Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PP PALIPI (DAK)

I. LATAR BELAKANG

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Bentuk dan dimensi dermaga tergantung pada jenis dan ukuran
kapal yang bertambat pada dermaga tersebut. Dermaga harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga kapal dapat merapat dan menambat serta melakukan
kegiatan dipelabuhan dengan aman.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2023 akan
merehabilitasi Dermaga demi meningkatkan kinerja Dermaga PP Palipi Kab.
Majene.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

2.1. Maksud

Maksud dari Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga PP Palipi Kab. Majene sesuai


dengan kebutuhan. `
Untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh pelaksana adalah sebagaimana tercantum pada
Spesifikasi/Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan Pembangunan Rehabilitasi Dermaga PP Palipi Kab.
Majene
III. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan Pembangunan Rehabilitasi Dermaga PP Palipi Kab.
Majene
IV. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi berada pada Kompleks Dermaga PP Palipi Sendana Kabupaten Majene


koordinat Latitude -3.312393° dan Longitudinal 118.853240°

V. SUMBER PENDANAAN DAN BESARAN BIAYA PEKERJAAN

5.1. Sumber Dana


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran
2023.
5.2. PAGU Dana
Total Pagu Anggaran Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga PP Palipi Kab.
Majene ini adalah sebesar Rp.1 . 800.000.000 (Satu Milyar Delapan Ratus
Juta Rupiah).
5.3. Nilai HPS
Nilai HPS sebesar Rp.1.799.405.600 (Satu Milyar Tujuh Ratus Sembilan
Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Lima Ribu Enam Ratus Rupiah). sudah
termasuk PPN sebesar 11%. Adapun rincian HPS dan riwayat penyusunan
HPS terlampir.

VI. NAMA DAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)

1. Nama Organisasi Perangkat Daerah:


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

2. Pengguna Anggaran (PA)/PPK


Nama : Drs. H. Khaeruddin Anas, M.Si
NIP : 19651127 198603 1 009
Jabatan Struktural : Kepala Dinas

3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)


Nama : Rusman, S.Pi
NIP : 19730604 200701 1 030

4. Program : Program Pengelolaan Perikanan Tangkap


5. Kegiatan : Penetapan Lokasi Pembangunan serta
Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan Provinsi

6. Kode RUP : 38870109


7. Masa Pelaksanaan : 150 Hari Kalender

VII. DATA DASAR

1. Rencana Anggaran Biaya


2. Spesifikasi/Kerangka Acuan Kerja
3. Gambar Desain/Rencana
4. Rancangan Kontrak

VIII. REFERENSI HUKUM

1. Undang – Undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan


2. Undang – Undang No. 32 TaHun 2014 Tentang Kelautan
3. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaran Bidang
Kelautan dan Perikanan
4. Pepres 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
5. Pepres 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Pepres Tahun 2018
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 Tahun
2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan
7. Perlem LKPP No. 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa melalui Penyedia
8. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia DPU 1982

IX. STANDAR TEKNIS

1. PUBI-1970/NI-3
2. PBI-1971/ NI-2
3. PPKKI-1961
4. SNI 2847-2013
5. SNI 03-727-1989-F
6. SNI 1726-2012
7. SNI-03-1726-2002
8. SNI 03-847-2002
9. SNI 03-2461-1991
10. SNI 15-20491994
11. SNI 03-2461-1991
12. SNI 03-2847-2002
13. SNI 8339 Tahun 2017

X. LINGKUP PEKERJAAN

Secara umum lingkup Rehabilitasi Dermaga PP Palipi Kab. Majene ini adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Perbaikan Dermaga

Dalam melaksanakan Pekerjaan, penyedia jasa (Kontraktor Pelaksana) mengacu


pada standar perencanaan, dan dalam menjalankan kewajibannya diarahkan oleh
Konsultan Pengawas Teknis.
Hendaknya Penyedia jasa (Kontraktor Pelaksana) memahami kontrak terlebih
dahulu sehingga fungsi dan kewajibanya dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh pemilik pekerjaan.
Penyedia jasa (Kontraktor Pelaksana) harus membuat uraian kegiatan secara terinci
yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pelaksanaan yang dihadapi
dilapangan.
Secara garis besar uraian kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan.
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan;
 Menyusun Time Schedule dan Request Sheet yang diajukan oleh kontraktor
pelaksana untuk selanjutnya diteruskan ke konsultan pengawas dan pengguna
anggaran.
2. Pekerjaan Teknis Lapangan
 Mobilisasi tenaga, peralatan dan material yang dipergunakan;
 Melaksanakan pekerjaan secara umum, melakukan koordinasi dan
inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang
dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserah terimakan, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Akhir;
 Melaksanakan pekerjaan dengan benar ukuran kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau ditempat kerja lainnya.
3. Laporan
 Memberikan laporan dan administrasi mengenai kemajuan pekerjaan tiap hari,
minggu dan bulannya;
 Melaporkan material yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan kepada konsultan pengawas dan penyedia jasa;
 Membuat gambar rencana kerja dan gambar kerja tambahan yang apabila
ada tambahan atau berkurangnya pekerjaan, dan juga peritungan serta
gambar konstruksi (shop drawing dan Asbuilt drawing);
 Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi
(RMPK);
 Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) Rencana
Manajemen Lalu Lintas (RMLL).
4. Dokumen.
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan dilapangan, serta untuk keperluan pembayaran;
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
Dokumen Tambah/Kurang (Adendum);
 Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan, dan bulanan, berita acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua, serta formulir-
formulir/laporan-laporan lainnya yang diperlukab untuk kebutuhan dan
dokumen pelaksanaan.
XI. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:

1. 51 x 43,5 m pekerjaan Rehabilitasi Dermaga sesuai Rencana Anggaran Biaya,


Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana (Kontrak);
2. Time Schedule;
3. Gambar rencana dan rincian pelaksanaan (shop drawing);
4. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
6. Tambah Kurang (Adendum) apabila diperlukan;
7. Buku harian yang memuat semua kegiatan yang dilakukan dalam perhari.
Laporan harian, berisi keterangan tentang:
 Tenaga kerja
 Bahan bahan yang digunakan
 Peralatan
 Cuaca
 Pekerjaan pekerjaan yang diselenggarakan,dan
 Waktu pelaksanaan pekerjaan
8. Laporan mingguan sebagai resume laporan harian;
9. Laporan bulanan sebagai resume laporan mingguan;
10. Dokumentasi Kegiatan;
11. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing) dan manual
peralatan-peralatan;
12. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran.
13. Semua Laporan dikumpul berbentuk Hard copy (Buku/Laporan) dan Soft Copy
(PDF)

XII. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN DAN MASA PEMELIHARAAN


a. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini Selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari
Kalender.
b. Jangka Waktu Masa Pemeliharaan Selama 180 (seratus delapan puluh hari)

XIII. RENCANA KERJA DAN SYARAT SERTA SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN:


TERLAMPIR

XIV. DAFTAR PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN BUKAN PEKERJAAN UTAMA

14.1. Daftar Pekerjaan Utama (Mayor)


a. Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga
14.2. Daftar Pekerjaan Bukan Pekerjaan Utama (Minor)
a. Pekerjaan Pesiapan

XV. LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


Jenis laporan yang harus dibuat dan diserahkan oleh Penyedia/pelaksana
Konstruksi terdiri dari:
a. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Menyusun Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan tetap melaksanakan Keselamatan Konstruksi dan
Kesehatan Kerja (RKK).

1. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) sekurang-kurangnya berisi:


(1) Elemen SMKK, meliputi: (a) Kepemimpinan dan Partisipasi pekerja dalam
keselamatan konstruksi; (b) Perencanaan Keselamatan Konstruksi: i.
uraian pekerjaan; ii. manajemen risiko dan rencana tindakan, meliputi: i)
penjelasanmanajemen risiko meliputi mengidentifikasi bahaya, menilai
tingkat risiko, dan mengendalikan risiko; ii) penjelasan rencana Tindakan
meliputi sasaran khusus dan program khusus; (c) Dukungan
Keselamatan konstruksi; (d) Operasi Keselamatan Konstruksi; (e) Evaluasi
Kinerja Keselamatan Konstruksi. (2) Pakta komitmen yang ditandatangani
oleh pimpinan tertinggi perusahaan penyedia jasa.
2. Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi yang terdiri dari :
Helem pelindung; Rompi Keselamatan; Sepatu Keselamatan (Rubber Safety);
Sarung Tangan; Peralatan P3K.
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) harus diserahkan selambat-
lambatnya:
7 (Tujuh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak (3) buku laporan
untuk di bahas dan ditetapkan bersama oleh KPA/PPK dan Penyedia.
b. Gambar Shop Drawing
Gambar Shop Drawing atau gambar pelaksanaan dibuat setelah
dilaksanakannya
Pemeriksaan Bersama (MC0%), dan sudah harus disampaikan paling lambat
14 (Empat Belas) hari kerja setelah pelaksanaan Pemeriksaan Bersama
(MC0%).
c Laporan Uji Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium pengujian kualitas material bahan yang
akan digunakan dan yang terpasang di lokasi pekerjaan pekerjaan Beton mutu
fc’ 21,7 MPa, yang akan diadakan di Laboratorium UPTD SDL & Pengujian
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Barat.
Melakukan pengujian mutu beton (Sampel) di lapangan dengan menggunakan
slum test dalam setiap mixer dan pengambilan sampel beton dengan
mengunakan cetakan kubus beton dan Silinder (sesuai cetakan standar) dan
juga melakukan Pengujian kualitas air untuk komsumsi. Pelaksanaan hal
tersebut diatas merupakan tanggung jawab pihak pelaksana(Kontraktor).
Pengujian kualitas air untuk komsumsi
d Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan

Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan sekurang-kurangnya berisi:

 Time Schedule;
 Request Sheet;
 Laporan Harian;
 Rincian Progres Mingguan;
 Dokumentasi;
 Rekapirulasi Progres Bulanan;
 Kurva “S” Rencana dan Realisasi;
 Pelaksanaan rapat-rapat evaluasi, dilengkapi dengan dokumentasi rapat
dan notulensi / Berita Acara hasil rapat.
 Laporan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi (SMK3)
Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan harus diserahkan selambat-lambatnya
: 5 (lima) hari kerja setelah akhir bulan dalam kontrak berjalan, diterbitkan
sebanyak 3 (Tiga) buku laporan. Untuk laporan 100% atau laporan bulan
terakhir sudah harus disampaikan paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja sebelum
penandatangan Berita Acara Serah Terima Pertama / Profesional Hand Over.
e. Gambar As Built Drawing

Gambar As Built Drawing atau Gambar Purna Laksana, dibuat setelah


pelaksanaan pekerjaan konstruksi dinyatakan selesai 100%, dan sudah
harus disampaikan paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja sebelum
penandatangan Berita Acara Serah Terima Pertama / Profesional Hand Over.

f Laporan lainnya yang dipersyaratkan.


g. Semua Laporan dikumpul berbentuk Hard copy (Buku/Laporan) dan Soft Copy
(PDF).
XVI. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA KONSTRUKSI
Berdasarkan ketentuan pasal 17 ayat (2) Peraturan Presiden RI No. 16
Tahun 2018 telah disebutkan bahwa Penyedia Bertanggung Jawab atas :
a. Pelaksanaan Kontrak;
b. Kualitas barang / jasa;
c. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
d. Ketepatan waktu penyerahan; dan
e. Ketepatan tempat penyerahan.

XVII. JENIS KONTRAK DAN CARA PEMBAYARAN

Jenis Kontrak : G a b u n g a n L u m s u m d a n Harga Satuan


Cara Pembayaran : Termin

XVIII. JENIS PENGADAAN DAN METODE PEMILIHAN

Jenis Pengadaan : Pekerjaan Konstruksi


Metode Pemilihan : Tender
Metode Evaluasi : Sistem Gugur

XIX. PERSYARATAN KUALIFIKASI DAN TEKNIS PENYEDIA


19. Persyaratan Penyedia
19.1. Persyaratan Kualifikasi
1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki izin usaha di bidang jasa
konstruksi dipenuhi sesuai ketentuan sebagai berikut: (1) Memiliki NIB
berbasis resiko dengan KBLI 42913 konstruksi Bangunan Pelabuhan
Perikanan dan Sertifikat Standar terverifikasi (untuk Badan Usaha yang
memiliki SBU KBLI 2020); (2) Dalam hal Sertifikat Standar sebagaimana
dimaksud pada angka 1) belum terverifikasi, peserta menyampaikan NlB,
Sertifikat Standar belum terverifikasi dan tangkapan layar laman OSS yang
mencantumkan bahwa Sertifikat Standar sedang menunggu verifikasi; atau
(3) Memiliki Nomor lnduk Berusaha (NlB) dan SBU yang masih berlaku
(untuk Badan Usaha yang memiliki SBU KBLI 2017)
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta
disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Saluran Air, Pelabuhan, DAM dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI
001) sesuai permen PUPR Nomor 19 Tahun 2014 atau Konstruksi
Bangunan Pelabuhan Perikanan (BS012) sesuai Permen PUPR Nomor 6
Tahun 2021.
3. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam
kurun waktu 4 empat tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali Usaha Kecil yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun
4. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:
SKP = KP – P, dimana KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan
ketentuan untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan;
5. Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun:
Dalam hal Penyedia belum memiliki pengalaman, dikecualikan dari
ketentuan angka 4 untuk pengadaan dengan nilai paket sampai dengan
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah);
6. Memiliki Nomor NPWP, dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan
hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak VALID;
7. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan
(apabila ada perubahan);
8. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak
berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil
cuti diluar tanggungan Negara;
19.2. Persyaratan Teknis

1. Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan


pekerjaan dipenuhi pada saat Rapat Persiapan Penunjukkan Penyedia
2. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan
pekerjaan, yaitu:
Peralatan yang Dikompetisikan:

No JENIS PERALATAN KEPEMILIKAN JUMLAH KET.


UNIT
1 Truck Mixer kapasitas Milik / Sewa 1
minimal 3 M3
2 Excavator Kapasitas 80-100 Milik / Sewa 1
3 DumpTruck kapasitas 3.5 ton Milik / Sewa 2
4 Vibrator Beton manual Milik / Sewa 1
menggunakan mesin
kapasitas 5,5 – 6.5 HP

 Apabila status kepemilikan peralatan adalah milik pribadi maka diwajibkan


melampirkan bukti kepemilikan peralatan (contoh: STNK, BPKB, invoice);
 Apabila status kepemilikan peralatan adalah Sewa Beli maka diwajibkan
memiliki bukti pembayaran Sewa Beli (contoh: invoice uang muka,
angsuran);
 Apabila status kepemilikan peralatan adalah Sewa maka diwajibkan surat
perjanjian sewa beserta bukti kepemilikan/penguasaan terhadap
peralatan dari pemberi sewa;

3. Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk


pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
a. Personil Manajerial antara lain:

Pengalama
Jabatan dalam n Kerja
No pekerjaan yang akan Profesional Sertifikat Kompetensi Kerja
dilaksanakan (Tahun)
1 Pelaksana Lapangan 2 Tahun SKT Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jembatan (TS
029) atau Pelaksana
Pekerjaan Jembatan (TS
044)

2 Petugas Pelaksana Ahli Muda K3 Ahli Muda K3 atau Ahli


Keselamatan Minimal 3 Madya K3
Konstruksi Tahun atau
Madya
Minimal 0
Tahun

4. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan:


Tidak Ada
5. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):
Rencana Keselamatan Konstruksi atau yang disingkat dengan RKK
adalah dokumen lengkap perencana penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan merupakan satu kesatuan
dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untukselanjutnya
dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan
Pengguna Jasa dalam penerapan SMKK. Peserta menyampaikan
rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel Syarat RKK. Format
Rencana Keselamatan Konstruksi disesuaikan dengan Permen PUPR No
14/PRT/M/2020.
6. Syarat RKK

PENETAPAN
URAIAN IDENTIFIKASI RISIKO RENCANA
NO PENGENDALIAN
KEGIATAN BAHAYA TINDAKAN
RISIKO
3 Pekerjaan Iritasi kulit oleh SEDANG Memakai APD  Menggunakan APD (alat
Perbaikan semen; (Helm, sepatu pelindung tubuh) berupa
Balok Terkena / tertimpa safety, sarung kacamata ,masker,dan
Dermaga Uk. Alat Kerja; Terkena tangan)
sarung tangan, Tali
30x50 cm / terbentur
material pekerjaan Pengaman, sesuai dengan
Menginjak benda- SOP (standar operasional
benda tajam pekerjaan).
Tersandung dan  Menggunakan kacamata
jatuh pelindung agar debu tidak
Terpeleset masuk kemata sesuai
Jatuh dari dengan SOP (standar
ketinggian operasional pekerjaan).
Kepala terkena Menjaga Jarak Dengan Alat
benda tumpul / Berat Pada Saat Alat
Tajam Melakukan Pengecoran

XX. Menyampaikan Surat Pernyataan Pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri


(TKDN) dengan mencantumkan besaran persentase pemenuhan Komponen Dalam
Negeri (KDN) bermaterai Rp. 10.000 atau Menyampaikan Formulir perhitungan
TKDN.
XXI. PENUTUP
a. Untuk tahap pelaksanaan pekerjaan, KAK ini hanya merupakan salah satu
sumber informasi bagi seluruh pelaku pengadaan, sehingga tujuan pekerjaan
dapat tercapai.
b. Pada tahapan pelaksanaan pemilihan penyedia, syarat-syarat yang tercantum
dalam KAK ini merupakan rujukan awal bagi Pokja Pemilihan, adapun
persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh calon penyedia menurut peraturan
perundang-undangan dan/atau menurut Standar Dokumen Pemilihan yang
ditetapkan oleh instansi berwenang, akan ditetapkan kemudian oleh Pokja
Pemilihan.
Mamuju, 26 April 2023
Pengguna Anggaran,

Drs. Khaeruddin Anas, M.Si


NIP. 19651127 198603 1 009

Anda mungkin juga menyukai