Tugas Uas
Tugas Uas
PENDAHULUAN
Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara
akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan,
setiap negara melakukan hubungan perdagangan. Hubungan perdagangan
antarnegara ini disebut juga perdagangan internasional.
Perdangan internasional dikaji dalam ilmu ekonomi internasional
yang merupakan cabang ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai
hubungan ekonomi antar-negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro
(penentuan harga/alokasi sumber) dan ilmu ekonomi makro (pendapatan
nasional/GNP, pndapatan perkapita/GDP dan sumber daya agregat).
Hubungan ekonomi internasional ini memiliki pengaruh yang
sangat erat dengan keseimbangan ekonomi. yang mana dapat
mempengaruhi keseimbangan supply dan demand, pendapatan nasional
dan aspek mikro perusahaan. Keseimbangan ekonomi yang menjadi
dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional
dalam domestik negara. Dapat berdampak baik jika dalam persaingan
tersebut mampu membawa negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku
yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan
kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya,
ketika negara tersebut hanya terlibat menjadi konsumtif makan akan
membawa dampak pada keruntuhan yang dimulai dari jatuhnya nilai mata
uang negara tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Manfaat perdagangan internasional
3
Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua
negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan
manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa
kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari
perdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya
Rusia, China, dan Vietnam.
4
melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek
barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau
tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat
dokumen barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau
menggunakan anjing pelacak.
5
kewajiban dalan transaksi ekonomi dan keuangan internasional adalah
sebagai berikut:
6
bank akan membayar sejumlah uang tertentu apabila syarat-
syarat yang ditetapkan dalam LC tersebut terpenuhi.
Metode ini memberikan keuntungan, baik kepada eksportir
maupun importer. Eksportir dijamin akan menerima
pembayaran jika mampu menunjukkan dokumen pengiriman
barang yang tertera sesuai dalam LC. Bank berkewajiban
memeriksa kelengkapan dokumen yang tercatat dalam LC, tapi
tidak bertanggung jawab terhadap kondisi fisik barang.
Dokumen LC tidak menjamin importer menerima barang
sesuai dengan yang dipesan. Bank hanya bertanggung jawab
dalam pemerosesan dan penelitian dokumen barang. Jika
eksportir telah menyerahkan dokumen kepada bank dan cocok
dengan isi dokumen LC, maka bank akan membayar ekspotir
sebesar nilai faktur atau invoicenya.
4. Draft, Wessel, and Commercial Bill of Exchange
Draft merupakan sebuah dokumen yang prinsipnya berisi suatu
intrksi dari eksportir kepada importer untuk membayar barang
atau produk yang telah dibelinya, dalam dokumen ini tertulis
perintah dari eksportir, drawer yang ditujukan kepada importer,
drawee atau agennya untuk melakukan pembayaran sejumlah
tertentu dan dalam jangka waktu atau tanggal tertentu kepada
pihak yang ditunjuk atau pemegang atau pembawa draft
tersebut.
Metode pembayaran ini lebih beresiko bagi eksportir karena
tidak ada jaminan dari bank importit. Artinya jika importer
tidak mampu membayar draft yang dikirimkan eksportir, bank
tidak memiliki kewajiban untuk menutup pembayarannya.
5. Consignment (konsinyasi)
Consignment atau konsinyasi adalah suatu metode pembayaran
internasional yang dilakukan oleh importer kepada eksportir
setelah produk atau barangnya laku terjual kepada pihak ketiga.
Dengan metode ini eksportir akan mengirim barang kepada
importer tetapi hak kepemilikan barang tersebut tetap dipegang
oleh eksportir.
Dengan system ini, importer bertindak sebagai pemasaran dari
pihak eksportir. Pembayaran baru dilakukan setelah importer
mampu menjual barang dan menerima pembayaran dari
penjualannya.
7
Sistem ini memiliki resiko tinggi bagi eksportir sehingga
system ini lebih banyak digunakan oleh perusahaan afiliasi atas
subsidiary dari perusahaan induk atau parent company.
6. Private Compensation
Private compensation merupakan cara pembayaran
internasional yang dilakukan antara importer dan eksportir
dengan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang
piutang. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode
ini menggunakan pihak ketiga untuk mengurangi atau
meniadakan transfer valas keluar negeri.
8
negara yang mengalami deficit atau surplus, dan perubahan
harga itulah yang menciptakan penyesuaian. Mekanisme ini
sebagaimana dijelaskan oleh David Hume yang dikenal dengan
“price specie flow mechanism” sebagai berikut. Ketika suatu
negara mengalami defisit BOP, persediaan emas turun karena
lari ke luar negeri. Larinya emas ke luar negeri berakibat
turunnya money supply domestik yang disertai dengan
turunnya harga-harga barang. Akibatnya, harga barang dalam
negeri menjadi kompetitif yang pada gilirannya akan kembali
meningkatkan ekspor pada kondisi semula atau bahkan lebih
besar.
Mekanisme penyesuaian pendapatan otomatis (automatic
income adjustment mechanism) yaitu proses penyesuaian
akibat deficit atau surplus pada NPI dengan bertumpu pada
perubahan pendapatan Nasional. Penyesuaian pendapatan
adalah penyesuaian secara agregat sektor Makro.
2. Kebijakan penyesuaian (adjustment policies).
Yaitu suatu bentuk penyesuaian dari ketidakseimbangan neraca
pembayaran dengan cara pemerintah mengeluarkan intervensi
atau kebijakan agar dapat terjadi penyesuaian. Misalnya :
penarikan asset cadangan international, hutang luar negeri,
devaluasi mata uang domestic (pemerintah secara sengaja
menurunkan mata uang dalam negeri untuk upaya peningkatan
eksport), dll.
9
2.3 Perbedaan Perusahaan MNC dengan Perusahaan Global
10
4) Pengembangan sistem managemen dan distribusi yang melintasi
batas- batas Negara, terutama system modal ventura, lisensi dan
franchise.
5) Membentuk cabang-cabang di luar negeri.
6) Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang
bersifat global (mendunia), jadi perusahan tersebut membuat atau
menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara.
7) Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya
manufaktur. 8. Menempatkan cabang pada Negara-negara maju.
E. Perusahaan Global
11
yang beroprasi pada beberapa Negara bisa disebut sebagai Multinasional
Company, namun belum bisa disebut sebagai Global Company.
12
G. Persamaan Perusahaan Multinasional dan Global
13
3) Perusahan Global cenderung lebih peka terhadap lingkungan.
sebagai contoh, seperti yang tertulis di studi kasus diatas
perusahaan Unilever melihat masih rendahnya kasadaran
masyarakat idonesia dalam kesehatan gigi dan kebersihan mulut,
Unileverpun memproduksi pepsodent sebagai program Edukasi
kesehatan Gigi dan Mulut berbeda dengan perusahaan Coca-Cola
yang masih lebih cenderung memandang keuntugan sebagai hal
yang harus di utamakan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/215649558/Perusahaan-Multinasional-Dan-Global
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/11/07/perusahaan-multinasional/
http://kabarfebri.blogspot.com/2012/06/pengaruh-kehadiran-perusahaan.html
http://adinugroho5.wordpress.com/2010/11/18/dampak-dampak-negative-
perusahaan-multinasional-mnc-serta-penanggulangannya/
16