Anda di halaman 1dari 13

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (KKP)

WORKING PAPERS (WPs)

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat
menjelaskan pengertian KKP, maksud dan tujuan
penyusunan, arti penting,syarat KKP yang baik serta
perlakuan terhadap KKP serta mempraktekan
pembuatan KKP untuk akun tertentu

A. Pengertian, Maksud, dan Tujuan


Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) adalah berkas-berkas/kertas-kertas yang dibuat dan atau
dikumpulkan oleh auditor yang memuat:
a. Prosedur audit yang dilakukan
b. Temuan audit yang didapatkan
c. Pengujian yang dilakukan
c. Kesimpulan yang dibuat
KKP berguna sebagai alat pertahanan dan pembuktian bagi auditor terhadap tuntutan
pengadilan jika terjadi kelalaian atau penyelewengan yang dituduhkan kepada auditor dan juga
sebagai alat untuk menetapkan apakah semua informasi penting yang dikumpulkan telah
memenuhi syarat untuk menjadi bahan laporan hasil audit. Reviu atas kelengkapan alat bukti
mencerminkan penerapan standar audit dan prosedur audit yang dijalankan. Disamping itu,
reviu KKP juga untuk memastikan bahwa simpulan hasil audit telah didukung dengan bukti-
bukti audit yang lengkap baik materi bukti audit maupun jumlahnya.
Kelengkapan Bukti Pemeriksaan Dalam KKP
KKP harus dibuat secara teratur, hati-hati,bersih, dan teliti agar mudah dimengerti oleh
pengawas dan penanggung jawab yang mereviu KKP dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa:
1. Program pemeriksaan telah dilaksanakan dengan tepat
2. Pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan standar.
3. Laporan keuangan telah disusun susuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03 mendefinisikan kertas kerja sebagai berikut:”
kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperolehnya, dan simpulan
yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Sedangkan, Pedoman Manajemen Pemeriksaan
2002 menyatakan bahwa Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) adalah catatan-catatan yang dibuat
dan data yang dikumpulkan oleh auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas
pemeriksaan. Catatan yang dibuat harus mencerminkan pekerjaan yang telah dilaksanakan,
metode,prosedur dan teknik pemeriksaan, simpulan yang dibuat dan saran yang dirumuskan.
Maksud dan tujuan pembuatan KKP adalah agar semua kegiatan pemeriksaan
tercatat,terekam,dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat dijadikan dasar dan bukti
yang dapat disimpulkan dan dikomunikasikan melalui laporan hasil pemeriksaan kepada pihak
yang diperiksa.
Mengingat pentingnya peranan kertas kerja dalam mendukung laporan hasil
auditordiwajibkan untuk menyusun kertas kerja dengan sebaik-baiknya. Kewajiban untuk
menyusun kertas kerja tertuang dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dalam
Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP) tambahan kelima Pemerikaan Keuangan dan
Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu dan PSP keempat Pemeriksaan Kinerja menyatakan
bahwa “ Pemeriksaan harus mempersiapkan dan memelihara dokumentasi pemeriksaan dalam
bentuk kertas kerja pemeriksaan. Dokumentasi pemeriksaan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang cukup untuk
memungkinkan auditor yang berpengalaman, tetapi tidak mempuyao hubungan dengan auditor
tersebut dapat memastikan bahwa dokumentasi pemeriksaan tersebut dapat menjadi bukti yang
mendukung pertimbangan dan simpulan auditor. Dokumentasi pemeriksaan harus mendukung
opini, temuan, simpulan dan rekomendasi pemeriksaan,”
B. Fungsi dan Manfaat KKP
KKP memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Sebagai dasar bagi penyusunan laporan pemeriksaan atau alat penghubung antara
pekerjaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.
2. Alat bagi atasan langsung untuk mengendalikan dan mengawasi pekerjaaan tim auditor
untuk mengendalikan dan mengawasi pekerjaan tim auditor dan melaksanakan tugas
pemeriksaan.
3. Alat pembuktian yang mendukung laporan pemeriksaan.
4. Sarana untuk mengevaluasi seluruh atau sebagian hasil pemeriksaan, sumber data atau
informasi bagi kelanjutan pemeriksaan dan perencanaan pemeriksaan berikutnya.
KKP juga memberikan manfaat di antaraya:
1. Memberikan dukungan utama terhadap laporan hasil pemeriksaan.
2. Membantu auditor dalam melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan.
3. Memungkinkan auditor lain untuk mereviu kualitas auditor.

C. Karakteristik KKP
Karakteristik yang harus dimiliki KKP adalah harus kuat dan akurat, jelas dan singkat, ,mudah
dipersiapkan, mudah dimengerti dan berurutan, relevan , terorganisasi dalam struktur yang
konsisten, dan mudah direviu.
1. Lengkap dan Akurat
Kertas Kerja harus lengkap dan akurat. Kertas kerja harus memberikan dukungan yang
memadai terhadap temuan, simpulan dan saran serta menggambarkan sifat dan lingkup
pengujian yang dilaksanakan.
2. Jelas dan Singkat
Kertas kerja harus jelas dan singkat. Tanpa penjelasan, semua orang yang menggunakan
kertas kerja harus dapat memahami tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang dilakukan
dan simpulan yang dicapau. Kertas kerja harus berisi pula ringkasan, indeks, petunjuk
silang ( cross-reference) dari dokumen yang terkait.
3. Mudah Dipersiapkan
Kertas kerja harus mudah untuk dibuat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan
jadwal organisasi, peralatan standar audit yang belum dicetak, dan format standar kertas
kerja yang umum yang dihasilkan dengan menggunakan dtabase atau Word Processor.
4. Mudah Dimengerti dan Berurutan
Kertas kerja harus rapid an mudah untuk dipahami. Jika tidak, kegunaan kertas kerja
dalam pembuatan laporan akan terbatas, dan kertas kerja itu akan kehilangan nilainya
sebagai bukti pemeriksaan.
5. Relevan
Informasi yang terdapat dalam kertas kerja harus dibatasi hanya untuk hal-hal yang
secara material penting, mendasar dan berguna dengan tujuan yang diteapkan dalam
penugasan.
6. Terorganisasi Dalam Struktur
Kertas kerja harus diorganisasikan dan menuju struktur yang konsisten. Hal ini
dimudahkan dengan indeks yang logis dan mudah diikuti. Pengisian dan pemberian
indeks kertas kerja dibuat untuk meningkatkan efesiensi siste penunjuk silang yang
akan membantu menghindari terjadinya pengulangan informasi sesuai dengan file.
Seluruh dokumeb pendukung harus dilakukan petunjuk silang dengan kertas kerja yang
tekait, yang diperlukan petunjuk silang dengan kertas kerja yang tekait, yang diperlukan
dan juga rencana pemeriksaan. Hal ini akan memudahkan akses terhadap semua
informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan. Penting juga untuk memberi indeks dan
petunjuk silang atas informasi yang ada pada media magnetik yang berkaitan dengan
pemeriksaan. Manajer audit harus mencari kegunaan database, fasilitas penelitian
dalam paket word processing, atau paket perangkat lunak lainnya, untuk membantu
penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi.
7. Mudah Untuk Direviu
Ketika menyiapkan kertas kerja, kegunaan akhir kertas kerja ini harus selalu diingat.
Hal ini meliputi penyusunan dasar bagi temuan pemeriksaan dan saran-saran serta
memudahkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak yang berwenang.
Urutia (1972) menyebutkan bahwa terdapat 5 ciri kertas kerja yang baik, yaitu:
1. Lengkap (Completeness)
2. Ringkas (Concisness)
3. Jelas (Clarity)
4. Tepat (Accuracy)
5. Bersih dan Rapi (Neatness)

D. Pembuatan Kertas Kerja


Kertas kerja yang profesional cukup banyak dan meyakinkan. Auditor internal harus
menyiapkan kertas kerja yang akurat, jelas, terorganisasi, dan profesional, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ini:
1. Dokumentasi
Begitu mereka terbiasa dengan suatu format, auditor internal tidak harus berpikir
banyak mengenai susunan kertas kerja, tetapi lebih kepada kebutuhan apa yang akan
dicatat. Kertas kerja bisa mencakup antara lain :
a. Menjaga kerapian kertas kerja
b. Menjaga keseragaman kertas kerja
c. Menyiapkan kertas kerja agar dapat dipahami
d. Menjaga kertas kerja yang relevan
e. Menjaga keekonomisan kertas kerja
f. Menjaga kecukupan kertas kerja
g. Menjaga kesederhanaan penulisan
h. Gunakan susunan kertas kerja yang logis
DI belakang narasi akan ada catatan audit, yaitu bagan alur dari sistem kontrol, jadwwal
pengujian audit, dan ringkasan temuan. Setiap lembar kerja umumnya akan berisi :

• Judul yang deskriptif


• Refernsi ke penugasan audit
• Tanda silang atau simbol lainnta(audit tick marks). Ragam audit tick marks
dijelaskan lebih detil pada tabel 4.1
• Tanggal pembuatan dan inisial auditor.
• Nomor referensi kertas kerja
• Sumber-sumber data

TABEL 4.1 AUDIT TICK MARKS


2. Ringkasan Kertas Kerja
Auditor dalam melakukan penelusuran audit, sering kali enggan mengalokasikan waktu
audit untuk membuat ringkasan. Tidak membuat ringkasan sering kali merupakan kesalahan.
Apa yang dipikir auditor sudah mereka kuasai sepenuhnya bisa terlupakan seiring berjalannya
waktu. Ingatan bisa menjadi pelayan setia, kadang kala menyimpan apa yang diinginkan saja.
Ringkasan juga bermanfaat dalam menghubungkan kelompok-kelompok kertas kerja
yang terkait dengan satu hal tertentu. Ringkasan dapat memberikan alur yang berurutan dan
logis untuk berbagai kertas kerja yang saling terakit dan dapat memfasilitasi penelaahan atas
bagian-bagian penugasan tertentu. Berikut ini beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi
manfaat :
a. Ringkasan Segmen-segmen Audit
b. Ringkasan Statistik
c. Ringkasan Rapat
d. Ringkasan Program Audit
e. Ringkasan Temuan Audit (Audit Findings)

3. Pemberian Indeks dan Referensi Silang


Pertama, menyederhanakan penelaahan kertas kerja oleh penyelia. Meskipun auditor
internal memiliki semua fakta yang relevan mengenai suatu masalah dengan jelas, hubungan
antara fakta-fakta tersebut mungkin tidak jelas bagi orang lain. Referensi harus dengan mudah
menuntun penelaahan ke fakta-fakta terkait pada bagian lain kertas kerja.
Kedua, referensi silang memudahkan jalan bagi auditor berikutnya yang menggunakan
kertas kerja untuk penelaahan tindak lanjut.
Ketiga, referensi silang menyederhanakan penelaahan berikutnya ara kertas kerja.
Dalam suasana diskusi dengan klien, referensi silang yang baik membantu mencegah kesalahan
dan kecanggungan hal yang memalukan setelah klien menanyakan sesuatu dan auditor sibuk
mencarinya di kertas kerja sehingga yang lain menjadi tidak sabar,
Keempat, referensi silang meningkatkan hasil akhir laporan audit internal. Saat auditor
menyiapkan draf laporan, kertas kerja yang memiliki referensi yang baik akan menuntun pada
informasi pendukung dengan cepat dan mudah. Kertas kerja yang tidak diberi referensi yang
baik cenderung menyulitkan pencarian data sehingga ada “rahasia” yang tidak ditemukan.
4. Penelaahan Kertas Kerja Oleh Penyelia (Supervisor)
Saat penyelia menelaah kertas kerja, mereka harus memastikan bahwa :
a. Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti.
b. Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan yang membuktikan pekerjaan yang
memadai telah dilakukan dan memang mendukung temuan-temuan audit.
c. Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid.
d. Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa.
e. Penelaahan dengan klien telah dilakukan dengan memadai telah dicatat dan bahwa
perselisihan telah dilaksanakan.
f. Aturan-aturan departemen audit pada kertas kerja telah diikuti.

Hasil reviu Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) harus dituangkan dalam lembar reviu KKP
sebagai berikut :
Contoh Format Lembar Reviu KKP
FORMULIR LEMBAR REVIU KKP (AUDIT SEKTOR PUBLIK)

Pada proses penelaahan seringkali ditemukan berbagai hal, yang kemudian disebut
dengan ‘temuan auditing’. Temuan auditing ini kemudian juga direviu. Pelaksanaan reviu
atas temuan auditing sektor publik harus ditekankan pada pemenuhan pengujian atas unsur-
unsur temuan. Temuan auditing merupakan hasil dari perbandingan antara kondisi (apa
yang sebenarnya terjadi) dengan kriteria (apa yang seharusnya menurut ketentuan),
mengkungkapkan akibat yang ditimbulkan dari perbedaan antara kondisi dan kriteria yang
ditetapkan, setta mencari penyebabnya.
Suatu temuan yang baik memiliki beberapa sifat yaitu meterial,disajikan secara tepat,
serta didukung dengan bukti audit yang cukup, dapat diandalkan, dan kompeten.
a. Material
Temuan yang dimasukan dalam laporan hasil audit haruslah temuan yang bersifat
material. Temuan yang dianggap nilainya tidak material namun perlu mendapaykan
perhatian manajemen dapat diungkapkan dalam management letter atau
dibicarakan secara lisan dengan pihak auditan. Terminologi meterial mencakup
penilaian atas memadainya jumlah bukti yang dikumpulkan.
b. Disajikan secara tepat
Temuan dianggap disajikan secara tepat apabila substansi yang diungkapkan telah
memenuhi unsur-unsur temuan yang mencakup, kondisi, kriteria, sebab,
akibat/dampak, dan rekomendasi.
c. Didukung dengan bukti yang cukup, dapat diandalkan dan kompeten
Dukungan ini perlu utuk meyakinkan pembaca laporan hasil audit dan auditan
terhadap validitas dan makna pentingnya temuan dikemukakan.
Semua proses telaah pada pemeriksaan sektor publik harus dapat :
a. Meyakinkan bahwa tujuan audit yang ditetapkan telah dicapai.
b. meyakinkan bahwa perolehan dan pengujian bukti audit telah cukup dilakukan
dengan menggunakan kecermatan dan kemahiran profesional.
c. meyakinkan bahwa temuan audit telah diperoleh dari simpulan yang rasional,
layak, lengkap dan cermat informasinya.
d. meyakinkan bahwa rekomendasi telah disusun secara rasional dan dapat
diterapkan dalam peningkatan kinerja manajemen.
e. Meyakinkan bahwa persetujuan dan kesanggupan manajemen untuk
menindaklanjuti rekomendasi auditor dan bukti penyelesaian tindak lanjut yang
telah dilakukan telah diperoleh.
f. Meyakinkan bahwa data dan informasi yang memuat dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan telah lengkap.
Temuan pemeriksaan dituangkan dalam form disertai dengan rekomendasi seperti pada gambar
di halaman berikut:
E. Kepemilikan dan kerahasiaan kertas kerja
SA Seksi 339 kerta kerja paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor
akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Sedangkan kertas kerja pemeriksa
sektor publik menjadi hak milik Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).
Oleh karena itu, organisasi pemeriksaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar
mengenai pengamanan dan penyimpanan dokumentasi pemeriksaan selama waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut sesuai
dengan SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor harus menerapkan prosedur
memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-kurangnya
10 tahun sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku mengenai penyimpanan dokumen.
Organisasi auditor harus menjaga dengan baik kerahasiaan KKp yang berkaitan dengan
stiap pemeriksaan. Organisasi auditor haru mngembangkan kebijakan dan kriteria yang jelas
guna menghadapi situasi bila ada permintaan dari pihak ekstern yang meminta akses terhadap
dokumentasi, khusunya yang bergabung dengan situasi dimana pihak ekstern mencoba untuk
mendapatkannya secara tidak langsung kepada auditor mengenai hal-hal yang tidak dapat
mereka peroleh secara langsung dari entitas yang diperiksa. Aturan Etika Komppartemen
Akuntan Publik 301 memuat aturan yang berkaitan dengan kerahasiaan kertas kerja “anggota
kompartemen akuntan publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien”.
FORMULIR DAFTAR TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN DAN REKOMENDASI

F. Bentuk dan Isi KKP


Bentuk dan isi KKP harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi
masing-masing auditor. Informasi yang dimasukkan dalam dokumentasi pemeriksaan
menggambarkan catatan penting mengenai pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor sesuai
standar dan simpulan auditor. Kuantitas, jenis, dan isi KKP didasarkan atas pertimbagan
profesional auditor.
SA Seksi 339 Kertas Kerja Paragraf 05 menyatakan bahwa “kertas kerja harus cukup
memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain
yang dilaporkan serta standar pemeriksaan yang dapat diterapkan telah dilaksanakan oleh
auditor”. Sedangkan menurut Mulyadi (2002), isi kertas kerja biasanya berisi dokumen yang
memperlihatkan :
1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah
direncanakan dan disupervisi dengan baik.
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai
atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sidat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit telah
diperoleh, prosedur audit telah diterapkan dan pengujian telah dilaksanakan, yang
memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan auditor.

Oleh karena itu, kertas kerja harus dapat menggambarkan prosedur-prosedur apa saja yang
telah dilakukan oleh auditor dalam mencapai tujuan audit. Kertas kerja sebaiknya tidak hanya
mendokumentasika langkah-langkah audit dilpangan tetapi juga mendokumentasikan
perencanaan audit serta pelaporan, sehingga terlihat hubungan antara perencanaan audit,
pelaksanaan audit di lapangan dan pelaporan hasil audit.
G. Hal yang perlu diperhatikan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KKP, adalah sebagai berikut :
1. KKP harus dibuat secara teliti, lengkap dan mutakhir agar dapat mendukung temuan,
simpulan dan saran yang diajukan oleh tim auditor. Untuk meyakinkan bahwa KKP
yang dibuat oleh auditor merupakan KKP yang paling up to date maka KKP harus
diberi tanggal dan paraf oleh pembuat KKP. KKP biasanya diberi kolom untuk indeks
serta nama pembuat KKP dan orang yang mereviu KKP tersebut.
2. KKP dibuat secara jelas dan mudah dimerngerti, sehingga tidak diperlukan penjelasan
lisan tambahan dari rim auditor. Dengan demikian pembaca atau pengguna KKP segera
dapat memahami tujuan penyusunan da materi KKP. Setiap prosedur atau langkah audit
yang dilakukan oleh auditor harus didokumentasikan dalam kertas kerja.
3. KKP harus tersusun dengan rapi dan mudah dibaca, sehingga tidak memerlukan banyak
waktu untuk mempelajari dan menyususun hasil pemeriksaan.
4. KKP harus berhubungan erat dengan masalah temuan pemeriksaan, dan dibarasi pada
masalah yang memiliki nilai penting.
Oleh karena itu, KKP harus punya Indeks dan tidak boleh ada KKP yang Indeksnya
sama. Untuk menunjukkan hubungan antara KKP yang satu dengan yang lain maka
diperlukan petunjuk silang. Dalam satu KKP tidak boleh ada dokumen yang sama,
kalau satu dokumen digunakan untuk mendukung beberapa hasil audit maka cukup
mencantumkan petunjuk silangnya saja.
5. Kewajiban penyusun KKP ada pada anggota tim. Sedangkan reviu ada pada ketua tim.
Meskipun kewajiban menyusun KKP ada pada anggota tim, ketua tim juga wajib
mendokumentasikan langkah-langkah audit yang dilakukannya. Oleh karena itu, setiap
memberikan reviu kepada anggota tim, ketua tim harus mendokumetasikan hal tersebut
I. Pertanyaan.
1. Jelaskan pengertian KKP!
2. Jelaskan arti penting KKP bagi auditor serta fungsi dan manfaatnya!
3. Jelaskan sifat, kepemilikan, dan jenis-jenis KKP!
4. Jelaskan ciri-ciri KKP yang baik atau memenuhi standar!
5. Jelaskan tehnik pembuatan KKP !

II. Soal Latihan


Anda sedang mengaudit akun Bank PT. MULYA USAHA untuk bulan yang berakhir 30 Juni 2021.
Saldo bank di perusahaan pada tahun berjalan sebesar $5.911,95. Selama bulan Juni, total setoran
adalah $40.500,40, dan total cek yang ditarik berjumlah $38.850,47. Laporan bank menunjukkan
saldo sebesar $13.880,45 pada tanggl 30 Juni. Pembandingan laporan bank, cek yang ditolak dan
memorandum bank dengan catatan pembukuan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Cek yang belum dicairkan berjumlah $7.180,27
b. Setoran sebesar $3.481,70 atas penerimaan penjualan tanggal 30 Juni belum termasuk dalam
laporan bank
c. Cek sebesar $450 ternyata dibebankan oleh bank secara keliru sebesar $400
d. Cek sebesar $136,75 dikembalikan karena dicatat secara salah oleh Etra Co., sebesar $316,75.
Cek tersebut adalah untuk pembayaran utang usaha kepada Scott dan Son
e. Bank telah menagih sebesar $2.400 untuk kepentingan Etra Co., atas promes yang diserahkan
ke bank untuk ditagih. Nilai nominal promes adalah $2.000
f. Beban administrasi bank untuk bulan Juni berjumlah $10
Diminta: 1. Jelaskan syarat Kertas Kerja Audit/Pemeriksaan (KKA/P) yang baik.
2. Dokumentasikan hasil audit Rekonsiliasi Bank yang anda lakukan dalam Kertas
Kerja Audit/Pemeriksaan (KKA/P) yang memenuhi syarat KKA/P yang baik.

NOTE: Jawaban soal dan Latihan dikumpulkan hari Sabtu jam 19.00 dan dikirim via gdrive.
Untuk materi, silakan lengkapi dari referensi yang lain.

SELAMAT BELAJAR DAN BERLATIH

Anda mungkin juga menyukai