431 18089 Sitimamudah Kti
431 18089 Sitimamudah Kti
SITI MAMUDAH
NIRM. 18089
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi satu syarat untuk
Diajukan Oleh :
SITI MAMUDAH
NIRM. 18089
i
KARYA TULIS ILMIAH
Judul
PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INHALASI SEDERHANA AROMATERAPI LEMON TERHADAP
MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
SITI MAMUDAH
DEWAN PENGUJI
ii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, Saya susun tanpa tindak plagiarisme sesuai
Jika dikemudian hari Saya melakukan tindak plagiarisme, Saya sepenuhnya akan
Keperawatan PELNI Jakarta, termasuk pencabutan gelar atas ijazah yang saya
terima.
Penulis
Siti Mamudah
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Propasal Karya Tulis Ilmiah oleh Siti Mamudah, NIRM: 18089, dengan judul
Aromaterapi Lemon terhadap Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I” telah
Pembimbing Utama
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
Sederhana Aromaterapi Lemon Terhadap Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I”. Rangkaian penyusunan laporan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar
kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan Karya Tulis
PELNI Jakarta.
4. Ns. Putri Permata Sari, M.Kep, Dosen Pembimbing Proposal Karya Tulis
Ilmiah.
v
6. Seluruh Dosen Akademi Keperawatan PELNI Jakarta yang telah memberikan
7. Kedua orang tua, serta anggota keluarga lainnya yang telah memberikan saya
Semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, masukan dan sarah diharapkan dari
semua pihak. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan
ilmu Keperawatan.
Siti Mamudah
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
ix
DAFTAR SINGKATAN
LH = Luteinizing Hormone
HG = Hiperemesis Gradivarum
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis gradiarum) adalah gejala yang
wajar dan sering terdapat pada trimester 1 kehamilan. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat juga timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
Susilawati, & Yuviska, 2016). Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan
frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin
Kejadian mual muntah pada masa kehamilan yang terjadi di Indonesia bahwa
perbandingan insidensi mual dan muntah yang mengarah pada patologis atau
ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira-kira 5% dari ibu hamil
1
2
yang lebih parah yang mengawali perawatan di rumah sakit bahkan pada kasus
pada 70-85% kehamilan, sekitar 35% wanita hamil mengalami gejala yang
tahun 2015 terdapat 216 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup akibat
hidup, yaitu berada di angka 4.834. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia,
dari angka yang dilaporkan saja, terdapat 400 ibu meninggal setiap bulan dan
15 ibu meninggal setiap harinya. Sebagian besar penyebab kematian ibu, yaitu
kejadian kematian ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, dan nifas 24%.
3
Penyebab utama kematian ibu, yaitu perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi
11%, dan 37% sisanya lain-lain. Penyebab lain tersebut meliputi penyakit
gravidarum.
15-49 tahun yang memiliki kelahiran hidup terakhir dalam 5 tahun sebelum
muntah terus menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala
serta hipertensi.
Dampak mual dan muntah apabila tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan gejala mual dan muntah yang berat (intractable) serta persisten
Dampak mual dan muntah jika tidak ditangani dengan baik akan
menjadi buruk. Dampak yang terjadi pada ibu akibat dari mual dan muntah
Setiyawan,2020).
samping antara lain seperti, sakit kepala, diare dan mengantuk. Pengobatan
lain yang diberikan adalah secara non farmakoterapi atau terapi komplementer
farmakoterapi, salah satu terapi yang aman dan bisa diberikan pada ibu hamil
Lemon minyak esensial (citrus lemon) adalah salah satu yang paling
banyak digunakan minyak herbal dalam kehamilan dan dianggap sebagai obat
yang aman pada kehamilan. Menurut studi 40% wanita telah menggunakan
aroma lemon untuk meredakan mual muntah 26,5% mereka telah dilaporkan
sebagai cara efektif untuk menetralisir bau yang tidak menyenangkan, serta
menghasilkan efek anti cemas, anti depresi, anti stress dan untuk mengangkat
menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil dengan penurunan 4,86
Berdasarkan uraian diatas, dampak dari mual dan muntah pada ibu
Aromaterapi Lemon Terhadap Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester I”.
6
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan SOP ini adalah “Pentingnya Standar
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulisan SOP ini mengembangkan standar operasional prosedur
inhalasi sederhana aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu
hamil trimester I.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran penerapan SOP pengaruh inhalasi sederhana
aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester
I.
hamil trimester I.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Masyarakat
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.
hamil trimester I.
lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester I menjadi
alternatif non farmakoterapi terhadap mual dan muntah pada ibu hamil
kepada ibu, sehingga ibu bisa melalui masa adaptasi secara fisik,
serta adaptasi dengan kehadiran bayi baru lahir (Apriza, dkk, 2020).
8
9
Mudayatiningsih, 2018).
(Mugihartadi, 2019).
2020).
10
B. Konsep Kehamilan
1. Definisi
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrautarine
kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
Kehamilan dimulai dengan proses bertemunya sel telur dan sel sperma
disebabkan pembukaan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan
proses pelepasan ovum (ovulasi), dengan gerakan aktif tuba maka ovum
tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju uterus dan siap untuk
sel telur sehingga siap untuk dibuahi. Pada saat coitus, 305 cc semen yang
sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus
menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi perubahan, sel telur akan mengalami
darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah
menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan
morula (stadium 16 sel) yang akan memasuki rongga rahim sekitar 3 hari
Massa sel dalam akan berkembang menjadi embrio dan memberan embrio
menjadi stadium blastokista 107 sel yang memiliki ukuran sama dengan
sel akibat sekresi protease khusus dari kelenjar endometrium yang berada
darah dan jaringan ibu oleh lapisan sitotrofoblas di sisi bagian dalam dan
sitotrofoblas bagian luar. Kondisi ini kritis tidak hanya untuk pertukaran
3. Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan yang dialami oleh ibu hamil dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu tanda kemungkinan hamil, tanda tidak pasti hamil dan
3) Pusing.
dinding perut.
14
1) Rahim membesar.
tipis dan uterus mudah difleksikan. Tanda ini terlihat pada minggu
implantasi plasenta.
1) Sinar Rontgen
2) Ultrasonografi (USG)
3) Palpasi
trimester II.
5) Gerakan Janin
kehamilan 16 minggu.
dan kandung kemih. Pada wanita yang belum pernah melahirkan berat
uterus 30-40 g, dan pada wanita yang pernah melahirkan berat uterus
atas dari uterus antara tuba falopi, fundus uterus pasokan darah berasal
dari arteri ovarika, sementara segmen bawah, servik dan korpus darah
b. Indung Telur
Organ ini berfungsi menghasilkan ovum untuk fertilisasi, serta
ovarium dan mengeluarkan ovum. Sisa dari folikel de Graff yang ada
c. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalmi perubahan karena
otot, maka serviks mengandung lebih banyak jaringan ikat, hanya 10%
d. Vagina
Pada permulaan kehamilan, vagina dan serviks memilki warna
merah yang hampir biru (normalnya), warna bagian ini pada wanita
yang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan ini disebabkan
(Rukiyah, 2017).
e. Mammae
Jaringan glandular dari payudara membesar dari puting menjadi
f. Sistem Endokrin
Perubahan hormonal selama kehamilan berhubungan dengan
g. Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular beradaptasi selama masa kehamilan terhadap
h. Sistem Perkemihan
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat,
turun lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan
i. Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-
usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan
j. Sistem Pernapasan
Frekuensi pernafasan tidak berubah dan elevsi diafragma
Ventilation” dari 7,25 liter menjadi 10,5 liter. Tekanan CO2 (pCO2)
dkk, 2021).
k. Sistem Integumen
Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
kelompk wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat
pada kulit dan muka (biasanya pada daerah pipi dan dahi) dan dapat
gelap yang biasa disebut linea niga. Peningkatan pigmentasi ini akan
pada daerah tersebut. Tanda tersebut biasa dikenal dengan nama striae
gravidarum dan bisa menjadi lebih gelap atau hitam. Striae gravidarum
harus bisa merubah konsep diri menjadi calon ornag tua. Secara bertahap,
ia berubah dari seseorang yang bebas dan fokus pada diri sendiri, menjadi
seorang yang berkomitmen untuk memberi kasih sayng pada individu lain.
22
muntah. Keadaan ini ssering dialami ibu pada pagi hari, sehingga ada
berlaku pada pagi hari saja, tetapi datang seswaktu-waktu dan bersifat
yang tadinya segar bugar dan sehat, tiba- tiba mengalami pusing, mual
b. Perdarahan Vagina
Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22
Hartman dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam
cephalgia. Sakit kepala atau pusing yang lebih sering dari biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Faktor lain yang
dan ketiga. Apabila nyeri tersebut terasa pada trimester kedua atau
(Eqlima, 2020).
pada muka dan tangan, tidak hilang pada saat beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga timbul setiap saat dan malam hari.
2. Etiologi
Etiologi Nausea and Vomitng in Pregnancy (NVP) yang belum
(Runiari, 2017).
25
mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut, dan efek ini berupa rasa
mual. Hormone ini juga menyebabkan hilangnya gula dari darah, yang
hCG ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual dan muntah
produksi air liur berlebihan, sering buang air kecil, perubahan suasan hati,
lekas marah, timbul jerawat, perut kembung dan ngidam. Putting susu
mulai membesar dan aerola juga lebih besar dan lebih untuk
2015).
Faktor resiko penyakitnya adalah nulipara, usia muda, diabetes yang sduah
dkk, 2016).
26
1) Anemia
tentang pada makan yang benar. Zat besi sangat dibutuhkan untuk
2) Primigravida
3) Mola Hidatidosa
b. Faktor Usia
oleh belum cukupnya kematangan fisik, mental, dan fungsi sosial dari
serta perawatan dan asuhan bagi anak yang akan dilahirkannya. Mual
dan muntah yang terjadi diatas umur 35 tahun disebabkan oleh faktor
c. Faktor Psikosomatik
d. Riwayat Keturunan
yang dapat meningkatkan adalah riwayat keluarga, baik orang tua atau
e. Faktor Endokrin
(Wiknjosastro, 2017).
29
f. Makanan
muntah pada ibu hamil. Fungsi sistem pencernaan yang telah menurun
a. Derajat I
epigastrium, frekuensi nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan
jumlah urin.
b. Derajat II
badan cepat menurun, dan ada rasa hasu yang hebat, frekuensi nadi
dari 80 mmHg, terlihat apatis, pucat, lidah kotor, kadang ikterus, dan
c. Derajat III
6. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan mual muntah meliputi pencegahan,
a. Farmakoterapi
Penatalaksanaan mual muntah dengan farmakoterapi bisa dilakukan
keluhan atau gangguan mual dan muntah bagi ibu hamil. Dan vitamin
perbaikan sel pada ibu dan janin. Suplemen vitamin B6 dan zinc juga
(Tiran, 2018).
b. Non Farmakoterapi
1) Akupresur
Akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau
salah satu terapi non farmakoterapi berupa terapi pijat pada titik
2) Akupuntur
Akupuntur adalah cara pengobatan dengan cara menusuk jarum.
sistem tubuh. Terapi Bach Flower ini dapat diberikan pada ibu
4) Aromaterapi
Aromaterapi adalah suatu cara perawatan tubuh dan atau
7. Alat Ukur/Instrumen
Alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan Rhodes Index Nausea
menilai mual dan muntah yang terdiri dari delapan pernyataan dengan lima
ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, dimana nilai
sampai pada paru, dimana memberikan manfaat baik secara psikologis dan
fisik. Tidak hanya aroma dari minyak esensial yang merangsang otak
lain:
tubuh
f. Efek zat yang ditimbulkannya tergolong cukup aman dan bagi tubuh
terapi lainnya
jamur dan efektif untuk menetralisir bau yang tidak menyenangkan, serta
menghasilkan efek cemas, anti depresi, anti stres dan untuk mengangkat
a. Mencuci tangan
sebanyak 3 kali pernafasan dan diulangi lagi 5 menit jika ibu masih
6. Kerangka Konsep
Pengembangan Standar
Operasional Inhalasi
Sederhana Aromaterapi
Lemon Terhadap Mual dan
Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I
A. Metodelogi
Metodelogi penulisan yang digunakan pada pengembangan standar
mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I adalah literature
review.
topik spesifik yang manjadi minat untuk dianalisis secara kritis terhadap isi
dari semua literature yang dibaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan
ringkasan dari setiap naskah yang dibaca tersebut. Literature review adalah
hal apa yang sudah dikerjakan pernah dikerjakan orang lain sebelumnya dan
peneliti lain dapat dimasukan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang
36
37
mengembangkan rencana dengan target, dan tes atau standar yang akan
2018). Hal ini harus dilakukan secara menyeluruh dan sistematis dengan
tahapan :
2. Do
Do yaitu melaksanakan atau mengimplementasikan proses yang telah
3. Study
Study yaitu periksa hasil pelaksanaan solusi terhadap standar yang
telah ditetapkan dalam rencana. Jika solusi tersebut tidak berjalan, maka
lemon untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.
4. Act
Act adalah jika solusi berhasil, masukkan rangkaian proses dalam
standar operasional yang baku. Standar ini akan terus dilakukan sampai
ibu hamil trimester I agar hasil yang didapatkan menjadi lebih efektif dan
efisien.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil penelusuran Literature Review
Tabel 4.1 Hasil penelusuran Literature Riview SOP Inhalasi Sederhana
Aromaterapi Lemon terhadap Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
1 Pengaruh Peneltian ini 1. Peneliti Sebelum diberikan
Pemberian menggunaka melakukan inhalasi aromaterapi
Aromaterapi n metode Pra pre test lemon (citrus
Lemon Eksperimenta kepada lemon) sebanya 3
(Citrus l dengan responden. responden (15%)
Lemon) rancangan 2. Aromaterapi mengalami mual
Terhadap yang di oleskan ke muntah ringan,
Mual Muntah digunakan atas tissue sebagian besar dari
Pada Ibu rancangan sebanyak 2- reponden yaitu 14
Hamil One Group 3x oles, responden (70%)
Trimester I. Pre Test Post dilakukan mengalami mual
Test Design. selama 5-10 muntah sedang dan
Setiowati & menit. sebagian kecil dari
Arianti, 2019. 3. Peneliti responden yaitu 3
melakukan responden (15%)
post test mengalami mual
kepada muntah berat.
responden. Kemudian setelah
diberikan inhalasi
aromaterapi lemon
(citrus lemon)
sebagian besar dari
responden yaitu 13
responden (65%)
mengalami mual
muntah ringan,
hampir setengahnya
dari responden yaitu
6 responden (30%)
mengalami mual
muntah sedang dan
sebagian kecil dari
39
40
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
responden yaitu 1
(5%) mengalami
mual muntah berat.
Ada pengaruh
pemberian
aromaterapi lemon
(citrus lemon)
terhadap mual
muntah pada ibu
hamil trimester I.
2 Pengaruh Penelitian ini 1. Peneliti Hasil yang
Inhalasi menggunaka melakukan didapatkan
Aromaterapi n penelitian pre test frekuensi morning
Lemon kuantitatif dengan sickness sebelum
Terhadap dengan menggunaka diberikan inhlasi
Morning rancangan n indeks aromaterapi lemon
Sickness penelitian Rhodes terhadap 28
Pada Ibu analitik dan didapatkan responden diperoleh
Hamil Di menggunaka 28 responden nilai rata-rata 15,68
Wilayah n pendekatan yang dalam sehari, dan
Kerja Pre mengalami frekuensi morning
Puskesmas Eksperimenta morning sickness sesudah
Tulang l bentuk one sickness. diberikan inhalasi
Bawang I grub pretest 2. Menjelaskan aromaterapi lemon
Kecamatan and post-test. mengenai terhadap 28
Banjar prosedur responden diperoleh
Agung penelitian nilai rata-rata 7,96
Kabupaten kepada dalam sehari.
Tulang responden. Terdapat pengaruh
Bawang 3. Melakukan pemberian inhalasi
Tahun 2016. penandatanga aromaterapi lemon
nan Informed terhadap morning
Concent oleh sickness pada ibu
Maternity, responden hamil.
Sari, & sebagai
Manjorang, persetujuan
2016. penelitian.
4. Meneteskan
2-3 tetes
minyak
esensial
aromaterapi
lemon pada
41
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
satu bola
kapas
kemudian
menghirup
aromaterapi
sebanyak 3
kali
pernapasan
dan diulangi
kembali 5
menit
kemudian
bila ibu
masih
mengalami
morning
sickness.
5. Peneliti
melakukan
post test pada
hari ke-6
sejak
kegiatan pre
test.
3. Inhalasi Penelitian ini 1. Peneliti Sebelum diberikan
Aromaterapi dilakukan melakukan inhalasi aromaterapi
Lemon dengan pre test lemon terhadap 30
Menurunkan menggunaka menggunaka responden
Frekuensi n metode n indeks didapatkan hasil
Mual Muntah kuantitatif rhodes. masing-masing
pada Ibudengan 2. Menjelaskan adalah 17.12 kali.
Hamil desain mengenai Kemudian setelah
Trimester I. penelitian pre prosedur diberikan inhalasi
eksperimenta penelitian aromaterapi lemon
l dan kepada didapatkan hasil
Maesaroh & pendekatan responden. 12.16 kali.
Putri, 2019. one group 3. Meneteskan Adapun hasil
pretest aromaterapi pemberian inhalasi
posttest. lemon pada aroma terapi lemon
tissue efektif menurunkan
sebanyak 5 frekuensi mual
tetes. muntah pada ibu
4. Letakkan hamil dengan
42
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
tissue dengan penurunan 4,86 kali
jarak 3 cm frekuensi mual
dari hidung muntah.
ibu hamil.
5. Hirup dalam
3 kali
pernapasan
dan diulangi
kembali 5-
10.
6. Peneliti
melakukan
pre test pada
hari ke-3.
7. Peneliti
melakukan
post test.
4. Efektivitas Penelitian ini 1. Peneliti Dari 46 responden
Aromaterapi dilakukan melakukan yang mengalami
Lemon untuk dengan pengumpulan mual muntah dibagi
Mengatasi metode studi data dengan menjadi 3 kelompok
Emesis quasy- kuesioner responden yang
Gravidarum. experimental 2. Menentukan terbagi kelompok
design kandungan pertama yaitu
dengan aromaerapi dengan dosis 0,1 ml
Sukini, bentuk lemon yang sebanyak 17
Rofi‟ah, & Pretest- tepat sesuai responden,
Widatiningsi Posttest with keinginan/ke kelompok kedua
h, 2019. Control pekaan ibu yaitu dengan dosis
Group terhadap 0,2 ml sebanyak 15
Design. rangsangan responden, dan pada
bau kelompok ketiga
aromaterapi dengan 0,3 ml
dengan cara sebannyak 14
mencoba responden.
membau Sebelum diberikan
jenis inhalasi aromaterapi
aromaterapi lemon pada
0,1 ml/0,2 kelompok dosis
ml/0,3 ml pertama yaitu
dan didapatkan hasil
memberikan skor 8.41 (35.3%).
jenis Pada kelompok
43
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
aromaterapi dosis kedua yaitu
yang tepat. didapatkan hasil
3. Menjelaskan skor 11.47 (40%).
prosedur Dan pada kelompok
mengenai dosis ketiga yaitu
pemberian didapatkan hasil
aromaterapi skor 11.50 (43%).
lemon. Kemudian setelah
4. Menghirup diberikan inhalasi
tissue yang aromaterapi lemon
selama 5 pada kelompok
menit yang dosis pertama yaitu
sudah didapatkan hasil
diberikan ±5 skor 5.29. Pada
tetes minyak kelompok dosis
essensial kedua yaitu
lemon selama didapatkan hasil
12 jam. skor 6.13. Dan pada
5. Peneliti kelompok dosis
menanyakan ketiga yaitu
derajat mual didapatkan hasil
muntah skor 3.71.
setelah Terdapat perbedaan
dilakukan perubahan skor
intervensi. mual muntah pada
masing-masing
kelompok dosis
yaitu 7 ; 17 ; 20
Diperoleh hasil
bahwa aromaterapi
lemon efektif dalam
mengatasi emesis
gravidarum.
5. Efektivitas Penelitian ini 1. Peneliti Skor mual muntah
Aroma dilakukan melakukan pada 20 responden
Terapi dengan pre-test ibu hamil trimester
Lemon untuk menggunaka kepada pertama sebelum
Menangani n metode responden. dan sesudah
Emesis Quasi 2. Menjelaskan diberikan inhalasi
Gravidarum. Experiment prosedur aromaterapi lemon.
dengan one mengenai Sebelum diberikan
group pre- pemberian inhalasi aromaterapi
Khadijah & post test aromaterapi lemon didapatkan
44
Intervensi Inhalasi
Judul Metode
No Aromaterapi Hasil
Penelitian Penelitian
Lemon
Vitrianingsih, design. lemon. skor mual muntah
2019. 3. Menghirup 22,1 dan berangsur-
kapas yang angsur turun sampai
telah hari ke-7 menjadi
diberikan 19,85 atau terjadi
minyak penurunan selama 1
esensial minggu pemberian
lemon selama terapi.
5 menit dan Dapat disimpulkan
diberi jarak bahwa hasil
2cm dari penelitian
hidung. pemberian
4. Setelah 2 hari aromaterapi lemon
pemberian efektif untuk
aromaterapi mengurangi emesis
peneliti gravidarum pada ibu
melakukan hamil trimester
post test. pertama.
No SOP Rasional
responden sebagai persetujuan dalam mendapatkan persetujuan
penelitian tindakan yang akan dilakukan
terhadap klien (Gegen & Agus,
2019).
4. Melakukan pre test dengan Tujuan dilakukannya pre test dan
menggunakan alat ukur RINVR post test sebelum dan sesudah
untuk mengetahui frekuensi melakukan suatu tindakan ialah
mual muntah suatu kegiatan evaluasi yang
dilakukan untuk memperoleh suatu
informasi lebih dalam (Andayani,
2020).
5. Mencuci tangan Mengurangi resiko kontaminasi
ulang (Praptiani & Subekti, 2019).
Membersihkan bakteri di tangan,
mengurnagi kontaminasi ulang dan
mencegah penularan
mikroorganisme baik dari perawat ke
klien maupun dari klien ke perawat
(Handriana, 2016).
6. Mengatur klien pada posisi Untuk meningkatkan kenyamanan
duduk klien dan mengurangi kecemasan
(Delves & Yates, 2019)
7. Meneteskan 2-3 tetes minyak Menurut peneliti aromatherapy
esensial aromaterapi lemon pada mampu menurunkan frekuensi mual
satu bola kapas kemudian muntah pada kehamilan karena bau
menghirup aromaterapi nya yang segar dan dapat membantu
sebanyak 3 kali pernapasan dan memperbaiki atau menjaga
diulangi kembali 5 menit kesehatan, membangkitkan
semangat, gairah, menyegarkan serta
menenangkan jiwa, dan merangsang
proses penyembuhan. Ketika minyak
esensial dihirup, molekul masuk ke
rongga hidung dan merangsang
sistem limbik di otak. Sistem limbik
adalah daerah yang mempengaruhi
emosi dan memori serta secara
langsung terkait dengan adrenal,
kelenjar hipofisis, hipotalamus,
bagian-bagian tubuh yang mengatur
denyut jantung, tekanan darah,
stress, memori, keseimbangan
hormon, dan pernafasan (Manjorang,
Maternity, & Sari, 2016).
Ketika diberikan aromaterapi lemon
(citrus lemon) selama 5-10 menit
46
No SOP Rasional
dapat mengurangi mual muntah,
karena dengan dilakukannya
pemberian aromaterapi lemon (citrus
lemon) dapat membantu ibu menjadi
lebih rileks dan nyaman serta dapat
mengurangi rasa mual dan muntah
saat kehamilan (Setiowati & Arianti,
2019).
8. Mencuci tangan Mengurangi resiko kontaminasi
ulang (Praptiani & Subekti, 2019).
Membersihkan bakteri di tangan,
mengurnagi kontaminasi ulang dan
mencegah penularan
mikroorganisme baik dari perawat ke
klien maupun dari klien ke perawat
(Handriana, 2016).
9 Melakukan post test Mengevaluasi pencapaian tujuan dari
menggunakan alat ukur RINVR interaksi atau tindakan yang telah
untuk mengetahui frekuensi dilaksanakan (Pieter, 2017).
mual muntah
B. Pembahasan
Faktor yang mempengaruhi mual muntah seperti hormonal,
mempengaruhi mual muntah yang memicu keadaan ibu hamil akan semakin
parah bila tidak teratasi. Kebanyakan ibu hamil yang mengalami mual muntah
susunan saraf pusat. Pesan ini akan mengaktifkan pusat emosi dan daya ingat
berupa perasaan senang, rileks, tenang, atau terangsang. Oleh karena itu,
selain untuk mengatasi mual muntah ternyata aromaterapi lemon juga dapat
ibu hamil trimester I yang beragam namun dari kelima jurnal tersebut
diperoleh hasil yang sama yaitu adanya penurunan frekuensi mual dan
sasaran yang akan mengurangi keluhan yang dirasakan (Siyoto & Muhith,
data evaluasi yang jelas tentang perbaikan atau perburukan kondisi klien
(Perry & Potter, 2015) dan menjaga keselamatan pasien dan catatan akurat
(2015), bahwa penelitian yang dilakukan pada ibu hamil di BPS Varia Mega
penurunan tekanan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari sebelum
frekuensi mual 3.13 kali dalam sehari. Hasil ini menunjukkan bahwa
49
diperoleh rata-rata score frekuesni mual muntah 15.68 dalam sehari, setelah
mual muntah 7.96 kali dalam sehari. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh
pemberian inhalasi aromaterapi lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil
inhlasi lemon untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester I.
(citrus lemon) yaitu sebagian besar dari responden (65%) mengalami mual
muntah sedang, dan sebagian kecil dari responden (5%) mengalami mual
muntah berat.
pada ibu hamil trimester I. pemberian inhalasi aromaterapi lemon juga dapat
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengembangan SOP inhalasi sederhana
aromaterapi lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I antara
lain :
lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil trimesteri I dari lima jurnal
sebanyak 10 langkah.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dari hasil penulisan ini dapat menambah pengetahuan
sederhana aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil
trimester I.
51
52
3. Bagi Penulis
Hasil pengembangan penyusunan SOP ini diharapkan penulis
aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.
aromaterapi lemon terhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester I
menjadi alternatif non farmakoterapi terhadap mual dan muntah pada ibu
Eli, K. C., & Solehati, T. (2015). Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam
Keperawatan Maternitas. Bandung: Refika Aditama.
Fitriani. (2018). Siklus PDCA dan Filosofi Kaizen. Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam,7(1), 625-640.
Ibrahim. (2018). Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Tangerang: Jelajah Nusa.
liii
Indah, P., & Irawati, I. (2020). Ketidaknyamanan Keluhan Pusing Pada Ibu
Hamil DI Wilayah Kerja Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Vol 11 No 2.
Kaya, C., Gasimova, R., Ekin, M., & Yasar, L. (2016). Hyperemesis Gradivarum:
Current Approaches For The Diagnosis and Treatment. J Preg Child
Health, 6(3), 3-6.
Kusmiyati, Y., Heni. P., & Sujiyatini. (2019). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya.
Maternity Dianty, Dewi Yulia Sari & Marlida Uli Manjorang. (2016). Pengaruh
Inhalasi Aromaterapi Lemon Terhadap Monring Sickness Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar
Agung Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2016. Jurnal Kebidanan. Vol
2, No 3, Juli 2016 : 115 – 120.
liv
Mulyadi, B., & Jumariah, T. (2017). Peran Perawat dalam Pelaksanaan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Jurnal Ilmu Keperawatan
Indonesia, 7(1), 182-188.
Rahayu, RD., & Sugita. (2018). Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lavender dan
Jahe Terhadap Penurunan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil
Trimester I di BPM Trucuk Klaten. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan
Tradisional. Vol 3, No 1, Maret 2018, hlm 1-56.
lv
Rofi‟ah, S., Widatiningsih, A., Arfiana. (2019). Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset
Kesehatan, 8(1), 2019, 44-52.
Septiyaningsih, R., Kusumawati, D, D., & Ulfah, A. (2018). Faktor – Faktor Ibu
Yang Mempengaruhi Kejadian Mola Hidatidosa. Jurnal Kesehatan Al-
Irsyad (JKA), Vol IX No 2.
Situmorang, R, B., dkk. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Tuban: CV. Pustaka El Queena.
Varney, H., & Jan, MK, Carolyn, L. G. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Jakarta: EGC.
lvi
Yoshika, C., & Purwoko, Y. (2016). Pengaruh Aromaterapi Rosemary Terhadap
Atensi). Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol 5 No 4.
lvii
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2. Jadwal Rencana Kegiatan
Nama :
Usia :
NO PERNYATAAN SKALA
1. Dalam 24 jam Tidak < 1 jam 2-3 jam 4-6 jam >6 jam
terakhir, klien sama
merasa mual atau sekali
tidak nyaman
selama
2. Dalam 24 jam Tidak 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali > 7 kali
terakhir, klien muntah
muntah sebanyak
3. Dalam 24 jam, 7 kali 5-6 kali 3-4 kali 1-2 kali Tidak
klien merasa mual atau mengalami
sebanyak lebih
4. Dalam 24 jam Tidak 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali > 7 kali
terakhir, klien muntah
mengalami
muntah kering
sebanyak
Lampiran 4. Lembar Hadir Opponent
NIRM : 18089
SIDANG
untuk Mengurangi
Tingkat Kesepian
(Loneliness) pada
Lansia di RW
Jakarta Barat
Pencegahan Penularan
Tuberkulosis Paru di
Keluarga di RW 02
Slipi Palmerah
Prosedur Madu
terhadap Penurunan
terhadap Keefektifan
ISPA
Teknik Relaksasi
Autogenic terhadap
Penurunan Kecemasan
Trimester III
Menurunkan Tekanan
Darah pada Lansia di
Rw 007 Kelurahan
Jakarta Barat
Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas
Nama : Siti Mamudah
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 16 April 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Jl. H Djairi RT013/RW002 No. 98 Kel. Rawa
Buaya, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat 11740
Alamat Email : sitimaahh.16@gmail.com
No. HP : 085159272225
B. Riwayat Pendidikan
TPA Al-Mansyuriah Tahun 2005-2006
MI. Shirathul Rahman Tahun 2006-2012
MTs. N 11 Jakarta Tahun 2012-2015
MAN 12 Jakarta Tahun 2015-2018
Akademi Keperawatan Pelni Jakarta Tahun 2018-2021
Lampiran 6. Poster
Standar Operasional Prosedur Pengembangan Inhalasi Sederhana
Aromaterapi Lemon terhadap Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I
Tujuan :
Untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.
Alat :
1. Esensial oil lemon
2. Bola kapas/tissu
No Standar Operasional Prosedur
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan mengenai prosedur tindakan kepada responden
3. Melakukan penandatanganan Informed Concent oleh responden sebagai
persetujuan penelitian
4. Melakukan pre-test dengan menggunakan alat ukur RINVR untuk
mengetahui frekuensi mual muntah
5. Mencuci tangan
6. Mengatur klien pada posisi duduk
7. Meneteskan 2-3 tetes minyak esensial aromaterapi lemon pada satu bola
kapas kemudian menghirup sebanyak 3 kali pernapasan dan diulangi
kembali 5 menit
8. Mencuci tangan
9. Melakukan post-test menggunakan alat ukur RINVR untuk mengetahui
frekuensi mual muntah
10. Melakukan dokumentasi tindakan
Email sitimaahh.16@gmail.com