Metode Pengendalian Proses Pekerjaan
Metode Pengendalian Proses Pekerjaan
Proses Pekerjaan
1
Tujuan Materi
DEFINISI
Metode
Merupakan cara teratur/cara kerja yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Pengendalian Pekerjaan
Merupakan proses yang dilakukan oleh instansi/tenaga kerja dalam
mencapai tujuan agar para pekerja di instansi atau perusahaan dapat
menghindari resiko aktivitas yang dapat berpotensi menimbulkan cedera dan
penyakit akibat kerja sebagai tujuan dari suatu perusahaan.
Proses Pekerjaan
Merupakan aktivitas manusia/tenaga kerja melalui perkakas-perkakas kerja
untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai pakai.
2
DEFINISI
Penggunaan Peralatan
Merupakan suatu tindakan/perbuatan tenaga kerja dalam menggunakan
sesuatu alat ataupun bisa berbentuk tempat yang gunanya adalah untuk
mendukung berjalannya pekerjaan.
Instalasi
Merupakan suatu kegiatan pemasangan peralatan/perlengkapan guna untuk
mendukung berjalannya pekerjaan
Energi
Merupakan kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik
dan mekanika). Bisa juga diartikan sebagai daya (kekuatan) yang dapat
digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat
merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar
matahari).
3
KENAPA HARUS SELAMAT? – PEMENUHAN
PERUNDANGAN
Tujuan:
Melindungi tenaga kerja dan orang lain
Aset perusahaan, dan
Lingkungan hidup
4
CONTOH
PERILAKU TIDAK AMAN
Definisi
5
DEFINISI
Bahaya merupakan semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera
(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) -
definisi berdasarkan OHSAS
18001:2007.
Definisi
Resiko adalah potensi kerugian yang bisa
diakibatkan/timbul apabila berkontak
dengan suatu bahaya ataupun terhadap
kegagalan suatu fungsi(contoh : luka
bakar, patah tulang, kram, asbetosis,
kerusakan gedung, dsb).
6
IDENTIFIKASI BAHAYA
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya di tempat kerja dapat berasal dari ;
• Bahan/material
• Alat/Mesin
• Metode kerja
• Lingkungan kerja
• Manusia
• Peralatan/fasilitas
IDENTIFIKASI BAHAYA
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
Inspeksi
Pemantauan/survey
Observasi
Kuesioner
Audit
Data-data statistik
7
IDENTIFIKASI BAHAYA
8
Contoh Pengendalian Bahaya
Eliminasi Sumber Bahaya
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
9
SISTEM IJIN KERJA AMAN
• Ruang Lingkup
– Berlaku bagi semua pegawai XX / kontraktor yang melakukan
pekerjaan panas, bekerja pada ruangan terbatas, dan yang
memerlukan ijin kerja umum/listrik yang beresiko tinggi.
10
SAFE WORK PERMITS
IZIN KERJA SELAMAT
Hot Work Permit (Izin Kerja Panas) adalah format izin kerja yang
dikeluarkan oleh karyawan yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan
izin
11
Safe Work Permits
12
IJIN KERJA UMUM atau LISTRIK
(General or Electrical Work)
13
IJIN KERJA RUANG TERBATAS
(Confined Space)
Penanggungjawab TIDAK
Pekerjaan, Production Disetujui (3)?
Superintendent
YA
Operator dan
Penanggungjawab Pengukuran Gas
Pekerjaan dilakukan?
TIDAK
YA
Penanggungjawab Melakukan
Pekerjaan, Production Pemeriksaan Ulang
(5)
Superintendent
Penanggungjawab
Penyelesaian (6)
Pekerjaan
14
PENGENDALIAN
PEKERJAAN PENGGUNAAN ENERGI
(LISTRIK)
Pencegahan Kebakaran
• Gunakan soket dan steker yang layak dan aman, dan pastikan tidak ada
sambungan pada kabel daya yang digunakan. Untuk penyambungan
daya listrik ke alat listrik, harus menggunakan soket yang khusus
dipergunakan untuk konstruksi/luar ruangan dan sesuai dengan
kapasitas daya listrik pada alat yang digunakan.
15
Pencegahan Kebakaran
Pencegahan Kebakaran
16
Pencegahan Kebakaran
• Matikan sumber listrik, dan harus dikunci agar tidak dapat diakses
oleh pihak yang tidak berkepentingan, kemudian diberi label dan
terkunci (LOTO) “Sedang berlangsung pekerjaan instalasi listrik-
Dilarang Menghidupkan Listrik“.
• Peralatan kelistrikan yang telah dikunci harus dilengkapi dengan data
personel yang bertanggung jawab, tanggal pemasangan, dan alas an
kenapa alat tersebut di kunci.
• Pastikan untuk semua peralatan listrik yang digunakan terpasang
pembumian atau isolasi ganda..
• Posisikan kabel dalam kondisi tergantung untuk menghindari
genangan air atau terlindas roda kendaraan di lokasi kerja serta
terinjak kaki pekerja..
Pencegahan Kebakaran
17
Referensi
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagaan.
Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
PP No.101/2014 Tentang Pengelolaan Limbah Dan B3
Permen LH No. 14/2013 Tentang Simbol B3
Kepmenaker 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya dan beracun
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja
Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015
Kepmen 186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
PUIL 2011
18