Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TANAMAN

“MENGENAL PERANAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN


VEGETATIF JAGUNG, PADI DAN KEDELAI”

Disusun Oleh:
NAMA : Sawfrina Novri Fitri Yuliani
NPM : E1J021039
SHIFT : C1
DOSEN : Dr. Ir. Yulian, M.Sc
CO-ASST : Putri Ayu Maharani
Haposan Adi Putra Munthe

LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pupuk organik adalah pupuk yang dapat menambah unsur hara makro dan mikro
tanah dan dapat memperbaiki struktur tanah pertanian. Keuntungan dari pupuk organik
antara lain (1) dapat memperbaiki struktur tanah, (2) meningkatkan daya scrap air tanah,
dan (3) kondisi kehidupan dalam tanah dan sumber zat makanan akan meningkat. Bahan
organik berperan dalam kesuburan tanah, yaitu dalam proses pelapukan batuan dan
proses dekomposisi selain mineral-mineral tanah, sumber hara tanaman, pembentuk
struktur tanah yang stabil, dan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan
perakaran tanaman (Hardjowigeno, 2007).
Pemberian pupuk organik yang berupa pupuk kandang dapat memperbaiki
agregasi dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur dan akar mampu menyerap
hara lebih baik. Nitrogen berperan penting dalam proses fotosintesis sehingga memiliki
peran penting bagi metabolisme dan respirasi tanaman (Widi Rizky Utami, 2020).
Tujuan pemupukan organik adalah untuk meningkatkan kesuburan dan kegiatan
biologi tanah yang dilaksanakan dengan cara menambahkan bahan organik dalam jumlah
yang cukup dan diupayakan berasal dari dalam petak pertanian itu sendiri. Filosofi dari
pertanian organik adalah mengembangkan prinsip memberikan makanan pada tanah,
kemudian tanah menyediakan makanan untuk tanaman bukan memberi langsung kepada
tanaman (Sutanto, 2002).
Pupuk organik bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah. Pupuk organik berdasarkan bentuknya terbagi dua yaitu pupuk organik padat dan
pupuk organik cair. Manfaat penting dari pupuk organik cair adalah mampu
meningkatkan kapasitas kemampuan akar dalam menyerap unsur hara serta membantu
totalitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk organik cair juga
mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah polong tanaman
(Hamzah 2014).
Penambahan pupuk kandang sapi menghasilkan pertumbuhan dan serapan
hara tanaman kedelai yang lebih baik dibandingkan tanpa pupuk. Penambahan pupuk
kandang sapi meningkatkan dugaan hasil kedelai, walaupun tidak berbeda nyata antar
dosis yang diaplikasikan. Penambahan 7.5 ton pupuk kandang sapi ha-1 atau
pembanding 7.5 ton pupuk kandang kambing ha-1 lebih efisien diaplikasikan dalam
produksi kedelai organik daripada perlakuan lainnya.
Seiring dengan perubahan gaya hidup konsumen di Indonesia, permintaan produk
pangan organik seperti kedelai semakin meningkat. Saat ini konsumen terutama
konsumen menengah ke atas menghendaki produk pangan yang sehat, aman, bernutrisi
tinggi dan ramah lingkungan (Melati dan Andriyani, 2005). Peningkatan permintaan
produk pangan organik juga terjadi di negara lain seperti Inggris yang laju permintaan
produk organiknya lebih besar dibandingkan produksi sehingga 75% dari total
kebutuhan pangan organik diimpor dari negara lain (Rigby et al., 2001).
Penambahan pupuk kandang yang dikombinasikan dengan pupuk kimia
sintetis pada tanaman kedelai dapat meningkatkan panjang dan kerapatan akar,
luas daun, biomassa, serapan nitrogen (N), produksi biji, efisiensi penggunaan air
dan N dan memperbaiki sifat fisik tanah (Bandyopadhyay et al., 2010). Ketersediaan
dan keragaman Rhizobium dalam bintil akar kedelai pada lahan pertanian organik lebih
tinggi daripada pada lahan konvensional. Input pemupukan, pengendalian hama yang
digunakan, tingkat keragaman tanah dan meningkatnya rekombinasi genomik
Rhizobium yang dipengaruhi oleh sejarah jenis legum yang pernah ditanam
berpengaruh terhadap keragaman Rhizobium (Grossman et al., 2011).
Pada tanaman padi peranan pupuk kandang pada tanaman ini yaitu pada
penghijauan daun dan merangsang kecepatan tumbuh memberikan warna hijau tua pada
bagian tanaman sebagai komponen klorofil, merangsang kecepatan tumbuh atau
menambah tinggi dan jumlah anakan, menambah ukuran daun dan gabah, menambah
jumlah gabah per malai dan menambah kandungan protein gabah.
Pada tanaman jagung peranan pupuk adalah sangat terlihat dengan pesatnya
pertumbuhan jagung setelah bencana dimakan sapi dan sampai sekarang jagung masih
subur, Berdasarkan hasil penelitian Asroh, (2009) menyatakan bahwa pemberian pupuk
kandang sapi 300g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis, terutama jumlah daun hijau selama fase pengisian biji, mempercepat umur keluar
malai dan tongkolserta meningkatkan hasil.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui peranan kotoran sapi
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung, Kedelai dan Padi.

1.3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi. Pangan
dapat berasal dari hewan dan tumbuhan. Tanaman pangan merupakan kelompok tanaman
sumber karbohidrat dan protein. Secara sempit tanaman pangan sering dibatasi pada
kelompok tanaman yang berumur semusim. Akan tetapi tanaman pangan tidak hanya pada
tanaman semusim saja, tetapi juga terdapat pada tanaman tahunan seperti pada tanaman buah-
buhan yang menggandung karbohidrat maupun protein. Tanaman pangan utama adalah
kelompok serelia (padi dan jagung), legume pangan (kacang tanah, kacang hijau, dan kacang
kedelai), umbi-umbian yang terdiri dari ubi jalar, singkong, serta talas (Purwono dan
Purnawati, 2007). Padi merupakan tanaman budidaya yang sangat penting penting bagi
manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia bergantung padi sebagai sumber pangan.
Tanaman padi miliki nilai spiritual, budaya, ekonomi dan politik yang penting bagi bangsa
Indonesia. Padi dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan memiliki kemampuan adaptasi
yang sangat baik. Padi mampu beradaptasi pada dataran rendah hingga dataran tinggi (2000 m
dpl), suhu tropis dan subtropis (kecuali benua antartika), daerah basah (rawa-rawa) hingga
kering (berpasir), daerah subur sampai marjinal seperti mengandung cekaman salinitas,
alumunium, fero, asam-asam organik, kekeringan dan lain-lain (Utama, 2015).
Selain Padi sebagai salah satu tanaman yang berpengaruh dalam ketahanan pangan ada
juga tanaman lain contohnya Jagung , jagung merupakan komoditi lain yang digunakan
sebagai pengganti padi, biasanya jagung yang digunakan akan di simpan di gudang dengan
tujuan dikeringkan supaya awet dan tahan lama. Tanaman jagung bersifat protandri, yaitu
bunga jantan umumnya tumbuh 1 – 2 hari sebelum munculnya rambut pada bunga betina.
Bunga betinanya meliputi, tangkai, tunas, tongkol, klobot, calon biji, calon janggel, penutup
klobot, dan rambut. Pertumbuhan tanaman jagung bersifat apikal dominan, yaitu titik
dominasi pertumbuhan ada pada pucuk batang, mengakibatkan tongkol yang paling atas
berkembang lebih besar daripada yang bawah dan terjadi kompetisi antar tongkol (Novik,
2013).Menurut Kedelai merupakan tanaman pangan yang memiliki permintaan kebutuhan
yang tinggi sehingga tidak cukupnya dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri pemerintah
melakukan impor kedelai dari luar negeri contohnya dari thailand, akan tetapi kedelai lokal
memiliki kandungan lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai import. Kandungan yang
terdapat pada Kedelai itu sendiri ialah Protein Nabati, 18% lemak, 35% karbohidrat, 8% air,
35% protein, dan 5,25% mineral (Marliah dkk, 2012).
Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi serta mutu yang akan diperoleh adalah
dengan melakukan pemupukan. Dengan dilakukannya pemupukan secara tidak langsung
Daun tanaman yang banyak mengandung klorofil akan melakukan proses fotosintesis
sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, dan
jumlah cabang serta menambah kandungan protein tanaman (Dewanto dkk., 2013). Daun
merupakan organ penghasil fotosintat utama dan jumlah daun merupakan salah satu indikator
pertumbuhan yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan tanaman (Pujiasmanto dkk., 2009).
Pemupukan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara dalam
jumlah yang seimbang untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif (Anindyawati,
2010). Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang dapat
meningkatkan kehidupan mikroba tanah, hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan (Pangaribuan dkk., 2013).
Penambahan pupuk kandang ke dalam tanah selain meningkatkan jumlah dan aktivitas
mikroorganisme tanah, dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, mempertinggi humus,
memperbaiki struktur tanah (Arifah, 2013). Pupuk kandang secara bertahap akan
terdekomposisi dan unsur hara hasil proses dekomposisi secara bertahap pula akan tersedia
bagi tanaman. Pemberian pupuk kandang secara teratur ke dalam tanah, menghasilkan hara
pada tanah tersebut dalam jangka waktu lama akan tetap baik (Subatra, 2013). Tanaman akan
tumbuh dengan baik dan subur apabila unsur hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup dan
seimbang serta pembentukan pucuk atau daun baru akan lebih baik dengan tersedianya nutrisi
(Dewi, 2016). Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi. Secara umum,
setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O serta unsur-unsur
hara esensial yang lain dalam jumlah yang relatif kecil (Roidah, 2013). Pupuk kandang dapat
berupa bahan limbah ternak seperti kotoran ayam, kambing, sapi dan kuda. Setiap kotoran
ternak yang berbeda memiliki kandungan unsur hara yang berbeda (Pangaribuan dkk., 2013).
BAB III
METODELOGI
3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktek nutrisi tanaman tentang unsur
hara tanaman yaitu:
 Cangkul
 Alat ukur
 Alat tulis
 Benih jagung kedelai dan padi gogo
 Pupuk UREA
 Pupuk KCL
 Pupuk SP36
 Pupuk kandang kotoran sapi

3.2. Cara Kerja


Adapun cara kerja dari praktikum nutrini tanamsan ini yaitu:
1. Siapkan tanah dan dikering anginkan
2. Menyiapkan polybag diameter 20 cm dan 10 cm kemudian diisi dengan tanah yang
sudah dikomposisikan
3. Menyiapkan pupuk kandang pupuk dasar dan benih
4. Tanam benih yang sudah disiapkan
5. Rawat tanaman dengan disiram setiap hari
6. Melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman
3.3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
PENGAMATAN MINGGU KE-1
Jagung:

Tanaman Jagung T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 23 26 19 15 14,8 24
Jumlah Daun (helai) 3 4 2 2 2 3
Luas Daun (cm2) 18 18 15 11 12 14,2
Berat Biomassa (gram) - - -

Kedelai

Tanaman Kedelai T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 15 8 11 12,4 18 16
Jumlah Daun (helai) 6 3 4 4 8 6
Jumlah Cabang (buah) - - - - - -
Jumlah Cabang Produktif - - - - - -
(buah)
Jumlah Polong - - - - - -
Pertanaman (buah)

Padi

Tanaman Padi T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 20 24 22 13 14 15
Jumlah Daun (helai) 11 15 10 6 8 8
Luas Anakan Total 3 5 3 2 3 2

PENGAMATAN MINGGU KE-2


Jagung:

Tanaman Jagung T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 7 8 7 10 8 9
Jumlah Daun (helai) 0 0 0 0 0 0
Luas Daun (cm2) 0 0 0 0 0 0
Berat Biomassa (gram) - - - - - -
Kedelai

Tanaman Kedelai T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 23,8 11 12,9 13,5 26 20
Jumlah Daun (helai) 12 6 6 6 9 7
Jumlah Cabang (buah) - - - - - -
Jumlah Cabang Produktif - - - - - -
(buah)
Jumlah Polong - - - - - -
Pertanaman (buah)

Padi

Tanaman Padi T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 21,8 26 23,7 15 15,7 15,9
Jumlah Daun (helai) 12 18 13 4 10 9
Luas Anakan Total 4 6 3 2 3 3

PENGAMATAN MINGGU KE-3


Jagung:

Tanaman Jagung T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 10 10 9 20 35 18
Jumlah Daun (helai) 2 2 2 3 9 3
Luas Daun (cm2) 12 9 7 12 16 10
Berat Biomassa (gram) - - - - - -

Kedelai

Tanaman Kedelai T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 18,1 13,2 15 17,3 32 23
Jumlah Daun (helai) 9 6 6 9 12 9
Jumlah Cabang (buah) - - - - - -
Jumlah Cabang Produktif - - - - - -
(buah)
Jumlah Polong - - - - - -
Pertanaman (buah)

Padi
Tanaman Padi T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tinggi Tanaman (cm) 23 27,9 25,2 0 17 19,6
Jumlah Daun (helai) 15 20 16 0 12 12
Luas Anakan Total 4 6 4 0 4 3

 Perhitungan pupuk
3×4
 Urea = ×200 kg=¿ 240 gram
10.000
240
9 polobag = = 26,67 gram
9
26,67
Untuk 1 tanaman = =1,48 gram
18

3×4
 SP36= ×100 kg = 120 gram
10.000
120
9 polibag = = 13,33 gram
9
13,33
untuk 1 tanaman= =0,74 gram
18

3×4
 KCL= ×100 kg = 120 gram
10.000
120
9 polibag = = 13,33 gram
9
13,33
untuk 1 tanaman= =0,74 gram
18

 Pupuk kandang sejumlah 45 gr untuk 9 tanaman

4.2. Pembahasan
Pada praktikum nutrisi tanaman kali ini kami menanam jagung kedelai dan padi
gogo dengan perlakuan pemberian pupuk kandang. Pada tahap awal diberikan pupuk
dasar yaitu pupuk urea KCL dan SP 36. Pupuk dasar ini diberikan satu minggu setelah
tanam dan bebarengan dengan itu diberikan pula pupuk kandang yaitu kotoran sapi.
Pada saat pemupukan ada sediki kesalahan yaitu kami menuang secara langsung
dan bersamaan di atas permukaan tanah yang mengakibatkan tanah kering karena sifat
pupuk dasar yang menyerap air dan juga menyebabkan tanaman dehidrasi dan
menguning hingga mati. Tanaman-tanaman yang mati setelah itu kami sulam kembali
dengan menanam di tempat lain setelah tumbuh kami pindahkan ke polybag.
Pada pengamatan minggu pertama tanaman tumbuh cukup baik subur. Pada
tanaman jagung terlihat sangat subur pada pertumbuhannya dan pada daunnya juga
warna daun yang hijau. pada tanaman kedelai pertumbuhan minggu pertama cukup
bagus dan daun helai daunnya banyak. Pada tanaman padi cukup baik cuma daunnya
kurang banyak.
Pada minggu kedua tanaman mendapat gangguan pada saat satu hari sebelum
pengamatan tanaman kami dimakan oleh sapi. Hal ini dibuktikan dengan adanya
kotoran sapi di dekat lahan praktikum kami. Untuk tanaman jagung itu habis dimakan
tersisa hanya batangnya saja. Untuk tanaman padi dan kedelai itu sedikit mengalami
kerusakan karena terinjak oleh sapi dan ada satu tanaman yang mati.untuk tanaman
kedelai pertumbuhannya kurang baik karena daunnya tidak begitu tidak bertambah
banyak namun batangnya tumbuh memanjang. Pada tanaman padi juga tidak banyak
bertambah daunnya karena mungkin gangguan dari sapi tersebut.
Pada minggu ketiga tanaman tumbuh kembali dengan baik terutama jagung mulai
tumbuh daun kembali batang bertambah tinggi dan juga subur daunnya hijau dan segar.
Pada tanaman kedelai pertumbuhannya masih kurang baik karena hanya batangnya yang
bertumbuh tinggi memanjang namun pertambahan daunnya tidak terlalu banyak. Dan
pada tanaman padi bertumbuh cukup baik namun ada satu tanaman yang mati itu karena
terinjak oleh sapi daun-daunnya mulai bertumbuh banyak dan jumlah anakannya juga
bertambah.
Dapat dilihat pada hasil pengamatan untuk tanaman jagung setelah mengalami
gangguan bertumbuh cukup baik dan subur serta segar namun pada tanaman kedelai
hanya batangnya saja yang bertambah tinggi namun daunnya tidak bertambah banyak
dan pada tanaman padi pertumbuhan daunnya cukup baik.
Dilihat dari hasil praktikum, Jadi pada perlakuan pemberian pupuk kandang,
pupuk kandang ini baik untuk pertumbuhan daun dan bagus untuk warna hijau daun
pada jagung. Namun pada pertumbuhan kedelai masih kurang baik karena daun tidak
bertambah banyak namun hanya batang saja yang bertambah tinggi. Dan pada tanaman
padi perlakuan pupuk kandang ini bagus dikarenakan pertumbuhan pertambahan daun
cukup baik.
Jika dibandingkan dengan perlakuan pemberian pupuk silika pupuk silika
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman yang di mana untuk tinggi tanaman telah
diberi perlakuan dengan pupuk silika tumbuh lebih cepat dari biasanya dengan
pertumbuhan tinggi mencapai 4 sampai 5 cm per Minggunya. Dan jika pupuk kandang
dikombinasikan dengan pupuk silika Maka Tanaman Akan bertumbuh dengan baik
untuk pertumbuhan batang.
Jika perlakuan pupuk kandang dibandingkan dengan dolomit dolomit ini memiliki
fungsi sebagai pengatur pH tanah jadi pupuk ini akan bagus jika dikombinasikan dengan
pupuk kandang karena dapat mengatur pH tanah agar toleran terhadap tanaman supaya
tanaman dapat tumbuh dengan baik dan optimal.
Jika dibandingkan dengan perlakuan pemberian MSG pada pemberian MSG
pertumbuhan batang dan daun cukup baik terutama pada batang kedelai yang
mengalami pertambahan tinggi yang optimal dan beberapa cabangnya muncul bunga
dan pada perlakuan pupuk kandang tanaman kedelai kurang baik pertumbuhannya.
Pada perlakuan kompos, pupuk kompos dapat memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik dan pada perlakuan ini pada tanaman jagung
sangat subur diberikan pupuk dolomit ini dengan bukti bahwa pertumbuhan tinggi
batang dan daun yang sangat pesat. Pada kedelai pupuk ini juga sangat baik perannya
yang dibuktikan dengan tinggi tanaman pada pengamatan ketiga mencapai 25 cm
dengan jumlah daun 10 dan cabang 4 titik pada tanaman padi pemberian dolomit juga
sangat baik dibuktikan dengan tinggi tanaman padi yang bertumbuh pesat juga jumlah
daunnya yang banyak.
Jika dibandingkan dengan perlakuan pemberian Cu pupuk kandang lebih baik
pada tanaman jagung namun pada kedelai dan padi baik pertumbuhan yang diberi
perlakuan Cu namun pada padi batang bertumbuh tinggi tetapi daunnya sedikit dan pada
perlakuan pupuk kandang batang tidak terlalu tinggi namun daunnya lebat.
Selanjutnya jika dibandingkan dengan perlakuan pemberian pupuk seng pupuk
kompos lebih baik pada tanaman jagung dan padi dikarenakan pada pemberian pupuk
seng tanaman padi hanya bertumbuh tinggi tetapi daunnya sangat sedikit dan pada
jagung juga pertumbuhannya kurang baik.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dapat dilihat dari hasil praktikum bahwa peranan pupuk kandang pada tanaman
Jagung, Kedelai dan Padi yaitu pada pertumbuhan tanaman, yang mana pada awalnya
kami menggunakan tanah yang sedit sekali unsur haranya.
Pada tanaman jagung peranan pupuk adalah sangat terlihat dengan pesatnya
pertumbuhan jagung setelah bencana dimakan sapi dan sampai sekarang jagung masih
subur.
Pada tanaman kedelai memang peranan pupuk kandang ini sangat berpengaruh
pada tanahnya menjadi lebih subur dan akar juga mampu menyerap unsur hara lebih
baik.
Pada tanaman padi peranan pupuk kandang pada tanaman ini yaitu pada
penghijauan daun dan merangsang kecepatan tumbuh.
Kesimpulan yang dapat diambil pada perbandinga perlsakuan yang diberikan
adalah masing-masing perlakuan memiliki fungsi dan benefit yang berbeda kepada
tanaman. Dan jika pupuk-pupuk tersebut dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan
tanaman maka pertumbuhan tanaman akan optimal dan baik.

5.2. Saran
Saran pada praktikum nutrisi tanaman ini praktikan harus lebih serius dan benar-
benar merawat tanaman dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal juga kita
dapat mengamati dengan baik laju pertumbuhan pada masa vegetatif agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
5.3.
DAFTAR PUSTAKA

Anindyawati, T. 2010. Potensi selulase dalam mendegradasi lignoselulosa limbah pertanian


untuk pupuk organik. Pusat Penelitian Bioteknologi-Lipi Berita Selulosa. 45 (2):
70 – 77.
Arifah S. M., (2013). Aplikasi Macam Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Kentang. Jurnal
Gamma.
Asroh.A. 2009.Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Jagung Manis.Fakultas Pertanian.Batu Raja.
Bandyopadhyay, K.K., A.K. Misra, P.K. Ghosh, K.M. Hati. 2010. Effect of integrated use
of farmyard manure and chemical fertilizers on soil physical properties and
productivity of soybean. Soil Till. Res. 110:115-125.Purwono, L. dan
Purnamawati. 2007. Budidaya Tanaman Pangan. Penerbit Agromedia. Jakarta.
Dewanto, Frobel G, dkk. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik terhadap
Produksi Tanaman Jagung.
Dewi, Y.S., Treesnowati. 2012. Pengolahan Sampah Skala Rumah Tangga Menggunakan
Metode Composting. Jurnal Ilmiah 8 (2): 35- 48 hlm.
Grossman, J.M., M.E. Schipanski, T. Sooksanguan, S. Seehaver, L.E. Drinkwater. 2011.
Diversity of rhizobia in soybean (Glycine max (Vinton)) nodules varies under
organic and conventional management. Appl. Soil Ecology 50:14-20.
Hamzah, S. 2014. Pupuk Organik Cair dan Pupuk Kandang Ayam Berpengaruh Kepada
Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.). J. Agrium. 18 (3): 228-234.
Hardjowigeno. 2007. Teknik dan Strategi Budidaya Mentimun (Cucumis sativusL.).
Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. Hal 59.
Marliah. A, Nurhayati dan Tarmizi, 2012. Pengaruh Jenis Mulsa dan Konsentrasi Pupuk
Organik Cair Super Bionik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah
(Allium ascanicum L). Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syah
Kualu Darusalam Banda Aceh. Jurnal Floratek F; 164-17.
Melati, M., W. Andriyani. 2005. Pengaruh pupuk kandang ayam dan pupuk hijau
Calopogonium mucunoidesterhadap pertumbuan dan produksi kedelai panen
muda yang dibudidayakan secara organik. Bul. Agron. 33:8-15.
Novik Kurnianti. Pada Friday, October 18, 2013 Teknik Menanam Tanaman Hiassan sevieria.
Pangaribuan, D. dan Hidayat Pujisiswanto. 2008. Pengaruh Dosis Kompos Pupuk Kandang
Sapi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Tomat. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi-II. 2008. Universitas Lampung Pangaribuan, D. H.,
M. Yasir, dan N. K. Utami, 2012. Dampak Bokashi kotoran ternak dalam
pengurangan pemakaian pupuk Anorganik pada budidaya tanaman tomat.J.Agron
Indonesia 40 (3):204 – 210: Bandar Lampung.
Pujiasmanto, B., P. Sunu dan A. Imron. 2009. Pengaruh macam mulsa dan dosis pupuk
organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sambiloto (Andrographis
paniculata ness.). J. Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. 6 (2): 81-90.
Rigby, D., T. Young, M. Burton. 2001. The development of and prospects for organic
farming in the UK. Food Policy 26:599-613.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Kanisius, Yogyakarta
Utama, M.Zulman Harja. (2015).Budidaya Padi Lahan Marjinal Kiat. Meningkatkan Produksi
Padi.Yogyakarta:Andi. Wibawa, Unggul.
LAMPIRAN
s

Anda mungkin juga menyukai