Anda di halaman 1dari 7

ASSET DAN LIABILITY MANAJEMEN AKTIVA & PASSIVA

Disusun Oleh :

FITRIANI

NIM 216611037

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEUANGAN DAN PERBANKAN
SAMARINDA
2023
1. Definisi Aset dan Liability Secara Umum
Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan. Aset juga dapat diartikan sebagai sumber daya perusahaan. Contoh
aset adalah tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan

Liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki oleh suatu entitas. Liabilitas


mewakili kewajiban perusahaan, seperti hutang dagang/usaha, hutang pajak,
hutang upah/gaji, hutang wesel, hutang deviden, dan lain-lain. Liabilitas juga
merupakan sumber dana eksternal dari pinjaman

2. Definisi Aset dan Liability Menurut Para Ahli


Menurut beberapa ahli, pengertian aset adalah sebagai berikut:
 Menurut Ismaya (2005), aset adalah berkurangnya aktiva atau sumber-
sumber ekonomi perusahaan yang bukan karena pengambilan pemilik dan
atas pengurangan aktiva atau sumber tersebut tidak ada manfaat yang
diperoleh oleh perusahaan.
 Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK-ETAP), aset adalah sumber
daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
 Menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), aset adalah potensi dari aset
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak
langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.

Pengertian Liabilitas Menurut Beberapa Ahli


Menurut beberapa ahli, pengertian liabilitas adalah sebagai berikut:
 Menurut FASB (Financial Accounting Standards Board), liabilitas adalah
pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul
karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aset atau
melakukan layanan kepada pihak ketiga di masa depan

3. Tujuan Aset dan Liabilitas


Tujuan dari manajemen aset dan liabilitas adalah untuk mengelola aset dan
liabilitas suatu entitas dengan cara yang efektif dan efisien. Berikut adalah
beberapa tujuan utama dari manajemen aset dan liabilitas:

1) Mengoptimalkan penggunaan aset. Tujuan utama manajemen aset adalah


untuk memastikan bahwa aset digunakan secara efisien dan menghasilkan
keuntungan yang maksimal. Hal ini melibatkan pengelolaan portofolio
aset, termasuk investasi, properti, dan sumber daya lainnya, untuk
mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
2) Mengelola risiko. Manajemen aset dan liabilitas juga bertujuan untuk
mengelola risiko yang terkait dengan aset dan liabilitas. Ini melibatkan
identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko yang mungkin timbul dari
fluktuasi pasar, perubahan kebijakan, atau faktor eksternal lainnya. Tujuan
ini adalah untuk melindungi nilai aset dan meminimalkan dampak negatif
dari risiko yang ada.
3) Mengoptimalkan likuiditas. Salah satu tujuan penting dari manajemen aset
dan liabilitas adalah untuk memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup
untuk memenuhi kewajiban finansial yang ada. Ini melibatkan pengelolaan
arus kas, likuiditas, dan pembiayaan yang tepat untuk memastikan
kelancaran operasional dan keberlanjutan bisnis.
4) Mencapai tujuan keuangan. Manajemen aset dan liabilitas bertujuan untuk
mencapai tujuan keuangan yang ditetapkan oleh entitas. Tujuan ini dapat
berupa pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, pengembalian investasi,
atau tujuan keuangan lainnya yang relevan dengan entitas tersebut.
5) Kepatuhan terhadap peraturan. Manajemen aset dan liabilitas juga
bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar
yang berlaku. Ini melibatkan pemantauan dan pelaporan yang tepat
terhadap aset dan liabilitas, serta memastikan bahwa entitas beroperasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Manajemen Aset Dan Liabilitas Dalam Berbagai Industri


1) Perbankan
Salah satu fungsi utama dari bank adalah menyimpan uang dari nasabah
secara aman lalu membayar sejumlah bunga atas uang yang disimpan oleh
nasabah. Dari uang yang disetorkan oleh nasabah, bank dapat memberikan
pinjaman pada nasabah lain guna mendapatkan sejumlah bunga.

Bank harus bisa menerapkan manajemen aset dan liabilitas yang tepat
untuk memastikan pendapatan bunga bersih yang diperoleh cukup untuk
mengembalikan uang milik nasabah di rekening jika ditarik sewaktu-
waktu.
2) Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi memberikan dua jenis asuransi, yaitu asuransi jiwa
dan asuransi non-jiwa. Asuransi non-jiwa biasanya adalah berupa asuransi
properti dan asuransi kendaraan. Perusahaan penyedia asuransi menerima
sejumlah pembayaran (premi) dari nasabah, namun mereka berkewajiban
membayar sejumlah uang dalam jumlah besar ketika asuransi tersebut
dicairkan oleh nasabah. Manajemen aset pada perusahaan asuransi dapat
digunakan untuk memastikan perusahaan memiliki cukup dana untuk
membayar liabilitas tersebut.

3) Benefit plan
Yang dimaksud dengan benefit plan adalah layanan seperti dana pensiun
yang sumber dananya diambil dengan memotong gaji karyawan. Di masa
depan, penyedia layanan ini harus membayar sejumlah besar dana yang
sudah “dikumpulkan” oleh nasabah atau pelanggan mereka. Para penyedia
layanan seperti ini tentunya harus memanfaatkan strategi asset liability
management untuk bisa membayar kewajiban liabilitas mereka di
kemudian hari.

5. Strategi Pengelolaan Risiko dalam Industri Berbeda


Pengelolaan risiko adalah praktik penting dalam berbagai industri untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan mengurangi risiko yang
mungkin mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Berikut adalah beberapa
strategi pengelolaan risiko yang umum diterapkan dalam industri-industri
berbeda:

1) Industri Keuangan. Di sektor keuangan, strategi pengelolaan risiko


melibatkan identifikasi dan pengendalian risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko lainnya yang terkait
dengan kegiatan perbankan dan investasi . Perusahaan keuangan juga
dapat menggunakan instrumen keuangan seperti asuransi dan derivatif
untuk mengelola risiko mereka.
2) Industri Manufaktur. Dalam industri manufaktur, strategi pengelolaan
risiko melibatkan identifikasi dan pengendalian risiko yang terkait dengan
rantai pasokan, produksi, dan distribusi. Perusahaan manufaktur dapat
mengadopsi strategi diversifikasi untuk mengurangi risiko yang terkait
dengan ketergantungan pada satu produk atau pasar tertentu.
3) Industri Energi. Di sektor energi, strategi pengelolaan risiko melibatkan
identifikasi dan pengendalian risiko yang terkait dengan eksplorasi,
produksi, dan distribusi sumber daya energi. Perusahaan energi dapat
mengelola risiko harga komoditas, risiko keamanan pasokan, risiko
lingkungan, dan risiko operasional melalui diversifikasi portofolio,
asuransi, dan kepatuhan terhadap peraturan .
4) Industri Teknologi. Dalam industri teknologi, strategi pengelolaan risiko
melibatkan identifikasi dan pengendalian risiko yang terkait dengan
pengembangan produk, keamanan data, dan kepatuhan terhadap peraturan
privasi. Perusahaan teknologi dapat mengadopsi strategi keamanan siber
yang kuat, melakukan uji coba produk yang cermat, dan mematuhi
peraturan privasi yang berlaku .
5) Industri Transportasi. Di industri transportasi, strategi pengelolaan risiko
melibatkan identifikasi dan pengendalian risiko yang terkait dengan
keselamatan, keandalan, dan efisiensi operasional. Perusahaan transportasi
dapat mengadopsi strategi pemeliharaan yang teratur, pelatihan karyawan
yang baik, dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan.

6. Jenis-Jenis Asset dan Liability


Aset terdiri dari dua jenis, yaitu:
1) Aset lancar (mudah dicairkan), misalnya sertifikat tanah, mesin, gedung,
brand, dan sebagainya.
2) Aset tak lancar (sulit dicairkan), misalnya surat berharga, piutang, kas,
barang dagangan, dan sebagainya.

Secara garis besar, ada dua jenis liabilitas, yaitu :


1) Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Liabilitas jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan
perusahaan dengan tempo lama, yaitu dalam satu siklus laporan keuangan
perusahaan.
a. Liabilitas ini dapat disebut juga sebagai utang tidak lancar, karena
perusahaan tidak dapat membayarkan kewajiban ini kurang dari
periode satu tahun.
b. Contoh liabilitas jangka panjang misalnya utang bank, utang hipotik,
utang obligasi, kredit noveltasi, utang subduersi, utang pemegang
saham, dan utang sewa.

2) Liabilitas Jangka Pendek (Current Liabilities)


Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang
pembayarannya kurang dari setahun, misalnya per bulan, per kuartal, atau
per semester.
a. Istilah lain untuk menyebut liabilitas ini adalah utang lancar, karena
perusahaan perlu membayarkannya beberapa kali dalam satu tahun.
b. Contoh liabilitas jangka pendek antara lain kredit rekening koran,
tagihan listrik, tagihan air, cicilan mesin, dan pajak penghasilan
(PPh).
Dalam neraca keuangan, pelaporan liabilitas jangka pendek biasanya
digabung menjadi satu. Misalnya tagihan listrik 3 bulan sekali, maka
dalam neraca keuangan adalah total pembayaran yang dilakukan 4 kali
dalam setahun.

7. Asset dan Liability dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Dalam persamaan dasar akuntansi, aset dan liabilitas memiliki hubungan
dengan ekuitas. Persamaan tersebut dikenal sebagai persamaan dasar
akuntansi atau persamaan aset-liabilitas-ekuitas. Persamaan ini menyatakan
bahwa jumlah aset harus sama dengan jumlah liabilitas ditambah ekuitas.

DDAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.academia.edu/5442275/Definisi_Aset_dan_Liabilities

[2] https://inspektorat.magelangkota.go.id/kerugian-keuangan-negara-dalam-
pandangan-akuntansi/

[3] https://pintu.co.id/blog/pengertian-manajemen-aset-dan-liabilitas-tujuan-
contoh-dan-penerapannya

[4] https://pintu.co.id/blog/pengertian-manajemen-aset-dan-liabilitas-tujuan-
contoh-dan-penerapannya

[5]

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-ojk/Documen
ts/Pages/POJK-Nomor-18.POJK.03.2016/SAL%20-%20POJK
%20Manajemen%20Risiko%20.pdf

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/14069/
Pengelolaan-Risiko-yang-Optimal-Melalui-Manajemen-Risiko.html

https://ppmschool.ac.id/strategi-manajemen-risiko/

[6] https://www.ocbc.id/id/article/2021/05/10/liabilitas-adalah

[7] Source 'Sovereign Asset and Liability Management in Emerging Market

https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3523152

Anda mungkin juga menyukai