Ebook #3 Purbo@WP NO
Ebook #3 Purbo@WP NO
3
Juni 2014
#E030614
purbolaras
© 0
Seri E-Book SAP2000 # 3
DISCLAIMER
❖
Seri E-Book SAP2000 # 3
© i
DAFTAR ISI
DISCLAIMER .................................................................... i
© ii
Seri E-Book SAP2000 # 3
Pada E-book seri pertama, telah diuraikan bahwa selain ‘kerja cepat’
juga diperlukan ‘kerja tepat’ ketika memakai program SAP2000.
Supaya bisa tepat, berarti user harus mempunyai pemahaman alias
ilmu, alias lagi harus belajar, yang sumber pembelajarannya sudah
dijabarkan dalam E-book seri kedua. Nah, kalaupun Anda sudah
dipersenjatai dan membaca habis buku manualnya pun belum
berarti urusannya otomatis beres tuntas, asal sudah tahu terus pakai
pasti hasilnya langsung benar. No, no, no, nanti dulu, para bro dan sis.
© purbolaras.wordpress.com 1
Seri E-Book SAP2000 # 3
myfirststore.com
Kenapa sih, mesti memilih yang tipe susah begitu? Karena memang
bukan sekadar buat menghitung uang kembalian yang cuma butuh
tambah, kali, kurang, bagi (paling banter yang dipakai hanya operasi
pengurangan). Yang hendak dihitung adalah nilai cosinus sudut,
faktorial, akar pangkat tiga, dan seterusnya. Bukan hanya
perhitungan simpel semacam ‘sinus 30O’, tapi bisa rumus bersarang-
sarang semisal ‘5 tg 30 O/(1–sin2 45)’ langsung dalam satu kali
perhitungan.
Oke, Anda mungkin pakai yang paling bagus (baca : mahal), ada lho
yang harganya sampai tujuh digit. Anda sedang menghitung soal
ujian akhir tentang beton bertulang. Yang dicari adalah momen
kapasitas balok ukuran 200 mm x 500 mm dengan susunan tulangan
sedemikian rupa. Tahap pertama adalah tentu saja menghitung letak
garis netral. Sialnya, ternyata baloknya tulangan rangkap, ada
tulangan tekan dan tulangan tarik. Sialnya (lagi), berdasar trial awal,
sepertinya tulangan tekan belum mencapai titik leleh. Alhasil Anda
dapatkan persamaan kuadrat dalam nilai a.
0,85 f b ac ' 2
600As ' A fs y a 600As ' 1d ' 0
© purbolaras.wordpress.com 2
Seri E-Book SAP2000 # 3
a1 = 2388,15
a2 = - 2364,62
Mana yang akan Anda ambil? Yang paling besar? Paling kecil?
Positif, atau negatif? Rerata absolut? Atau malah tidak dua-duanya
alias golput? Ingat, karena nilai a menyatakan jarak, maka yang
diambil adalah yang nilai positif. Dengan kata lain, hasil perhitungan
tersebut adalah salah.
Lho, itu kan ada yang positif? Betul, tapi coba lihat kembali dulu
soalnya : berapa dimensi tinggi balok? Logiskah jawaban hasil
kalkulator tersebut (nilai a melebihi tinggi balok)? Kalau langsung
Anda tulis di lembar jawaban, jelas akan ditertawakan orang seluruh
dunia (misal mereka tahu). Jadi, intinya, Anda mesti cek alias
periksa dahulu hasil perhitungannya. Siapa tahu Anda keliru input
karena grogi dapat tempat duduk tepat di depan meja sang penjaga
ujian.
2. Apa aja yang mesti dicek ?
Ya semuanya dicek lah. Bensin, oli, aki, tekanan ban, bekal minum.
Boleh saja, kalau Anda memang sedang akan mudik keluar kota.
Tapi, Anda tidak mudik Jakarta-Jogja setiap hari kan ? Minimal
mungkin setahun sekali. Tapi (lagi), Anda memilih untuk tinggal di
pinggiran kota karena sewa kontrak bulanan murah, jadi tiap hari
© purbolaras.wordpress.com 3
Seri E-Book SAP2000 # 3
a) Elemen Model
Untuk geometri model, lakukan dengan review per bidang (XY, XZ,
dst.), dan juga secara 3D (tampilan perspektif). Kelihatannya sepele,
tapi bisa cukup membantu secara sekilas. Misal pada model gedung,
karena terlalu konsentrasi pada denah yang rumit sedangkan variasi
pada bidang elevasi cukup simpel (atau sebaliknya), tidak jarang
menjadi terlalu terpaku pada satu bidang tertentu (misal X-Y).
Setelah dicek tampilan pada bidang lainnya, atau dicek secara
perspektif, barulah kelihatan belangnya, misal ternyata ada kolom
yang lupa belum dipasang. Eh, jangan keburu tertawa, ini terinspirasi
dari kisah nyata lho...
© purbolaras.wordpress.com 4
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 5
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 6
Seri E-Book SAP2000 # 3
Pada struktur yang kompleks, tidak jarang akan terdapat banyak tipe
penampang, misal dari B-1 sampai dengan B-32 untuk tipe balok,
itupun masih ada lagi yang beranak pinak misal B-7A, B-7B, dst.
Untuk membedakan secara cepat, aktifkan pilihan View by Colors of :
Section pada Display Options agar tampilan tipe batang dibedakan
berdasar tipenya menggunakan kode warna.
Jika struktur terdiri atas dua material berbeda, misal gudang 2 lantai
dengan lantai bawah berupa elemen beton dan lantai atas serta atap
© purbolaras.wordpress.com 7
Seri E-Book SAP2000 # 3
Ada satu cara cepat guna memeriksa jenis beban yang aktif
(terpasang pada model). Perhatikan tombol OK, misal pada
Gambar 6 untuk contoh beban titik (joint load). Jika tombolnya tidak
aktif (seperti gambar sebelah kanan), berarti untuk tipe beban yang
dipilih pada model tidak ada pembebanan tersebut. Jadi pada
contoh ini, saat dipilih beban LIVE tombol OK tidak aktif, berarti
pada model tidak ada beban titik dengan tipe LIVE, sedangkan saat
tipe beban DEAD tombol aktif, jadi terdapat beban titik tipe
DEAD pada model. Kesalahan yang umum terjadi adalah tipe
beban belum sesuai, misal pada suatu batang sudah diberi beban
merata tipe DEAD, kemudian akan dimasukkan beban hidup
© purbolaras.wordpress.com 8
Seri E-Book SAP2000 # 3
merata (tipe LIVE), namun saat input beban tipe beban lupa belum
diganti (masih DEAD).
Untuk tipe beban tertentu, bisa terdapat beberapa pilihan tampilan.
Misal pada elemen area/shell, beban bisa ditampilkan sebagai kontur
warna, atau sebagai bentuk nilai. Untuk kasus dengan besar
pembebanan yang cukup bervariasi, akan lebih mudah jika
ditampilkan dalam bentuk diagram warna seperti pada contoh
Gambar 8.
© purbolaras.wordpress.com 9
Seri E-Book SAP2000 # 3
Periksa pula satuan pada tampilan beban. Memang hal yang sepele,
tapi juga mungkin menjadi kesalahan yang umum terjadi. Misal
satuan yang aktif dalam kN, akan dimasukkan beban dengan satuan
Ton, namun saat pembebanan lupa belum disesuaikan.
c) Proses Hitungan
© purbolaras.wordpress.com 10
Seri E-Book SAP2000 # 3
Wah, tulisannya banyak banget, plus pakai bahasa luar angkasa eh luar
negeri lagi. Yah, paling tidak coba cermati apakah dalam deretan
teks tersebut tercantum kata-kata seperti Error atau Warning.
Warning merupakan peringatan akan adanya kekurangsesuaian
dalam pemodelan yang menyebabkan analisis terganggu, namun
demikian biasanya SAP2000 sudah memberikan alternatif
penyelesaiannya sehingga analisis tetap bisa selesai sampai keluar
© purbolaras.wordpress.com 11
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 12
Seri E-Book SAP2000 # 3
Nah, kalau dari hasil cek input dan saat analisis (tampaknya) sudah
benar, sekarang perlu dicek pula untuk outputnya. Kok pakai kata
‘tampaknya’ ? Walaupun dari input sudah benar dan analisis nggak
ketemu sama mas error atau mbak warning, belum menjamin hasilnya
benar.
© purbolaras.wordpress.com 13
Seri E-Book SAP2000 # 3
Yak, grafiknya sudah muncul dan sudah benar. Lalu Anda run
analisisnya. Tidak ada masalah saat analisis, tak ada warning, apalagi
error. Lalu Anda bingung. Saat hendak menampilkan deformasi
akibat akselerogram gempa tersebut, tipe analisis gempanya (dalam
contoh ini namanya : TH) tidak nongol di pilihan tipe beban.
© purbolaras.wordpress.com 14
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 15
Seri E-Book SAP2000 # 3
Dalam contoh ini, tanda desimal memakai tanda koma. Jadi, kalau
dimasukkan ‘9.81’, otomatis oleh program diabaikan tanda titiknya
sehingga terbaca sebagai ‘981’. Artinya, bebannya kelebihan sampai
100 kali lipatnya. Wow! Seharusnya, inputnya ‘9,81’.
e) Pengalaman
© purbolaras.wordpress.com 16
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 17
Seri E-Book SAP2000 # 3
tanpa harus melihat SNI baja. Lagi-lagi karena terlalu sering ‘makan’
data-data sejenis.
Untuk bonus, sebagai rangkuman tulisan ini agar mudah melihat apa
saja yang kira-kira perlu untuk dicermati, berikut ini ada sebuah
checklist yang memuat beberapa poin saat pemodelan (terutama
untuk struktur beton). Mungkin tidak bisa mencakup semua
kebutuhan Anda masing-masing, tapi setidaknya bisa dijadikan
pedoman sederhana, siapa tahu ada yang kelupaan, mumpung
belum klik ‘Run Analysis’...
PEMODELAN STRUKTUR
Setting elemen sebagai balok atau kolom (beton)
Setting faktor reduksi inersia balok dan kolom (beton)
Setting pertemuan (joint) sebagai rigid offset (beton)
Meshing elemen luasan
Setting pelat lantai sebagai diafragma (constraint)
Setting orientasi sumbu kuat/lemah kolom
PEMBEBANAN STRUKTUR
Input pembebanan atap
Input pembebanan finishing pelat lantai
Input beban dinding
Input beban hidup luasan pada pelat lantai
* Input beban gempa statik ekuivalen
* Input fungsi spektrum respons untuk analisis response spectrum
* Input fungsi akselerogram untuk analisis time history
Penentuan faktor keutamaan, I (response spectrum, time history)
Penentuan faktor reduksi gempa, R (response spectrum, time history)
Setting jumlah mode (response spectrum, time history)
Penentuan mass source (response spectrum, time history)
© purbolaras.wordpress.com 18
Seri E-Book SAP2000 # 3
© purbolaras.wordpress.com 19