Anda di halaman 1dari 2
KEUSKUPAN MANADO im Ratulangi 66, P.O. BOX 73 (0431) 852571, 863420, 864225 Fax. (0431) 861543, 867327 Manado 95002 - INDONES : sekretariat_km_2006@yahoo.co. Bangun Sikap Saling Tergantung Antar Ciptaan ‘Surat Puasa Uskup Keuskupan Manado Tahun 2023 Yang terkasih: Para Pastor, Frater, Bruder, Suster, Umat Awam se-Keuskupan Manado. Masa Prapaskah sudah tiba. Kita mengawalinya dengan Perayaan Hari Rabu Abu, tgl. 22 Februari 2023. Tema Aksi Puasa yang diangkat tahun ini untuk membantu kita dalam permenungan dan menentukan aksi nyata adalah Keadilan ekologis bogi seluruh ciptaan: Semakin mengasihi dan lebih peduli. Menjadi jelas dari tema, apa yang menjadi pusat permenungan dan sasaran aksi nyata kita, yaitu: membangun sikap adil terhadap seluruh ciptaan. Yang dimaksudkan dengan keadilan ekologis adalah adil terhadap sesama manusia (sosial) dan sekaligus adil terhadap ciptaan lainnya (ekologis). Ciptaan memiliki arti lebih luas dari lingkungan hidup, karena ada hubungannya dengan rencana kasih Allah di mana setiap makhluk memiliki nilai dan arti (bdk. Loudato Si’: 76). Kita sudah sangat terbiasa dengan keadilan sosial, yang dimengerti secara umum lewat rumusan: “kehendak yang teguh untuk memberikan kepada Allah dan juga kepada sesama apa yang menjadi hak ‘mereka (bdk. Katekismus Gereja Katolik: 1807). Diterapkan di dalam konteks sosial-ekonomi, sikap adil berarti mengupayakan kesejahtareaan bagi orang lain sebagai hak mereka. Begitu pula bila pemahaman tentang keadilan itu diterapkan dalam konteks keadilan ekologis, berarti memberikan kepada seluruh ciptaan apa yang menjadi hak mereka. ‘Sebagai persekutuan orang beriman, Keuskupan Manado sudah mengangkat kesadaran akan panggilan ini sepanjang proses Sinode Keuskupan Manado tahun 2018, yang memuncak pads tl. 8-13 Juli 2018. Untuk itu, mari kita membaca kembali apa yang sudah dirumuskan dalam Arah Dasar Keuskupan Manado. 1. Salah satu realitas gereja katolik Keuskupan Manado, yang diangkat dalam Arah Dasar Keuskupan ‘Manado adalah: “mayoritas umat adalah keluarga prasejahtera yang bergulat dengan himpitan pperekonomian setiap hari” (Arah Dasar: 85). Ada panggilan gereja katolik Keuskupan Manado untuk memberikan jawaban terhadap kenyataan tersebut. Adalah hak semua anggota masyarakat untuk hidup sejahtera. Hak itulah yang perlu dipenuhi lewat program dan karya serta pendekatan pastoral di semua wilayah pastoral Keuskupan Manado. Panggilan gereja seperti itu sudah ditegaskan oleh Bapa-Bapa Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes: 66: “supaya tuntutan-tuntutan keadilan dan kewajaran terpenuhi, harus diusahakan dengan sungguh-sungguh agar (..) ketimpangan- ketimpangan besar di bidang ekonomi, yang disertai diskriminasi perorangan maupun kolektf (..) SSE E he 2. Salah satu kepedulian terhadap lingkungan yang diangkat oleh para wakil umat yang hadir dalam proses sinode adalah: “pentingnya pendidikan ekologi bagi seluruh umat. Pendidikan ini seharusnya diimplementasikan dalam aksi nyata berupa program pelestarian lingkungan dan perbuatan kebijakan yang ramah lingkungan” (Arah Dasar: 92). Kepedulian ini penting, khususnya berhadapan dengan krisis lingkungan hidup yang terus memburuk. Karena perubahan iklim, begitu cepat terjadi kekeringan ‘waktu musim kemarau, banjir/banjir bandang/banjir rob yang disertai longsor waktu musim hujan dan air pasang, permukaan air laut naik, angin puting beliung yang memorakporandakan bangunan. KEUSKUPAN MANADO ‘Sam Ratulangi 66, P.O. BOX 73 E-mail: sekretariat_km_2006@yahoo.co.id Krisis lingkungan hidup ini tentu saja berdampak sangat buruk pada manusia, sehingga kalau dibierkan, pada waktunya krsislingkungan hidup menjadi juga krisis kemanusiaan. Untuk membangun persekutuan hidup yang adil, baik secara sosial, ekonomis, pun ekologis, Paus Fransiskus menegaskan satu sikap penting, yaitu ketergantungan. Mari kita menyimak kata-kata Paus Fransiskus: “ketergantungan makhluk-makhluk satu sama lain dikehendaki Allah. Matahari dan bulan, pohon ara dan bunga liar, rajawali dan burung pipit, serta semua keanekaan dan ketidaksamaan yang tidak terhitung banyaknya itu mengatakan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang mencukupi dirinya sendiri ‘Makhlukemakhluk itu ada hanya dalam ketergantungan satu sama lain untuk saling melengkapi dalam pelayanan timbal balk” (Laudato Si’: 78). Keadilan ekologis bertumpu pada prinsip bahwa seluruh ciptaan saling terhubung dan tergantung, sebagai suatu persekutuan hidup. Masing-masing punya kontribusi ‘untuk menciptakan hidup yang sejahtera dan alam yang lestari. Karena itu, kesadaran dan sikap saling tergantung ini, perlu dikembangkan terus menerus sambil menyadari dan menghargai kebaikan dari ‘masing-masing. Mari kita bangun dan kembangkan kesadaran dan sikap saling tergantung ini, sehingga kita mampu membangun dan mengembangkan sikap adil secara ekologis. ‘Telp. (0431) 852571, 863420, 864225 Fax. (0431) 861543, 867327 Manado 95002 - INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai