Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, Tatkala terkumpul pada seorang sabar

Tatkala terkumpul pada seorang sabar dan syukur, maka telah sempurnalah
terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha imannya.
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa
karenanya dalam banyak ayat Allah menggabungkan dua sifat ini.
ta’ala, kapan pun dan di mana pun kita berada serta dalam keadaan sesulit
Contohnya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
apa pun dan dalam kondisi yang bagaimana pun, dengan cara
melaksanakan segenap kewajiban-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. ٍ ‫َّار َش ُك‬
٣١﴿ ‫ور‬ ٍ ‫صب‬ ٍ ‫﴾ِإنَّ فِي ٰ َذل َِك آَل َيا‬
َ ‫ت لِّ ُك ِّل‬
Jamaah Rahimakumullah “Sungguh yang pada demikian itu ada tanda-tanda kebesaran Allah bagi
setiap hamba yang selalu bersabar dan selalu bersyukur kepada Allah
Pada kesempatan kali ini kita akan berbicara tentang syukur. Allah
Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Luqman[31]: 31)
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Mengapa Kita Harus Bersyukur?
‫َو َما ِب ُكم مِّن ِّنعْ َم ٍة َفم َِن اللَّـ ِه‬
1. Di antara nama Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Asy-Saakir dan
“Kenikmatan apa saja yang engkau rasakan semuanya dari Allah
Asy-Syakuur.
Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. An-Nahl[16]: 53)
Allah Ta’ala berfirman,
Nikmat kesehatan, nikmat keluarga, nikmat memiliki rumah, nikmat
keamanan, nikmat ketentraman, nikmat apapun yang kita rasakan ‫َفِإنَّ هَّللا َ َشا ِك ٌر َعلِي ٌم‬
semuanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam ayat lain, Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui. [Al-Baqarah: 158]
‫َوِإن َت ُعدُّوا نِعْ َم َة اللَّـ ِه اَل ُتحْ صُو َها‬
‫ِإنَّ هَّللا َ غَ فُو ٌر َش ُكو ٌر‬
“Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kalian
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. [Asy-Syura:
tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. An-Nahl[16]: 18)
23]
Jamaah Jumat rahimakumullah,
2. Syukur merupakan sifat yang lazim ada pada para Nabi
Syukur memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Ia merupakan salah
Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘alaihis salam,
satu manzilah atau tempat persinggahan yang sangat tinggi dalam perjalan
seorang hamba menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. ‫ان َع ْب ًدا َش ُكورً ا‬
َ ‫ِإ َّن ُه َك‬
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata, ”Syukur termasuk tempat Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. [Al-Isra’: 3]
persinggahan yang paling tinggi dan lebih tinggi daripada ridha. Ridha
merupakan satu tahapan dalam syukur. Sebab mustahil ada syukur tanpa Tentang Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,
ada ridha. ‫ َشاكِرً ا َأِل ْن ُع ِم ِه ۚ اجْ َت َباهُ َو َهدَاهُ ِإلَ ٰى صِ َراطٍ مُسْ َتق ٍِيم‬. ‫ِين‬ ُ ‫ان ُأم ًَّة َقا ِن ًتا هَّلِل ِ َحنِي ًفا َولَ ْم َي‬
َ ‫ك م َِن ْال ُم ْش ِرك‬ َ ‫ِإنَّ ِإب َْراهِي َم َك‬
Ulama mengatakan: Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan
‫ نصفُ صبر‬، ‫ ونصف ُشكر‬: ‫اإليمان نصفان‬ lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
“Iman itu terdiri atas dua perkara; yaitu bersyukur kepada Allah atas nikmat
yang Allah berikan bersabar atas ujian dan musibah yang Allah berikan.”
(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan ‫َوِإ ْذ َتَأ َّذ َن َر ُّب ُك ْم لَِئنْ َش َكرْ ُت ْم َأَل ِزي َد َّن ُك ْم‬
menunjukinya kepada jalan yang lurus. [an-Nahl: 120-121]
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
dan Nabi kita Muhammad ‫ ﷺ‬yang setiap hari shalat tahajjud hingga kedua kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, [Ibrahim:
telapak kakinya bengkak, lalu dikatakan kepadanya bahwa kesalahan beliau 7]
sudah diampuni yang telalu maupun yang akan datang, lalu beliau ditanya
tentang hal itu, beliau bersabda, ”Tidakkah aku menjadi hamba yang 6. Syukur merupakan sebab keamanan dari siksa.
senantiasa bersyukur?” [Hadits riwayat Al-Bukhari dari Al-Mughirah bin Allah Ta’ala berfirman,
Syu’bah]
‫َما َي ْف َع ُل هَّللا ُ ِب َع َذ ِاب ُك ْم ِإنْ َش َكرْ ُت ْم َوآ َم ْن ُت ْم‬
3. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar bersyukur
kepada-Nya. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, [an-Nisa’: 147]
Allah Ta’ala berfirman,
7. Syukur merupakan sebab keridhaan Allah
ِ ‫َف ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َواَل َت ْكفُر‬
‫ُون‬
Allah Ta’ala berfirman,
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. َ ْ‫َوِإنْ َت ْش ُكرُوا َير‬
‫ض ُه لَ ُك ْم‬
[Al-Baqarah: 152]
dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu;
َ ‫ْن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي َول َِوالِدَ ي‬
َّ‫ْك ِإلَي‬ َ ِ‫ان ِب َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْت ُه ُأ ُّم ُه َوهْ ًنا َعلَ ٰى َوهْ ٍن َوف‬
ِ ‫صالُ ُه فِي َعا َمي‬ َ ‫ص ْي َنا اِإْل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬ [az-Zumar: 7]
‫ْالمَصِ ي ُر‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Bagaimana Cara Bersyukur?
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah 1. Syukur dengan Hati
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah Menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah
kembalimu. [Lukman: 14] semata-mata karena anugerah dari Allah.
2. Syukur dengan Lisan
4. Syukur merupakan sifat orang mukmin Mengucapkan Alhamdulillah
Hal ini sebagaiman disebutkan dalam hadits dari Shuhaib radhiyallahu 3. Syukur dengan Amal/Perbuatan
‘anhu, dia berkata, ” Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, Semoga kita termasuk ke dalam golongan Hamba Allah yang selalu
“Perkara orang mukmin itu menakjubkan. Sesungguhnya seluruh urusannya bersyukur, sehingga Allah senantiasa menambahkan kenikmatan kepada
adalah baik dan hal itu tidak ada kecuali pada seorang mukmin. Apabila dia kita semua. Aamiin!
mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur. Maka ini baik baginya. dan bila
dia tertimpa musibah dia bersabar. maka ini baik baginya.” [Hadits shahih
riwayat Muslim]
5. Syukur merupakan sebab bertambahnya nikmat.
Allah ta’ala berfirman,