Anda di halaman 1dari 3

Faculty of Law UPN ”Veteran Jakarta”

Tugas Resume Hukum Perdata Pertemuan Ke-9

Nama : Dieva Ahmad Habibie


NIM : 2110611004
Kelas :H
Mata Kuliah : Hukum Perdata
Dosen Pengampu : Wardani Rizkianti, S.H., M.Kn.

HUKUM KELUARGA
(Perwalian & Pengampuan)
a. Pengertian Perwalian
Perwalian merupakan pengawasan terhadap anak dibawah umur dan belum pernah
kawin yang tidak berada dibawah orang tuanya serta pengurusan benda atau kekayaan anak
tersebut. Pada dasarnya perwalian sama denga isi kekuasaan orang tua yaitu terhadap
orangnya (dipelihara, dididik) serta terhadap harta dari anak yang dibawah perwalian.
Macam-macam ketentuan terkait Perwalian, yakni :
1. Perwalian menurut UU (Wettelijke Vooogdij)  Jika salah satu orang tua meninggal
maka menurut UU orang tua yang lainnya dengan sendirinya menjadi wali dari anak-
anaknya.
2. Perwalian yang ditunjuk oleh hakim (Detieve Voogdij)  Seorang anak yang lahir
diluar perkawinan berada dibawah perwalian orang tua yang mengakuinya. Apabila
seorang anak yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua ternyata tidak
mempunya wali maka Hakim akan mengangkat seorang wali atas perminataan salah
satu pihak yang berkepentingan atau karena dijabatnya.
3. Perwalian yang ditunjuk dalam surat wasiat (Testmentaire Voogdij) Jika
kemungkinan bahwa seorang ayah atau ibu didalam surat wasiatnya mengangkat
seorang wali untuk anaknya, pengangkatan mana dimaksudkan akan berlaku jikalau
orang tua yang lainnya karena sesuatu sebab tidak menjadi wali.
4. Perwalian yang bersifat meneruskan (Moeder Voogdij)  Pada umumnya dalam tiap
perwalian hanyalah dapat ada seorang wali saja. Kekecualian terdapat apabila seorang
ibu wali berkawin lagi, dalam hal ini mana suaminya menjadi “moode voogd”.

b. Kriteria Perwalian: 
- Anak sah yang kekuasaan kedua orang tuanya telah dicabut sebagai orang tua;
- Anak yang orang tuanya telah bercerai;
- Anak yang lahir diluar perkawinan.
c. Berakhirnya Perwalian:
- Anak menjadi dewasa;

Resume Hukum Perdata| 1


Faculty of Law UPN ”Veteran Jakarta”

- Anak meninggal dunia;


- Timbulnya kembali kekuasaan orang tua;
- Pengesahan terhadap anak diluar kawin diakui;
- Pemecatan atau pembebasan atas diri si wali.

d. Jenis-jenis Perwalian dalam KUHPer:


- Perwalian suami/istri yang hidup terlalu lama;
- Perwalian yang ditunjuk ayah/ibu dalam testamen atau akta khusus;
- Perwalian yang diangkat oleh hakim.

e. Kewajiban Wali:
- Mengurus anak dibawah penguasaannya dan harta bendanya serta menghormati
agama dan kepercayaan anak tersebut;
- Membuat daftar harta benda anak tersebut ketika perwalian dimulai dari membuat
catatan perubahan harta benda;
- Bertanggung jawab terhadap anak tersebut serta kerugian yang ditimbulkan akibat
kelalaiannya;
- Wali tidak berhak atau tidak boleh memindahkan hak dan menggadaikan barang-
barang tetap anak tersebut kecuali kepentingan si anak menghendakinya.

f. Berakhirnya Perwalian:
- Wali dicabut bila ia melalaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wali
dan/atau berkelakuan buruk sekali;
- PN akan menunjuk penggantinya;
- Wali menimbulkan kerugian terhadap harta benda anak tersebut, maka PN akan
menetapkan perwalian berakhir.

a. Pengertian Pengampuan
Pengampuan/Curatele adalah keadaan dimana seseorang (curandus) karena sifat-
sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak didalam segala cakap untuk bertindak
sendiri di dalam lalu lintas.
Curandus : orang yang ditaruh dibawah pengampuan
Curator : penampu

Seseorang ditaruh dibawah pengampuan karena orang tersebut sudah dewasa tetapi
yang bersangkutan:
 Sakit ingatan atau lemah pemikirannya;
 Suka mengobralkan kekayaan atau boros.

Yang berhak mengajukan permohonan pengampuan ialah :


 Untuk orang yang sakit ingatan atau lemah pemikirannya yang berhak
mengajukan adalah setiap anggota keluarga (Pasal 434 KUHPerdata) dan oleh
jaksa jika orang yang sakit ingatan itu membahayakan masyarakat umum

Resume Hukum Perdata| 2


Faculty of Law UPN ”Veteran Jakarta”

sedangkan pihak keluarganya tidak mengajukan permohonan penampuan


untuk yang bersangkutan.
 Untuk orang yang mengobralkan kekayaanya yang dapat mengajukan
pengampuan hanya dapat diminta oleh anggota keluarga yang sangat dekat.

Akibat dari pengampuan ialah kedudukan seseorang yang telah dewasa (dibawah
pengampuan) itu sama seperti seseorang yang masih belum dewasa (Pasal 452
KUHPerdata). Ia tidak dapat lagi melakukan perbuatan hukum secara sah.

Resume Hukum Perdata| 3

Anda mungkin juga menyukai