Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH ( BIAS )


UPT PUSKESMAS KECAMATAN PONTANG
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN

Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui Usaha Kesehatan Anak
Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar anak sekolah melalui perilaku hidup bersin dan sehat,
menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak
sekolah. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, pada saat ini BIAS
untuk kelas 1 mendapatkan imunisasi Campak dan DT, Sedangkan kelas 2 dan 5
mendapatkan imunisasi Td.

Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan


atau vaksin ( suatu obat yang digunakan untuk membantu mencegah suatu penyakit
pada anak sekolah sehingga terhindar dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi ( PD3I )

B. LATAR BELAKANG

Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalahk


kesehatan di Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan bahwa proporsi
penyebab kematian bayi di Indonesia adalah 28% karena tetanus neonatorum, 30.000
anak setiap tahunnya meninggal karena Campak serta 1401 kasus difteri tahun 2008-
2011.

Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan
imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatality rate antara 30%
sampai 90%. Kekebalan terhadap penyakit ini hanya diperoleh melalui imunisasi
tetanus sebanyak 5 dosis (status T5). Untuk mempercepat eliminasi tetanus
neonatorum kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di tingkat Kabupaten/Kota dalam 1
tahun sesuai ketentuan WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua
WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar atau sederajat
merupakan rangkaian upaya mencapai status T5 bagi setiap individu.

1
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat infeksius.
Tanpa imunisasi, penyakit ini akan menyerang hampir setiap anak. Komplikasi campak
seperti radang paru (pneumonia), berak-berak (diare), radang telinga (otitis media), dan
radang otak (ensefalitis) terutama pada anak dengan gizi buruk dapat menimbulkan
cacat dan kematian. Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk terbesar di
dunia dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah 80%, sehingga Indonesia
menjadi negara yang sangat rawan terhadap penyakit campak, seperti yang ditunjukkan
oleh data tahun 2006 bahwa angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan
30.000 kematian. Kondisi ini menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 47
negara prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan
akselerasi dan menjaga kesinambungan dari reduksi campak.

Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan kasus
difteri terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans,pada tahun 2010 dan 2012
terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia
yang perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus rantai penularan penyakit
difteri dilakukan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan
dilanjutkan dengan imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5. Pelaksanaan
kegiatan BIAS ini dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.

Masih tingginya angka kesakitan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi ( PD3I ) pada anak usia kurang dari 15 tahun.

C. TUJUAN
1. Umum
Mencegah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) Campak pada anak Sekolah
serta diperolehnya perlindungan jangka panjang terhadap penyakit difteri dan Tetanus
termasuk tetanus neonatorum

2 Khusus

Memberikan imunisasi lanjutan pada anak SD/MI kelas 1, 2, 5 tanpa


memandang status imunisasi saat bayi

2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Sosialisasi BIAS (Bulan a. Koordinasi dengan lintas sektoral
Imunisas Anak Sekolah) b. Persiapan alat, materi, media sebelum
pelaksanaan kegiatan
c. Pertemuan dengan kepala sekolah
d. Menentukan rencana tindak lanjut
e. Mencatat hasil kegiatan
f. Mendokumentasikan kegiatan
g. Pelaporan kegiatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Di dalam melaksanakan seluruh kegiatan, penanggung jawab dan pelaksana


mengacu pada tata nilai puskesmas dan budaya kerja puskesmas Pontang, yaitu
AGAMIS :
A : Aman ( Aman Pasien, Aman Petugas, Aman Lingkungan )

G : Gesit ( Responsif Cepat Tanggap )

A : Akuntabel ( Bekerja Sesuai Pedoman )

M : Malu ( Kinerja, Disiplin )

I : Indah ( Pantas, Bersih, Asri )

S : Senyum, Salam, Sapa

 LINTAS PROGRAM TERKAIT


Program Promkes, UKS : memberikan penyuluhan

 LINTAS SEKTOR TERKAIT


Tripika : memberikan dukungan
Intsitusi Pendidikan : mengkordinasikan sasaran

3
F. SASARAN

BIAS Campak : anak SD/MI kelas 1

BIAS DT : anak SD/MI kelas 1 usia < 7 tahun

BIAS Td : anak SD/MI kelas 1 usia > 7 tahun, kelas 2 dan kelas 5.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2019

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

BIAS x
CAMPAK

BIAS DT/
x
Td

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan, pelaporan dilakukan setiap bulan


kepada kepala puskesmas dan dinas kesehataan

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dalam bentuk notulen kegiataan, pelaporan dilakukan kepada kepala
puskesmas secara tertulis, ditetapkan oleh kepala puskesmas.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan.

Mengetahui Pontang , 8 Januari 2019

Kepala UPT Puskesmas kecamatan Pontang Penanggungjawab Program Imunisasi

Hj.Sruwi, S.SiT,MMKes Siti Dedeh Widi Asih, Amd Keb


NIP. 196703101990032009 NIP. 198605202017042002

4
5

Anda mungkin juga menyukai