Anda di halaman 1dari 25

LABA PER

LEMBAR SAHAM
SITTY TRYAS M (195154060)
YASMIN NABILAH (195154063)
LABA PER
LEMBAR SAHAM
Laba per Saham (LPS) atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan Earning per Share adalah
bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan
ke setiap saham yang beredar.

• merupakan informasi penting suatu


perusahaan yang menunjukkan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk
semua pemegang saham perusahaan.

• Hal ini menjadikan laba per saham merupakan


indikator yang paling banyak digunakan untuk
menilai profitabilitas suatu perusahaan.
Laba per lembar saham
• Laba per saham (LPS) banyak digunakan sebagai alat analisis
keuangan.
• LPS dengan ringkas menyaji kan kinerja perusahaan dikaitkan
dengan saharn beredar.
• LPS dikaitkan dengan harga per saham (price-earning ratio)
memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding
dengan uang yang ditanam pemilik perusahaan.
LPS Dua variabel penentu LPS, yaitu:
1. jumlah laba dalam satu periode; dan
(Laba Per
2. jumlah saham biasa yang beredar
Saham) selama periode ber sangkutan.

9/3/20XX Presentation Title 4


FAKTOR PENYEBAB
KENAIKAN LABA PER SAHAM
1. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang
beredar tetap.
2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang
beredar turun.
3. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang
beredar turun.

5. Presentase kenaikan laba bersih lebih besar dari pada


presentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang
beredar.
6. Presentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang
beredar lebih besar dari pada presentase penurunan
laba bersih.
FAKTOR PENYEBAB
PENURUNAN LABA PER SAHAM
1. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham
biasa yang beredar naik.
2. Laba bersih turun dan jumlah lembar
saham biasa yang beredar tetap.
3. Laba bersih turun dan jumlah lembar
saham biasa yang beredar naik.
4. Presentase penurunan laba bersih lebih besar dari
pada presentase penurunan jumlah lembar saham
biasa yang beredar.
5. Presentase kenaikan jumlah lembar saham biasa
yang beredar lebih besar dari pada presentase
kenaikan laba bersih.
6. Jadi bagi suatu badan usaha nilai laba per saham
akan meningkat apabila presentase kenaikan laba
bersihnya lebih besar dari pada presentase
kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar
LPS dasar dihitung dengan membagi

DASAR laba atau rugi bersih yang tersedia bagi


pemegang saham biasa (laba bersih

HITUN residual) dengan jumlah rata-rata


tertimbang saham biasa yang beredar
dalam satu periode.
G
LPS Dasar = Laba Bersih Residual
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa

7
LABA PER SAHAM DASAR

• Laba bersih dikurangi dengan dividen saham utama.

• Dividen saham utama meliputi:


Laba a) Jumlah dividen dari saham utama (bukan kumulatif) yang
diumumkan bagi periode bersangkutan.
Residual b) Jumlah dividen utama kumulatif yang terakumulasi bagi periode
yang bersangkutan, baik dividen tersebut sudah atau belum
diumumkan.
c) Jumlah dividen saham utama kumulatif untuk periode bersangkutan
tidak mencakup dividen saham utama kumulatif periode lalu
meskipun dividen tersebut diumumkan atau dibayar dalam periode
kini.
LABA PER SAHAM DASAR

• Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa


yang beredar mengalikan jumlah saham yang
beredar selama jangka waktu tertentu dengan
Jumlah Rata-rata Tertimbang faktor pembobot waktu.
Saham Biasa yang Beredar
• Faktor pembobot waktu jumlah hari
beredarnya sekelompok saham dibandingkan
dengan jumlah hari dalam suatu periode.

9
LABA PER SAHAM DASAR

Saham biasa dianggap sebagai saham beredar ketika:

a) Saham biasa yang diterbitkan melalui penjualan dengan kas


diperhitungkan saat kas sudah bisa diterima (when cash is
receivable).
Jumlah Rata-rata Tertimbang b) Saham biasa yang diterbitkan atas reinvestasi sukarela dari
dividen saham biasa atau saham utama diperhitungkan sejak
Saham Biasa yang Beredar tanggal pembayaran dividen.
c) Saham biasa yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi
instrumen utang (misalnya obligasi konversi) diperhitungkan
sejak tanggal utang tidak lagi berbunga (the date interest
ceases accruing).
d) Saham biasa yang diterbitkan sebagai pengganti bunga atau
pokok bagi instrumen keuangan lain diperhitungkan sejak
tanggal utang tidak lagi berbunga (the date interest ceases
accruing).

10
LABA PER SAHAM DASAR

e) Saham biasa yang diterbikan dalam rangka penyelesaian utang


(settlement) perusahaan diperhitungkan sejak tanggal
penyelsaian tersebut.
Jumlah Rata-rata
Tertimbang Saham f) Saham biasa yang diterbitkan sebagai pembayaran atas
Biasa yang Beredar perolehan aset bukan kas diperhitungkan sejak tanggal perolehan
tersebut diakui, dan
g) Saham biasa yang diterbitkan sebagai pembayaran atas jasa
kepada perusahaan diperhitungkan sejak jasa yang bersangkutan
diterima perusahaan.

11
LABA PER SAHAM DASAR

“Apabila dalam satu periode ada Contoh :


perubahan jumlah saham beredar a) Kapitalisasi laba (dividen saham) dan
kapitalisasi agio saham yang dikenal
yang tidak mengubah sumber daya,
sebagai penerbitan saham bonus,
selain peristiwa konversi efek
b) Unsur bonus dalam penerbitan saham
berpotensi saham biasa, maka jumlah lainnya,
rata-rata tertimbang saham biasa yang c) Pemecahan saham (stock split), dan
beredar selama satu periode dan untuk d) Penggabungan saham (consolidation
seluruh periode sajian harus of stocks atau reverse of stock split)
disesuaikan.” (par. 20)

12
Contoh
Perhitungan
LPS Dasar
PT Sejahtera mempunyai modal sebagai berikut:

Saham biasa (beredar) sebanyak 1.500 lembar.

Saham preferen, nominal Rp1.000,- per lembar, beredar sebanyak


500 lembar.
LPS Deviden saham preferen sebesar 10%.

DASAR Pendapatan bersih tahun 2005 sebesar Rp2.000.000,-. Perincian


mengenai saham biasa adalah sebagai berikut

1 Januari 2005, beredar 1.000 lembar. 1 Juli 2005, emisi baru


sebanyak 500 lembar.

9/3/20XX Presentation Title 14


Untuk dapat menghitung laba per lembar saham, pertama kali perlu dihitung rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar. Perhitungan sebagai berikut

9/3/20XX Presentation Title 15


LABA PER SAHAM
DILUSI
Laba per saham dilusian (LPS dilusian) adalah
jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk
setiap saham biasa yang beredar selama periode yang
bersangkutan dan efek lain yang berpotensi saham
biasa (instrumen keuangan atau kontrak lain yang
memungkinkan pemiliknya memperoleh saham
biasa) yang bersifat dilutif dan beredar selama
periode yang bersangkutan.

• Yang dimaksud dilusi adalah pengurangan


terhadap laba perlembar saham yang
diakibatkan oleh anggapan bahwa convertible
securities sudah ditukarkan atau options dan
warrants sudah digunakan atau saham-saham
lain sudah dikeluarkan untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu
1. Efek utang (debt security) atau instrumen ekuitas selain
saham biasa yang dapat ditukar dengan saham biasa.
2. Waran atau opsi saham, yaitu instrumen keuangan yang
Efek memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli
saham biasa dengan harga tertentu dan dalam periode
berpotensi 3.
(jangka waktu) tertentu.
Kebijakan kepegawaian yang memberikan hak kepada
Saham Biasa karyawan untuk menerima saham biasa sebagai bagian
dari remunerasi atau hak untuk membeli saham dengan
syarat tertentu.
4. Saham yang akan diterbitkan saat terpenuhinya
kondisi-kondisi tertentu yang dimuat dalam suatu
perjanjian, seperti kontrak pembelian usaha atau aktiva
lain.
LABA PER SAHAM DILUSIAN

Penyesuaian Penyesuaian
Laba (setelah pajak) saham biasa beredar

▪ Dividen dari efek berpotensi ▪ Ditambah jumlah rata-rata tertimbang


saham biasa yang bersifat dilutif. saham yang akan diterbitkan dengan
▪ Bunga dari efek perpotensi saham asumsi semua efek berpotensi saham
biasa yang dilutif , yang diakui biasa dikonversikan menjadi saham
pada periode bersangkutan (1-T). biasa.
▪ Perubahan pendapatan atau beban ▪ Konversi tersebut diasumsikan terjadi
dari konversi efek berpotensi pada awal periode, atau pada tanggal
saham biasa yang sifatnya dilutif. penerbitan efek berpotensi saham
biasa tersebut, jika penerbitannya
lebih akhir.

18
Perbedaan 1. Laba bersih yang diperhitungkan adalah laba bersih
residual ditambah deviden dan bunga (dihitung setelah

Perhitungan LPS pajak) dan disesuaikan dengan perubahan penghasilan


dan beban yang disebabkan konversi efek berpotensi
saham biasa.
dilusian dengan 2. Jumlah rata-rata saham biasa yang beredar ditambah
rata-rata tertimbang saham biasa yang akan beredar
LPS Dasar dengan asumsi semua efek berpotensi saham biasa
yang dilutif dikonversikan menjadi saham biasa.
Contoh
Perhitungan
LPS Dilusian
PT Multi Sejahtera TBK di tahun 2012 mendapatkan pendapatan
bersih Rp2.500.000. Diketahui Multi Sejahtera memili 1.000.000
saham rata rata tertimbang yang beredar di tahun 2018 dengan
pajak yang dibayarkan senilai 40%
LPS
DILUSIAN Selain itu, Multi Sejahtera juga mempunyai 1.000 saham preferen
konversi dan membayar dividen Rp50 per lembar saham
preferennya. Untuk saham preferen itu sendiri, dapat dijadikan
saham biasa dengan dikonversi menjadi senilai Rp100 per lembar.
Pengkonversian:
1.000 saham preferen, maka jumlah saham biasa
setelah dikonversikan menjadi:
100×1.000 = Rp100.000
Maka rumus yang digunakan adalah:

LPS Dilusian = (Laba bersih – Dividen saham preferen + Dividen saham preferen konversi)/ (Rata-rata
tertimbang jumlah saham beredar + Saham biasa baru dikeluarkan setelah konversi)

= (Rp2.500.000 – Rp50.000 + Rp50.000) / (1.000.000 + 100.000)


= Rp2,27
PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN

- Penyajian -
- Pengungkapan -
• Perusahaan harus menyajikan LPS Dasar dan LPS
Dilusian pada laporan laba rugi untuk seluruh
periode yang disajikan. Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut ini:
a) Jumlah laba (rugi) yang dipakai sebagai pembilang
• Penyajian LPS Dasar dan Dilusian harus tetap dalam perhitungan LPS dasar dan dilusian, dan
dilakukan, meskipun jumlahnya negatif karena rekonsiliasinya dengan laba (rugi) untuk periode yang
perusahaan menderita rugi (rugi per saham). bersangkutan, dan
b) Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang
dipakai sebagai penyebut dalam penghitungan LPS
Dasar dan Dilusian, dan rekonsiliasi
penyebut-penyebut satu dengan yang lain.

23
PENYAJIAN KEMBALI

Jika jumlah saham biasa atau efek berpotensi Di samping itu, LPS dasar dan dilusian untuk seluruh
saham biasa naik dengan adanya penerbitan periode laporan keuangan harus disesuaikan dengan:
saham bonus (kapitalisasi agio saham), dividen
saham (kapitalisasi laba) atau pemecahan saham, (a) Dampak kesalahan mendasar dan penyesuaian
atau turun karena penggabungan saham (reverse yang terjadi karena perubahan kebijakan
stock split), maka penghitungan LPS dasar dan akuntansi; dan
LPS dilusian untuk seluruh periode sajian harus
(b) Dampak penggabungan usaha yang merupakan
disesuaikan secara retrospektif.
penyatuan kepemilikan
Jika perubahan terjadi setelah tanggal neraca,
namun sebelum laporan keuangan diterbitkan,
maka angka-angka per saham untuk seluruh
periode laporan keuangan yang disajikan harus
didasarkan pada jumlah baru saham yang beredar.
Jika perhitungan angka per saham mencerminkan
perubahan dalam jumlah saham, maka hal ini harus
diungkapkan

24
Thanks!

25

Anda mungkin juga menyukai