Oleh :
Pembimbing :
Prof. Dr. dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd, DLP
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERMASALAHAN
BAB IV PEMBAHASAN 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 47
B. Saran 47
ii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin tahun 2018, Kecamatan
Banjarmasin Timur terletak pada ketinggian 0,16 meter di bawah permukaan laut.
Bilu).
Karang Mekar).
Terminal).
berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah
perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau
tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan
tertentu.
9 (sembilan) kelurahan dengan luas wilayah 23,86 km2. Luas wilayah berdasarkan
kelurahan meliputi:
2
1. Kelurahan Kuripan : 0,72 km
2
2. Kelurahan Kebun Bunga : 1,05 km2
1.1.3 Keadaan Tanah dan Iklim
kelurahan dengan kondisi daerahnya (100%) dataran rendah, (90%) sungai atau
0 0
rawa, dan suhu udara berkisar (28 C) – (34 C).
Sasaran Proyeksi (PUSDATIN) Tahun 2018 adalah 30.625 jiwa, yang terdiri dari
2018 sebanyak 15.630 jiwa dan luas wilayah 0,72 km2, maka kepadatan penduduk
2
Kelurahan Kuripan mencapai 21.708 jiwa/km . Jumlah penduduk Kelurahan
Kebun Bunga tahun 2018 sebanyak 14.995 jiwa dan luas wilayah 1,05 km 2, maka
2
kepadatan penduduk semakin meningkat yaitu mencapai 14.281 jiwa/km .
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2018
Jumlah Penduduk
Jumlah
No Desa/Kelurahan Laki-Laki Perempuan
(Jiwa)
(Jiwa) (Jiwa)
1. Kelurahan Kuripan 7.836 7.794 15.630
2. Kelurahan Kebun Bunga 7.455 7.540 14.995
Total 15.291 15.334 30.625
3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
50.07% 49.93%
Laki-Laki
Perempuan
Gambar 1.2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2018
Tabel 1.2 Distribusi Penduduk Serta Kepadatan Penduduk di Setiap Wilayah Kerja
Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2018
Jumlah
No Kelurahan Luas Penduduk Kepadatan Kategori
(Jiwa)
Sangat
1 Kuripan 0,72 15.630 21.708 jiwa/km2 padat
Sangat
2 Kebun Bunga 1,05 14.995 14.281 jiwa/km2 padat
Jumlah 1,77 30.625 17.302 jiwa/km2
atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Menurut UU No.
4
1.1.4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia
Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus
berikut: 15−64
= ℎ 100%
Keterangan:
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
Keterangan:
P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)
P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah
Keterangan:
W15-45 =Wanita usia produktif (15-64 tahun)
5
100%
Lansia dapat dihitung dengan rumus berikut:
65+
=
ℎ ℎ 100%
Keterangan:
P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
= ℎ ℎ
Keterangan:
P15-19 = Penduduk usia 15-19 tahun
Tabel 1.3 Distribusi Penduduk Menurut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2019
Jumlah
Usia Total
Laki-laki Perempuan
0-4 tahun 1.433 1.360 2.793
5-9 tahun 1.425 1.388 2.813
10-14 tahun 1.255 1.197 2.452
15-19 tahun 1.216 1.251 2.467
20-24 tahun 1.318 1.324 2.642
25-29 tahun 1.268 1.197 2.465
30-34 tahun 1.230 1.201 2.431
35-39 tahun 1.170 1.203 2.373
40-44 tahun 1.153 1.169 2.322
45-49 tahun 1.039 1.062 2.101
50-54 tahun 891 883 1.774
55-59 tahun 744 717 1.461
60-64 tahun 455 440 895
65-79 tahun 291 287 578
70-75 tahun 139 182 321
75+ tahun 107 194 301
Total 15.134 15.055 30.189
Usia Produktif 69,3%
Dependency Ratio 44%
Wanita Usia Subur 48%
Lansia 4%
Remaja 8%
6
Gambar 1.3 Grafik Piramida Penduduk Menurut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2019
artinya pada wilayah Puskesmas Cempaka Putih lebih dari setengah jumlah
masyarakatnya dalam usia produktif. Hasil dependency ratio sebesar 44% yang
dapat disimpulkan bahwa dari setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap
7
1.1.5 Sosial Ekonomi & Pendidikan
Tabel 1.4 Distribusi Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Mata Pencaharian di Wilayah
Kerja Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2019
No
Pekerjaan Kuripan Kebun Bunga Jumlah
1 Belum/Tidak Bekerja 2991 1537 4528
2 Mengurus Rumah Tangga 2328 1659 3987
3 Pelajar / Mahasiswa 2621 5284 7905
4 Pensiunan 302 721 1023
5 TNI 12 50 62
6 POLRI 32 313 345
7 Karyawan swasta 1990 1409 3399
8 Buruh 4246 313 4559
9 Guru/Dosen 173 252 425
10 PNS 330 647 977
11 Lainnya 726 1063 1789
Jumlah 15751 12842 28593
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di wilayah kerja puskesmas
Cempaka Putih adalah sebagai buruh yaitu sebanyak 4559 jiwa dari jumlah
8
Tabel 1.5 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2019
No Pendidikan Jumlah (Orang)
1 STRATA III 87
2 STRATA II 287
3 AKADEMI/DIPLOMA III/S. MUDA 2140
4 DIPLOMA IV/STRATA I 770
5 DIPLOMA I/II 309
6 SLTA/SEDERAJAT 8090
7 SLTP/SEDERAJAT 5609
8 TAMAT SD/SEDERAJAT 3583
9 TIDAK TAMAT SD/SEDERAJAT 3845
10 TIDAK/BELUM SEKOLAH 4937
Cempaka Putih adalah tamatan SMA (Sekolah Menengah Atas) atau sederajat
(Sekolah Dasar).
Adapun jumlah penduduk yang tidak sekolah sekitar 4937 jiwa. Sisanya
Sedangkan yang tamat Akademi dan tamat Perguruan Tinggi (PT) sebesar 2206
jiwa.
Hampir seluruh wilayah kerja dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda
empat. Sarana komunikasi yang ada berupa Telepon dan Internet. Waktu tempuh
perjalanan darat.
9
1.1.7 Lingkungan Pemukiman
fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek
dan sektor lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
cakupan pelayanan penyehatan lingkungan, kondisi ini antara lain tercermin pada
pelayanan air limbah yang masih menghadapi kendala dalam pengelolaannya. Hal ini
air limbah terpusat. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan di
transportasi dan sumber air untuk keperluaan MCK (mandi, cuci dan kakus), perilaku
memanfaatkan air sungai sebagai sumber untuk MCK inilah yang menyebabkan
10
penyakit saluran pencernaan dan gangguan gigi yang termasuk dua puluh penyakit
Air Minum (PDAM) untuk meningkatkan cakupan air ledeng sebagai sumber air
minum rumah tangga menunjukkan angka yang bervariasi, sampai dengan Tahun
2018 cakupan akses air bersih untuk masyarakat Kelurahan Kuripan dan
Kelurahan Kebun Bunga sebesar 72.80% dari 30.625 jumlah penduduk di wilayah
sarana pembuangan air limbah (IPAL), untuk pembuangan sampah medis dibuang
oleh petugas dinas dengan jadwal yang telah ditentukan melalui kerja sama
1
1.2 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas
1.2.1 Visi
11
1.2.2 Misi
berkeadilan.
“JURAGAN SABAR”
1. juJUR
2. tAnGgung jawab
3. rAmah
4. disipliN
5. SABAR
1 Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor yang terkait untuk
12
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
13
2. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta
Putih
Tabel 1.6 Data Sarana dan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin Tahun 2019
14
7. Balai Pengobatan Swasta/Klinik 4 Buah
8. Klinik Bersalin 0 Buah
9 Laboratorium Klinik 0 Buah
10. Apotek 6 Buah
11. Praktik Pengobatan Tradisional 19 Buah
12. Usaha Kecil Obat Tradisional 10 Buah
13. Pedagang Besar Farmasi 2 Buah
14. Toko Obat 2 Buah
15
Denah Lantai 1 Puskesmas Cempaka Putih
Ruang Tunggu
16
Tabel 1.8 Data Ketenagaan Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2019
17
Status Kepegawaian Jumlah
No Jenis Ketenagaan/Profesi
PNS PTT/Kontrak Honor (orang)
Pengadmnitsrasi Umum 1
Pengadministrasi
1
Kepegawaian
14 Kepala Tata Usaha 1 1
15 Cleaning Service 1 1 2
Total 42
18
32 Sri Mutia, AMG Nutrisionis pelaksana
33 Zainal Arifin Perigester pasien
34 Mimiyati -
35 Rizka Amelia Saputri -
36 Helda Yuliyanti -
37 dr. Hj. Mei Sari Prihatini CPNS
38 Drg. Fitrian CPNS
KIA/KB, imunisasi, DDTK, Anak/MTBS, PKPR, Klinik IMS, VCT HIV AIDS,
klinik gizi, klinik sanitasi, apotek dan laboratorium yang dilaksanakan mulai pukul
08.00 dengan pelaksana dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan, Konselor,
Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) umum dan PNS, Surat Keterangan
Bebas Buta Warna, Surat Keterangan Bebas Tato dan lain sebagainya.
Dana APBD (Operasional & Jasa Medis), DAK Non Fisik dan Dana JKN
Untuk penganggaran dana DAK Non Fisik / BOK pada tahun 2019 sebesar
90,39%. Untuk JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) tahun 2019 sebesar Rp.
19
577.449.500,- dengan realisasi sebesar Rp. 564.624.003,- atau sebesar 97,78%
1. Loket
2. Poli Pelayanan
3. Farmasi
4. Laboratorium
7. Klinik Sanitasi
Kesehatan Jiwa
Kesehatan Kerja
20
Kesehatan Olahraga
Kesehatan Mata
Siaga Bencana
2. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) essensial :
Pelayanan UKGM
Pelayanan Lansia
1.3.6.3 Pelayanan Kesehatan Luar Gedung
1. Posbindu
2. Posyandu Balita
3. Posyandu Lansia
4. Pusling
5. Pos UKK
21
1.4 Data Khusus
No. Obat
1 Parasetamol tablet 500 mg
2 Vitamin B 12 tablet
3 Ferro Folat tab 200 mg
4 Ibuprofen tablet 200 mgg
5 Vitamin B kompleks tablet
6 Amlodipin 5 mg
7 Simvastatin 20 mg
8 Amlodipin 10 mg
9 Antasida doen
10 Kalsium laktat
22
Tabel 1.12 Hasil kegiatan Pelayanan Penyakit Tidak Menular di wilayah kerja
Puskesmas Cempaka Putih tahun 2019
Tabel 1.13 Pencapaian SPM Bidang Kesehatan di Puskesmas Cempaka Putih Tahun
2020
TARGET
PENCAPAIAN
NO INDIKATOR SPM TAHUN
2020
2020
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 77%
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 77%
3 Pelayanan Bayi Baru Lahir 100% 80%
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 85%
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% 53%
Pendidikan Dasar
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% 32%
Produktif
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% 65%
Lanjut
8 Pelayanan Kesehatan Penderita 100% 39%
Hipertensi
9 Pelayanan Kesehatan Penderita 100% 100%
Diabetes Mellitus
10 Pelayanan Kesehatan Orang 100% 100%
Gangguan Jiwa Berat
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan 100% 28%
TB
23
TARGET
PENCAPAIAN
NO INDIKATOR SPM TAHUN
2020
2020
12 Pelayanan Kesehatan Orang dengan 100% 100%
Resiko Terinfeksi HIV
a) Ibu Hamil
b) WPS
c) PPS
d) Waria
e) LSL
f) IDU
g) Pasangan Risti
h) Pelanggan PS
i) IMS
j) WBP
k) TB Paru
penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80
Menurut WHO tahun 2018, 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak
menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12%
Indonesia. Stroke, kanker , jantung dan diabetes militus adalah beberapa PTM
1
lanjut usia, kini banyak dialami oleh golongan usia produktif.
menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat
24
dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi
demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM
darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat,
berikut : 1
menjadi 9,1%.
a. Prevalensi Asma pada penduduk semua umur menurun dari 4,5% menjadi
2,4%;
b. Prevalensi Kanker meningkat dari 1,4 per menjadi 1,8 per mil; l Prevalensi
Stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7 menjadi 10,9 per
mil;
c. Prevalensi penyakit ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil
25
d. Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat
skrining usi produktif pada anak sekolah. Daru jumlah siswa yang diperiksa 266
orang (laki-laki = 144 orang, perempuan =122 orang) jumalh kelas yang diperiksa 7
kelas (2 kelas SMA Muhamadiyah dan 2 Kelas SMK Muhamadiyah). Jumlah siswa
yang merokok sebesar 23% dan pasif 38%, kurang makan sayur dan buah 93%.
Kurang aktivitas disik 71%, tekanan darah >130\90 mmHg 2%, lingkar perut lebih
yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Hal ini dapat terlihat dari data
10.801.787 juta orang atau 5,7% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit
katastropik dan menghabiskan biaya kesehatan sebesar 14,6 triliun rupiah atau
1
penyakit jantung sebesar 50,9% atau 7,4 triliun, penyakit rupiah.
26
1.4. Tujuan Penulisan
27
BAB II
PERMASALAHAN
a. Man :
External :
optimal.
b. Money :
28
29
c. Material :
Internal :
d. Method :
Internal :
e. Market :
produktif
30
Melalui data yang disajikan diatas, situasi yang dihadapi oleh puskesmas
Market Material
metode untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Diberi skor 1-2 yaitu:
3
2
d. Biaya (cost)
2. Tidak Murah
3. Cukup murah
4. Murah
5. Sangat murah
sebagai berikut:
Eksternal
1
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya screening di usia 4 2 4 3 96
produktif karena merasa tidak 2
ada keluhan.
Money : Internal
Minimnya biaya operasional
2 4 2 4 2 64 3
untuk dilakukannya kegiatan
mengenai skrining pada usia
33
Material: Internal
Pelaksanaan skrining masih
terkendala sarana pemeriksaan
3 4 2 3 2 48 5
laboratorium dan alat-alat yang
terbatas
Method: Internal
4.1 Cara yang digunakan
dalam menyampaikan 4 2 4 3 96 2
informasi kepada masyarakat
mengenai skrining usia
produktif masih kurang
4 efektif dan kurangnya
kerjasama lintas program dan
lintas sektor.
Market: Internal
Kurangnya promosi
kesehatan tentang pentingnya
5 screening di usia produktif 4 2 4 3 96 2
untuk mencegah penyakit
tidak menular
PEMECAHAN MASALAH
34
35
Cempaka Putih maka diperlukan suatu alternatif pemecahan masalah yang melibatkan
petugas kesehatan dan masyarakat. alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan
3
6
NO Permasalahan Alternatif
a. Magnitude :
4. Menyelesaikan masalah
b. Vunerability
c. Importancy
d. Cost
2. Tidak murah
3. Cukup murah
4. Murah
5. Sangat murah
menentukan prioritas pemecahan masalah yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Nilai
Kriteria Ranking
No Masalah Komposit
Prioritas
M V I C MxVxIxC
Man: Internal
Melakukan edukasi
interpersonal pada masyarakat
yang berobat di Puskesmas 4 2 3 3 72 3
Cempaka Putih tentang
pentingnya skrining usia
1
produktif
Eksternal
Mengadakan penyuluhan 5 2 5 4 200 1
kepada masyarakat tentang
pentingnya skrining pada usia
produktif
Money : Internal
Memanfaatkan kegiatan
seperti pertemuan rutin untuk
melakukan kegiatan skrining
2 2 2 3 3 36 6
usia produktif dan penyuluhan
untuk meningkatkan
pengetahuan sehingga tidak
memakan biaya yang besar.
39
Material: internal
Mengajukan tambahan sarana
pemeriksaan laboratorium dan
3 4 2 4 2 64 4
alat-alat skrining ke dinas
kesehatan untuk periode
selanjutnya.
Method: Internal
4.1Pembagian leaflet
mengenai pentingnya skrining
pada usia produktif minimal 1
tahun sekali untuk mencegah 4 2 4 4 128 2
penyakit tidak menular.
4
4.2 Melakukan kerjasama 3 2 3 3 54 5
lintas program dan sectoral
untuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan untuk pendataan
usia produktif.
Market: Internal
Melibatkan kerjasama dengan
fasilitas kesehatan lain di
4 2 3 3
5 wilayah kerja Puskesmas 72 3
Cempaka Putih dalam promosi
kesehatan tentang pentingnya
skrining pada usia produktif.
1. Perencanaan(Planning)
2. Panitia (comitee)
Terdiri dari panitia pelaksana dan panitia pengawas. Panitia pelaksana bertugas
waktu kegiatan dan peralatan. Panitia pengawas bertugas menyusun materi dan
41
A. Pelaksana Kegiatan
C. Target Penyuluhan
D. Pendanaan
E. Sarana
F. Evaluasi
mengenai pentingnya skrining usia produktif dilihat dari hasil nilai posttest.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Putih
f. Waktu : Jumat/sabtu.
g. Materi :
4. Evaluasi
A. JangkaPendek
memeriksakan kesehatan.
C. JangkaPanjang
PEMBAHASAN
belum produktif, penduduk usia produktif dan penduduk non produktif. Penduduk
belum produktif adalah penduduk yang memiliki usia dibawah 15 tahun. Penduduk
usia tersebut diktakan sebagai penduduk yang belum mampu menghasilkan barang
maupun jasa dalam kegiatan ketenaga kerjaan. Penduduk usia produktif adalah
penduduk yang masuk dalam rentang usia antara 15- 64 tahun. Penduduk usia itu
dianggap sudah mampu menghasilkan barang maupun jasa dalam proses produksi.
Sedangkan dalam katagori terakhir aalah penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun.
Penduduk yang masuk dalam usia tersebut sudah tidak mampu lagi menghasilkan
barang maupun jasa dan hisupnya ditanggung oleh penduduk yang termasuk dalam
2
usia produktif.
Pelayanan kesehatan untuk usia produktif yang sesuai standar yaitu edukasi
kesehatan termasuk keluarga berencana, serta skrining faktor risiko penyakit menular
Pada peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
tercantum bahwa penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
43
44
yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pelayanan edukasi
pada usia produktif adalah edukasi yang dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat. Pelayanan skrining factor risiko pada
usia produktif adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk
Minimal di Bidang Kesehatan pada Usia Produktif, hanya mencapai 32% dari target
100%.
Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/ atau manfaat
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada
3
kesenjangan pelayanan kesehatan.
capaian pelayanan kesehatan usia produktif pada tahun 2019 adalah dilakukan
program skrining usia produktif di sekolah. Selain itu dilakukan pelayanan poli
dewasa, poli remaja, puskesmas keliling, POSBINDU, posyandu lansia, pos UKK,
dan pelayanan KIR. Tetapi, dengan target sasaran yang tinggi (20.756 orang) karena
5.1 Kesimpulan
Puskesmas Cempaka Putih masih sangat rendah yaitu 32% dari target sasaran 100 %,
Setelah dianalisis dan melalu metode PAHO CENDES didapatkan prioritas masalah yaitu
karena merasa tidak ada keluhan. Setelah itu disusunlah pembahasan dan analisis dari
masalah prioritas tersebut. Dan didapatkan solusi untuk pemecahan masalah ini yaitu
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas
Bekerja sama dengan media massa seperti koran atau majalah untuk menyampaikan
46
DAFTAR PUSTAKA
Jawab: ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak tercapai SPM, yaitu
program dan lintas sektor, karena ada pandemic Covid 19 maka jumlah
penjaringan di sekolah) tidak dilakukan kurang lebih 3 bulan, dan banyak usia
Jawab: pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah,
3. Apa upaya dari puskesmas untuk meningkatkan hasil capaian SPM pelayanan
yang diadakan di 2 sekolah yaitu SMK dan SMA 1 muhamadiyah, untuk saat
ini tidak dilakukan karena sekolah libur. Skrining usia produktif dilakukan
saat pelayanan poli dewasa, poli remaja, Posbindu, posyandu lansia, pos UKK
dan pelayanan KIR. Tetapi untuk pencatatan dan pelaporan masih belum
Jawab: untuk pasien yang datang ke poli akan di skring terlebih dahulu dan
5. Apakah terdapat kader di tiap posyandu dan apakah kader juga melakukan
skrining?