Anda di halaman 1dari 25

NOTULEN RAPAT

LOKAKARYA TRIWULAN KETIGA


BULAN AGUSTUS 2022

I. Pimpinan Rapat : Camat Banjarangkan


II. Peserta Rapat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
Kepala UPTD. Puskesmas Banjarangkan I
Komandan Rayon Militer Kecamatan Banjarangkan
Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Banjarangkan
Ketua PHDI Kecamatan Banjarangkan
Majelis Desa Adat Pekraman Kecamatan Banjarangkan
Ketua TP PKK Kecamatan Banjarangkan
Kepala Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Banjarangkan
Kepala UPTD. Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung
Kepala UPTD. Puskeswan Kecamatan Banjarangkan
Perbekel sewilayah Puskesmas Banjarangkan I
Bendesa adat sewilayah UPTD. Puskesmas banjarangkan I

III. Waktu : Kamis , 25 Agustus 2022


IV. Tempat : Ruang Rapat UPTD. Puskesmas Banjarangkan I
V. Agenda Rapat :
1. Pembukaan
a. Sambutan dari Camat Banjarangkan
b. Sambutan dari Kabid Yankes Dinkes kab. Klungkung
2. Penyampaian kinerja Puskesmas
3. Penyampaian kegiatan/kebijakan baru
a. Penyakit penyakit menular yang perlu diwaspadai
b. Sosialisas tentang Hepatitis akut yang belum dilketahui
penyebabnya
c. Sosialisas Cacar Monyet
4. Inventarisasi peran masing-masing sector
5. Analisa hambatan dan masalah dalam peran bantu masing-masing sector
6. Komitmen Lintas Sektor
7. Kesimpulan dan penutup
VI. Jalannya Rapat :
1. Pembukaan
Rapat Lokakarya mini triwulan ketiga dibuka oleh Bapak Camat Banjarangkan pada pukul
09.00 Wita. Rapat dibuka dengan diawali dengan doa Bersama
a. Sambutan dari Camat Banjarangkan
- Pada rapat lokakarya mini triwulan III diwakili oleh Ibu Ka.Su. Bag
Sosbud Kecamatan Banjarangkan
- Permakluman bahwa pak Camata ada kegiatan lain yang sama pentingnya
- Selama dua tahun terakhir kita berjibaku dan bersinergi dalam
pengnggulangan Covid 19
- Selain covid kita juga fokus dalam penanganan Stunting dan Rabies
- Rabies diwilayah Puskesmas Banjarangkan I ada di beberapa Desa yaitu:
 Desa Bungbungan
 Desa Nyalian
 Desa Banjarangkan
- Di medsos ada cuitan tentang cacar monyet , dimana ada wisatawan yang
setelah datang dari Bali terkena Cacar Monyet
- Apa yang perlu dilakukan dan apa yang perlu diwaspadai agar pariwisata
tetap aman dan bisa berjalan normal
- Untuk lebih rinci untuk kasus dan penanganan lebih lanjut akan di sampikan
oleh Kepala Puskesmas Banjarangkan I
- Mohon Dukungan dan Kerjasama dari semua lintas sector dan bersinergi
didalam penanganan masalah-masalah Kesehatan
- Rapat lintas sector secara resmi dibuka oleh Ibu Ka.Bid.Sosbud Kecamatan
Banjarangkan
b. Sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, yang diwakilkan
oleh Ka.Bid.Yankes Dinas Kesehatan Kab. Klungkung
- Ucapan syukur kepada Tuhan karena bisa melaksanakan rapat lintas sector
hari ini
- Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu membantu
Puskesmas Banjarangkan I dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
Banjarangkan I
- Ucapan terima kasih kepada lintas sector untuk penggerakan masyarakat
dalam hal vaksinasi
- Untuk kasus Covid 19 sebenarnya naik tetapi gejalanya ringan
- Tren di kesehatsn beberapa tahun terakhir kita menghadapi penyakit
menular yang terakhir sudah ada di Indonesia
- Sejarah Cacar Monyet. Cacar Monyet sudah ada sejak tahun 1980 an, tetapi
ada satu negara yang belum selesai ditanggulangi sehingga untuk mewabah
lagi.
- Mohon untuk selalu saling dukung dan saling support dari semua jajaran/
dari seluruh lintas sector
- Kewaspadaan bencana
Perlu adanya suatu system yang terpadu dalam penanggulangan akibat
bencana. Yang paling penting terlebih dahulu adanya system
- Permohonan kepada semua lintas sector untuk mendukung semua inovasi
yang ada di Puskesmas Banjarangkan I
- Akreditasi
 Karena adanya Covid 19 untukpelaksanaan akreditasi Puskesmas
untuk sementara di stop.
 Untu Puskesmas BanjarangkanI sudah diajukan untuk survey
akreditasipada tanggal 6 sampai 8 September 2022
 Mohon dukungan lintas sector agar Puskesmas Bnajarangkan I bisa
mencapai hasil paripurna
- Mohon untuk lintas sector agar Puskesmas Banjarangkan I tetap disuport
untuk semua kegiatannya

2. Penyampaian Kinerja Puskesmas


Capaian kinerja Puskesmas disampaiakan oleh Kepala UPTD. Puskesmas Banjarangkan I
a. Pelaksanaan kegiatan bidang Kesehatan tidak bisa berjalan oleh Kesehatan saja
sendiri tetapi pembangunan Kesehatan harus dilaksanakan oleh lintas sector
b. Ucapan terima kasih kepada semua lintas sector untuk dukungannya terhadap
semua Kegiatan Kesehatan
c. Kinerja SPM
Pencapaian kinerja SPM sampai triwulan ke 2. Pada dasarnya dari 12 indikator
SPM sudah mencapai target
d. Jumlah kasus Covid 19 per Desa pada triwulan 2 tahun 2022
- Desa Tohpati : 1 Kasus
- Desa Bungbungan : 3 Kasus
- Desa Nyalian : 1 Kasus
- Desa Bakas : 3 Kasus
- Desa Tusan : 3 Kasus
- Desa Banjarangkan : 4 Kasus
- Desa Negari : 3 Kasus
Total ada 18 kasus Covid 19 di wilayah Puskesmas Banjarangkan I
sampai triwulan ke 2 tahun 2022
e. Kasus Rabies di wilayah Puskesmas Banjarangkan I sampai triwulanke 2 tahun
2022
Untuk data kasus ghpr di bulan agustus sampai saat ini diketahui terdapat 3
kasus ghpr oleh anjing yang dilakukan pemeriksaan pada anjing dan diketahui
hasilnya positif rabies. Kasus tersebut terdapat pada :
- Dusun bale agung, bungbungan ; anjing menggigit 9 orang, anjing yang
menggigit adalah anjing peliharaan yang belum pernah di vaksin rabies.
Saat ini masyarakat yang digigit telah mendapat penanganan var ke 2
( var 3 diberikan sesuai jadwal )
- Dusun nesa, banjarangkan ; anjing peliharaan menggigit 2 orang, anjing
belum pernah divaksin rabies. Saat ini masyarakat yang digigit sudah
mendapatkan penanganan var ke 2 ( var ke 3 diberikan sesuai jadwal)
- Dusun tegal wangi, nyalian ; anjing liar mengigit 2 orang, dilakukan
pemeriksaan acak pada sampel anjing liar di wilayah tersebut dan
didapatkan hasil positif. Saat ini masyarakat yang digigit telah
memperoleh penanganan var 2 ( var ke 3 diberikan sesuai jadwal)
f. Indikator PIS PK sesuai permenkes 39 tahun 2016, ada beberapa indicator
yang harus diselesikan oleh Puskesmas Banjarangkan I yaitu:
a) Keluarga ada yang merokok, cakupanya mencapai 63,59%
b) Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, cakupannya
mencapai 65,66%
g. Kinerja upaya pelayanan kesehatan
Di Puskesmas selain kinerja spm juga ada kinerja upaya pelayanan kesehatan. Dari
kinerja upaya pelayanan kesehatan ada beberapa yang belum mencapai target
yaitu:
a) Cakupan IMD yaitu 30,97%
b) Pelayanan kesehatan pada usia produktif, pencapaiannya yaitu 62%
c) Cakupan pengobatan semua kasus TB yang diobati 63,63%
d) ABJ yaitu 96,2%
Penanggulangan DBD tidak cukup dengan Fogging saja , yang palin efektif
adalah PSN
e) Cakupan D/S 88,98%
Dimohonkan agar yang hadir pada waktu rapat lontas sector saat ini, agar
mengarahkan masyarakat untuk datang ke Posyandu
f) Masih ada kasus Stunting diwilayah Puskesmas Banjarangkan I
g) Masih tinggi kasus DBD di wilayah Puskesmas banjarangkan I

3. Penyampaian kegiatan/ kebijakan baru.


Ada beberapa isu terbaru yang disampaikan oleh kepala UPTD. Puskesmas Banjarangkan
I yaitu:
a. Penyakit penyakit menular yang perlu diwaspadai
Ada beberapa penyakit menular yang perlu diwaspadai yaitu:
 Covid 19
- Capaian imunisasi Covid 19 sudah mencapai 70%. Jika sudah
diimunisasi kecil kemungkinan kena kasus lagi.
- Ada 18 kasus covid di wilayah Puskesmas Bnajarangkan I sampai
triwulan ke 2 tahun 2022, ada 1 kasus di Desa Nyalian yang meninggal
dunia
 Rabies
- Kasus Rabies perlu diwaspadai, karena ada banyak kasus gigitan
- Stok vaksi VAR sangat tipis dan SAR tidak ada.
- Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu:
 Eleminasi anjing
 Anjing jangan di biarkan berkeliaran
 Dengan membuat pararem Desa yang berisikan:
- Jika ada anjing yang masuk ke pekarangan tetangga
akan dikenakan sangsi
- Jika sudah ada agar dilaksanakan, dan jika belum ada
agar dibuatkan pararem tersebut
- Mohon dengan sangat agar disampaikan ke warga agar
waspada terhadap anjing yang bisa menyebabkan
Rabies

b. Sosialisas tentang Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya


Penyakit Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya pertama kali
ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Sejak saat itu, dilaporkan terjadi
peningkatan kasus di Eropa, Asia, dan Amerika. WHO selanjutnya menetapkan
penyakit Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Di Indonesia sendiri, Dalam kurun waktu 2 minggu hingga 30 April 2022,
terdapat tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut meninggal setelah
mendapatkan perawatan intensif di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Penyakit Hepatitis Akut menyerang anak usia 0-16 tahun, paling banyak anak usia
di bawah 10 tahun. Virus ini sangat berbahaya, beberapa anak dilaporkan
meninggal, bahkan 17 dari 170 anak dengan Hepatitis Akut membutuhkan
transplantasi hati. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab Hepatitis Akut.
Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dugaan awal berasal dari
Adenovirus 41, SARS CoV-2, virus ABV dll.
Adenovirus umumnya menular melalui saluran cerna dan saluran pernafasan. Cara
menularnya diduga dari droplet, air yang tercemar dan transmisi kontak. Gejala
awal Hepatitis Akut adalah gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual,
muntah, diare. Gejala dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti
teh, BAB putih pucat, kulit & mata kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran.
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah Hepatitis Akut pada anak? Tetap
tenang, jangan panik. Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting dalam
mencegah infeksi Hepatitis Akut pada Anak. Rutin cuci tangan pakai sabun,
masak makanan hingga matang, hindari kontak dengan orang sakit, terapkan etika
batuk dan disiplin prokes COVID-19 seperti pakai masker serta jaga jarak.
Tingkatkan kewaspadaan diri dengan mengetahui lebih dalam gejala Hepatitis
Akut. Apabila anak mengalami satu dari gejala hepatitis Akut, disarankan segera
dirujuk ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Jangan menunggu sampai mata anak kuning atau bahkan sampai penurunan
kesadaran. Karena kondisi Hepatitis sudah berat, kemungkinan untuk
menyelamatkan pasien sangat kecil.
c. Sosialisas Cacar Monyet
Gejala dan tanda cacar monyet :
- Sakit kepala
- Demam akut >38,5oC
- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
- Nyeri otot/Myalgia
- Sakit punggung
- Asthenia (kelemahan tubuh)
- Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam,
penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar
ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar
monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi
penyakit tersebut.
Pencegahan Cacar Monyet
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar
monyet, yang meliputi :
• Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk
hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet
terjadi).
• Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah
bersentuhan dengan hewan yang sakit.
• Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko
terinfeksi.
• Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau
manusia yang terinfeksi.
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
• Memasak daging dengan benar dan matang

4. Inventarisasi Peran Lintas Sektor


Kegiatan masing masing sektor dalam mengembangkan peran serta masyarakat yaitu:
a) Kecamatan/camat
- Memberikan dukungan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
kecamatan
- Koordinator Forum Germas Kecamatan
- Koordinator POKJA DBD Kecamatan
- Koordinator Posko Covid Kecamatan
- Membina pelaksanaan upaya kesehatan berbasis masyarakat(UKBM)
- Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
- Melaksanakan kegiatan screening factor resiko penyakit tidak menular
bagi staf diinstansi masing masing ( OTM,IVA tes, Kadar CO)
b) KORAMIL
- Berkoordinasi dalam masalah keamanan dan penanggulangan bencana
(siaga bencana)
- Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan Sarang Nyamuk)
- Forum Germas Kecamatan
- Koordinator Posko Covid kecamatan
- Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
- Melaksanakan program Sanitasi ( jambanisasi,dll)
c) POLSEK
- Berkoordinasi dalam masalah keamanan dan penanggulangan bencana
(siaga bencana)
- Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan Sarang Nyamuk)
- Forum Germas Kecamatan
- Koordinator Posko Covid kecamatan
- Berkoordinsasi dalam kegiatan penyuluhan dan penanganan NAPZA
- Berkoordinasi dalam pengamanan obat dan makanan kadaluarsa
- Pengamanan ODGJ YANG MENGAMUK
- Berkoordinasi dalam penanganan kecelakaan, kejadian
kekerasan/kejadian lain yang memerlukan pemeriksaan/ penanganan
kesehatan
d) PHDI
- Mensosialisasikan pelaksanaan PHBS di tempat suci
- Melaksanakan sosialisasi pencegahan dan pelaksanaan protokol Covid
19 saat kegiatan keagamaan
e) Desa Adat
- Pelaksanaan dan pengawasan perda KTR DAN Perarem Anti rokok di
desa adat masing masing
- Membantu penanganan Covid 19 melalui Posko Covid 19
- Mensosialisasikan dan menerapkan PHBS saat upacara adat keagamaan
f) PKK
- Melakukan pembinaan, memotivasi masyarakat untuk melaksanakan
pembangunan kesehatan meliputi kegiatan dibidang promosi ksehatan,
kesling,KIA/KB,Gizi,JPKM,P2M,melalui kegiatan kelompok
- Melakukan kegiatan dalam rangka peningkatan gizi keluarga dan
masyarakat (hatinya PKK)
- Melakukan kegiatan dalam rangka screening kesehatan pada wanita(tes
IVA, dll)
- Mempromosikan GERMAS
g) Sekolah
- Berkoordinasi pada kegiatan:
 BIAS( Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
 Skrening Kesehatan/Penjaringan anak sekolah
 UKGS(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah): penyuluhan kesehatan
gigi,demo sikat gigi dan pemeriksaan kesehatan gigi
- Berkoordinasi pada kegiatan penyuluhan: kesehatan
reproduksi,NAPZA,HIV AIDS, dan lainnya
- Berkoordinasi dalam inspkesi sanitasi TTU di institusi
pendidikan(TK,SD,SMP, SMA/SMK)
- Bersama sama ,melaksanakan PSN di Sekolah
- Berkoordinasi dalam pelaporan
- Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
h) Desa
- Memberikan dukungan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
Desa
- Sebagai penanggung jawab/ coordinator pelaksanaan PSN tingkat Desa
- Memotivasi masyarakat untuk melaksanakan PHBS dan pemeriksaan
kesehatan Rutin bagi usia reproduktif serta penderita Hipertensi
- Berkoordinasi dalam penanganan Covid 19 melalui posko covid 19 desa/
desa adat
- Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan
- Bersama sama menyusun jadwal kegiatan program kesehatan( posyandu
balita,posyandu lansia,PSN,dll)
- Menjalankan upaya untuk menegakkan perda KTR di Desa
- Membuat surat keputusan tentang penerapan posyandu dan kader aktif

1. Analisa hambatan dan masalah dalam peran bantu masing-masing sector


Masalah yang dihadapi yaitu:
Permasalahan yang dihadapi hampir di semua Desa yaitu masalah
1) Masalah catin
- Konseling dan pemeriksaan pranikah sangat penting untuk dilaksanakan,
mohon Kerjasama antara desa adat, desa dinas dan Disdukcapil.
- Mohon Kepada jero Bendesa agar, jika ada warga yang akan menikah
agar menyarankan catin untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. Agar
mendapat penanganan dan konseling agar selanjutnya mendapat
keturunan yang bagus
2) Ada remaja umur 16 tahun yang sudah hamil
- Mohon agar dilakukan penyuluhan ke STT untuk pembinaan
tentang Kesehatan
- TPK sudah ada di masing masing Desa, agar catin diarahkan ke
TPK untuk mendapatkan konseling pranikah
3) Masalah banyaknya kartu JKN/ KIS masyarakat yang tidak aktif
- Bagi masyarakat yang tidak punya kartu agar mendaftar ke Dinas
Sosial
- Mohon diinfokan kepada masyarakat boleh mengecek keaktifan
kartu BPJS nya ke Puskesmas sambal cek tensi
- BPJS menyiasati untuk ibu hamil dan bayi baru lahir dimohonkan
kepada Desa untuk mengajukan suratb ke Dinas Sosial dan
diverifikasi di Dinas Kesehatan
- Jampersal
Jika belum memiliki BPJS atau JKN tidak aktif dimohonkan agar
Desa membuatkan keterangan tidak mampu. Kebijakan ini berlaku
di tahun 2022 saja

Permasalahan dari DANRAMIL yaitu:


1) Mohon kepada Puskesmas untuk sosialisasi tentang Stunting ke
masyarakat yang didampingi oleh Desa
2) Dimohonkan untuk diadakan sosialisasi/ pelatihan tentang cacar
monyet .
3) Apakah ada program program yang bisa dilaksanakan untuk mencegah
Rabies dan Langkah Langkah untuk penanganan Rabies.

Permasalahan dari Polsek


 Masih ada ditemukan anjing peliharaan yang sudah berulang kali
menggigit dan dibiarkan berkeliaran
 Mohon solusi untuk masyarakat yang kena PHK dan BPJS nya tidak
dibayarkan lagi oleh perusahaan, sehingga ada tunggakan yang
menyebabkan BPJS nya tidak aktif
 Tanggapan dari Kepala Puskesmas
- Untuk sosialisasi ke masyarakat akan dilaksanakan dan didampingi Desa
- Cara Penanganan Cacar Monyet
 Hewan penyebar/penular Cacar Monyet YAITU:
- Anjing
- Kucing
- Tikus
- Marmut
- Babi
- Monyet
 Cara penanganannya yaitu:
- Cuci tangan yang baik setelah kontak dengan binatang
- Memasak makanan dengan baik
- Untuk permasalahan Rabies, untuk Vaksin( VAR) di Puskesmas stok
hanya 5 vial
- Cara mencegah Rabies yang paling efektif adalah dengan cara
 Menghindari gigitan anjing
 Vaksinasi anjing nya
- Untuk BPJS yang tidak aktif karena ada tunggakan, caranya hanya dengan
melunasi tunggakan maka kartu akan aktif Kembali
Dari PLKB
 Di Desa sudah ada TPK( Tim Pembina Keluarga)
 Mohon kepada jero bendesa agar memfasilitasi kader TPK
 Mohon kepada jero bendesa memberikan data catin kepada tim TPK
 Mohon kepada jero bendesa untuk membantu tim TPK untuk mengunjungi
bumil dan bufas
KADES TUSAN
 Mohon kepada Dinas Kesehatan untuk informasi tentang ketersediaan
vaksin VAR untuk masyarakat
 Untuk masyarakat yang tidak mempunyai kartu JKN/KIS, bila ada yang
berobat kePuskesmas mohon diarahkan ke Desa. Desa akan membantu
masyarakat dalam pengurusan kartu tersebut
Apakah Jampersal benag bisa digunakan untuk ibu hamil yg akan bersalin?

Bendesa Adat Tohpati


 Desa adat Tohpati bila dibebani dengan permintaan data catin 3 bulan
sebelum menikah rasanya mustahil
 Desa adat toh pati tidak siap untuk data 3 bulan sebelum menikah
 Apakah benar jika keadaan sangat mendesak JKN bisa diganti dengan
surat keterangan miskin?

Bendesa Adat Tusan


 Terkait kebutuhan data catin 3 bulan sebelum nikah, akan diajukan ke
MDA Kabupaten oleh MDA Kecamatan dan MDA Kabupaten akan
mengajukan ke MDA Privinsi
 Diharapkan akan lahir pararem dari MDA Provinsi
 Dukungan dari semua Bendesa adat untuk mencukung kegiatan
pelayanan Kesehatan untuk catin
Tanggapan dari Dinas Kesehatan
 Memang benar vaksin VAR kurang dan distribusi dari provinsi juga
kurang
 Kabupaten tidak banyak bisa berupaya karena di provinsi belum ada
VAR
 Yang harus banyak berperan adalah Puskeswan
 Aturan yang bisa mendapatkan vaksinasi VAR adalah
- Yang bisa diberika VAR adalah pasien dengan gigitan di jari dan
daerah kepala / daerah rawan
 Idealnya anjing setelah menggigit harus di ikat dan diawasi
 Klungkung sudah UHC sehingga surat keterangan tidak mampu tidak
bisa dipergunakan lagi
 Jika bermasalah dengan kepesertaan JKN seharusnya berkoordinasi
dengan Dinas Sosial

Tanggapan dari dokter Aris


1) Instruksi dari Presiden tentang JAMPERSAL pada tanggal 12 Juli 2022.
Jampersal berlaku sampai akhir tahun 2022
2) Sasarannya adalah ibu ibu hamil yang tidak punya jaminan Kesehatan
dengan cara mencari surat keterangan tidak mampu di Desa
3) Ada program pemerintah Klungkung yaitu JKN APBD, dimana syaratnya
masyarakat harus mau dirawat di kelas III maka pemerintah Klungkung
akan menaggung biaya perawatan Kesehatan masyarakat tersebut
Masukan dari Bendesa Adat Bakas
 Apresiasi untuk pelaksanaan kegiatan rapat lintas sector. Diharapkan
kegiatan linsek terus berkelanjutan
 Untuk pelaksanaan kegiatan catin, perlu sosialisasi kr yowana
 Perlu Kerjasama dengan liding sector ubtuk penanganan Rabies
 Desa Adat siap mendukung apapun kegiatan Kesehatan yang berguna
untuk masyarakat
Tanggapan dari dokter Aris selaku kepala Puskesmas
 Desa Adat dan Desa Dinas maju apabila masyarakatnya sehat
 Kesehatan merupakan hal yang penting sehingga kegiatan lintas
sector akan tetap dilaksanakan
 Harapan dari Kepala Puskesmas yaitu MBA bisa mengeluarkan
pararem untuk penanggulangan Rabies
 Sudah koordinasai dengan Puskeswan, bahwa dana untuk eleminasi
tidak ada
 Solusi yang bisa dilakukan adalah menghimbau kepada masyarakat
untuk mengikat anjing peliharaannya agar tidak berkeliaran
 Lintas sector akan dilaksanakan dengan 2 desa kedepannya

2. Penandatanganan Komitmen Dukungan Lintas Sektor


Pada rapat lintas sector kali ini dilaksanakan penandatanganan Komitmen
dukungan lintas sector untuk pelaksanaan semua kegiatan-kegiatan kesehatan serta
untuk meyelesaikan masalah masalah kesehatan yang melibatkan peran lintas sector.
Penandatanganan lembar komitmen diawali oleh bapak camat dan diikuti oleh seluruh
peserta rapat lintas sector yang hadir.

Kesepakatan kegiatan Lintas Sektor:


1) Selanjutnya di setiap kegiatan rapat lintas sector Puskesmas akan mengundang
ke dua Desa bai Desa Adat Maupun Desa Dinas
2) Untuk pelayanan catin akan menunggu pararem yang dikeluarkan oleh MDA
Provinsi
3) Untuk kegiatan sosialisasi tentang Hepatitis Akut yang belum diketahui
penyebabnya dan Cacar Monyet akan dilaksanakan oleh tenaga promkes
Puskesmas
3. Kesimpulan dan Penutup
Dari rapat lintas sector ini bisa diambil beberapa kesimpulan yaitu
a. Dimohonkan dukungan dari lintas sector untuk pelaksanaan semua
program-program kesehatan dan untuk menyelesaikan semua masalah
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat.
b. Untuk pelayanan Catin akan diusulkan ke MDA Kecamatan lalu
ke MDA Kabupaten dan ditembuskan ke MDA Provinsi untk
menerbitkan pararem tentang pelayanan catain( 3 bulan sebelum menikah
sudah terdaftar di bendesa adat masing masing)
c. Penanganan Rabies, yang paling efektif yang bisa dilakukan adalah
dengan cara mengikat anjing peliharaan agar tidak berkeliaran.
Sebelum rapat lokakarya mini triwula ke tiga tahun 2022 ditutup, diberikan
kesempatan kepada peserta rapat untuk mengajukan pertanyaan atau untuk
mengajukan usul dan saran. Pada rapat kali ini tiak ada yang mengajukan
pertanyaan, semua mengaku sudah paham.
Karena tidak ada lagi peserta rapat yang bertanya, Rapat lokakarya mini
triwulan ketiga tahun 2022 ditutup oleh Kepala UPTD. Puskesmas Banjarangkan
I dengan ucapan terima kasih dan dengan harapan agar hasil-hasil rapat lintas
sector kali ini agar dicermati oleh aparat desa diwilayah masing-masing.
Mengetahui Banjarangkan, 25 Agustus 2022
Kepala UPTD. Puskesmas Banjarangkan I Yang Membuat Notulen

dr. I Wayan Agus Arisnawan Ns.I Komang Barga Wisada Penida,S.Kep


NIP. 198608142011011009 NIP.198706182009021001

Anda mungkin juga menyukai