Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem

ekstrapiramidal yang merupakan bagian dari parkinsonism yang secara patologis

ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars

kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies).

Penyakit parkinson diakui sebagai salah satu gangguan neurologis yang paling

umum, mempengaruhi sekitar 1% dari orang yang lebih tua dari 60 tahun. Insiden dan

prevalensi penyakit Parkinson meningkat dengan usia, dan usia rata-rata onset adalah

sekitar 60 tahun.

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) merupakan salah satu metode

stimulasi otak noninvasif dan indirek yang menggunakan lilitan elektromagnetik

untuk menghasilkan bidang magnet yang dilakukan pada individu yang sadar. TMS

dapat menstimulasi korteks otak dengan menghasilkan pulsasi magnetic singkat yang

akan melewati tengkorak menuju otak dengan cepat dan tanpa rasa sakit. Pulsasi ini

akan menginduksi perubahan eksitabilitas kortikal pada area stimulasi dan area yang

lebih jauh secara transinaptik. Repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS)

merupakan pemberian puulsasi TMS yang berulang.

Para peneliti menyimpulkan bahwa terapi rTMS menghasilkan perbaikan

motorik ringan hingga sedang dan berpotensi untuk digunakan sebagai terapi

tambahan untuk pengobatan penyakit parkinson.

33

Anda mungkin juga menyukai