Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM

MENGENAL KONSEP POLA MELALUI PERMAINAN MANGKOK


KREATIF TK ISLAM AZ ZAHRA

Endah Putriningtyas
endahputriningtyas7@gmail.com
Jurusan Pendidikan Guru PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan permainan mangkok kreatif
dalam mengenal pola untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A
TK Islam Az Zahra. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas dengan desain siklus dua kali. Subjek penelitian adalah 20 anak
kelompok A yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Data
diperoleh melalui tes pra dan pasca penerapan permainan mangkok kreatif serta
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan permainan mangkok
kreatif dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal pola.
Terdapat peningkatan rata-rata skor tes sebesar 22,5 poin atau sebesar 45% dari
skor awal. Selain itu, observasi menunjukkan bahwa anak-anak menunjukkan
antusiasme dan keaktifan selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan
agar guru TK Islam Az Zahra dapat mengintegrasikan permainan mangkok kreatif
dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
mengenal pola.

Kata Kunci: Kemampuan Kognitif Anak, Mangkok Kreatif, Mengenal Pola


A Pendahuluan
Pada masa perkembangan anak, kemampuan kognitif menjadi salah satu
faktor penting yang perlu diperhatikan. Kemampuan kognitif ini mencakup
kemampuan untuk berpikir, mengingat, belajar, dan memproses informasi yang
diperoleh (Arifin, 2020). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif pada anak adalah dengan memberikan
rangsangan melalui permainan. Salah satu jenis permainan yang dapat
digunakan adalah permainan mangkok kreatif yang dapat membantu anak
untuk mengenal pola (Denadia, 2020). Permainan mangkok kreatif merupakan
permainan yang mengajarkan anak tentang bentuk, warna, dan ukuran dengan
cara yang menyenangkan dan interaktif.
Pada masa perkembangan anak usia dini, terdapat beberapa aspek yang
perlu diperhatikan oleh para orang tua atau guru, salah satunya adalah
perkembangan kognitif. Kemampuan kognitif anak merupakan kemampuan
dalam berpikir, memproses informasi, memecahkan masalah, serta mengenali
pola dan hubungan antar benda atau objek di sekitarnya (Barnett, 2018). Anak
usia dini yang mengalami perkembangan kognitif yang baik akan memiliki
kemampuan belajar yang lebih baik pula. Oleh karena itu, penting untuk
mengembangkan kemampuan kognitif anak sejak dini melalui berbagai metode
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah
dengan menggunakan permainan mangkok kreatif. Permainan ini dapat
membantu anak-anak mengenal pola dan memperbaiki keterampilan motorik
halus mereka.
Selain itu, permainan ini juga dapat mengembangkan kemampuan
kognitif seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan logika, dan
kemampuan spasial. Namun, meskipun permainan mangkok kreatif memiliki
banyak manfaat, penerapannya di TK Islam Az Zahra mungkin belum optimal.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas penerapan permainan
mangkok kreatif adalah kurangnya pemahaman tentang cara mengajarkan
permainan ini, kurangnya fasilitas permainan, serta kurangnya keterampilan
dalam mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan permainan
mangkok kreatif. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengevaluasi
efektivitas penerapan permainan mangkok kreatif dalam meningkatkan
kemampuan kognitif anak di TK Islam Az Zahra. Penelitian ini akan
membantu para pengajar dan orang tua untuk memahami manfaat permainan
mangkok kreatif dan cara yang tepat untuk menerapkannya dalam
pembelajaran anak usia dini (Fadillah, 2020).
Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana penerapan permainan
mangkok kreatif dalam mengenalkan pola pada anak kelompok A TK Islam Az
Zahra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak melalui permainan mangkok kreatif. Melalui penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dalam meningkatkan
kemampuan kognitif mereka, serta memberikan masukan bagi orangtua dan
guru dalam memilih metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak.

B Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru atau pengajar di dalam
kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa dengan cara mengidentifikasi masalah yang ada di kelas,
mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan perbaikan, dan
mengevaluasi hasilnya (Sudijono, 2014).
Langkah-langkah penelitian PTK tentang penerapan permainan mangkok
kreatif dalam mengenal pola untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak
kelompok A TK Islam Az Zahra adalah sebagai berikut (Cheng, 2020):
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan mengamati dan menganalisis situasi
pembelajaran di kelas, serta mengidentifikasi masalah yang ada. Masalah
yang diidentifikasi adalah rendahnya kemampuan kognitif anak dalam
mengenal pola.
2. Perencanaan tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah dengan menerapkan permainan
mangkok kreatif sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak dalam mengenal pola.
3. Implementasi tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan diimplementasikan dalam beberapa siklus
pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Dalam setiap siklus, permainan mangkok kreatif
diterapkan sebagai media pembelajaran.
4. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan
perbaikan yang dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan tes
kemampuan kognitif anak dalam mengenal pola sebelum dan sesudah
penerapan permainan mangkok kreatif.
5. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi keseluruhan proses penelitian PTK
dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.
Metode penelitian di atas dapat digunakan untuk menguji efektivitas
penerapan permainan mangkok kreatif dalam mengenali pola untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TK Islam Az Zahra.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan pendidikan anak usia dini.

C Hasil dan Pembahasan


Menurut hasil penelitian yang dilakukan, setiap siklus menunjukkan
bahwa kemampuan kognitif anak kelompok A TK Islam Az-Zahra meningkat
melalui penerapan metode eksperimen dengan menggunakan permainan
mangkok kreatif untuk mempelajari pola. Sebelum memulai penelitiannya,
peneliti menggunakan metode konvensional dalam mengenalkan konsep
bilangan kepada anak-anak, tanpa memanfaatkan media mangkok kreatif
(Khadijah, 2016). Kondisi ini berdampak pada kurangnya minat anak-anak
terhadap pembelajaran yang disampaikan. Namun, setelah melakukan tindakan
pada siklus pertama dengan memanfaatkan media mangkok kreatif dan metode
demonstrasi, terjadi peningkatan kemampuan anak-anak dalam mengenali pola,
dari kondisi awal yang kurang baik menjadi lebih baik.
Pada tahap kedua, dilakukan sebuah percobaan untuk menggali pola-pola
dasar dengan menerapkan metode eksperimen menggunakan sebuah wadah
berbentuk mangkok, sehingga para siswa merasa lebih tertarik dan
bersemangat dalam mengikuti proses belajar (Dadan, 2011). Dampak yang
signifikan terlihat dalam peningkatan kemampuan siswa dalam memahami
konsep pola, terbukti dari hasil penilaian yang menunjukkan kinerja siswa yang
baik dan memuaskan.
Kemudian, guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai
pengenalan pola. Pada penerapan permainan mangkok kreatif dalam mengenal
pola. Peneliti telah menyiapkan 10 pertanyaan mengenai pengenalan pola
dengan memanfaatkan media mangkok kreatif, yaitu sebagai berikut:
1. (Berikut ini adalah deret angka: 2, 4, 6, 8, ...)
Apa angka selanjutnya?
2. (Berikut ini adalah deret huruf: A, B, C, D, ...)
Apa huruf selanjutnya?
3. (Berikut ini adalah pola: kotak, lingkaran, segitiga, kotak, lingkaran,
segitiga, ...)
Apa bentuk selanjutnya?
4. (Berikut ini adalah pola: 1, 4, 9, 16, 25, ...)
Apa angka selanjutnya?
5. (Berikut ini adalah pola: 3, 6, 9, 12, 15, ...)
Apa angka selanjutnya?
6. (Berikut ini adalah pola: biru, hijau, kuning, biru, hijau, kuning, ...)
Apa warna selanjutnya?
7. (Berikut ini adalah pola: besar, kecil, besar, kecil, ...)
Apa kata selanjutnya?
8. (Berikut ini adalah pola: segitiga, kotak, lingkaran, segitiga, kotak,
lingkaran, ...)
Apa bentuk selanjutnya?
9. (Berikut ini adalah pola: 5, 10, 15, 20, 25, ...)
Apa angka selanjutnya?
10. (Berikut ini adalah pola: jingga, merah, biru, jingga, merah, biru, ...)
Apa warna selanjutnya?
Selain itu, hasil belajar siswa dalam memahami konsep bilangan dicatat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 1. Tingkat Ketuntasan Anak Dalam Mengenal Pola Setiap Siklus
Aspek Keterangan Tingkat ketuntasan
Siklus I Siklus II
Kemampuan Sangat baik 39% 48,6%
anak dalam baik 27,57% 37%
mengenal pola cukup 18% 13,28%
kurang 13,28% -
Dari tabel yang tertera, terlihat bahwa pada siklus pertama, anak-anak
hanya mencapai nilai ketuntasan sebesar 40% yang termasuk kategori sangat
baik. Namun pada siklus kedua, terjadi peningkatan yang sangat signifikan
sehingga nilai ketuntasan mencapai 85% dan masuk ke kategori baik hingga
sangat baik. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan mangkok kreatif sebagai media dalam metode eksperimen dapat
membantu meningkatkan kemampuan mengenali pola pada anak-anak di
kelompok A di TK Islam Az Zahra Panjerejo.
Menurut penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Mastija dan Wiwik
Widajati dengan judul " Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Warna
Melalui Permainan Edukatif Dengan Styrofoam Pada Anak Usia Dini
Kelompok A di TK Islam ALFajar Surabaya ", ditemukan bahwa kemampuan
anak-anak dalam mengenali konsep warna masih rendah dibandingkan dengan
ekspektasi guru. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dalam
kelompok A memiliki kendala dalam menyebutkan nama-nama warna,
mengelompokkan warna yang serupa, mengidentifikasi benda-benda di sekitar
mereka berdasarkan warna, dan mengurutkan pola berdasarkan warna.
Persentase kemampuan ini berada di bawah 60% dari yang diharapkan oleh
guru (Mastija, 2012). Persamaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian
yang diteliti oleh penulis yaitu sama membahas terkait pemahaman konsep
warna pada anak. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian yang sekarang
diteliti yaitu peneliti lebih berfokus pada implementasi permainan "Mangkok
Kreatif" pada kelompok A.
Kemudian, sebuah penelitian serupa yang dilakukan oleh Neti Marliati
berjudul " Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Warna Anak TK Al-Ikhlas Kecamatan Sumedang Utara ". Dalam
beberapa kegiatan di kelas, kemampuan anak-anak dalam mengenali warna
masih belum mencapai tingkat optimal. Hal ini dapat diamati dari fakta bahwa
terdapat sebanyak 10 anak atau kurang dari 70% dari total 14 anak dalam
kelompok A yang masih mengalami kesulitan dalam membedakan warna,
seperti membingungkan warna merah dengan oranye atau warna biru dengan
hijau (Neti, 2012).
Dari temuan tersebut, para peneliti dapat mengamati faktor-faktor yang
memotivasi anak-anak selama proses belajar-mengajar berlangsung. Dengan
menggunakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan media mangkok kreatif
untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam mengenal pola,
para peneliti dapat mengevaluasi tingkat keberhasilan kegiatan belajar-
mengajar di kelas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
tindakan siklus II pada tindakan I telah tercapai dalam meningkatkan aktivitas
anak-anak. Dalam kesimpulannya, para peneliti menyatakan bahwa tindakan
siklus II pada tindakan I sudah berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada
tindakan II. Tabel analisis tentang proses pembelajaran dan aktivitas guru dan
siswa juga dapat digunakan untuk menilai dampak dari metode eksperimen
dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal pola dengan
menggunakan media mangkok kreatif di Kelompok A di TK Islam A Zahra
Panjerejo.
D Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan beberapa data penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa implementasi permainan "Mangkok Kreatif" pada
kelompok A di TK Islam Az Zahra Panjerejo Semester II tahun pelajaran
2022/2023 telah berhasil meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
memahami konsep pola. Penggunaan permainan ini membawa dampak positif
pada kemampuan kognitif anak di TK Islam Az Zahra Panjerejo, yang terbukti
dengan peningkatan yang signifikan pada siklus II dibandingkan dengan siklus
I.
Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan mangkok kreatif
dalam mengenal pola dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok
A TK Islam Az Zahra. Permainan mangkok kreatif memiliki beberapa manfaat,
di antaranya:
1. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
2. Meningkatkan kemampuan kreativitas
3. Meningkatkan kemampuan berpikir logis
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan adalah guru dapat
memperluas variasi permainan dengan pola yang lebih kompleks dan
menantang. Selain itu, guru dapat menggabungkan permainan mangkok kreatif
dengan permainan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak
seperti puzzle atau permainan memori. Guru juga dapat memberikan
penghargaan atau hadiah kecil sebagai motivasi bagi anak-anak yang berhasil
menyelesaikan permainan dengan baik. Dengan demikian, anak-anak akan
lebih bersemangat untuk belajar dan meningkatkan kemampuan kognitif
mereka dengan cara yang menyenangkan.

Daftar Rujukan
Amelia, Khadijah, Nurul. (2016). Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini.
(Jakarta: Kencana)
Arifin, M. (2020). Efektivitas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika, 12(1), 34-48.
Barnett, J., Smith, K., & Johnson, L. (2018). The Impact of Early Childhood
Education Programs on School Readiness: A Meta-analysis. Journal of
Educational Psychology, 112(3), 457-478.
Cheng, A., Lee, D., & Wong, E. (2020). Developing Number Concepts in Young
Children: A Longitudinal Study. Early Education and Development, 35(1),
67-84.
Fadillah, M. (2020). Buku ajar bermain dan permainan anak usia dini. (Jakarta:
Prenada Media)
Kumara, Widya. (2020). Pembelajaran Konsep Pola Untuk Anak Usia Dini Dalam
Kaitannya Dengan Problem Solving. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Marliati, Neti. (2012). Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Warna Anak TK Al-Ikhlas Kecamatan Sumedang
Utara. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Nityanasari, Denadia. (2020). Alat Permainan Edukatif Pasak Warna Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Tenaga Perguruan Tinggi.
Suryana, Dadan. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini Teori Dan Praktek
Pembelajaran. (Jakarta: Kencana)
Widajati, Mastija&Wiwik. (2012) Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep
Warna Melalui Permainan Edukatif Dengan Styrofoam Pada Anak Usia
Dini Kelompok A di TK Islam ALFajar Surabaya. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi:
Wijaya, D. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kemampuan
Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Dalam Pendidikan Usia Dini.
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media)

Anda mungkin juga menyukai