Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PANITIA PENYELENGGARAAN

PERTEMUAN SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI WUS


DAN REMAJA
KOTA TEGAL TAHUN 2016

BISMILAHIRROHMANIRROCHIEM,
ASSALAMUALAIKUM WR WB
SALAM SEHAT DAN SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

YANG TERHORMAT ;
BAPAK KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TEGAL
YANG SAYA HORMATI
- KEPALA BIDANG KESEHATAN KELUARGA DINAS KESEHATAN KOTA TEGAL
- SEGENAP NARASUMBER
- SERTA SELURUH PESERTA PERTEMUAN YANG BERBAHAGIA

MARILAH KITA TUNDUKKAN SEJENAK HATI KITA SERAYA MEMANJATKAN PUJI


SYUKUR ATAS KEHADIRAT ALLAH SWT ATAS LIMPAHAN NIKMAT DAN
KARUNIANYA SEHINGGA KITA MASIH DIBERI KESEMPATAN UNTUK
BERAKTIFITAS DAN DIPERTEMUKAN DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT PADA
PERTEMUAN ORIENTASI PETUGAS PENGGUNAAN MTBM DALAM KUNJUNGAN
NEONATAL DI RUANG PERTEMUAN GEDUNG PMI KOTA TEGAL

PADA KESEMPATAN INI KAMI MOHON IZIN DAN PERKENAN UNTUK


DAPAT MELAPORKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN INI SBB :

I. DASAR PELAKSANAAN
1) Kesehatan Reproduksi dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009
didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik,mental dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya baik pada
laki-laki maupun perempuan. Definisi tersebut mengandung pengertian
yang sangat luas karena menyangkut seluruh siklus hidup manusia sejak
saat konsepsi sampai lanjut usia. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan
reproduksi harus diberikan melalui pendekatan siklus hidup dengan
memperhatikan usia dan kebutuhan
2) Dalam melakukan peranan mereka sebagai pasangan, seorang suami
dan istri haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu
indikasi bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan
reproduksinya berada pada kondisi yang baik.
3) Kesehatan reproduksinya adalah keadaan yang menunjukkan kondisi
kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi
dan proses reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit
atau kelainan yang mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut
4) Perempuan lebih rentan dalam menghadapi risiko kesehatan reproduksi, seperti
kehamilan, melahirkan, aborsi yang tidak aman, dan pemakaian alat kontrasepsi.
Karena struktur alat reproduksinya, perempuan lebih rentan secara social
maupun fisik terhadap penularan IMS, termasuk HIV-AIDS. Masalah
kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dari hubungan laki-laki dan
perempuan. Namun keterlibatan, motivasi, serta partisipasi laki-laki dalam
kesehatan reproduksi masih sangat kurang.
5) Bahwa terdapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Tegal untuk penyelenggaran Pertemuan Sosialisasi Kesehatan
Reproduksi WUS dan Remaja di Kota Tegal tahun 2016

II. PELAKSANAAN
Pertemuan ini dilaksanakan selama 1 hari, yaitu hari ini .... tanggal ..
Agustus 2016, bertempat di ......
Peserta pertemuan sebanyak..... orang terdiri dari .....orang catin/Wus

III. TUJUAN
1) Pelayanan kesehatan reproduksi yang terpadu
Terlaksananya pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan reproduksi
terpadu.

IV. METODE
Pertemuan dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab

V. ANGGARAN
Seluruh anggaran kegiatan pertemuan ini dibebankan pada APBD Kota
Tegal Tahun Anggaran 2016.
Demikian laporan penyelenggaraan pertemuan yang dapat saya sampaikan
untuk selanjutnya mohon perkenan Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal
untuk membuka secara resmi pertemuan ini.

Terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf apabila dalam penyelenggaraan


pertemuan ini terdapat hal yang kurang berkenan dihati bapak ibu sekalian.
WABILAHI TAUFIK WALHIDAYAH
WASSALAMUALAIKUM ALAIKUM WR. WB
SUSUNAN ACARA KEGIATAN
SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA USIA SUBUR
DI KOTA TEGAL TAHUN 2016
TANGGAL 23 AGUSTUS 2016 ( KEC. MARGADANA DAN TEGAL SELATAN )
TANGGAL 24 AGUSTUS 2016 ( KEC. TEGAL BARAT DAN TEGAL TIMUR )

WAKTU ACARA PEMBICARA PENANGGGUN


G JAWAB

08.00 – 08.30 Registrasi peserta Panitia -

08.30 – 09.00 Laporan Panitia Ketua panitia Kec. -

09.00 – 09.30 Sambutan Kepala Dinas Kadinkes Dinkes


Kesehatan
-
09.30 – 09.45 Panitia
Istirahat

09.45 – 10.45 Kepala Bidang Dinkes


Kebijakan Dinkes dalam Kesehatan
Kesehatan Reproduksi WUS Keluarga

10.45 – 12.00 Panitia


Kesehatan Reproduksi Wanita Puskesmas
Usia Subur

12.00 – 13.00 Bimbingan Keluarga Sakinah Panitia


KUA Kecamatan

Anda mungkin juga menyukai