C. Karakteristik KKP
Karakteristik yang harus dimiliki KKP adalah harus kuat dan akurat, jelas dan singkat, ,mudah
dipersiapkan, mudah dimengerti dan berurutan, relevan , terorganisasi dalam struktur yang
konsisten, dan mudah direviu.
1. Lengkap dan Akurat
Kertas Kerja harus lengkap dan akurat. Kertas kerja harus memberikan dukungan yang
memadai terhadap temuan, simpulan dan saran serta menggambarkan sifat dan lingkup
pengujian yang dilaksanakan.
2. Jelas dan Singkat
Kertas kerja harus jelas dan singkat. Tanpa penjelasan, semua orang yang menggunakan
kertas kerja harus dapat memahami tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang dilakukan
dan simpulan yang dicapau. Kertas kerja harus berisi pula ringkasan, indeks, petunjuk
silang ( cross-reference) dari dokumen yang terkait.
3. Mudah Dipersiapkan
Kertas kerja harus mudah untuk dibuat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan
jadwal organisasi, peralatan standar audit yang belum dicetak, dan format standar kertas
kerja yang umum yang dihasilkan dengan menggunakan dtabase atau Word Processor.
4. Mudah Dimengerti dan Berurutan
Kertas kerja harus rapid an mudah untuk dipahami. Jika tidak, kegunaan kertas kerja
dalam pembuatan laporan akan terbatas, dan kertas kerja itu akan kehilangan nilainya
sebagai bukti pemeriksaan.
5. Relevan
Informasi yang terdapat dalam kertas kerja harus dibatasi hanya untuk hal-hal yang
secara material penting, mendasar dan berguna dengan tujuan yang diteapkan dalam
penugasan.
6. Terorganisasi Dalam Struktur
Kertas kerja harus diorganisasikan dan menuju struktur yang konsisten. Hal ini
dimudahkan dengan indeks yang logis dan mudah diikuti. Pengisian dan pemberian
indeks kertas kerja dibuat untuk meningkatkan efesiensi siste penunjuk silang yang
akan membantu menghindari terjadinya pengulangan informasi sesuai dengan file.
Seluruh dokumeb pendukung harus dilakukan petunjuk silang dengan kertas kerja yang
tekait, yang diperlukan petunjuk silang dengan kertas kerja yang tekait, yang diperlukan
dan juga rencana pemeriksaan. Hal ini akan memudahkan akses terhadap semua
informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan. Penting juga untuk memberi indeks dan
petunjuk silang atas informasi yang ada pada media magnetik yang berkaitan dengan
pemeriksaan. Manajer audit harus mencari kegunaan database, fasilitas penelitian
dalam paket word processing, atau paket perangkat lunak lainnya, untuk membantu
penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi.
7. Mudah Untuk Direviu
Ketika menyiapkan kertas kerja, kegunaan akhir kertas kerja ini harus selalu diingat.
Hal ini meliputi penyusunan dasar bagi temuan pemeriksaan dan saran-saran serta
memudahkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak yang berwenang.
Urutia (1972) menyebutkan bahwa terdapat 5 ciri kertas kerja yang baik, yaitu:
1. Lengkap (Completeness)
2. Ringkas (Concisness)
3. Jelas (Clarity)
4. Tepat (Accuracy)
5. Bersih dan Rapi (Neatness)
Hasil reviu Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) harus dituangkan dalam lembar reviu KKP
sebagai berikut :
Contoh Format Lembar Reviu KKP
FORMULIR LEMBAR REVIU KKP (AUDIT SEKTOR PUBLIK)
Pada proses penelaahan seringkali ditemukan berbagai hal, yang kemudian disebut
dengan ‘temuan auditing’. Temuan auditing ini kemudian juga direviu. Pelaksanaan reviu
atas temuan auditing sektor publik harus ditekankan pada pemenuhan pengujian atas unsur-
unsur temuan. Temuan auditing merupakan hasil dari perbandingan antara kondisi (apa
yang sebenarnya terjadi) dengan kriteria (apa yang seharusnya menurut ketentuan),
mengkungkapkan akibat yang ditimbulkan dari perbedaan antara kondisi dan kriteria yang
ditetapkan, setta mencari penyebabnya.
Suatu temuan yang baik memiliki beberapa sifat yaitu meterial,disajikan secara tepat,
serta didukung dengan bukti audit yang cukup, dapat diandalkan, dan kompeten.
a. Material
Temuan yang dimasukan dalam laporan hasil audit haruslah temuan yang bersifat
material. Temuan yang dianggap nilainya tidak material namun perlu mendapaykan
perhatian manajemen dapat diungkapkan dalam management letter atau
dibicarakan secara lisan dengan pihak auditan. Terminologi meterial mencakup
penilaian atas memadainya jumlah bukti yang dikumpulkan.
b. Disajikan secara tepat
Temuan dianggap disajikan secara tepat apabila substansi yang diungkapkan telah
memenuhi unsur-unsur temuan yang mencakup, kondisi, kriteria, sebab,
akibat/dampak, dan rekomendasi.
c. Didukung dengan bukti yang cukup, dapat diandalkan dan kompeten
Dukungan ini perlu utuk meyakinkan pembaca laporan hasil audit dan auditan
terhadap validitas dan makna pentingnya temuan dikemukakan.
Semua proses telaah pada pemeriksaan sektor publik harus dapat :
a. Meyakinkan bahwa tujuan audit yang ditetapkan telah dicapai.
b. meyakinkan bahwa perolehan dan pengujian bukti audit telah cukup dilakukan
dengan menggunakan kecermatan dan kemahiran profesional.
c. meyakinkan bahwa temuan audit telah diperoleh dari simpulan yang rasional,
layak, lengkap dan cermat informasinya.
d. meyakinkan bahwa rekomendasi telah disusun secara rasional dan dapat
diterapkan dalam peningkatan kinerja manajemen.
e. Meyakinkan bahwa persetujuan dan kesanggupan manajemen untuk
menindaklanjuti rekomendasi auditor dan bukti penyelesaian tindak lanjut yang
telah dilakukan telah diperoleh.
f. Meyakinkan bahwa data dan informasi yang memuat dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan telah lengkap.
Temuan pemeriksaan dituangkan dalam form disertai dengan rekomendasi seperti pada gambar
di halaman berikut:
E. Kepemilikan dan kerahasiaan kertas kerja
SA Seksi 339 kerta kerja paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor
akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Sedangkan kertas kerja pemeriksa
sektor publik menjadi hak milik Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).
Oleh karena itu, organisasi pemeriksaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar
mengenai pengamanan dan penyimpanan dokumentasi pemeriksaan selama waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut sesuai
dengan SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor harus menerapkan prosedur
memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-kurangnya
10 tahun sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku mengenai penyimpanan dokumen.
Organisasi auditor harus menjaga dengan baik kerahasiaan KKp yang berkaitan dengan
stiap pemeriksaan. Organisasi auditor haru mngembangkan kebijakan dan kriteria yang jelas
guna menghadapi situasi bila ada permintaan dari pihak ekstern yang meminta akses terhadap
dokumentasi, khusunya yang bergabung dengan situasi dimana pihak ekstern mencoba untuk
mendapatkannya secara tidak langsung kepada auditor mengenai hal-hal yang tidak dapat
mereka peroleh secara langsung dari entitas yang diperiksa. Aturan Etika Komppartemen
Akuntan Publik 301 memuat aturan yang berkaitan dengan kerahasiaan kertas kerja “anggota
kompartemen akuntan publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien”.
FORMULIR DAFTAR TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN DAN REKOMENDASI
Oleh karena itu, kertas kerja harus dapat menggambarkan prosedur-prosedur apa saja yang
telah dilakukan oleh auditor dalam mencapai tujuan audit. Kertas kerja sebaiknya tidak hanya
mendokumentasika langkah-langkah audit dilpangan tetapi juga mendokumentasikan
perencanaan audit serta pelaporan, sehingga terlihat hubungan antara perencanaan audit,
pelaksanaan audit di lapangan dan pelaporan hasil audit.
G. Hal yang perlu diperhatikan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KKP, adalah sebagai berikut :
1. KKP harus dibuat secara teliti, lengkap dan mutakhir agar dapat mendukung temuan,
simpulan dan saran yang diajukan oleh tim auditor. Untuk meyakinkan bahwa KKP
yang dibuat oleh auditor merupakan KKP yang paling up to date maka KKP harus
diberi tanggal dan paraf oleh pembuat KKP. KKP biasanya diberi kolom untuk indeks
serta nama pembuat KKP dan orang yang mereviu KKP tersebut.
2. KKP dibuat secara jelas dan mudah dimerngerti, sehingga tidak diperlukan penjelasan
lisan tambahan dari rim auditor. Dengan demikian pembaca atau pengguna KKP segera
dapat memahami tujuan penyusunan da materi KKP. Setiap prosedur atau langkah audit
yang dilakukan oleh auditor harus didokumentasikan dalam kertas kerja.
3. KKP harus tersusun dengan rapi dan mudah dibaca, sehingga tidak memerlukan banyak
waktu untuk mempelajari dan menyususun hasil pemeriksaan.
4. KKP harus berhubungan erat dengan masalah temuan pemeriksaan, dan dibarasi pada
masalah yang memiliki nilai penting.
Oleh karena itu, KKP harus punya Indeks dan tidak boleh ada KKP yang Indeksnya
sama. Untuk menunjukkan hubungan antara KKP yang satu dengan yang lain maka
diperlukan petunjuk silang. Dalam satu KKP tidak boleh ada dokumen yang sama,
kalau satu dokumen digunakan untuk mendukung beberapa hasil audit maka cukup
mencantumkan petunjuk silangnya saja.
5. Kewajiban penyusun KKP ada pada anggota tim. Sedangkan reviu ada pada ketua tim.
Meskipun kewajiban menyusun KKP ada pada anggota tim, ketua tim juga wajib
mendokumentasikan langkah-langkah audit yang dilakukannya. Oleh karena itu, setiap
memberikan reviu kepada anggota tim, ketua tim harus mendokumetasikan hal tersebut
I. Pertanyaan.
1. Jelaskan pengertian KKP!
2. Jelaskan arti penting KKP bagi auditor serta fungsi dan manfaatnya!
3. Jelaskan sifat, kepemilikan, dan jenis-jenis KKP!
4. Jelaskan ciri-ciri KKP yang baik atau memenuhi standar!
5. Jelaskan tehnik pembuatan KKP !
NOTE: Jawaban soal dan Latihan dikumpulkan hari Sabtu jam 19.00 dan dikirim via gdrive.
Untuk materi, silakan lengkapi dari referensi yang lain.