Narasi Pantomim
Narasi Pantomim
Disuatu desa ada seoarang anak laki-laki yang telah di tinggal oleh ibunya sejak ia kecil
(musik), dan saat ini anak tersebut telah memasuki sekolah dasar (SD) tepatnya kelas 5 SD,
anak tersebut hanya tinggal berdua dengan seorang ayah yang seorang pemulung, tetapi
semangat belajarnya sangat tinggi, meskipun keterbatasan biaya tetapi anak ini sangat rajin.
Suatu hari ia berpamitan kepada ayahnya bahwa ia akan berangkat kesekolah dengan
mengendarai sepeda, setelah ia berangkat sekolah ayahnya juga berangkat bekerja sebagai
pemulung.
Waktu menunjukan pukul 13.00 anak tersebut pulang dari sekolah tetapi ia tidak bertemu
dengan sang ayah, biasanya sang ayah tidak pernah pulang terlambat tetapi pada siang ini
sang ayah pulang dengan terlambat, dan akhirnya si anak mencari kesana kemari dimana
keberadaan sang ayah, tidak di sangka-sangkat ternyata sang ayah yang sudah tua renta itu
terjatuh karena kondisi badan yang sedang sakit.
Anak : mari kita pulang yah, bagaimana jika kita berhenti kepuskesmas yah,?
Ayah : tidakusah nak, ayah baik-baik saja,Cuma tidak enak badan, nanti setelah istirahat dan
minum the ayah akan pulih.
Keterbatasan biasa yang mengakibatkan sang ayah tidak ingin berobat, ia haya berobat di
puskesmas itu saja dengan menggunakan layanan gratis yang di berikan oleh pihak
puskesmas, dengan keadaan yang seperti itu sang anak yang memiliki tekat kuat dalam
belajarnya, dia adalah seorang anak yang tidak pernah malu karena memiliki ayah yang
pekerjaannya hanya sebagai pemulung,
Hari demi hari mereka lalui dengan sangat berat, cemoohan orang dan di pandang sebelah
mata sudah biasa ia dapatkan dari orang-orang, ia tetapi tidak putus asa, ia selalu rain belaar
dan selalu ulet.
Suatu hari ketika ia sedang ikut ayahnya memulung, ia melihat seorang anak kecil seusianya
yang sedang keluar dari mobil.
sang ayah sedang memulung mengmbil barag-barang bekas,sang ayah melihat si anak
sedang melamun sambil memandang seorang anak seusianya yang turun dari sebuah mobil
bagus.
Ayah : heyyy nak kamu dengan melamun yaa (sambil memegang tangan si anak)
Anak : (sontak si anak terkejut mendengar ayah menegurnya) waah iya yah, saya
melamun….
Ayah : kau melamun apa? (ia menceritakan bahwa ia menjdi seorang dokter specialis yang
hebat)
Sambil menangis bedua sang anak dan ayah berdoa kepada ALLAH SWT semoga suatu hari
nanti apa yang ia cita-citakan tercapai.
Sekian
( memberi pesan di akhir cerita, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha
dan berdoa)