Anda di halaman 1dari 28

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Di Susun Oleh:
Rina Saraswati, M. Kep
Marsito, M. Kep., Sp. Kom

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Visi Program Studi

Mewujudkan Sarjana Keperawatan dan Ners profesional yang unggul dalam


kegawatdaruratan, mampu bersaing di era global dan berperilaku Islami

Misi Program Studi

1. Mengembangkan kurikulum yang sesuai tuntutan pasar dan era global


2. Mengembangkan riset dalam bidang keperawatan
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu
keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Tujuan Program Studi

1. Mengembangkan kurikulum yang sesuai tuntutan pasar dan era global


1.1. Tersusun kurikulum berbasis kompetensi yang unggul dalam bidang
keperawatan kegawat daruratan
1.2. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai tuntutan pasar dan era global
untuk menjawab kebutuhan pengguna (user) maupun masyarakat pada
umumnya berdasarkan nilai nilai Islam
2. Mengembangkan riset dalam bidang keperawatan
2.1 Menghasilkan karya ilmiah dalam bidang keperawatan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu
pendidikan keperawatan, serta meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
2.2 Menghasilkan publikasi karya ilmiah tingkat nasional dan internasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu
keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3.1 Mewujudkan daerah binaan untuk melakukan pembinaan individu,
keluarga dan masyarakat yang memiliki masalah kesehatan.
Nomor PDN-SKP/12/005
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Revisi ke 04
GOMBONG
Tanggal
1 September 2017
Berlaku

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disiapkan Diperiksa Disetujui


Ketua Prodi Keperawatan Program
Koordinator Wakil Rektor 1
Sarjana

Rina Saraswati, M. Kep Cahyu Septiwi, M. Kep., Sp. KMB., Ph. D Isma Yuniar, M. Kep
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Dengan sifat
rahmat dan rahimnya sehingga kami bisa menyelesaikan revisi modul pembelajaran
praktikum keperawatan Komunitas. Penyusunan buku ini bertujuan untuk membantu dan
memberikan pedoman kepada mahasiswa dan tim praktikum dalam proses pembelajaran.
Rekonstruksi kurikulum pembelajaran yang dilakukan Universitas Muhammadiyah
Gombong untuk menghasilkan lulusan yang Unggul, Modern dan Islami dengan
menerapkan proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa/ Student Center Learning
(SCL) dalam rangka mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi. Pembelajaran
yang terintegrasi dengan masalah yang ada sehingga diharapkan mendapatkan pemaparan
masalah klinis sejak dini (early clinical exposure) yang mana hal tersebut akan membuat
mahasiswa memiliki motivasi kuat untuk belajar mandiri dan dapat langsung mengetahui
aplikasi penerapan ilmu yang dipelajari. Mahasiswa diharapkan akan memiliki ketrampilan
belajar untuk menunjang belajar seumur hidup.
Terimakasih kepada tim komunitas dan pihak yang telah banyak membantu
penyusunan modul pembelajaran praktikum keperawatan Komunitas . Meskipun demikian
modul ini masih banyak kekurangan sehingga tidak menutup kemungkinan akan direvisi
kembali sejalan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan pembelajaran. Kritik dan saran
yang bermanfaat sangat kami butuhkan bagi penyempurnaan pedoman pembelajaran ini.
Akhir kata, semoga modul pembelajaran praktikum keperawatan Komunitas dapat
bermanfaat untuk membantu mahasiswa belajar dan membantu fasilitator dalam
mengarahkan diskusi, demonstrasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Koordinator Rumpun Mata


Kuliah Komunitas

(Rina Saraswati)
SKENARIO KASUS KOMUNITAS

1. Kasus Komunitas
Berdasarkan pengkajian di kelurahan Suka Jadi ditemukan jumlah
masyarakatnya ada 2345 jiwa, yang terbagi menjadi jenis kelamin laki laki
1212 jiwa dan perempuan 1133 jiwa. Penggolongan berdasarkan umur 0- 5
tahun ada 50 orang, 6-12 tahun ada 200 orang, umum 13-21 tahun ada 500
orang, usia 22-35 ada 780 orang, usia 35-50 ada 750 orang, dan lansia ada 65
orang. Dari pengakuan masyarakat bahwa penyakit 2 bulan terakhir ini
menderita ISPA ada 59 orang, diare 55 kasus, hipertensi 22 orang, rematik ada
22 kasus. Kebiasaan masyarakat kelurahan Pancoran Mas Depok suka
membuang sampah sembarangan disungai ada 578 orang, dipekarangan 1000
orang, di bakar ada 600 orang, ditimbun ditanah ada 100 orang sisanya 17 orang
dimasukkan dalam tong sampah. Dari pengamatan didapatkan bahwa ada 320
KK yang mana selalu membuka jendela ada 120 KK, dibuka kalau perlu 50
KK, tidak pernah dibuka ada 76 KK, dan 150 KK dibuka kalau waktu malam
saja. Selama ini pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan masih
kurang dimama dari 2295 orang mengatakan sangat perlu ada 1000 orang, tidak
perlu ada 1200 orang, dan 95 orang masih bingung. Dari latar belakang
pendidikan, pendidian SD 59 %, SMP 30%, SMA 11 %. Untuk masalah
ekomomi pekerjaan dari 320 KK yang buruh pabrik ada 112 KK, tukang becak
ada 100 KK, menganggur 50 KK, lainnya sebagai PNS dan TNI. Kadang
kadang dari keluarga tersebut untuk membeli obat jika sakit ke dokter 60 KK,
membeli obat diwarung 135 KK, sisanya membuat obat tradisional ada 125 KK.
Dari kebiasaan masyarakat untuk memelihara kesehatan dari 2345 orang terlihat
suka dating ke posyandu 122 orang, ke dokter 56 orang, ke mantra dan bidan
130 orang sisanya didiamkan. Dari pengamatan masyarakat menggunakan alas
kaki mau keluar rumah dan kebelakang yang suka memakai ada 1189 orang
sisaya tidak memakai. Kebijakan yang dilakukan di Kelurahan tersebut kalau
keluarga tidak datang dalam kerja bakti dikenakan untuk membersihakan lokasi
sisekitar rumahnya sendiri ada 100 KK, dan sisaya ijin ada 18 KK yang
mengikuti kerja bakti ada 102 KK. Kelurahan Pancoran untuk melakukan kerja
bakti informasi menggunakan undangan 34 kali, ditulis di papan pengumuman
20 kali, melalui rapat RT 60 kali, tidak pernah ada informasi 69 kali. Dari
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Suka Jadi untuk
menghilangkan rasa jenuh masyarakat suka kumpul dengan menonton TV ada
1000 orang , nongkrong nongkrong ada 759 orang, membersihkan halaman 89
orang, dan sisanya 497 berkumpul dengan anggota keluarganya.

2. Kasus UKS:
Sekolah Dasar di wilayah Kerja Puskesmas Gombong ada 458 siswa dari kelas I
sampai kelas VI ditemukan data sebagai berikut dari pengetahuan siswa tentang
penting nya cuci tangan terhadap kesehatan selalu cuci tangan 200 siswa, tidak
pernah cici tangan sebelum makan 120 siswa, cuci tangan sebelum makan kalau
teringat 89 siswa, dan sisanya 49 cuci tangan diingatkan. Dari hasil wawancara
kepada 8 guru didapatkan yang selalu memberikan informasi kesehatan kepada
siswa 2 guru dan sisanya tidak pernah memberikan informasi. Dan juga dalam
kurikulum gurunya mengatakan setiap mengajar selalu mengkaikan dengan
kesehatan ada 4 guru, kadang mengkaitkan dengan kesehatan ada 2 guru, dan
sisanya tidak pernah mengkaitkan dengan kesehatan. Dari program Puskesmas
datang ke Sekolah dari hasil wawancara kepada guru : 2 guru mengatakan
selalu datang, 3 guru kadang kadang, sisanya tidak pernah. Dan pernah
dilakukan skrening tentang kesehatan pada tanggal 2 januari 2009 kepada siswa
didapatkan dari 458 siswa: 50 siswa giginya berlubang, 288 siswa sehat, 120
giginya caries. Pengamatan dengan melakukan obserbservasi lingkungan
sekolah ditemukan bahwa ada siswa yang jajan di lingkungan sekolah dari
makanan yang dihinggapi lalat ada 69 siswa, membawa makanana dari rumah
ada 210 siswa, dan sisanya tidak pernah jajan. Siswa dalam membuang sampah
pada tempatnya ada 200 siswa, dipekarangan ada 120 siswa, dan sisanya
dibuang di dalam ruangan sekolah.

3. Kasus UKK:
Berdasarkan hasil wawancara pada usaha/ industri rajungan didapatkan data :
Jumlah pekerja 30 orang terdiri dari laki-laki = 2 orang dan Perempuan = 28
orang, Tingkat pendidikan SD = 27 orang (90 %), SLTP = 2 orang (7 %) dan
SMA = 1 orang (3 %). Dalam sebulan karyawan mendapatkan jatah libur
sebanyak 4 kali. Perusahaan tidak memberikan cuti haid, hamil dan menyusui.
Jam kerja tidak tentu tergantung banyaknya rajungan, biasanya mulai pukul
06.30 -15.00 WIB.
Data karyawan berdasarkan usia yaitu 12 (33 %) karyawan dari industri
rajungan berumur antara 18 - 25 tahun, 8 (34 %) berumur 26 - 35 tahun dan 10
(33 %) karyawan berumur > 35 tahun.
Keluhan kesehatan : 15 (50 %) karyawan selama satu bulan terakhir mengeluh
batuk, 12 (40 %) karyawan mengeluh influenza, 20 (66,67 %) karyawan
mengeluh kutu air.
Angka kecatatan dan kecelakaan kerja didapat data bahwa 1 (3%) karyawan
pernah mengalami kecelakaan kerja yang tergolong kecelakaan berat yaitu
terkena mesin penggilingan es dan 29 (97%) karyawan hanya mengalami
kecelakaan ringan yaitu terkena capit rajungan dan terpeleset jaring atau sampah
plastik.
Tingkat stress karyawan didapat data bahwa 30 (100%) orang karyawan
mengaku tidak mengalami stress kerja.

Data Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 2019
didapatkan hasil:
1) Penerangan ruangan cukup, pada siang hari cahaya matahari dapat masuk
ke dalam ruangan.
2) Ventilasi cukup, dinding ruangan terbuat dari batu bata yang tertutup rapat
sehingga aliran udara cukup lancar.
3) Lantai terbuat dari keramik dan ada beberapa bagian yang tergenang air
bekas rajungan.
4) Ruangan pemisahan dan pengemasan terlihat bersih dan tertata rapi.
5) Ruangan perebusan terlihat licin, kotor, banyak genangan air dan bak
penampungan air untuk mencuci rajungan terbuka dan tampak kotor.
6) Peralatan kerja seperti panci untuk merebus rajungan dan pisau yang
digunakan untuk memisahkan rajungan tampak bersih.
7) Perusahaan menyediakan alat perlindungan diri seperti tutup kepala,
handschoon disposible dan sepatu boot, tetapi pemanfaatan alat pelindung
diri kurang efektif.
8) Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Juni 2007 didapat 28 (93,33 %)
karyawan yang menggunakan tutup kepala, 28 (93,33%) orang
menggunakan baju kerja, 8 (26,6 %) karyawan yang menggunakan sepatu
boot. Pada saat observasi tidak ada karyawan yang menggunakan
handschoon karena persediaan habis.
9) Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Juni 2007 terlihat bahaya
keamanan yang dapat terjadi yaitu terpeleset karena lantai licin dan
terpeleset oleh jaring.
10) Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Juni 2007 sumber pencemaran
lingkungan yang terdapat di area kerja adalah pencemaran air yaitu air
bekas cucian rajungan.
11) Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Juni 2007 tempat pembuangan
air limbah langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan limbah terlebih
dahulu.
12) Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Juni 2007 perilaku kerja yang
berisiko menimbulkan masalah kesehatan yaitu mengupas kulit rajungan
yang dapat menyebabkan terjadinya kutu air pada tangan dan luka tusuk
terkena capit rajungan.

Data Hasil Wawancara :


1) Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan dan pemilik industri
didapatkan data bahwa setiap sebelum dan sesudah bekerja karyawan selalu
mencuci tangan terlebih dahulu.
2) Karyawan mengatakan perusahaan menyediakan handschoon steril dan
baru diganti setelah robek.
3) Karyawan mengatakan belum mengerti manfaat dari penggunaan alat
perlindungan diri.
4) Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik industri rajungan didapatkan
bahwa sebagian karyawan ada yang tidak menggunakan sepatu boot pada
saat bekerja.
5) Pemilik mengatakan 15 (50 %) karyawan yang menggunakan handschone.
6) Perilaku kesehatan
a) Perilaku Merokok
Hasil wawancara dengan pemilik usaha mebel diketahui bahwa
terdapat 2 karyawan merokok.
Berdasarkan hasil observasi didapatkan data bahwa 2 (7%) karyawan
merokok sedangkan sisanya sejumlah 28 (93%) karyawan tidak
merokok.
b) Penggunaan APD saat bekerja didapatkan data bahwa 28 (93,33%)
karyawan menggunakan tutup kepala, 8 (26,66%) karyawan
menggunakan sepatu boot dan 15 (50%) karyawan menggunakan
handschoon dan 28 (93,33%) karyawan memakai baju kerja, tetapi
pada saat observasi tidak ada karyawan yang menggunakan
handschoon karena persediaan habis.
c) Kebiasaan saat istirahat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 karyawan diperoleh keterangan
bahwa waktu istirahat ± 15 menit dan digunakan untuk makan siang
dan sholat.
7) Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, diperoleh data bahwa
sebagian besar keryawan tidak mengetahui manfaat penggunaan APD dan
mereka merasa kurang nyaman sehingga ada beberapa karyawan yang
tidak menggunakan APD saat bekerja. Karyawan mengatakan bahwa
selama ini belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang alat pelindung
diri saat bekerja.
Sedangkan berdasarkan data observasi didapatkan data bahwa 30 orang
karyawan (100%) tidak mengetahui mengenai prosedur keselamatan kerja.
8) Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data bahwa 30 orang karyawan
(100%) mengatakan tidak mengetahui tentang manfaat APD.
9) Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, ditemukan informasi
bahwa tidak ada pelayanan kesehatan khusus yang terdapat di lingkungan
usaha yang ditanggung pemilik usaha. Apabila ada karyawan yang
menderita sakit biasanya dibelikan obat oleh pemilik industri di warung dan
apabila cukup parah di bawa ke pelayanan kesehatan seperti mantri, klinik 24
jam dan puskesmas, semua biaya ditanggung oleh perusahaan.
10) Aturan Keselamatan Kerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha dan beberapa
karyawan diperoleh informasi bahwa pemilik usaha tidak menyediakan sarana
pengobatan dasar seperti P3K dan tidak ada standar keselamatan kerja.
Berdasarkan hasil observasi di perusahaan tidak terdapat standart
keselamatan kerja.
MODUL I
INSTRUMEN PENGKAJIAN KOMUNITAS

Modul praktikum 1: Instrumen Pengkajian Komunitas

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI


Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
S 10
keahliannya secara mandiri.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
S11
profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
S13
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle
PP 1
range theories;
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang
keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan
PP 4
anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga,
keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, serta keperawatan
bencana;
PP 6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
PP 7 bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
Menguasai pengetahuan tentang keperawatan kritis, keperawatan bedah,
PP 9
keperawatan hemodialisa
Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
PP 12
keperawatan dan kesehatan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
KK 1
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia;
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral,
KK 6 dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
KK 7
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari
berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
KK 8
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,agama dan faktor lain dari
klien individu, keluarga dan masyarakat.
Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
KK 9 klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi
dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan.
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
KK 10
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
KK 11
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
KK 12 kritis dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya.
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
KK 14
praktik asuhan keperawatan.
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi
kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta
KK 17
kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan
gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KK 21 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan
KK 22
penunjang
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
KU 1 memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
KU 7
sejawat; memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
CAPAIAN MATA KULIAH
Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area sekolah
M1 dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah proses
keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan pembelajaran
berbasis projek Pengabdian Masyarakat.

B. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Pada saat belajar dilaboratorium mahasiswa membuat instrumen pengkajian
komunitas berdasarkan Data Inti Komunitas dan 8 (delapan) subsistem.
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat membuat instrumen
pengkajian komunitas
b. Identifikasi cara pembuatan instrumen pengkajian komunitas
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
Mahasiswa dapat membuat instrumen pengkajian komunitas yang terdiri dari:
a. Kuesioner
b. Lembar observasi
c. Pedoman wawancara
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari hasil instrumen pengkajian komunitas yang saudara
buat berdasarkan kasus tersebut diatas.
MODUL 2
TABULASI DATA KOMUNITAS

Modul praktikum 2: Tabulasi data komunitas

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI


Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
S 10
keahliannya secara mandiri.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
S11
profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
S13
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle
PP 1
range theories;
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang
keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan
PP 4
anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga,
keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, serta keperawatan
bencana;
PP 6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
PP 7 bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
Menguasai pengetahuan tentang keperawatan kritis, keperawatan bedah,
PP 9
keperawatan hemodialisa
Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
PP 12
keperawatan dan kesehatan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
KK 1
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan
yang telah atau belum tersedia;
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral,
KK 6 dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
KK 7
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari
berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
KK 8
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,agama dan faktor lain dari
klien individu, keluarga dan masyarakat.
Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
KK 9 klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi
dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan.
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
KK 10
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
KK 11
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
KK 12 kritis dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya.
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
KK 14
praktik asuhan keperawatan.
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi
kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta
KK 17
kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan
gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KK 21 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan
KK 22
penunjang
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
KU 1 memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
KU 7
sejawat; memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
CAPAIAN MATA KULIAH
Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area sekolah
M1 dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah proses
keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan pembelajaran
berbasis projek Pengabdian Masyarakat.

B. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat hasil tabulasi data terkait
dengan skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat membuat tabulasi data
b. Identifikasi cara pengelompokan data
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan:
a. Cara membuat tabulasi data
b. Cara membuat diagram atau tabel
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari hasil tabulasi data yang saudara buat berdasarkan
kasus tersebut diatas.
MODUL III
PENYAJIAN DATA KOMUNITAS

Modul praktikum 3: Penyajian data komunitas

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI


Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
S 10
keahliannya secara mandiri.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
S11
profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya,
dan hukum/peraturan perundangan
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
S13
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle
PP 1
range theories;
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada
bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah,
PP 4
keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas,
serta keperawatan bencana;
PP 6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
PP 7 bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
Menguasai pengetahuan tentang keperawatan kritis, keperawatan bedah,
PP 9
keperawatan hemodialisa
Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
PP 12
keperawatan dan kesehatan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
KK 1
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia;
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral,
KK 6 dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
KK 7
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian
dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
KK 8
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,agama dan faktor lain
dari klien individu, keluarga dan masyarakat.
Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
KK 9 klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi
dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan.
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan
KK 10
secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
KK 11
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
KK 12 kritis dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya.
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
KK 14
praktik asuhan keperawatan.
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program
promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat,
KK 17
profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka
kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KK 21 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan
KK 22
penunjang
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
KU 1 memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi kerja profesinya;
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
KU 7
sejawat; memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
CAPAIAN MATA KULIAH
Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area
M1 sekolah dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah
proses keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan
pembelajaran berbasis projek Pengabdian Masyarakat.

B. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan terkait dengan
skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi dengan
keluarga dan masyarakat
b. Identifikasi perilaku Islami saat melakukan komunikasi dengan
masyarakat
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan:
a. Membuat preplanning kegiatan MMD 1
b. Menyusun POA MMD 1
c. Role Play Musyawarah Masyarakat Desa I
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang sudah saudara
lakukan dari tindakan tersebut diatas.
MODUL IV
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Modul praktikum 4 : Implementasi tindakan keperawatan komunitas

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI


Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
S 10
keahliannya secara mandiri.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
S11
profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya,
dan hukum/peraturan perundangan
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
S13
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle
PP 1
range theories;
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada
bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah,
PP 4
keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan
keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, serta
keperawatan bencana;
PP 6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
PP 7 bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
Menguasai pengetahuan tentang keperawatan kritis, keperawatan bedah,
PP 9
keperawatan hemodialisa
Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
PP 12
keperawatan dan kesehatan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
KK 1
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia;
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral,
KK 6 dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
KK 7
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari
berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
KK 8
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,agama dan faktor lain dari
klien individu, keluarga dan masyarakat.
Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
KK 9 klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi
dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan.
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
KK 10
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
KK 11
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
KK 12 kritis dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya.
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
KK 14
praktik asuhan keperawatan.
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi
kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta
KK 17
kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan
gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KK 21 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan
KK 22
penunjang
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
KU 1 memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
KU 7
sejawat; memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
CAPAIAN MATA KULIAH
Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area
M1 sekolah dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah
proses keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan
pembelajaran berbasis projek Pengabdian Masyarakat.

B. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan terkait dengan
skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi dengan
keluarga dan masyarakat
b. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan pada masyarakat
c. Identifikasi perilaku Islami saat memberikan tindakan
d. Identifikasi tindakan pasient safety saat memberikan tindakan pada
masyarakat
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan:
a. Membuat pre planning kegiatan komunitas sesuai dengan POA yang
sudah disusun pada saat MMD 1
b. Membuat materi untuk implementasi kegiatan komunitas
c. Membuat soal pre dan post test untuk kegiatan pendidikan kesehatan
d. Membuat media untuk implementasi kegiatan komunitas
e. Implementasi Tindakan Keperawatan Komunitas (Pendidikan Kesehatan
pada Kelompok Masyarakat, Demonstrasi Tindakan Keperawatan),
f. Ketrampilan dalam pemberian pelayanan keperawatan di Layanan
Kesehatan (Posyandu, Puskesmas, Polindes, dll )
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan dari
tindakan tersebut diatas.
MODUL V
EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(MMD 2)

Modul praktikum 5 : Evaluasi tindakan keperawatan komunitas (MMD 2)

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI


Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
S 10
keahliannya secara mandiri.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
S11
profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya,
dan hukum/peraturan perundangan
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
S13
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
S 12
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle
PP 1
range theories;
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada
bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah,
PP 4
keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas,
serta keperawatan bencana;
PP 6 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
PP 7 bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
Menguasai pengetahuan tentang keperawatan kritis, keperawatan bedah,
PP 9
keperawatan hemodialisa
Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
PP 12
keperawatan dan kesehatan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
KK 1
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia;
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral,
KK 6 dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
KK 7 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian
dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan.
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
KK 8
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,agama dan faktor lain
dari klien individu, keluarga dan masyarakat.
Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
KK 9 klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi
dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan.
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan
KK 10
secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain.
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
KK 11
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
KK 12 kritis dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya.
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam
KK 14
praktik asuhan keperawatan.
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program
promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat,
KK 17
profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka
kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
KK 21 Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan pemeriksaan
KK 22
penunjang
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
KU 1 memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi kerja profesinya;
Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
KU 7
sejawat; memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
CAPAIAN MATA KULIAH
Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area
M1 sekolah dan kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah
proses keperawatan komunitas dan pelaksanaannya menggunakan
pembelajaran berbasis projek Pengabdian Masyarakat.

B. PETUNJUK UNTUK MAHASISWA


1. Sebelum masuk laboratorium mahasiswa membuat asuhan terkait dengan
skenario kasus:
a. Identifikasi poin-poin yang harus dilakukan saat berkomunikasi dengan
keluarga dan masyarakat
b. Identifikasi Instruksi kerja/SPO prosedur tindakan pada masyarakat
c. Identifikasi perilaku Islami saat melakukan evaluasi kegiatan komunitas
2. Saat pelaksanaan praktikum laboratorium :
Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan:
a. Membuat preplanning kegiatan MMD 2
b. Menyusun draft Rencana Tindak Lanjut (RTL)
c. Role Play Evaluasi Tindakan Keperawatan Komunitas (MMD 2)
d. Membuat Rencana Tindak Lanjut
3. Setelah kegiatan praktikum laboratorium
Buat dokumentasi dari implementasi dan evaluasi yang saudara lakukan dari
tindakan tersebut diatas.
FORMAT PRE PLANNING
(KEGIATAN KOMUNITAS)

A. PENDAHULUAN
Berisi data fokus (data-data yang mendukung terjadinya masalah) yang
melatarbelakangi dilakukannya kegiatan. Menyebutkan masalah keperawatan
yang terjadi berdasarkan data focus yang ada.

B. TOPIK KEGIATAN :
C. HARI/ TANGGAL :
D. WAKTU :
E. TEMPAT :
F. SASARAN :
G. TIU :
H. METODE :
I. MEDIA :
J. MATERI : (terlampir)
K. STRUKTUR PENGORGANISASIAN :
1. Penanggung Jawab :
2. Ketua :
3. Pelaksana :
4. Observer/ fasilitator :

L. STRATEGI PELAKSANAAN :
1. Pembukaan :
2. Pelaksanaan :
3. Penutup :

M. KRITERIA EVALUASI :
1. Struktur :
2. Proses :
3. Hasil :

Sertakan lampiran yang diperlkukan untuk setiap tahap pertemuan dengan


masyarakat

Lampirkan materi (jika berada di tahap pelaksanaan dan evaluasi) dengan sumber /
rujukan
FORMAT PEMBUATAN LAPORAN HASIL KEGIATAN
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN……………….

1. Persiapan
Laporan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi dari persiapan sampai dengan
sebelum kegiatan dimulai

2. Hasil
Laporan pelaksanaan kegiatan mulai acara berlangsung (proses kegiatan)
termasuk hambatan dan solusi yang sudah dilakukan.

3. Saran
Saran yang terkait dengan persiapan dan hasil yang telah dilakukan sebagai
strategi yang akan datang.
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DIAGNOSA KEPERAWATAN SLKI SIKI PARAF


DATA
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI
FORMAT RENCANA KERJA (POA)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

RENCANA
NO MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
KEGIATAN
FORMAT EVALUASI KEGIATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASALAH
NO KEGIATAN EVALUASI ANALISA
KEPERAWATAN

Bentuk ▪ Jumlah Kekuatan


kegiatan dan peserta
waktu ▪ Hasil yang
dicapai :
pelaksanaan
proses, hasil Kelemahan
▪ Nilai yang
dapat diukur
misalnya
Kesempatan
hasil pre-test
dan post
test,
kemampaun Ancaman
yang
dicapai,
presentasi
keberhasilan

Keterangan : untuk yang dipresentasikan pada masyarakat digunakan judul faktor


pendukung dan faktor penghambat

Anda mungkin juga menyukai