
guru saya merasa mampu untuk berinovasi dalam menerapkan metode metode pembelajaran
yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa didik, sebelum melakukan inovasi dan
menerapkannya kepada siswa didik saya akan mempelajarinya terlebih dahulu baru kemudian
menerapkannya.
 
Selain itu kenapa saya tertarik menjadi guru penggerak adalah, saya akan mencoba menelusuri
dan memahami lebih lanjut tentang filosofi pendidikan dari tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar
Dewantara. Selaku bapak pendidikan di Indonesia sampai dengan saat ini teori belajarnya
notabene dijadikan acuan dalam merubah paradigma kehidupan belajar sampai dengan saat ini
dengan menerapkan pendidikan yang menghamba kepada anak dengan 3 pedoman yang menjadi
semboyannya yaitu:
 
Ing ngarsa sing tuladha, yang memiliki arti sebagai seorang guru apabila di depan memberikan
contoh yang baik.
 
Ing madya mangun karsa, yang memiliki arti apabila berada di tengah guru bisa membangun
motivasi dan kekuatan.
 
Tut wuri handayani, yang memiliki arti sebagai seorang guru apabila berada di belakang
memberikan dorongan yang baik kepada siswa.
 
Sebagai contoh dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran sehari-hari, sebagai guru penggerak
tentunya kita harus tetap berpedoman kepada 3 semboyan Ki Hajar Dewantara.
 
Apabila contoh semboyan yang pertama yang diterapkan, kita harus memberikan contoh yang
baik kepada siswa dimulai dari cara kita berpakaian, cara kita bertutur kata dan cara kita
melakukan sosialisasi kepada anak. Karena figur guru merupakan sosok yang selalu dilihat siswa
di depan, dengan memberikan contoh yang baik kepada siswa diharapkan mereka akan meniru
segala kebaikan yang kita contohkan tadi.
 
Berikutnya dalam proses pembelajaran, guru merupakan transfer knowledge kepada siswa jadi
sebisa mungkin apabila kita berada di tengah dengan sasaran ilmu kepada siswa maka kita harus
membangun suatu kekuatan agar siswa bisa maksimal mendapatkan ilmu yang ditransferkan
kepada kita.
 
 
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila
ada)

Contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata pada diri saya adalah perubahan dalam bersosialisasi dengan orang lain, selama ini saya
merupakan sosok yang pendiam saya melakukan perubahan dalam bersosialisasi hal tersebut
saya lakukan karena saya merasa selama ini saya tidak berusaha memberanikan diri untuk
berinteraksi dengan orang lain, saya merasa perilaku tersebut tidak mengenakkan karena pada
dasarnya manusia membutukan orang lain.

Perubahan , inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya sebenarnya bisa dilakukan mulai dari
diri sendiri serta dapat dilakukan dengan dimulai dari sekecil apapun. Perubahan yang saya alami
adalah perubahan dari pribadi yang tertutup, pendiam dan sukar untuk berinteraksi dengan orang
lain menjadi pribadi yang lebih terbuka dan berani untuk membangun interaksi dengan orang
lain.

Hal yang mendorong saya mencoba melakukan perubahan tersebut dikarenakan pada saat itu,
masa saya masih bersekolah dibangku SMA, saya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan
sungkan untuk berinteraksi dengan orang yang ada dilingkungan sekitar, sehingga membuat saya
sulit mendapatkan teman dan malah dikucilkan oleh orang sekitar. Menyadari hal tersebut, saya
mulai menganggap ada suatu hal yang harus saya ubah, karena tidak mungkin selamanya saya
menjalani kehidupan seperti ini.

Barulah ketika berada di bangku kuliah, saya mulai mencoba merubah pola perilaku saya yang
selama ini dikenal pendiam dan jarang berbaur dengan orang lain, menjadi pribadi yang hangat
murah senyum dan suka menyapa serta berinteraksi secara intens dengan orang lain. Saya
menyadari bahwa selama ini saya hanya menahan diri dan tidak mau memulai untuk bertegur
sapa dengan orang orang disekitar.

Upaya yang saya lakukan untuk menjalankan proses perubahan tersebut yaitu dengan
membiasakan diri bertegur dan menyapa, mengemukakan pendapat jika ada sesuatu yang anggap
keliru, menyimak ketika ada yang berbicara dan berinteraksi serta berteman dengan siapa saja.
Dampak nyata yang saya rasakan dari perubahan prilaku yang saya lakukan adalah relasi dan
teman semakin banyak, memudahkan segala urusan yang tidak bisa ditangani oleh diri saya
sendiri dan lebih berani berpendapat di depan banyak orang.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda
minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Untuk mencapai tujuan bersama yang dibutuhkan adalah komitmen bersama melalui komunikasi
yang intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan
dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri.
Sebagai contoh ketika saya ditugaskan sebagai wali kelas yang menentukan penilaian dalam
kegiatan evaluasi belajar siswa pada bulan juni 2023 yang lalu, saya sedikit kesulitan dalam
mengarahkan siswa yang cenderung malas untuk ke sekolah, tidak mau mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, sering membuat keributan dengan sesame siswa. Meski demikian, berbagai
upaya tetap saya lakukan terutama melakukan kerjasama dengan guru guru yang membidangi
mata pelajaran, guna memberikan motivasi kepada siswa tersebut untuk mengubah perilaku
negative nya itu sendiri.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan
yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya
apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Secara umum, kesulitan dalam bekerja sama dengan pihak lain terutama guru bidang study, tidak
terlalu berat karena saya sendiri termasuk pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan
pendapat orang lain. Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap ide dan gagasan yang saya
berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah kolaborasi. Yang terpenting adalah tujuan
bersama dapat tercapai, baik dengan ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang lain yang
sekiranya lebih bagus. Bagi saya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari siapa saja.

Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu gagasan yang telah disepakati bersama dengan
baik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah
gagasan bukan terletak pada kualitas ide melainkan akan bergantung pada kualitas kerja. Dengan
demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan
program merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya. Saya meyakini bahwa
cara-cara seperti ini akan berdampak positif bagi siswa didik.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?

Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya, untuk mencapai apa yang menjadi tujuan
bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi satu arah yang intensif. Faktanya,
membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan
pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai. Kesulitan dalam
membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri.
Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai
pihak dalam bekerja sama adalah upaya persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam
mengatasi berbagai kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman
yang jelas dan dengan cara yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih
mudah diterima oleh berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar belakang status sosial yang
lebih tinggi dalam struktur organisasi.

Selain itu, upaya merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau
kebutuhan anggota siswa didik dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi belajar mereka
menjadi semakin tinggi. Pada dasarnya adalah membangun kesepahaman yang sama dalam
bekerja, yakni membangkitkan motivasi siswa didik untuk berubah kearah yang lebih positive,
sehingga dapat menghilangkan perilaku negative siswa didik. Secara psikologis setiap siswa
didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka pendekatan dan perlakuan yang diberikan
harus proporsional. Harus menghindari perlakukan-perlakukan yang berbau SARA dan
menyinggung hal hal yang merupakan privasi bagi siswa didik, hal ini seringkali terabaikan oleh
para guru, sehingga membuat minat belajar dan mengikuti pelajaran siswa makin menurun.

Bagaimana hasilnya?
Setelah menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas komunikasi satu arah
untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir berbagai kepentingan guru dan siswa,
memberikan motivasi, perlakuan yang adil bagi seluruh pihak dan menghindari SARA serta
menyinggung hal yang privasi, ternyata berhasil membangun kolaborasi yang efektif antar
sesama guru dan mempercepat proses siswa kearah yang lebih positive. Sebagai contoh, saat ini
saya tidak lagi kesulitan mengarahkan siswa untuk rajin masuk sekolah dan mengikuti kegiatan
belajar mengajar, karena sudah di support oleh para guru bidang study, yang turut membantu
memotivasi para siswa didik agar lebih semangat belajar.
Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks
atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi
saat itu? Gambarkan secara jelas!

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi
saat itu? Gambarkan secara jelas!

Awal Tahun 2020 tepatnya di pertengahan bulan Maret, pemerintah menyatakan darurat
pandemic Covid-19 (Corona Virus Disease 19), sehingga mengharuskan semua orang tetap
berada di rumah, kecuali memiliki keadaan-keadaan penting dan dilakukan seperlunya.

Kebijakan pemerintah tersebut tentunya berdampak terhadap aktifitas di dunia pendidikan,


dimana proses pembelajaran juga harus dilakukan dari rumah dengan cara belajar dalam jaringan
(daring) atau belajar dari rumah masing-masing.

Kebijakan ini tentu saja membuat para guru dan juga siswa kaget, tetapi tetap harus dijalankan
demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) tentu saja menuntut para siswa dan juga guru untuk
memiliki fasilitas yang mendukung proses pembelajaran daring, seperti handphone android,
kuota internet, laptop atau tablet.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu
Anda menghadapinya?

Melalui diskusi dalam Group Whats App, Kepala Sekolah dan juga guru membuat kesepakatan
untuk berkomitmen melakukan pembelajaran secara daring tanpa tatap muka secara langsung.

Guru diwajibkan menyampaikan materi ke siswa melalui Group Whats App Mata Pelajaran,
serta memberikan jadwal pembelajarannya masing-masing.

Barulah kemudian proses pembelajaran daring dilaksanakan.

Sebelum guru melaksanakan pembelajaran daring, masing-masing guru membuat Group Whats
App Mata Pelajaran, agar mempermudah siswa dan guru terhubung dalam 1 kelas.

Akan tetapi kemudian muncul kendala yang cukup kompleks, diantaranya sebagai berikut:

1. Tidak semua siswa dan juga guru memiliki smartphone,

2. Ada yang memiliki smartphone, tetapi tidak mampu membeli kuota internet,
3. Aplikasi yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran di smartphone, seperti zoom, meet,
google classroom, dan lain sebagainya Tidak semua guru dan murid mahir dalam
menggunakannya,

4. Lokasi siswa dan guru yang tidak terjangkau jaringan internet,

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar mengajar melalui daring tersebut tentunya harus
dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai seorang guru tentunya harus bijaksana dalam
memberikan keputusan yang adil bagi para siswa. Saya sendiri setiap keputusan atau kebijakan
yang saya ambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan selalu memperhatikan
kepentingan bersama tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak.
Terbitnya instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI), yang berisi tentang
instruksi agar materi dan tugas yang diberikan kepada murid tidak wajib digunakan untuk
pencapaian kompetensi siswa didik, namun hanya menghubungkan materi pelajaran dengan
kondisi Covid-19, sehingga membuat para guru bingung dalam mencari ide kegiatan
pembelajaran.
Kesehatan mental siswa disebabkan banyak hal salah satunya  tugas-tugas yang diberikan guru
kepada siswa, dimana saat guru memberikan tugas dengan tenggat waktu pengumpulan yang
singkat membuat siswa pasti merasa cemas berlebihan. Siswa akan lebih memikirkan tenggat
waktu daripada tugas tersebut yang pada akhirnya tugas tersebut tidak dikerjakan, hal seperti ini
akan berlanjut saat pembagian nilai dimana nilai akan berpengaruh jika tugas tidak dikerjakan.
Guru akan memberi hukuman dan nilai akan terancam yang membuat siswa tersebut menjadi
takut, takut tidak naik kelas maupun takut dengan orangtua.
Sebagai guru saya berusaha berinovasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bagi para
siswa, meskipun proses belajar mengajar tersebut hanya dilakukan melalui smartphone.
Kebijakan yang saya ambil terkait proses belajar mengajar, sebelum saya terapkan kepada para
siswa, selalu saya komunikasikan dengan Kepala Sekolah dan para dewan guru, agar didapat
solusi yang terbaik yang kemudian akan diterapkan bagi para siswa dalam kegiatan belajar
mengajar secara daring.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, tentu selalu ada solusi terkait kendala
pembelajaran daring yang bisa dilakukan. Tentu hal ini membutuhkan dukungan dari setiap
pihak yang terlibat. Berikut beberapa cara mengatasi kendala pembelajaran daring: 

Untuk mengatasi kendala pembelajaran daring berupa keterbatasan jaringan internet, saya
menyiapkan materi untuk diakses siswa secara offline. Agar siswa yang kesulitan mengakses
jaringan internet dapat mengakses materi tersebut tanpa khawatir sinyal internet. Meskipun
akses internet hanya bisa diakses di tempat tertentu, siswa bisa mengunduh materinya dalam
sekali tempuh perjalanan dan mengaksesnya saat di rumah.

Selain itu juga saya memberikan waktu yang lebih fleksibel kepada siswa dan tidak terlalu ketat
dalam menentukan kapan siswa harus mempelajari materi dan mengumpulkan tugas, agar
kendala pembelajaran daring terkait keterbatasan perangkat dapat diatasi. Dengan demikian,
siswa tidak mengalami masalah jika memang harus bergantian saat menggunakan perangkat
belajar daring.

Untuk mengatasi kendala terkait kurangnya interaktivitas pembelajaran daring, saya


mengatasinya dengan membuat model dan materi pembelajaran yang menarik. Daripada sekedar
memberikan materi dalam bentuk teks lalu penugasan, saya merasa lebih baik membuat media
yang lebih interaktif bagi para siswa.

Dengan menerapkan hal hal tersebut, kegiatan belajar mengajar melalui daring yang selama ini
membuat saya dan juga guru lainnya kebingungan, akhirnya ditemukan juga solusi yang dapat
mengurai masalah yang menjadi hambatan atau kendala dalam proses belajar mengajar melalui
daring.

"Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda."
"Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut"

Ceritakan pengalaman anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan
anda.

Jawaban:

Seiring dengan berkembangnya zaman, ada banyak hal yang berubah, salah satunya adalah
dunia pendidikan.

Dengan makin banyaknya perubahan, karakter murid pun tidak bisa disamakan dengan tempo
dahulu, dimana anak-anak zaman sekarang semuanya sudah mengenal dunia digital.

Sebagi seorang guru, harus selalu belajar untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki dan
memperbaiki yang dirasa kurang baik.

Sebagai seorang guru saya juga harus menjadi teladan yang sadar dan melek terhadap kemajuan
teknologi.
Langkah strategis yang saya lakukan yakni dengan mengikuti berbagai pelatihan dan relevan
dengan hal tersebut. 

Salah satu pelatihan yang saya ikuti yaitu pelatihan terkait Teknik dan strategi asessment dalam
kurikulum merdeka pada bulan April 2023 yang lalu.

Dalam pelatihan tersebut saya mendapatkan banyak feedback positif terutama terkait inovasi
dalam kegiatan pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar dengan lebih menyenangkan.

Umpan balik yang saya dapatkan adalah ketika saya menerapkan inovasi yang saya buat terkait
kegiatan pembelajaran kepada siswa serta mengkomunikasikannya dengan sederhana kepada
siswa peserta didik, yang direspon secara baik, yang tentunya membuat saya merasa bangga atas
inovasi saya tersebut.

Hal tersebut membuat saya lebih percaya diri dan semangat untuk mengembangkan kemampuan
yang saya miliki agar bisa terus berdampak lebih baik dalam dunia pendidikan.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri
Anda?

Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan dari orang lain.
Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan
pelatihan yang telah saya uraikan pada essay sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga
mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan
balik yang saya terima akan berdampak positif bagi diri saya pribadi.

Sebagai contoh, ketika dalam kegiatan pelatihan saya diminta memperbaiki tugas yang dianggap oleh
tutor belum tepat maka saya dengan senang hati memperbaiki tugas tersebut. Begitu juga ketika saya
menerapkan apa yang saya dapat dari pelatihan kepada siswa peserta didik, saya selalu terbuka menerima
saran dan kritik dari siswa tersebut. Ada banyak kekurangan-kekurangan yang saya miliki namun saya
terus berusaha mencoba melakukan perbaikan secara langsung. Saya meyakini bahwa masukan dan
umpan balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri
dan profesionalisme saya sebagai seorang guru.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada saya untuk
pengembangan diri, saya juga mencoba aktif dalam kegiatan MGMP. Selain mengajar saya juga
sebagai anggota MGMP. Dengan bergabung pada forum MGMP ini, saya menjadi belajar lebih
dalam tentang dunia pendidikan. Ada banyak hal yang saya dapatkan dengan bergabung di forum
MGMP, diantaranya mampu meningkatkan kemampuan diri dan diterapkan dalam pembelajaran.
Bergabungnya saya dengan forum MGMP ternyata memiliki manfaat yang luar biasa dalam
mendukung proses pembelajaran di kelas, apa yang saya dapatkan dari forum MGMP tersebut
saya terapkan dalam proses belajar mengajar, setiap tatap muka dengan siswa saya isi dengan
materi-materi pembelajaran yang kreatif dan inovatif, sehingga peserta didik nyaman dan betah
mengikuti pelajaran saya.

Hanya saja, aktif dalam forum MGMP terkadang mengganggu waktu belajar mengajar. Karena
kegiatan nya sering dilakukan di waktu jam mengajar. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi
maslaha karena output yang dihasilkan justru dapat mempermudah proses pembelajaran di kelas.

Selain bergabung dengan forum MGMP, saya juga mencoba membangun konsep hubungan yang
Friendly Relationship (bersahabat) dengan peserta didik, dan saya tetap praktikkan dalam
keseharian di sekolah maupun di luar sekolah. Hasilnya sangat efektif meski terkadang peserta
didik secara spontan melemparkan candaan yang di luar normalnya yang membuat sedikit
mengganggu, namun saya akui pola ini sangat efektif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik
semakin nyaman dan suka dengan pelajaran yang saya ajarkan. Mereka lebih menghargai
keberadaan saya sebagai guru dan menghilangkan kesan siswa takut dengan guru.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik
dan hal- lain lain di luar kebiasaan dapat mendukung proses pengembangan diri dan mendukung
proses
pembelajaran. Untuk itu, proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas menggunakan
pola hubungan friendly relationship telah mampu mempermudah pekerjaan saya sebagai seorang
guru dalam mengajar dan mendidik siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung dengan
nyaman akan berpengaruh terhadap semangat mengajar serta kecintaan terhadap pekerjaan
semakin tinggi. Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses pembelajaran yang didukung oleh
aspek-aspek lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi
kualitas pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola pembelajaran dengan hasil yang
baik dapat menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik baik bagi masyarakat maupun bagi
diri sendiri. Hasil proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar
dan prestasi peserta didik.
Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru,
rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan
perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?

Pada bulan Mei tahun 2023 yang lalu, saya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (diklat). Strategi
Penerapan Model-model Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh
Belajar Era Digital Pada tanggal 2-5 Mei 2023.

Hadirnya kurikulum merdeka yang digagas langsung oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, dimana konsep utama merdeka belajar
ialah merdeka dalam berfikir, mengandung makna bahwa guru memiliki kebebasan secara
mandiri untuk menterjemahkan kurikulum sebelum dijabarkan kepada para siswa sehingga guru
mampu menjawab setiap kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran.

Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari kerja, setiap hari peserta diklat diwajibkan
mengerjakan tugas yang telah disiapkan oleh masing masing pemateri di setiap sesi. Pendidikan
dan Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka membekali peserta diklat tentang bagaimana
strategi penerapan model pembelajaran dalam kurikulum merdeka, yang nantinya akan di
terapkan kepada peserta didik atau siswa di masing-masing sekolah tempat peserta diklat
mengajar.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Kegiatan diklat Strategi Penerapan Model-model Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka


bertujuan untuk memfasilitasi guru dalam rangka meningkatkan standar kompetensi professional
guru secara berkelanjutan. Melalui kegiatan diklat tersebut diharapkan terjadinya peningkatan
performa guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

Namun yang menjadi fokus utama kegiatan diklat Strategi Penerapan Model-model
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah pada keberhasilan guru meningkatkan potensi
dan kemampuan siswa peserta didik. Dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa, guru
harus mampu menyesuaikan strategi, model dan metode pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik tersebut.

Setelah mengikuti diklat tersebut, saya mulai menerapkan apa yang saya dapatkan dari kegiatan
diklat yang saya ikuti. Saya tidak lagi mengajar dengan strategi pembelajaran yang konvensional,
standar atau biasa-biasa saja. Tetapi mulai berinovasi dengan memperkaya dan memperbaharui
ilmu maupun keterampilan untuk dapat menyuguhkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan
interaktif dengan memanfaatkan teknologi.
Kepada siswa peserta didik saya mengajak mereka untuk berkomitmen agar aktif dan mandiri
dalam membentuk keterampilan 4C yaitu critical thinking (berpikir kritis), communication (komunikasi),
collaboration (kolaborasi), dan creativity (kreatifitas).

Beberapa aspek yang dianggap perlu seperti intructional should be student centered (instruksi
atau pendidikan yang berpusat pada siswa), educational should collaborative (pendidikan yang
membuat siswa berkolaborsi, learning should have contest (pembelajaran mampu menunjukkan
kepada siswa), dan school sould be integrated with society (sekolah dapat terintegrasi dengan
masyarakat) mulai saya kembangkan dalam proses pembelajaran.

Saya memberikan ruang kepada siswa agar bisa terus bereksplorasi belajar sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya. Saya memahami proses pembelajaran merupakan kegiatan inti
dalam proses pendidikan, karena proses inilah yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan
motivasi orang tersebut?

Setelah mengikuti diklat tersebut, saya mulai menerapkan apa yang saya dapatkan dari kegiatan
diklat yang saya ikuti. Saya tidak lagi mengajar dengan strategi pembelajaran yang konvensional,
standar atau biasa-biasa saja. Tetapi mulai berinovasi dengan memperkaya dan memperbaharui
ilmu maupun keterampilan untuk dapat menyuguhkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan
interaktif dengan memanfaatkan teknologi.
Kepada siswa peserta didik saya mengajak mereka untuk berkomitmen agar aktif dan mandiri
dalam membentuk keterampilan 4C yaitu critical thinking (berpikir kritis), communication
(komunikasi), collaboration (kolaborasi), dan creativity (kreatifitas).
Beberapa aspek yang dianggap perlu seperti intructional should be student centered (instruksi
atau pendidikan yang berpusat pada siswa), educational should collaborative (pendidikan yang
membuat siswa berkolaborsi, learning should have contest (pembelajaran mampu menunjukkan
kepada siswa), dan school sould be integrated with society (sekolah dapat terintegrasi dengan
masyarakat) mulai saya kembangkan dalam proses pembelajaran.
Saya memberikan ruang kepada siswa agar bisa terus bereksplorasi belajar sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya. Saya memahami proses pembelajaran merupakan kegiatan inti
dalam proses pendidikan, karena proses inilah yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran.
Sebagai seorang guru, saya selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa didik,
melalui proses belajar mengajar yang interaktif dan menyenangkan, saya berharap siswa peserta
didik akan semangat mengikuti proses belajar mengajar. Meskipun terdapat beberapa hambatan
dalam penerapan model pembelajaran kurikulum merdeka, terutama dalam hal pemanfaatan
teknologi, tetapi saya terus berupaya mendorong dan memotivasi siswa untuk terus semangat
belajar, agar terdapat perubahan tingkah laku dalam diri siswa, baik yang menyangkut perubahan
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun menyangkut nilai sikap (afektif)
kearah yang lebih baik lagi.
Saya selalu berusaha menebar emosi yang positif ketika berada di ruang kelas atau lingkungan
sekolah, Karena itu, sebelum memotivasi orang lain agar lebih semangat, saya akan pastikan
lebih dahulu diri saya memiliki cukup banyak energi positif yang dapat dibagi ke orang lain.
Saya selalu berusaha inspiratif dengan positive vibes yang selalu menebar kebaikan kepada siswa
peserta didik.
Ketika berhadapan dengan siswa yang memiliki problem sehingga mnganggu proses
pembelajaran, saya tidak terburu-buru mendikte mereka untuk melakukan banyak hal atau
bertingkah seperti tahu segalanya. Saya selalu berusaha mendapatkan kepercayaan mereka
dengan mendengarkan apa yang mereka ingin sampaikan. Lantas mencari tahu tujuan mereka,
impian mereka, dan alasan yang membuat mereka menjadi tidak termotivasi. Dengan
mendengarkan dan mengetahui penyebabnya akan membuat saya dapat memberikan solusi yang
lebih baik.
Saya akan memberikan apresiasi untuk usaha keras siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas
yang saya berikan, serta memberitahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik dan masih banyak
kesempatan untuk mencoba lagi. Dengan memberikan apresiasi kepada siswa atas apa yang telah
mereka kerjakan, saya berharap siswa akan terus semangat untuk belajar dan tidak berfokus
hanya pada kegagalan yang ia alami saat ini. Saya juga selalu memberikan ruang untuk
berdiskusi dan memotivasi mereka bahwa mereka pasti bisa.
Bagaimana hasilnya?

Setelah saya menerapkan apa yang saya dapat dari pendidikan dan pelatihan Strategi Penerapan
Model-model Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, saya merasakan perubahan kearah yang
positif dalam proses pembelajaran, hal ini ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dalam
diri siswa, baik yang menyangkut perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor),
maupun menyangkut nilai sikap (afektif).

Sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang lebih berfokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Dengan menerapkan apa yang saya
dapatkan dari diklat, proses pembelajaran saya rasakan menjadi lebih mendalam, bermakna,
suasana belajar lebih santai, dan menyenangkan bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai