Anda di halaman 1dari 35

MODUL AJAR

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Kelas XI Semester III

Menerapkan cara Perawatan Sistem


Utama Mesindan Mekanisme katup

Ir.Efriyanto, ST

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 BANDA ACEH
2022
i

Tim Pengembang Kurikulum Efri


a. Identitas
Sekolah : SMK Negeri 4 Banda Aceh
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XI / III (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Utama Mesin (Engine)
Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit ( Tiga kali pertemuan)
b. Kompetensi Awal Peserta didik sudah mempelajari materi Dasar
Kejuruan Otomotif
c. Profil Pelajar Pancasila  Beriman, bertaqwa kepada Allah. SWT,
berakhlaqul qarimah.
 Berkebhinnekaan global
 Mandiri
 Bergotong royong
 Bernalar Kritis
 Kreatif
d. Sarana dan Prasarana  Digital
 Video Pembelajaran dari Internet
 Buku digital (e-book)
 PDF
 Non Digital
 Buku Ajar Pemeliharaan Mesin KR
 Majalah
 Buku ajar yang relevan
 Perangkat Keras
 Car trainer
 Engine Stand Trainer
 Laptop, Ponsel, Tablet, Headset
 Perangkat Lunak
 Aplikasi Scan Tool
 Zoom, Google class room, you tube
 Sumber Pusdatin Kemendikbud
e. Target Peserta Didik Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan
f. Model Pembelajaran Teaching Factory

ii

Tim Pengembang Kurikulum Efri


Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Banda Aceh
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaran Ringan
Kelas/Semester / Fase : XI / 3 / F
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 32 Jam @ 45 menit

TUJUAN ALOKASI
PROFIL EDU SKEMA
WAKTU STRATEGI SILABUS
ELEMEN PELAJAR MATERI TECHNOPRENEUR UNIT KOMPETENSI SERTIFIKA
(Akhir Fase PEMBELAJARAN IDUKA
PANCASILA ISLAMI TM PS PI SI
per Elemen)
3.1. nerapkanMengidentifika 1. Beriman, 1. Q.S Al-Maidah : 2 32 6(2)  Digital 1. General(Umum)(7 Skema
cara si sistem utama bertaqwa kepada 2. Bagian utama mesin  Video Pembelajaran unit) Sertifikasi
perawatan engine Allah. SWT, (Pemeliharaan mesin 2…. dan tolong- dari Internet - OTO.KR01.001.01 Kompetensi
Menjelaskan
system utama berakhlaqul kendaraan menolonglah kamu d alam  Buku digital (e- - OTO.KR01.009.01
Kualifikasi
Engine dan fungsi sistem qarimah ringan,Buku 1, Dinas book) - OTO.KR01.010.01
(mengerjakan) kebajikan Nasional
mekanisme utama engine 2. Berkebhinnekaan Pendidikan Aceh,  PDF - OTO.KR01.016.01
katup Menganalisa global Oleh Efriyanto, hal: dan takwa, dan jangan - OTO.KR01.017.01 Sertifikat II
 Non Digital
berkaitan kerusakan 3. Mandiri 1-17). tolong-menolong dalam - OTO.KR01.018.01 Bidang TKR
 Buku Ajar
dengan Q.S. sistem utama 4. Bergotong 3. Mekanisme katup dan berbuat dosa dan Pemeliharaan - OTO.KR01.019.01
Al-Maidah : engine. royong cara penyetelannya pelanggaran. dan Mesin KR
2 Menentukan 5. Bernalar kritis (Pemeliharaan mesin  Majalah
bertakwalah kamu kep ada
cara perawatan 6. Kreatif kendaraan 2. Engine
Allah, Sesungguhnya Allah  Buku ajar yang
4.1. Merawat sistem utama ringan,Buku 1, Dinas - OTO.KR02.001.01
relevan
berkala engine. Pendidikan Aceh, Amat berat siksa-Nya. (Memelihara/Servis
 Perangkat Keras
Oleh Efriyanto, hal: (Q.S. Al-Maidah : 2) Engine dan
system  Car trainer
17-25) . Komponen-
utama Merawat sistem 4. Buku manual (manual  Engine Stand
engine dan Trainer Komponennya)
utama engine. book) pabrikan
mekanisme Memperbaiki 5. Lembar kerja (Job  Laptop, Ponsel,
katup kerusakan Tablet, Headset
Sheet) 5. Dia mengatur urusan dari la ngit ke bu mi,
sistem utama  Perangkat Lunak
kemud ian(urusan) itu naik kepadanya dal am sat u  Aplikasi Scan Tool
engine.
.3 Mengontrol hasil hari yan g kadarnya adalah seribu tahun menurut  Zoom, Google class
perawatan sistem perhitunganmu[1190](Q.S. As Sajadah :5). room, you tube
utama engine  Sumber Pusdatin
sesuai SOP. Kemendikbud.

Tim Pengembang Kurikulum Efri


A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik Insya Allah dapat :

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, siswa dapat menelaah


sistem utama engine dengan benar.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, siswa dapat
mengkomunikasikan cara perawatan berkala sistem utama engine
dengan penuh percaya diri.
3. Dengan disediakan peralatan perawatan berkala dan buku manual,
siswa dapat melakukan perawatan berkala pada sistem utama engine
dengan benar sesuai dengan SOP dan ketentuan pabrik.
4. Dengan disediakan engine stand Toyota 4K, siswa dapat
mendemonstrasikan perawatan berkala pada sistem utama engine
berdasarkan tugas dengan percaya diri.
5. Dengan disediakan engine stand Toyota 4K, siswa dapat mengontrol
hasil perawatan berkala pada sistem utama engine dengan benar
sesuai dengan SOP dan ketentuan pabrik.

B. Pemahaman Bermakna
1. Proses Bisnis Perawatan system utama mesin secara menyeluruh
2. Perancangan engine stand

C. Pertanyaan Pemantik
Apa yang sering di temukan dalam kehidupan sehari-hari tentang pembakaran”?

D. Skenario Pembelajaran

Pertemuan : 1, 2 dan 3

Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan 45 menit
1. Menyiapkan fisik & psikis siswa dengan menyapa & memberi salam islam
serta membaca doa belajar dan membaca Asmaul Husna untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
3. Mengingatkan kembali tentang materi minggu yang lalu (review).
4. Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi siswa : “ Apa yang
sering di temukan dalam kehidupan sehari-hari tentang pembakaran”,
(pengkondisian siswa).

1
5. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran: Memberi contoh syarat
terjadinya pembakaran : setiap terminal & saklar pada rangkaian listrik otomotif
pada mobil dapat terjadi percikan bunga api karena syarat pembakaran terpenuhi.
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
7. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
8. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
9. Melakukan Pre test.
10. Literasi

2. Kegiatan Inti 290 menit

A. Menerima order 2…. dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-

Siswa berhadapan dengan mesin mobil / unit


kendaraan atau engine stand
1. Melihat mobil secara umum.
2. Melakukan interview.
3. Mencatat hasil interview pada lembar kerja,
focus pada system utama engine.

B. Menganalisis  Guru mempersilahkan siswa untuk melakukan


order identifikasi dan observasi terhadap komponen
sistem utama engine.
 Siswa melakukan analisa kerusakan pada sistem
utama engine.
 Guru mempersilahkan siswa secara individual
melakukan analisis pada sistem utama engine.
 Siswa melakukan (demonstrasi) proses analisa
dan hipotesa bagian utama mesin sesuai standar
operational procedur (SOP) pabrik.

2
C. Menyatakan  Guru mempersilahkan siswa secara individual
Mencermati lembar kerja hasil analisa
kesiapan
 Guru mempersilahkan siswa secara individual
mengerjakan memeriksa ketersedian alat/bahan pendukung
pekerjaan.
order.
 Guru mempersilahkan siswa secara individual
menentukan kesiapan dalam melakukan
pekerjaan.

D. Mengerjakan  Guru mempersilahkan siswa secara individual


order untuk melakukan pengetesan / pemeriksaan
komponen dengan menggunakan alat bantu
yang sesuai dengan standar, dengan tetap
berpedoman pada buku sumber referensi (manual
Book)
 Siswa secara individual melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan lembar kerja hasil analisa.
 Siswa secara individual menyelesaikan
pekerjaan sesuai denga SOP.
 Dalam melaksanakan pekerjaan, tetap
mengedepankan K3 dengan prinsip 5R

E. Mengevaluasi  Guru mempersilahkan siswa secara individual


produk memeriksa seluruh hasil pekerjaan
 Siswa secara individual melakukan pengujian
hasil pekerjaan.
 Meletakkan unit mobil pada area hasil pekerjaan
 Siswa secara individual mengumpulkan semua
media dan alat bantu kerja serta SST pada
tempatnya.

F. Menyerahkan  Guru mempersilahkan siswa secara individual


order menyerahkan unit hasil pekerjaan kepada
pengguna (user).
 Siswa secara berkelompok berdiskusi membuat
perbandingan dan verifikasi hasil
pengetesan/pemeriksaan/pekerjaan mereka.
 Siswa antar kelompok berdiskusi untuk
menghasilkan kesimpulan yang paling tepat.
 Siswa secara berkelompok membuat kesimpulan
3
terhadap cara melakukan analisa dan hipotesa
sesuai dengan sumber referensi (manual Book).
 Siswa (perwakilan kelompok)
mempresentasikan hasil kesimpulannya di
depan kelas secara bergiliran mengenai materi
yang dikaji dan menampilkan desain langkah
efektif (flow chart) dalam melakukan hipotesa
yang telah kelompoknya buat (rancangan).
 Siswa dari kelompok lain menanggapi presentasi
yang di tampilkan.
 berkelompok untuk membuat kesimpulan
mengenai analisa dan hipotesa komponen sistem
utama engine.

3. Penutup 25 menit

1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang analisa dan


hipotesa sistem utama engine.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) untuk setiap siswa secara individu dalam
mengerjakannya.
4. Pemberian tugas untuk melakukan observasi tentang sistem utama engine pada
kendaraan yang lainnya.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya (menginformasikan kegiatan untuk pertemuan
berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa syukur Alhamdulillah
sebagai penutup.

E. Asesmen (Penilaian Hasil Belajar)

1. Teknik : Non test dan test


2. Bentuk :
1) Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
2) Penilaian keterampilan : Praktik analisa & hipotesa,
pemeliharaan, serta perbaikan bagian
utama mesin.

1) Penilaian Pengetahuan

 Tes tertulis

4
Kisi-kisi soal
No. Soal
1. Jelaskan nama komponen sistem utama engine
2. Jelaskan langkah pemeliharaan komponen sistem utama engine
3. Jelaskan langkah perbaikan komponen sistem utama engine

No. Kunci Jawaban


1. Blok sislinder, kepala silinder, mekanisme katup, connecting rod, torak,
cincin torak, gasket, fly wheel, carter
2. Lakukan perawatan berkala sesuai manual book
3. Lakukan perbaikan berkala sesuai manual book

Kriteria penskoran :

No.
No. Soal Skor Ket
urut
1. 1 25
2. 2 35
3. 3 40
Jumlah Skor 100

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 = 𝟏𝟎𝟎 𝐗 𝟏𝟎𝟎

2) Penilaian Keterampilan

 Produk dan Jasa

Instrumen : Lakukan analisa dan hipotesa, perawatan bahkan


perbaikan pada bagian utama mesin.

 Kriteria penilaian produk dan jasa

Aspek yang dinilai Skor


Nama
No. Pelaksanaan Ketepatan
Kelompok Prosedur Ketepatan Perolehan
(etos kerja) sasaran

5
waktu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan :

Keterangan Aspek Yang Dinilai


Nama
kelompok Pelaksanaan Ketepatan Ketepatan
Prosedur
(etos kerja) sasaran waktu
Kurang
1 Kurang rapi Kurang tepat Kurang tepat
sistematis
Cukup
2 Cukup rapi Cukup tepat Cukup tepat
sistematis
3 Rapi Sistematis Tepat Tepat
Sangat
4 Sangat rapi Sangat tepat Sangat tepat
sistematis

𝐊𝐃𝐓 𝐓𝐊 𝐱 𝐑𝐍𝐑 𝐃𝐒 𝐱 𝟏𝟎
𝐓𝐊 = 𝐒𝐊𝐃 𝐱 𝟏𝟎𝟎 % 𝐃𝐒 = 𝐓𝐒 =
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎

Note :
- TK = Target Kurikulum
- KDT = KD yg terlaksana
- SKD = KD dalam satu semester
- DS = Daya serap
- RNR = Rata-rata nilai rapor per mapel
- TS = Taraf serap
6
7
MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM UTAMA MESIN DAN MEKANISME KATUP
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta didik mampu
melakukan telaah system utama mesin dan mekanisme katup serta melakukan
penyetelan katup sesuai dengan spesifikasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari materi ini, Insya Allah peserta didik mampu:
1. Menelaah secara umum system utama mesin
2. Menelaah secara umum jenis mekanisme katup
3. Menyetel katup
C. Uraian Materi
I.I. Bagian utama mesin
Blok Silinder (Cylinder Block)
Blok silinder adalah salah satu komponen mesin yang paling besar, dan
berfungsi untuk memasang Komponen mesin lainnya. Pada dasarnya blok
silinder terbuat dari balok logam tuang, secara umum terbuat dari besi tuang,
tetapi ada juga yang terbuat dari alumunium tuang. Pengunaan bahan
tersebut bertujuan untuk mengurangi berat serta menambah panas radiasi.

Gambar 1.1.1. Blok Silinder


Sumber : thewex21.blogspot.co.id
1
Blok silinder mempunyai lubang yang presisi sebagai tempat torak
bekerja. Pada bagian bawah blok mesin, yang disebut juga “crankcase”
mempunyai dudukan bantalan untuk penempatan poros engkol. Bagian
silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) yaitu saluran air
pendingin.
Pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder mesin, pada tiap
silinder terdapat sebuah torak yang dipasangkan pada salah satu ujung
batang torak, sedangkan ujung torak yang lain berhubungan langsung

dengan poros engkol/crank shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya
torak dapat menggerakan poros engkol. Sedangkan dibagian atas kepala
silinder pada bagian dalamnya berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi
dengan katup-katup hisap dan buang.
Beberapa silinder disusun pada blok silinder, bagian atasnya ditutup
dengan kepala silinder sedangkan bagian bawah blok silinder membentuk
ruang engkol untuk penempatan dan pemasangan kelengkapan, seperti
dinamo starter untuk start awal gerak poros engkol, alternator, pompa bensin
serta distributor.

Kepala Silinder (Cylinder Head)


Pada kepala silinder terdapat ruang bakar, gas (campuran udara dan
bahan bakar) dibakar. Kepala silinder mempunyai lubang saluran masuk
(Intake manifold) dan saluran keluar (Exhaust manifold).
Kepala silinder pada umumnya terbuat dari besi tuang atau campuran
alumunium yang bertujuan untuk membatasi pemuaian juga dilengkapi
mantel pendingin yang berhubungan dengan blok silinder untuk memberikan
pendinginan pada katup-katup dan busi busi. Kepala silinder dibaut dengan
blok silinder dibagian atas dan diantaranya juga diberikan gasket, sehingga
benar-benar rapat dengan silinder, terdapat lubang-lubang untuk
pemasangan busi dan mekanik katup yang dilengkapi pada mesin.

2
Gambar 1.1.2. Kepala Silinder
Sumber : Indonesian.alibaba.com

Gasket Kepala Silinder (Cylinder Head Gaskets)


Gasket Cylinder head terletak diantara kepala silinder dan blok silinder.
Berfungsi sebagai perapat agar tidak terjadi kebocoran kompresi, kebocoran oli, dan
kebocoran air pendingin.

Untuk mencegah kebocoran fluida (oli dan air) pada motor, digunakan gasket
dan seal. Secara umum gasket dan seal disebut “perapat”. Gasket digunakan untuk
mencegah kebocoran pada sambungan yang tidak bergerak (statis), contohnya antara
kepala silinder dan blok silinder, pompa pendingin dan blok silinder dan lain-lain.
Seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada komponen yang
bergerak/berputar, contohnya antara poros engkol dan blok silinder, pada pompa air
dan lain-lain. Untuk dapat merakit satu unit engine diperlukan komponen lain, seperti
mur, baut, ring, spacer, dudukan, penahan pegas dan lain-lain. Komponen- komponen
kecil inilah yang membentuk satu kesatuan motor.

Gambar 1.1.3. Gasket Cylinder Head


Sumber : Indonesian.alibaba.com

3
Poros Engkol (Crank shaft)
Poros engkol ditempatkan pada bantalan dan diikat pada bagian bawah blok
silinder (crankcase). Poros engkol bersama-sama dengan batang penghubung (connecting
rod) merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada poros engkol. Poros engkol
mempunyai dua jenis bantalan, yaitu bantalan tetap dan bantalan putar.
Poros engkol terdiri atas pusat putaran dimana pada pena engkol
dipasangkan batang piston.Bagian ujung depan poros engkol dibuat
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur

(timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli
untuk menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan
bagian ujung belakang dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda

penerus (roda gila / Fly Wheel).

Gambar 1.1.4. Poros Engkol (Crank Shaft)


Sumber : fuadmje.wordpress.com

Roda Penerus (Fly Wheel)


Roda penerus terbuat dari besi tuang yang kuat, dihubungkan di
salah satu ujung poros engkol. Roda penerus mengurangi getaran mesin
dengan cara memperhalus daya yang dihasilkan piston. Pada saat
langkahusaha, roda penerus menerima gaya puntir yang besar, daya yang
besar ini dimanfaatkan untuk menggerakkan piston pada ketiga langkah

4
lainnya (buang, isap dan kompresi), dengan demikian putaran mesin
menjadi lebih halus. Semakin banyak jumlah silinder, roda penerus akan
semakin ringan/kecil. Roda penerus dilengkapi/ dipasang roda gigi,
sehingga memungkinkan motor dihidupkan dengan menggunakan motor
starter. Roda gaya atau roda penerus/Flywheel, merupakan piringan yang
terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros engkol.
Poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja
saja, agar dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol
harus dapat menyimpan daya putaran yang diperolehnya. Bagian yang
menyimpan tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi
dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian luar untuk perkaitan dengan
starter pinion.
Roda penerus sering disebut juga roda gaya atau roda gila, adalah sebuah

komponen berupa sebuah piringan yang dipasangkan pada flensa di ujung


roda poros engkol. Bagian tepi roda penerus biasanya memiliki cincin
bergerigi untuk pertautan dengan roda gigi motor starter pada saat mesin
dinyalakan. Karena itu tanpa roda penerus hampir tidak mungkin
menyalakan mesin. Kalaupun nyala, putaran mesin menjadi tidak teratur.
Bobot yang dimiliki roda penerus inilah yang menyebabkan putaran poros
engkol mantap dan halus. Bobot roda penerus pada mesin mobil penumpang
berkisar 7.5-50 Kg.
Sirip pengimbang pada poros engkol sering dimanfaatkan untuk
membuat putaran mesin menjadi lebih merata. Beberapa merek mobil juga
memakai mesin yang dilengkapi alat peredam getaran sehingga putaran
mesin menjadi sangat halus. Bentuk peranti ini mirip roda gila, tetapi
ukurannya lebih kecil dan dipasang diujung poros engkol bagian depan.
Roda penerus dipasang kokoh pada ujung poros engkol sehingga tidak
mudah bergeser dari dudukannya. Ini untuk menjamin agar roda penerus,
mesin, dan kode penyalaan tetap pada posisi yang benar. Selain itu, tepat

5
ditengah roda penerus ada lubang kecil. Bantalan peluru ini bertugas
menahan ujung bagian depan poros kopling.
Fungsi lain dari roda penerus adalah sebagai tempat pemasangan
kopling, yaitu alat untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari mesin ke
poros gardan melalui kopling. Kopling terpasang pada roda penerus berikut
rumah kopling yang seputar sisi sekrupnya pada roda penerus. Permukaan
salah satu roda penerus dibubut sangat halus.

Gambar 1.1.5. Roda Penerus (Fly Wheel)


Sumber : suryadhany.blogspot.com

Panci Oli (Oil Pan / Carter)


Panci oli (Carter), terletak dibawah blok silinder digunakan
sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari baja press. Pada karter ini
juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan
udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan
gasket (pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan
tersebut sehingga olimesin tidak bocor /merembes keluar.

Gambar 1.1.6. Panci Oli (Oil Pan /Carter)


Sumber : amazon.com
6
Torak (Piston) dan Batang Penghubung (Connecting Rod)
Torak dan kelengkapannya berfungsi untuk meneruskan tenaga
hasil pembakaran. Selain itu juga bersama kepala silinder membentuk
ruang bakar. Torak dalam kerjanya menerima panas dan perubahan
temperatur yang sangat tinggi, oleh sebab itu torak dibuat dari bahan yang
tahan terhadap kondisi ini.
Torak ada juga yang menyebut dengan nama Seker (berasal dari
bahasa Belanda "Zuiikeerr"). Torak terletak didalam silinder dan bergerak
lurus (naik turun / maju mundur). Pada torak inilah yang menerima gaya
tekan akibat ledakan yang terjadi di ruang bakar dan diteruskan kebawah
oleh conecting rod (batang torak).
Torak umumnya menggunakan bahan campuran alumunium
(alumunium alloy). Torak dilengkapi dengan dua jenis Cincin (Ring) yaitu
cincin kompresi dan cincing oli. Cincin kompresi sebagai perapat untuk
mencegah kebocoran gas, terutama saat pembakaran
Cincin oli berfungsi untuk mengendalikan pelumasan dinding
silinder dan torak serta kelengkapannya. Bagian bawah batang
penghubung mempunyai ujung yang dapat dilepas yang digunakan untuk
mengikat batang penghubung dengan poros engkol, bagian atas dilengkapi
dengan lubang pasak sebagai dudukan torak. Komponen ini wajib
mempunyai sifat tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat bekerja
dengan kecepatan tinggi. Kepala torak umumnya mempunyai permukaan
yang datar tetapi ada pula yang cembung atau cekung, pada bagian atas
torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan cincin torak.
Antara torak dan dinding silinder harus diberikan kerenggangan
tertentu karena adanya pemuaian pada waktu mesin bekerja yang lazim

disebut renggang torak (clearance), bila terlalu besar maka akan terjadi
kebocoran gas yang keluar dan oli mesin akan masuk ke ruang torak dan
silinder, sehingga suara torak berisik. Bila terlalu kecil akan menimbulkan

7
gesekan yang akan lebih besar sehingga pelumasan tidak sempurna.

Pena torak, berguna untuk menghubungkan torak dengan ujung


batang torak, berbentuk pipa untuk mengurangi berat. Dalam pemasangan
cincin torak, tidak boleh terbalik, cincin kompresi satu dan cincin kompresi
dua mempunyai karakteristik berbeda. Cincin kompresi satu cendrung
lebih lunak dan sisi permukaan dengan suduk 45°, sedangkan cincin
kompresi dua memounyai sisi permukaan dengan sudut 90° (lebih tajam
saat di sentuh), agar dapat mengikis oli pelumas dari dinding silinder
dengan lebih baik, sehingga mencegah oli masuk ke ruang bakar. Cincin
torak umumnya terbuat dari besi cor khusus dan diberi potongan untuk
memudahkan pemasangan ke dalam alur cincin yang terdapat pada torak.
Diameternya sedikit lebih besar dari diameter torak, agar kerapatan antara
dinding torak dengan dinding silinder dapat terjaga serapat mungkin
namun tidak macet.

Gambar 1.1..7. Torak dan Batang Torak


Sumber : autovarian.com

8
Mekanisme Katup (Valve Mechanism)
Fungsi
Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis mesin 4
langkah dimana berdasarkan konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu
katup masuk dan katup buang. Fungsi dari mekanisme katup adalah
mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan mengatur
pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.

Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk
dan katup buang. Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur

dengan sebuah poros yang disebut poros cam (Cam Shaft).


Sehingga silinder mesin empat langkah memerlukan satu atau dua
poros cam, yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam
diputar oleh poros engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros
cam berputar dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi,
diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali diameter roda gigi pada
poros engkol. Oleh karena itu lintasan pena engkol menjadi setengah kali
lintasan poros cam.

Mekanisme katup dengan poros nok (Cam Shaft) dibawah


Poros nok terletak dekat dengan poros engkol dengan posisi katup
diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak disamping
silinder.

Gambar 1. 2. 1 Mekanisme Katup dengan Poros Nok di Bawah


Sumber : teknik.otomotif.blogger
9
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:
• Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (low noise)
• Konstruksi sederhana
• Ukuran mesin relative pendek mesin menjadi
pendek Namun juga mempunyai kekurangan yaitu:
• Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relative lebih
besar, akibatnya tekanan kompresi relative lebih rendah
• Penyetelan celah katup sulit

Mekanisme katup di kepala silinder (Over Head Valve)

Gambar 1.2.2. Mekanisme katup di Kepala Silinder (OHV)


Sumber : anistkr.blogspot.com

Konstruksi mekanisme katup jenis OHV yaitu


• Katupnya menggantung
• Poros nok terletak di bawah
• Katupnya di kepala silinder

Keuntungan
• Bentuk ruang bakar baik
10
Kerugian
• Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak
ideal untuk putaran tinggi

Mekanisme katup dengan poros nok diatas (Over Head Cam)

a. Satu poros nok diatas (Singgle Over Head Cam Shaft / SOHC)
Mekanisme katup dengan satu poros nok di atas dikenal dengan
istilah SOHC (Singgle Over Head Cam Shaft ), Konstruksi mekanisme katup
Singgle Over Head Cam Shaft (SOHC), poros nok yang digerakkan oleh
poros engkol melalui rantai akan langsung menekan penekan katup
selanjutnya penekan katup akan menekan katup sehingga katup akan
terbuka.

Gambar 1.2.3. Mekanisme Katup Dengan Satu Poros Nok diatas (SOHC)
Sumber : typecs.com

Keuntungan
 Sedikit bagian-bagian yang bergerak
 Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran
tinggi Kerugian

 Konstruksi mesin menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme

11
poros penekan katup di dekat poros cam
b. Dua poros nok di atas (Double Over Head Cam Shaft)
Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros nok dipasang agar bisa
langsung menggerakkan mangkok penumbuk (tappet) katup seperti terlihat
pada gambar di bawah.

Gambar 1.2.4. Mekanisme Katup Dengan Dua Poros Nok diatas (DOHC)
Sumber : sugiuser.blogspot.com

DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC


sama dengan SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam
tersebut. Pada DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC
hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang
tidak ada. katup masuk dan katup buang dioperasikan tersendiri oleh
dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm alasannya untuk
mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah langkah buka
katup.

Keuntungan
 Bentuk ruang bakar baik
 Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
 Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi

12
Kerugian
 Konstruksi mahal, lebih berat.
 Penyetelan celah katup lebih sulit

Komponen Utama Mekanisme Katup


Katup (Valve)
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang
berfungsi membuka dan menutup saluran, baik saluran masuk (disebut
katup masuk) maupun saluran buang (disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:

Gambar 1.2.4. Komponen katup


Sumber : modul agus malang

Keterangan nama bagian


Valve spring retainer lock adalah komponen yang berfungsi
mengunci/menahan ring penahan katup agar pegas katup dan katup tidak
terlepas.
Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi
untuk menahan pegas katup.
13
Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan cairan
minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan kedudukan
katup seperti semula.
Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi
pegas tidak berubah pada saat bekerja.

Poros Nok (Cam Shaft)


Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari
beberapa tonjolan yang berfungsi sebagai penggerak katup baik secara

langsung atau melalui pelatuk / lengan pengayun (Rocker Arm).

Gambar 1.2.4. Komponen katup


Sumber : subtech.com

a. Letak poros nok


 Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang
menggerakkan katup, sehingga makin tinggi pula kemampuan
putaran mesin.
b. Bagian-bagian nok

Gambar 1.2.5. Bagian utama poros nok


Sumber : modul agus malang

14
Keterangan :
1. Bidang buka
2. Bidang tutup
h. Tinggi angkat kam
d. Diameter lingkaran dasar

Bentuk nok mempengaruhi :


 Saat katup mulai membuka
 Saat katup menutup
 Lamanya katup terbuka ( sudut pengatur )
 Tinggi angkat katup

c. Penggerak poros nok


Jarak antara poros nok dengan poros engkol bisa panjang, poros nok
dapat terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah (type
OHV), sehingga semua mesin baik type SOHC dan DOHC maupun type
OHV menggunakan perantara untuk memutar poros nok antara lain
menggunakan roda gigi, rantai dan sabuk bergigi (belt).

Gambar 1.2.6. Penggerak poros nok dengan roda gigi


Sumber : purnama-bgp.blogspot

15
Gambar 1.2.7. Penggerak poros nok dengan rantai (chain)
Sumber : shop.zed

Pada rantai dan sabuk bergigi (belt) penggerak poros nok di pasang
tensioner, yang berfungsi agar rantai atau sabuk tidak kendor (mempunyai
kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda giginya ketika
sedang bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan
berpengaruh pada valve timing sehingga akan mempengaruhi efisiensi
volumetric ruang bakar disamping itu juga jika kendor akan menimbulkan
suara berisik (noise).

Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga


type yaitu:
a. Tipe setelan manual (manual adjustment)
Type penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan
secara berkala. Cara penyetelannya dengan cara menekan batang
penekan, salah satunya seperti pada gambar 2.8 di bawah ini :

16
Gambar 1.2.8. Tensioner manual
Sumber : modul agus malang

b. Tipe setelan otomatis (automatic adjustment)


Tensioner tipe ini didalamnya terdapat konstruksi rachet yang bisa
bergerak kea rah luar karena dorongan pegas dan tidak akan kembali
(batang penekan bergerak searah) batang penekan tensioner akan
menekan chain guide (karet) sampai melengkung, dan akan menekan
rantai / sabuk sehingga rantai / sabuk akan mengalami penegangan,
Tensioner tipe ini tidak perlu penyetelan.

Gambar 1.2.9. Jenis-jenis tensioner otomatis


Sumber : aa1car.com
17
c. Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)
Tensioner tipe ini mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan
melakukan penyetelan harus mengendorkan baut pengunci secara
manual, selanjutnya batang penekan tensioner akan menekan
secara otomatis karena dorongan pegas di dalamnya.

Gambar 1.2.10. Jenis-jenis tensioner semi otomatis


Sumber : servisoto.blogspot.com

1.2.3. Menyetel katup


Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk
pekerjaan melakukan penyetelan kerenggangan (clearance) antara katup
dengan penekan katup.
Celah katup ini akan berubah seiring dengan waktu pemakaian mesin,
karena ketika mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara lain
katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan
dengan komponen lain. Perubahan celah katup ini tentu saja akan
mempengaruhi kinerja mesin karena akan mempengaruhi efisiensi
volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel katup menjadi sangat
penting bagi mesin demi mempertahankan kinerja mesin Penyetelan katup
dilakukan secara periodic sesuai dengan karakteristik mesin, adapun
langkah-langkah penyetelan katup pada prinsipnya adalah sama untuk
setiap mobil, yang membedakan hanya konstruksi setiap mesin itu berbeda.
18
Untuk membuka tutup kepala silinder, ada sebagian mesin harus

membuka intake manifold, air filter dan atribut mesin lainnya, dalam buku
ini hanya membahas posisi tutup kepala silinder dapat di buka jika ada
yang harus dilakukan sebelumnya di sesuaikan untuk pekerjaan tambahan
tergantung pada jenis mesin.

a. Membuka tutup kepala silinder


Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros
engkol pada sehingga torak pada posisi top (akhir langkah kompresi),
dengan memeriksa tanda “T” atau tanda garis pada “0” pada roda puly

crank shaft, untuk silinder nomor 1, hingga kedua katup pada posisi tidak
tertekan/bebas.

Gambar 1. 2.11. Tanda torak pada posisi top kompresi silinder 1


Sumber : otomotifscool.blogspot.co.id

Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada

r o d a g a y a ( f l y w h e e l ) . Memeriksa/menyetel celah katup dengan


feeler gauge, alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan
dengan terlebih dahulu mengendorkan mur pengikat baut penyetel
(penekan) katup,menggunakan kunci ring, kemudian memasang feeler
gauge dan memutar sekrup penyetel dengan menggunakan kunci
penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan
kencangkan mur pengikatnya. Penyetelan celah katup tepat apabila
19
saat feeler gauge ditarik terasa agak seret namun tidak sampai
tergores. Lakukan penyetelan dengan cara yang sama untuk katup pada
silinder yang lain. Untuk FO 1342 pada umumnya katup yang dapat di
setel adalah : katup masuk dan buang silinder 1, katup masuk pada silinder
2 dan katup buang pada silinder 3,sementara untuk kedua katup pada
silinder 4 tidak dapat dilakukan penyetelan sama sekali, di karenakan

kedua katup sedang overlapping.


Sementara untuk katup selebihnya dapat di setel dengan jalan memutar
poros engkol dengan satu kali putaran penuh (360°), hingga top kompresi
berada pada posisi silinder 4.

Gambar 1.2.12. Menyetel celah katup


Sumber : kemeroh.blogspot.com

b. Penyetelan katup dengan mekanisme OHC


Cara penyetelan pada mekanisme katup OHV ini tidak dapat
dilakukan untuk jenis mesin dengan mekanisme katup OHC, yang

sebagian menggunakan sim pada adjuster dan bahkan sebagian adjuster


sudah bersifat otomatis, yang memanfaatkan oli sebagai otomasi
pengaturan celah katup.

20
D. Aktivitas Peserta Didik
I. Strategi Pembelajaran
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan
sistem yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta didik
akan bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa
peserta didik perlu merencanakan belajarnya kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

II. Persiapan / perencanaan


a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap
tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum

mengenai isi proses belajar (termasuk job sheet)


b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan
yang sudah diperoleh (teaching factory) hingga mampu
menghasilkan produk sederhana yang dapat dimanfaatkan ulang
(teaching aid).

III. Permulaan dari proses peserta didik


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat
menggabungkan pengetahuan Anda.

IV. Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
21
E. Latihan / Tugas
a. Jelaskan nama komponen utama mesin
b. Jelaskan fungsi mekanisme katup.
c. Jelaskan fungsi valve stem seal.
d. Berdasarkan konstruksinya, jelaskan perbedaan OHV dan OHC.
e. Apa tujuan dilakukan penyetelan katup.
Lakukan pekerjaan menyetel katup sesuai dengan SOP Catatan keselamatan kerja
 Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku
 Pahami dahulu prosedur langkah kerja dengan baik
 Sebelum melakukan praktik tentukan peralatan yang akan digunakan
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
 Jika terdapat hal yang kurang jelas, tanyakan kepada Guru pembimbing

F. Rangkuman
1. Bagian utama mesin antara lain :
a. Blok silinder berfungsi sebagai dudukan silinder, kepala silinder,
poros engkol dan panci oli
b. Kepala silinder berfungsi sebagai dudukan mekanisme katup, tutup
blok silinder, ruang bakar dan dudukan gasket
c. Gasket berfungsi sebagai perapat antara blok silinder dengan
kepala silinder sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran.
d. Poros engkol berfungsi sebagai penerus gerak lurus torak menjadi
gerak putar, dudukan batang torak, dudukan roda penerus & pully.
e. Roda penerus berfungsi sebagai penerus daya putar poros engkol
untuk di teruskan ke propeller shaft dan differential setelah
melalui kopling serta sebagai roda pengimbang gaya.
f. Panci oli (carter) sebagai bak penampung oli
g. Torak berfungsi sebagai menerima tekanan hasil pembakaran dan
meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crank shaft)
melalui batang torak (Connecting rod).

22
2. Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas
baru ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas
pembakaran keluar silinder.
a. Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain:
• Mekanisme katup dengan poros cam di bawah
• Mekanisme katup dengan poros cam di atas
 Tipe SOHC (Singgle Over Head Cam Shaft).
poros nok (camshaft) hanya satu berada diatas ruang bakar
 Tipe DOHC (Double Over Head Cam Shaft).
terdapat dua poros nok (camshaft) yaitu satu untuk
menggerakan katup masuk dan katup buang.
b. Komponen utama mekanisme katup adalah sebagai berikut
• Katup berfungsi membuka dan menutup saluran, baik saluran
masuk Intake manifold (disebut katup masuk) maupun saluran
buang Exhaust manifold (disebut katup buang).
• Poros cam berfungsi sebagai penggerak katup baik secara
langsung atau melalui lengan pengayun / pelatuk (rocker arm).
• Rantai penggerak poros nok yang umum digunakan pada mesin
adalah penggerak jenis roda gigi, rantai, dan sabuk bergigi (belt)
pada pergerakannya rantai / sabuk bergigi penggerak perlu
diberi peralatan tambahan yang berfungsi sebagai penahan
kekencangan rantai / sabuk bergigi agar tidak mudah lepas
yaitu yang disebut dengan tensioner.
c. Untuk mengembalikan performa mesin terkait efisiensi volumetric
pada ruang bakar, perlu dilakukan pekerjaan menyetel katup,
karena pada pemakaiannya kerenggangan katup bisa berubah
akibat adanya keausan.

23
G. Umpan Balik dan tindak lanjut
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta didik secara jujur
harus mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini :

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya dapat menjelaskan nama & fungsi komponen utama mesin
2 Saya dapat menjelaskan nama & fungsi mekanisme katup
3 Saya dapat menjelaskan cara kerja mekanisme katup
4 Saya dapat menjelaskan fungsi komponen mekanisme katup
5 Saya dapat menjelaskan jenis mekanisme katup
6 Saya dapat menjelaskan cirri-ciri jenis mekanisme katup
7 Saya dapat menjelaskan cara kerja mekanisme katup
8 Saya dapat menjelaskan langkah pemeriksaan celah katup
9 Saya dapat menjelaskan langkah penyetelan katup
10 Saya dapat menyetel celah katup sesuai spesifikasi

Jika semua pernyataan diatas dijawab dengan ya berarti peserta bisa


melanjutkan mempelajari materi berikutnya.

H. Kunci Jawaban
1. Blok silinder, kepala silinder, gasket, poros engkol, roda penerus, panci
oli, dan torak.
2. Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru
ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran
keluar silinder
3. Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan
cairan minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar
4. Mekanisme katup tipe OHV adalah katup berada di atas ruang bakar
poros cam berada di bawah, sedangkan OHC adalah letak katup dan
poros cam berada di atas.
5. Untuk mengembalikan performa mesin terkait efisiensi volumetric pada
ruang bakar.

24
Mengetahui, Banda Aceh, Juli 2022
Wakil Bidang Kurikulum Guru Bidang Study,

Cut Milawati, S.Pd Efriyanto, ST


NIP. 19760706 200504 2 005 NIP. 19731215 200504 1001

Menyetujui,
Kepala SMK Negeri 4 Banda Aceh

Yasni Marjaya, S.Pd


NIP. 19640209 198903 1 005

25

Anda mungkin juga menyukai