Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.

1 Mei 2019: 63-72

TINGKAT KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI


SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI
WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESMAS
BLAHBATUH I TAHUN 2018

Anak Agung Istri Inten1, I Nyoman Purna2, Nengah Notes3

Abstract: Dengue hemorrhagic fever is an infectious disease caused by dengue


virus and is transmitted by aedes aegypty mosquitoes. Puskesmas Blahbatuh I in
2016 is included in the top 10 cases of Dengue Fever which is 195 cases (Dinkes,
2017). The purpose of this research is to know the level of density of mosquito
larvae Aedes aegypty as dengue fever vector in the working area UPT Kesmas
Blahbatuh I Year 2018. Type of research used in this research is descriptive
research type with cross sectional approach. This research was conducted in
working area of UPT Kesmas Blahbatuh I which consists of five villages namely
Medahan Village, Keramas Village, Pering Village, Belega Village and Bona
Village.Obtained HI value (House of Indeks) : 16 %, CI (Container Indeks): 8 %,
BI (Bruteu Indeks): 16 %, ABJ (Larva Free Rate) : 84% and DF (Density Figure )
: 3 as a medium density. The Prevention is do PSN or eradiation of mosquito
breeding. The conclution is the area of UPT Kesmas Blahbatuh I has been
moderate the mosquito larvae density.

Keyword : Density Figure, Larva Indeks

Demam berdarah dengue di 9 kabupaten dimana salah satunya


adalah penyakit menular yang adalah Kabupaten Gianyar Provinsi
disebabkan oleh virus Dengue dan Bali. Berdasarkan data pada bulan
ditularkan oleh nyamuk aedes Januari 2015 kasus DBD di
aegypti. Penyakit Demam Berdarah Kabupaten Gianyar sebanyak 216
Dengue Merupakan masalah kasus, jumlah ini meningkat 52
kesehatan masyarakat yang serius persen dari pada kasus yang terjadi
didunia khususnya di Indonesia yang pada bulan januari 2014 sebanyak
terletak di katulistiwa. 142 kasus. Berdasarkan pola 10
bersar penyakit pada pasien Rawat
Berdasarkan data Direktorat
inap di RSU di kabupaten Gianyar
Pengendalian Penyakit Tular Vektor
pada tahun 2016, penyakit demam
dan Zoonosis Kementerian Kesehatan
berdarah adalah penyakit tertinggi
menyebutkan hinggal akhir Januari
yang di rawat dengan jumlah sebesar
tahun 2016,(1) kejadian luar biasa
2164 kasus (2)
(KLB) penyakit DBD dilaporkan ada

1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar 63


2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

UPT Kesmas Blahbatuh I penelitian.(3) Nilai yang didapat di


adalah salah satu Puskesmas yang masing-masing variabel dibandingkan
terletak dikabupaten Gianyar yang dengan kategori berdasarkan Larva
memiliki wilayah kerja yaitu Indeks.
sebanyak lima desa diantaranya Desa
Hasil dan Pembahasan
Medahan, Desa Keramas, Desa
A. Gambaran Umum UPT Kesmas
Pering, Desa Belega dan Desa Bona.
Blahbatuh I
Jumlah kasus DBD di
Puskesmas Blahbatuh I tahun 2016 Unit Pelaksana Teknis
termasuk kedalam 10 besar kasus Kesehatan Masyarakat (UPT
tertinggi di Kabupaten Gianyar yaitu Kesmas) Blahbatuh I merupakan
sebanyak 195 Kasus (Dinkes, 2007). salah satu dari dua UPT Kesmas
Tujuan dari penelitian ini adalah yang berada di Kecamatan Blahbatuh
untuk Mengetahui Tingkat Kepadatan dengan luas wilayah kerja 19,65 km2.
Jentik Nyamuk Aedes Aegypty Batas wilayah kerja UPT Kesmas
sebagai Vektor Demam Berdarah Blahbatuh I diantaranya :
Dengue di Wilayah Kerja UPT - Sebelah Utara : Desa Abianbase
Kesmas Blahbatuh I Tahun 2018. - Sebelah : Pantai Masceti
- Sebelah Timur : Desa Lebih
Metode Penelitian - Sebelah Barat: Desa Blahbatuh
Jenis penelitian yang
Topografi Wilayah UPT Kesmas
digunakan dalam penelitian ini adalah
Blahbatuh I sebagian besar
jenis penelitian deskriptif dengan
merupakan dataran rendah yang
pendekatan cross sectional. Penelitian
terbentang dari ke Utara. Wilayah
ini dilakukan di wilayah kerja UPT
Wilayah UPT Kesmas Blahbatuh I
Kesmas Blahbatuh I yang terdiri dari
secara umum beriklim laut tropis
lima desa yaitu Desa Medahan, Desa
yang dipengaruhi oleh angin musim.
Keramas, Desa Pering, Desa Belega
Sebagai daerah tropis wilayah Kerja
dan Desa Bona. Analisis data dalam
UPT Kesmas Blahbatuh I yang
penelitian ini menggunakan metode
meliputi 5 desa memiliki musim
analisis univariat bertujuan untuk
kemarau dan musim hujan yang
menjelaskan atau mendeskripsikan
diselingi oleh musim panca roba,
karakteristik setiap variabel

64
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

B. Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypty Berdasarkan Indikator


House Indeks (HI).
Tabel 1
Retribusi Jumlah Rumah Positif Jentik di Setiap Desa di Wilayah UPT
Kesmas Blahbatuh I

Nama Desa Jumlah Rumah Positif Jentik Jumlah KK yang Diperiksa


1 2 3
Desa Medahan 3 20
Desa Keramas 4 29
Desa Pering 4 23
Desa Bona 3 13
Desa Belega 2 15
Total 16 100

Berdasarkan tabel diketahui


bahwa Jumlah Rumah Positif Jentik
di wilayah UPT Kesmas Blahbatuh I
adalah 16 rumah dimana desa yang
paling banyak terdapat jentik adalah
di desa Keramas dan Pering yaitu
Jadi Nilai HI yang didapat adalah 16
masing-masing 4 rumah.
Berikut adalah perhitungan nilai %.

House Indeks (HI) di Wilayah UPT


Kesmas Blahbatuh I :
C. Menilai Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypty Berdasarkan
Indikator Container Indeks (CI).
Tabel 2
Distribusi Jumlah Kontainer yang Positif Jentik di Wilayah Kerja UPT Kesmas
Blahbatuh I
Nama Desa Jumlah Kontainer Jumlah Kontainer
Positif Jentik Yang Diperiksa
1 2 3
Desa Medahan 3 45
Desa Keramas 4 47
Desa Pering 4 56
Desa Bona 3 24
Desa Belega 2 29
Total 16 201

65
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

Berdasarkan tabel diketahui


jumlah container yang positif jentik
adalah 16 container dari 201
kontainer yang diperiksa. Berikut
adalah perhitungan container indeks
di wilayah kerja UPT Kesmas Jadi nilai bruteu indeks di

Blahbatuh I : Wilayah Kerja UPT Kesmas


Blahbatuh I adalah 16 %.

1. Angka Bebas Jentik (ABJ)

ABJ = 100 - HI

= 100 – 16 %

= 84 %

Didapatkan angka bebas jentik


Diketahui jenis container yang
di wilayah kerja UPT Kesmas
paling banyak didapatkan adalah
container Bak Mandi dengan jumlah Blahbatuh I adalah 84%. Hal ini
115, Sedangkan untuk container yang termasuk Wilayah Beresiko.
paling sering didapatkan positif jentik
E. Menilai Angka Density Figure
adalah Bak Mandi dan Bak Dapur.
(DF) di Wilayah Kerja UPT
Kesmas Blahbatuh I.
D. Menilai Tingkat Kepadatan
Berdasarkan data yang telah
Jentik Nyamuk Aedes Aegypty
didapatkan, dimana nilai House
Berdasarkan Indikator Bruteu
Indeks (HI) : 16 %, Nilai Container
Indeks (BI).
Indeks (CI) : 8 %, nilai Bruteu
Untuk nilai bruteu indeks
Indeks (BI) : 16, maka hasil tersebut
didapatkan dengan perhitungan
dibandingkan dengan tabel 1 larva
dibawah ini :
indeks didapatkan nilai Density
Figure / Tingkat Kepadatan Jentik
Nyamuk di Wilayah Kerja UPT
Kesmas Blahbatuh I berada pada

66
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

nilai 3 yang berarti wilayah memiliki disebabkan oleh virus Dengue dan
Kepadatan Sedang. ditularkan oleh vector nyamuk aedes
Tabel 3 aegypty. Wilayah Puskesmas
Larva Indeks
Blahbatuh I secara umum mempunyai
risiko terjangkit penyakit DBD,
karena vektor penyebabnya yaitu
nyamuk Aedes aegypti tersebar luas
di kawasan pemukiman maupun
tempat-tempat umum, kecuali
wilayah yang terletak pada ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas
permukaan laut. Desa Pering dan
Keramas adalah Desa yang memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi
sehingga berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan jentik. Untuk
mengatasi atau mencegah hal tersebut
perlu kita ketahui tempat perindukan
Pembahasan
vector aedes aegypti. Nyamuk ini
A. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes
suka beristirahat didalam maupun
Aegypty Berdasarkan Indikator
diluar rumah atau ditempat yang
House Indeks (HI).
gelap. Oleh karena itu disarankan
Diketahui bahwa Jumlah
kepada pemilik rumah agar tidak
Rumah Positif Jentik di wilayah UPT
menggantung pakaian yang tidak
Kesmas Blahbatuh I adalah 16 rumah
terpakai karena berpotensi menjadi
dimana desa yang paling banyak
perindukan nyamik saat
terdapat jentik adalah di desa
mematangkan telurnya.
Keramas dan Pering yaitu masing-
B. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes
masing 4 rumah.
Aegypty Berdasarkan Indikator
Letak wilayah serta kepadatan
Container Indeks (CI).
penduduk mempengaruhi keberadaan
jentik dimana Demam Berdarah Diketahui jumlah container

Dengue merupakan penyakit yang yang positif jentik adalah 16

67
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

container dari 201 kontainer yang penelitian (5), yang menyatakan


diperiksa. Untuk container yang bahwa nyamuk Aedes sp. lebih
paling sering didapatkan positif senang hidup di dalam rumah
jentik adalah Bak Mandi dan Bak (indoor). Selain kegiatan abatisasi,
Dapur. Berdasarkan tabel, diketahui sebaiknya juga dilakukan kegiatan
jenis container yang paling banyak PSN yang kegiatannya juga
diperiksa adalah container Bak membersihkan tempat-tempat
Mandi dengan jumlah 115. tersembunyi yang dapat dijadikan
Aedes aegypti merupakan sebagai tempat untuk
jenis nyamuk yang dapat membawa berkembangbiak bagi nyamuk Aedes
virus dengue penyebab penyakit sp. seperti kulkas, dispenser, pot
demam berdarah. Penyebaran jenis bunga dan tempat-tempat
ini sangat luas, meliputi hampir tersembunyi lainnya.membersihkan
semua daerah tropis di seluruh dunia. tempat penampungan air yang berada
Tempat perindukan Aedes aegypti di dapur dan terutama tempat ibadah
dapat dibedakan atas tempat dirumah atau merajan (Hindu) karena
perindukan sementara, permanen, hal ini sangat sering dilupakan oleh
dan alamiah. Tempat perindukan pemilik rumah seperti pada tempat
sementara terdiri dari berbagai tirta dan jun tandeg.
macam tempat penampungan air Faktor lingkungan
(TPA) yang dapat menampung memegang peranan penting dalam
genangan air bersih. Tempat penularan penyakit karena dapat
perindukan permanen adalah TPA mempengaruhi perkembangbiakan
untuk keperluan rumah tangga dan vektor. Pemutusan mata rantai
tempat perindukan alamiah berupa penularan dapat mencegah terjadinya
genangan air pada pohon. (4) penularan penyakit, yaitu dengan
Dari hasil pengamatan jentik pengendalian vektor dengan metode
didapatkan container yang paling yang tepat. Pengendalian vektor
banyak ditemui jentik nyamuk adalah selain dengan kegiatan PSN dan
container Bak Mandi dan Bak Dapur, abatisasi juga dapat dilakukan dengan
dimana container ini terdapat didalam cara biologi kontrol, yaitu dengan
rumah. Hal ini sama dengan menggunakan ikan pemakan jentik.

68
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

Menurut penelitian Taviv dalam D. Angka Bebas Jentik (ABJ) di


(Santoso, 2011), salah satu ikan Wilayah Kerja UPT Kesmas
pemakan jentik yang dapat digunakan Blahbatuh I.
sebagai biologi kontrol yaitu ikan Didapatkan angka bebas
cupang (Cnenops vittatus). jentik di wilayah kerja UPT Kesmas
C. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Blahbatuh I adalah 84 %. Hal ini
Aegypty Berdasarkan Indikator termasuk Wilayah Beresiko karena
Bruteu Indeks (BI). memiliki nilai <95 %. Larva nyamuk
Bruteu Indeks merupakan Aedes aegypti mempunyai ciri khas
jumlah penampungan air yang positif memiliki siphon yang pendek, besar
larva dari rumah yang diperiksa, BI dan berwarna hitam. Larva ini
merupakan salah satu indicator yang tubuhnya langsing, bergerak sangat
paling baik untuk memperkirakan lincah, bersifat fototaksis negatif dan
kepada vector, karena pada waktu istirahat membentuk
mengkombinasi antara tempat tinggal sudut hampir tegak lurus dengan
dan container. Apabila suatu wilayah permukaan air. Larva menuju ke
mempunyai BI lebih dari 50 %, maka permukaan air dalam waktu kira-kira
mempunyai resiko tinggi untuk setiap ½ -1 menit, guna mendapatkan
terjadinya penularan, sedangkan oksigen untuk bernapas. Larva
apabila BI kurang dari 50 % maka nyamuk Aedes aegypti dapat
wilayah tersebut mempunyai resiko berkembang selama 6-8 hari Tempat
rendah terjadi penularan. perkembang biakan nyamuk Aedes
Berdasarkan Data didapatkan nilai Aegypty berupa genangan air yang
Bruteu Indeks adalah 16 %. Jadi tertampung di suatu tempat atau
didapatkan wilayah memiliki resiko bejana. Tempat penampungan sehari-
rendah terhadap terjadinya hari termasuk tempayan. Di wilayah
penularan. kerja UPT Kesmas Blahbatuh I
Hal ini harus didukung dengan termasuk wilayah yang beresiko. Hal
melakukan pencegahan terhadap ini didukung dengan jenis tempat
penularan adalah dengan melakukan penampungan air masyarakat banyak
3 M plus.(6) yang permanen, misalnya bak mandi
dan bak dapur, dimana pada saat

69
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

survey ditemukan 57,2 % seperti liligundi, sereh dll disekitar


penampungan yang diperiksa rumah.
merupakan Bak mandi atau bak yang E. Angka Density Figure (DF) di
permanen, sehingga jika tidak Wilayah Kerja UPT Kesmas
diperhatikan atau dibersihkan secara Blahbatuh I.
rutin jentik akan dengan mudah Berdasarkan data yang telah
berkembang. Mengingat wilayah didapatkan, dimana nilai House
Puskesmas Blahbatuh I secara umum Indeks (HI) : 16 %, Nilai Container
mempunyai risiko terjangkit penyakit Indeks (CI) : 8 %, nilai Bruteu
DBD, karena vektor penyebabnya Indeks (BI) : 16, Setelah
yaitu nyamuk Aedes aegypti tersebar dibandingkan dengan tabel Density
luas di kawasan pemukiman maupun Figure, tingkat kepadatan jentik
tempat-tempat umum, kecuali nyamuk di Wilayah Kerja UPT
wilayah yang terletak pada Kesmas Blahbatuh I berada pada
ketinggian lebih dari 1000 meter di nilai 3 yang berarti wilayah memiliki
atas permukaan laut. Kepadatan Sedang.
Berdasarkan penjelasan Hal ini menunjukan bahwa
diatas, disarankan bagi masyarakat wilayah kerja UPT Kesmas
agar secara rutin melakukan PSN Blahbatuh I memiliki penularan
terutama dilingkungan rumah. PSN DBD yang masih potensial
yang dapat digunakan adalah dengan didaerahya. Banyak faktor yang
melakukan 3M Plus yaitu menguras menjadikan wilayah UPT Kesmas
tempat penampungan air, Menutup Blahbatuh I masih dalam kategori
tempat penampungan air dan kepadatan sedang, diantaranya
Memanfaatkan atau mengubur terdapat 16 rumah yang positif jentik
barang bakas serta plusnya yaitu serta ditemukan container yang
memelihara ikan predator jentik positif jentik dimana yang paling
seperti ikan kepala timah, banyak adalah bak mandi dan bak
menggunakan refelent atau lotion dapur.
anti nyamuk/ obat nyamuk, serta Sebenarnya container
menanam tanaman pengusir nyamuk tersebut dapat dikendalikan dari
jentik dengan cara 3M Plus serta

70
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

dengan abatisasi atau dengan cara SIMPULAN DAN SARAN


biologi yaitu dengan memelihara A. Kesimpulan
ikan predator jentik. Kepadatan Berdasarkan hasil penelitian diatas
jentik dapat dikendalikan dengan dapat disimpulkan bahwa :
pengendalian populasi aedes 1. Jumlah Rumah Positif Jentik di
aegypty. Salah satu yang dapat wilayah UPT Kesmas Blahbatuh
dilakukan adalah meningkatkan I adalah 16 rumah dimana desa
kegiatan PSN atau Pemberantasan yang paling banyak terdapat
Sarang Nyamuk. Hal ini diperkuat jentik adalah di desa Keramas
dengan beberapa hasil penelitian dan Pering yaitu masing-masing
yang mendukung dimana PSN dapat 4 rumah.
menurunkan kepadatan jentik sebagai 2. Niai CI yang didapatkan adalah 8
vector DBD (7) . Mengingat kegiatan %. Diketahui jumlah container
PSN merupakan kegiatan yang yang positif jentik adalah 16
sangat penting sebagai upaya container dari 201 kontainer yang
pencegahan dan pemberantasan diperiksa.
DBD, maka sebaiknya kegiatan PSN 3. Nilai bruteu indeks di Wilayah
dilakukan secara terus menerus dan Kerja UPT Kesmas Blahbatuh I
dipantau secara teratur melalui adalah 16 %.
kegitan Pemantauan Jentik Berkala 4. Didapatkan angka bebas jentik di
yang dilakukan oleh petugas sanitasi wilayah kerja UPT Kesmas
puskesmas dan tenaga terlatih. Perlu Blahbatuh I adalah 84%. Hal ini
ditingkatkan juga penyuluhan termasuk Wilayah Beresiko.
mengenai PSN DBD kepada semua 5. Didapatkan nilai Density Figure /
kalangan masyarakat dapat ikut Tingkat Kepadatan Jentik
perpartisipasi aktif dalam kegiatan Nyamuk di Wilayah Kerja UPT
PSN dan tidak hanya dilakukan Kesmas Blahbatuh I berada pada
dengan 3M tetapi juga dengan nilai 3 yang berarti wilayah
metode lain (larvasida, memelihara memiliki Kepadatan Sedang.
ikan predator jentik, fogging dll).

71
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.9 No.1 Mei 2019: 63-72

B. Saran 4. Lestari E. Kepadatan Jentik


Vektor Demam Berdarah
Berdasarkan penelitian yang telah
Dengue (DBD) Aedes sp. Di
dilakukan dapat disarankan sebagai Daerah Endemis, Seporadis
dan Potensial Kota Semarang,
berikut :
Provinsi Jawa Tengah. Balaba,
1. Kepada UPT Kesmas Blahbatuh I , 71-76. 2014;Vol 10. No.
Agar lebih rutin melakukan
5. Santoso Y. Analisis Kejadian
kegiatan PSN/ Pemberantasan sarang Luar Biasa (KLB) Demam
Berdarah Dengue (DBD) di
Nyamuk serta melakukan pengawasan
Wilayah Puskesmas Rawasari
terhadap kegiatan PSN yang telah Kota Jambi Bulan Agustus
2011. Ekologi Kesehatan.
dilakukan. Agar dapat membentuk
2011;Vol. 10 No:248–55.
Jumantik mandiri disetiap rumah agar
6. Gama.Z.P et all. Strategi
memudahkan pemantauan jentik serta
Pemberantasan Nyamuk Aman
PSN yang akan dilakukan. Lingkungan :Potensi Bacillus
turingiensis Isolat Madura
2. Kepada Masyarakat
Sebagai Musuh Alami Nyamuk
Agar ikut serta dalam kegiatan Aedes aegypti. Pembangunan
Dan Alam ,.
PSN ataupun menjaga kebersihan
2010;Lestari.Vo:2087–3522.
lingkungan rumah agar tidak terjadi
7. Prasetyowati R d. Maya Indeks
penularan demam berdarah dengue,
dan Kepadatan Larva Aedes
serta tidak menggantung baju dalam Aegypty Di Daerah Endemis
Jakarta Timur. Vektora.
kamar agar tidak menjadi tempat
2017;Vol 9 No 1:41–9.
perindukan nyamuk aedes aegypty.

DAFTAR PUSTAKA

1. RI K. Pencegahan dan
Pemberantasan Demam
Berdarah Dengue. Jakarta;
2011.

2. Dinkes. Profil Kesehatan


Kabupaten Gianyar Tahun
2016. Gianyar; 2017.

3. Notoatmodjo. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
PT Rineka Cipta.; 2012.

72

Anda mungkin juga menyukai