Laporan Bengkel P I L Danu Abdul Hakim
Laporan Bengkel P I L Danu Abdul Hakim
SAMARINDA
2022
1|Halaman
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan p
uja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepa
da kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Instalasi Listrik II, Job Instalasi Lis
trik On Plaster.
Laporan Praktek ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami mata kul
iah Praktek Instalasi Listrik II. Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepa
da :
Selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Praktek Instalasi Listrik II sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang sudah ditekuni. Terlepas dari itu semua, saya me
nyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasany
a. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar say
a dapat memperbaiki laporan ini.
Dalam penyusunan Laporan Harian ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan ke
mampuan saya. Namun sebagai manusia biasa, penyusunan Laporan Harian ini tidak luput dari kesalah
an. Saya menyadari bahwa Laporan Harian ini jauh dari sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
2|Halaman
DAFTAR ISI
3|Halaman
2.2.20 Lampu.................................................................................................................................19
2.2.21 T-dos/kotakhubung.............................................................................................................19
2.3 Penjelasan Tiap group................................................................................................................19
BAB III................................................................................................................................................20
BAHAN DAN PERALATAN............................................................................................................20
3.1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan...............................................................................................20
3.2. Komponen Dan Material Yang Digunakan...............................................................................20
3.3 Peralatan Yang Digunakan.........................................................................................................22
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................................23
PEMBAHASAN...................................................................................................................................23
4.1. Group 1 .....................................................................................................................................23
4.2. Group 2 ....................................................................................................................................23
4.3. Group 3.....................................................................................................................................23
4.4. Group 4.....................................................................................................................................23
BAB V.................................................................................................................................................21
LAMPIRAN GAMBAR.....................................................................................................................25
5.1 Gambar Diagram Rangkaian Daya dan Kontrol..............................................................25
5.2 Gambar Diagram Lokasi/Layout.......................................................................................25
5.3. Gambar Diagram Pengawatan Manual.............................................................................26
5.5 Gambar Diagram Pengawatan tiap Group.......................................................................27
5.6 Dokumentasi Box Panel......................................................................................................28
5.6 Dokumentasi Box Panel......................................................................................................29
BAB VI...............................................................................................................................................33
Trouble Shooting...............................................................................................................................33
BAB VII.............................................................................................................................................33
PENUTUP.........................................................................................................................................33
7.1. Kesimpulan............................................................................................................................33
7.2. Saran......................................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................35
4|Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Instalasi listrik merupakan peralatan rangkaian istrik yang dirangkai sedemikian rupa yang menghu
bungkan komponen satu dengan yang lainnya dalam ruang tertentu untuk tujuan tertentu.
Proyek Instalasi Listrik AB. Sudomo merupakan pekerjaan pembangunan instalasi listrik penerang
an dengan target tertentu pada suatu bangunan rumah tinggal kategori semi mewah atas nama pemilik y
ang bernama AB Sudomo. Pekerjaan pembangunan isntalasi listrik tersebut meliputi perancangan instal
asi listrik, pemasangan instalasi listrik, serta jaminan perbaikan dan pemeliharaan instalasi listrik. Sedan
gkan layout Instalasi Listrik AB. Sudomo berdasarkan kondisi bangunan rumah tinggal kategori semi m
ewah meliputi ruangan dan area, seperti ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, ruang d
apur, ruang kamar mandi, ruang garasi, area teras, area taman, area koridor, area lorong, dan area tangg
a.
Pasangan instalasi listrik In Plaster dapat dimodifikasi menjadi pasangan instalasi listrik On Plaster
yaitu pasangan instalasi listrik di permukaan/diluar tembok/papan pada bangunan rumah tinggal sederh
ana. Juga dapat diadopsi dan diterapkan di dalam proses pembelajaran praktek keterampilan melalui per
ancangan kembali menjadi materi Job instalasi listrik On Plaster, kemudian disusun sedemikian rupa de
ngan modifikasi tertentu untuk disesuaikan secara akademik sebagai bahan pengajaran praktek bengkel
listrik.
1.2. Tujuan
Praktek Instalasi Listrik II merupakan kegiatan praktek dalam bentuk job bengkel praktek Instalasi
Listrik On Plaster yang bertujuan sebagai berikut :
Mengidentifikasikan konsep dasar Instalasi Listrik On Plester yang diadopsi dari Proyek Instalas
i Listrik AB. Sudomo pada suatu bangunan miniasi dan papan simulasi yang disusun sedemikia
n rupa dengan modifikasi tertentu.
Merancang diagram pengawatan Instalasi Listrik On Plester sesuai dengan konsep rancangan da
n layout dasar dari instalasi listrik penerangan yang telah ditentukan.
Memasang instalasi listrik On Plester sesuai rancangan dan diagram lokasi/layout yang telah dit
entukan pada bangunan miniasi dan papan simulasi.
5|Halaman
Memperbaiki instalasi listrik On Plester pada bangunan miniasi dan papan simulasi yang menga
lami trouble dan kerusakan ringan di bagian dalam pasangan panel distribusi dan kontrol instala
si listrik penerangan.
6|Halaman
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Tujuan
Diharapkan dengan adanya praktek bengkel semester III ini para mahasiswa/i dapat :
-Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang digunakannya.
-Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.
-Terampil dalam mengawati rangkaian.
-Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.
-Mampu Membaca gambar rangkaian dengan baik.
-Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.
-Dapat menentukan ukuran, jenis dan warna penghantar.
-Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam ruangan tertentu
-Dapat membedakan rangkaian Automatis dan Manual.
Gambar 2.2
2.2.3 Saklar Silang
Saklar silang merupakan suatu saklar yang digunakan untuk mengendalikan (mematikan dan
menghidupkan) sebuah lampu di tiga tempat yang bebeda.
Oleh karena fungsi tersebut saklar jenis ini sangat jarang digunakan kecuali pada suatu tempat yang
mempunyai banyak sekali ruangan. Misalnya pada suatu hotel atau gedung yang mempunyai banyak
ruangan koridor sehingga penggunaan sakalr ini akan sangat efektif.
Gambar 2.3
Stopkontak atau biasa juga disebut KKB (kotak kontak biasa). Stopkontak ini digunakan untuk
instalasi rumah dengan daya listrik relatif kecil. Stopkontak biasa ini lebih banyak digunakan daripada
stop kontak khusus dalam pemasangan instalsi rumah. Stopkontak dibagi atas beberapa macam
berdasarkan bentuknya, yaitu stopkontak biasa, stopkontak dengan hubungan tanah, dan stopkontak
tahan air/tetesan. Sedangkan berdasarkan pemasangannya, stopkontak dibagi menjadi dua jenis yaitu
stopkontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stopkontak yang dipasang di permukaan
8|Halaman
dinding.Stop kontak sendiri adalah sebuah terminal yang berfungsi untuk menghubungkan jalur listrik
utama (main line) ke perangkat elektronik lainnya sehingga perangkat elektronik tersebut dapat
menerima arus listrik dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Bisa dikatakan Bentuk dari stop kontak sendiri bermacam-macam bergantung dari standard yang
digunakan oleh tiap-tiap negara.Sebagai contoh, Indonesia dan Singapura memiliki bentuk stop kontak
yang berbeda.Indonesia menggunakan terminal stop kontak 2 kaki sedangkan Singapura menggunakan
terminal 3 kaki untuk stop kontaknya.
Gambar 2.4
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar
akan kembali pada kondisi normal.
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan
Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang
memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button
switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin
di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari
keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja
mengatur pengkondisian On dan Off.
9|Halaman
Gambar 2.5
Saklar waktu otomatis mengontrol penggunaan listrik secara otomatis menurut waktu.
Perangkat ini berguna untuk menurunkan biaya listrik dan jasa.
Berbagai fungsi penggunaan dapat diterapkan pada bermacam pengoperasian, seperti lampu, AC, suplai
air, dan pemberian makan ternak.
Saklar waktu mengkombinasikan jam dengan saklar waktu secara otomatis menghidupkan atau
mematikan daya pada waktu yang telah ditentukan. Saklar ini biasanya dipasang pada panel lampu atau
panel distribusi dan mengontrol listrik.
Karena daya dapat diatur hidup dan mati menurut jadwal waktu yang telah ditentukan, maka jumlah
daya yang dihabiskan oleh pemakaian dalam waktu lama dapat di hemat dan tagihan listrik secara
efektif berkurang.selama 24 jam atau mingguan. Kontrol manual konvensional dapat diganti dengan
manajemen waktu HIDUP/MATI otomatis yang handal.
Gambar 2.6
2.2.7 LDR
LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerja berdasarkan cahaya yang diterima, di dalam
sensor cahaya telah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk jika
mencapai cahaya yang telah ditentukan maka dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi elektronis yang
dapat menghubungkan suatu tegangan yang terlebih dahulu telah dirakit sesuai dengan terminal-
terminalnya. Di dalam LDR ada tiga terminal yaitu dengan notasi line sebagai terminal masukan
sumber tegangan dan notasi N sebagai terminal masukan netral kemudian notasi load menandakan
tempat terminal keluaran ke beban.
10 | H a l a m a n
Gambar2.7
Cara kerjanya adalah jika LDR menerima cahaya maka LDR akan berfungsi sebagai saklar, yaitu
memutuskan arus yang mengalir ke beban. Begitu juga sebaliknya apabila LDR tidak menerima cahaya
maka LDR akan mengalirkan arus ke beban.
Dalam mengontrol sebuah beban (on atau off), saklar tekan berfungsi sebagai kontrol bantu sehingga
apabila ada sinyal dari saklar tekan maka impuls akan bekerja dan membuat beban akan ON atau OFF.
Saklar impuls bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik sehingga apabila ada tegangan kerja yang
berasal dari saklar tekan (push button) masuk ke coil maka akan mengaktifkan saklar impuls. Saklar
impuls yang bekerja akan memberikan sinyal ke beban (ON atau OFF). Dengan sederhana prinsip kerja
saklar impuls sebagai berikut :
Push button di tekan > Impuls bekerja OFF > lampu padam
11 | H a l a m a n
Gambar 2.8
2.2.9 Staircase
Saklar staircase adalah saklar yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik dengan fungsi untuk
menghubungkan sumber listrik ke beban dalam waktu yang telah diatur. Ketika waktu kerja saklar
staircase habis maka akan memutuskan sumber listrik ke beban sehingga beban (lampu) akan off.
Penggunaan saklar staircase umumnya digunakan pada tempat dengan penggunaan beban sementara,
seperti pada tangga, garasi dll.
Saklar staircase bekerja dengan menggunakan prinsip elektromagnetik seperti halnya dengan
kontaktor dan relay. Ketika ada sinyal berupa tegangan yang masuk ke terminal 4 maka coil akan aktif
dan menarik tuas saklar sehingga menghubungkan terminal 3 dengan fasa (line). Di saat yang
bersamaan waktu saklar staircase mulai menghitung mundur sampai waktu yang telah diatur, dan ketika
waktu habis maka akan memutus arus di terminal 4 dan membuat coil tidak aktif. coil yang tidak aktif
akan membuka rangkaian di terminal 3 sehingga beban terputus.
Gambar 2.9
Relay Kontaktor adalah saklar elektrik yang dapat mengubah kontak-kontak dari NO
(Normally Open) menjadi NC (Normally close) sewaktu mendapat supply aliran listrik. Untuk
mengendalikan suatu sistem dengan beban keadaan AC/DC biasanya dilakukan dengan saklar
kerja magnetis ini.
12 | H a l a m a n
Gambar 2.10
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat
elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Dengan
kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB
tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi
sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.
Gambar 2.11
MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE) yaitu memutuskan
aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini
dapat dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload).
Namun MCB dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan
Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.
13 | H a l a m a n
2.2.12 Saklar Golongan (Selektor)
Selector Switch atau Saklar Pemilih adalah saklar yang dioperasikan dengan cara memutar dan
biasanya digunakan pada rangkaian yang memerlukan pilihan lebih dari 2 posisi.Selector Switch ini
biasanya diaplikasikan pada pencatu daya untuk memilih tegangan yang diinginkan, sebagai pemilih
fungsi pengujian (Ohm, Volt, Ampere) pada Multimeter, Pemilih Suhu pada Oven dan lain sebagainya.
Selector Switch atau Saklar Pemilihnya juga sering disebut dengan Rotary Switch.
Gambar 2.12
2.2.13 Busbar
Buasbar adalah Susunan konduktor yang biasanya berupa alat tembaga atau aluminium yang digunakan
dalam sebuah panel kelistrikan untuk mendistribusikan atau menghantarkan energi listrik
Gambar 2.13
14 | H a l a m a n
2.2.14 Terminal Kabel Listrik
Terminal kabel adalah salah satu komponen yang diperlukan saat kita membuat rangkaian
listrik. Komponen ini bisa kita temukan di PCB elektronik, panel listrik, atau panel kontrol
mesin yang membutuhkan listrik sebagai penggeraknya, panel telekomunikasi,dll.
Gambar 2.14
Gambar 2.15
15 | H a l a m a n
hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun
ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam
satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere × Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt
dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V × 10A = 2200
Watt.
Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain:
1. Kabel listrik Tegangan Rendah
2. Kabel listrik Tegangan Menengah
3. Kabel listrik Tegangan Tinggi
Gambar 2.16
2.2.17 Pilot Lamp (Lampu Tanda)
Pilot lamp adalah sebuah lampu indikator yang menandakan jika lampu tanda lamp ini
menyala, maka terdapat sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik tersebut.
Gambar 2.17
2.2.18 Roset kayu
16 | H a l a m a n
Roset kayu adalah suatu komponen instalasi yang terbuat dari bahan kayu. Komponen ini
digunakan sebagai dudukan fitting lampu, sakelar, dan stop kontak pada pemasangan instalasi
listrik on plaster.
Gambar 2.18
2.2.19 Fitting lampu
Fitting atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan
kawat-kawat jaringan listrik agar aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu fitting tempel, fitting yang digantung, fitting bayonet, gabungan
fitting dengan stop kontak dan lain-lain. Fitting lampu memiliki fungsi sebagai tempat dudukan
lampu, lampu pijar, neon, TL, downlight dan jenis lampu lainnya.
Juga sebagai alat untuk mendistribusikan (menyalurkan) arus listrik dari rangkaian listrik ke
lampu seperti : lampu pijar, neon, TL, downlight, dan jenis lampu- lampu lainnya.
Gambar 2.19
17 | H a l a m a n
Sumber Cahaya Sebagai Penerangan Utama, Lampu ini merupakan sumber utama penerang ruangan
(selain cahaya matahari di siang hari) atau general lighting. Biasanya lampu ini diletakkan langit –
langit di tengah ruang dan memiliki daya cahaya cukup besar. Agar pencahayaan merata, sumber titik
lampu bisa dibagi menjadi beberapa titik terutama jika ruangnya cukup besar.
Gambar 2.20
Gambar 2.21
2.3.2. Group 2
Group 2 merupakan group yang berperan untuk menerangi penerangan di koridor . Group 2 terdiri
dari MCB yang terhubung dengan saklar tukar untuk mematikan dan menyalakan lampu diruang
koridor
2.3.3. Grup 3
Grup 3 merupakan grup yang berperan untuk penerangan jalan, parkIr luar dan dalam rumah.
Beban dari grup 3 benar benar bergantung pada control yang di pasang pada grup 4 dan grup 3 tidak
memiliki pengaktik oleh sebab itu akan di jelaskan pada grup 4.
Group 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban , Pada saat MCB di ON-kan maka sumber hanya
mengalirkan tegangan pada anak kontak NO K7. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7
tertutup atau dengan kata lain group 4 dioperasikan.
2.3.4. Grup 4
Kondisi Manual
Grup 4 pada instalasi rumah AB. Sudomo memiliki dua pengoperasian, yaitu dapat di operasikan secara
manual dan otomatis. Pada kondisi manual terdiri dari tombol tekan, K6T, K9A dan K7. Pada saat
MCB di On-kan dan switch selector pada operasi Manual. Sumber tegangan menuju tombol tekan dan
menuju anak kontak NC dari K9A sehingga lampu tanda menyala , dan sumber tegangan juga menuju
koil dari K6T sehingga membuat anak kontak K6T berubah posisi dari NO menjadi tertutup, ketika
tombol tekan (B) difungsikan dan sumber tegangan menuju anak kontak K6T dan arus mengalir ke koil
K7 dan menarik anak kontak K7, sehingga menyalakan 2 buah lampu, pada waktu yang sudah
ditentukan maka K6T off sehingga semua kembali pada keadaan awal.
Kondisi Otomatis
19 | H a l a m a n
Pada operasi otomatis terdiri dari K4T, K9A, S8 (LDR) dan K7. Pada saat MCB di ON-kan koil
K4T mendapatkan power dan switch selector dioperasikan Auto maka lampu tanda mati, K4T disetting
pada waktu tertentu sehingga anak kontak pada posisi menutup dan menyalakan lampu parkir,
kemudian dengan berjalannya waktu pada Timer (K4T) anak berubah lagi keposisi terbuka lampu mati,
lalu operasi bergantian dengan (LDR) S8, jika S8 (LDR) dalam keadaan pencahayaan gelap dan
merubah resistansi pada LDR maka akan merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi menutup dan
mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan anak kontak dari K7 akan berfungsi.
Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri arus sehingga memfungsikan anak kontak dari
K9A, pada anak kontak K9A yang posisi semula Normally Open menjadi tertutup setelah koil dari K9A
mendapat sumber tegangan , dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat fungsi otomatis fungsi
manual pun juga dapat di operasikan juga.
Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally Close sebelum koil diberi sumber
tegangan, setelah koil mendapat sumber tegangan, maka anak kontak berubah posisi menjadi terbuka,
dan memutus sumber tegangan yang mengalir pada lampu tanda, sehingga pada saat switch selector
pada posisi otomatis maka lampu tanda tidak akan menyala.
BAB III
BAHAN DAN PERALATAN
21 | H a l a m a n
No Uraian Jumlah Satuan Keterangan
1 Obeng (+) Besar 1 pcs Merah
2 Obeng (+) Kecil 1 pcs Merah
3 Obeng (-) Besar 1 pcs Kuning
4 Obeng (-) Kecil 1 pcs Kuning
5 Obeng Tusuk 1 pcs Merah
6 Tang Potong 2 pcs Oren
7 Tang Bulat 2 pcs Oren
8 Tang Kombinasi 2 pcs Oren
9 Tang Pengupas Kabel 1 pcs Kuning
10 Palu 1 pcs Hijau/
11 Gergaji Pipa 1 pcs Kuning
12 Avometer 1 pcs Sanwa
13 Isolasi Kabel 1 pcs hitam
22 | H a l a m a n
BAB IV
PEMBAHASAN
23 | H a l a m a n
panel untuk Selektor SL dengan Group 3;
pasangan ran Lampu Tanda L-t
gkaian kontr Tombol sc_1 Ts-1 SL operasi manual (M); K
ol instalasi li Tombol sc_2 Ts-2 9A NC; L-t nyala; Ts-1 pr
strik; untuk o Staircase K6T coil; anak k ess, maka K6T on, K7 N
perasi manua ontak NC; O on; L-56 nyala, delay 1
l (M) dan Ot off delay 1 menit, K7 NO off, L-56 m
omatis (A); menit mati; ati; Ts-2 press, maka K6T
(Parking Ligh dapat di- se on, K7 NO on, L-56
t Control Ind tting tamba nyala, delay 1 menit, K7
oor; Parking h NO off, L-56 mati;
Light Control waktu
Outdoor; Par Timer K47 coil; anak k SL operasi otomatis (A);
K9A NO on; K9A NC off;
king Light Co ontak NC S
L-t mati; Ts-1 press, maka
ntrol Twilight etting; on:
K6T on, K7 NO on; L-56
Switch); 12 jam; off:
nyala, delay 1 menit, K7 N
12 jam; dan
simulasinya O off, L-56 mati; Ts-2 pres
LDR LDRc; S8 coil; anak s, maka K6T on, K7 NO o
kontak:on n, L-56 nyala, delay 1 men
delay; off it, K7 NO off, L-56 mati;
delay
Operasi bergantian;
Relay kontaktor K9A coil; anak k
K47 on, LDRc on; S8 on d
ontak NC pi
elay sesuai setting-an, K7
lihan (M); a
NO on, L-56 nyala; S8 off
nak kontak
delay sesuai setting-an, K7
NO pilihan
NO off, L-56 mati;
(A)
26 | H a l a m a n
BAB V
LAMPIRAN GAMBAR
5.1 Gambar Diagram Rangkaian Daya dan Kontrol
|Halaman
5.2 Gambar Diagram Lokasi/Layout
|Halaman
5.3. Gambar Diagram Pengawatan Manual
|Halaman
5.5 Gambar Diagram Pengawatan tiap Group
Group 3
Group 4
|Halaman
|Halaman
5.6 Dokumentasi Box Panel
|Halaman
|Halaman
BAB VI
TROUBLE SHOOTING
|Halaman
BAB VII
PENUTUP
7.1. KESIMPULAN
Dari penjelasan laporan Instalasi Listrik II Job Instalasi Listrik On Plaster
Light Panel Sudomo diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada sistem manual, terdiri dari tombol tekan, K6T, K9A dan K7. Pada
saat MCB di On-kan dan switch selector pada operasi Manual. Sumber
tegangan menuju tombol tekan dan menuju anak kontak NC dari K9A
sehingga lampu tanda menyala
Pada operasi otomatis terdiri dari K4T, K9A, S8 (LDR) dan K7. Pada saat
MCB di ON-kan koil K4T mendapatkan power dan switch selector
dioperasikan Auto maka lampu tanda mati, K4T disetting pada waktu
|Halaman
tertentu sehingga anak kontak pada posisi menutup dan menyalakan lampu
parkir, kemudian dengan berjalannya waktu pada Timer (K4T) anak
berubah lagi keposisi terbuka lampu mati, lalu operasi bergantian dengan
(LDR) S8.
7.2. SARAN
Dalam pelaksanaan praktek instalasi listrik On Plaster ini dibutuhkan
kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi karena apabila terjadi kesalahan akan
berakibat fatal pada mahasiswa dan peralatan yang digunakan. Maka dari itu
sangat di harapkan perhatian serta pengawasan dari dosen pembimbing untuk
dapat memantau di saat mahasiswa sedang melaksanakan praktek bengkel listrik,
agar pada saat mahasiswa menghadapi masalah dalam kegiatan praktek dapat
ditangani secara langsung.
Selain itu, terdapat juga beberapa komponen yang kondisinya sudah tidak
baik yang dapat menyebabkan pekerjaan mahasiswa menjadi tidak maksimal
bahkan mahasiswa harus meminjam kepada temannya secara bergantian. Oleh
karena itu perlunya perhatian khusus terhadap perawatan dan pengecekan material
atau komponen dari pihak bengkel demi kenyamanan bersama.
|Halaman
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul EL Praktek Instalasi Listrik II Jurusan Teknik Elektro
2. Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000. 2000. Persyaratan Umum
InstalasiListrik 2000.Yayasan PUIL. Jakarta.
3. Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-1987. 1987. Persyaratan Umum
InstalasiListrik 1987.Yayasan PUIL. Jakarta.
4. Van Harten dan E. Setiawan. 2002. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Trimitra
Mandiri. Jakarta
5. Laporan - Bengkel in Plaster SMT 3. (2013, March 3). Retrieved
Desember 16, 2021,
from:https://id.scribd.com/embeds/326052596/content?
start_page=1&view_mode=scr oll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
6. Scaddan, Brian. 2003. Instalasi Listrik Rumah Tangga. Erlangga. Jakarta.
7. 5. Mustafa. 2009. Jenis – jenis Kabel.
http://technoku.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-kabel.html.
|Halaman